Anda di halaman 1dari 6

Kajian Pengembangan Sumberdaya Pesisir dan Laut Pantai Timur Dan

PT. GEOTRAV BHUANA SURVEY Pantai Barat Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (Pasca Tsunami)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Potensi yang dimiliki wilayah pesisir memiliki arti yang strategis. Kandungan sumberdaya
alam dan lingkungan yang terdapat didalamnya, merupakan suatu prioritas utama dalam
melaksanakan kebijaksanaan pengelolaan pembangunan pada wilayah pesisir.

Sistem pengelolaan wilayah pesisir yang terpadu sangat dibutuhkan guna mewujudkan
suatu sistem pengelolaan wilayah pesisir yang optimal, efisien, terkoordinasi, dan
berkelanjutan. Upaya pengelolaan wilayah pesisir ini bisa diwujudkan dengan usaha
pengelolaan wilayah secara terpadu. Manajemen wilayah pesisir tersebut salah satu
kegiatannya adalah kegiatan mengidentifikasi potensi sebelum menetapkan kebijaksanaan.
Melalui proses identifikasi inilah diharapkan diperoleh informasi yang lengkap dan akurat.

Pantai Aceh Timur dan Barat terletak di sebelah Timur dan Barat Propinsi Nanggroe Aceh
Darusalam. Terdapat banyak aktivitas di kawasan Pantai tersebut, yaitu aktivitas
kepelabuhan, wisata air, olah raga air, penangkapan ikan, perdagangan, dan sebagainya.
Seperti kota-kota pesisir besar lainnya, seiring dengan perkembangan kota pantai, pantai ini
mengalami banyak tekanan, antara lain masalah pencemaran, perubahan morfologi pantai,
kemacetan transportasi, dan lain sebagainya.

Pantai Timur dan Barat Provinsi NAD telah mengalami penurunan kualitas lingkungan berupa
pencemaran, kerusakan terumbu karang, perubahan morfologi pantai, dan akibat adanya
gempa disertai tsunami 26 Desember 2004 yang telah semakin memperparah kerusakan
lingkungan baik secara ekologis dan biogeofisik maupun social ekonomi. Agar permasalahan
yang timbul di kawasan ini dapat ditangani secara integrative diperlukan pengelolaan pesisir
terpadu. Salah satu aspek pengelolaan ini adalah perbaikan kualitas ekosistem yang juga
merupakan salah satu upaya mitigasi degradasi lingkungan.

Mengingat kompleksitas sistem pada pesisir Pantai Aceh Timur dan Barat, baik pada
sumberdaya alam yang terkandung di dalamnya maupun masyarakatnya, revitalisasi sebagai
upaya pemanfaatan sumberdaya pesisir memerlukan suatu pengelolaan yang tepat. Hal ini
menjadi sangat penting karena revitalisasi meliputi lebih dari satu pemanfaatan dan

LAPORAN AKHIR Pendahuluan I-1


Kajian Pengembangan Sumberdaya Pesisir dan Laut Pantai Timur Dan
PT. GEOTRAV BHUANA SURVEY Pantai Barat Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (Pasca Tsunami)

mencakup lebih dari satu ekosistem. Dengan demikian, cara yang disarankan untuk
pembangunan suatu lahan adalah menggunakan pendekatan pengelolaan pesisir terpadu
(Integrated Coastal Management/ICM). Hal ini disebabkan karena ICM adalah suatu alat
managemen bagi pemanfaatan sumberdaya pesisir secara berkelanjutan dengan
mengintegrasikan berbagai perencanaan sektoral, tingkat pemerintah, ekosistem darat dan
laut serta disiplin ilmu. Oleh karena itu diperlukan kegiatan perencanaan untuk
mempraktekkan prinsip-prinsip pengelolaan pesisir terpadu. Selain itu langkah ini diperlukan
dalam rangka percepatan pembangunan, pemanfaatan, serta pengelolaan wilayah pesisir
Pantai Timur dan Pantai Barat Provinsi NAD yang telah rusak akibat gempa disertai tsunami
26 Desember 2004 yang lalu.

Untuk mendukung kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Perairan Pesisir dan Laut Pantai
Timur dan Pantai Barat Provinsi NAD Pasca Tsunami dan Gempa, maka diperlukan Kajian
Pengembangan Sumberdaya Pesisir dan Laut melalui kegiatan Identifikasi dan Inventarisasi
Potensi Sumberdaya Pesisir dan Laut sebagai basis data untuk pengembangan perikanan
dan kelautan di wilayah Pantai Timur dan Pantai Barat NAD, Penyusunan Rencana Strategi
dan Arahan Rencana Pengelolaan Pesisir dan Laut secara Terpadu (Integrated Coastal
Management) di Pantai Timur dan Pantai Barat Provinsi NAD.

1.2. Maksud dan Tujuan

1.2.1. Maksud

Maksud yang terkandung dalam pekerjaan Kajian Pengembangan Sumberdaya Pesisir dan
Laut Pantai Timur dan Pantai Barat Provinsi NAD (Pasca Tsunami) adalah untuk melakukan
identifikasi dan inventarisasi potensi sumberdaya pesisir dan laut melalui pengambilan data
primer dan sekunder dalam rangka meningkatkan ketersediaan data dan informasi yang
lebih rinci dan akurat untuk mendukung perencanaan pengembangan dan pengelolaan
sumberdaya pesisir dan laut secara terintegrasi.

1.2.2. Tujuan

Tujuan dilakukannya pekerjaan Kajian Pengembangan Sumberdaya Pesisir dan Laut Pantai
Timur dan Pantai Barat Provinsi NAD (Pasca Tsunami) adalah :

LAPORAN AKHIR Pendahuluan I-2


Kajian Pengembangan Sumberdaya Pesisir dan Laut Pantai Timur Dan
PT. GEOTRAV BHUANA SURVEY Pantai Barat Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (Pasca Tsunami)

1. Melakukan identifikasi dan inventarisasi potensi sumberdaya pesisir dan laut guna
menyusun basis data dan sistem informasi, menentukan status rona lingkungan dan
pengembangan sumberdaya Pesisir dan Laut.
2. Menyusun Rencana Umum Zonasi Kawasan Pesisir dan Laut, yang tertuang pada
Arahan Kawasan Pengembangan, serta Indikasi Program dan Arahan Kegiatan,
sebagai dasar acuan bagi pengembangan sumberdaya pesisir dan laut.
3. Menyusun Rencana Strategi dan Arahan Rencana Pengelolaan Pesisir dan Laut
secara Terpadu.

1.3. Sasaran

Sasaran dilakukannya pekerjaan Kajian Pengembangan Sumberdaya Pesisir dan Laut Pantai
Timur dan Pantai Barat Provinsi NAD (Pasca Tsunami) adalah :
1. Teridentifikasinya kerusakan lingkungan baik secara ekologis dan biogeofisik maupun
social ekonomi di kawasan Pantai Timur dan Pantai Barat Provinsi NAD Pasca
Tsunami dan Gempa.
2. Tersedianya data dan informasi sumberdaya pesisir dan laut yang berupa data dasar
dan data tematik dalam rangka mendukung perencanaan dan pengelolaan sumber
daya pesisir dan laut melalui survei lapangan dan pengumpulan data yang
diperlukan.
3. Tersusunnya Rencana Umum Zonasi Kawasan Pesisir dan Laut sebagai dasar acuan
bagi pengembangan sumberdaya pesisir dan laut
4. Tersusunnya Rencana Strategi dan Arahan Rencana Pengelolaan Pesisir dan Laut
secara Terpadu.

1.4. Lingkup dan Lokasi Pekerjaan

1.4.1. Lingkup Kegiatan


Lingkup kegiatan ini, adalah :
1. Pekerjaan Persiapan (Pengumpulan Data dan Peta)
2. Pengumpulan Data Terrestrial
3. Pengumpulan Data Bathimetri dan Pasang Surut
4. Pengumpulan Data Oseanografi

LAPORAN AKHIR Pendahuluan I-3


Kajian Pengembangan Sumberdaya Pesisir dan Laut Pantai Timur Dan
PT. GEOTRAV BHUANA SURVEY Pantai Barat Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (Pasca Tsunami)

5. Pengumpulan Data Ekosistem Pesisir dan Laut


6. Pengumpulan Data Sosial Ekonomi
7. Pengumpulan Data Resiko dan Bencana
8. Penyusunan Draft Rencana Umum Zonasi Kawasan Pesisir dan Laut.
9. Penyusunan Draft Rencana Strategi dan Arahan Rencana Pengelolaan Pesisir dan
Laut secara Terpadu
10. Pembuatan /Penyusunan laporan-laporan dan penyajiannya

1.4.2. Lokasi Kegiatan

Pendekatan Lokasi pekerjaan dalam kajian Kajian Pengembangan Sumberdaya Pesisir dan
Laut Pantai Timur dan Pantai Barat Provinsi NAD (Pasca Tsunami) ini adalah melalui
pendekatan kawasan, dimana meliputi kawasan wilayah pesisir dan laut :

1. Pantai Timur Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD)

Pantai Timur Provinsi NAD meliputi Kawasan Wilayah Pesisir dan Laut yang di
dalamnya mencakup wilayah Kabupaten Aceh Besar, Kota Sabang, Kabupaten Pidie,
Kabupaten Bireueun, Kabupaten Aceh Utara, Kota Lhokseumawe, Kabupaten Aceh
Timur, Kota Langsa, Kabupaten Aceh Tamiang.

2. Pantai Barat Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD)

Pantai Barat Provinsi NAD meliputi Kawasan Wilayah Pesisir dan Laut yang di
dalamnya mencakup wilayah Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten
Nagan Raya, Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Aceh
Selatan, Kabupaten Aceh Singkil.

Secara administratif batas wilayah pesisir kearah daratan sangat tergantung dengan batasan
tingkat pemerintahan yang akan digunakan, yaitu meliputi desa atau kecamatan pesisir
dalam wilayah kabupaten/kota yang berbatasan dengan perairan laut. Sedangkan batas ke
arah laut, mengacu pada UU No. 32/2004, yaitu 4 mil untuk Kabupaten/Kota dan 12 mil
untuk Provinsi. Sedangkan secara ekologis yang didefinisikan sebagai wilayah peralihan
antara laut dan daratan, yang ke arah darat mencakup daerah yang masih terkena
pengaruh laut atau pasang surut, dan ke arah laut masih dipengaruhi oleh pengaruh daratan
seperti pencemaran serta aktifitas manusia di darat yang berpengaruh ke laut.

LAPORAN AKHIR Pendahuluan I-4


Kajian Pengembangan Sumberdaya Pesisir dan Laut Pantai Timur Dan
PT. GEOTRAV BHUANA SURVEY Pantai Barat Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (Pasca Tsunami)

1.5. Jangka Waktu Pelaksanaan

Kegiatan pekerjaan Kajian Pengembangan Sumberdaya Pesisir dan Laut Pantai Timur dan
Pantai Barat Provinsi NAD (Pasca Tsunami) ini dilaksanakan dalam waktu 3 (tiga) bulan,
yaitu bulan Februari – April 2006.

1.6. Struktur Organisasi Pelaksana

Struktur organisani pelaksana pekerjaan Kajian Pengembangan Sumberdaya Pesisir dan Laut
Pantai Timur dan Pantai Barat Provinsi NAD (Pasca Tsunami) ini tersaji pada Gambar 1.1.
berikut ini.

Team Leader
Ahli Pengelolaan Sumberdaya Pesisir

Ahli SIG Ahli Biologi/ Ahli Hidro- Ahli Sosial Ahli Kelautan Ahli Teknologi
Ekologi Laut Oseanografi Ekonomi & Pantai Sistem Informasi

Asisten Ahli Asisten Ahli Asisten Ahli Asisten Ahli Asisten Ahli Asisten Ahli

Tenaga Pendukung : Surveyor, Teknisi, Office Manager, Operator Komputer, Drafter, Tenaga Lokal

Gambar 1.1. Struktur Organisasi Pelaksana Pekerjaan

1.7. Keluaran/Hasil-Hasil Pekerjaan

Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah seperti pada tabel dibawah
berikut ini :
Tabel 1.1. Keluaran/Hasil-Hasil Pekerjaan.
A0 A3 FOLIO /A4
No. JUDUL PRODUK / LAPORAN CD
(eks) (eks) (eks)

1 Laporan Pendahuluan 10

2 Laporan Interim 10

3 Laporan Draft Akhir 10

LAPORAN AKHIR Pendahuluan I-5


Kajian Pengembangan Sumberdaya Pesisir dan Laut Pantai Timur Dan
PT. GEOTRAV BHUANA SURVEY Pantai Barat Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (Pasca Tsunami)

A0 A3 FOLIO /A4
No. JUDUL PRODUK / LAPORAN CD
(eks) (eks) (eks)

4 Laporan Akhir 10

5 Executive Summary 10

6 Peta Terrestrial (1:50.000 dan 1:250.000) 2

7 Peta Bathimetri (1:50.000 dan 1:250.000) 2


Peta Hidro-Oseanografi
8 2
(1:50.000 dan 1:250.000)
Peta Ekosistem Pesisir dan Laut
9 2
(1:50.000 dan 1:250.000)
Peta Resiko dan Rawan Bencana
10 2
(1:50.000 dan 1:250.000)
Peta Rencana Zonasi dan Pengembangaan
11 Sumberdaya Pesisir dan laut 5
(1:50.000 dan 1:250.000)
Laporan Rencana Zonasi dan
12 Pengembangaan Sumberdaya Pesisir dan 10
laut
Laporan Rencana Strategi dan Arahan
13 Rencana Pengelolaan Pesisir dan laut 10
secara Terpadu
Laporan Inventarisasi Kondisi
14 Sosial Ekonomi lengkap dengan foto 10
dokumentasi
Laporan Inventarisasi Kondisi
15 Ekosistem Pesisir dan laut lengkap dengan 10
foto dokumentasi
16 Album Foto Dokumentasi 5

CD-R yang berisi Peta-Peta Hasil Kajian


17 Pengembangan Sumberdaya Pesisir dan laut 10
dan Laporan - Laporan

LAPORAN AKHIR Pendahuluan I-6

Anda mungkin juga menyukai