Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia kesenian di zaman sekarang tentu saja tidak bisa terlepas dari persoalan-
persoalan manajerial, ini bisa saja dilihat dari semakin banyaknya pertunjukan-
pertujukan atau pameran karya seni yang semakin  membutuhkan pengelolaan yang
terorganisir dan rapi.
Dilihat dari sejarahnya, sebenarnya pengelolaan terhadap karya seni pun sudah
diterapkan oleh para seniman-seniman khususnya di Indonesia, tapi tentu saja
pengelolaan tersebut tidak seperti yang ada pada zaman sekarang. Kita lihat saja
bagaimana masyarakat minang akan menampilkan sebuah pertunjukan randai atau
masyarakat jawa yang menampilkan pertunjukan gamelan nya. Pada dasarnya
mereka sudah melakukan sebuah pengelolaan terhadap sebuah pertunjukan, namun
apa yang mereka lakukan belum seperti zaman sekarang ini yang semakin
berkembang dari berbagia aspek, baik dari aspek sosiologis, antropologis, teknologi
informasi dan bahkan karya seni itu sendiri.
Pada manajemen pertunjukan, tentu saja berbeda dengan manajemen pendidikan
atau manejemen rumah sakit. Didalam manajemen kesenian itu sendiri juga banyak
pembagian-pembagian lainnya seperti manajemen Organisasi  seni Pertunjukan,
manajemen event festival manajemen produksi, manajemen panggung. Jadi dalam
manajemen kesenian  itupun masih banyak pembagian yang lain nya. Setiap
pembagian diatas memiliki keunikan yang berbeda pula satu sama lain, tapi tetap
pada konteks kesenian, apakah itu seni pertujukan atau seni rupa

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pameran
Pengertian pameran seni rupa – Pameran karya Seni Rupa atau pameran seni
rupa adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seniman baik itu secara perorangan
atau kelompok untuk menyampaikan suatu ide dan gagasan kepada masyarakat luas
melalui karya seni rupa. Pameran adalah suatu kegiatan yang menyajikan karya seni
rupa untuk dilihat, dinilai, dan sebagainya sehingga dapat diapresiasi oleh
masyarakat luas. Kegiatan pameran juga dapat dikatakan sebagai promosi atau
usaha jasa pertemuan, yang mempertemukan antara penjual dan pembeli.
Pengertian pameran menurut para ahli - Menurut Myers, B pada tahun 1985,
dalam bukunya yaitu How To Look At Art, pameran adalah sebagai suatu aktivitas
yang melibatkan satu ruang, biasanya galeri atau dewan dan memamerkan hasi
karya seni seperti lukisan, catan, cetakan, arca, ukiran, gambar foto dan karya yang
siap.

B. Jenis pameran
Berdasarkan waktu penyelenggaraan pameran dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu :
1. Pameran Periodik, merupakan pameran yang diselenggarakan secara berkala dan
hanya pada waktu-waktu tertentu, seperti setahun sekali.
2. Pameran Insidental atau pameran keliling, merupakan pameran yang
diselenggarakan jika diperlukan dan pelaksanaannya dapat dilakukan kapan saja.
3. Pameran Permanen atau pameran tetap, merupakan pameran yang
diselenggarakan pada tempat yang tetap atau tidak berubah dan dilaksanakan
hampir tiap waktu. Contoh pameran tetap adalah museum

Berdasarkan pada jumlah seniman atau karya seninya dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Pameran Perorangan atau pameran tunggal, pengertian pameran tunggal yaitu
pameran yang hanya diselenggarakan oleh satu orang atau perorangan dan hanya
terdapat satu jenis kaya seni.
2. Pameran Kelompok, merupakan pameran yang diselenggarakan oleh kelompok
seniman dan terdapat banyak jenis karya seni.

2
Berdasarkan ragam jenis karya di bedakan menjadi 2, yaitu :
1. Pameran Heterogen, yaitu karya seni yang menampilkan berbagai macam jenis
karya seni.
2. Homogen, yaitu karya seni yang hanya menampilkan satu macam jenis karya
seni.
Berdasarkan jenis pameran lainnya, yaitu :
1. Pameran restospeksi, merupakan pameran yang menampilkan perjalanan karir
seorang seniman tersebut biasanya diadakan oleh perorangan.
2. Pameran Desain, merupakan pameran khusus menampilkan produk kerajinan
tangan, seperti kriya, furnitur, dan produk elektronik.

C. Tujuan Dan Fungsi Pameran


Tujuan Pameran :
1. Tujuan sosial artinya kegiatan pameran seni rupa diselenggarakan untuk
kepentingan social biasanya diadakan dalam baik skala besar maupun skala
terbatas.
2. Tujuan komersial artinya pameran dijadikan kegiatan untuk menghasilkan suatu
keuntungan terutama bagi seniman dan penyelenggara pameran.  
3. Tujuan kemanusiaan artinya kegiatan pameran adalah untuk kepentingan
pelestarian, pembinaan nilai-nilai, dan pengembangan hasil karya seni yang
dimiliki oleh masyarakat. Maka dana hasil penjuaan karya seni disumbangkan
kepada kegiatan social kemanusiaan. 
4. Tujuan konteks pembelajaran atau pendidikan, untuk mendapatkan apresiasi dan
tanggapan dari pengunjung dalam rangka meningkatkan kualitas karya
selanjutnya.
Fungsi Pameran :
1. Fungsi apresiasi yaitu suatu kegiatan untuk menilai dan menghargai karya seni
yang dibuat oleh seniman. Diharapkan dapat menimbulkan rasa menghargai
terhadap karya seni melalui kegiatan pameran.
2. Fungsi edukasi, yaitu biasanya pameran sebagai edukasi diselenggarakan di
sekolah atau museum agar dapatmemberikan nilai-nilai pengajaran terhadap
siswa atau guru.

3
3. Fungsi rekreasi, yaitu kegiatan pameran dapat dikatakan sebagai sara hiburan
atau rekreasi karena memberikan rasa senang sehingga dapat memberikan nilai
psikis dan spiritual terutama hiburan.
4. Fungsi prestasi, yaitu kegiatan pameran di sekolah atau dimuseum atau tempat
lainnya dapat diketahui orang – orang yang berbakat dalam bidang seni, Hal ini
bisa diketahui dari bentuk-bentuk karya seni yang ditampilkan.

D. Manfaat Pameran :
1. Menumbuhkan kemampuan seseorang dalam memberi apresiasi terhadap karya
orang lain.
2. Menambah wawasan tentang karya seni.
3. Melatih kerja sama dengan orang lain.
4. Memperbanyak pengalaman sosial. 
5. Membangkitkan motivasi dalam berkarya seni. 
6. Sarana untuk penyegaran bagi siswa dari kejenuhan belajar di kelas.

E. Unsur Unsur Pameran :


1. karya seni rupa, merupakan unsur pertama yang harus ada, jika tidak ada terus
kita membuat pameran untuk apa. Karya seni rupa tersebut dapat berupa karya
seni rupa 2 dimensi atau 3 dimensi.
2. Ruang dan Tempat Pameran, diperlukan untuk tempat karya seni rupa tersebut
dipajang dan sebaiknya disesuaikan dengan karya seni yang ditampilkan.
3. Kepanitiaan atau Penyelenggara Pameran, merupakan orang yang mengatur dan
bertanggungjawab dari pertama sampai berakhirnya pelaksanaan kegiatan
tersebut.
4. Pengunjung Pameran yaitu masyarakat yang mengapresiasi dan berkunjung
karya-karya yang dipamerkan serta melakukan pengamatan dan menilai hasil
karya seni tersebut.
5. Peralatan Pameran, berupa meja , pencahaayaan, panel, partisipasi dan
sebagainya.

4
F. Contoh Pameran
1. Pameran 'Seni Berubah. Dunia Berubah' di Museum MACAN
2. Pameran 'Senandung Ibu Pertiwi', Koleksi Istana Kepresidenan Indonesia
3. Jakarta Biennale 2017
4. Indonesian Contemporary Art and Design (ICAD) 2017
5. Art Jog 10: 'Changing Perspective'
6. Bandung Contemporary Art Awards
7. Pameran Seni Rupa Nusantara 'Rest Area - Perupa Membaca Indonesia'
8. Biennale Jogja 2017
9. Pameran 'Goro-goro Bhinneka Keramik' Butet Kartaredjasa

G. Merencanakan Pameran    
1. Menetapkan Tujuan, Suatu kegiatan pasti memiliki tujusn. Tujuan pameran
adalah menggalang dana yang bersifat komersial, sosial, atau kemanusiaan.
2. Menentukan Tema Pameran, tema dirumuskan untuk memperjelas tujuan dan
misi pameran yang akan dicapai.
3. Menyusun Kepanitiaan, dibentuk agar pameran berjalan dengan lancar tanpa ada
gangguan dari awal sampai akhir acara. Pembagian tugas kepanitiaan dalam
pameran seperti ketua, wakil ketua, bendahara, sekretaris, dan seksi-seksi.
4. Menentukan Waktu dan Tempat, untuk memperlancar acara dan antusiasme
pengunjung atau masyarakat.
5. Menyusun Agenda Kegiatan, dengan maksud agar acara terlaksana dengan
teratur dan terarah.
6. Menyusun Proposal Kegiatan, sebagai pedoman dalam penyelenggaraan
pameran tersebut, proposal juga dapat digunakan untuk mencari dana dari
berbagai pihak serta untuk membantu kelancaran kegiatan pameran.

H. Persiapan Pameran
1. Menentukan dan Mengumpulkan karya seni yang akan dipamerkan,
2. Menyiapkan Ruang Pameran

5
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam ruang pameran yaitu :
1. Ruang pameran ditata dengan rapih agar dapat memberikan kenyamanan kepada
pengunjung atau masyarakat yang datang ke pameran.
2. Jalur lalu lintas dalam ruang pameran diatur dan diusahakan satu arah dengan
membedakan antara pintu masuk dan pintu keluar agar tidak terjadi tabrakan
antara pengunjung yang satu dengan yang lainnya.
3. Karya yang dipamerkan disusun dengan yang rapih dan menarik serta mudah
dilihat sehingga pengunjung dapat menikmatinya karya tersebut.
Persiapan Pameran
Sebagai puncak dari kegiatan berkesenian, Pelaksanaan pameran /
pergelaran membutuhkan persiapan dan perencanaan yang cukup baik dan
matang, dan harus serius. Pada lingkungan pendidikan, Proses persiapan
pameran / pergelaran ini tentu saja tidak telepas dari peran guru sebagai
pembimbing dan fasilitator yang menuntun dan mengarahkan siswa dalam tahap
tahap persiapan, perencanaan, hingga pelaksanaan pameran / pergelaran.
Pameran / pergelaran / dan pergelaran karya seni merupakan kegiatan
yang melibatkan sejumlah orang yang saling terkait dan mendukung satu sama
lain. Oleh sebab itu, bentuk kerja dalampagelaran merupakan kerja kolektif.
Artinya, tidak ada salah satu atau sebagaian yang berfungsi lebih penting dari
pada yang lain.
Di dalam kerja kolektif, Seluruh sistem atau bagian memegang satu
kunci yang sama untuk mencapai keberhasilan. Yang dimaksud dengan kunci
yang sama disini adalah kebersamaan serta tanggung jawab yang sama dalam
mewujudkan tujuan yang sama pula. Apabila salahsatu komponen kurang
berfungsi atau sama sekali tidak berfungsi, maka akan gagallah kegiatan tersebut
atau tidak terwujudkan sebagai suatu kreasi yang baik.
1. Menentukan Tema
Langkah Pertama yang perlu untuk memperoleh perhatian dalam
pelksanaan pameran adalah menentukan tema kegiatan. Penentuan tema ini
dianggap perlu untuk mengarahkan kegiatan agar memiliki makna tertentu
dan tidak menyimpang.

6
Tema merupakan titik pusat yang mewarnai serta menjiwai seluruh
kegiatan dan proses kreasi dalam sebuah pameran. Dengan kata lain, Tema
adalah jiwa dari suatu kreasi. Penentuan tema ini akan dapat dilakukan
dengan cara mmembrikan jawabat atas pertanyaan pertanyaan yang dapat
dijadikan pedoman berikut ini.
a. Dalam Ranka apakah kegiatan pameran itu diselenggarakan?
b. Bagi siapakah pameran itu dilaksanakan?
c. Apa tujuan yang hendak dicapai dari kegiatan pameran tersebut?

2. Menentukan panitia
Suatu pameran / pergelaran yang baik tentu saja membutuhkan sistem
yang baik pula. Pengorganisasinya terarah, mulai dari susunan kepanitiaan,
jaringan jadwal kerja dan kegiatan, sampai pelaksanaan pameran yang telah
direncanakan. Pengorganisasian seperti ini hanya mungkin terjadi apabila
dikelola oleh sebuah sistem organisasi yang tertata. keorganisasian untuk
kegiatan kegiatan yang bersifat insidental dan sementara seperti pameran /
pagelaran ini disusun dalam bentuk panitia.
Susunan kepanitiaan sebuah pameran karya seni rupa dapat ditata seperti
berikut.
a. Penanggung jawab kegiatan. disekolah, penanggung jawab seluruh
kegiatan yang dilaksanakan oleh siswa.
b. Penasihat dan pembina kegiatan, yaitu ibu dan Bapak guru pengajar seni
Budaya.
c. Ketua panitia beserta wakilnya
d. Sekretaris dan wakilnya
e. Bendahara dan wakilnya.
Panitia ini yang terdiri atas ketua, sekretaris, dan bendahara ini harus
didukung oleh perangkat kerja yang ada di bawahnya.
susunan perangkat kerja ini adalah sebagai berikut.
a. Seksi pameran / pergelaran yang terdiri atas sub-Subseksi:
1) pengumpulan karya
2) pengaturan ruang pameran / pergelaran

7
3) penempatan karya
b. Seksi Perlengkapan
c. Seksi Sokumentasi
f. Seksi Humas dan publikasi
e. Seksi transportasi
f. Seksi konsumsi
g. Seksi p3k
serta seksi lain yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan.

3. Menyusun Program kerja


untuk melengkapi program suatu kegiatan, langkah selanjutnya adalah
menyusun rencana kerja dan jadwal pelaksanaannya. Dalam menyusun
rencana kerja dan jadwal, sebaiknya kalian mengikuti langkah langkah
berikut ini. Berikut adalah langkahnya:
a. Mengundang seluruh panitia beserta seksi seksi pelaksanaan untuk
mengadakan rapat kerja.
b. Memberikan pengarahan sejelas jelasnya tentang isi program pokok dan
rencana rencana umum kegiatan.
c. Mendaftarkan seluruh jenis kegiatan dari setiap kordinator dan seksi,
kemudian disusun kembali sesuai urutan kepentingan dan waktu
penggarapannya. Menyesuaikan kegiatan kegiatan tersebut dengan
waktu yang tersedia sehingga dapat disusun jadwal kerja yang baik.
Jadwal kegiatan pameran / pergelaran ini sebaiknya disusun dalam
bentuk matriks sehingga mudah untuk mengeceknya. jadwal kegiatan ini
dipampang diruang sekretariat pameran / pegelaran (misalnya meminjam
ruang osis) sehingga semua siswa di sekolah dapat melihatnya.

4. menentukan Tempat Penyelenggaraan


Pameran / pergelaran yang ideal membutuhkan tempat yang baik dan
memenuhi persyaratan tempat itu harus mampu mendukung seluruh aspek
pameran / pergelaran dan bisa ditata dengan mudah. Selain itu, faktor
pencahayaannya pun harus memenuhi persyaratan.

8
tepat ideal yang dpaat digunakan umntuk pameran ini dapat Anda
tentukan seperti ruang aula sekolah Anda.
Penyelnggaraan pameran karya seni rupa yang baik memang harus
dilaksanakan di satu tempat secara terpusan. Akan tetapi perlu jugga
dipertimbahkan ketika dua bentuk kegiatan dilaksanakan sekalihus, misalnya
pameran karya seni rupa bersama pementasan karya seni musik, tari, dan
teater. kedua bentuk kegiatan ini dapat dilaksanakan secara terpisah atau
terpadu. AArtinya, di sekeliling ruang pameran itulah pameran pergelaran
dilaksanakan

5. Mengumpulkan Karya seni


Pameran yang akan dilakukan pada kegiatan ini adalah pameran /
pergelaran sekolah yang diikuti oleh seluruh siswa di sekolah. Karya yang
dikumpulan sudah barang tentu sangatlah banyak. Jika jumla siswa di
sekolah Anda sangat banyak dan mencapai lebih dari 300 orang, diperlukan
pembatasan jumlah karya yang harus dikumpulkan untuk pamerean sekolah.
Pembatasan ini dapat dilakukan melalui beberapa cara. yaitu: 
a. Membatasi hanya 10 karya dari setiap jenis yan karya.
b. Setiap kelas mengumpulkan masing masing 5 karya seni rupa yang
paling baik dari setiap jenis sehingga tidak diperlukan lagi seleksi karya.
Langkah pengumpulan hasil karya ini memiliki 2 sasaran utama, yaitu:
a. mengumpulkan seluruh karya yang sudah dibuat dan sudah selesai,
terutama karya kelompok, untuk disimpan dan dipersiapkan dalam
pameran
b. Mengukur karya karya pribadi yang belum selesai untuk segera
diselnggarakan selama waktu yang tersisa menjelang pergelaran.
Pada saat pengumpulan karya ini ada beberapa hal yang harus dilakukan
oleh seksi pameran.
a. Mencatat secara teliti setiap karya yang diserahkan.
b. Menandai atau menomori karya yang diterimanya
c. simpanlah semua karya itu dengan hati hati agar tidak rusak atau tergores

9
6.     menyeleksi Karya seni
karya yang dikumpulkan perlu diperiksa dan diseleksi. Penyeleksian karya ini
dimaksud untuk memilih dan menentukan karya mana yang masih layak untuk
dipamerkan.
7.     Membuat Publikasi
Publikasi yang dilakukan sebagai tahap persiapan pameran / paergelran karya
seni rupa diantarnya dilakukan dengan menggunakan poster. poster ini dibuat
oleh panitia dengan memanfaatkan kemapuan kalian dalam membuat desain
grafis. poster pagelaran harus dibuat jauh sebelum tanggal pelaksanaan pameran
dan pementaan untuk di pasang di tempat-tempat strategis dan dilewati banyak
orang.

I. Pelaksanaan Pameran
a. Pelaksanaan Kerja Kepanitiaan
b. Penataan Ruang Pameran
c. Penataan Alur Masuk Pengunjung
d. Penataan dan Penempatan Kerja
e. Penataan Pencahayaan
f. Pembukaan Pameran
g. Penyusunan Laporan Kegiatan Pameran

Pelaksanaan Pameran Seni Rupa


§   pmbukaan Pameran
Pada saat yang telah ditetapkan, pameran dibuka secara resmi. Pembukaannya dapat
berupa kata pengantar atau sambutan dan kepala sekolah atau yang mewakili. Dapat
pula dimeriahkan dengan hiburan berupa musik, teater, atau tari.
§   Puncak Pameran
Puncak dari segala macam kegiatan di dalam seni bernama pameran atau pergelaran.
Pameran dan pergelaran ini membutuhkan adanya persiapan yang terencana dan
terprogram dengan baik. Persiapan-persiapan tersebut adalah sebagai berikut: Persiapan
Pameran Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pameran diantaranya yaitu:
Hasil karya yang akan dipamerkan harus diseleksi terlebih dahulu Perlu adanya

10
publikasi yang dapat dilakukan dengan bermacam-macam bentuk. Contohnya adalah
selebaran, spanduk, iklan maupun poster. Tempat pameran (ruang pameran) Jenis karya
yang dipamerkan, baik yang memiliki bentuk 2 dimensi maupun yang 3 dimensi. 2.
Persiapan Pergelaran Pergelaran meliputi beberapa jenis seni seperti seni suara, seni
musik, seni tari maupun drama. Sebaiknya dalam pergelaran perlu mengenal adanya
pola jenis pertunjukan yang akan dipentaskan. Pola ini dapat dibedakan menjadi 3
kelompok diantaranya adalah pola primitif, pola tradisional dan corak modern. 3. Hal-
hal yang perlu diperhatikan dalam persiapan pameran atau pergelaran yaitu: a. Susunan
Acara direncanakan dengan matang, misalnya seperti di bawah ini: Acara Pembukaan
Tujuan Sasaran Waktu Katalog Seleksi Publikasi Materi Tempat Undangan b.
Terseleksinya karya-karya seni yang akan dipamerkan berdasarkan bobot kualitasnya
maupun kesesuaian dengan tema pameran. c. Menyajikan ruang dan tempat sesuai
dengan kondisi dan kapasitas karya. d. Pembuatan materi penunjang pameran karya,
antara lain buku tamu, poster, baliho, papan panel, undangan, selebaran dan katalog.
Dalam penyelenggaraan pameran ada prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan
diantaranya adalah: 1. Prinsip Interaksi yaitu prinsip yang dalam penyelenggaraan
pameran harus berorientasi pada kepentingan penyelenggara dan pengunjung. 2. Prinsip
Inisiatif yaitu pemeliharaan yang mengambil inisiatif dan menentukan langkah-langkah
yang sistematis dan terencana ke arah pendekatan publik pada pameran yang sedang
diselenggarakan. 3. Prinsip Repetisi adalah prinsip penyelenggaraan pameran yang
dilakukan secara berulang-ulang. 4. Prinsip Integritas yaitu prinsip penyelenggaraan
yang memiliki banyak koleksi pameran, misalnya pameran seni lukis, yang di dalamnya
terdiri dari bermacam-macam aliran. 5. Prinsip efesiensi yaitu penyelenggaraan
pameran dengan melakukan penulisan secara sistematis agar tidak merepotkan
penyelenggara dan pengunjung. Prinsip efesiensi dapat didukung oleh oleh lingkungan
yang indah dan menarik, cara penataan warna suara maupun komposisi materi pameran
sampai tercipta suasana yang menyenangkan. Beberapa perlengkapan pameran yang
perlu diketahui diantaranya adalah katalog, tape recorder, lampu untuk penerangan
ruang, spanduk untuk publikasi, sketsel atau papan panel, meja untuk menempatkan
buku dan pedestal untuk menempatkan karya 3 dimensi.
§   Penutupan Pameran

11
Kegiatan pameran dapat ditutup dengan diskusi dan mendatangkan para kritikus,
seniman, ataupun pengamat serta pemerhati seni rupa. Tujuan diskusi adalah untuk
menambah wawasan
§   Pelengkap
Selain karya seni yang akan dipamerkan, pelaksanaan pameran akan berjalan dengan
lancar bila ada panitia penyelenggara pameran. Melalui panitia ini karya seni dipilih dan
disajikan kapada para pengunjung pameran. Tentunya, untuk menjadi panitia pameran
yang profesional perlu mengetahui dan memiliki pengalaman dalam proses dan
pelaksanaan pameran dari tahap persiapan, pemeliharaan, dan sampai tingkat akhir
pameran. Materi tersebut akan dibahas pada kegiatan belajar 2 dan 3 pada BBM 6 ini.
Aspek pengunjung juga sebagai persyaratan dalam penyelenggaraan pameran. Dapat
kita bayangkan, bila suatu pameran tidak tidak pengunjung yang datang untuk
menyaksikan karya yang dipamerkan. Para pengunjung yang diundang untuk
mengunjungi pameran biasanya orang-orang yang dipandang ada kaitannya dengan para
seniman, para penggemar dan pengamat seni, tokoh masyarakat, maupun masyarakat
umum sebagai ajang apresiasi seni. Aspek berikutnya adalah tempat pameran. Panitia
harus menyediakan tempat pameran yang dipandang representatif untuk
penyelenggaraan pameran. Tempat pameran yang dipilih harus berada pada lokasi yang
strategis, yang mudah dijangkau oleh lapisan masyarakat. Selain strategis, aspek
keamanan pun perlu diperhatikan. Karya seni yang akan dipamerkan harus terlindungi
dari tangan-tangan usil dan kondisi cuaca misalnya kehujanan, kepanasan dan
sebagainya, Dalam kontek sekolah tentunya guru dapat menyelenggarakan pameran di
lingkungan sekolah dengan memanfaatkan dan menata ruang kelas, koridor antar kelas,
atau ruang lain yang bisa menampung karya siswa. Pemanfaatan dan penataan ruang
kelas dapat dilakukan dengan pemanfaatan dinding ruang sebagai tempat memajang
karya dua dimensi dan meja dapat dimanfaatkan untuk memajang karya tiga dimensi.

12
BAB III
PENUTUP

§   Kesimpulan
Pameran Karya Seni Rupa bukan merupakan hal yang instan untuk dilakukan, butuh
perencanaan yang matang dalam melakukannya, Proses yang panjang ditempuh untuk
para pecinta dan penikmat seni. Kesabaran, keuletan, disiplin dan kerja keras
merupakan prinsip yang dilakukan oleh orang-orang yang bekerja dibelakang layar
Pameran Karya Seni Rupa. Untuk itu kita harus menghargai segala bentuk buah karya
seseorang yang mereka kerjakan dengan penuh kesabaran dan ketelitian, sekarang kita
lebih mengerti tentang Pameran Karya Seni Rupa.

§   Saran

Penulis mendapatkan informasi semua ini melewati Berbagai Sumber yang belum bisa
dijadikan jaminan tentang kebenarannya dan keasliannya. Penulis juga membutuhkan
waktu yang tidak sedikit untuk mencari Informasi yang sekiranya bisa melengkapi isi
makalah ini. Jadi, saran penulis adalah "Ketika kita punya sebuah ilmu, kita tidak bisa
menyembunyikannya. Tapi kita harus menyampaikannya kepada orang lain, ketika
orang lain tersebut menyampaikan ilmumu yang telah disampaikannya olehmu kepada
kerabat atau sahabatnya. Maka ilmu itu akan berlipat ganda seperti sel meristem yang
terus membelah untuk menjadi yang tak terhitung jumlahnya dan sebagai bekal di
akhirat nanti "

13

Anda mungkin juga menyukai