Anda di halaman 1dari 8

BAB I

DEFENISI

1. PENGERTIAN INISIASI MENYUSU DINI

IMD ini adalah bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir pada satu

jam pertama, bayi dibiarkan merangkak mencari payudara ibu dan membiarkan

kulit bayi kontak langsung dengan kulit ibunya. Dan juga makna lainnya adalah

permulaan menyusui dini adalah menyusu pertama kali pada jam-jam pertama

setelah bayi lahir yaitu antara 5 sampai 10 menit

Menyusu dan bukan menyusui merupakan gambaran bahwa IMD bukan

program ibu menyusui bayi tetapi bayi yang harus aktif menemukan sendiri

putting susu ibu. Program ini dilakukan dengan cara langsung meletakkan bayi

yang baru lahir di dada ibunya dan membiarkan bayi ini merayap untuk

menemukan puting susu ibu untuk menyusu. IMD harus dilakukan langsung saat

lahir, tanpa boleh ditunda dengan kegiatan menimbang atau mengukur bayi. Bayi

juga tidak boleh dibersihkan, hanya dikeringkan kecuali tangannya. Proses ini

harus berlangsung skin to skin antara bayi dan ibu.


BAB II

RUANG LINGKUP

A. INISIASI MENYUSU DINI

1. Indikasi

Persalinan normal, persalinan dengan tindakan (vakum ekstraksi),

persalinan dengan obat obatan/ drips , persalinan operasi seksio jika

memungkinkan

2. Kontraindikasi

Bayi aspeksia, bayi dengan cacat bawaan yang tidak bisa dilakukan

IMD misal bibir sumbing

3. Perubahan-perubahan perilaku bayi yang terjadi pada waktu IMD

Ada 5 tahapan perilaku bayi sebelum ia berhasil menyusu

a. Tahap I dalam 30 menit pertama

Stadium istirahat / diam dalam keadaan siaga(rest /quete alent stage)

Bayi diam tidak bergerak. Sesekali matnya terbuka lebar melihat cahaya,

masa tenang ini merupakan penyesuaian peralihan dari keadaan dalam

kandungan ke keadaan duluar kandungan.

b. Tahap II Antara 30-40 menit

Mengeluarkan suara, gerakan mulut seperti mau minum, mencium,

menjilat tangan, bayi menjilat, mencium dan merasakan cairan ketuban yang

ada di tangannya. Bau ini sama dengan bau caran yang dikeluarkan payudara

ibu. Bau dan rasa ini akan membimbing bayi untuk menemukan payudara dan

puting susu ibu.


c. Tahap III

Mengeluarkan air liur, saat menyadari bahwa ada makanan

disekitarnya, bayi mulai mengeluarkan air liurnya

d. Tahap IV

Bayi mulai bergerak ke arah payudara, areola sebagai sasaran,

dengan kaki menekan perut ibu, ia menjilat jilat kulit ibu , menghentak-

hentakkan kepala ke dad ibu, menoleh kekanan kekiri, serta menyentuh dan

meremas daerah puting susu dan sekitarnya dengan tangannya yang mungil.

e. Tahap V

Menemukan, menjilat, mengulum puting, membuka mulut lebar-lebar

dan melekat dengan baik

4. Kriteria Imd

a. Lahir spontan, baik presentasi kepala maupun bokong.

b. Bila lahir dengan tindakan, maka inisisasi menyusu dini dilakukan setelah

bayi cukup sehat, refleks menghisap baik

c. Bayi yang lahir dengan sectio secarea dengan anestesia umum, inisiasi

dini dilakukan segera setelah kondisi ibu dan bayi sehat

d. Bayi tidak asfiksia setelah 5 menit pertama(nilai apgar minimal 7)

e. Umur 37 minggu atau lebih

f. Berat lahir 2000-2500 gram atau lebih

g. Tidak terdapat tanda-tanda infeksi intrapartum

h. Bayi dan ibu sehat

5. Hambatan-Hambatan Imd
Hambatan –hambatan IMD sebagian besar disebabkan adanya

pengetahuan yang salah tentang:

a. Bayi kedinginan

Tidak benar, karena adanya kontak kulit ibu dan bayi. Suhu payudara

ibu melahirkan meningkat 0,5 c dalam 2 menit jika bayi diletakkan di dada

ibu. Sedang suhu dada ibu yang baru melahirkan meningkat 1c lebih

panas daripada suhu ibu yang tidak melahirkan

b. Setelah melahirkan, ibu terlalu lelah untuk menyusui bayinya tidak benar,

keluarnya oksitosin saat IMD membantu menenangkan ibu

c. Tenaga kesehatan kurang tersedia.

Tidak benar, saat pelaksanaan IMD bidan dapat melanjutkan

tugasnya . IMD dibantu/ keluarga untuk menjaga bayi sambil memberi

dukungan pada ibu

d. Kamar bersalin atau kamar operasi sibuk

Tidak benar, dengan bayi didada ibu, ibu dapat dipindahkan diruang

perawatan untuk meneruskan usaha IMD

e. Suntik vit K dan tetes mata harus segera diberikan setelah lahir

Tidak benar, tindakan ini dapat ditunda setidaknya 1 jam setelah IMD

f. Bayi harus segera dibersihkan, ditimbang, diukur TB

Tidak benar, verniks (lemak yang menempel ditubuh bayi) diberi

kesempatan untuk meresap, melunakkan, melindungi kulit bayi lebih


besar. Bayi dikeringkan saja setelah lahir. Timbang dan ukur TB dapat

ditunda setelah IMD

g. Kolostrum tidak baik, bahkan berbhaya untuk bayi

Tidak benar, kolostrum zat kekebalan, mengurangi kuning pada bayi

baru lahir, kolostrum dapat melidungi dan memotongkan dinding usus

yang masih muda

6. PERAN BIDAN

Peran bidan dalam melaksanakan inisiasi menyusui dini adalah

sebagai berikut:

a. Setiap fasilitas yang memberikan layanan dan perawatan untuk ibu

melahirkan harus memiliki kebijakan pemberian ASI tertulis yang

dikomunikasikan kepada seluruh staff layanan kesehatan yang ada secara

rutin.

b. Menyelenggarakan pelatihan untuk seluruh staff layanan kesehatan

menyangkut ketrampilan yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan

kebijakan ini.

c. Menginformasikan pada seluruh wanita hamil tentang manfaat dan

manajemen pemberian ASI, mulai dari periode kehamilan, hingga kelahiran

bayi dan hingga usia 2 tahun, termasuk cara untuk menanggulangi

kesulitan dalam pemberian ASI.

d. Membantu kaum ibu untuk menginisiasi terhitung dalam jangka waktu satu

jam setelah melahirkan di ruang melahirkan. Apabila sang ibu melahirkan


lewat bedah Caesar, bayi dapat mulai menyusui setengah jam setelah

kesadaran sang ibu pulih.

e. Menunjukkan pada kaum ibu bagaimana cara menyusui dan bagaimana

melanjutkan untuk memerah ASI pada kasus di mana kaum ibu harus

berada terpisah dari bayinya oleh karena kondisi kesehatannya.

f. Jangan beri bayi yang baru lahir makanan atau minuman apapun kecuali

ASI, kecuali ada pertimbangan medis yang mengharuskannya.

g. Praktekkan “penyatuan ruang” – yaitu: mengizinkan ibu dan bayi untuk

berada bersama-sama dalam satu ruangan 24 jam sehari.

h. Mendorong pemberian ASI kapanpun sang bayi menginginkannya.

i. Jangan berikan puting artifisial atau dot pada bayi yang menyusui. Dorong

pembentukan kelompok-kelompok pendukung pemberian ASI dan rujuk

kaum ibu ke kelompok-kelompok semacam ini menjelang saat-saat mereka

meninggalkan rumah sakit atau klinik.


BAB III

TATA LAKSANA

PENATALAKSANAAN IMD

1. Pentalaksanaan IMD secara umum

a. Dianjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu saat persalinan

b. Disarankan untuk tidak atau mengurangi penggunaaan obat-obat kimiawi saat

persalinan, dapat diganti dengan cara non kimiawi, misalnya : pijit

aromatherapy, gerakan dsb

c. Biarkan ibu dalam posisi yang nyaman

d. Setelah bayi lahir, seluruh badan dan kepala bayi dikeringkan secepatnya,

kecuali kedua tangannya lemak putih (verniks) yang menyamankan kulit bayi

sebaiknya dibiarkan

e. Bayi ditangkurapkan di dada atau perut ibu, biarkan kulit bayi melekat dengan

kulit ibu. Posisi kontak kulit dengan kulit ini dipertahankan minimum 1 jam atau

setelah menyusu awal selesai. Keduanya diselimuti, jika perlu perlu digunakan

topi bayi

f. Bayi dibiarkan mencari puting susu ibu, ibu dapat merangsang bayi dengan

sentuhan lembut, tetapi tidak memaksakan bayi ke puting susu

g. Ayah didukung agar membantu ibu unyuk mengenali tanda-tanda atau perilaku

bayi sebelum nenyusu. Hal ini akan berlangsung beberapa menit atau 1 jam

bahkan lebih. Biarkan bayi mencari sendiri puting ibu sampai berhasil menyusu

pertama
h. Bayi dipisahkan dari ibu untuk ditimbang,di ukur dan di cap kaki setelah satu

jam atau selesai melakukan IMD

i. Rawat gabung ( ibu dan bayi dalam satu kamar)

2. Penatalaksanaan IMD pada operasi sectio secarea

Usaha bayi merangkak mencari payudara secara standar pasti tidak dapat

dilakukan pada persalinan operasi secarea. Namun jika diberikan anestesi loakal /

spinalatau epidural, ibu dalam keadaan sadar sehingga kontak kulit ibu dan bayi

dapat terjadi jika tidak mungkin bayi diberikan pada ibu pada kesempatan yang

tercepat . jika dilakuakan anestesi umum, kontak dapat terjadi diruang pulih saat

ibu sudah merespons, walaupun masih mengantukatau dalam pengaruh obat

bius, sementara menungguibu sadar, ayah dapat menggantikan ibu untuk

memberikan kontak kulit sehingga bayi tetap hangat, berikut tata laksananya

Tenaga kesehatan harus suportif

a. Jika mungkin diusahakan suhu ruangan 20 – 25 derajat celcius sediakan

selimut untuk menutupi punggung bayi dan badan ibu disiapkan topi bayi juga

b. Tata laksana selanjutnya sama dengan diatas

c. Jika IMD tidak dapat dilaksanakan bayi tetap diletakkan di dada ibu ketika baru

lahir, kemudian IMD bisa dilanjutkan di kamar pemulihan.

Anda mungkin juga menyukai