Anda di halaman 1dari 13

Menyusun Bahan Ajar bagi

Tenaga Pendidik
 March 15, 2021

Menyusun bahan ajar. Dalam sistem pembelajaran kehadiran bahan


ajar sangat penting, sama pentingnya dengan kehadiran pengajar dan
siswa maupun mahasiswa yang diajar. Biasanya dosen maupun tenaga
pengajar akan menyusun materi untuk diajarkan besok. 

Namun bisa pula dipersiapkan sepekan atau lebih jauh lagi sebelum hari
H kegiatan belajar mengajar dilakukan. Penyusunannya dilakukan oleh
dosen dengan memakai teknik atau metode tertentu sesuai kebutuhan
dan kondisi. Berikut informasi detailnya. 

Baca juga : Memahami Pentingnya Cek Plagiarisme Dalam Penyusunan


Karya Ilmiah

Daftar Isi
 Sekilas Tentang Bahan Ajar  
 Tujuan Penyusunan Bahan Ajar  
 Kiat Menentukan Bahan Ajar  
o
 1. Menganalisis Faktor pada Kompetensi  
 2. Menentukan Jenis Bahan Ajar yang Cocok  
 3. Menentukan Referensi  
 Contoh Bajan Ajar
o 1. Contoh Bahan Ajar Bahasa Indonesia untuk SD
o 2. Contoh Bahan Ajar PAUD

Sekilas Tentang Bahan Ajar 


Agar lebih mudah dalam menyusun bahan ajar maka bisa memahami
dulu pengertiannya seperti apa. Secara umum bahan atau materi ajar ini
merupakan materi pelajaran yang disusun secara sistematis, yang
nantinya digunakan oleh dosen atau guru dan mahasiswa atau siswa
dalam kegiatan belajar. (Pannen, 1995). 

Suatu bahan ajar bisa dikatakan unik dan spesifik, unik disini adalah
karena hanya bisa digunakan oleh orang-orang tertentu. Sekaligus
dalam proses pembelajaran materi tertentu, baik dalam kegiatan belajar
secara virtual maupun tatap muka langsung. 

Dikatakan spesifik, karena cara penyusunan dan termasuk


penyampaiannya disesuaikan dengan mahasiswa atau siswa. Sehingga
isi materi di dalamnya bisa dipahami dengan baik dan mencapai tujuan
dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan. 

Tujuan Penyusunan Bahan Ajar 


Penyusunan dari bahan ajar juga memiliki sejumlah tujuan, beberapa
diantaranya adalah: 

 Menyiapkan dan memiliki materi yang tepat untuk disampaikan di


kelas kepada siswa dan mahasiswa yang menjadi target dari
penyusunannya. 
 Penyusunan materi dilakukan untuk menyesuaikan dengan
kurikulum maupun kebutuhan dari mahasiswa dan siswa di
sebuah lembaga pendidikan. 
 Menyediakan media atau sumber pembelajaran bagi siswa
maupun mahasiswa selain dari sumber yang sudah ada, baik dari
buku di perpustakaan maupun materi pembelajaran yang disajikan
secara online. 
 Memudahkan mahasiswa maupun siswa dalam memahami materi
yang disampaikan oleh dosen atau guru, sebab penyusunan bahan
ajar biasanya dibuat sistematis dan menggunakan bahasa yang
sudah disesuaikan dengan karakter audiens-nya. 

Kiat Menentukan Bahan Ajar 


Menentukan maupun menyusun bahan ajar memang perlu dikuasai
dengan baik oleh tenaga pendidik, seperti dosen dan guru. Sebelumnya
perlu menentukan dulu materi dan sumber dari penyusunannya, berikut
beberapa kiat yang bisa dilakukan: 

1. Menganalisis Faktor pada Kompetensi 

Kiat pertama dalam menyusun bahan ajar adalah melakukan analisis


terhadap sejumlah faktor yang mempengaruhi kompetensi dasar
maupun standar kompetensi. Sehingga bisa mengidentifikasi maupun
menganalisis faktor apa saja yang mempengaruhi pencapaian
kompetensi dasar. 

Misalnya saja menganalisis faktor kognitif, psikomotor, maupun afektif.


Analisis ini akan membantu menentukan penyusunan materi sebaiknya
seperti apa. Agar bisa lebih mudah dipahami dan penyampaiannya oleh
tenaga pendidik juga tanpa masalah berarti. 

2. Menentukan Jenis Bahan Ajar yang Cocok 

Setelah menentukan kompetensi dasar mana saja yang perlu diraih dan
mana saja yang perlu dijadikan prioritas. Maka kiat selanjutnya adalah
menentukan jenis bahan ajar yang sekiranya paling cocok untuk
digunakan. 
Penentuan bahan akan memudahkan tenaga pendidik dalam
menentukan sumber dan bagaimana proses penyusunannya. Selain itu
bisa meningkatkan efektivitas dari kegiatan pembelajaran, karena
materi yang disusun sudah disesuaikan dengan kompetensi yang ingin
diraih. 

3. Menentukan Referensi 

Kiat selanjutnya adalah menentukan referensi dari penyusunan bahan


ajar yang diperlukan dalam kegiatan mengajar di kelas. Jenis atau
sumber referensi ini cukup beragam. Dosen maupun guru bisa
mengambil referensi dari video, internet, jurnal, koran, buku, dan
mungkin dari majalah dan media cetak jenis lainnya. 

Referensi yang digunakan sebaiknya yang memang terbilang valid atau


terpercaya. Sehingga tidak asal dalam menyusun bahan ajar , karena jika
sumbernya sendiri tidak valid maka akan demikian juga pada materi
yang disusun. 

bahan ajar yang disusun juga sebaiknya terus dikembangkan, apalagi


perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan terus terjadi. Bahkan
bentuk kurikulum pun biasanya akan berubah seiring berjalannya
waktu, agar bisa menyajikan materi pembelajaran yang relevan. 

Penting sekali untuk disiplin atau rutin menyusun bahan ini agar
berbagai tujuan di atas bisa tercapai. Sekaligus memastikan ilmu yang
didapatkan oleh mahasiswa dan siswa bisa optimal sekaligus sudah
sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga ilmu tersebut
bermanfaat untuk jangka panjang. 

Contoh Bajan Ajar


Berikut adalah contoh bahan ajar yang bisa dijadikan referensi:
1. Contoh Bahan Ajar Bahasa Indonesia untuk SD

JUDUL: MATERI AJAR PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD


SEMESTER 2 

PENYUSUN: 

MISRIATI 

NIM: 1305xxxxxx

KELAS PGSD-REG-13B

MATERI AJAR

Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia: 

Kelas: V / 2

1. Standar Kompetensi 
Membaca. 

Memahami teks dengan membaca sekilas, membaca memindai, dan


membaca cerita anak. 

2. Kompetensi Dasar 
Menemukan informasi secara cepat dari berbagai teks (buku petunjuk,
telepon, daftar acara, daftar perjalanan, dan lain-lain). 

3. Indikator 
1. Menemukan informasi tentang jadwal perjalanan, nomor penting,
dan juga siaran televisi. 
2. Menjawab pertanyaan tentang informasi jadwal perjalanan, nomor
penting, dan juga siaran televisi. 
3. Menjelaskan mengenai jadwal perjalanan, nomor penting, dan
siaran televisi dalam bentuk kalimat atau tulisan. 

4. Tujuan Pembelajaran 
1. Siswa bisa menemukan jadwal perjalanan, nomor penting, dan
juga siaran di televisi. 
2. Siswa dapat menjawab pertanyaan mengenai jadwal perjalanan,
nomor penting, dan siaran di televisi. 
3. Siswa memiliki kemampuan baik untuk menjelaskan jadwal
perjalanan, nomor penting, dan siaran di televisi dalam bentuk
kalimat. 
5. Materi
1. Pertemuan ke-1 
Mengetahui Jadwal Perjalanan 

Siswa diarahkan untuk membaca secara memindai, yaitu membaca


dengan cepat, teliti/cermat tanpa membaca bacaan lain. Kegiatan
membaca secara memindai bertujuan untuk mendapatkan informasi
langsung dari suatu masalah yang dicari. 

Kegiatan membaca secara memindai bisa dilakukan dengan mencari


daftar perjalanan, nomor penting, dan jadwal acara di televisi. Mencari
nomor penting bisa dilakukan dengan membaca buku telepon. 

Misalnya saja ada saudara yang berencana pulang ke Surabaya besok,


kemudian dirinya bertanya kepadamu bisa naik kereta apa saja. Supaya
bisa sampai di Surabaya tidak kepagian ataupun kemalaman. 

Mendapatkan informasi mengenai jadwal kereta api perlu dilakukan


untuk menjawab pertanyaan saudaramu tersebut.

2. Pertemuan ke-2 
Menemukan Nomor Telepon Penting 

Pada Minggu malam, rumah tetangga mengalami kebakaran hebat dan


butuh bantuan petugas pemadam kebakaran. Kamu diminta untuk
membantu tetangga tersebut menghubungi petugas. 

Kamu dan keluarga tinggal di kota Bandung, sehingga untuk bisa


membantu tetangga mendapatkan bantuan dari petugas pemadam
kebakaran. Perlu mencari nomor telepon penting dari pemadam
kebakaran di kota Bandung tersebut. 

Bisakah kamu menemukan atau mendapatkan nomor petugas


pemadam kebakaran di buku telepon penting? 

Berikut adalah contoh buku telepon: 

3. Pertemuan ke-3 
Mencari Acara Televisi 

Acara apa di televisi yang selama ini menjadi acara favorit atau
kesukaanmu? Dijamin kamu punya, karena televisi adalah sumber
hiburan di rumah. Kamu tentu tahu kapan acara kesukanan tersebut
disiarkan di televisi bukan? Sebab dijamin sudah hafal. 

Namun, kamu juga harus tahu bahwa jadwal acara di televisi bisa
diketahui di surat kabar. Selain menemukan informasi mengenai jadwal
acara televisi, surat kabar juga memberikan informasi penting lainnya. 

Membaca informasi jadwal acara di surat kabar dilakukan secara


memindai. Yakni membaca cepat namun juga tepat untuk mendapatkan
informasi penting yang dibutuhkan. Belajar membaca memindai dari
daftar acara televisi di surat kabar adalah cara terbaik. 

Berikut adalah contoh dari jadwal acara televisi yang dimuat di surat
kabar: 

Lembar Kerja Siswa (LKS)


Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia 

Kelas / Semester: V / 2 

Pertemuan ke: 1

1. Standar Kompetensi 
Membaca. 

Memahami teks dengan membaca sekilas, membaca memindai, dan


membaca cerita anak. 

2. Kompetensi Dasar 
Menemukan informasi secara cepat dari berbagai teks (buku petunjuk,
telepon, daftar acara, daftar perjalanan, dan lain-lain). 

3. Indikator 
4. Menemukan informasi tentang jadwal perjalanan, nomor penting,
dan juga siaran televisi. 
5. Menjawab pertanyaan tentang informasi jadwal perjalanan, nomor
penting, dan juga siaran televisi. 
6. Menjelaskan mengenai jadwal perjalanan, nomor penting, dan
siaran televisi dalam bentuk kalimat atau tulisan. 
4. Tujuan Pembelajaran 
4. Siswa bisa menemukan jadwal perjalanan, nomor penting, dan
juga siaran di televisi. 
5. Siswa dapat menjawab pertanyaan mengenai jadwal perjalanan,
nomor penting, dan siaran di televisi. 
6. Siswa memiliki kemampuan baik untuk menjelaskan jadwal
perjalanan, nomor penting, dan siaran di televisi dalam bentuk
kalimat. 
5. Petunjuk Kerja Siswa 
6. Membaca jadwal penerbangan berikut dengan cermat. 
2. Menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut. 
1. Berapa kali jadwal penerbangan pesawat Garuda dari Solo ke
Jakarta? 
2. Pada pukul berapa pesawat Adam Air berangkat ke Jakarta? 
3. Jenis pesawat terbang apa yang berangkat dari Adi Sumarmo pada
pukul 11.10?
4. Jenis pesawat terbang yang berangkat ke Singapura pada pukul
berapa berangkat untuk terbang? 
5. Kapan pesawat Lion Air tiba di bandara Adi Sumarmo? 
6. Kapa pesawat Lion Air berangkat lagi ke Jakarta? 
3. Setelah menjawab pertanyaan, coba jelaskan beberapa informasi
yang didapat setelah membaca jadwal penerbangan pesawat
tersebut (kerjakan dalam buku tugas). 

2. Contoh Bahan Ajar PAUD

Kelompok Usia: A (4-5 tahun) 


Semester / Minggu: 1 / 5

Tema / Sub Tema: Binatang / Binatang Bersayap. 

Materi 

1. Pengertian Kupu-Kupu 
Kupu-kupu merupakan hewan jenis serangga yang termasuk ke dalam
ordo Lepidoptera. Meskipun termasuk ke dalam jenis serangga, namun
kupu-kupu bukanlah serangga yang berbahaya. Kupu-kupu identik
dengan keindahan saat dipandang mata dan menjadi simbol keindahan
dan kecantikan. 

Kupu-kupu termasuk ke dalam hewan diurnal yakni hidup atau


beraktivitas di siang hari. Berbeda dengan ngengat yang merupakan
hewan nokturnal atau yang terjaga di malam hari. Kupu-kupu memiliki
jumlah spesies yang sangat banyak, mencapai 600 spesies. 

2. Siklus Hidup Kupu-Kupu 


Metamorfosis merupakan proses pertumbuhan pada hewan dengan
melibatkan perubahan pada struktur fisik sejak menetas hingga tumbuh
menjadi dewasa. Metamorfosis yang dialami kupu-kupu termasuk ke
dalam kategori metamorfosis sempurna. 

Siklus hidupnya dimulai dari telur, setelah menetas kemudian menjadi


ulat, membungkus diri ke dalam kepompong, dan berubah menjadi
kupu-kupu. Berikut adalah detail gambar mengenai siklus hidup kupu-
kupu. 

3. Bagian Tubuh Kupu-Kupu 


Adapun bagian tubuh dari kupu-kupu adalah sebagai berikut: 

1. Bagian kepala (caput): Kepala kupu-kupu tersusun atas beberapa


segmen yang menyatu dan terdapat mulut tipe penghisap. Mulut
tipe ini berfungsi untuk menghisap madu. Terdapat juga mata
majemuk atau mata faset dan sepasang antena. 
2. Bagian dada (thorax): Dada kupu-kupu tersusun atas tiga segmen
yang terdapat enam buah kaki dan empat buah sayap. 
3. Bagian perut (abdomen): Perut kupu-kupu tersusun atas 10
segmen yang berisi alat pencernaan, alat ekskresi, dan alat
reproduksi. 
4. Makanan Kupu-Kupu 
Makanan dari kupu-kupu adalah nektar atau sari pada bunga. Tidak
hanya itu, beberapa jenis kupu-kupu juga menyukai cairan yang berasal
dari buah yang telah membusuk, buah yang jatuh ke tanah, dan
sebagainya. 

Sehingga banyak tidaknya ketersediaan makanan di suatu tempat akan


mempengaruhi jumlah kupu-kupu di daerah tersebut. Daerah yang
memiliki banyak bunga akan mengundang kupu-kupu untuk datang.
Begitu juga dengan daerah yang memiliki banyak pohon buah. 

5. Tugas
Tugas siswa adalah membuat kertas untuk dilipat menjadi bentuk kupu-
kupu. Guru akan membagikan video mengenai cara melipat kertas agar
berbentuk kupu-kupu. Dibantu orang tua murid untuk menyiapkan
bahan dan alat yang dibutuhkan. Lalu mengikuti arahan dari video tadi. 

Itulah contoh menusun bahan ajar. Buat Anda yang butuh buku

Anda mungkin juga menyukai