Tugas Makalah Promi Kesehatan
Tugas Makalah Promi Kesehatan
Tentang
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SESEORANG DALAM
PROSES PENDIDIKAN
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 2
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah faktor lingkungan,
faktor instrumental, faktor fisiologis, dan faktor psikologis. Keempat faktor tersebut tidak
dapat dipisahkan karena merupakan satu kesatuan utuh yang saling terkait, terikat,
mempengaruhi, membutuhkan, dan menentukan. Perubahan salah satu faktor akan
berpengaruh ke faktor lainnya.
Selama hidup peserta didik tidak bisa menghindarkan diri dari lingkungan alami dan
lingkungan sosial budaya. Lingkungan alami adalah lingkungan tempat tinggal anak didik,
hidup, dan berusaha didalamnya. Sebagai anggota masyarakat, anak didik tidak bisa
melepaskan diri dari ikatan sosial. Ketika anak didik berada di sekolah, maka dia berada
dalam sistem sosial di sekolah. Faktor instrumental terdiri dari kurikulum, program
pendidikan, sarana dan fasilitas, dan guru. Sekolah dalam rangka melancarkan tujuan yang
akan dicapai memerlukan seperangkat kelengkapan dalam berbagai bentuk dan jenisnya.
Kurikulum dapat dipakai oleh guru untuk merencanakan program pengajaran.
Program sekolah dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar.
Sarana dan fasilitas yang tersedia harus dimanfaatkan sebaik-baiknya agar berdaya guna dan
berhasil guna bagi kemajuan belajar anak di sekolah. Faktor fisiologis pada anak didik
misalnya masalah gizi, kondisi panca indera, postur tubuh, dan lain-lain. Kondisi psikologis
sebagai faktor dari dalam tentu saja merupakan hal yang utama dalam menentukan intensitas
belajar seorang anak. Meski faktor luar mendukung, tetapi faktor psikologis tidak
mendukung, maka faktor dari luar akan kurang signifikan. Oleh karena itu, minat,
kecerdasan, bakat, motivasi, dan kemampuan-kemampuan kognitif adalah faktor psikologis
yang mempengaruhi proses dan hasil belajar anak didik.
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian faktor pendidikan
Faktor pendidikan yaitu suatu tindakan/perbuatan atau situasi yang tidak disengaja diadakan
oleh orang dewasa/pendidik untuk mencapai tujuan pendidikan, tetapi berakibat anak sampai
pada “hasil yang sama” dengan apa yang diharapkan atau sama dengan tujuan pendidikan.
Dalam kegiatan atau proses pendidikan terdapat faktor-faktor yang dapat membentuk pola
interaksi atau saling mempengaruhi.
Faktor faktor pendidikan tersebut adalah seperti berikut:
Faktor Tujuan
Faktor pendidik
Faktor subjek didik
Faktor isi/materi Pendidikan
Faktor cara/metode dan alat
Faktor situasi lingkungan
Keenam faktor yang telah dikemukakan diatas saling mempengaruhi dan saling berinteraksi
sesamanya. Dalam proses pendidikan yang berujud interaksi di atas, proses pencapaian tujuan
selalu ditempuh melalui suatu media berupa bahan atau isi pendidikan dengan cara/metode
dan alat tertentu yang dipakai pendidik dan subjek didik dalam mencapai tujuan tersebut.
Setiap interaksi educatif selalu berlangsung di dalam situasi lingkungan tertentu Situasi
lingkungan ini berpengaruh terhadap upaya pencapaian tujuan, sehingga harus
dipertimbangkan, bahkan dimanfaatkan oleh pendidik sebagai bahan muatan lokal.
B. Faktor Tujuan
Tujuan pendidikan merupakan sesuatu yang ingin dicapai dalam kegiatan pendidikan. Tujuan
pendidikan menurut jenisnya terbagi dalam beberapa jenis yaitu tujuan nasional, institusional,
kurikuler dan instruksional. Tujuan nasional adalah tujuan yang ingin dicapai oleh suatu
bangsa. Tujuan institusional adalah tujuan yang ingin dicapai oleh suatu lembaga pendidikan.
Tujuan kurikuler adalah tujuan yang ingin dicapai oleh suatu mata pelajaran tertentu dan
tujuan instruksional adalah tujuan pendidikan yang ingin dicapai oleh suatu pokok atau suatu
sub bahasan tertentu. Dalam sitem pendidikan nasional, tujuan umum pendidikan dijabarkan
dari falsafah bangsa, yakni Pancasila Makna tujuan pendidikan nasional itu adalah
membentuk manusia Indonesia yang bisa mandiri dalam konteks kehidupan pribadinya,
kehidupan bermasyarakat, berbangsa ,bernegara, serta berkehidupan sebagai makhluk yang
beragama Ketuhanan Yang Maha Esa. Manusia Indonesia yang dicita-citakan dan harus
diupayakan melalui pendidikan adalah manusia yang bermoral, berilmu, berkepribadian, dan
beramal bagi kepentingan manusia, masyarakat, bangsa dan negara.
3
C. Faktor Pendidik
Berdasarkan hal diatas kita dapat membedakan Pendidik itu menjadi dua katagori:
a. Pendidik menurut kodrat, yaitu orang tua.
b. Pendidik menurut jabatan yaitu guru.
Hubungan orang tua dengan anaknya dalam hubungan edukatif mengandung dua unsur dasar,
yaitu:
a. Unsur kasih sayang orang tua terhadap anak.
b. Unsur kesadaran akan tanggung jawab dari Pendidik untuk menuntun perkembangan anak.
Guru sebagai Pendidik menurut jabatan menerima tanggung jawab mendidik dari tiga pihak,
yaitu orang tua, masyarakat, dan Negara. Guru adalah sosok pengganti dari orang tua baik di
lembaga formal maupun non formal. Keberadaan guru menjadi suri tauladan bagi peserta
didik baik perkataan maupun perbuatannya. Seorang guru berkewajiban mendampingi peserta
didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang dicita-citakan. Oleh sebab itu diperlukan
hubungan yang harmonis antara guru dan peserta didik dalam rangka pencapaian tujuan
pendidikan.
Dari segi bahasa pendidik adalah orang yang member pendidikan. Sehingga pendidik dalam
konteks ini adalah orang yang melakukan kegiatan dalam bidang mendidik. Adapun
pengertian mendidik menurut istilah telah banyak dirumuskan oleh para ahli
pendidikan. Sehubungan dengan tanggung jawab ini Prayitno (2000:9) mengemukakan
kewajiban Pendidik ialah menyelenggarakan praktek pendidikan terhadap (sejumlah) anak
(peserta didik) yang menjadi tanggung jawabnya untuk memperkemnbangkan semua potensi
yang dikaruniakan Allah kepada anak secara optimal. Untuk itu Pendidik harus:
(1) Memahami potensi anak untuk diperkembangkan secara optimal
(2) Memahami kondisi anak untuk mengadakan penyesuaian Program-program pendidikan
bagi anak.
(3) Melakukan kegiatan dan memberikan pelayanan pendidikan sesuai dengan potensi dan
kondisi anak untuk memperkembangkan potensi anak secara optimal.
(4) Memberikan laporan dan bertanggung jawaban tentaag perkembangan dan hasil-hasil
pendidikan anak kepada otang tua dan pihak-pihak lain yang berhak memperoleh laporan.
(5) Bekerjasama dengan orang tua anak dan pihak-pihak lain yang terkait dengan pendidikan
anak demi menyelenggarakan pendidikan anak seoptimal mungkin.
(6) Memahami dan menjalankan dengan sebaik-baiknya segenap peraturan dan kebijakan
yang dikeluarkan oleh pihak-pihak berwenang dalam penyelenggaraan pendidikan anak.
4
dominan dalam proses pendidikan yang lebih dikenal dengan istilah (Teacher Learning
Centered), akan tetapi pada saat sekarang ini proses pembelajaran lebih berpola pada (student
learning centered) yaitu suatu pola proses pembelajaran yang dituntut aktif adalah peserta
didik. Peserta didik merupakan subyek dan obyek pendidikan yang memerlukan bimbingan
pendidik untuk membantu mengarahkannya mengembangkan potensi yang dimilikinya, serta
membimbingnya menuju kedewasaan. Hak anak ialah memperoleh pendidikan yang layak
memperkembangkan segenap potensi yang dikarunisi Allah kepadanya secara optimal. Untuk
itu harus dimungkinkan agar anak:
Memperoleh kesempatan, fasilitas, dan pelayanan pendidikan dari orang tua, pendidik
negara.
Terhindar dari pemaksaan kehendak dari orang tua atau pihak lain yang mengganggu
penyelenggaraan pendidikan anak.
Terhindar dari hambatan yang menghalangi penyelenggaraan pendidikan anak.
Terhindar dari perlakukan yang merugikan penyelenggara pendidikan.
Terhindar dari peraturan dan/atau kebijakan yang memakaskan kehendak, menghalangi
dan/atau merugikan pendidikan anak.
5
3) Nilai praktis atau kegunaannya diartikan sebagai makna bahan itu bagi kehidupannya
sehari-hari.
4) Bahan tersebut merupakan bahan wajib, sesuai dengan tuntutan kurikulum.
5) Bahan yang susah diperoleh sumbemya, perlu diupayakan untuk diberikan oleh guru.
Untuk bahan yang mudah diperoleh sebaiknya ditugaskan untuk mempelajari, sedangkan
guru hanya membicarakan pokok-pokoknya saja.
6
persekolahan pendidikan yang diberikan biasanya tergantung kepada kebiasaan yang terjadi
di lingkungan itu Oleh sebab itu hasil pendidikannya akan dipengaruhi oleh lingkungan
masyarakat tersebut. Alam sekitar memberi pengaruh tertentu kepada pendidikan anak
dengan segala sifat dan kondisi tempat tinggalnya Oleh karna setiap masyarakat itu
lingkungannya sangat bervariasi, maka pengaruh yang dihasilkannyapun berbeda terhadap
proses pendidikan Situasi lingkungan mempengaruhi proses dan hasil pendidikan. Ada
kemungkinan lingkungan itu berpengaruh negatif terhadap pendidikan, maka lingkungan itu
menjadi pembatas pendidikan Oleh karna itu wajarlah kiranya pendidik mengatur lingkungan
sedemikian rupa sehingga dapat menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
7
Bab III
Penutup
1. Kesimpulan
Secara universal pendidikan dapat didefinisikan sebagai suatu cara
untuk mengembangkan keterampilan, kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapat
membuat seseorang menjadi warga negara yang baik, tujuannya untuk mengembangkan
atau mengubah kognisi, afeksi dan konasi seseorang.
Terdapat tujuh faktor-faktor pendidikan, antara lain : faktor tujuan, faktor pendidik, faktor
alat dan media, faktor isi atau materi pendidikan, faktor lingkungan, faktor metode.
Faktor-faktor tersebut dapat membentuk sebuah pola interaksi atau saling mempengaruhi.
2. Penutup
Demikian makalah ini kami susun. Penulis menyadari dalam makalah ini masih banyak sekali
kekurangan dan jauh dari kesan “sempurna”. Oleh karena itu, kritik dan saran yang kontruktif
sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah kami selanjutnya. Akhirnya semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Aamiin.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://tomiadza.wordpress.com/2017/10/30/makalah-faktor-faktor-
pendidikan/
Http://ekoSuprapto.wordpress.com/2009/04/18/faktor-faktor-yang
mempengaruhi-proses-belajar.