Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

PRAKTIKUM LABORATORIUM DASAR

MIKROSKOP

Nama : M. Fikri Nur Firdauas

NIM : 204011200140

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK ELEKTROMEDIK

POLITEKNIK UNGGULAN KALIMANTAN

BANJARMASIN

2021
UNIT 5

MIKROSKOP

5.1 Tujuan Praktikum

1. Mahasiswa mampu mengetahui apa pengertian dari Mikroskop.


2. Mahasiswa mampu mengetahui prinsip kerja dari Mikroskop.
3. Mahasiswa mampu mengetahui bagian-bagian dari Mikroskop.
4. Mahasiswa mampu mengetahui fungsi dari Mikroskop.
5. Mahasiswa mampu mengetahui tentang SOP penggunaan Mikroskop.
6. Mahasiswa mampu mengetahui tentang perawatan dan pemeliharaan
Mikroskop.
7. Mahasiswa mampu melakukan troubleshooting pada alat Mikroskop.
8. Mahasiswa dapat menggunakan Mikroskop dengan benar.
5.2 Alat dan Bahan

Alat :
1. Mikroskop Binokuler
Bahan :
1 Kaca preparate
2 Sampel
5.3 Landasan Teori

Banyak makhluk tak kasat mata berukuran sangat kecil atau


bagian dari tubuh makhluk hidup yang tidak bisa kita lihat dengan
mata telanjang. Kita membutuhkan alat bantu lihat untuk
memperbesar ukurannya, alat bantu inilah yang kita kenal sebagai
mikroskop.
Misalnya, diameter sel darah merah manusia umumnya sekitar
delapan mikrometer (0,008 milimeter). Mikroskop merupakan
instrument atau alat yang berfungsi untuk memperbesar benda yang
terlalu kecil untuk dilihat, menghasilkan gambar di mana obyek
tampak lebih besar. Dari definisi di atas, mikroskop mungkin
terdengar seperti kaca pembesar. Faktanya, kaca pembesar memang
memenuhi syarat sebagai mikroskop. Karena kaca pembesar hanya
memiliki satu lensa, ia disebut sebagai mikroskop sederhana.
5.3.1 Mikroskop
a. Pengertian Mikroskop
Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan
scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek
yang terlalu kecil untuk dilihat secara kasatmata. Mikroskop
merupakan alat bantu yang dapat ditemukan hampir diseluruh
laboratorium untuk dapat mengamati organisme berukuran
kecil (mikroskopis). Ilmu yang mempelajari benda kecil
dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata
mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh
mata.
b. Jenis-Jenis Mikroskop
1. Mikroskop Monokuler
Mikroskop monokuler merupakan jenis mikroskop
yang masuk kedalam kategori mikroskop cahaya.
Mikroskop jenis ini menggunakan 1 lensa okuler untuk
mengamati objek yang diletakan pada meja preparat.
Jenis mikroskop monokuler sepertinya merupakan jenis
mikroskop dengan desain pertama kali ditemukan,
karena jika dilihat dari bentuknya masih terlihat jadul
dan ketinggalan zaman. Mikroskop monokuler biasanya
digunakan untuk mengamati objek dengan satu mata
saja.

2. Mikroskop Binokuler
Mikroskop binokuler merupakan jenis mikroskop
dengan tipe mikroskop cahaya seperti pada mikroskop
monokuler, yang membedakannya adalah jumlah lensa
okuler yang berjumlah 2. Jika pada mikroskop
monokuler hanya terdapat satu lensa okuler, pada
mikroskop binokuler terdapat dua lensa okuler, itulah
yang menyebabkan disebut “bi” diaartikan “dua”. Jika
anda sebagai seorang laboran dan diminta untuk
melihat objek dengan satu mata atau dua mata, tentu
anda akan memilih melihat dengan dua mata,
kenyamanan melihat objek dengan dua mata
menjadikan mikroskop binokuler pilihan yang tepat
untuk pengguna laboratorium.

3. Mikroskop Trinokuler
Mikroskop trinokuler merupakan jenis
mikroskop dengan oskop cahaya, jika pada
mikroskop monokuler hanya bisa diamati dengan
satu mata, mikroskop binokuler dengan dua mata,
maka trinokuler bisa dipasangkan kamera sehingga
bisa diamati menggunakan monitor. Bayangkan jika
anda seorang tenaga pengajar yang ingin
menjelaskan gambaran suatu objek yang diamati
dengan menggunakan mikroskop, apa perlu satu
persatu siswa melihat ke mikroskop secara
bergantian, dengan bantuan kamera dan proyektor
tentu akan lebih mudah dalam proses
mempresentasikan objek tersebut.
5.3.2 Bagian-Bagian Mikroskop
1. Lensa okuler: lensa okuler pada mikroskop cahaya memiliki
fungsi untuk membentuk bayangan nyata yang berasal dari
bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif. Jumlah lensa
okuler pada mikroskop beragam: dua lensa okuler pada
mikroskop binokuler dan satu lensa okuler pada mikroskop
monokuler.
2. Lensa objektif: fungsi lensa objektif pada mikroskop cahaya
adalah membentuk bayangan nyata dari suatu objek
pengamatan. Jumlahnya ada tiga hingga empat, tergantung
pada jenis mikroskop.
3. Revolver: revolver merupakan bagian mikroskop cahaya
yang menyangga lensa objektif. Fungsi revolver untuk
mempermudah pengaturan nilai pengamatan dari sebuah
mikroskop.
4. Meja preparat: bagian dari mikroskop ini berfungsi sebagai
tempat meletakkan objek pengamatan dengan dilengkapi
capita tau penjapit agar preparat tidak bergeser.
5. Kaki penyangga mikroskop: kaki penyangga mikroskop
bisa ditemukanpada mikroskop cahaya jenis terbaru.
Fungsinya untuk menyangga mikroskop saat diletakkan di
bidang yang tidak datar.
6. Diafragma : diafragma berfungsi untuk mengatur jumlah
cahaya yang masuk dan difokuskan ke objek pengamatan.
7. Lengan mikroskop : lengan mikroskop digunakan sebagai
frame atau rangka yang memudahkan penggunaan
mikroskop ketika pengamatan dilakukan. Begitu juga
dengan saat mikroskop dipindahkan dari satu tempat ke
tempat lainnya.
8. Skala preparat: bagian dari mikroskop cahaya ini
merupakan bagian tambahan yang tidak ditemukan pada
semua jenis mikroskop. Fungsi utamanya adalah untuk
memudahkan penempatan preparat sebelum diamati.
9. Makrometer dan mikrometer: makrometer dan mikrometer
mikroskop cahaya digunakan untuk memfokuskan lensa
pada objek pengamatan baik secara horizontal maupun
vertikal. Tuas pengatur kecerahan: tuas ini adalah
potensiometer yang terhubung dengan bola lampu di
mikroskop yang fungsinya mengatur kecerahan cahaya
yang dihasilkan untuk melakukan pengamatan.
5.4 Langkah Praktikum

5.4.1 Penggunaan Mikroskop


1. Baca doa dan siapkan alat dan bahan.
2. Letakan mikroskop pada meja yang datar dan stabil,
pastikan meja kokoh dan tidak mudah goyah.
3. Jika mikroskop menggunakan sumber listrik untuk media
pengamatan objek, pastikan kabel mikroskop menjangkau
sumber listrik dan hubungkan.
4. Sediakan objek yang akan diamati dengan mikroskop dan
letakan dekat dengan mikroskop.
5. Kendurkan terlebih dahulu makrometer supaya penempatan
objek pada meja preparat bisa dilakukan dengan mudah.
6. Preparasi sample atau objek yang akan diamati dengan
mikroskop lalu letakan pada meja preparat dan jepit.
7. Putar revolver untuk memilih perbesaran yang dibutuhkan
(4x, 10x, 40x atau 100x) untuk mengamati objek.
8. Nyalakan lampu untuk mengamati objek pada meja
preparat, jika anda menggunakan mikroskop dengan
pencahayaan alami (cahaya matahari) anda perlu melakukan
setting cermin untuk memfokuskan cahaya pada objek.
9. Mulai amati objek yang telah ditempatkan pada meja
preparat, jika anda menggunakan mikroskop tipe
monokuler, anda hanya bisa mengamati dengan salah satu
mata. Jika anda menggunakan mikroskop tipe binokuler
anda bisa mengamati dengan kedua mata. Dan jika anda
menggunakan tipe mikroskop trinokuler dengan kamera
yang sudah terpasang dengan baik, anda bisa melihat dalam
monitor yang tersedia.
10. Beberapa jenis mikroskop memiliki beberapa makrometer
dan mikrometer pada satu unit mikroskop, hal ini
memudahkan anda dalam mengamati objek.
11. Putar makrometer atau mikrometer pada pada preparat
(geser kanan-kiri) untuk menempatkanya pada posisi yang
sesuai.
12. Putar makrometer atau mikrometer pada lengan mikroskop
(geser atas-bawah) untuk memfokuskan objek yang sedang
diamati.
13. Mikroskop yang baik memiliki fitur lampu yang bisa di atur
tingkat kecerahannya (terang-redup).
14. Aturlah revolver lensa untuk memilih perbesaran yang
diinginkan, pastikan ketika mengatur revolver lensa
perbesaran, jarak antara meja preparat dengan lensa objektif
cukup jauh, sehigga tidak terjadi gesekan antara keduanya.
15. Amatilah objeknya.
16. Setelah pemakaian, bersihkan mikroskop dan letakkan
ditempat yang kering.
5.4.2 Tahap Maintance dan Troubleshooting
1. Berdoa sebelum memulai kegiatan.
2. Siapkan alat dan bahan.
3. Tanyakan kepada user apa yang menjadi permasalahan pada
alat.
4. Kemudian bongkar komponen dari alat secara hati-hati dan
teliti, pastikan tidak ada komponen yang tercecer.
5. Perhatikan SOP keselamatan kerja.
6. Periksa kabel kelistrikannya, pastikan terpasang dengan
benar dan tidak ada kabel yang putus. Untuk kelistrikan
berada pada bagian bawah mikroskop.
7. Masalah yang umum ditemukan adalah lampu mati
dikarenakan ada komponen yang berada pada rangkaian
mengalami kerusakan.
8. Lakukan pengecekan kelistrikan secara cermat untuk
menemukan trouble pada alat dengan alat multi tester.
9. Lakukan pemeriksaan mekanik, yaitu terutama pada lensa.
Masalah yang umum ditemui adalah lensa kotor, pecah,
atau ditumbuhi jamur.
10. Lakukan pemeriksaan pada pemutar, yang berfungsi untuk
menggerakkan meja preparat dan lensa okuler. Masalah
yang umum ditemui adalah katrol yang berada didalam alat
mengalami aus atau kekurangan pelumas.
11. Pastikan pemeriksaan sekali lagi secara menyeluruh.
12. Tutup atau rakit kembali alat yang telah dibongkar hingga
ke posisi semula.
13. Rapikan alat dan bahan yang digunakan saat melakukan
maintance.
14. Laporkan kepada dosen pendamping
5.5 Hasil Praktikum
5.6 Analisa

Dari praktikum kali ini dapat dianalisa bahwa, mikroskop


merupakan alat laboratorium yang digunakan untuk mengamati
benda-benda atau organisme yang berukuran mikro atau kecil.
Biasanya pada mikroskop memakai lampu hologen dengan spek (6
Volt 20 Watt) atau lampu LED pada mikroskop yang terbaru.
Mikroskop menggunakan 2 buah lensa positif yaitu okuler. Sedangkan
lensa yang terletak dekat dengan objek disebut lensa objektif.
5.7 Kesimpulan

Mikroskop merupakan alat yang digunakan untuk melihat


benda-benda kecil yang tidak dapat dilihat degan mata telanjang.
Mikroskop sering ditemukan di laboratorium-laboratorium untuk
meneliti kuman, bakteri, dan organisme-organisme kecil lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia, 2020. “Mikroskop”. Melalui
https://id.wikipedia.org/wiki/Mikrosk
op Mandiri, Andaru Persada.
(Diakses pada 23 Oktober 2021)

Anonim, 2019 “Jenis Jenis Mikroskop Yang Paling


Sering Ditemukan Di Laboratory”.
Melalui https://andarupm.co.id/jenis-
jenis-mikroskop/ Dynatech. (Diakses
pada 23 Oktober 2021)

Anonim, 2017 “Mengenal Mikroskop Cahaya, Cara


Kerja serta Bagian-bagiannya”.
Melalui https://www.dynatech-
int.com/id/artikel/mengenal-
mikroskop-cahayaStikesphi.
(Diakses pada 23 Oktober 2021)

Anonim, 2016 “Cara merawat Mikroskop”. Melalui


https://stikesphi.ac.id/cara-merawat-
mikroskop/ Edusains. (Diakses pada
23 Oktober 2021)

Anonim, 2018 “Mikroskop Binokuler Olympus


CX23”. Melalui
https://www.tokopedia.com/edusains
/mikroskop-binokuler-olympus-cx23
Wikipedia. (Diakses pada 23
Oktober 2021)

Wikipedia, 2020 “Lampu halogen”. Melalui


https://id.wikipedia.org/wiki/Lampu_
halogen Wikipedia. (Diakses pada 23
Oktober 2021)

Wikipedia, 2021 “Lampu LED”. Melalui


https://id.wikipedia.org/wiki/Lampu_
LED (Diakses pada 23 Oktober
2021)

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai