ANTENATAL CARE
Oleh :
M. Dhendhi Pranata, S.Ked
1730912310070
Pembimbing :
dr. M. Robyanoor Ahyadi Radam, M.Kes, Sp.OG, Subsp. KFM
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
1
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
ANTENATAL CARE
2.1 DEFINISI
b. Adanya kelainan fisik atau psikologik harus ditemukan dini dan diobati,
c. Wanita melahirkan tanpa kesulitan dan bayi yang dilahirkan sehat pula
fisik dan mental.
diatas 36 minggu.
1. Konsep Pemeriksaan Antenatal
Dalam pemeriksaan rutin, dilakukan pula pencatatan data klien dan
keluarganya serta pemeriksaan fisik sebagai berikut :
A. Anamnesis
a. Indentifikasi dan Riwayat Kesehatan
- Nama
- Usia
- Alamat
- Pekerjaan ibu/suami
- Lamanya menikah
- Kebiasaan yang dapat merugikan kesehatan
b. Keluhan saat ini
- Jenis dan sifat gangguan yang dirasakan ibu
- Lamanya mengalami gangguan tersebut
c. Riwayat haid
- Hari pertama haid terakhir (HPHT)
- Usia kehamilan dan taksiran persalinan
d. Riwayat kehamilan dan persalinan
- Asuhan antenatal, persalinan, dan nifas kehamilan sebelumnya
- Cara persalinan
- Jumlah dan jenis kelamin anak hidup
- Berat badan lahir
- Cara pemberian asupan bagi bayi yang dilahirkan
- Informasi dan saat persalinan atau keguguran terakhir
e. Riwayat kehamilan saat ini
- Identifikasi kehamilan
- Indentifikasi penyulit
- Penyakit lain yang diderita
- Gerakan bayi dalam kandungan
f. Riwayat penyakit dalam keluarga
- Diabetes mellitus, hipertensi, atau kehamilan kembar
- Kelainan bawaan
g. Riwayat penyakit ibu
- Penyakit yang pernah diderita
- DM dan ISK
5
- Penyakit jantung
- Infeksi virus berbahaya
- Alergi obat atau makanan tertentu
- Pernah mendapat transfusi darah dan indikasi tindakan tersebut
- Inkompatibilitas Rhesus
- Paparan sinar-x/rontgen
h. Riwayat penyakit yang memerlukan tindakan pembedahan
- Dilatasi dan kuretase
- Reparasi vagina
- Seksio sesaria
- Serviks inkompeten
- Operasi non-ginekologi
i. Riwayat Imunisasi
j. Riwayat Menyusui
B. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
Tanda vítal
Pemeriksaan jantung dan paru
Pemeriksaan payudara
Kelainan otot rangka serta neurologik
2. Pemeriksaan abdomen
- Inspeksi
Bentuk dan ukuran abdomen
Parut bekas luka operasi
Kelainan otot dan rangka serta neurologik
Gerakan janin
Varises atau pelebaran vena
Hernia
Edema
- Palpasi
Tinggi fundus uteri
Punggung bayi
Presentasi
Sejauh mana bagian terbawah bayi masuk pintu atas panggul
- Auskultasi
6
16 minggu ½ simpisis-pusat
Taksiran berat janin Berat badan janin secara sederhana dapat diukur
dengan mempergunakan rumus diantaranya rumus Johnson Toshack. Rumus ini
dihitung berdasarkan Tinggi Fundus Uteri (TFU) yaitu jarak dari bagian atas
tulang kemaluan (simfisis os pubis) ke puncak rahim (Fundus) dalam sentimeter
(cm) dikurangi 11, 12 atau 13, hasilnya dikali 155 didapatkan berat badan bayi
dalam gram. Rumus Johnson Toshack :
BB = (TFU – N) x 155
Keterangan : BB = Berat badan janin dalam gram
8
Pemeriksaan presentasi dan posisi janin dilakukan mulai minggu ke 28: Pasien
diminta mengosongkan kandung kemih dan kemudian diminta untuk berbaring
telentang dengan lutut semifleksi.6,8
LEOPOLD I :
- Kedua telapak tangan pemeriksa diletakkan pada puncak fundus uteri.
- Tentukan tinggi fundus uteri untuk menentukan usia kehamilan.
- Rasakan bagian janin yang berada pada bagian fundus (bokong atau kepala atau
kosong).
Gambar 2.2 Leopold I
LEOPOLD II
- Kedua telapak tangan pemeriksa bergeser turun kebawah sampai disamping kiri
dan kanan umbilikus.
- Tentukan bagian punggung janin untuk menentukan lokasi auskultasi denyut
jantung janin nantinya.
- Tentukan bagian-bagian kecil janin.
Gambar 2.3 Leopold II
LEOPOLD III
11
LEOPOLD IV
- Pemeriksa merubah posisinya sehingga menghadap ke arah kaki pasien.
- Kedua telapak tangan ditempatkan disisi kiri dan kanan bagian terendah janin.
- Digunakan untuk menentukan sampai berapa jauh derajat desensus janin.
Gerakan janin.
Gerakan janin yang menghilang dalam waktu 48 jam dikaitkan dengan
hipoksia berat atau janin meninggal
Denyut jantung janin
Ultrasonografi
Bila usia kehamilan memasuki 34 minggu, selain pemeriksaan di atas,
juga dilakukan pula pemeriksaan tentang:
Penilaian besar janin, letak dan presentasi
Penilaian luas panggul
30 mg/hari terutama setelah trimester kedua. Kekurangan zat besi pada ibu
hamil dapat menyebabkan anemia defisiensi zat besi.
- Asam folat
Asam folat diperlukan untuk pematangan sel-sel. Asam folat yang diperlukan
ibu hamil adalah 400 mikrogram per hari. Kekurangan asam folat
menyebabkan anemia megaloblastik pada ibu hamil.
b. Perawatan payudara
Pengurutan payudara untuk mengeluarkan sekresi dan membuka duktus
dan sinus laktiferus, sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan benar
karena pengurutan yang salah dapat menimbulkan kontraksi pada
rahim.
c. Perawatan gigi
Dibutuhkan sedikitnya dua kali pemeriksaan gigi selama kehamilan, yaitu
pada trimester pertama dan ketiga. Pada trimester pertama terkait
dengan hiperémesis dan ptialisme (produksi liur yang berlebihan)
sehingga kebersihan rongga mulut harus selalu terjaga. Pada trimester
ketiga terkait dengan adanya kebutuhan kalsium untuk pertumbuhan
janin sehingga perlu diketahui apakah terdapat pengaruh yang
merugikan pada gigi ibu hamil.
d. Kebersihan tubuh
Perubahan anatomik pada perut, lipat paha, dan payudara menyebabkan lipatan
kulit menjadi lebih lembab dan mudah terinvasi oleh mikroorganisme.
Beristirahat cukup, minimal 8 jam pada malam hari dan 2 jam pada siang
hari. Jangan melakukan pekerjaan rumah tangga yang berat dan hindari
kerja fisik yang dapat menimbulkan kelelahan yang berlebihan.
BAB III
KESIMPULAN