Anda di halaman 1dari 10

Hakikat penilaian otentik, Ruang Lingkup Penilaian, Karekteristik

Penilaian, serta model Penilaian Otentik, 

Setelah melihat dan menyaksikan tanyangan vidio dapat disimpulkan


bahwa :
Penilaian autentik (authentic assesment) adalah suatu proses pengumpulan ,
pelaporan dan penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa dengan
menerapkan prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan berkelanjutan, bukti-
bukti autentik, akurat, dan konsisten sebagai akuntabilitas public

Tujuan penilaian autentik:


(1) Perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang
akan dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian,
(2) Pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif,
efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya; dan
(3) Pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan
informatif Penilaian autentik mencakup tiga ranah hasil belajar yaitu ranah
sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

Atas dasar tersebut, guru dapat mengidentifikasi materi apa yang sudah
layak dilanjutkan dan untuk materi apa pula kegiatan remidial harus
dilakukan. Penilaian autentik harus mampu menggambarkan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan apa yang sudah atau belum dimiliki oleh
peserta didik, bagaimana mereka menerapkan pengetahuannya, dalam hal
apa mereka sudah atau belum mampu menerapkan perolehan belajar, dan
sebagainya.

 Ruang Lingkup Penilaian,


1. Pengetahuan, kemampuan peserta didik untuk mengulang tentang apa
yang pernah didapatanya seperti fakta-fakta, metode,  model, prosedur,
proses,  prinsip-prinsip, pola, struktur dan tidak terstruktur.
2. Memahami adalah kemampuan seseorang dalam menafsirkan suatu
informasi yang disampaikan oleh media dan diterima oleh panca indra,
menentukan implikasi - implikasi, akibat – akibat maupun pengaruh –
pengaruh yang timbul oleh adanya suatu interaksi.
3. Menerapkan adalah kemampuan aturan, metoda, prosedur, prinsip, teori
yang bersifat umum dalam situasi yang khusus dan untuk bisa
memecahkan masalah yang ditemuinya baik dalam menyerap materi
pembelajaran maupun belajar untuk menciptakan sesuatu.
4. Analisis adalah kemampuan untuk menguraikan informasi dalam bentuk
tulisan atau makalah.
5. Evaluasi adalah kemampuan untuk mengadakan uji coba terdapat
sesuatu apakah bermanfaat dan membayakan.
6. Kreatif adalah kemampuan untuk mencitapak sesuatu yang didapat baik
dalam lingkungan sekolah ataupun lingkungan sekitarnya

Beberapa karakteristik Peniaian otentik tersebut adalah:


1. Penilaian otentik dapat digunakan untuk keperluan penilaian yang
bersifat formatif atau sumatif.
2. Penilaian otentik dilaksanakan untuk mengukur perkembangan
kemampuan kompetensi peserta didik.

BENTUK PENILAIAN AUTENTIK


A. Penilaian Kinerja
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan
mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini
cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut
peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktek di laboratorium,
praktek sholat, praktek olahraga, bermain peran, memainkan alat musik,
bernyanyi, membaca puisi/ deklamasi

B. Penilaian Proyek
Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian terhadap
tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode waktu
tertentu. Tugas tersebut dapat berupa investigasi yang dilakukan oleh
peserta didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian,
pengolahan, analisis, dan penyajian data. Dengan demikian, penilaian proyek
bersentuhan dengan aspek pemahaman, mengaplikasikan, penyelidikan.
Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan,
sampai hasil akhir proyek.

C. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik secara
perorangan atau diproduksi secara berkelompok, dan dievaluasi berdasarkan
beberapa dimensi.

D. Penilaian Tertulis
Penilaian tertulis atas hasil pembelajaran tetap lazim dilakukan. Tes tertulis
berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat,
memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis,
mengevaluasi, dan sebagainya atasmateri yang sudah dipelajari.
Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehentif,
sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan
pengetahuan peserta didik.
Tes tertulis berbentuk esai menuntut dua jenis pola jawaban,
1. Jawaban terbuka (extended-response)
2. Jawaban terbatas (restricted-response).

Hal ini sangat tergantung pada bobot soal yang diberikan oleh guru. Tes
semacam ini memberi kesempatan pada guru untuk dapat mengukur hasil
belajar peserta didik pada tingkatan yang lebih tinggi atau kompleks.

E. Penilaian Sikap
Kunandar (2013:105) membagi lima jenjang proses berpikir ranah sikap,
yaitu menerima atau memerhatikan, merespon atau menanggapi, menilai
atau menghargai, mengorganisasi atau mengelola, dan berkarakter.
Objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran adalah:
1) Sikap terhadap mata pelajaran.
2) Sikap terhadap guru/ pengajar.
3) Sikap terhadap proses pembelajaran.

Cara atau teknik, yaitu teknik observasi perilaku, pertanyaan langsung, dan
laporan pribadi.
a) Observasi perilaku
b) Pertanyaan langsung
c) Laporan pribadi

F. Penilaian Diri
Penggunaan teknik ini dapat memberi dampak positif terhadap
perkembangan kepribadian seseorang.

G. Penilaian Produk
Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik.Cara
holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk. Cara analitik,
yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua
kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan.

Langkah-langkah utama dalam menyusun kisi-kisi soal adalah sebagai berikut:


 (a)   menentukan Kompetensi (KD) yang akan diukur;
(b)   memilih materi esensial yang representatif; dan
(c)   merumuskan indikator yang mengacu pada KD dengan memperhatikan materi
.  1) Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar merupakan kemampuan minimal yang harus dikuasai
peserta didik setelah mempelajari  materi  pelajaran  tertentu.  KD  ini  diambil  dari
kurikulum yang digunakan sekolah.
2) Materi Materi  merupakan materi esensial yang  harus  dikuasai  peserta  didik  berdasarkan 
KD  yang akan diukur.  Kriteria pemilihan materi esensial antara lain: (a) materi yang sudah
dipelajari sebelumnya, (b) penting dan harus dikuasai peserta didik, (c) sering diperlukan
untuk mempelajari mata pelajaran lain, (d) berkesinambungan pada semua jenjang kelas, dan
(e) memiliki nilai terapan tinggi dalam kehidupan sehari-hari.
3) Indikator Indikator dijadikan acuan dalam membuat soal. Di dalam indikator tergambar
kompetensi yang harus dicapai dalam KD. Kriteria perumusan indikator: (a)    memuat ciri-ciri
KD yang akan diukur, (b) memuat kata kerja operasional yang dapat diukur, (c) berkaitan
dengan materi/konsep yang dipilih, (d) dapat dibuat soalnya sesuai dengan bentuk soal yang
telah ditetapkan. Komponen-komponen  indikator  soal  yang  perlu  diperhatikan  adalah 
subjek, perilaku yang akan diukur, dan kondisi/konteks/stimulus.
Saya minta tolong sarannya mengenai soal yang saya buat ini.
Misal saya ngambil Mata pelajaran Akuntansi Dasar
Kd :3.1 Memahami pengertian, tujuan, peran akuntansi dan pihak-pihak yang membutuhkan
informasi akuntansi
Indikator :Mendiskripsikan pengertian akuntansi dengan baik
Contoh soal :
1. Dalam kehidupan sehari-hari kita sebenarnya tidak terlepas dengan yang namanya
akuntansi. Kita bekerja kita memperoleh pendapatan, kemudian pendapatan itu kita
belanjakan untuk kebutuhan sehari-hari. Kita perlu mengetahui untuk apa saja kita
belanjakan pendapatan tersebut. Begitu juga Perusahaan melakukan berbagai
pemasukan dan pengeluaran tentunya. Untuk itu di perlukan yang namanya akuntansi
agar pemasukan dan pengeluaran tersebut dikelola dengan baik.
Dari analogi diatas, yang dimaksud dengan akuntansi adalah .....
a.  Kesatuan yuridis (hukum) dan ekonomis yang menggunakan modal dan tenaga kerja
dengan tujuan untuk mendapatkan laba atau keuntungan.
b. Proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan informasi
ekonomi keuangan yang berguna untuk penilaian dan pengambilan keputusan bagi pihak
yang memerlukannya.
c.  Tempat terjadinya kegiatan produksi, baik barang dan jasa, serta tempat
berkumpulnya semua faktor produksi.
d. Setiap aktivitas yang dilakukan manusia untuk mendapatkan apa yang diinginkan .
2. Yang dimaksud dengan akuntansi adalah .....
a. Kesatuan yuridis (hukum) dan ekonomis yang menggunakan modal dan tenaga kerja
dengan tujuan untuk mendapatkan laba atau keuntungan.
b. Proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan informasi
ekonomi keuangan yang berguna untuk penilaian dan pengambilan keputusan bagi pihak
yang memerlukannya.
c.  Tempat terjadinya kegiatan produksi, baik barang dan jasa, serta tempat
berkumpulnya semua faktor produksi.
d. Setiap aktivitas yang dilakukan manusia untuk mendapatkan apa yang diinginkan .

Fungsi Penilaian hasil belajar, diantaranya adalah: 

1. Alat untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran. Dengan fungsi ini maka penilaian
harus mengacu pada rumusan tujuan pembelajaran sebagai penjabaran dari kompetensi mata
pelajaran
2. Umpan balik bagi perbaikan proses belajar-mengajar. Perbaikan mungkin dilakukan antara
lain : dalam hal tujuan pembelajaran, kegiatan atau pengalaman belajar siswa, strategi
pembelajaran yang digunakan guru, media pembelajaran.
3. Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada para orang tuanya. Dalam
laporan tersebut dikemukakan kemampuan dan kecakapan pelajar siswa dalam berbagai
bidang studi atau mata pelajaran dalam bentuk nilai-nilai prestasi yang dicapainya.
Dalam melakukan penilaian hasil belajar, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan yaitu :
1. Penentuan tujuan tes,
2. Penyusunan Kisi-kisi tes,
3. Penulisan Soal,
4. Penelaahan Soal (validasi soal),
5. Perakitan soal menjadi perangkat tes,
6. Uji coba soal termasuk analisisnya,
7. Bank Soal
8. Penyajian tes kepada siswa
9. Skoring (pemeriksaan jawaban siswa)
Menyusun Kisi-Kisi Soal
Kisi-kisi adalah Suatu format berupa matriks yang memuat pedoman untuk menulis soal atau
merakit soal menjadi suatu tes. Kisi-kisi berfungsi sebagai pedoman dalam penulisan soal dan atau
dalam melakukan perakitan tes.
Syarat-syarat kisi-kisi yang baik :
1. Mewakili isi kurikulum/kemampuan yang akan diujikan;
2. Komponen-komponennya rinci, jelas, dan mudah dipahami;
3. Soal-soalnya dapat dibuat sesuai dengan indikator dan bentuk soal yang ditetapkan
Komponen kisi-kisi terdiri dari : 
A.Kelompok Identitas :

1. Jenis institusi
2. Program/Jurusan
3. Bidang studi/matapelajaran
4. Tahu nelajaran
5. Kurikulum yang diacu/dipergunakan
6. Jumlah soal
7. Bentuk soal
B. Kelompok Matriks

1. Kompetensi Dasar
2. Materi yang akan diberikan/dijadikan soal
3. Indikator
4. Nomor urut soal (jika diperlukan)

KOMPETENSI DASAR
Kompetensi Dasar:Kemampuan minimal yang harus dikuasai siswa setelah mempelajari materi
pelajaran tertentu. Kompetensi ini diambil dari kurikulum.

MATERI
Materi merupakan:bahan ajar yang harus dikuasai siswa berdasarkan kompetensi yang akan diukur.
Penentuan materi (bahan ajar) yang akan diambil disesuaikan dengan indikator yang akan disusun.
Untuk pembuatan soal, kita harus bisa memilih materi esensial yang akan dikeluarkan dalam tes.
Untuk memilih materi esensial kita dapat berpatokan pada kriteria-kriteria berikut ini :

1. Merupakan materi lanjutan


2. Pendalaman dari satu materi yang sudah dipelajari sebelumnya
3. Merupakan materi penting yang harus dikuasai oleh siswa
4. Merupakan materi yang sering diperlukan
5. Untuk mempelajari bidang studi lain
6. Merupakan materi yang berkesinambungan yang terdapat pada semua jenjang kelas
7. Merupakan materi yang memiliki nilai terapan dalam kehidupan sehari-hari

INDIKATOR
Indikator:berisi ciri-ciri perilaku yang dapat diukur sebagai petunjuk untuk membuat soal. Indikator
dikembangkan sesuai dg karakteristik siswa, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan
dirumuskan dg kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.
Syarat-syarat indikator yang baik adalah : 

1. Memuat ciri-ciri kompetensi dasar yang akan diukur.


2. Memuat kata kerja operasional yang dapat diukur.
3. Berkaitan dengan materi (bahan ajar) yang dipilih.
4. Dapat dibuatkan soalnya.
Teknik Perumusan Indikator : 

1. Bila Soal Terdapat Stimulus, maka rumusan indikatornya: “Disajikan …, siswa dapat
menjelaskan ….”
2. Bila Soal Tidak Terdapat Stimulus, maka rumusan indikatornya: “Siswa dapat membedakan
….”
Contoh indikator soal :

Disajikan sebuah teks report tentang hewan, siswa menentukan gambaran umum


teks tersebut dengan tepat.
Keterangan :
Teks berwarna biru = condition
Teks berwarna hitam = audience
Teks berwarna merah = behavior
Teks berwarna ungu = degree

SOAL
Soal disusun berdasarkan indikator. Untuk di sekolah, biasanya kita sering memakai 3 jenis soal
yaitu soal pilihan ganda, dan soal uraian, masing-masing memiliki keunggulan dan keterbatasan.

Soal pilihan ganda


Keunggulan 

1. mengukur berbagai jenjang kognitif


2. penskorannya mudah, cepat, objektif, dan dapat mencakup ruang lingkup
bahan/materi/kdyang luas
3. bentuk ini sangat tepat untuk ujian yang pesertanya sangat banyak atau yang sifatnya
massal
Keterbatasan 

1. memerlukan waktu yang relatif lama untuk menulis soalnya


2. sulit membuat pengecoh yang homogen dan berfungsi
3. terdapat peluang untuk menebak kunci jawaban

Soal uraian :
Soal uraian  merupakan Soal bentuk uraian adalah suatu soal yang jawabannya menuntut siswa
untuk mengingat dan mengorganisasikan gagasan-gagasan atau hal-hal yang telah dipelajarinya
dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis.
Soal uraian terdiri dari soal uraian objektif dan soal uraian non objektif.

Dalam melakukan penilaian hasil belajar, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan
yaitu :
1.    Penentuan tujuan tes
2.    Penyusunan Kisi-kisi
3.    Penulisan soal
4.    Penelaahan soal (validasi soal)
5.    Perakitan soal menjadi perangkat Tes
6.    Uji Coba soal termasuk analisisnya
7.    Bank soal
8.    Penyajian tes kepada siswa
9.    Skoring ( pemeriksaan jawaban siswa)

Kisi-kisi adalah suatau format berupa matriks yang memuat pedoman untuk menulis soal
atau merakit soal menjadi suatu tes. Kisi-kisi berfungsi sebagai pedoman dalam penulisan
soal dan atau dalam melakukan perakitan tes.

Syarat-syarat Kisi-kisi yang baik adalah sebagai berikut :

1.    Mewakili isi kurikulum / kemampuan yang akan diujikan


2.    Komponen-komponennya rinci, jelas dan mudah dipahami
3.    Soal-soalnya dapat dibuat sesuai dengan indicator dan bentuk soal yang ditetapkan

Komponen kisi-kisi terdiri atas


A.    Kelompok Identitas
1.    Jenis Institusi/lembaga
2.    Program/Jurusan
3.    Bidang Study/mata pelajaran
4.    Tahun Pelajaran
5.    Kurikulum yang digunakan
6.    Jumlah Soal
7.    Bentuk soal
B.    Kelompok matriks
1.    Kompetensi dasar
2.    Materi yang akan dijadikan soal
3.    Indikator
4.    Nomor urut soal

Kompetensi dasar 
Kompetensi dasar adalah kemampuan minimal yang harus dikuasai siswa setelah
mempelajari materi pelajaran tertentu. Kompetensiini diambil dari Kurikulum yang
digunakan 

Materi
Materi meruapakan bahan ajar yang harus dikuasaisiswa berdasarkan kompetensi yang
akan diukur. Penentuan materi ( bahan ajar ) yang akan diambil disesuaikan dengan
indicator yang akan disusun
Untuk pembuatan soal, kita harus bisa memilih materi esensial yang akan dikeluarkan
dalam tes.

Untuk memilih materi esensial kita dapat berpedoman pada kriteria-kriteria berikut ini :
1.    Merupakan materi lanjutan
2.    Pendalaman dari satu materi yang sudah dipelajari sebelumnya
3.    Merupakan materi penting yang harus dikuasai oleh siswa
4.    Merupakan materi yang sering dibutuhkan
5.    Untuk mempelajari bidang study lain
6.    Merupakan materi yang berkesinambungan yang terdapat pada semua jenjang kelas
7.    Merupakan materi yang memiliki nilai terapan dalam kehidupan sehari-hari

Indikator
Indikator:berisi ciri-ciri perilaku yang dapat diukur sebagai petunjuk untuk membuat soal.
Indikator dikembangkan sesuai dg karakteristik siswa, mata pelajaran, satuan pendidikan,
potensi daerah dan dirumuskan dg kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat
diobservasi.
Syarat-syarat indikator yang baik adalah : 

1. Memuat ciri-ciri kompetensi dasar yang akan diukur.


2. Memuat kata kerja operasional yang dapat diukur.
3. Berkaitan dengan materi (bahan ajar) yang dipilih.
4. Dapat dibuatkan soalnya.
Teknik Perumusan Indikator : 

1. Bila Soal Terdapat Stimulus, maka rumusan indikatornya: “Disajikan …, siswa dapat
menjelaskan ….”
2. Bila Soal Tidak Terdapat Stimulus, maka rumusan indikatornya: “Siswa dapat
membedakan ….”
Contoh indikator soal :
Disajikan sebuah teks report tentang hewan, siswa menentukan gambaran umum
teks tersebut dengan tepat.
Keterangan :
Teks berwarna biru = condition
Teks berwarna hitam = audience
Teks berwarna merah = behavior
Teks berwarna ungu = degree
SOAL
Soal disusun berdasarkan indikator. Untuk di sekolah, biasanya kita sering memakai 3 jenis
soal yaitu soal pilihan ganda, dan soal uraian, masing-masing memiliki keunggulan dan
keterbatasan.
Soal pilihan ganda
Keunggulan 

1. mengukur berbagai jenjang kognitif


2. penskorannya mudah, cepat, objektif, dan dapat mencakup ruang lingkup
bahan/materi/kdyang luas
3. bentuk ini sangat tepat untuk ujian yang pesertanya sangat banyak atau yang
sifatnya massal
Keterbatasan 

1. memerlukan waktu yang relatif lama untuk menulis soalnya


2. sulit membuat pengecoh yang homogen dan berfungsi
3. terdapat peluang untuk menebak kunci jawaban
Soal uraian :
Soal uraian  merupakan Soal bentuk uraian adalah suatu soal yang jawabannya menuntut
siswa untuk mengingat dan mengorganisasikan gagasan-gagasan atau hal-hal yang telah
dipelajarinya dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam
bentuk uraian tertulis. Soal uraian terdiri dari soal uraian objektif dan soal uraian non
objektif.

Anda mungkin juga menyukai