PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dalam plasma (hiperusemia : >7 mg/dl). Adanya penurunan ekskresi asam urat.
maupun wanita, hanya saja gout memang lebih sering mengenai laki-laki.
3 per 1.000 laki-laki sedangkan pada wanita adalah 1 per 5.000 wanita. Arthritis
gout dapat menyebabkan sakit kepala dan nyeri khususnya pada sendi. Nyeri
nyamanan secara verbal maupun non verbal. Respon seseorang terhadap nyeri
masa lalu tentang nyeri dan pengertian nyeri. Nyeri mengganggu kemampuan
(Suratun, 2008).
morbiditas dan mortalitas, untuk itu perlu penanganan yang lebih efektif
untuk meminimalkan nyeri yang dialami oleh pasien. Secara garis besar ada
manajemen non farmakologi. Salah satu cara untuk menurunkan nyeri pada
1
pasien gout secara non farmakologi adalah diberikan kompres hangat pada
area nyeri. Sehingga Perawat harus yakin bahwa tindakan mengatasi nyeri
dengan kompres hangat dilakukan dengan cara yang aman (Brunner, 2002).
berhubungan langsung dengan klien dan keluarganya dalam hal ini penderita
(gout) di Amerika Serikat sekitar 13,6 kasus per 1000 laki-laki dan 6,4 kasus
dikaitkan dengan peruubahan pola diet dan gaya hidup, peningkatan kasus
terjadi pada suku Minahasa dan Tapanuli, karena mereka banyak yang
2
penderita gout hiperurisemia kira-kira 2,6-47,2% yang bervariasi pada
23% pada bulan Maret-April 2015 mencapai 48 kasus. Yang di bagi dalam
kasus lama sebanyak 3 kasus lama dan 45 kasus baru. Penderita yang
(Depkes, 2011).
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Ny.I
3
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Artiritis pirai ( gout ) merupakan suatu sindrom klinik sebagai deposit kristalasam urat di
daerah persendian yang menyebabkan terjadinya serangan inflamasi akut. Jadi, Gout atau
sering disebut ³asam urat´ adalah suatu penyakit metabolik dimana tubuh tidak
dapat mengontrol asam urat sehingga terjadi penumpukan asam urat yang
menyebabkan rasa nyeri pada tulang dan sendi.
4
aktifitas enzim PRPP (phosphoribosyle pyrophosphate ), kasus ini yang dapat
diidentifikasi hanya 1 % saja
- Faktor genetik seperti gangguan metabolisme purin yang menyebab kan asam
urat berlebihan (hiperuricemia), retensi asam urat, atau keduanya.
- Penyebab sekunder yaitu akibat obesitas, diabetes mellitus,
hipertensi,gangguan ginjal yang akan menyebabkan :
- Pemecahan asam yang dapat menyebabkan hiperuricemia.
- Karena penggunaan obat-obatan yang menurunkan ekskresi asamurat seperti :
aspirin, diuretic, levodopa, diazoksid, asam nikotinat,aseta zolamid dan
etambutol.
- Pembentukan asam urat yang berlebih
- Gout primer metabolik disebabkan sistensi langsung yang bertambah.
- Gout sekunder metabolik disebabkan pembentukan asam urat berlebih karana
penyakit lain, seperti leukimia.
- Kurang asam urat melalui ginjal
- Gout primer renal terjadi karena ekresi asam urat di tubulus distalginjal yang
sehat. Penyabab tidak diketahui. Gout sekunder renal disebabkan oleh karena
kerusakan ginjal,misalnya glumeronefritis kronik atau gagal ginjal kronik.
5
D. Patofisiologi Asam Urat
Peningkatan kadar asam urat serum dapat disebabkan oleh pembentukan
berlebihan atau penurunan eksresi asam urat, ataupun keduanya. Asam urat adalah
produk akhir metabolisme purin. Secara normal, metabolisme purin menjadi asam
urat dapat diterangkan sebagai berikut:
Sintesis purin melibatkan dua jalur, yaitu jalur de novo dan jalur penghematan
(salvage pathway).
1. Jalur de novo melibatkan sintesis purin dan kemudian asam urat melalui
prekursor nonpurin. Substrat awalnya adalah ribosa-5-fosfat, yang diubah
melalui serangkaian zat antara menjadi nukleotida purin (asam inosinat, asam
guanilat, asam adenilat). Jalur ini dikendalikan oleh serangkaian mekanisme
yang kompleks, dan terdapat beberapa enzim yang mempercepat reaksi yaitu:
5-fosforibosilpirofosfat (PRPP) sintetase dan amidofosforibosiltransferase
(amido-PRT). Terdapat suatu mekanisme inhibisi umpan balik oleh nukleotida
purin yang terbentuk, yang fungsinya untuk mencegah pembentukan yang
berlebihan.
Asam urat yang terbentuk dari hasil metabolisme purin akan difiltrasi
secara bebas oleh glomerulus dan diresorpsi di tubulus proksimal ginjal.
Sebagian kecil asam urat yang diresorpsi kemudian diekskresikan di nefron
distal dan dikeluarkan melalui urin
6
1. Hiperutisemia asimtomatik
3. Gout interkritikal
Gout akut biasanya terjadi pada pria sesudah lewat masa pubertas dan
sesudah menopause pada wanita, sedangkan kasus yang paling banyak
diternui pada usia 50-60. Gout lebih banyak dijumpai pada pria, sekitar 95
persen penderita gout adalah pria. Urat serum wanita normal jumahnya
sekitar 1 mg per 100 mI, lebih sedikit jika dibandingkn dengan pria. Tetapi
sesudah menopause perubahan tersebut kurang nyata. Pada
priahiperurisemia biasanya tidak timbul sebelurn mereka mencapai usia
remaja.
7
urat. Reaksi peradangan mungkin merupakan proses yang berkembang dan
memperbesar diri sendiri akibat endapan tambahan kristal-kristal dari
serum.
Periode antara serangan gout akut dikenal dengan nama gout inter
kritikal. Pada masa ini pasien bebas dari gejala-gejala klinik. Gout kronik
timbul dalarn jangka waktu beberapa tahun dan ditandai dengan rasa nyeri,
kaku dan pegal. Akibat adanya kristal-kristal urat maka terjadi peradangan
kronik, sendi yang bengkak akibat gout kronik sering besar dan
berbentuk nodular. Serangan gout Aut dapat terjadi secara simultan diserta
gejala-gejala gout kronik. Tofi timbul pada gout kronik karena urat tersebut
relatif tidak larut. Awitan dan ukuran tofi sebanding dengan kadar urat
serum. Yang sering terjadi tempat pembentukan tofi adalah: bursa
olekranon, tendon Achilles, permukaan ekstensor dari lengan bawah, bursa
infrapatella dan helix telinga.
1. Pemeriksaan Laboratorium
1) Didapatkan kadar asam urat yang tinggi dalam darah yaitu = > 6 mg %
normalnya pada pria 8 mg% dan pada wanita 7 mg%.
8
G. Diagnosa
c. Artritis monoartikular
g. Adanya tofus
h. Hiperurisemia
9
2. Pengobatan hiperurisemia
Dosis rata-rata 300mg/hari, tetapi pada orang tua dan penderita dengan GFR
di bawah 50m/menit, dapat dimulai dnegan dosis 100mg/hari.
10
Gout dapat merusak ginjal sehingga pembuangan asam urat akan
bertambah buruk. Gangguan ginjal akut gout biasanya sebagai hasil dari
penghancuran yang berlebihan dari sel ganas saat kemoterapi tumor.
Penghambatan aliran urin yang terjadi akibat pengendapan asam urat pada
duktus koledokus dan ureter dapat menyebabkan gagal ginjal akut.
Penumpukan jangka panjang dari kristal pada ginjal dapat menyebabkan
gangguan ginjal kronik.
I. Komplikasi
Kelainan sistem pencernaan yang sering dijumpai adalah gastritis danulkus
peptik yang merupakan komlikasi utama penggunaan obat anti
inflamasinonsteroid (OAINS) atau obat pengubah perjalanan penyakit ( disease
modifyingantirhematoid drugs, DMARD ) yang menjadi faktor penyebab
morbiditas danmortalitas utama pada arthritis rheumatoid
b. Anamnesa
- Identitas Klien
- Keluhan utama
11
simetris), palpasi (terdapat getaran yang tidak simetris), perkusi, dan
auskultasi
c. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
- Didapatkan kadar asam urat yang tinggi dalam darah yaitu = > 6 mg %
normalnya pada pria 8 mg% dan pada wanita 7 mg%.
d. Diagnosa Keperawatan
12
ginjal
13
· Pasien dapat tirah baring/duduk jika inflamasi
mempertahankan fungsi diperlukan. Jadwal
posisi dengan tidak aktifitas untuk · Istirahat yang sistemik
adanya pembatasan memberikan periode selama eksaserbasi akut
kontraktur. istirahat yang terus dan seluruh fase penyakit
menerus dan tidur malam yang penting untuk
· Pasien dapat hari yang tidak mencegah kelelahan,
mempertahankan atau terganggu. mempertahankan
meningkatkan kekuatan kekuatan.
dan fungsi dari · berikan lingkungan
kokompensasi bagian yang aman misalnya · Menghindari cedera
tubuh. menggunakan pegangan akibat kecelakaan atau
tangga pada bak atau jatuh
· Pasien dapat pancuran dan toilet
mendemonstrasikan
tehnik atau perilaku yang
memungkinkan
melakukan aktfitas
BAB III
14
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY.I DUSUN III DESA
WOMBO INDUK, KEC.TANANTOVEA, KAB.DONGGALA
A. PENGKAJIAN UMUM
1. IDENTITAS KLIEN :
Nama : Indonasi
Jenis kel. : Perempuan
Umur : 81 tahun
Suku : Kaili
Pendidikan : SR (Sekolah Rakyat)
Agama : Islam
Status Perkawinan : Janda (meninggal)
Tgl pengkajian : 2 Februari 2020
Alamat : Dusun III Desa Wombo Induk ,Kec.
Tanantovea, Kab. Donggala
Status kesehatan saat ini : Asam urat
15
B. PENGKAJIAN KHUSUS LANSIA
1. Pengkajian Dasar :
a. Kesadaran : Compos mentis
b. Pulse : 88 kali/menit
c. Respirasi : 23 kali/menit
d. Temperatur : 36OC
e. Tekanan darah : 120/70 mmHg
f. BB & Tinggi Badan : 56 kg, 156 cm
g. Pola Istirahat :
Klien mengatakan kadang-kadang tidak nyenyak bila tidur malam
dikarenakan nyeri pada kaki klien, klien tidak pernah tidur siang karena
sulit nyenyak bila siang, klien tidur malam hari dari pukul 21.00 WITA
dan bangun pada pukul 05.00 WITA, klien tidak mengkonsumsi obat
untuk tidur
2. Sistem Persarafan :
a. Kesadaran : Compos mentis
b. Mata :
- Kejelasan melihat : Klien sudah tidak jelas melihat dan
pengelihatan sudah kabur, klien memakai alat bantu kacamata untuk
melihat
- Katarak : Klien tidak mengalami katarak
- Pupil : Mengecil bila terkena cahaya
c. Sensori (lihat, dengar, bau, rasa, sentuh) :
- Lihat :Pengelihatan klien sudah mengalami
penurunan
- Dengar :Pendengaran klien sudah mengalami
penurunan dan perlu berkali-kali pengucapan untuk dapat didengar
dengan baik
- Bau : Penciuman klien dalam keadaan baik
16
- Rasa : Pengecapan klien dalam keadaan baik
- Sentuh :Tidak mengalami gangguan rangsang
sentuh
d. Ketajaman pendengaran :
Pendengaran klien sudah mengalami penurunan dan perlu berkali-kali
pengucapan untuk dapat didengar dengan baik
e. Adanya rasa sakit atau nyeri yang dirasakan :
Klien merasakan nyeri tekan pada pergelangan kaki kiri dan lutut
3. Sistem Kardiovaskuler
a. Tekanan darah : 120/70 mmHg
b. Sakit : Tidak sakit
c. Edema : Tidak ada
4. Sistem Gastrointestinal
a. Anoreksia, mual, muntah : Klien tidak mengalami anoreksia, mual,
maupun muntah
b. Mengunyah, menelan : Klien tidak mengalami gangguan
mengunyah dan menelan
c. Keadaan gigi, rahang,rongga mulut : Gigi klien tinggal 2, rahang dan
rongga mulut bersih
d. Perut kembung ada pelebaran kolon : Perut klien tidak kembung
e. Apakah ada konstipasi(sembeli), diare : klien tidak mengalami
konstipasi
5. Sistem Genitouronaria
a. BAK : Klien BAK 2 Kali sehari dan tidak merasa
nyeri saat BAK, klien tidak mengkonsumsi obat untuk melancarkan BAK.
b. Klien tidak mengalami gangguan BAK
6. Sistem Kulit :
a. Kulit
- Tidak ada jaringan parut, tidak ada memar maupun laserasi
17
- Tidak ada perdarahan, tidak ada luka bakar, tidak ada dekubitus
- Turgor(kekenyalan kulit) : Kulit tidak kenyal karena faktor usia
b. Keadaan kuku : Bersih
c. Keadaan rambut : Kulit kepala bersih, rambut beruban
7. Sistem Muskuloskeletal :
a. Kontraktur
- Ketidak edekuatnya gerakan sendi : gerakan sendi pada
pergelangan kaki dan lutut terbatas
b. Tingkat mobilitas
- Ambulasi dengan alat atau tanpa bantuaan : Tanpa bantuan
- Kekuatan otot : Otot kaki lemah
- Kemampuan melangkah atau berjalan : Terbatas karena terasa nyeri
ketika berjalan
c. Paralisis (Kelumpuhan) : Klien tidak mengalami kelumpuhan
d. Kifosis : Tidak bongkok
18
3 porsi/hari
Jenis :
nasi,lauk,sayur
2 Minum 10 Frekuensi : sering
Jumlah : 3
gelas/hari
Jenis : air putih
3 Berpindah dari kursi roda - - Klien tidak
ketempat tidur atau menggunakan kursi
sebaliknya roda
4 Personal Toilet (cuci muka, 10 Klien cuci muka,
menyisir lambut, gosok gigi) menyisir rambut, gosok
gigi sendiri
5 Keluar masuk toilet (mencuci 10 Klien ke toilet tidak
pakaian,menyeka tubuh, menggunakan alat
menyiram) bantu jalan, klien
mencuci pakaian
dibantu keluarga
6 Mandi 10 Frekuensi : 2 kali/hari
7 Jalan dipermukaan rata 10 Klien berjalan tidak
begitu jauh
8 Mengenakan pakaian 10 Klien dapat
mengenakan pakaian
sendiri
9 Kontrol Bowel (BAB ) 10 Frekuensi : 1
kali/minggu
10 Kontrol bladder (BAK) 10 Frekuensi : 2
kali/hari
11 Naik turun tangga 10 Klien naik turun tangga
tanpa bantuan keluarga
12 Olahraga / latihan 10 Berjalan kaki setiap
pagi
13 Rekreasi / pemanfaatan 10 Klien hanya
waktu luang mengerjakan pekerjaan
rumah yang sebisanya
seperti membersihkan
rumah (menyapu)
Dari hasil pengkajian fungsional klien, nilai yang didapat adalah 120 , ini
berarti klien masih tergolong Ketergantungan.
D. PENGKAJIAN STATUS MENTAL
1) Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan Short
Portable Mental Status Questioner(SPMSQ).
19
No Pertanyaan Benar Salah
1. Tanggal berapa sekarang ? √
2. Hari apa sekarang ? √
3. Apa nama tempat ini ? √
4. Dimana alamat anda ? √
5. Berapa umur anda ? √
6. Kapan anda lahir ? (minimal tahun lahir) √
7. Siapa presiden Indonesia sekarang ? √
8. Siapa presiden Indonesia Sebelumnya ? √
9. Siapa nama ibu anda ? √
10. Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari setiap angka √
baru, semua secara menurun
Score Total =
Benar = 8
Salah = 2
Intrepretasi hasil :
Klien memperoleh hasil benar 8 dan salah 2, ini berarti klien mengalami
Kerusakan Intelektual Ringan
20
konstruksional dengan menggunakan Mini Mental Status Exsam ( MMSE ) yang
meliputi
Orientasi, Registrasi, Perhatian, Kalkulasi, Mengingat kembali, Bahasa
No Aspek Kognitif Nilai Nilai Kriteria
Maksimal Klien
1 Orientasi 10 8 Menyebutkan dengan benar :
a.Tahun (benar/ (+) )
b.Musim (salah/ (-) )
c.Tanggal (benar/ (+) )
d.Hari (benar/ (+) )
e.Bulan (benar/ (+) )
Dimana kita sekarang ?
f.Negara (benar(+) / tahu)
g.Propinsi (benar(+) / tahu)
h.Kabupaten/Kota (benar (+) /tahu)
i.Kecamatan (salah (-) /tidak tahu)
j.Desa (benar (+)/Wombo)
2 Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 objek(oleh pemeriksa) 1
detik untuk mengatakan masing-masing
obyek(benda).Kemudian tanyakan kepada
klien ke-3 obyek tadi untuk disebutkan :
a.Objek : kunci ( (+)/benar)
b.Objek : meja ( (+)/benar )
c.Objek : dinding ( (+)/benar )
3 Perhatian dan 5 3 Minta klien untuk memulai dari angka 100
kalkulasi kemudian dikurangi 7 sampai 5
kali/tingkat :
a. 93 ( (+)/benar )
b. 86 ( (+)/benar )
c. 79 ( (+)/benar )
d. 72 ( (-)/salah)
e. 65 ( (-)/salah)
4 Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga
objek pada no.2(Registrasi) tadi. Bila
benar, 1 poin untuk masing-masing objek
Klien dapat mengulangi semua objek
pada no.2 (Registrasi)
5 Bahasa 9 9 Tunjukkan pada klien suatu benda dan
tanyakan namanya pada klien
a. Misalnya : Jam tangan
Klien ditunjukan benda jam tangan
dan klien menyebutnya arloji
b. Minta klien untuk mengulangi kata
berikut : tak ada, Jika, dan, atau, tetapi.
21
Bila benar, nilai 1 poin
Klien dapat mengulangi kata-kata
tersebut
Interpretasi Nilai :
Klien memperoleh nilai 26, ini berarti klien tidak mengalami gangguan
kognitif
F. PENILAIAN SKALA DEPRESI (GERIATRIC DEPRESSION SCALE)
No Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
1 Apakah Anda sebenarnya puas dengan kehidupan anda ? √
22
2 Apakah Anda telah meninggalkan banyak kegiatan dan √
minat/kesenangan Anda ?
3 Apakah anda merasa kehidupan anda kosong ? √
4 Apakah anda sering merasa bosan ? √
5 Apakah anda mempunyai semangat yg baik setiap saat ? √
6 Apakah anda merasa takut sesuatu yg buruk akan terjadi pada √
anda ?
7 Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian besar hidup anda ? √
8 Apakah anda merasa sering tidak berdaya ? √
9 Apakah anda lebih sering di Rumah dari pada pergi keluar dan √
mengerjakan sesuatu hal yg baru ?
10 Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah dengan daya √
ingat anda dibandingkan kebanyakan orang ?
11 Apakah anda pikir bahwa kehidupan anda sekarang menyenang √
kan ?
12 Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat √
ini ?
13 Apakah anda merasa penuh semangat ? √
14 Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan ? √
15 Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaanya dari √
pada anda ?
Dari hasil penilaian skala depresi ( geriatric depression scale ) diperoleh hasil
jawaban yang sesuai klien memperoleh skor 9, ini menandakan klien Tidak
mengalami depresi
No ITEM SKOR
1 Kondisi fisik umum :
23
Baik 4
2 Kesadaran :
Kompos mentis 4
3 Aktifitas :
Ambulan 4
4 Mobilitas :
Sedikit terbatas 3
5 Inkontinens :
Tidak 1
SKOR TOTAL 16
Dari hasil penilaian Skor Norton diperoleh hasil klien mendapat skor 16, ini
berarti kemungkinan terjadi decubitus Kecil sekali/Tidak terjadi
24
NO ITEM PENILAIN SELALU KADANG- TIDAK
(2) KADANG PERNAH
(1) (0)
1. A : Adaptasi
Saya puas bahwa saya dapat
kembali pda keluarga (teman- teman) √
saya untuk membantu saya pada
waktu mendapat kesusahan
2. P : Parnership
Saya puas dengan cara keluarga
(teman-teman) saya utk
membicarakan sesuatu dengan saya √
dan mengungkapkan masalah dengan
Saya
3. G : Growth
Saya puas bahwa keluarga (teman-
teman) saya menerima dan √
mendukung keinginan saya utk
melakukan aktifitas
4. A : Afek
Saya puas dengan cara
keluarga(teman-teman) saya
mengekpresikan afek dan berespon √
terhadap emosi-emosi saya seperti
marah, sedih atau mencintai
5. R : Resolve √
Saya puas dengan cara teman-teman
saya dan saya menyediakan waktu
bersama-sama mengespresikan afek
dan berespon
6. Jumlah 10
Penilaian :
Dari hasil penilaian APGAR, klien memperoleh nilai 10, ini berarti tingkat
hubungan klien dengan keluarga atau teman-temannya UTUH
25
I. SCRENNINGFAAL (PEMERIKSAAN KERJA ALAT TUBUH
SEBAGAIMANA MESTINYA) FUNGSIONAL REACH (FR) TEST
No. Langkah
1. Minta pasien berdiri disisi tembok dengan tangan direntangkan ke depan
2. Beri tanda letak tangan
3. Minta pasien condong kedepan tanpa melangkah selama 1-2 menit dengan
tangan direntangkan ke depan
4. Beri tanda letak tangan ke-2 pada posisi condong
5. Ukur jarak antara tanda tangan I dan II
Hasil : Klien mampu mengikuti semua intruksi dengan baik dan dari hasil
pemeriksaan diperoleh hasil jarak tangan I dan II adalah 23 cm (8.1 inci),
hasil dari klien lebih dari 6 inci dengan usia 81 tahun ini menandakan tidak
ada resiko roboh pada klien
PENGUMPULAN DATA
1. Ny.I mengatakan merasa nyeri pada pergelangan kaki kiri dan lutut ketika
ditekan
26
2. Ny.I mengatakan nyeri seperti ditusuk dan merasakan keram serta
kesemutan ketika berjalan
3. Keluarga mengatakan nyeri pada kaki klien sudah sekitar 1 tahun yang lalu
4. Keluarga mengatakan Ny.I menderita asam urat
5. Kekuatan otot ektremitas bawah pada Ny.I mengalami kelemahan
6. Ny.I nampak meringis ketika pergelangan kaki dan lutut ditekan
7. Ny.I nampak tidak mampu berdiri lama karena nyeri pada kaki
8. Ny.I mengatakan nyeri dirasakan disaat kelamaan duduk
9. Hasil tes asam urat pada kamis,23 januari 2020 : 7,9 mg/dL
10. Ny.I mampu menulis nama dan menggabar walau tidak begitu sama
seperti gambar aslinya
11. Ny.I memakai alat bantu melihat yaitu kacamata
12. Keluarga mengatakan tidak mengetahui cara pengobatan
penyakit/mengatasi yang diderita Ny.I
13. Keluarga klien tidak mengetahui penyebab penyakit yang diderita Ny.I
14. Keluarga Nampak bingung saat ditanya tentang penyebab penyakit yang
diderita oleh Ny.I
15. Skala nyeri 6
16. TTV :
TD : 120/70 mmHg
N : 88 kali/menit
R : 23 kali/menit
S : 36OC
17. Dari hasil pengkajian fungsional klien, nilai yang didapat adalah 120, ini
berarti klien masih tergolong ketergantungan
18. Pada pengkajian status mental, klien memperoleh hasil benar 8 dan salah
2, ini berarti klien mengalami fungsi intelektual utuh
19. Pada pengkajian aspek kognitif klien memperoleh nilai 26, ini berarti klien
tidak mengalami gangguan kognitif
27
20. Dari hasil penilaian skala depresi ( geriatric depression scale ) diperoleh
hasil jawaban yang sesuai klien memperoleh skor 9, ini menandakan klien
tidak mengalami depresi
21. Dari hasil penilaian skor Norton diperoleh hasil klien mendapat skor 16,
ini berarti kemungkinan terjadi decubitus kecil sekali/tidak terjadi
22. Dari hasil penilaian APGAR, klien memperoleh nilai 10, ini berarti tingkat
hubungan klien dengan keluarga atau teman-temannya UTUH
23. Pada pemeriksaan screnningfaal klien mampu mengikuti semua intruksi
dengan baik dan dari hasil pemeriksaan diperoleh hasil jarak tangan I dan
II adalah 23 cm (8,1 inci), hasil dari klien lebih dari 6 inci dengan usia 81
tahun ini menandakan tidak ada resiko roboh pada klien
KLASIFIKASI DATA
Data Subjektif :
28
1. Ny.I mengatakan merasa nyeri pada pergelangan kaki kiri dan lutut
ketika ditekan
2. Ny.I mengatakan nyeri seperti ditusuk dan merasakan keram serta
kesemutan ketika berjalan
3. Keluarga mengatakan nyeri pada kaki klien sudah sekitar 1 tahun yang
lalu
4. Keluarga mengatakan Ny.I menderita asam urat
5. Ny.I mengatakan nyeri dirasakan disaat kelamaan duduk
6. Keluarga mengatakan tidak mengetahui cara pengobatan/mengatasi
penyakit yang diderita Ny.I
7. Keluarga klien tidak mengetahui penyebab penyakit yang diderita Ny.I
Data Objektif :
29
11. Pada pengkajian status mental, klien memperoleh hasil benar 8 dan
salah 2, ini berarti klien mengalami fungsi intelektual utuh
12. Pada pengkajian aspek kognitif klien memperoleh nilai 26, ini berarti
klien tidak mengalami gangguan kognitif
13. Dari hasil penilaian skala depresi ( geriatric depression scale )
diperoleh hasil jawaban yang sesuai klien memperoleh skor 9, ini
menandakan klien tidak mengalami depresi
14. Dari hasil penilaian skor Norton diperoleh hasil klien mendapat skor
16, ini berarti kemungkinan terjadi decubitus kecil sekali/tidak terjadi
15. Dari hasil penilaian APGAR, klien memperoleh nilai 10, ini berarti
tingkat hubungan klien dengan keluarga atau teman-temannya UTUH
16. Pada pemeriksaan screnningfaal klien mampu mengikuti semua
intruksi dengan baik dan dari hasil pemeriksaan diperoleh hasil jarak
tangan I dan II adalah 23 cm (8,1 inci), hasil dari klien lebih dari 6 inci
dengan usia 81 tahun ini menandakan tidak ada resiko roboh pada
klien
1. DS :
30
1. Ny.I mengatakan merasa nyeri pada Nyeri akut pada Ny.I
pergelangan kaki kiri dan lutut ketika ditekan
2. Ny.I mengatakan nyeri seperti ditusuk dan
merasakan keram serta kesemutan ketika
berjalan
3. Keluarga mengatakan nyeri pada kaki klien
sudah sekitar 1 tahun yang lalu
4. Keluarga mengatakan Ny.I menderita asam
urat
DO :
DO :
31
1. Ny.I mengatakan merasa nyeri pada pergelangan kaki kiri dan lutut ketika
ditekan
2. Ny.I mengatakan nyeri seperti ditusuk dan merasakan keram serta
kesemutan ketika berjalan
3. Keluarga mengatakan nyeri pada kaki klien sudah sekitar 1 tahun yang lalu
4. Keluarga mengatakan Ny.I menderita asam urat
DO :
DO :
32