Anda di halaman 1dari 22

1

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.R DENGAN


EPILEPSI DI RUANG FLAMBOYAN 9
RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Praktik Klinik


Stase Keperawatan Anak

Disusun Oleh :
RAMA ADHYTIYA
J230215075

PROGRAM STUDI PROFESI NERS XXIV


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2
2021
PENGKAJIAN KESEHATAN ANAK
DI RUANG FLAMBOYAN 9 RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA
PENGKAJIAN PASIEN RAWAT INAP No. RM : 01 56 00 83
( Dilengkapi dalam waktu 24 jam pertama Nama Pasien : Raisha Zahsyi Salsabila
pasien masuk ruang rawat ) Tgl Lahir : 23-01-2017 (4th - 10bl - 28hr)
Tgl MRS : Waktu pemeriksaan : Ruangan : Flamboyan 9
21/12/2021 21/12/2021 DPJP : dr. Fadhilah Tia Nur, Sp.A(K),
Jam : Tgl : 21/12/2021
M.Kes
11.47 WIB Jam : 21.00 WIB
Diagnosa Medis : Epilepsi
Data Orang Tua : Pendidikan : SMA
Nama : Mulyono Pekerjaan : Buruh
Usia : 38 tahun Suku : Jawa
Agama : Islam Alamat : Grintingan 18/3 Lencoh Selo Boyolali
1. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
A. KELUHAN UTAMA
Ibu pasien mengatakan anaknya tiba-tiba kejang.
B. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
Ibu pasien mengatakan anaknya tiba-tiba kejang disertai kaku pada anggota gerak kiri
pada hari senin lalu segera dibawa ke RSUI Umi Barokah dan dirujuk ke RSUD Dr.
Moewardi pada hari selasa
C. RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU
1. Kehamilan
ANC rutin 4 kali
2. Kelahiran
Lahir usia kehamilan 9 bulan, spontan tidak ada penyulit. Berat badan lahir 3000
gram dan panjang bayi 48 cm.
3. Post natal
Normal tidak ada masalah
4. Penyakit sebelumnya operasi atau cidera
Belum pernah
5. Alergi
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak memiliki alergi obat mapun makanan.

3
6. Riwayat tumbuh kembang
Tengkurap : 4 bulan Duduk : 8 bulan
Merangkak : 11 bulan Berjalan : 12 bulan
Berbicara : 16 bulan
7. Imunisasi
Hepatitis B Polio DPT Campak Hip
BCG I II II IV V I II II I I II II IV
I I V I
               
8. Riwayat Nutrisi
Pemberian Asi : Ya Lama : 2 tahun
Susu Formula : Ya Dimulai : umur 2 tahun
MPASI diberikan sejak usia 6 bulan
D. RIWAYAT KESEHATAN SOSIAL DAN PSIKOSOSIAL
1. Genogram

2. Komposisi Keluarga
Ibu pasien mengatakan pasien tinggal dengan keluarga inti yang terdiri dari ibu,
ayah dan pasien. Pasien merupakan anak pertama.
3. Sumber Keuangan
Ibu pasien mengatakan sumber keuangan keluarga dari ayah dan ibu.
4. Perilaku Keluarga
Didalam keluarga pembuat keputusan adalah ayah pasien. Ibu pasien mengatakan
pasien tidak memiliki masalah dalam berhubungan dengan orang-orang
disekitarnya.
5. Lingkungan Rumah
Ibu pasien mengatakan pasien tinggal di lingkungan yang bersih dan aman.

4
E. PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR FISIOLOGIS SELAMA DI RS
1. Kebutuhan Nutrisi
- Makanan : Diit nasi lauk 1100 kkal + isokal 2 x 100
- Cairan : IVFD D5 ½ N5 41 ml/jam
2. Istirahat Tidur
Ibu pasien mengatakan tidur tidak nyenyak dan sering terbangun
3. Personal hygiene
Ibu pasien mengatakan pasien mandi disibin dan gosok gigi 2x/hari
4. Aktifitas dan bermain
Pasien mengeluh lemas dan hanya berbaring ditempat tidur
5. Eliminasi
Defekasi : pengelaran melalui anus, BAB dan BAK lancar tidak ada masalah
F. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum : Pasien tampak sakit
2. Kesadaran : Composmentis
3. GCS : E : 4 M : 6 V : 5
4. Tanda-tanda vital :
N : 100 x/menit,
RR : 22 x/menit,
Suhu : 37,6oC,
Spo2 : 99%.
5. Pengkajian antropometri
BB : 23,5 kg
TB : 100 cm
6. Pemeriksaan Head to Toe
a. Integumen
Inspeksi : Normal tidak ada sianosis, tidak ada luka
b. Kulit kepala
Inspeksi : Bentuk kepala mesochepal,
Palpasi : kulit kepala tampak, tidak ada lesi.
c. Rambut
Inspeksi : Penyebaran rambut merata, rambut berwarna hitam.
d. Mata
Inspeksi : Mata simetris, sklera ikterik
e. Telinga
Inspeksi : telinga bersih
Palpasi : tidak ada nyeri dan tidak ada lesi
5
f. Hidung dan sinus
Inspeksi : simetris tidak ada polip
g. Mulut
Inspeksi : Mukosa bibir lembab
h. Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
i. Dada
1) Paru-paru
Inspeksi : bentuk dada normal, warna kulit merata, tidak terdapat jejas,
tidak ada retraksi dada sedang
Palpasi : tidak terdapat massa, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler
2) Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus kordis tidak teraba
Perkusi : batas jantung normal
Auskultasi : terdengan bunyi S1 dan S2 reguler
j. Abdomen
Inspeksi : simetris, tidak terdapat benjolan
Auskultasi : bising usus 15 x/menit
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : timpani
k. Genitalia
Pasien tidak terpasang DC
l. Ekstremitas
2 4
2 4
m. Pemeriksaan perkembangan
Tidak ada masalah dengan perkembangan pasien

6
G. STATUS FUNGSIONAL

Skor :4
Mobilitas :0
Status Mental : 0
Toileting :1
Riwayat Jatuh : 2
Pengobatan :1

7
Humpty Dumpty Fall Scale (HDFS) / Skala Jatuh Humpty Dumpty Untuk Pediatrik

Parameter Kriteria Nilai Skor


< 3 Tahun 4
3 - 7 Tahun 3
Usia
7 - 13 Tahun 2 
> 13 Tahun 1
Laki - laki 2
Jenis Kelamin
Perempuan 1 
Diagnosis Neurologi 4 
Perubahan oksigenasi (diagnosis respiratorik, dehidrasi,
3
Diagnosis anemia, anoreksia, sinkop, pusing, dll)
Gangguan perilaku / psikiatri 2
Diagnosis lainnya 1
Tidak menyadari keterbatasan lainnya 3
Gangguan Kognitif Lupa akan adanya keterbatasan 2
Orientasi baik terhadap diri sendiri 1 
Riwayat jatuh / bayi diletakkan ditempat tidur dewasa 4
Pasien menggunakan alat bantu / bayi diletakkan dalam
3
Faktor Lingkungan tempat tidur bayi / perabot rumah
Pasien diletakkan pada tempat tidur 2 
Area diluar rumah sakit 1
Dalam 24 jam 3
Pembedahan / sedasi/ Dalam 48 jam 2
anestesi
> 48 jam dan tidak menjalani pembedahan / sedasi /
anestesi
1 
Penggunaan multiple sedative, obat hypnosis,
barbiturate, fenotiazi, antridepresan, pencahar, diuretic, 3
Penggunaan narkose
Medikamentosa Penggunaan salah satu obat diatas 2
Penggunaan medikasi lainnya / atau tidak ada medikasi 1 
Jumlah Skor Humpty Dumpty 12
Skor Assesment risiko jatuh ( skor minimum 7, skor maksimum 23)
- Skor 7 – 11 : Risiko rendah
- Skor ≥11 : Risiko tinggi
Tanggal 21-12-2021 Hasil Skor = 12
Humpty Dumpty Fall Scale (HDFS) / Skala Jatuh Humpty Dumpty Untuk Pediatrik
8
Parameter Kriteria Nilai Skor
< 3 Tahun 4
3 - 7 Tahun 3
Usia
7 - 13 Tahun 2 
> 13 Tahun 1
Laki - laki 2
Jenis Kelamin
Perempuan 1 
Diagnosis Neurologi 4 
Perubahan oksigenasi (diagnosis respiratorik, dehidrasi,
3
Diagnosis anemia, anoreksia, sinkop, pusing, dll)
Gangguan perilaku / psikiatri 2
Diagnosis lainnya 1
Tidak menyadari keterbatasan lainnya 3
Gangguan Kognitif Lupa akan adanya keterbatasan 2
Orientasi baik terhadap diri sendiri 1 
Riwayat jatuh / bayi diletakkan ditempat tidur dewasa 4
Pasien menggunakan alat bantu / bayi diletakkan dalam
3
Faktor Lingkungan tempat tidur bayi / perabot rumah
Pasien diletakkan pada tempat tidur 2 
Area diluar rumah sakit 1
Dalam 24 jam 3
Pembedahan / sedasi/ Dalam 48 jam 2
anestesi
> 48 jam dan tidak menjalani pembedahan / sedasi /
anestesi
1 
Penggunaan multiple sedative, obat hypnosis,
barbiturate, fenotiazi, antridepresan, pencahar, diuretic, 3
Penggunaan narkose
Medikamentosa Penggunaan salah satu obat diatas 2
Penggunaan medikasi lainnya / atau tidak ada medikasi 1 
Jumlah Skor Humpty Dumpty 12
Skor Assesment risiko jatuh ( skor minimum 7, skor maksimum 23)
- Skor 7 – 11 : Risiko rendah
- Skor ≥11 : Risiko tinggi
Tanggal 22-12-2021 Hasil Skor = 12
Humpty Dumpty Fall Scale (HDFS) / Skala Jatuh Humpty Dumpty Untuk Pediatrik

9
Parameter Kriteria Nilai Skor
< 3 Tahun 4
3 - 7 Tahun 3
Usia
7 - 13 Tahun 2 
> 13 Tahun 1
Laki - laki 2
Jenis Kelamin
Perempuan 1 
Diagnosis Neurologi 4 
Perubahan oksigenasi (diagnosis respiratorik, dehidrasi,
3
Diagnosis anemia, anoreksia, sinkop, pusing, dll)
Gangguan perilaku / psikiatri 2
Diagnosis lainnya 1
Tidak menyadari keterbatasan lainnya 3
Gangguan Kognitif Lupa akan adanya keterbatasan 2
Orientasi baik terhadap diri sendiri 1 
Riwayat jatuh / bayi diletakkan ditempat tidur dewasa 4
Pasien menggunakan alat bantu / bayi diletakkan dalam
3
Faktor Lingkungan tempat tidur bayi / perabot rumah
Pasien diletakkan pada tempat tidur 2 
Area diluar rumah sakit 1
Dalam 24 jam 3
Pembedahan / sedasi/ Dalam 48 jam 2
anestesi
> 48 jam dan tidak menjalani pembedahan / sedasi /
anestesi
1 
Penggunaan multiple sedative, obat hypnosis,
barbiturate, fenotiazi, antridepresan, pencahar, diuretic, 3
Penggunaan narkose
Medikamentosa Penggunaan salah satu obat diatas 2
Penggunaan medikasi lainnya / atau tidak ada medikasi 1 
Jumlah Skor Humpty Dumpty 12
Skor Assesment risiko jatuh ( skor minimum 7, skor maksimum 23)
- Skor 7 – 11 : Risiko rendah
- Skor ≥11 : Risiko tinggi
Tanggal 23-12-2021 Hasil Skor = 12
PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Laboratorium

10
Tanggal : 21-12-2021
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hemoglobin 13,9 g/dL 10.8 - 12.8
Index Eritrosit
PDW 16 % 25 - 65
Hitung Jenis
Limfosit 56.50 % 36.00 - 52.00
Monosit 7.60 % 0.00 - 5.00
Klorida darah 107 mmol/L 98 - 107
b. Elektroensefalografi (EEG)
Tanggal : 24-12-2021
- Hasil pemeriksaan normal, menunjukkan 2 sisi otak memiliki pola serupa
- Tidak ada gambaran abnormal dan tidak ada gelombang yang lambat
- Stimulasi fotik selama perekaman hasil normal

TERAPI
1. Diet Nasi Lauk 1100 Kkal/Hari + isokal 2x100
2. Infus D5 ½ NS 41 ml/jam
3. Asam Valproat (40mg/kgbb/24jam) 5ml/12 jam
4. Carbamazepin (7mg/kgbb/24jam) 50 mg/12 jam
5. Pro Baclofen 2,5 mg/12 jam

ANALISA DATA
N
DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
O
1 Data Subjektif : Penurunan (D.0136) Risiko
- Keluarga mengatakan anaknya kesadaran Cedera
kadang masih kejang
Data Objektif :
- Pasien tampak tenang
- Keluarga pasien tampak kooperatif
- Kesadaran compos mentis
- Pasien tampak sakit
- TTV :
N : 100 x/menit,
RR : 22 x/menit,
Suhu : 37,7oC,
Spo2 : 99%.
2 Data Subjektif : Riwayat jatuh (D.00143) Risiko
11
- Keluarga mengatakan anaknya Jatuh
pernah jatuh ketika kejang
Data Objektif :
- Pasien tampak tenang
- Keluarga pasien tampak kooperatif
- Kesadaran compos mentis
- Pasien tampak sakit
- TTV :
N : 100 x/menit,
RR : 22 x/menit,
Suhu : 37,7oC,
Spo2 : 99%.
3 Data Subjektif : Proses penyakit (D.0130) Hipertermia
- Keluarga mengatakan anaknya
masih hangat
Data Objektif :
- Wajah pasien tampak memerah
- Kesadaran compos mentis
- Pasien tampak sakit
- TTV :
N : 100 x/menit,
RR : 22 x/menit,
Suhu : 37,7oC,
Spo2 : 99%.
4 Data Subjektif : Kurangnya (D.0080) Ansietas
- Keluarga dan pasien mengatakan pengetahuan tentang
tidak tahu pasti tentang penyakit prognosis penyakit
yang diderita pasien
Data Objektif :
- Keluarga tampak cemas dan bingung
- Keluarga dan pasien kurang mampu
menjawab dengan tepat seputar
penyakit yang diderita pasien
12
- Kesadaran compos mentis
- Pasien tampak sakit
- TTV :
N : 100 x/menit,
RR : 22 x/menit,
Suhu : 37,7oC,
Spo2 : 99%.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. (D.0136) Risiko cedera b.d penurunan kesadaran
2. (D.0143) Risiko jatuh b.d riwayat jatuh
3. (D.0130) Hipertermia b.d proses penyakit
4. (D.0080) Ansietas b.d Kurangnya pengetahuan tentang prognosis penyakit

INTERVENSI KEPERAWATAN
N
DIAGNOSA KRITERIA HASIL ( SLKI ) INTERVENSI ( SIKI )
O
1 (D.0136) Setelah dilakukan asuhan keperawatan (I.141537) Pencegahan Cedera
Risiko cedera selama 3x24 jam diharapkan masalah Observasi
b.d tingkat cedera menurun dapat teratasi - Identifikasi area lingkungan yang
penurunan dengan kriteria hasil : berpotensi menyebabkan cedera

kesadaran - Identifikasi obat yang berpotensi


(L.14136) Tingkat Cedera
menyebabkan cedera
Kriteria Awal Akhir
- Identifikasi kesesuaian alas kaki atau
hasil stoking elastis pada ekstreminitas
Kejadian 2 (cukup 5 bawah
cedera meningkat (menurun) Terapeutik
) - Sediakan pencahayaan yang
Ketegan 2 (cukup 5 memadai

gan otot meningkat (menurun) - Gunakan lampu tidur selama jam


) tidur
- Sosialisasikan pasien dan keluarga
Ekspresi 2 (cukup 5
dengan lingkungan gawat darurat
wajah meningkat (menurun)
(mis. penggunaan telepon, tempat
kesakita )
tidur, penerangan ruangan, dan
n
lokasi kamar mandi)
13
Pola 2 (cukup 5 - Gunakan alas lantai jika berisiko
istirahat/ memburuk (membaik mengalami cedera serius

tidur ) ) - Sediakan alas kaki antiselip


- Sediakan psipot atau urinal untuk
eliminasi di tempat tidur, jika perlu
- Pastikan bel panggilan atau telepon
mudah dijangkau
- Pastikan barang-barang pribadi
mudah dijangkau
- Pertahankan posisi tempat tidur di
posisi terendah saat digunakan
- Pastikan roda tempat tidur atau kursi
roda dalam kondisi terkunci
- Gunakan pengaman tempat tidur
sesuai dengan kebijakan fasilitas
pelayanan kesehatan
- Pertimbangkan penggunaan alarm
elektronik pribadi atau alarm sensor
pada tempat tidur atau kursi
- Diskusikan mengenai latihan dan
terapi fisik yang diperlukan
- Diskusikan mengenai alat bantu
mobilitas yang sesuai (mis. tongkat
atau alat bantu jalan)
- Diskusikan bersama anggota
keluarga yang dapat mendampingi
pasien
- Tingkatkan frekuensi observasi dan
pengawasan pasien, sesuai
kebutuhan
Edukasi
- Jelaskan alasan intervensi penceghan
jatuh ke pasien dan keluarga
- Anjurkan berganti posisi secara

14
perlahan dan duduk selama beberapa
menit sebelum berdiri
2 (D.0143) Setelah dilakukan asuhan keperawatan (I.14540) Pencegahan Jatuh
Risiko jatuh selama 3x24 jam diharapkan masalah Observasi
b.d riwayat tingkat jatuh menurun dapat teratasi - Identifikasi factor risiko jatuh (mis.
jatuh dengan kriteria hasil : Usia >65 tahun, penurunan tingkat

(L.14138) Tingkat Jatuh kesadaran, defisit kognitif, hipotensi


ortostatik, gangguan keseimbangan,
KH Awal Akhir
Jatuh dari 2 5 gangguan penglihatan, neuropati)

tempat cukup menurun - Identifikasi factor risiko jatuh


setidaknya sekali setiap shift atau
tidur meningkat
Jatuh saat 2 5 sesuai kebijakan institusi
berjalan cukup menurun - Identifikasi factor lingkungan yang

meningkat meningkatkan risiko jatuh (mis.


Lantai licin, penerangan kurang)
- Hitung risiko jatuh dengan
menggunakan skala (mis. For More
Scale, Humty Dumpty Scale), jika
perlu
- Monitor kemampuan berpindah dari
tempat tidur ke kursi roda dan
sebaliknya
Terapeutik
- Orientasikan ruangan pada pasien
dan keluarga
- Pastika roda tempat tidur dan kursi
roda selalu dalam kondisi terkunci
- Pasang handrail tempat tidur
- Atur tempat tidur mekanis pada posis
terendah
- Tempatkan pasien beresiko tinggi
jatuh ke dekat dengan pantauan
perawat dari nurse station
- Gunakan alat bantu berjalan (mis.
Kursi roda, walker)

15
- Dekatkan bel pemanggil dalam
dalam jangkauan pasien
Edukasi
- Anjurkan memanggil perawat jika
membutuhkan bantuan untuk
berpindah
- Anjurkan menggunakan alas kaki
yang tidak licin
- Anjurkan berkonsentrasi untuk
menjaga keseimbangan tubuh
- Anjurkan melebarkan jarak kedua
kaki untuk meningkatkan
keseimbangan saat berdiri
- Ajarkan cara menggunakan bel
pemanggil untuk memanggil perawat
3 (D.0130) Setelah dilakukan tindakan asuhan (I.14578) Regulasi Temperatur
Hipertermia keperawatan selama 3x24 jam Observasi
b.d proses diharapkan masalah termoregulasi - Monitor suhu bayi sampai stabil
penyakit membaik dapat teratasi dengan kriteria (36,5 derajat C-37,5 derajat C)

hasil : - Monitor suhu tubuh anak tiap dua


jam, jika perlu
- Monitor tekanan darah, frekuensi
(L.14134) Termoregulasi
pernafasan dan nadi
KH Awal Akhir
- Monitor warna dan suhu kulit
Kulit 1 5
merah (meningk (menuru - Monitor dan catat tanda dan gejala
at) n) hipotermia dan hipertermia
Kejang 2 (cukup 5
Terapeutik
meningkat (menuru
- Pasang alat pemantau suhu kontinu,
) n)
Suhu 2 (cukup 5 jika perlu
tubuh memburu (membai - Tingkatkan asupan cairan dan nutrisi
k) k) yang kuat
- Bedong bayi segera setelah lahir
untuk mencegah kehilangan panas
- Masukan bayi BBLR kedalam
plastik segera setelah lahir (mis.
Bahan polyethylene, polyurethane)
- Gunakan topi bayi untuk mencegah
kehilangan panas pada bayi baru
16
lahir
- Tempatkan bayi baru lahir dibawah
Radiant Warmer
- Pertahankan kelembaban incubator
50% atau lebih untuk mengurangi
kehilangan panas karena proses
evaporasi
- Atur suhu incubator sesuai
kebutuhan
- Hangatkan terlebih dahulu bahan-
bahan yang akan kontak dengan
bayi(mis. Selimut, kain bedong,
stetoskop)
- Hindari meletakan bayi didekat
jendela terbuka atau diarea aliran
pendingin ruangan atau kipas angina
- Gunakan matras penghangat, selimut
hangat, dan penghangat ruangan
untuk menaikan suhu tubuh, jika
perlu
- Gunakan Kasur pendingin, water
circulating blankets, ice pack, atau
gel pad dan intravascular cooling
chateterizaton untuk menurunkan
suhu tubuh
- Sesuaikan suhu lingkungan dengan
kebutuhan pasien
Edukasi
- Jelaskan cara pencegahan heat
exhaustion dan heat stroke
- Jelaskan cara pencegahan hipotermi
karena terpapar udara dingin
- Demonstrasikan teknik perawat
metode kanguru (PMK) untuk bayi
BBLR

17
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian antipiretik,
jika perlu
4 (D.0080) Setelah dilakukan tindakan asuhan (I.10334) Konseling
Ansietas b.d keperawatan selama 3x24 jam Observasi
Kurangnya diharapkan masalah tingkat ansietas - Identifikasi kemampuan dan beri
pengetahuan menurun dapat teratasi dengan kriteria penguatan

tentang hasil : - Identifikasi perilaku keluarga yang


mempengaruhi pasien
prognosis
Terapeutik
penyakit (L.09093) Tingkat Ansietas
- Bina hubungan terapeutik
KH Awal Akhir
Perilaku 2 (cukup 5 berdasarkan rasa percaya dan
gelisah meningkat) (menurun) penghargaan
Perilaku 2 (cukup 5 - Berikan empati,kehangatan,dan
tegang meningkat) (menurun)
kejujuran
Pola 3 (sedang) 5
tidur (membaik) - Tetapkan tujuan dan lama hubungan
konseling
- Berikan privasi dan pertahankan
kerahasiaan
- Berikan penguatan terhadap
keterampilan baru
- Fasilitasi untuk mengidentifikasi
masalah
Edukasi
- Anjurkan mengekspresikan perasaan
- Anjurkan membuat daftar alternatif
penyelesaian masalah
- Anjurkan pengembangan
keterampilan baru, jika perlu
- Anjurkan mengganti kebiasaan
maladaptif dengan adaptif
- Anjurkan untuk menunda
pengambilan keputusan saat stress

CATATAN PERKEMBANGAN
NO HARI / TGL / IMPLEMENTASI EVALUASI
18
DX JAM
1 Selasa, 21 Mencuci tangan sebelum dan sesudah S : Keluarga mengatakan tidak tau kejang
Desember 2021 itu apa
kontak dengan pasien dan lingkungan
09.00 WIB
pasien O : Keluarga bingung

A : Masalah belum teratasi


Memberikan terapi P : Intervensi dilanjutkan

Mengkaji sifat dan karakteristik serta


lama kejang

Menganjurkan keluarga dan pasien


untuk menjauhi benda-benda
berbahaya
2 Selasa, 21 Menganjurkan keluarga untuk S : Ibu belum paham akan gunanya
Desember 2021 side rail
menaikkan side rail tempat tidur jika
10.00 WIB
anak ditinggal sendiri O : Ibu tampak sudah mencoba side
rail

A : Masalah belum teratasi


Memberikan edukasi yang benar
berhubungan dengan strategi dan P : Intervensi dilanjutkan

tindakan mencegah cidera


3 Selasa, 21 Memantau suhu pasien S : Ibu mengatakan klien masih panas
Desember 2021
11.00 WIB O : Klien tampak lemas
Menganjurkan asupan cairan oral
A : Masalah belum teratasi
sedikit sedikit tapi sering
P : Intervensi dilanjutkan

Menganjurkan keluarga untuk


melonggarkan pakaian dan selimut
pasien

Memberikan obat penurun panas


(paracetamol)
4 Selasa, 21 Mengkaji tingkat kecemasan S : Ibu mengatakan cemas akan
Desember 2021 kondisi anaknya
12.00 WIB
Memberikan informasi yang cukup O : Ibu tampak sedih
19
tentang kondisi pasien
A : Masalah belum teratasi

Memberikan informasi tentang P : Intervensi dilanjutkan

penyakit pasien

Menentukan koping yang sesuai

NO HARI / TGL /
IMPLEMENTASI EVALUASI
DX JAM
1 Rabu, 22 Mencuci tangan sebelum dan sesudah S : keluarga mengatakan sudah
Desember 2021 menaruh gelas dan lain sebagainya dibawah
kontak dengan pasien dan lingkungan tidak dimeja pasien
09.00 WIB
pasien
O : meja dan bed pasien tidak
terdapat benda berbahaya
Memberikan terapi
A : Masalah belum teratasi

Mengkaji sifat dan karakteristik serta P : Intervensi dilanjutkan


lama kejang

Menganjurkan keluarga dan pasien


untuk menjauhi benda-benda
berbahaya
2 Rabu, 22 Menganjurkan keluarga untuk S : keluarga mengatakan side rail
Desember 2021 sering dinaikkan jika anak ditinggal
menaikkan side rail tempat tidur jika
10.00 WIB
anak ditinggal sendiri O : keluarga mempraktekkan cara
menaikkan side rail

A : Masalah belum teratasi


Memberikan edukasi yang benar
berhubungan dengan strategi dan P : Intervensi dilanjutkan

tindakan mencegah cidera


3 Rabu, 22 Memantau suhu pasien S : keluarga mengatakan badan
Desember 2021 anaknya masih hangat
11.00 WIB
Menganjurkan asupan cairan oral O : wajah pasien tampak
memerah
sedikit sedikit tapi sering
A : Masalah belum teratasi

Menganjurkan keluarga untuk P : Intervensi dilanjutkan

20
melonggarkan pakaian dan selimut
pasien

Memberikan obat penurun panas


(paracetamol)
4 Rabu, 22 Mengkaji tingkat kecemasan S : keluarga mengatakan selalu
Desember 2021 berdoa agar anaknya besok sudah boleh
12.00 WIB pulang
Memberikan informasi yang cukup Keluarga mengatakan sudah lumayan
mengerti tentang penyakit yang diderita
tentang kondisi pasien
anaknya

O : pasien tampak memperhatikan


Memberikan informasi tentang Pembicaraan
penyakit pasien
A : Masalah belum teratasi

Menentukan koping yang sesuai P : Intervensi dilanjutkan

NO HARI / TGL /
IMPLEMENTASI EVALUASI
DX JAM
1 Kamis, 23 Mencuci tangan sebelum dan sesudah S : pasien mengatakan sudah
Desember 2021 tidak apa-apa
kontak dengan pasien dan lingkungan
09.00 WIB Keluarga mengatakan tidak ada benda-
pasien benda berbahaya yang dibawa

O : Klien mengangguk
Memberikan terapi
A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan, discharge


Mengkaji sifat dan karakteristik serta planning
lama kejang

Menganjurkan keluarga dan pasien


untuk menjauhi benda-benda
berbahaya
2 Kamis, 23 Menganjurkan keluarga untuk S : keluarga mengatakan
Desember 2021 menaikkan side rail jika
21
10.00 WIB menaikkan side rail tempat tidur jika pasien tidur saja
Keluarga dan pasien mengatakan
anak ditinggal sendiri
menerti dan paham tentang
apa yang disampaikan
Memberikan edukasi yang benar O : pasien mulai duduk
berhubungan dengan strategi dan Keluarga dan pasien tampak
mengerti tentang hal yang
tindakan mencegah cidera disampaikan

A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan, discharge


planning

3 Kamis, 23 Memantau suhu pasien S : Ibu mengatakan semalam minum


Desember 2021 obat penurun panas berakhir
11.00 WIB
Menganjurkan asupan cairan oral O : Pasien sudah tidak panas lagi

sedikit sedikit tapi sering A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan, discharge


Menganjurkan keluarga untuk planning
melonggarkan pakaian dan selimut
pasien

Memberikan obat penurun panas


(paracetamol)
4 Kamis, 23 Mengkaji tingkat kecemasan S : keluarga mengatakan anaknya
Desember 2021 sudah baikan
12.00 WIB Pasien mengatakan sudah
Memberikan informasi yang cukup memakai pakaian sendiri
tentang kondisi pasien O : keluarga dan pasien
kooperatif
Pasien sudah tampak sehat
Memberikan informasi tentang
penyakit pasien A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan, discharge


Menentukan koping yang sesuai planning

22

Anda mungkin juga menyukai