Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL PENGADAAN

ALAT KESENIAN PENCAK SILAT


LASKAR WIRADADAHA

SOEKAPOERA NGADAUN NGORA


TASIKMALAYA
2021
SOEKAPOERA
Hotel Priangan Jl. Kebon Manggu No.1 Kota Tasimalaya

A. LATAR BELAKANG
Kurang tersosialisasikannya budaya Pencak Silat menjadi keprihatinan bagi kami,
tentunya dengan berorientasi ke depan dengan melakukan penyegaran kolektif khususnya
dibidang budaya. Berapresiasi dari berbagai fenomena yang terjadi dalam masyarakat,
banyak sekali pengaruh budaya luar yang mempengaruhi generasi muda bangsa khususnya.
Hal ini harus segera disikapi dan diisi oleh aktivitas pemeliharaan nilai-nilai budaya bangsa
khususnya Pencak Silat.

Seni dan budaya sebagai salah satu aspek yang vital dalam pembentukan watak dan
kepribadian suatu komunitas yang memperoleh kedudukan sama dengan aspek-aspek yang
lain. Seni dan budaya tidak hanya pemanis peradaban, namun seni dan budaya menjadi
simbol dari suatu bangsa seperti halnya dengan musik tradisional, lagu dan tarian suatu
daerah dan lain-lain.

Seni bela diri Pencak Silat merupakan sebuah pilihan media sosialisasi nilai dalam
tatanan struktur sosial dan mengkritisi improvisasi manifulasi realitas cultural. Hal ini akan
sangat efektif karena bersentuhan langsung dengan masyarakat, sehingga proses interaksi
sosial dapat terkontrol atau minimal dapat terdeteksi gejala sosial yang terpolak karena
pengaruh rekayasa destruktif. Disisi lain, pengaruh budaya lain yang tidak terkontrol akan
berdampak pada keresahan sosial yang berkepanjangan, sehingga perlu adanya penyegaran
kolektif. Tidak hanya itu saja tapi pengadaan dan penataan instruktur serta konsep kehidupan
perlu direkonstruksi untuk memenuhi metode alternatif guna mengantisipasi sekaligus
menjawab berbagai perubahan.

Kesenian tradisional budaya lokal khususnya sebagai akar dari kebudayaan nasional
kehidupan sosial-budaya masyarakat Kota Tasikmalaya senantiasa dinamis dan tidak pernah
lepas dari upaya komperehensif dalam rangka menciptakan, mengembangkan dan
melestarikan nilai-nilai seni dan budaya lokal sebagai manipestasi konkrit dari ikatan
emosional, rasa kepemilikan serta keberanian terhadap eksplorasi potensi elemen bangsa
yang jelas-jelas merupakan akar dari kebudayaan nasional negeri ini ikut serta mewarnai akan
heterogenitas
khasanah budaya bangsa yang besar sebagaimana terpatri dalam selogannya, ”Satu dalam ke-
bhineka-an, dan bhineka dalam kesatuan (bhineka tunggal ika: beda tapi tetap satu jua).
Karena itulah, diperlukan perhatian yang lebih serius dan pemikiran baru yang bersifat
konstruktif dalam menentukan setiap gerak dan langkah untuk menjunjung tinggi akan
kearipan budaya lokal sebagai akar kebudayaan nasional dengan mengedepankan
kepentinagan dan keutuhan maasyarakat secara makro untuk meraih tujuan strategi jangka
panjang. Pemikiran-pemikiran ini tentunya sangat diharapkan dari para generasi muda yang
memiliki komitmen terhadap pembangunan dan kemajuan daerah, bangsa dan negaranya.
Sehingga dalam kerangka itu dipandang perlu untuk menampung berbagai aspirasi, aspirasi
dan peran serta para pemuda didalam proses membangun dan memberdayakan masyarakat.
Lebih jauh dapat diharapkan sebagai upaya mengembangkan dan membangun kerangka
konseptual terhadap pola pikir sekaligus penjewantahan akan nilai kreasi dan apresiasi
terhadap minat dan bakat yang dimiliki oleh generasi muda yang siap pakai di era
pembangunan.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dan tujuan terbentuknya Laskar Wiradadaha adalah sebuah wadah pelestarian
budaya untuk menampung minat dan bakat dikalangan generasi muda dalam rangka
polarisasi pembinaan dan pengembangan menuju kreativitas dan produktivitas kearah positif
konstruktif, yang mana dapat dijabarkan dalam beberapa varian sebagai berikut :

1. Tersedianya wadah yang dapat menampung dan menyalurkan aspirasi, minat dan bakat
para kawula muda untuk turut andil dan berpartisipasi dalam proses pembangunan
sehingga tidak terjerumus kepada hal-hal yang dapat menghilangkan integritas moral
generasi bangsa dan tindakan destruktif lainnya.

2. Menggalang persatuan dan kesatuan dengan seni budaya Pencak Silat dan kesenian
tradisional sebagai media alternatif.

3. Ikut serta secara pro-aktif mengembangkan pola pikir, minat dan bakat para generasi
muda sebagai manifestasi dari pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.
C. ANGGARAN BIAYA.
Terlampir

D. PENUTUP
Demikian permohonan ini kami buat dengan harapan mampu melahirkan sebuah
kesepahaman dan kerjasama sehingga segala kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka
meningkatkan kreatifitas dapat berjalan secara berkelanjutan. Atas segala partisifasi dan
kerjasama yang baik kami haturkan. Jazakumullahu Khairon Katsiro.
LAMPIRAN.

RENCANA ANGGARAN BIAYA

KEGIATAN : LASKAR WIRADADAHA


KEBUTUHAN : PENGADAAN ALAT KESENIAN PENCAK SILAT
LOKASI : TASIKMALAYA
TAHUN ANGGARAN : 2021

NO NAMA BARANG JUMLAH SATUAN HARGA @ TOTAL HARGA


1 KENDANG 1 set 10.000.000,00 10.000.000,00
2 TEROMPET 1 unit 1.000.000,00 1.000.000,00
3 SERULING 1 unit 300.000,00 300.000,00
4 GOONG 1 set 5.000.000,00 5.000.000,00
5 GAZEBO PADEPOKAN 1 unit 15.000.000,00 15.000.000,00
6 MATRAS 1 set 10.000.000,00 10.000.000,00
7 KACAPI 1 unit 1.500.000,00 1.500.000,00
8 REBAB 1 unit 2.000.000,00 2.000.000,00
9 SERAGAM PANGSI + BORDIR 30 unit 300.000 9.000.000,00
10 BENDERA (PATAKA) 50 unit 100.000 5.000.000,00
TOTAL 58.800.000,00
SOEKAPOERA
Hotel Priangan Jl. Kebon Manggu No.1 Kota Tasimalaya

Anda mungkin juga menyukai