Anda di halaman 1dari 24

RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG

PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

17 APRIL 2020

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136
OUTLINE

I URGENSI RUU MINERBA 3


II STRUKTUR RUU MINERBA 5
III ISU-ISU RUU MINERBA 7
IV ISU POKOK RUU MINERBA 10

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136 2
I. URGENSI RUU MINERBA

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136 3
I. URGENSI RUU MINERBA
1 TERDAPAT KETENTUAN YANG TIDAK DAPAT DILAKSANAKAN/MENGALAMI KENDALA DALAM UU NO.4/2009
• Masih terdapat permasalahan lintas sektor yang belum dapat diselesaikan, contoh Permasalahan Perizinan dengan
KLHK, KKP, serta tumpang tindih perizinan dengan Kementerian Perindustrian (IUP OP Khusus Pengolahan dan/atau
Pemurnian dengan Izin Usaha Industri).
• Perlu mengatur bentuk pengusahaan batuan skala kecil dan untuk keperluan tertentu (infrastruktur).
• Kebijakan peningkatan nilai tambah mineral dan batubara.
• Perlu pengaturan terkait penyesuaian keberlanjutan operasi kontrak menjadi izin.

PERLU MENYESUAIKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TERKAIT KEWENANGAN


2
PENGELOLAAN PERTAMBANGAN DAN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI*)
• Penyerahan kewenangan pengelolaan pertambangan dari Kabupaten/Kota ke Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Pusat
• Penghapusan luas minimum WIUP eksplorasi
• Penetapan Wilayah Pertambangan oleh Menteri setelah ditentukan oleh Gubernur
3 PERBAIKAN KEBIJAKAN DAN TATA KELOLA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
• Peningkatan kegiatan eksplorasi untuk mendorong peningkatan penemuan deposit minerba
• Penguatan peran BUMN dalam pengelolaan pertambangan mineral dan batubara
• Tersedianya penyempurnaan Tata Kelola Pertambangan Minerba Nasional
• Sanksi Tegas (pidana) bagi perusahaan yang tidak melaksanakan reklamasi/pascatambang
4
www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136
II. STRUKTUR RUU MINERBA

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136 5
II. STRUKTUR RUU MINERBA
RUU Perubahan

28
JUMLAH BAB
UU No. 4/2009

26
JUMLAH BAB
217 JUMLAH PASAL

2 Bab Ditambah

175 JUMLAH PASAL


9 Pasal Dihapus

51 Pasal Ditambah

83 Pasal Diubah

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136 6
III. ISU-ISU RUU MINERBA

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136 7
III. ISU-ISU RUU MINERBA (1/2)
A. ISU POKOK

Mengakomodir Putusan Mahkamah Konstitusi


1 Penyelesaian Permasalahan Antar Sektor 8
dan UU No. 23/2014
Penguatan Peran Pemerintah dalam Binwas
2 Penguatan Konsep Wilayah Pertambangan 9
kepada Pemda
Memperkuat Kebijakan Peningkatan Nilai
3 Tambah
10 Penguatan Peran BUMN

Mendorong Kegiatan Eksplorasi untuk


4 Penemuan Deposit Minerba
11 Kelanjutan Operasi KK/PKP2B

Pengaturan Khusus Tentang Izin Pengusahaan


5 Batuan/Surat Izin Penambangan Batuan (SIPB)
12 Izin Pertambangan Rakyat

Tersedianya Rencana Pengelolaan Minerba


6 Reklamasi dan Pascatambang 13
Nasional
Jangka Waktu Perizinan untuk IUP atau IUPK
7 yang Terintegrasi Usulan Pemerintah Usulan Pemerintah dan DPR

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136 8
III. ISU-ISU RUU MINERBA (2/2)
B. ISU PENDUKUNG

1 Definisi 7 Sanksi Administratif

Penyelenggaraan Penguasaan Mineral dan


2 Batubara
8 Sanksi Pidana

Pelaksanaan Pengutamaan Mineral dan/atau


3 Batubara untuk Kepentingan Dalam Negeri
9 Ketentuan Peralihan

Status Mineral dan Batubara dengan Keadaan


4 Tertentu Usulan Pemerintah Usulan Pemerintah dan DPR

5 Penyelesaian Permasalahan Hak atas Tanah

6 Divestasi Saham

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136 9
IV. ISU POKOK RUU MINERBA

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136 10
IV. ISU POKOK RUU MINERBA (1/13)
1. PENYELESAIAN PERMASALAHAN ANTAR SEKTOR
No. Substansi UU No. 4/2009 RUU Minerba
1. Penerbitan IUP OP khusus Menteri atau gubernur sesuai dengan Menghapus kewenangan Menteri atau gubernur untuk
untuk pengolahan dan kewenangannya dapat menerbitkan IUP OP menerbitkan IUP OP khusus untuk pengolahan dan pemurnian
pemurnian khusus untuk pengolahan dan pemurnian
2. Kegiatan Pengolahan dan Dalam melakukan kegiatan Pengolahan dan Dalam melakukan kegiatan Pengolahan dan Pemurnian,
Pemurnian Pemurnian, Pemegang IUP Operasi Produksi Pemegang IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi dapat
dan IUPK Operasi Produksi dapat bekerja bekerja sama dengan:
sama dengan badan usaha, koperasi, atau a. pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi
perseorangan yang telah mendapatkan IUP lain yang memiliki fasilitas Pengolahan dan/atau Pemurnian
atau IUPK. secara terintegrasi;
b. pihak lain yang melakukan kegiatan usaha Pengolahan
dan/atau Pemurnian yang tidak terintegrasi dengan
kegiatan Penambangan
3. Jaminan Pemanfaatan Tidak diatur Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah menjamin tidak ada
Ruang dan Kawasan perubahan pemanfaatan ruang dan kawasan pada WIUP, WIUPK,
dan WPR yang telah ditetapkan dan pada WIUP, WIUPK, dan
WPR yang telah diberikan izinnya.
4. Jaminan kepastian Tidak diatur Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Provinsi menjamin
melakukan kegiatan Usaha penerbitan perizinan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan
Pertambangan kegiatan Usaha Pertambangan pada WIUP dan WIUPK yang
telah ditetapkan sepanjang telah memenuhi persyaratan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136 11
IV. ISU POKOK RUU MINERBA (2/13)
2. PENGUATAN KONSEP WILAYAH PERTAMBANGAN
No. Substansi UU No. 4/2009 RUU Minerba
1. Konsepsi Wilayah Tidak diatur Wilayah Hukum Pertambangan adalah
Hukum seluruh ruang darat, ruang laut, termasuk
Pertambangan ruang dalam bumi sebagai satu kesatuan
wilayah yakni kepulauan Indonesia, tanah di
bawah perairan, dan landas kontinen.
2. Kedudukan Wilayah WP sebagai bagian dari tata uang nasional WP sebagai bagian dari Wilayah Hukum
Pertambangan (WP) merupakan landasan bagi penetapan kegiatan Pertambangan merupakan landasan bagi
pertambangan. penetapan kegiatan Usaha Pertambangan.
3. Kegiatan Tidak diatur secara rinci kegiatan penyelidikan Pemerintah Pusat berwenang melakukan
Penyelidikan dan dan penelitian dapat dilakukan di wilayah Penyelidikan dan Penelitian Pertambangan
Penelitian mana saja. pada seluruh Wilayah Hukum
Pertambangan.

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136 12
IV. ISU POKOK RUU MINERBA (3/13)
3. MEMPERKUAT KEBIJAKAN PENINGKATAN NILAI TAMBAH
Substansi UU No. 4/2009 RUU Minerba
Kewajiban Peningkatan PNT wajib dilakukan melalui PNT untuk komoditas tambang Mineral wajib dilakukan melalui Pengolahan
Nilai Tambah (PNT) pengolahan dan/atau dan Pemurnian untuk komoditas tambang Mineral Logam, Pengolahan
pemurnian untuk komoditas untuk komoditas tambang Mineral bukan Logam, dan/atau Pengolahan
Mineral atau Batubara untuk komoditas tambang Batuan.
PNT untuk komoditas tambang Batubara dapat dilakukan melalui
Pengembangan dan/atau Pemanfaatan Batubara.

Dalam Penjelasan:
Pengembangan Batubara antara lain dapat melalui:
a. peningkatan mutu batubara (coal upgrading);
b. pembuatan briket batubara (coal briquetting);
c. pembuatan kokas (coking);
d. pencairan batubara (coal liquefaction);
e. gasifikasi batubara (coal gasification) termasuk underground coal gasification;
dan
f. campuran Batubara-air (coal slurry/coal water mixture).

Pemanfaatan Batubara antara lain dengan membangun sendiri Pembangkit


Listrik Tenaga Uap (PLTU) di mulut tambang.

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136 13
IV. ISU POKOK RUU MINERBA (4/13)
4. MENDORONG KEGIATAN EKSPLORASI UNTUK PENEMUAN DEPOSIT MINERBA
No. Substansi UU No. 4/2009 RUU Minerba
1. Penugasan Penyelidikan Tidak diatur Menteri dapat memberikan penugasan kepada lembaga riset negara,
dan Penelitian BUMN, badan usaha milik daerah, atau Badan Usaha untuk melakukan
Penyelidikan dan Penelitian dalam rangka penyiapan WIUP Mineral
logam dan WIUP Batubara.
2. Kewajiban Pemegang IUP Tidak diatur Dalam rangka konservasi Mineral dan Batubara, pemegang IUP
Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi wajib melakukan kegiatan
Operasi Produksi untuk Eksplorasi lanjutan setiap tahun dan menyediakan anggaran.
melakukan Eksplorasi
lanjutan
3. Pemindahtanganan IUP Pemegang IUP dan IUPK Pemegang IUP dan IUPK dilarang memindahtangankan IUP
dan IUPK tidak boleh memindahkan dan/atau IUPK kepada pihak lain tanpa persetujuan Menteri atau
IUP dan IUPK-nya kepada gubernur sesuai dengan kewenangannya.
pihak lain. Persetujuan dapat diberikan setelah Pemegang IUP atau IUPK
memenuhi persyaratan paling sedikit:
a. telah selesai melakukan kegiatan Eksplorasi yang dibuktikan
dengan ketersediaan data sumber daya dan/atau cadangan; dan
b. memenuhi persyaratan administratif, teknis, dan finansial
4. Dana Ketahanan Cadangan Tidak diatur Pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi wajib
Mineral dan Batubara menyediakan dana ketahanan cadangan Mineral dan Batubara.
Dana ketahanan cadangan Mineral dan Batubara digunakan untuk
kegiatan penemuan cadangan baru.
www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136 14
IV. ISU POKOK RUU MINERBA (5/13)
5. PENGATURAN KHUSUS TENTANG IZIN PENGUSAHAAN BATUAN/SURAT IZIN PENAMBANGAN BATUAN (SIPB)
Substansi UU No. 4/2009 RUU Minerba
Surat Izin Penambangan Tidak diatur SIPB diberikan untuk pengusahaan batuan jenis tertentu dan
Batuan (SIPB) untuk keperluan tertentu.

SIPB diberikan oleh gubernur berdasarkan permohonan dari


badan usaha milik daerah/badan usaha milik desa, Badan Usaha
swasta dalam rangka penanaman modal dalam negeri, koperasi,
atau perusahaan perseorangan.

Pemegang SIPB dapat langsung melakukan Penambangan setelah


memiliki dokumen perencanaan Penambangan.

Pemegang SIPB dapat diberikan wilayah paling luas 50 (lima


puluh) hektare.

Pemegang SIPB dilarang:


a. mengalihkan SIPB kepada pihak lain; atau
b. menggunakan bahan peledak dalam pelaksanaan kegiatan
Penambangan.
www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136 15
IV. ISU POKOK RUU MINERBA (6/13)
6. REKLAMASI DAN PASCATAMBANG
No Substansi UU No. 4/2009 RUU Minerba
1. Rincian Pelaksanaan Reklamasi Tidak diatur Dalam pelaksanaan Reklamasi yang dilakukan sepanjang tahapan Usaha
Pertambangan, pemegang IUP atau IUPK wajib:
a. memenuhi keseimbangan antara lahan yang akan dibuka dan lahan yang
sudah direklamasi; dan
b. melakukan pengelolaan lubang bekas tambang akhir dengan batas paling
luas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Kewajiban Reklamasi dan Tidak diatur Pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi sebelum
Pascatambang pada WIUP atau menciutkan atau mengembalikan WIUP atau WIUPK-nya wajib melaksanakan
WIUPK yang diciutkan atau Reklamasi dan Pascatambang hingga mencapai tingkat keberhasilan 100%
dikembalikan (seratus persen).
3. Kewajiban Reklamasi dan Tidak diatur Eks pemegang IUP atau IUPK yang IUP atau IUPK-nya berakhir wajib
Pascatambang bagi Pemegang IUP melaksanakan Reklamasi dan Pascatambang hingga mencapai tingkat
atau IUPK yang IUP atau IUPK-nya keberhasilan 100% (serratus persen) serta menempatkan dana jaminan
berakhir Pascatambang.
4. Status Dana Jaminan Reklamasi Tidak diatur Dalam hal WIUP atau WIUPK memenuhi kriteria untuk diusahakan kembali, dana
dan/atau Pascatambang pada jaminan Reklamasi dan/atau Pascatambang yang telah ditempatkan
WIUP atau WIUPK yang memenuhi ditetapkan menjadi milik Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah provinsi
kriteria untuk diusahakan kembali sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. Sanksi Pidana Bagi Perusahaan Tidak Diatur Setiap orang yang IUP atau IUPK-nya dicabut atau berakhir dan tidak
yang Tidak Melakukan Reklmasi melaksanakan reklamasi dan/atau pascatambang serta menempatkan dana
dan/atau Pascatambang jaminan, dipidana 5 tahun penjara dan denda 10Milyar
www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136 16
IV. ISU POKOK RUU MINERBA (7/13)
7. JANGKA WAKTU PERIZINAN UNTUK IUP ATAU IUPK YANG TERINTEGRASI

No UU No. 4/2009 UU No. 4/2009 RUU Minerba


.
1. IUP dan IUPK yang Tidak diatur IUP Operasi Produksi Mineral logam dan IUPK Operasi
Terintegrasi dengan Produksi Mineral logam yang terintegrasi dengan fasilitas
Fasilitas Pengolahan pengolahan dan/atau pemurnian diberikan untuk jangka
dan/atau Pemurnian waktu 30 (tiga puluh) tahun dan dijamin memperoleh
perpanjangan selama 10 (sepuluh) tahun setiap kali
perpanjangan setelah memenuhi persyaratan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. IUP dan IUPK yang Tidak diatur IUP Operasi Produksi Batubara dan IUPK Operasi Produksi
Terintegrasi dengan Batubara yang terintegrasi dengan kegiatan Pengembangan
kegiatan dan/atau Pemanfaatan diberikan untuk jangka waktu 30
Pengembangan (tiga puluh) tahun dan dijamin memperoleh perpanjangan
dan/atau selama 10 (sepuluh) tahun setiap kali perpanjangan setelah
Pemanfaatan memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan
Batubara perundang-undangan

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136 17
IV. ISU POKOK RUU MINERBA (8/13)
8. MENGAKOMODIR PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI DAN UU NO.23/2014*)
No. Substansi UU No. 4/2009 RUU Minerba
1. Penetapan Wilayah WP ditetapkan oleh Pemerintah setelah WP ditetapkan oleh Pemerintah Pusat setelah
Pertambangan (WP) berkoordinasi dengan pemerintah daerah ditentukan oleh Pemerintah Daerah provinsi
dan berkonsultasi dengan Dewan sesuai dengan kewenangannya dan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia berkonsultasi dengan Dewan Perwakilan
Rakyat Republik Indonesia.
2. Pemberian IUP IUP diberikan oleh Menteri, gubernur, IUP diberikan oleh Menteri atau gubernur
bupati/wali kota sesuai dengan sesuai dengan kewenangannya
kewenangannya
3. Pemberian IUP dalam Tidak diatur secara rinci IUP diberikan oleh Menteri
rangka Penanaman
Modal Asing
4. Luas Minimum Pemberian WIUP Eksplorasi diatur Menghapus besaran luas minimum WIUP
Pemberian WIUP besaran minimumnya Eksplorasi
Eksplorasi

*) Akan menyesuaikan dengan kebijakan nasional terkait pengelolaan kewenangan dalam RUU Cipta Kerja

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136 18
IV. ISU POKOK RUU MINERBA (9/13)
9. PENGUATAN PERAN PEMERINTAH DALAM BINWAS KEPADA PEMDA
No. Substansi UU No. 4/2009 RUU Minerba
1. Sanksi bagi Gubernur Tidak diatur Dalam hal gubernur tidak memenuhi kewajiban
yang tidak melaporkan pelaporan pelaksanaan Usaha Pertambangan di
pelaksanaan Usaha wilayahnya dikenai sanksi berupa:
Pertambangan kepada a. teguran tertulis;
Menteri b. penundaan atau pemotongan dana bagi hasil
di bidang Mineral dan Batubara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
dan/atau
c. sanksi administraif lainnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Pengelolaan Inspektur Pengelolaan Inspektur Tambang Pengelolaan anggaran, sarana prasarana, serta
Tambang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, operasional Inspektur Tambang dibebankan
Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah kepada Menteri.
Kabupaten sesuai dengan
kewenangannya.

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136 19
IV. ISU POKOK RUU MINERBA (10/13)
10. PENGUATAN PERAN BUMN
No. Substansi UU No. 4/2009 RUU Minerba
1. Pemberian IUP untuk IUP untuk BUMN dapat diberikan IUP untuk BUMN diberikan oleh Menteri.
BUMN oleh Menteri, gubernur, atau
bupati/wali kota sesuai dengan
kewenangannya.
2. Status Wilayah Eks Tidak diatur Seluruh Wilayah Eks WIUP, Eks WIUPK, KK, dan
WIUP, Eks WIUPK, KK, PKP2B dapat ditetapkan sebagai WUPK yang
dan PKP2B sebagai penawarannya akan memberikan prioritas kepada
WUPK BUMN
3. Hak Menyamai BUMN, badan usaha milik daerah atau Badan Usaha
Penawaran dalam yang mendapatkan penugasan Penyelidikan dan
lelang WIUP bagi Penelitian dan wilayah penugasan-nya ditetapkan
BUMN sebagai WIUP mendapatkan hak menyamai
penawaran dalam lelang WIUP

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136 20
IV. ISU POKOK RUU MINERBA (11/13)
11. KELANJUTAN OPERASI KK/PKP2B
No. Substansi UU No. 4/2009 RUU Minerba
1. Bentuk Kelanjutan Tidak diatur KK dan PKP2B diberikan jaminan perpanjangan menjadi IUPK Operasi Produksi
Operasi dan Jangka sebagai Kelanjutan Operasi Kontrak/Perjanjian setelah memenuhi persyaratan
Waktu dengan ketentuan:
kontrak/perjanjian yang belum memperoleh perpanjangan dijamin mendapatkan
2 (dua) kali perpanjangan dalam bentuk IUPK Operasi Produksi sebagai
Kelanjutan Operasi Kontrak/Perjanjian masing-masing untuk jangka waktu paling
lama 10 tahun sebagai kelanjutan operasi setelah berakhirnya KK atau PKP2B
dengan mempertimbangkan upaya peningkatan penerimaan negara.
2. Bentuk Upaya Tidak diatur Upaya Peningkatan Penerimaan Negara dilakukan melalui:
Peningkatan Penerimaan a. Pengaturan kembali pengenaan penerimaan pajak dan penerimaan negara
Negara bukan pajak; dan/atau
b. Luas wilayah IUPK Operasi Produksi sebagai Kelanjutan Operasi
Kontrak/Perjanjian sesuai dengan rencana pengembangan seluruh wilayah
kontrak/perjanjian yang disetujui Menteri.
3. Status Barang Milik Tidak diatur Dalam pelaksanaan IUPK Operasi Produksi sebagai Kelanjutan Operasi
Negara dalam Kontrak/Perjanjian, seluruh barang yang diperoleh selama masa pelaksanaan
pelaksanaan IUPK PKP2B yang ditetapkan menjadi barang milik negara tetap dapat dimanfaatkan
Operasi Produksi sebagai dalam kegiatan pengusahaan Pertambangan Batubara sesuai dengan ketentuan
Kelanjutan Operasi peraturan perundang-undangan
Kontrak/Perjanjian
www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136 21
IV. ISU POKOK RUU MINERBA (12/13)
12. IZIN PERTAMBANGAN RAKYAT (IPR)
No. Substansi UU No. 4/2009 RUU Minerba
1. Iuran Pertambangan Pendapatan daerah terdiri atas: Pendapatan daerah terdiri atas:
Rakyat a. pajak daerah; a. pajak daerah;
b. retribusi daerah; dan b. retribusi daerah;
c. pendapatan lain yang sah c. iuran pertambangan rakyat; dan
berdasarkan ketentuan peraturan d. lain-lain pendapatan daerah yang sah berdasarkan ketentuan
perundang-undangan peraturan perundang-undangan.

Tidak diatur Iuran pertambangan rakyat menjadi bagian dari struktur


pendapatan daerah berupa pajak dan/atau retribusi daerah yang
penggunaannya untuk pengelolaan tambang rakyat sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Kriteria Wilayah a. mempunyai cadangan primer Menyesuaikan kriteria:
Pertambangan Rakyat mineral logam atau batubara a. mempunyai cadangan primer Mineral logam dengan
dengan kedalaman maksimal 25 kedalaman maksimal 100 (seratus) meter;
(dua puluh lima) meter; b. luas maksimal WPR adalah 100 (seratus) hektare;
b. luas maksimal wilayah c. Tidak menggunakan bahan peledak
pertambangan rakyat adalah 25
(dua puluh lima) hektare;
c. Dll…

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136 22
IV. ISU POKOK RUU MINERBA (13/13)
13. TERSEDIANYA RENCANA PENGELOLAAN MINERAL DAN BATUBARA NASIONAL
No. Substansi UU No. 4/2009 RUU Minerba
1. Penetapan Rencana Tidak diatur Menteri menetapkan rencana pengelolaan Mineral dan Batubara
Pengelolaan Mineral nasional secara sistematis, terpadu, terarah, menyeluruh,
dan Batubara Nasional transparan, dan akuntabel.
2. Substansi Rencana Tidak diatur • Rencana pengelolaan Mineral dan Batubara nasional
Pengelolaan Mineral sebagaimana paling sedikit memuat strategi dan kebijakan di
dan Batubara Nasional bidang Pertambangan Mineral dan Batubara.
• Pemerintah Daerah provinsi dalam penyelenggaraan
pengelolaan Usaha Pertambangan wajib berpedoman pada
rencana pengelolaan Mineral dan Batubara nasional yang telah
ditetapkan oleh Menteri.
• Rencana pengelolaan Mineral dan Batubara nasional wajib
diintegrasikan dengan rencana pembangunan jangka panjang
dan rencana pembangunan jangka menengah nasional.
• Rencana pengelolaan Mineral dan Batubara nasional ditetapkan
untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat ditinjau kembali 1
(satu) kali dalam 5 (lima) tahun.

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136 23
www.minerba.esdm.go.id

24

Anda mungkin juga menyukai