Anda di halaman 1dari 10

LECTURE 8

TURBIN UAP (STEAM TURBINE)

T
3
c d
2
4 ~
d
b
e b'
b Panas
1 c
Cair lanjut
5
a e
f f
7 6 a g
Campuran
g
S
Note :
1. Pompa pemasok air ketel 4. Turbin uap 7. Bak penampung air
2. Ketel uap 5. Kondesor
3. Super heater 6. Pompa kondensasi

Figure 5.1. Cilegon Combined Power Plant


Gambar 5.2. Turin uap

Penggunaan Diagram h-s


Peristiwa : Perubahan keadaan isobar (tekanan konstan).
Uap lembab dengan tekanan 10 bar dan x = 0,96 (4% air) harus dipanaskan lanjut sampai 10
bar, 400oC.
 Berapakah jumlah kalor yang diperlukan?
 Berapakah temperatur uap yang lembab tersebut?
 Berapakah spesifik volume (v) yang dimiliki oleh uap panas lanjut dan uap yang
lembab?
Jawab :
1). x = 0.96 hx = 2695 kJ/kg, vn = 0,183 m3/kg
P =10 bar T = 180oC (dari grafik uap dengan p = 10 bar)

2). T = 400oC hu = 3270 kJ/kg,


P =10 bar vu = 0,305 m3/kg

h
(kJ/kg)
hu = 3270 kJ/kg 2

vu = 0.305 m3/kg
T = 400oC

P = 10 bar

hx = 2695 kJ/kg

1 x=1
T1 = 180oC
vn= 0,183 m3/kg x = 0.96

s (kJ/kg K)
Gambar 5.3. Diagam h-s

3). Jumlah kalor yang diperlukan untuk pemanasan lanjut adalah :


∆h = hu – hx = (3270 - 2695) kJ/kg = 575 kJ/kg

Peristiwa : penentuan kerugian Kalor.


Berapakah kerugian kalor (selisih enthalpi, ∆h) yang terdapat pada turbin bila uap baru
dengan tekanan 10 bar/400oC berekspansi isentropik sampai 0,05 bar? Bagaimanakah keadaan
uap yang keluar dari turbin? Bila dalam turbin terdapat kerugian perpindahan energi sehingga
ηi = 0,80, bagaimanakah keadaan uap bekas dari turbin?
Jawab :
1). p1 = 10 bar h1 = 3270 kJ/kg
T1 = 400oCv1 = 0.305 m3/kg
2). p2 = 0.05 bar x = 0,883
s1 = s2 h2 = 2280 kJ/kg
(isentropik) T = 32,9oC v2 = 25 m3/kg
3). Kerugian kalor pada proses isentropik
∆h = h1 – h2 = (3270 – 2280) kJ/kg = 990 kJ/kg
4). Energi yang digunakan turbin
hi = η1 × ∆h = 0.80 × 990 kJ/kg = 792 kJ/kg

h
V1 = 0.305 m3/kg
(kJ/kg)

1 T = 400oC
hu = 3270 kJ/kg

hi = 792 kJ/kg
10 bar

0.05 bar
x = 0.962
3
hx = 2280 kJ/kg v2= 27 m /kg
2
T2 = 32,9oC
v2= 25 m3/kg x = 0.883

Gambar .. Diagam h-s s (kJ/kg K)

5). hi = 792 kJ/kg x = 0.962 (uap lembab/basah)


p2 = 0.05 bar v = 27 m3/kg

Peristiwa : proses pencekikan (throttling)


Uap baru dengan kondisi 40 bar/400oC diekspansi di dalam turbin sampai tekanannya menjadi
1 bar, sehingga terdapat kerugian kalor isentropik sebesar ∆h = 760 kJ/kg. Bagaimanakah
kondisi uap baru yang masuk ke turbin, ditutup perlahan-lahan dicekik sampai 4 bar (uap
yang keluar dari katup dan masuk ke turbin menjadi bertekanan 4 bar)? Setelah proses
pencekikkan, berapakah kerugian kalor isentropik yang bekerja di dalam turbin.
Jawab :
1). P1 = 40 bar
T1 = 400oC obtained point 2
s1 = s2 (isentropic) v1 = 15.5 m3/kg
∆h =760 kJ/kg
2). P3 = 4 bar T3 = 367oC obtained point 3
h1 = h3 = constant v3 = 0.73 m3/kg
3). s3 = s4 (isentropic) T4 = 201oC
p4 = p2 = 1 bar v4 = 2.15 m3/kg; ∆h3-4 =340 kJ/kg

h
v3 = 0.73 m3/kg
(kJ/kg) o
T = 400 C
T3 = 376oC
h3 1 h1 = h3=konstan 3

p1 = 40 bar ∆h3-4 = 340 kJ/kg


p = 4 bar
h4 s1 = s2
4
T4 = 201oC

∆h = 760 kJ/kg
v4 = 2.15 m3/kg

p = 1 bar

v = 15.5 m3/kg

s (kJ/kg K)
Gambar .5.4 Diagam h-s

1. Daya yang dihasilkan oleh turbin adalah (P)


 
P = h × m s × ηe = h × m s × ηi × ηm (kW)

dimana : h = selisih ethalpi dari ekspansi antara uap baru yang masuk ke turbin dengan uap
bekas yang keluar turbin (kJ/kg)

m s = kapasitas uap (kg/s)

ηi = rendemen dalam turbin-uap


ηm = rendemen mekanis pada turbin-uap
ηi×ηm = ηe = rendemen total turbin-uap

Gambar 5.5. Generator pada turbin uap

2. Aliran uap melewati sudu pengarah dan sudu jalan

p1
p2
h1 C1 h2
C2
nozzle v2
v1

1 2

Kekekalan Energi :
Energi tempat (potensial) + Energi kecepatan + Energi tekanan + Energi dalam = Konstan
Pada aliran uap di dalam turbin-uap besarnya energi-tempat akibat perbedaan ketinggian uap
masuk dan keluar dapat diabaikan dan persamaan energi menjadi :
C12 C2
 p1 v 1  u 1  2  p 2 v 2  u 2
2 2
dimana : pv+u =h, persamaan menjadi
C12 C2 C 22 C2
 h1  2  h 2  h1  h 2  1
2 2 2 2

C2  2  h 1  h 2   C12

Bila kecepatan awal C1 tidak diberikan, maka unmumnya h dalam kJ/kg dan C dalam m/s
diperoleh,
C2  2  1000  h1  h 2   44.72 h1  h 2

Gambar 5.6. Sketsa turbin uap impulse dan reaction

Contoh :
Uap dengan tekanan 20 bar, 350oC diekspansikan dalam suatu alat pengarah yang sempurna
tanpa kerugian menjadi tekanan 3 bar. Berapakah kecepatan akhir uap tersebut bila kecepatan
awalnya C1 = nol? Bagaimanakah kondisi uap dibagian keluar, bila nilai-nilai uap tersebut
dibaca pada diagram h-s?
Jawab :
V1 = 0,14 m3/kg
h
(kJ/kg) h1 = 3140 kJ/kg T = 350oC
1

20 bar s1 = s2 (ekspansi isetropik)


∆h = 425 kJ/kg

3 bar
h2 = 2715 kJ/kg

2
o
T2 = 133.5 C
v2= 0.60 m3/kg x = 0.997

Gambar 5.7 Diagam h-s s (kJ/kg K)

1). p1 = 20 bar h1 = 3140 kJ/kg


T1 = 350oCv1 = 0.14 m3/kg
2). s1 = s2 h2 = 2715 kJ/kg ; T = 133.5oC
p2 = 3 bar v2 = 0.6 m3/kg; x = 0.997 (uap basah)
∆h = h1 – h2 = (3140 – 2715) kJ/kg = 425 kJ/kg
C 2  44.72 h1  h 2  44.72 425  922 m/s

3. Perbandingan tekanan Laval dan fungsi pengaliran ψs gas atau uap yang melalui saluran
dengan luas penampang A, maka massa uap atau gas yang mengalir persatuan waktu dapat
diperoleh :

2  1 
p
ms  A ψs
 v1 
cp
Fungsi pengaliran ψs tergantung pada   dan perandingan tekanan p/p1, p1 adalah
cv

tekanan pada waktu masuk dan p adalah tekanan pada waktu keluar.
Gas atau uap air χ PL /P1 ψs maks
Gas dengan 2 atom, Udara 1.4 0,528 0,484
Gas dengan 3 atom, Uap panas lanjut 1,3 0,546 0,473
Uap jenuh 1,135 0,577 0,450
Uap basah χ = 1.035 + 0.1 x(kualitas uap) Harga dihitung

Pada saat ψs mempunyai nilai maksimum yang nilai perbandingannya p/p1 ditempat tersebut
disebut sebagai perbandingan tekanan Laval pL/p1 (dahulu disebut ”perbandingan tekanan
kritis”) dan nilainya ψs maks adalah :
1/(x 1)
 2  x
ψs maks   
 x 1 x 1
ADA PERTANYAAN?

Anda mungkin juga menyukai