Anda di halaman 1dari 36

KEPERAWATAN MATERNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER


II

Disusun oleh:
Kelompok4

Nama Anggota:
Nadila Cesar Wuri
Nella Silvia
Nuryanti
Ozy Juliarviko
Ponika
Putri

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN


PANGKALPINANG
PRODI D3 KEPERAWATAN PANGKAL PINANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya


hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan yaitu triwulan
pertama dimulai dari konsepsi pertama sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan
keempat sampai 6 bulan triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan.
Kehamilan melibatkan perubahan fisk emosional dari ibu serta perubahan sosial di
dalam lingkungan keluarga.
Pada .umunya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan
kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak
sesuai dengan yang diharapakan. Sulit diketahui bahwa kehamilan akan menjadi
masalah. Sistem penilaian resiko tidak dapat memprediksi apakah Ibu hamil akan
bermasalah selama kehamilannya. Oleh karena itu pelayanan/asuhan antenatal
merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan Ibu hamil
normal dan mendeteksi Ibu dengan kehamilan normal (Prawirohardjo, 2002).
Hasil akhir kehamilan yang diharapkan adalah kelangsungan hidup ibu
dan bayinya. Tujuan perawatan antenatal lebih dari itu; bukan hanya
kelangsungan hidup tetapi juga kualitas hidup yang baik perawatan antenatal yang
baik mencakup:
 Pengawasan kehamilan untuk melihat apakah segalanya
berlangsung normal, untuk mendeteksi dan mengatasi setiap
kelalaian yang timbul, dan untuk mengantisipasi semua masalah
selama kehamilan, persalinan dan periade postnatal.
 Penyuluhan atau pendidikan mengenai kehamilan dan bagaimana
cara-cara mengatasi gejalanya, mengenai diet, perawatan gigi serta
gaya hidup; hampir semua pertemuan dengan ibu hamil (dengan
suaminya) memberikan kesempatan untuk memberikan
penyuluhan dalam satu atau lain bentuk.
 Persiapan (baik fisik maupun psikologis) bagi persalinan atau
pelahiran, dan pemberian petunjuk mengenai segala aspek dalam
perawatan bayi.
 Dukungan jika terdapat masalah-masalah sosial atau psikologis.

Dalam hubungannya dengan hasil akhir suatu kehamilan, ”kualitas hidup


yang baik” berarti Ibu yang sehat dengan bayi yang sehat dan Ibu mengetahui cara
merawat bayi serta dirinya. Sebagian besar rumah sakit kini menyertakan calon
ayah ke dalam program penyuluhan dan persiapan persalinan (Farrer, 2001).
Pada trimester kedua pemeriksaan dilakukan setiap bulan. Dengan
rancangan pemeriksaan meliputi anamnesa untuk mengetahui keadaan normal dan
keluhan hamil muda, pemeriksaan fisik (umum, khusus, tambahan) sehingga dari
pemeriksaan ini didapatkan kesimpulan tentang kehamilan. Kesimpulan mungkin
normal sehat dan memuaskan, adanya penyakit Ibu, atau adanya komplikasi
kehamilan.
Pada periode ini pula dapat dilakukan pengobatan kehamilan berupa obat
simtomatis untuk gejala hamil muda, pengobatan penyakit yang menyertai
kehamilan, dan pemberian obat penyokong (vitamin, obat khusus), dan vaksinasi
tetanus toksoid I. Anjuran yang diberikan pada masa ini umumnya berkaitan
dengan kesehatan dan secara khusus berkaitan dengan kesimpulan kehamilannya.
(Manuaba, 1999).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
Trimester Kedua adalah periode kehamilan dari 14 minggu sampai 28
minggu (4-7 bulan)

B. Perubahan anatomik dan fisiologik pada wanita hamil


Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita,
Khususnya pada alat genetalia eksterna dan interna dan pada payudara
(mammae). Dalam hal ini hormone somatomammotropin, estrogen, dan
progesterone mempunyai peranan penting. Perubahan yang terdapat pada
wanita hamil ialah antara lain sbb:
1. Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama di bawah
pengaruh estrogen dan progesterone yang kadarnya meningkat.
Pembesaran ini pada dasarnya disebabkan oleh hipertropi otot polos
uterus; disamping itu, serabut-serabut kolagen yang adapun menjadi
higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen sehingga uterus dapat
mengikuti pertumbuhan janin.
Berat uterus normal lebih kurang 30 gram; pada akhir kehamilan
(40 minggu) berat uterus menjadi 1000 gram, dengan panjang lebih kurang
20 cm dan dinding lebih kurang 2,5 cm pada bulan-bulan pertama
kehamilan bentuk uterus seperti buah advokad, agak gepeng. Pada
kehamilan 4 bulan uterus berbentuk bulat. Selanjutnya pada akhir
kehamilan kembali seperti bentuk semula, lonjong seperti telur. Hubungan
antara besarnya uterus dengan tuanya kehamilan sangat penting diketahui,
antara lain untuk membuat diagnosis apakah wanita tersebut hamil
fisiologi, atau hamil ganda, atau menderita penyakit molahidatidosa, dsb.
Pada kehamilan 28 minggu fundus uteri terletak kira kira jari diatas
pusat atau sepertiga jarak antara pusat ke prosessus xifoideus. Pada
kehamilan 32 minggu fundus uteri terletak diantara setengah jarak pusat
dan prosessus xifoideus. Pada kehamilan 36 minggu fundus uteri terletak
kira-kira 1 jari di bawah prosessus xifoideus.
2. Servik uteri
Servik uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena
hormon estrogen. Jika korpus uteri mengandung lebih banyak jaringan
otot, maka servik lebih banyak mengandung jaringan ikat, hanya 10%
jaringan otot. Jaringan ikat pada servik ini banyak mengandung kolagen.
Akibat kadar estrogen meningkat, dan dengan adanya hipervaskularisasi
maka konsistensi servik menjadi lunak.
Kelenjar-kelenjar di servik akan berfungsi lebih dan akan
mengeluarkan sekresi lebih banyak. Kadang-kadang wanita yang sedang
hamil mengeluh mengeluarkan cairan per vaginam lebih banyak. Keadaan
ini sampai batas tertentu masih merupakan keadaan yang fisiologik.
3. Vagina dan vulva
Vagina dan vulva akibat hormone estrogen mengalami perubahan
pula. Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak
lebih merah, agak kebiru-biruan. Tanda ini disebut tanda Chadwick.
Warna porsiopun tampak livide.
4. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditis
sampai terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu.
Korpus Luteum graviditis berdiameter kira-kira 3 cm. Kemudian, ia
mengecil setelah plasenta terbentuk.
5. Mamma
Mamma akan membesar dan tegang akibat hormone
somatomammotropin, estrogen, dan progesterone, akan tetapi belum
mengeluarkan air susu.
Pada kehamilan 12 minggu ke atas dari puting susu dapat keluar
cairan berwarna putih agak jernih, disebut kolostrum. Kolostrum ini
berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi. Sesudah
partusm, kolostrum ini agak kental dan warnanya agak kuning. Meskipun
kolostrum telah dapat dikeluarkan, pengeluaran air susu belum berjalan
oleh karena prolaktin ditekan oleh PIH (prolactine inhibiting hormone).
6. Sirkulasi darah
Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya
sirkulasi ke plasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh-pembuluh
darah yang membesar pula, mammae dan alat lain-lain yang memang
berfungsi berlebihan dalam kehamilan volume darah akan bertambah
banyak, kira-kira 25%, dengan puncak kehamilan 32 minggu, diikuti
dengan cardiac output yang meninggi sebanyak kira-kira 30%, dan
penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik (5-10 mmHg).
7. Sistem Respirasi
Seorang wanita hamil pada kelanjutan kehamilannya tidak jarang
mengeluh tentang rasa sesak dan pendek nafas. Hal ini ditemukan pada
kehamilan 32 minggu keatas oleh karena usus-usus tertekan oleh uterus
yang membesar kearah diagfragma kurang leluasa bergerak.
8. Traktus Digestivus
Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek
(nausea). Mungkin ini akibat kadar hormone estrogen yang meningkat.
Tonus-tonus otot traktus digestivus menurun karena peningkatan kadar
hormone progesterone, sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga
berkurang. Makanan lebih lama berada dalam lambung dan apa yang
dicernakan lebih lama dalam usus-usus. Hal ini mungkin baik untuk
resorpsi, akan tetapi menimbulkan pula obstipasi, yang memang
merupakan salah satu keluhan utama wanita hamil.
9. Tarktus Urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan
oleh uterus yang mulai membesar, sehingga timbul sering kencing.
Keadaan ini hilang dengan makin tuannya kehamilan bila uterus gravidus
keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai
turun kebawah pintu atas panggul, keluhan sering kencing akan timbul lagi
karena kandung kencing mulai tertekan kembali.
10. Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat
tertentu. Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh melanophore
stimulating hormone (MSH) yang meningkat. MSH ini merupakan salah
satu hormone yang juga dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. Kadang-
kadang terdapat deposit pigmen pada dahi, pipi, dan hidung, yang dikenal
sebagai kloasma gravidarum.
Di daerah leher sering terdapat hiperpigmentasi yang sama, juga di
areola mamae. Linea alba pada kehamilan menjadi hitam, dikenal sebagai
linea nigra.
(Prawirohardjo,2002)
C. Tanda subjektif dan objektif kehamilan trimester kedua
1. Tanda subjektif
a. Minggu ke 14-20
 Napas kencang
 Sakit kepala
 Perubahan postur tubuh pada minggu ke 14
b. Minggu ke 20-24
 Pernapasan menjadi lebih cepat
 Meningkatnya hasrat sexualitas
c. Minggu ke 25-28
 Kram pada kaki mungkin terjadi
 Mudah lelah
2. Tanda objektif
a. Amenorrehea, tetapi mungkin berbintik pada periode yang diharapkan
b. Meningkatnya kadar HCG
c. Meningkatnya BBT dikarenakan sekresi progesteron
d. Perluasan bernafas, menghitamnya sekitar areola, membesarnya
tubersel montgomery.
e. Tanda-tanda (minggu ke 5-7):
 Tanda Ladin
 Tanda Goodell
 Tanda Hegar = ismus uteri mengadakan hipertropi seperti corpus
uteri yang membuat ismus menjadi panjang dan
lebih lunak.
 Tanda Chadwick = perubahan membran vagina dan vulva karena
peningkatan hormone estrogen yang
menyebabkan hipervaskularisasi sehingga
vaagina tampak lebih merah agak kebiru-
biruan.
f. Kehamilan positif tes pada HCG dengan menggunakan metode
Isoimonologic
g. Berat badan tambah sampai 0-3 kg lebih tetapi juga mungkin berat
badan turun drastis
h. Fundus pada sympisis pubis, meningkat hampir1 cm tiap minggu
i. Deteksi pada nadi janin dengan menggunakan teknik ultrasonik
(minggu ke 9-12)
j. Kehadiran kolostrum
k. Formasi sketer mocous dalam bagian kuduk
l. Leukorrhea; laporan jika pruritus atau kecurangan berkembangan pada
Candida albicans, infeksi tricomonal
m. Perubahan pada abdominal karena kehamilan.
n. Puncak simpanan antara sympisis dan umbilicus
o. Simpanan pada umbilicus (22 minggu)
p. Pelvix bergabung dalam relaksasi kerena hormone relaksin
q. Pigmen yang mungkin berubah pada kulit: melasma, linea nigra, striae
gravidum
r. Prespirasi naik, minyak pada sekresi
s. Dilatasi pada ureter kanan sebagai hasil tekanan dari uterus
dextrorotated
t. Konstipasi dan hemorrhoid karena kelambatan gerak peristaltik dan
tekanan pada uterus pada kolon dan rektum yang lebih rendah.
D. Adaptasi kehamilan
1. Tugas perkembangan selama kehamilan
Pada akhir dari trimester yang pertama, ketidaknyamanan dari
perubahan psikologis biasanya telah hilang. Harapan Ibu telah terbentuk,
dan jika tidak terjadi komplikasi-komplikasi fisik, perhatiannya mulai
beralih pada kondisi tubuhnya yang berubah karena pertumbuhan bayi.
Tugas psikologis dari anggapan bahwa fetus akan berkembang menjadi
bayi (orok) yang berarti telah bisa mandiri terpisah darinya, atau
perbedaan yang berhubungan dengan bayi tersebut, biasanya secara
alamiah telah lengkap pada akhir trimester kedua. Periode ini juga disebut
dengan pembentukan fetal (Starn dan Niederhauser,1990).
Ketakutan sering muncul sebagai harapan Ibu tentang penerimaan
perpisahan ini. Ketakutan ini tidak berkurang pada kehamilan berikutnya,
bahkan ketika bayi yang pertama sehat. Wanita mungkin percaya bahwa ia
bisa tidak mungkin akan beruntung lagi setelah bayi pertamanya
”sempurna”. Seringkali ketakutan ini, mengakibatkan mimpi tentang
kehamilan atau bayi. Beberapa mimpi ini membuat ketakutan yang sangat
dan mengganggu kondisi sang Ibu dan mengakibatkan kehangatan Ibu dan
Anak terganggu.
Selama trimester kedua proses aturan maternalnya mencapai suatu
internalisasi, Ibu menggunakan hari mimpinya sebagai perbandingan
untuk melihat dirinya sendiri dan Bayi sebagai situasi yang lain.
Perbandingan ini biasanya akan membantu selama perubahan itu terjadi.
Pada umumnya, selama trimester kedua, Ibu lebih tertarik pada
perhatiannya tentang perlindungan kesehatan sang bayi, dan perhatiannya
akan reflek pada kekhawatirannya akan kebutuhan-kebutuhannya.
Perhatian umum tersebut meliputi sebagai berikut:
 Nutrisi yang akan diambil
 Banyaknya olah raga atau mengadakan perjalanan
 Kelangsungan pertumbuhan janin
 Tanda peringatan permasalahan
 Merubah imej badan
 Perubahan dalam hasrat sex
2. Harapan-harapan yang terkandung dalam tugas seorang ayah
Sebagaimana realita anak menjadi lebih jelas dengan mendengarkan
detak jantung janin atau dengan melihat pergerakan janin melalui USG,
seorang ayah melanjutkan untuk mengembangkan peranannya sebagai
orang tua. Seorang ibu memainkan bagian kritis dalam pembuatan
perasaan ayah sebagaimana yang dipikirkan untuk ikut adil dalam bagian
itu.
Ayah yang mempunyai harapan mengingat bahwa ia pernah berayah
dan menerima perenannya. Hubungan yang lain diujikan. Dia bermaksud
untuk mencari persahabatan dengan seorang lelaki yang mepunyai anak
dan mengenyampingkan mereka yang mempunyai anak.
Dalam istilah hubungan pasangan, meningkatkan aktifitas
seksualitas, adalah hal yang mungkin sebagai penurunan fisik yang tidak
nyaman. Pasangan tersebut mulai mendiskusikan tingkatan keterlibatan
yang akan dimiliki pada kelahiran anak dan dalam perannya sebagai orang
tua setelah anak lahir.
(Dickason,1997.)

E. Perubahan psikologis kehamilan pada trimester kedua


Selama hamil kebanyakan wanita mengalami perubahan psikologis
dan emosional. Seringkali kita mendengar seorang wanita mengatakan betapa
bahagianya dia karena akan menjadi seorang Ibu dan bahwa dia sudah
memilihkan sebuah nama untuk bayi yang akan dilahirkannya. Namun tidak
jarang ada wanita yang merasa khawatir kalau terjadi masalah dalam
kehamilannya. Atau bahwa ada kemungkinan bayinya tidak normal.
Pada trimester kedua biasanya adalah saat itu merasa sehat. Tubuh ibu
sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman
karena hamil sudah berkurang. Perut Ibu belum terlalu besar sehingga belum
dirasakan sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat
menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif. Pada trimester
ini pula Ibu dapat merasakan gerakan bayinya, dan Ibu mulai merasakan
kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar dari dirinya sendiri. Banyak Ibu
yang merasa terlepas dari rasa kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang
dirasakannya pada trimester pertama dan mersakan meningkatnya libido.
(Pusdiknakes,2003)
F. Kebutuhan pengetahuan bagi Orang Tua: pada kehamilan trimester
kedua dan kelahiran bayi
1. Perubahan fisik pada trimester kedua
2. Perubahan emosional pada trimester kedua
3. Sexuality
 Perubahan kebutuhan
 Sexual Concernt
4. Ketidaknyamanan ringan kehamilan
 Sakit punggung
 Varicose veins
 Kontraksi braxton hicks
 Kram kaki
 Vaginal discharge
 Konstipasi
 Nyeri disekitar tulang
5. Tanda bahaya
 Perdarahan vagina
 Nyeri perut
 Edema pada muka, tangan dan kaki
 Gangguan bicara
 Rupture of membrance
6. Nutrisi
7. General Hygiene
 Istirahat dan tidur
 Latihan
8. Penggunaan obat
 Rokok
 Alkohol
 Obat OTC
 Resep obat
9. Perubahan janin
10. Persiapan untuk bayi baru lahir
 Metode pemberian makanan
 Persiapan fisik
 Selection of pediatrician
 Perawatan bayi
(Reeder, 1992)

G. Reaksi kognitif dan emosional Ibu pada kehamilan Trimester Kedua


1. Perasaan baik/tenang
 Tanda fisik dan nyeri berkurang
 Berkurangnya rasa ketakutan dan kecemasan dan lupa akan gerakan
bayi (jika kemajuan kehamilan normal)
2. Perhatian, memikat diri, introspeksi
 Konsentrasi pada ibu dalam keperluan janinnya
 Pesona terdapat kehamilan dan proses kelahiran ;sadar akan kelakuan
anaknya
 Menenangkan egosentris, tingkat mimpi setiap hari
 Mulai menunjukkan ”sekumpulan”prilaku: persiapan membeli barang
untuk anak dan dirinya dalam antisipasi proses kelahiran.
3. Irama suasana hati dan emosional
labil
 Kegembiraan dan suasana hati bisa menyusahkan untuk sekitarnya;
memerlukan kasih sayang, perhatian, dan pengertian.
(Reeder, 1992)
H. Komplikasi kehamilan trimester dua (14-28 minggu)
1. Hipermesis Gravidarum
”Morning sickness” dengan muntah terus-menerus, makan kurang
dapat menyebabkan gangguan suasana kehidupan sehari-hari dalam situasi
demikian disebut hiperemesis Gravidarum. Pada tingkat ringan, sebaiknya
memeriksakan diri dengan gejala muntah berlebihan, keadaan lemas dan
lemah, sakit pada ulu hati (perut bagian atas), tidak mau makan, berat
badan turun, turgor (kekenyalan) kulit berkurang, lidah kering, mata
cekung, kecepatan nadi meningkat, dan tekanan darah menurun.
2. Keguguran kandungan
Keguguran adalah terhentinya kehamilan sebelum janin mampu
hidup diluar kandungan pada umur dari 28 minggu. Sebab keguguran
sebagian besar tidak diketahui dan terjadi secara sepontan. Beberapa faktor
yang dapat menyebabkan gugur kandung dikemukakan sebagai:
 faktor telur (ovum) yang kurang baik
 faktor spermatozoa yang kurang sempurna
 ketidaksuburan lapisan dalam rahim (endometrium) yang
disebabkan oleh kekurangan gizi, kehamilan dengan jarak pendek,
terdapat penyakit dalam rahim.
 Faktor penyakit sistemik pada Ibu seperti penyakit jantung
paru, ginjal, tekanan darah tinggi, hati, dan penyakit kelenjar dengan
gangguan hormone pada Ibu.

Beberapa bentuk klinis keguguran


- Abortus insiplens (keguguran mengancam)
Pada pemeriksaan dalam belum terdapat pembukaan mulut
rahim, kehamilan masih dapat diselamatkan dengan pengobatan dan
tirah baring (istirahat di tempat tidur)
- Abortus inkompletus (keguguran tidak
lengkap)
Terjadi keguguran dengan dikeluarkannya sebagai hasil konsepsi.
Perdarahan masih ada seperti darah menstruasi. Mulut rahim telah
tertutup. Untuk memastikannya sebaiknya konsultasi kedokter ahli
- Abortus kompletus (keguguran lengkap)
Pengeluaran seluruh isi rahim
- Abortus abortion (terhentinya kehamilan)
Keguguran telah terjadi tetapi hasil konsepsi masih tertinggal dalam
rahim lebih dari 6 minggu. Bahayanya keguguran ini dapat terjadi
gangguan pembekuan darah atau dapat menjadi sumber infeksi. Pada
missed abortion hasil konsepsi segera dikeluarkan di Rumah Sakit
dengan persiapan khusus, sehingga bahayanya dapat diatasi.

3. Kehamilan dengan degenerasi penyakit trofoblas


Kehamilan penyakit trofoblas adalah penyimpangan kehamilan
dengan terjadi degenerasi hidrofik dari jonjot koreon. Sehingga berupa
buah anggur, dengan mengandung banyak cairan dan hormon. Pada
kehamilan penyakit trofoblas terjadi pembesaran perut yang lebih cepat,
tanpa terdapat janin dalam rahim, serta dapat terjadi perdarahan.
Dalam melaksanakan pengobatan dan perawatan kehamilan dengan
penyakit trofoblas memerlukan pengobatan khusus dan pengawasan terus-
menerus selama satu tahun untuk melakukan observasi kemungkinan
keganasan dalam bentuk ”korio karsinoma” syukur bahwa kehamilan
dengan penyakit trofoblas makin berkurang jumlahnya seiring dengan
makin membaiknya keadaan gizi masyarakat.
Kemungkinan telah terjadi degenerasi ganas koreo karsinoma
dapat diperhatikan bila dijumpai atau mengalami perdarahan terus
menerus setelah keguguran atau persalinan, perut bertambah besar dengan
dapat diraba tumor, terdapat benjolan berwarna ”biru” di daerah liang
senggama, dan bentuk yang disertai dahak-berdahak.
4. Kehamilan diluar kandungan (kehamilan ektopik)
Kehamilan ektopik merupakan salah satu ”keadaan darurat” yang
segera harus mendapatkan tindakan pembedahan, untuk mengambil
sumber pendarahan sehingga bahaya lebih lanjut dapat diatasi.
Gambaran gejala kehamilan ektopik:
 Terdapat ”trias gejala hamil ektopik terganggu”
(amenorea{terlambat datang bulan atau terdapat perubahan pola
menstruasi}, sakit perut mendadak, dan perdarahan melalui liang
senggama)
 Sakit perut disebabkan oleh pecahnya kehamilan
ektopik, timbunan darah menimbulkan iritasi denga menifestasi rasa
nyeri, darah dalam ruangan perut tidak berfungsi dan menyebabkan
pasien tampak pucat (anemia), tekanan darah turun sampai syok,
bagian ujung-ujung anggota badan terasa dingin, perut kambung
karena darah.

I. Pertumbuhan dan fisiologis janin pada trimester 2


Pada usia kehamilan antara 16 sampai 20 minggu panjang fetus
(dari puncak kepala ke ujung sakrum) genitalia eksternal terbentuk dan dapat
dikenal, kulit merah tipis sekali. Pada usia antara 20 sampai 24 minggu
panjang fetus 25 cm. Kulit lebih tebal, opak dengan rambut halus (lanugo).
Pada akhir trimester ke2 panjang janin 30 sampai 32 cm, kelopak –
kelopak mata terpisah, alis dan bulu mata ada kulit keriput. Pada kehamilan 4
bulan alat pencernaan telah cukup terbentuk dan janin telah dapat menelan air
ketuban dalam jumlah yang cukup banyak, sehingga dengan demikian janin
mambantu pula dalam perputaran air ketuban. Absorbsi air ketuban terjadi
melalui mukosa seluruh traktus digestivus. Bahwa janin menelan air ketuban,
dapat dibuktikan dengan adanya lanugo, verniks kaseosa di mekonium, setelah
bayi dilahirkan.
Hepar janin pada usia kehamilan 4 bulan mempunyai peranan
dalam hemopoesis. Dan juga mulai berperan dalam metabolisme hidrat arang.
Glikogen mulai disimpan dalam hati, yang pada akhir triwulan makin
meningkat. Glumerolus di ginjal mulai terbentuk dalam korteks renalis pada
janin umur 8 minggu. Jumlahnya pada kehamilan 20 minggu diperkirakan
350.000 dan pada akhir kehamilan 820.000. Ginjal janin mulai berfungsi pada
kehamilan 3 bulan, dan di dalam kandung kencing janin telah dapat dijumpai
air kencing yang kemudian dikeluarkan ke liquor amnii.
(Wiknjosastro,2002)
Pada akhir kehamilan 20 minggu, berat janin sekitar 340 gr dan
panjang 16 – 17 cm. Ibu dapat merasakan gerakan bayi, sudah terdapat
mekonium di dalam usus, dan sudah terdapat vernixs pada kulit. Pada usia
kehamilan 28 minggu berat bayi lebih sedikit dari 1 kg dan panjangnya 23 cm,
ia mempunyai periode tidur dan beraktivitas, berespons pada suara, dan
melakukan gerakan pernapasan.
(Pusdiknakes, 2003)
J. Pengkajian biophysical fetus
Ultrasonografi digunakan pada trimester pertama, kedua, dan ketiga:
1. Trimester pertama
a. Penentuan tanggal dan
penegasan kehamilan
b. Deteksi IUD
c. Diagnosis kehamilan
ektopik
d. Diagnosis multiple
gestation
e. Pengkajian lokasi
plasenta
2. Trimester kedua dan ketiga
a. Pengkajian plasenta
b. Pengkajian struktur
tubuh fetus
c. Pangkajian
pertumbuhan fetus
d. Visualizaion of fetus,
plasenta dan amniotic cavity selama amniosintesis
e. Pengkajian posisi dan
presentasi fetus
f. Dioagnosa
kelangsungan hidup fetus
g. Biophyssical profile
score
(Dickason,1997)

BAB III
Kasus 29 dan Asuhan Keperawatan

Klien Ny. M 34 Th. Datang ke poliklinik kandungan tanggal 3 agustus


2005. Status obstetri G1 P0 A0. Trimester II akhir. Keluhan utama saat datang
klien merasa tidak nyaman dengan bertambahnya usia kehamilan. Klien menarche
usia 15 Th, lama haid 1 minggu, teratur tiap 28 hari. HPHT 15 Desember 2004
dan HPL 22 November 2005. TB 46 cm. BB 55 kg. TD 120/70 mmHg, N 84
x/mnt. RR 24 x/mnt,. Dan T 36.9 C. Dari pemeriksaan Leopold didapatkan data
TFU 2 jari diatas pusat, presentasi kepala, puki, konvergen.
Klien menyatakan mulai pegal di daerah punggung belakang dan kaki bila
berdiri, duduk atau berjalan terlalu lama. Klien bertanya bagaimana cara
mengurangi pegal-pegalnya. Klien tinggal sendiri dengan suami sehingga tidak
ada tempat untuk bertanya. Klien berkemih dalam sehari sekitar 10 kali, setiap
kali BAK sekitar 100 cc tetapi terasa seperti akan BAK banyak. Ini membuat
klien sering terbangun malam hingga tidur terganggu. Dalam sehari klien minum
sekitar 6 gelas air putih. Tetapi terkadang klien mengurangi minumnya supaya
tidak berkemih sering.
Setelah dilakukan intervensi terkait dengan NCP anda. Klien kini
memahami perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya normal terjadi. Klien
akan mempraktekkan penekanan pada punggung dengan tangan yang dikepal
seperti yang anda ajarkan. Klien merasa puas dengan penjelasan anda, klien
mengangguk-angguk tanda mengerti. Klien mengerti mengapa kini ia sering
berkemih. Klien juga akan berusaha untuk mempertahankan minumannya 6 gelas
sehari, dengan membatasi minuman sekitar 1-2 jam sebelum tidur agar tidak
sering bagun malam. Klien akan menggunakan sendal tidak berhak untuk
mengurangi pegal dikaki. Dan akan beristirahat bila lelah.

A. Pengkajian
1. Identitas pasien
 Nama : Ny. M
 Umur : 34 Tahun
2. Keluhan utama
 Ny. M merasa tidak nyaman dengan bertambahnya
usia kehamilan.
 Ny. M mulai pegal didaerah punggung belakang dan
kaki bila berdiri, duduk atau berjalan terlalu lama.
 Ny. M sering terbangun di malam hari, sehingga
tidurnya terganggu.
3. Riwayat obstetric
a. Riwayat haid
 Menarche : 15 Tahun
 Siklus : 28 Hari
 Durasi : 1 Minggu
b. Riwayat kehamilan sekarang
 Kehamilan ke : 1
 HPHT : 15 Desember 2004
 HPL : 22 November 2005
4. Pemeriksaan umum
a. Tinggi badan : 146 cm
b. Berat badan : 55 kg
c. TTV : TD 120/70 mmHg, N 84 x/mnt, RR 24 x/mnt, dan T
36.9 C
5. Pemeriksaan khusus (obstetric)
a. Leopod I : Tinggi fundus uteri 2 jari
diatas pusar
b. Leopod II : Teraba memanjang keras seperti papan pada perut
kiri (puki)
c. Leopod III : Presentasi kepala
d. Leopod IV : konvergen

B. Analisa data
ÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿ10ÿÿÿÿbrÿÿÿÿbrÿÿsNo Data Masalah
keperawatan
1 DS:
 Klien merasa Gangguan rasa
tidak nyaman nyaman: nyeri
dengan
bertambahnya
usia
kehamilan.
 Klien
menyatakan
mulai pegal di
daerah
punggung
belakang dan
kaki bila
berdiri duduk
2 atau berjalan
terlalu lama Resti volume
DO: cairan kurang
 TD : 120/70 dari kebutuhan
mmHg
 N : 84 x/mnt
 RR : 24x/mnt
 T : 36,90 C

DS:
 Klien
menyatakan
dalam sehari
berkemih 10
3. kali
 Tiap BAK
sekitar 100
Kurang
CC tetapi
pengetahuan
terasa sering
membuat
klien
terbangun
malam hingga
tidur
terganggu
 Dalam sehari
klien minum
sekitar 6 gelas
air putih,
tetapi kadang
klien
mengurangi
minumnya
supaya tidak
berkemih
sering
DS:-
 Klien
mengatakan
bahwa dia
tinggal sendiri
dengan suami
sehingga tidak
ada tempat
untuk
bertanya
DO:
 Klien bertanya
bagaimana
cara
mengurangi
pegal-
pegalnya
C. Diagnosa keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan perubahan pada
mekanika tubuh/perubahan fisik
2. Kurang pengetahuan mengenai kemajuan alamiah dari kehamilan
berhubungan dengan kurang pemahaman tentang perubahan trimester
kedua yang dialami.
3. Resiko tinggi perubahan volume cairan kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan intake cairan kurang dari kebutuhan.
D. Rencana keperawaan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1. Ketidaknyamanan Setelah diberikan asuhan keperawatan a. Perhatikan a. Meskipun
berhubungan dengan selama 1x 24 jam klien mampu adanya masalah yang kondisi ini adalah hal
perubahan pada mekanika mempertahankan tingkat kenyamanan, berhubungan dengan curah yang sering
tubuh/perubahan fisik dengan kriteria hasil: jantung atau kesulitan mengakibatkan
 Pelaporan ketidak nyamanan dapat pernafasan, dan rujuk pada ketidaknyamanan, klien
diminimalkan diagnosis keperawatan biasanya mengalami
 Klien dapat melakukan aktifitas yang tepat. rasa nyaman secara
tanpa ada gangguan rasa nyaman fisik, bebas dari
ketidaknyamanan khas,
pada trimester kedua

b. Perhatikan b. Makanan
adanya nyeri ulu hati berlemak meningkatkan
(pirosis); tinjau ulang keasaman gastrik;
riwayat diet. Jelaskan makan sering dalam
fisiologis masalah. porsi kecil menetralkan
Anjurkan klien keasaman. Posisi semi-
menghindari makanan fowler, menurunkan
gorengan/berlemak, makan masukan cairan, dan
enam kali sehari dalam menghindari makanan
porsi kecil, lakukan posisi dingin membantu
semi fowler, hindari mencegah refluks
makanan yang sangat gastrik.
dingin .
c. Menghilangk
an tegang pada
punggung bawah yang
c. Perhatikan disebabkan oleh
adanya sakit punggung dan peningkatan lengkung
tekanan pada punggung vertebra lumbosakral
bagian bawah. dan pengencangan otot-
Demontrasikan latihan otot punggung.
(mis; mengangkat panggul,
berbaring datar pada
punggung dan punggung
menekan lantai). Tinjau
ulang yang dikenakan
dengan tepat (mis; sepatu
berhak rendah; pakaian
longgar dan nyaman).
d. Tekanan
pada saraf pelvis serta
rendahnya .kalsium
d. Kaji ulang jaringan, potensial
adanya kram kaki, ajarkan meyebabkan kram kaki.
klien untuk meluruskan Meluruskan kaki dan
kaki dan dorsofleksi dorsofleksi telapak kaki
telapak kaki. meningkatkan
perfusi/oksigenasi
jaringan dan membantu
menghilangkan tekanan
pada saraf –saraf
ekstrimitas bagian
bawah.

e. Masukan
makanan yang
mengandung
kalsium/produk kalsium
e. Anjurkan secara terus-menerus,
mengurangi masukan meningkatkan kadar
produk susu dan plasma terionisasi.
menggunakan aliminium Aluminium hidroksida
laktat, atau melanjutkan mengikat fosfor pada
dengan 1 quart susu setiap saluran usus,
hari dan menggunakan mengimbangi
aliminium hidroksida, bila ketidakseimbangan
kram kaki berat atau kalsium-fosfor.
menetap.
f. Mungkin
menimbulkan
konstipasi dan /atau
dapat mengandung
f. Berikan bahan, seperti natrium,
informasi tentan pilihan yang merupakan kontra
yang tepat dari antasida indikasi pada situasi
yang dijual bebas. Hindari tertentu karena sifatnya
penggunaan bikarbonat meretensi air.
sebagai penetralisir atau Penggunaan antasida
produk kalsium, jika yang mengandung
diperlukan. kalsium sebagai
tambahan masukan
makanan tinggi kalsium
dapat memperberat
2. Setelah diberikan asuhan keperawatan ketidakseimbangan
Perubahan pola eliminasi selama 1 x 24 jam diharapkan klien bisa kalsium – fosfor dan
urin berhubungan dengan mempertahankan pola eliminasi normal terjadinya keram otot.
pembesaran uterus dan dengan kriteia hasil:
peningkatan tekanan a. Membantu
abdomen.  Klien tidak terbangun pada malam klien memahami alasan
hari fisiologi dari frekuensi
 Klien mempertahankan minumnya berkemih dan nokturia.
6 gelas sehari dengan membatasi a. Berikan Pembesaran uterus
minuman sekitar 1-2 jam sebelum tidur. informasi tentang trimesterkedua
perubahan perkemihan menurunkan kapasitas
sehubungan dengan kandung kemih,
trimester kedua mengakibatkan sering
berkemih perubahan
posisi mempengaruhi
fungsi ginjal sehingga
posisi terlentang dan
tegak, menurunkan
aliran darah ginjal
sampai 50%, dan posisi
berbaring miring kiri
meningkatkan LFG dan
aliran darah ginjal.

b. Meningkatka
n perfusi ginjal;
memobilisasi bagian
yang mengalami edma
dapenden. Edema
b. Anjurkan berkurang pada pagi
klien untuk melakukan hari pada kasus edema
posisi miring kiri saat fisiologis.
tidur. Perhatikan keluhan-
keluhan nokturia. c. Posisi ini
memungkinkan
terjadinya syndrome
vena kava dan
menurunkan aliran
c. Anjurkan vena.
klien untuk menghindari d. Mempertaha
posisi tegak atau supine nkan tingkat cairan dan
dalam waktuyang lama. perfusi ginjal adekuat,
yang mengurangi
natrium diet untuk
d. Berikan mempertahankan status
informasi mengenai isotonic.
perlunya masukan cairan 6
sampai 8 gelas/hari,
penurunan masukan 2-3
jam sebelum beristirahat, e. Kehilangan/
dan penggunaan garam, pembatasan natrium
makanan dan produk dapat sangat menekan
mengandung natrium regulator renning-
Setelah dilakukan asuhan keperawatan dalam jumlah sedang. angiotensin-aldosteron
3. selama 1 x 24 jam klien menunjukan dari kadar cairan,
tingkat. Pengetahuannya mengenai e. Berikan mengakibatkan
Kurang pengetahuan kemajuan alamiah dari kehamilan, dengan informasi mengenai dehidrasi/hipovolemia
mengenai kemajuan alamiah kriteria hasil: bahaya menggunakan berat
dari kehamilan berhubungan  Klien diuretic dan penghilangan
dengan kurang pemahaman ssmengungkapkan/mendemonstrasikan natrium dari diet.
tentang perubahan trimester perilaku perawatan diri yang a.Pertanyaan timbul sesuai
kedua yang dialami. meningkatkan kesejahteraan perubahan baru yang
 Klien mampu mengidentifikasi terjadi, tanpa
tanda-tanda bahaya/mencari perawatan memperhatikan apakah
medis perubahan diharapkan atau
tidak.
a. Tinjau
ulang perubahan yang b.Membantu
diharapkan selama mengingatkan/informasi
trimester kedua. untuk klien tentang
potensial situasi resiko
tinggi yang memerlukan
pemantauan lebih ketat
dan/atau intervensi.
b.
Identifikasi kemungkinan
resiko kesehatan individu
(mis;aborsi spontan,
hipoksia syang
berhubungan dengan asma
atau tuberkulosis, penyakit c. Membantu dalam
jantung, hipertensi akibat memilih tindakan karena
kehamilan [HAK], kebutuhan harus
kelainan ginjal, anemia, ditekankan pada
diabetesmelitus gestasional kemungkinan efek
[DMG], penyakit berbahaya pada janin.
hubungan sexual [PHS].
Tinjau ulang tanda-tanda d. Kunjungan pranatal yang
bahaya dan tindakan yang lebih sering mungkin
tepat. diperlukan untuk
c. Diskus meningkatkan kesejahteraan
ikan adanya obat-obatan Ibu. Pemantauan Hb dan Ht
yang mungkin diperlukan dengan menggunakan
untuk mengontrol atau elektroforesis mendeteksi
mengatasi masalah medis. anemia khusus dan
membantu dalam
menentukan penyebab.
d. Diskus Skrining untuk DMG pada
ikan kebutuhan terhadap gestasi minggu ke-24-26
pemeriksaan laboratorium atau pada gestasi minggu
khusus, skrening, dan ke-8, dan ke-32 pada klien
pemantauan ketat sesuai resiko tinggi dapat
indikasi. mendeteksi terjadinya
hiperglikemia, dapat
memerlukan tindakan
dengan insulin dan/atau diet
menurut American Diabetes
Association. (rujuk pada
MK: Diabetes Mellitus:
prakehamilan/Gestasional;
Resiko Tinggi Kehamilan.)
C. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No- Tanggal Implementasi Evaluasi Ttd


Dx
1 3 Agustus 2005  Memperhatikan S:
adanya masalah/  Klien memahami
keluhan. perubahan-perubahan yang
 Memperhatikan terjadi pada dirinya.
adanya sakit punggung  Klien akan menggunakan
dan tekanan pada sandal tidak berhak untuk
punggung bagian mengurangi pegal dan akan
bawah. beristirahat bila lelah.
 Menganjurkan O:
klien untuk  Klien mengangguk-
menggunakan sandal angguk tanda mengerti.
tidak berhak.  Klien tampak rileks.
A:
 Ketidaknyamanan dapat
diminimalkan.
P:
 Ulangi intervensi yang
telah dilakukan.
 Ulangi pengukuran TTV
setiap 24 jam.
 Ajarkan teknik relaksasi.

S:
2 3 Agustus 2005  Klien mengerti mengapa
 Memberikan kini ia sering berkemih pada
informasi tengtang malam hari.
perubahan  Klien akan berusaha
perkemihan. untuk mempertahankan
 Menganjurkan minumnya 6 gelas sehari,
klien untuk dengan membatasi minum
mempertahankan sekitar 1-2 jam sebelum tidur
minumnya 6 gelas agar tidak sering bangun
sehari. malam.
 Memperhatikan O:
keluhan-keluhan  Klien tampak
nokturia. mengangguk-angguk tanda
mengerti.
A:
 Ketidaknyamanan karena
sering berkemih dapat terasi.
P:
 Ulangi pengukuran TTV
setiap 24 jam.
 Tinjau ulang perubahan
fisiologi yang mempengaruhi
frekuensi berkemih
 Anjurkan untuk
mempraktekkan penekanan
pada punggung lengan tangan
yang dikepal.
3. 3 Agustus 2005 S:
 Klien akan
 Meninjau mempraktekkan penekanan
perubahan selama pada punggung dengan tangan
trimester kedua. yang dikepal seperti yang
 Mengidentifikasi diajarkan.
kemungkinan risiko O:
kesehatan individu.  Klien mengangguk-
 Meninjau angguk tanda mengerti dan
perubahan selama merasa puas dengan
trimester kedua penjelasan yang di berikan.
 Mengidentifikasi  Klien meminta informasi
kemungkinan resiko tentang mengurangi pegal-
kesehatan individu pegalnya.
A:
 Kurangnya
pengetahuan,sebagian telah
dapat diatasi dibuktikan
dengan klien akan
mempraktekkan penekanan
pada punggung dengan tangan
dikepal.
P:
 Ulangi intervensi yang
telah dilakukan
 Berikan informasi
tentang perubahan-perubahan
yang terjadi pada dirinya.
DAFTAR PUSTAKA

Dickason, Elizabeth J. 1997. Maternal-Infant Nursing Care. St. Louis, Missouri: Mosby
Doenges, E, Marilynn. 2001. Rencana Perawatan Maternal Bayi. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran: EGC
Ferrer, Helen. 2001. Perawatan Maternitas. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran: EGC
Manuaba, Ida Bagus Gede. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta:
Arcan
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta.
Yayasan Bina Pustaka
Reeder, Sharon J. 1992. Maternity Nursing: Family, Newborn, and Women’s Health
Care. USA: Lipponcott Company
Suprijadi, S.KM. 2001. Asuhan Antenatal. Jakarta: Pusdiknakes, WHO

Anda mungkin juga menyukai