Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tekonologi informasi saat ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dan
terintegrasi dengan tujuan bisnis organisasi. Bagaimana teknologi informasi di
aplikasikan dalam suatu organisasi akan mempengaruhi seberapa jauh organisasi
tersebut telah mencapai visi, misi ataupun tujuan strategisnya. terdapat lima peran
utama teknologi informasi dalam organisasi yakni, untuk meningkatkan efisiensi,
untuk meningkatkan efektivitas, sebagai sarana komunikasi dan juga perpaduan
antara teknologi satu dengan yang lain, serta untuk meningkatkan strategi
kompetitif organisasi. Tidak dipungkiri jika teknologi informasi memang sangat
berperan penting dalam segala bidang, khususnya pada bidang kesehatan.
Penggunaan teknologi informasi dalam sektor kesehatan sudah tidak asing lagi
digunakan untuk membantu dalam pelayanan kesehatan.

Salah satu badan pelayanan kesehatan yang telah menggunakan teknologi


informasi dalam mendukung pelayanan masyarakat khususnya dalam bidang
asuransi kesehatan, yaitu BPJS Kesehatan. Menurut UU BPJS bahwa BPJS
Kesehatan berfungsi menyelenggarakan program jaminan kesehatan. Dalam
upaya efisiensi dan kemudahan melakukan monitoring pelayanan kesehatan pada
seluruh rumah sakit dan klinik–klinik tersebut BPJS Kesehatan
mengimplementasikan sebuah aplikasi yang bernama Primary Care

Primary Care adalah aplikasi pelayanan dasar berbasis web (Web Base) di
bagun untuk medukung bisnis proses pelayanan program BPJS kesehatan.
Aplikasi ini digunakan sebagai alat bantu untuk menginput dan menagihkan
pelayanan BPJS Kesehatan non kapitasi pada Faskes tingkat satu. Aplikasi ini
pertama kali diperkenalkan pada tahun 2014 dan terus diperbarui fungsi dan
kegunaannya. Fungsi pada aplikasi ini telah disesuaikan dengan kebutuhan akses
data Puskesmas.
Aplikasi ini berisi sistem informasi untuk pelayanan pasien, di mana faskes
primer (Puskesmas) dapat langsung mengakses data ke server BPJS. Hal ini
bertujuan untuk memudahkan pendaftaran, penegakan diagnosa,
terapi pengobatan, serta pelayanan laboratorium. Aplikasi ini tidak untuk umum,
yang berarti tidak semua user dapat mengakses layanan Pcare BPJS Kesehatan.
Pihak yang mendapatkan izin hanyalah fasilitas kesehatan yang telah secara resmi
mendaftar ke BPJS dan telah diberikan akses user dan password untuk mengakses
aplikasi Pcare.

. Puskesmas Tualang merupakan Pusat pelayanan kesehatan masyarakat


yang berdiri di Kampung Tualang kecamatan Tualang, yang juga menerapkan
aplikasi Pcare sebagai pelayanan BPJS Faskes 1. Yang mana aplikasi Primary
care ini telah di terapkan sejak tahun 2015. Namun ada beberapa terdapat masalah
dalam implementasi aplikasi Primary care ini. Pendaftaran mendapatkan User
dilakukan pada kantor cabang BPJS kesehatan. Masalah yang saya temukan
berdasarkan wawancara dengan penanggung jawab atas aplikasi Primary care ini
menyatakan bahwa sering mengalami error dan down dibuktikan dengan
penginputan data pasien berulang-ulang. Dan juga ada data-data yang tidak di
inputkan di dalam item-item sistem infor-masi, ada data yang sudah diinput
namun tidak tersimpan, dan ada data yang diinput-kan di dalam sistem informasi
tidak relevan dengan hasil pemeriksaan. Masalah lainnya berdasarkan observasi
mendapatkan bahwa terdapat pasien yang mengeluh terkait pelayanan di
puskesmas dan sistem informasi sulit untuk digunakan dan juga kurangnya
pengetahuan tentang Primary care sehingga terjadi antrian pasien.

Penerimaan suatu sistem informasi dalam konteks penerimaan terhadap


pengguna sangat penting dianalisis lebih lanjut dalam kasus ini, guna mengetahui
sejauh mana implementasi aplikasi Primary care yang sifatnya mandatory use
serta mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhinya dalam konteks
Penerimaan sistem terhadap pengguna. Oleh karena itu melalui tugas akhir ini
dilakukan analisis faktor – faktor yang mempengaruhi penerimaan aplikasi
Primary care dalam konteks penerimaan terhadap pengguna yang disertai dengan
rekomendasi strategi untuk meningkatkan sebuah sistem informasi yang
berdasarkan pengguna, keiginan pengguna dalam menggunakan sistem informasi
tersebut. Untuk itu dalam penelitian ini diperlukan metode untuk mengukur
tingkat penerimaan System Primary care yaitu dengan menggunakan metode
Technology Acceptance Model (TAM)

Technology Acceptance Model atau TAM merupakan salah satu model


adopsi teknologi informasi yang bertujuan untuk mengukur tingkat penerimaan
pengguna teknologi informasi berdasarkan faktor – faktor pada model TAM.
Secara teoritis dan praktis TAM merupakan model yang dianggap paling tepat
dalam menjelaskan bagaimana user menerima sebuah sistem. TAM menyatakan
bahwa behavioral intension to use ditentukan oleh dua keyakinan yaitu: pertama,
perceived usefulness yang didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang yakin
bahwa menggunakan sistem akan meningkatkan kinerjanya. Kedua, perceived
ease of use yang didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang yakin bahwa
penggunaan sistem adalah mudah. TAM juga menyatakan bahwa dampak
variabel-variabel eksternal seperti (karakteristik sistem, proses pengembangan dan
pelatihan) terhadap intension to use adalah dimediasi oleh perceived of usefulness
dan perceived ease of use. Konsep TAM juga menyatakan bahwa perceived
usefulness dipengaruhi oleh perceived ease of used. Oleh sebab itu peneliti tertarik
untuk mengambil judul penelitian “ANALISIS PENERAPAN SYSTEM
PRIMARY CARE PADA PUSKESMAS TUALANG MENGGUNAKAN
METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat
ditentukan identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Aplikasi Primary care ini sering mengalami error dan down dibuktikan
dengan penginputan data pasien berulang-ulang. Ada data-data yang tidak
di inputkan di dalam item-item sistem informasi, ada data yang sudah
diinput namun tidak tersimpan, dan ada data yang diinput-kan di dalam
sistem informasi tidak relevan dengan hasil pemeriksaan.
2. Mendapatkan bahwa terdapat pasien yang mengeluh terkait pelayanan di
puskesmas dan sistem informasi sulit untuk digunakan dan juga kurangnya
pengetahuan tentang Primay care sehingga terjadi antrian pasien.
3. Belum pernah dilakukannya analisis penerimaan sistem terhadapa
pengguna sistem Primary Care

1.3 Rumusan Masalah

Beradasarkan permasalah yang disebutkan dalam identifikasi masalah


diatas, maka didapat rumusan masalah yaitu “Bagaimana menganalisis
Penerimaan pengguna terhadap sistem Primary Care dengan menggunakan
Metode Technology Acceptance.Model.(TAM)?

1.4 Batasan Masalah

Dengan adanya permasalahan yang dihadapi, agar tidak menyimpang dari


penelitian yang dilakukan, maka penulis membatasi permasalahan pada:

1. Penelitian ini akan mengkaji persepsi penerimaan penggunaan sistem


informasi Primay care pada Puskesmas Tualang.
2. Faktor yang diteliti hanya 3 faktor yaitu yang terdapat dalam variabel ekternal
Technology Acceptance Model (TAM) yaitu Self Effeciecy, Complexity dan
Lack Of time
3. Pengolahan data menggunakan SPPS sebagai alat bantu penelitian.

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelian ini adalah untuk menganalisis penerapan sistem Primary


Care berdasarkan faktor-faktor Self-Efficacy, Complexity, Lack Of Time,
Perceived Userfulnes, Perceived ease of Use, dan Behavioral Intention, dan
Actual Technology to Use Selain itu tujuan penelitian ini untuk memberikan
rekomendasi kepada Puskesmas Tualang.

1.6 Manfaat Penelitian

Sebuah penelitian dilakukan untuk dapat digeneralisasikan dan diharapkan


mendapatkan feedback atau manfaat yang baik bagi bidang yang berhubungan
dengan penelitian ini. Maka manfaat yang ingin diperoleh dalam penelitian yang
berjudul “ANALISIS PENERAPAN SYSTEM PRIMARY CARE PADA
PUSKESMAS TUALANG MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY
ACCEPTANCE MODEL (TAM) ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti
Sebagai sarana penerapan ilmu pengetahuan yang selama ini peneliti
dapatkan dan pelajari dalam perkuliahan dikelas. Selain itu penelitian ini juga
sebagai sarana latihan untuk menulis karya ilmiah, serta melakukan penelitian
secara langsung terhadap permasalahan yang akan diteliti. Adapun manfaat yang
diperoleh dari penelitian ini adalah :
a. Maanfaat Teoritas
Untuk menambah kajian secara teoritas dalam penelitian ini sehingga
akan memperkaya keilmuan.
b. Manfaat Praktis
Dapat membantu dan memberikan masukan bagi sumber daya
manusia (SDM) di pusat data dan informasi agar penerapan Primary Care
agar lebih baik lagi.

1.7 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan menjelaskan tentang isi bab per bab secara singkat
dan jelas sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan
sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan teori-teori yang mendasari pembahasan secara detail,


dapar berupa definisi-definisimaupun kajian ilmiah yang langsung
berkaitan dengan masalah yang diteliti.
BAB 3 METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang kerangka pemikiran penelitian, mulai dari


tahapan perencanaan penelitian sampai dengan penulisan laporan
penelitian.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang uraian hasil yang didapat selama melakukan
penelitian, mulai dari tahapan awal analisa penelitian sampai dengan tahap
hasil akhir penelitian.

BAB 5 PENUTUP

Bab ini terdiri dari dua sub yaitu, kesimpulan dan saran. Kesimpulan berisi
rangkuman singkat tentang pembahasan masalah, sedangkan saran berisi
tentang harapan dan kemungkinan lanjut dari hasil pembahasan penelitian

Anda mungkin juga menyukai