Anda di halaman 1dari 28

PERANGKAT AJAR

DASAR-DASAR LAYANAN KESEHATAN


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DAN ISU-ISU GLOBAL
DI BIDANG LAYANAN KESEHATAN
X.PTIG.1Perkembangan Teknologi Bidang Layanan Kesehatan
X.PTIG.2Teknologi konvensional dan Industri 4.0 Bidang Layanan Kesehatan

Kelas X SMK Sederajat


Fase E – semester 1 (8 JP)

Ainun Badriah
SMK Negeri 28 Jakarta
Modul Ajar Layanan Kesehatan – X.PTIG
Perkembangan Teknologi dan Isu-Isu Global di Bidang Layanan Kesehatan (X/1)

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Peserta didik dapat memahami perkembangan teknologi yang digunakan di bidang


layanan kesehatan, mulai dari teknologi konvensional sampai dengan penggunaan
teknologi modern yang sudah memanfaatkan industri 4.0.

ALOKASI WAKTU ELEMEN 2. PTIG


Perkembangan teknologi dan isu-isu global di bidang layanan kesehatan
30 Jam (semester 1)

NO SUB ELEMEN ALOKASI WAKTU

2.1 Perkembangan teknologi layanan kesehatan 4 JP


2.2 Teknologi konvensional dan Industri 4.0 4 JP
2.3 Isu-isu global dalam bidang layanan kesehatan 4 JP
2.4 Jenis dan fasilitas layanan kesehatan 6 JP
2.5 Jenis dan fungsi peralatan 12 JP
JUMLAH JAM PELAJARAN 30 JP

TUJUAN PEMBELAJARAN KRITERIA KETERCAPAIAN

X.PTIG.1 ✔ Mampu mengidentifkasi


perkembangan teknologi dalam
Memahami perkembangan teknologi bidang layanan kesehatan
yang digunakan di bidang layanan
kesehatan ✔ Mampu menjelaskan dampak
perkembangan teknologi informasi,
X.PTIG.2 digitalisasi, dan robotika dalam gaya
Memahami Teknologi Konvensional, hidup sehat masyarakat.
memanfaatkan Industri 4.0 dalam ✔ Mampu memanfaatkan
layanan kesehatan perkembangan teknologi dalam
peralatan pelayanan kesehatan bidang layanan kesehatan

PENGETAHUAN/ KETERAMPILAN
KONSEP UTAMA
PRASYARAT

Ainun Badriah
Modul Ajar Layanan Kesehatan – X.PTIG
Perkembangan Teknologi dan Isu-Isu Global di Bidang Layanan Kesehatan (X/1)

✔ Mengenal moda pencari digital ilmiah

⮚ Perkembangan teknologi layanan ✔ Mengenal berbagai jenis media


kesehatan sosial

⮚ Teknologi konvensional dan Industri ✔ Menggunakan mesin pencari digital


4.0 informasi ilmiah

✔ Menyimpulkan dan mengembangkan


intisari tulisan ilmiah

✔ Mengenal konsep kewargaan digital

PROFIL PELAJAR PANCASILA

Setelah Peserta Didik mengikuti pembelajaran, dimensi profil pelajar Pancasila


yang diharapkan muncul adalah:
a. Mandiri
Modul ajar ini menekan pada kemandirian dalam belajar, sehingga Peserta 
didik memiliki gagasan atas pengembangan dirinya yang tercermin dalam
kemampuan untuk bertanggung jawab, memiliki rencana strategis, melakukan
tindakan dan merefleksikan proses dan hasil pengalamannya.
b. Kreatif
Modul ajar ini mengarahkan siswa kepada pembelajaran proses yang sesuai
dengan minat peserta didik di dalam penentuan produk hasil akhir. Dengan
begitu, Peserta didik mampu membuat karya yang inovatif sesuai dengan
karakteristik mereka masing masing.
c. Bernalar Kritis
Modul ajar ini mengarahkan siswa kepada berpikir secara objektif, sistematis
dan saintifik dengan mempertimbangkan berbagai aspek berdasarkan data
dan fakta yang mendukung sehingga dapat membuat keputusan yang tepat
dan berkontribusi memecahkan masalah dalam kehidupan, serta terbuka
dengan penemuan baru.

KATA KUNCI, TOPIK / KONTEN INTI

Industri 4.0, teknologi, media sosial, digital, informasi, komunikasi, aplikasi, mesin,
artificial inteligent, robotic, fasilitas layanan kesehatan, kesehatan

PERTANYAAN INTI / ASESMEN DIAGNOSTIK

1. Bagaimanakah perkembangan teknologi dalam bidang layanan kesehatan?


2. Jelaskan dampak perkembangan teknologi informasi, digitalisasi, dan robotika
dalam gaya hidup sehat masyarakat.
3. Bagaimanakah memanfaatkan perkembangan teknologi dalam bidang layanan
kesehatan?

Ainun Badriah
Modul Ajar Layanan Kesehatan – X.PTIG
Perkembangan Teknologi dan Isu-Isu Global di Bidang Layanan Kesehatan (X/1)

SARANA DAN PRASARANA

Komputer/ Laptop/ Smartphone, Jaringan internet, Proyektor/ LCD

TARGET PESERTA DIDIK

Target perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk mengajar:


● Peserta didik reguler/tipikal
● Peserta didik cerdas istimewa berbakat istimewa (CIBI)

Jumlah peserta didik dalam pembelajaran untuk maksimal 36 peserta didik

KETERSEDIAAN MATERI MODEL PEMBELAJARAN

Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau Problem Based Learning Moda :
yang berpencapaian tinggi
- tatap muka
Ya/ Tidak
- PJJ
Alternatif penjelasan, metode atau
aktivitas untuk peserta didik yang sulit (blended learning)
memahami konsep:

Ya/ Tidak

ASESMEN JENIS ASESMEN

Individu Perfoma dalam presentasi hasil

Kelompok Tertulis (tes objektif, esai)

KEGIATAN PEMBELAJARAN UTAMA

Pengaturan Peserta didik


⮚ Berkelompok (2-3 orang)
Metode
⮚ Ceramah
⮚ Diskusi
⮚ Presentasi

MATERI, ALAT, DAN BAHAN

⮚ Materi ajar

Ainun Badriah
Modul Ajar Layanan Kesehatan – X.PTIG
Perkembangan Teknologi dan Isu-Isu Global di Bidang Layanan Kesehatan (X/1)

1. Fakta : fenomena perkembangan teknologi dalam layanan kesehatan


yang ada di dunia
2. Konsep : perkembangan berbagai jenis teknologi yang dimanfaatkan
dalam fasilitas layanan kesehatan
3. Prinsip : fasilitas layanan kesehatan dan peningkatan gaya hidup sehat
4. Prosedur : pemanfaatan perkembangan teknologi dalam peningkatan
derajat dan layanan kesehatan
⮚ Alat dan Bahan : Kertas HVS/Folio bergaris, Modul (LKS), Perangkat Tulis
(Pensil, Penghapus dan Pulpen)
⮚ Anggaran Biaya : Kertas Folio bergaris /HVS 1 rim : Rp 50.000,00 (asumsi
perangkat tulis sudah tersedia oleh peserta didik)

Ainun Badriah
Modul Ajar Layanan Kesehatan – X.PTIG
Perkembangan Teknologi dan Isu-Isu Global di Bidang Layanan Kesehatan (X/1)

PERSIAPAN PEMBELAJARAN

Mengidentifikasi perkembangan teknologi dan


X.PTIG isu-isu global di bidang layanan kesehatan

LK 1 Memahami perkembangan teknologi yang digunakan di bidang layanan kesehatan

Memahami Teknologi Konvensional, memanfaatkan Industri 4.0 dalam layanan


LK 2
kesehatan

Persiapan yang dilakukan sebelum pembelajaran dimulai:


✔ Membaca materi pembelajaran
✔ Menyiapkan lembar kerja peserta didik
✔ Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran

URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN


60-90 menit

Pembukaan (20 menit)


1. Peserta didik melakukan do’a dan bersyukur sebelum belajar.
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan meminta peserta didik untuk
mempersiapkan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan.
3. Peserta didik menerima informasi tentang pembelajaran yang akan
dilaksanakan dengan materi yang memiliki keterkaitan dengan materi
sebelumnya.
4. Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi, ruang lingkup materi,
tujuan, manfaat, langkah pembelajaran, metode penilaian yang akan
dilaksanakan yang ditayangkan.
5. Guru menyampaikan kepada peserta didik bahwa materi yang akan dipelajari
yaitu perkembangan teknologi dalam layanan kesehatan memiliki banyak
aplikasi tidak hanya di bidang kesehatan, kedokteran, tetapi banyak diterapkan
di bidang yang lain, seperti sosial, masyarakat, dan kehidupan sehari-hari
6. Guru mengaitkan perkembangan teknologi dalam layanan kesehatan dengan
kehidupan nyata.

Kegiatan Inti (60 menit)


Langkah 1. Klarifikasi Masalah
1. Guru dapat membagi peserta didik menjadi sembilan kelompok yang maksimal
terdiri 2 - 3 orang menyesuaikan jumlah peserta didik.
2. Peserta didik dalam kelompok mengamati tayangan audiovisual yang disajikan
oleh guru atau tautan pada LK atau mengerjakan latihan soal (pada Lembar
Kerja/ Modul ada petunjuk kelompok atau individu)
3. Peserta didik memperhatikan dan mengamati penjelasan yang diberikan guru
yang terkait dengan perkembangan teknologi dan isu-isu global dalam layanan
kesehatan secara umum.
4. Guru membagikan LK dan peserta didik membaca petunjuk, mengamati LK.

Ainun Badriah
Modul Ajar Layanan Kesehatan – X.PTIG
Perkembangan Teknologi dan Isu-Isu Global di Bidang Layanan Kesehatan (X/1)

5. Guru memotivasi peserta didik dalam kelompok atau indiviual untuk menuliskan
dan menanyakan permasalahan hal-hal yang belum dipahami dari masalah
yang disajikan dalam LK serta guru mempersilahkan peserta didik dalam
kelompok lain atau secara individual untuk memberikan tanggapan, bila
diperlukan guru memberikan bantuan komentar secara klasikal.

Langkah 2. Brainstorming
6. Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok masing-masing atau individual
dengan guru berdasarkan petunjuk yang ada dalam LK (misalkan: dalam LK
berisikan permasalahan dan langkah-langkah pemecahan serta meminta
peserta didik dalam kelompok untuk bekerja sama untuk menyelesaikan
masalah berkaitan dengan pembahasan).
7. Peserta didik dalam kelompok atau individual melakukan brainstorming dengan
cara berbagi information, dan klarifikasi informasi tentang permasalahan yang
dibahas dalam kehidupan sehari-hari.

Langkah 3. Pengumpulan Informasi dan Data


8. Peserta didik masing-masing kelompok atau individual juga membahas dan
berdiskusi tentang permasalahan berdasarkan petunjuk LK untuk :
a) Menemukan materi pembahasan melalui penyelidikan dan diskusi tentang
perkembangan teknologi di bidang layanan kesehatan
b) Menemukan informasi relevan berkaitan dengan perkembangan teknologi di
bidang layanan kesehatan
c) Mengaplikasikan perkembangan teknologi di bidang layanan kesehatan
dalam menyelesaikan permasalahan.
9. Peserta didik melakukan eksplorasi seperti dalam poin 8, dimana mereka juga
diharapkan mengaitkan dengan kehidupan nyata.
10. Guru memberikan bantuan kepada peserta didik dalam kelompok atau
individual untuk masalah-masalah yang dianggap sulit oleh peserta didik.
11. Guru mengarahkan peserta didik dalam kelompok atau individual untuk
menyelesaikan permasahan dengan cermat dan teliti.

Langkah 4. Berbagi Informasi dan Berdiskusi untuk Menemukan Solusi


Penyelesaian Masalah
12. Guru meminta peserta didik untuk mendiskusikan cara yang digunakan untuk
menemukan semua kemungkinan pemecahan masalah terkait masalah yang
diberikan.
13. Peserta didik dalam kelompok masing-masing atau individual dengan
bimbingan guru untuk dapat mengaitkan, merumuskan, dan menyimpulkan
tentang perkembangan teknologi di bidang layanan kesehatan serta
memberikan bantuan untuk menyajikan hasil pemecahan masalah yang telah
diperoleh.
14. Peserta didik dalam kelompok atau individual menyusun laporan hasil diskusi
penyelesaian masalah yang diberikan terkait perkembangan teknologi di
bidang layanan kesehatan

Ainun Badriah
Modul Ajar Layanan Kesehatan – X.PTIG
Perkembangan Teknologi dan Isu-Isu Global di Bidang Layanan Kesehatan (X/1)

Langkah 5. Presentasi Hasil Penyelesaian Masalah


15. Beberapa perwakilan kelompok atau secara individual menyajikan secara
tertulis dan lisan hasil pembelajaran atau apa yang telah dipelajari pada tingkat
kelas atau tingkat kelompok mulai dari apa yang telah dipahami berkaitan
dengan permasahan kehidupan sehari-hari berdasarkan hasil diskusi dan
pengamatan.
16. Peserta didik yang lain dan guru memberikan tanggapan dan menganalisis
hasil presentasi meliputi tanya jawab untuk mengkonfirmasi, memberikan
tambahan informasi, melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya.

Langkah 6. Refleksi
17. Peserta didik melakukan refleksi, resume dan membuat kesimpulan secara
lengkap, komprehensif dan dibantu guru dari materi yang yang telah dipelajari
terkait perkembangan teknologi di bidang layanan kesehatan
18. Guru memberikan apresiasi atas partisipasi semua peserta didik.

Penutup (10 menit)


1. Guru menggunakan metode tanya jawab, peserta didik bersama guru
menyebutkan kembali intisari materi pembelajaran hari ini.
2. Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan
berikutnya.
3. Untuk memberi penguatan materi yang telah di pelajari, guru memberikan
arahan untuk mencari referensi terkait materi yang telah dipelajari baik melalui
buku buku di perpustakaan atau mencari di internet.
4. Guru menutup pembelajaran dengan mengucupkan syukur dan berdoa bersama
semoga apa yang dipelajari hari ini dapat dipahami dengan baik.

STRATEGI ASESMEN

⮚ Observasi guru selama kegiatan belajar berlangsung


- Tanggung jawab mengerjakan tugas
- Keaktifan peserta didik saat diskusi materi
- Kesantunan dalam proses belajar
⮚ Penilaian hasil presentasi hasil diskusi
⮚ Penilaian hasil lembar kerja peserta didik
⮚ Asesmen Tertulis

Ainun Badriah
Modul Ajar Layanan Kesehatan – X.PTIG
Perkembangan Teknologi dan Isu-Isu Global di Bidang Layanan Kesehatan (X/1)

REFLEKSI

GURU PESERTA DIDIK

⮚ Apakah dalam membuka pelajaran ⮚ Apakah kamu memahami intruksi


dan memberikan penjelasan teknis yang dilakukan untuk pembelajaran?
atau intruksi yang disampaikan untuk
pembelajaran yang akan dilakukan ⮚ Apakah media pembelajaran, alat
dapat dipahami oleh peserta didik? dan bahan mempermudah kamu
dalam pembelajaran?
⮚ Bagain manakah pada rencana
pembelajaran yang perlu diperbaiki? ⮚ Apakah materi yang disampaikan,
didiskusikan, dan dipresentasikan
⮚ Bagaimana tanggapan peserta didik dalam pembelajaran dapat kamu
terhadap materi atau bahan ajar, pahami?
pengelolaan kelas, latihan dan
penilaian yang telah dilakukan dalam ⮚ Manfaat apa yang kamu peroleh dari
pembelajaran? materi pembelajaran?

⮚ Apakah dalam berjalannya proses ⮚ Sikap positif apa yang kamu peroleh
pembelajaran sesuai dengan yang selama mengikuti kegiatan
diharapkan? pembelajaran?

⮚ Apakah arahan dan penguatan ⮚ Kesulitan apa yang kamu alami


materi yang telah dipelajari dapat dalam pembelajaran?
dipahami oleh peserta didik? ⮚ Apa saja yang kamu lakukan untuk
belajar yang lebih baik?

PENGAYAAN DAN REMEDIAL

A. PENGAYAAN
Pengayaan diberikan apabila siswa sudah berhasil mencapai tujuan yang
diketahui dari perolehan skor pada assessmen nya sudah diatas KKM. Apabila
siswa yang bertanya dan berminat mengembangkan ketrampilan yang sudah
diajarkan, guru dapat memberikan bimbingan ataupun mengarahkan dan
memberikan konsep/ materi yang layak untuk dikembangkan. Berikut materi
yang dapat disampaikan untuk pengayaan:

B. REMEDIAL
Remedial dilakukan apabila tujuan pembelajaran belum tercapai. Belum
tercapainya tujuan pembelajaran dapat diketahui apabila skor perolehan dari
instrumen penilaian/ assessmen masih dibawah KKM (Kriteria ketuntasan
Minimal). Remedial teaching dapat dilakukan oleh guru atau tutor teman sebaya

Ainun Badriah
Modul Ajar Layanan Kesehatan – X.PTIG
Perkembangan Teknologi dan Isu-Isu Global di Bidang Layanan Kesehatan (X/1)

(peer learning), dapat dilakukan per kelompok atau individu. Dan remedial test
dapat dilakukan dengan instrumen yang sama dalam asesmen atau
menggunakan instrumen baru yang lebih sederhana untuk dapat mengetahui
peningkatan capaian belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Perdirjen Dikdasmen Kemdikbud No.07/D.55/KK/2018 Tentang Struktur Kurikulum


SMK/MAK.

Perdirjen Dikdasmen No.464/D.D5/KR/2018 Tentang Kompetensi Inti dan


Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional(A),Muatan
Kewilayahan(B),Dasar Bidang Keahlian (C2) dan Kompetensi Keahlian(C3).

Barbara R. Heigner, Esther Caldwell; alih bahasa, Jane F Budhi, Allenidekania.


2013. Asisten Keperawatan: introduksi, etika, dan hukum: modul SMK
Kesehatan. Jakarta: EGC.

Nurkhayah, E., Konsep Dasar Keperawatan Kompetensi Keahlian Asisten


Keperawatan Jilid 1 dan 2, Penerbit Pilar Utama Mandiri

Malkin, R., 2008. Designing appropriate healthcare technologies, Appropriate


Technology,

McKinlay, J.B., 1981 From ‘Promising Report’ to ‘Standard Procedure’ : Seven


Stages in the Career of a Medical Innovation”. Milbank Memorial Fund
Quarterly 59(3)

Rogowski. W. 2007. Current impact of gene technology on healthcare. A map of


economic assessment. Health Policy

Besari, M.S. 2008 ; Teknologi di Nusantara, Jakarta : Salemba Teknika

Tugwell, P., Bennett, K., Feeny, D., Guyatt, G., Haynes, R.B. 1986. A frame work for
the evaluation of technology : The technology assesment iterative loap. In :
David, F., Gordon, G., Peter, T. (eds). Health Care Technology : Effectiveness,
Eficiency, and Public Policy. Montreal : The institute for Research on Public
Policy

Ainun Badriah
Modul Ajar Layanan Kesehatan – X.PTIG
Perkembangan Teknologi dan Isu-Isu Global di Bidang Layanan Kesehatan (X/1)

PERTEMUAN KE-1
PERKEMBANGAN T EKNOLOGI LAYANAN KESEHAT AN

Kehidupan manusia tidak terlepas dari teknologi, begitu pula dalam


bidang kesehatan. Kata teknologi berasal dari bahasa Y unani, techne yang
berarti keahlian dan logia yang berarti pengetahuan. T eknologi dalam
pengertian sempit mengacu pada obyek benda yang digunakan untuk
kemudahan aktivitas manusia, seperti mesin, perkakas, atau perangkat
keras. T eknologi secara harfiah berasal dari bahasa latin texere yang berarti
menyusun atau membangun, sehingga istilah teknologi tidak terbatas pada
penggunaan mesin. T eknologi dapat diartikan perpanjangan tangan
manusia untuk dapat memanfaatkan alam dan sesuatu yang ada di sekelilingnya
secara lebih maksimal sehingga mempermudah pemenuhan kebutuhan
manusia.
Sebelum teknologi muncul dan berkembang, kebutuhan manusia seperti
makanan, pakaian, rumah dan persenjataan diproduksi dengan tangan atau
dengan bantuan hewan pekerja. Pada awal abad ke-19, manufaktur mulai
berubah secara dramatis dengan munculnya industri 1.0.

Sejarah Perkembangan Teknologi

Industri 1.0
Pada tahun 1800-an, mesin mesin bertenaga air dan uap mulai
dikembangkan untuk membantu para pekerja. Industri 1.0 dimulai dengan
ditemukannya mesin uap oleh James Watt (1763), yang kemudian memulai
revolusi industri di seluruh dunia. Seiring dengan meningkatnya
kemampuan produksi, bisnis juga tumbuh dari pemilik usaha perorangan
yang mengurus sendiri bisnisnya dan atau meminta bantuan tetangganya
sebagai pekerja.

Industri 2.0
Pada awal abad ke-2.0, listrik menjadi sumber utama kekuasaan.
Industri 2.0 diawali dengan penemuan sumber energi baru, seperti listrik oleh
T homas Alfa Edison (1882), gas, dan minyak bumi. Metode
berkomunikasi pun berubah dengan ditemukannya telegram dan telepon.
Sarana transportasi juga berubah dengan ditemukannya m obil dan pesawat
pada awal abad ke-20. Penggunaan listrik lebih efektif dari pada tenaga uap
atau air karena produksi difokuskan ke satu mesin. Akhirnya mesin
dirancang dengan sumber daya mereka sendiri, membuatnya lebih portabel.
Pada periode ini juga melihat perkembangan sejumlah program
managemen yang memunginkan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas manufaktur.

Industri 3.0
Industri 3.0, ditandai dengan berkembangnya sektor elektronik;
teknologi informasi (transistor, mikroprosesor, telepon genggam, dan komputer),
serta proses otomatisasi, robot dan mesin mulai menggantikan peran manusia.
Penemuan dan pembuatan perangkat elektronik tersebut di atas memungkinkan
untuk lebih mengotomatisasi mesin-mesin individual untuk melengkapi atau

Ainun Badriah
Modul Ajar Layanan Kesehatan – X.PTIG
Perkembangan Teknologi dan Isu-Isu Global di Bidang Layanan Kesehatan (X/1)

mengganti operator. Periode ini juga melahirkan pengembangan sistem


perangkat lunak untuk memanfaatkan perangkat keras elektronik.
Sistem terintegrasi, seperti perencanaan kebutuhan material, digantikan
oleh alat perencanaan sumber daya perusahaan yang memungkinkan manusia
untuk merencanakan, menjadwalkan, dan melacak arus produk.

Industri 4.0
Perkembangan internet telah memulai revolusi industri 4.0. Melalui
internet, suatu proses produksi dapat diatur secara virtual dan saling
terkoneksi dengan sistem komputasi awan (cloud), analisis data, dan IoT
(internet of things). T eknologi ini menghubungkan internet of things dengan
teknik manufaktur untuk memungkinkan sistem berbagi informasi,
menganalisanya, dan menggunakannya untuk memandu tindakan cerdas.
Teknologi ini menggabungkan teknologi mutakhir termasuk manufaktur
aditif, robotika, kecerdasan buatan dan teknologi kognitif lainnya, material
canggih, dan augmented reality.
Kemajuan dari teknologi tersebut juga telah merambah di bidang kesehatan.
Pemanfaatan teknologi ini menjadi salah satu solusi tepat dalam masalah
layanan publik seperti masalah geografis, waktu dan sosial ekonomis.
Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa pemanfaatan teknologi dalam
bidang kesehatan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan serta dapat
merubah perilaku kesehatan.
Teknologi dan produk teknologi kesehatan diadakan, diteliti, diedarkan,
dikembangkan, dan dimanfaatkan bagi kesehatan masyarakat. T eknologi
kesehatan yang dimaksud mencakup segala metode dan alat yang
digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit, mendeteksi adanya
penyakit, meringankan penderitaan akibat penyakit, menyembuhkan,
memperkecil komplikasi, dan memulihkan kesehatan setelah sakit.

Tahapan-Tahapan Pengembangan Teknologi Kesehatan

Pengembangan mempunyai makna proses, cara mengembangkan agar menjadi


maju, baik atau sempurna. Pengembangan teknologi kesehatan dapat dibedakan
dalam 4 tahapan : (1) inovasi; (2) pengembangan; (3) difusi atau disiminasi; (4)
evaluasi (Feeney, 1986).

1. Inovasi
Kata inovasi yang digunakan disini menunjukkan kepada kreasi baru alat
atau teknik atau kombinasi alat yang lama menjadi konfigurasi yang baru atau
untuk aplikasi yang baru (Eden, 1986). Inovasi memunculkan kebaruan
(novelty) dalam pengetahuan ilmu kedokteran, praktek kedokteran atau
organisasi. Kebanyakan inovasi adalah sebagai hasil dari banyaknya
kemajuan-kemajuan yang kecil yang secara individual mungkin tidak berarti
tetapi mempunyai efek yang kumulatif. Teknologi yang baru jarang
berkembang dalam satu langkah saja. Modikasi dan pengembangan teknologi
merupakan proses yang berjalan berkesinambungan.
Menurut McKinlay (1981) melukiskan tujuh tahap dalam inovasi medis
sebagai berikut : (1) laporan pendahuluan yang menjanjikan berdasarkan
evikasi, inovasi medis terhadap beberapa kasus tanpa kontrol; (2) pemakaian
atau pengambilan teknologi oleh profesional atau organisasional; (3)

Ainun Badriah
Modul Ajar Layanan Kesehatan – X.PTIG
Perkembangan Teknologi dan Isu-Isu Global di Bidang Layanan Kesehatan (X/1)

penerimaan publik (pihak ketiga); (4) laporan observasional dan prosedur


standar; (5) uji kendali acak (randomize control trial); (6) pengaduan oleh
profesional; (7) teknologi mengalami kehilangan kepercayaannya dan erosi.
Tahap yang paling kritis ada pada tahap 5, uji kendali acak, disini dengan
cermat dilakukan evaluasi klinis tentang efektivitas inovasi. Biasanya hasil-
hasil uji klinis kendali acak kurang disukai untuk teknologi inovasi daripada
laporan kasus yang tanpa kontrol. Pada tahap 6, dimana ada bukti-bukti yang
negatif dalam penelitian uji klinik kendali acak dapat menimbulkan pengaduan
oleh profesional. Laporan bukti-bukti laporan kasus yang positif tampaknya
mencukupi untuk memperluan difusi dari suatu inovasi.
Sedangkan uji kendali acak yang mendukung praktek klinis kelihatannya
lebih banyak diterima persetujuannya dari pada hasil yang negatif. Inovasi
teknologi kesehatan merupakan suatu proses yang saling terkait jarang
mempunyai pengembangan teknologi yang merupakan garis lurus. Biasanya
dimulai dengan pengenalan akan kebutuhan, dimana klinisi sebagai penyedia
utama pelayanan kesehatan sebagai orang yang kemungkinan paling
mengetahui apa yang dibutuhkan dan menyatakan masalah dalam konteks
yang secara medis tepat.
Proses inovasi teknologi pada umumnya diawali dengan suatu proses
pengembangan ilmu pengetahuan melalui riset dasar. Pengembangan
mempunyai makna proses, cara mengembangkan agar menjadi maju, baik
atau sempurna.
Menurut Basari (2006), masih banyak universitas dan lembaga-lembaga di
Indonesia yang belum mempunyai kesadaran bahwa penelitian merupakan
’ruh’ dari pendidikan universitas Kemampuan riset pendidikan tinggi saat ini
masih rendah karena laboratorium miskin peralatan, para dosen penelitinya
tidak cukup waktu merenung (contemplating) mengenai bidang
spesialisasinya. Dosen peneliti meninggalkan tugas penelitiannya demi
memenuhi kebutuhan dasar bagi kehidupannya yang layak. Masih banyak
masalah yang perlu diselesaikan namun perlengkapan laboratorium dan
kesejahteraan minimal dosen peneliti merupakan masalah utama di Indonesia.

2. Proses pengembangan teknologi


Proses pengembangan teknologi dibedakan menjadi : (1) teknologi
bakalan (emerging technology) adalah teknologi yang sedang diterapkan
dalam taraf pengembangan di laboratorium inkubator atau sedang dalam uji
coba laboratorium; (2) teknologi baru (new technology). Teknologi baru secara
fundamental berbeda dengan teknologi yang sudah ada sebelumnya.
Teknologi ini biasanya menunjukkan perbaikan dalam diagnosis dan
ketepatan diagnosis, demikian juga memberikan teknologi terapi yang baru.
Contoh teknologi diagnostik baru : Multislices CT (Computerized
Tomograph) Scan lebih baik bila dibandingkan dengan CT scan tipe lama.
Teknologi terapi baru : intervensi endovaskuler, transplantasi organ, organ
buatan (Artifisial Organ), katup jantung prostetik. (3) teknologi masa kini
(current technology, establish technology) adalah teknologi yang sudah biasa
dikenal, contohnya : MRI (Magnetic Resonance Imaging). (4) teknologi masa
depan (future technology) seperti : sistem mikroelektro mekanik, robotik untuk
membantu pembedahan sebagai pengembangan dari kombinasi Ilmu Fisika,
Tehnik dan Ilmu Informasi, Nano tehnologi, Rekayasa Genetik dan
sebagainya.

Ainun Badriah
Modul Ajar Layanan Kesehatan – X.PTIG
Perkembangan Teknologi dan Isu-Isu Global di Bidang Layanan Kesehatan (X/1)

3. Difusi teknologi
Difusi teknologi adalah suatu proses dimana teknologi memasuki dan
menjadi bagian dari sistem pelayanan kesehatan (Banta et al, 1981). Fase ini
mengikuti tahap riset dan pengembangan dan mungkin juga tidak mengikuti uji
klinik yang teliti untuk menunjukkan efikasi dan keselamatan pasien. Pada
awal fase difusi biasanya berjalan lambat, hal ini menunjukkan kehati-hatian
dari sebagian pengguna walaupun boleh jadi juga menunjukkan masalah
komunikasi informasi tentang inovasi yang sudah dikembangkan. Penelitian-
penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa difusi ini dipengaruhi oleh
pembuat keputusan dan kendalakendala yang dihadapi oleh perorangan
terhadap keputusan untuk penggunaan teknologi tersebut.
Untuk rumah sakit biasanya terkendala dengan keterbatasan anggaran
atau kendala dalam penggunaannya. Hasil-hasil dari uji klinik dan pengalaman
di praktek lapangan terpengaruh terhadap sikap dan perilaku dokter. Jika
hasilnya positip difusi berjalan cepat dan akan berlanjut sampai ada teknologi
baru yang menggantikannya. Bila bukti-bukti klinis tidak jelas atau negatif
mungkin akan memperlambat difusi atau bahkan menolak teknologi tersebut.

4. Evaluasi
Evaluasi teknologi kesehatan menyangkut beberapa faktor, diantaranya :
(a) potensi terapi, (b) kemampuan diagnosis dan skrining, (c) efektivitas di
masyarakat, (d) kepatuhan pasien dan (e) cakupannya (Tugwell et al, 1986).

a. Potensi untuk terapi.


Evaluasi teknologi kesehatan hendaknya dikaitkan dengan kemampuan
teknologi baru itu untuk meningkatkan derajat kesehatan secara langsung
maupun tidak langsung. Dalam hal ini yang perlu dipertanyakan adalah
apakah teknologi terapi yang baru itu lebih bermanfaat dibandingkan
dengan kerugian terhadap pasien yang diagnosanya tepat, diobati dengan
tepat dan taat pada rekomendasi pengobatan tersebut.

b. Kemampuan untuk diagnosis dan skrining.


Teknologi untuk diagnosis dan skrining kemungkinan merupakan area
yang tumbuh paling cepat dalam teknologi kesehatan, misalnya
pengembangan dalam CT Scan dan MRI. Biasanya teknologi untuk
diagnosis dan skrining dikaitkan dengan kemanfaatan terapi dan untuk
meningkatkan perbaikan hasil akhir (outcome). Hal ini dapat dibedakan
dalam beberapa tingkatan sebagai berikut :
1) kemampuan teknologis dari alat diagnostik yang menunjukkan kinerja
spesifikasi yang dilakukan di lingkungan laboratorium,
2) akurasi diagnostik. Teknologi memberikan informasi yang
memungkinkan personil kesehatan membuat lebih akurat penilaiannya
dan berat ringannya penyakit,
3) pengaruh terhadap penyedia pelayanan. Teknologi memberikan
personil kesehatan lebih percaya terhadap diagnosis dan oleh
karenanya mengurangi kecemasan dan meningkatkan kenyamanan,
4) efek terapi. Keputusan terapi yang dibuat oleh profesional kesehatan
dapat berubah sebagai hasil aplikasi teknologi,

Ainun Badriah
Modul Ajar Layanan Kesehatan – X.PTIG
Perkembangan Teknologi dan Isu-Isu Global di Bidang Layanan Kesehatan (X/1)

5) outcome pasien.akan menentukan aplikasi teknologi yang bermanfaat


bagi pasien.

c. Efektivitas di masyarakat
Untuk menentukan efektivitas teknologi di masyarakat perlu dilibatkan
penilaian terhadap besarnya peningkatan derajat kesehatan yang dapat
diharapkan sebagai akibat aplikasi dari teknologi spesifik di dalam
masyarakat atau populasi yang terjangkau. Kepatuhan profesional
kesehatan merupakan salah satu komponen efektivitas penggunaan
teknologi di masyarakat di sini diperlukan informasi sejauh mana
profesional kesehatan tersebut mematuhi aplikasi teknologi yang
diperlukan untuk aplikasi diagnosa yang tepat dan teknologi manajemen
(pencegahan, penyembuhan paliatif dan rehabilitasi). Pendidikan
kedokteran berkelanjutan sangat penting untuk menjamin bahwa dokter
dan profesional kesehatan terlibat secara benar dalam penerapan
teknologi baru.

d. Evaluasi kepatuhan pasien


Seberapa jauh kepatuhan pasien terhadap penyedia pelayanan
kesehatan dalam hal rekomendasi dan terapi dapat dinilai tergantung dari
jenis teknologi yang secara substansial mempengaruhi besarnya manfaat
yang diperoleh darinya.

e. Evaluasi cakupan (Evaluation Coverage)


Cakupan disini diartikan sebagai seberapa jauh teknologi yang
bermanfaat diterapkan secara tepat terhadap semua pasien atau
masyarakat yang memperoleh manfaat darinya. Cakupan melukiskan
apakah pasien secara individual memerlukan atau tidak teknologi
tersebut.

Tantangan Dan Kebutuhan Teknologi Masa Depan

1. Tantangan masa depan


Masalah dan tantangan masa depan haruslah didasari dengan
kepercayaan bahwa sebagai panggilan dasariah manusia adalah untuk
menyingkapkan rahasiarahasia alam dan menggali sumber-sumbernya
yang ada di dunia ini (Bone, 1988). Dewasa ini riset tidak sekedar inisiatif
pribadi tetapi telah menjadi bagian kolektif dan serius yang semakin
meningkat jumlahnya untuk mengembangkan kemanusiaan dan juga
merupakan tugas masyarakat untuk mempertahankan kelangsungan hidup
dan lingkungannya secara menyeluruh. Karena teknologi merupakan satu-
satunya instrumen untuk menghasilkan nilai tambah (added value), maka
penguasaan dan kemampuan menciptakan teknologi menjadi masalah
yang krusial. Penguasaan ilmu pengetahuan merupakan prasyarat bagi
terciptanya teknologi modern (Basari, 2008). Hal tersebut berarti bahwa
manusia harus menjamin selain teknologi yang sudah ada atau sudah
mapan (established technology) juga teknologi dikemudian hari (future
technology), seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia.

Ainun Badriah
Modul Ajar Layanan Kesehatan – X.PTIG
Perkembangan Teknologi dan Isu-Isu Global di Bidang Layanan Kesehatan (X/1)

2. Prioritas riset
Untuk menyusun prioritas riset teknologi sanngat komplek dan penuh
dengan tujuan yang saling bersilangan hampir tidak pernah tersedia uang
yang cukup untuk mengeksplorasi setiap pertanyaan penelitian, peluang
dan pemecahan masalah untuk menyelamatkan kehidupan manusia. Untuk
pengembangan teknologi kesehatan memerlukan uang yang banyak dan
pemahaman bahwa bukti nyata penggunaan investasi dalam riset masih
terletak bertahun-tahun ke depan. Dinamika dan arus pasar teknologi tidak
selalu cocok dengan fasilitas institusi akademik yang ada (Raymond, 1998)

Ainun Badriah
Modul Ajar Layanan Kesehatan – X.PTIG
Perkembangan Teknologi dan Isu-Isu Global di Bidang Layanan Kesehatan (X/1)

LEMBAR KERJA SISWA


DASAR-DASAR LAYANAN KESEHATAN
PERKEMBANGAN T EKNOLOGI LAYANAN KESEHAT AN

Hari/tanggal :
Kelas :
Nama :

Tujuan :
Melalui kegiatan literasi, diskusi jarak jauh (online melalui ZCM, GCR, atau WAG)
dan informasi siswa dapat mengidentifikasi perkembangan teknologi di bidang
layanan kesehatan

Langkah Kerja :
1. Pelajari ilustrasi atau kasus yang disampaikan oleh guru
2. Diskusikan secara online (sesuai kesepakatan) dengan anggota kelompok yang
lain
3. Buatlah paparan singkat tentang perkembangan teknologi di bidang layanan
kesehatan
4. Presentasi kelompok berdasarkan pembagian kelompok
5. Forum tanya jawab online sesuai kesepakatan antara penyaji dan kelompok lain
6. Guru memberi klarifikasi tentang hasil diskusi
7. Guru dan Siswa menarik kesimpulan

Hasil diskusi dan Presentasi :


Unggah paparan dan foto ZCM, GCR, atau WAG melalui tugas kelas GCR dan
salin link hasil diskusi

CATATAN KEGIATAN

Ainun Badriah
Modul Ajar Layanan Kesehatan – X.PTIG
Perkembangan Teknologi dan Isu-Isu Global di Bidang Layanan Kesehatan (X/1)

PERTEMUAN KE-2

T EKNOLOGI KONVENSIONAL DAN INDUST RI 4.0

Era revolusi industri 4.0 memberikan tantangan nyata yang tidak mudah
di sektor kesehatan sehingga dibutuhkan perkembangan teknologi untuk
menunjang kualitas pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan konvensional
yang dilakukan oleh dokter dan atau tenaga kesehatan lainnya berupa tindakan
mengobati gejala dan penyakit dengan menggunakan obat, pembedahan, dan
atau radiasi juga mulai mengalami perkembangan seiring perkembangan di era
teknologi 4.0, dan didukung oleh teknologi informasi. Pada
perkembangannya saat ini, layanan kesehatan dapat diperoleh masyarakat
dengan mudah serta penanganan pasien lebih berkualitas. namun demikian
masih terdapat kendala yang dihadapinya, diantaranya adalah:

a . Konektivitas

Konektivitas menjadi penyebab utama sistem kesehatan digital (e-Health) di


Indonesia tidak berkembang, terutama masyarakat di daerah-daerah terpencil,
karena jangkauan konektifitas jaringan internet masih belum menjangkau di
seluruh pulau di Indonesia. Oleh karena itu, pelayanan semacam ini perlu untuk
diperhatikan oleh pemerintah, sehingga masyarakat bisa mendapat akses
layanan kesehatan yang baik dan merata dengan biaya yang jauh lebih murah.

b. Kejelasan Regulasi.

Regulasi tentang kesehatan belum sepenuhnya mengatur pelayanan kesehatan


berbasis teknologi informasi. Pada kenyataannya banyak masyarakat yang masih m
erasa tidak puas dengan adanya layanan kesehatan berbasis teknologi informasi.
Beberapa hal berikut ini yang menyebabkan ketidakpuasaan masyarakat adalah :

1. Penyimpanan riwayat kesehatan, saat pasien berobat melalui aplikasi


belum jelas
2. Keamanan data masih menjadi masalah dalam layanan berbasis
teknologi informasi
3. Komunikasi antara dokter dengan pasien belum baik, apabila dokter tidak
memeriksa penyakit secara langsung.
4. Penyebaran distribusi kesehatan dari negara kepulauan menjadi kendala
tersendiri. Beberapa pelaku bisnis kesehatan enggan untuk mendirikan
rumah sakit swasta di tempat terpencil, sehingga menimbulkan
kesenjangan
5. Pelayanan kesehatan masih rendah yang terlihat dari kendala masyarakat
dalam mendapatkan layanan kesehatan T eknologi informasi belum
dimanfaatkan dengan baik.

Ainun Badriah
Modul Ajar Layanan Kesehatan – X.PTIG
Perkembangan Teknologi dan Isu-Isu Global di Bidang Layanan Kesehatan (X/1)

Salah satu pemanfaatan teknologi informasi di bidang manajemen


kesehatan adalah dengan membangun sistem informasi rumah sakit. Sistem
informasi ini digunakan untuk kepentingan pengolahan data pasien yang
digunakan kalangan medis rumah sakit seperti data penyakit, riwayat
penyakit pasien hingga sistem pelaporan perkembangan pasien ketika sedang
menjalani perawatan. Manajemen rumah sakit juga membutuhkan peran dari
teknologi digital untuk menentukan kebutuhan tenaga di ruang rawat,
pengklasifikasian klinis pasien berbasis kebutuhan perawat. T eknologi
informasi dapat pula membantu dalam penerapan rekam medis. database untuk
mencatat semua data medis, demografis serta setiap event dalam manajemen
pasien di rumah sakit.

Kemajuan teknologi ini juga dapat membantu mengatasi masalah langkanya


tenaga ahli di daerah dengan menerapkan pengobatan jarak jauh, seperti:
telemedicine, teleconsultation, dan teleradiology. Pada saat ini, pemerintah
bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti institusi pendidikan, organisasi
profesi, dan pelaku industri telah mengembangkan pengobatan jarak jauh. T
elemedicine merupakan suatu layanan kesehatan antara dokter atau praktisi
kesehatan dengan pasien jarak jauh guna mengirimkan data medik pasien
menggunakan komunikasi audio visual mengunakan infrastruktur telekomunikasi
yang sudah ada misalnya menggunakan internet, satelit dan lain sebagainya.

Beberapa tempat pelayanan kesehatan masih menggunakan pelayanan


manual, sementara di sisi lain, masyarakat pengguna internet juga belum
dapat memanfaatkan layanan kesehatan. Hal ini disebabkan karena pada saat
ini, teknologi informasi masih banyak digunakan untuk kegiatan yang lain,
bukan untuk mendapatkan layanan kesehatan.

Hasil penelitian tentang analisis dampak dari revolusi industri 4.0 di


bidang kesehatan, didapatkan kesimpulan bahwa revolusi industri 4.0
adalah penggabungan teknologi otomatisasi dan internet. Revolusi Industri
4.0 memberikan banyak pengaruh dalam bidang kesehatan, dibuktikan
dengan adanya beberapa teknologi yang digunakan untuk penemuan- penemuan
baru yang akan terus dikembangkan diantaranya adalah pencarian obat
baru dengan metoda komputasi dan mikrobiotik usus untuk penempuan target
obat. Penemuan baru tersebut digunakan untuk mengembangkan obat baru
dengan tujuan peningkatan kualitas hidup manusia.

Perkembangan teknologi yang semakin pesat, terutama di bidang kesehatan


memudahkan masyarakat dalam mengakses berbagai bentuk informasi
tentang kesehatan. Meskipun demikian, masyarakat tetap harus lebih selektif
terhadap informasi yang didapatkan dari internet dan lebih terbuka terhadap
perkembangan teknologi terkini. T enaga kesehatan juga harus selalu
berperan aktif dalam menggali berbagai informasi dan mengikuti
perkembangan terbaru di dunia kesehatan guna memaksimalkan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat.

Ainun Badriah
Modul Ajar Layanan Kesehatan – X.PTIG
Perkembangan Teknologi dan Isu-Isu Global di Bidang Layanan Kesehatan (X/1)

Kebutuhan Masa Depan

1. Transfer Teknologi
Negara berkembang seperti Indonesia umumnya masih relatif miskin
akan teknologi hasil pengembangan sendiri kebanyakan teknologi yang
beroperasi atau dipakai di masyarakat adalah hasil import dari bangsa lain.
Dari perspektif masyarakat yang mengadopsi teknologi, asing transfer
teknologi berdampak pada 3 macam proses sosial yang berbeda satu sama
lain: (1) transfer inovasi teknologi (Transfer of Technology), (2)
mengoperasikan teknologi (Operation Technology), (3) mengonsumsi
teknologi (Consuming Technology).
Transfer teknologi diharapkan menginduksi kemampuan produksi
teknologi semacam serta memelihara (maintenance) teknologi secara
domestik. Di bidang kesehatan kedokteran uji coba dapat dimulai dari
tingkatan laboratorium, percobaan pada hewan, uji klinis terbatas, uji klinis
kendali acak, dan pemanfaatan di masyarakat luas. Bilamana dalam proses
trial dan error dijumpai kegagalan kita harus maju terus pantang mundur
walaupun perbaikannya memerlukan beberapa tahun tentu saja dengan
resiko menghabiskan sumberdaya keuangan dan sumber-sumber lain yang
lebih banyak.
Kita harus siap menghadapi kegagalan dan siap belajar dari kegagalan
tanpa mengambil resiko kegagalan kita tidak akan pernah menemukan
yang lebih baik untuk membuat produk, proses dan material yang lebih
bermanfaat bagi upaya peningkatan derajat bangsa kita.

2. Teknologi Tepat Guna


Teknologi kesehatan tepat guna sering disalahartikan sebagai teknologi
yang memandang bahwa peralatannya harus sederhana. Menurut
Organisasi Kesehatan Sedunia WHO (1984). Teknologi kesehatan tepat
guna atau appropriate health technology adalah metoda-metoda,
prosedur-prosedur, teknik-teknik, dan peralatan yang secara ilmiah sah
sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan lokal dan dapat diterima oleh yang
memakainya dan dapat dipelihara dan dimanfaatkan dengan
sumbersumber masyarakat atau negara dapat menyediakan. Hambatan-
hambatan terhadap teknologi kesehatan tepat guna menurut Malkin,
2008, (1) penyebaran teknologi kesehatan tidak jelas organisasinya, (2)
Produksi alat kesehatan lokal masih sedikit jumlahnya, (3) pengguna
kurang familiar dengan peralatan yang baru, kurangnya pelatihan untuk
menggunakan alat-alat baru.
Untuk menentukan apakah teknologi tersebut memenuhi syarat atau
tidak Centers for Medical care and medical Services (CMS) menetapkan
kriteria sebagai berikut (Clyde et al 2008):
(1) teknologi memberikan pilihan terapi bagi populasi pasien yang tidak
merespon atau tidak memenuhi syarat dengan terapi yang tersedia
saat ini.
(2) teknologi memberikan kemampuannya untuk mendiagnosis kondisi
pasien yang sebelumnya tidak terdeteksi dengan metode yang
tersedia saat ini atau mampu mendiagnose kondisi medis pasien lebih
dini. Harus ada bukti juga bahwa penggunaan alat tersebut
mempengaruhi manajemen pasien,

Ainun Badriah
Modul Ajar Layanan Kesehatan – X.PTIG
Perkembangan Teknologi dan Isu-Isu Global di Bidang Layanan Kesehatan (X/1)

(3) penggunaan teknologi baru secara bermakna memperbaiki hasil


(outcome klinis) bagi pasien jika dibandingkan dengan teknologi yang
tersedia saat ini. Hasil atau outcome yang sering dievaluasi dalam
penelitian alat-alat medis adalah tentang kemampuannya,
menurunkan angka mortalitas, komplikasi yang terkait dengan
pemakaian alat, menurunkan jumlah lama hari rawat di rumah sakit
(length of stay), dapat mempercepat proses penyembuhan penyakit,
mengurangi waktu pemulihan.

Masih banyak kendala pengembangan teknologi kesehatan di negara


berkembang, oleh karena itu pilihan yang rasional adalah teknologi
kesehatan tepat guna dengan langkah-langkah sebagai berikut :
(1) mengenali kebutuhan teknologi di masyarakat dengan melakukan riset
pasar di rumah sakit pemerintah maupun swasta dan sektor-sektor
upaya pelayanan kesehatan yang lain untuk memperoleh gambaran
yang nyata tentang teknologi kesehatan apa saja yang diperlukan saat
ini,
(2) pemahaman dan perumusan masalah teknologi dengan membuat
perencanaanperancanaan dan mengembangkan desainnya,
(3) mengupayakan pemecahan masalah. Dalam upaya pemecahan
masalah dibuat suatu model atau prototip. Model adalah citra
bayangan mengenai kenyataan yang tergantung dari obyek atau
proses yang digambarkan serta tujuan penggunaannya,
(4) perencanaan dan evaluasi alternatif-alternatif,
(5) memilih alternatif yang sesuai dengan kebutuhan,
(6) membuat produk atau proses teknologi diikuti dengan difusi dan
distribusinya.

Ainun Badriah
Modul Ajar Layanan Kesehatan – X.PTIG
Perkembangan Teknologi dan Isu-Isu Global di Bidang Layanan Kesehatan (X/1)

LEMBAR KERJA SISWA


DASAR-DASAR LAYANAN KESEHATAN
PERKEMBANGAN T EKNOLOGI LAYANAN KESEHAT AN

Hari/tanggal :
Kelas :
Nama :

Tujuan :
Melalui kegiatan literasi, diskusi jarak jauh (online melalui ZCM, GCR, atau WAG)
dan informasi siswa dapat mengidentifikasi perkembangan teknologi di bidang
layanan kesehatan

Langkah Kerja :
1. Pelajari ilustrasi atau kasus yang disampaikan oleh guru
2. Diskusikan secara online (sesuai kesepakatan) dengan anggota kelompok yang
lain
3. Buatlah paparan singkat tentang perkembangan teknologi di bidang layanan
kesehatan
4. Presentasi kelompok berdasarkan pembagian kelompok
5. Forum tanya jawab online sesuai kesepakatan antara penyaji dan kelompok lain
6. Guru memberi klarifikasi tentang hasil diskusi
7. Guru dan Siswa menarik kesimpulan

Hasil diskusi dan Presentasi :


Unggah paparan dan foto ZCM, GCR, atau WAG melalui tugas kelas GCR dan
salin link hasil diskusi

CATATAN KEGIATAN

Ainun Badriah
Modul Ajar Layanan Kesehatan – X.PTIG
Perkembangan Teknologi dan Isu-Isu Global di Bidang Layanan Kesehatan (X/1)

PENILAIAN
PENILAIAN INDIVIDU

Nama Peserta didik :


Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran :

Aspek Metode Sangat Baik Baik Cukup Kurang


Indikator
Penilaian asesmen 4 3 2 1

Pengetahua Pre Test Jumlah benar


n
Post Test Jumlah benar

Aspek Metode Sangat Baik Baik Cukup Kurang


Indikator
Penilaian asesmen 4 3 2 1

Keterampilan Praktik Pencapaian


elemen

Rubrik Penilaian :
Pedoman Observasi Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap

Petunjuk Pengisian:
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap Pengetahuan, Keterampilan dan
Sikap peserta didik.

Berilah tanda cek ( ) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh
peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut:
4 = Sangat Baik , apabila menjawab soal dengan benar 80 – 100
3 = Baik, apabila menjawab soal dengan benar 70 – 79
2 = Cukup, apabila menjawab soal dengan benar 60 – 69
1 = Kurang, apabila menjawab soal dengan benar 45 – 59

Petunjuk Penskoran:
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4.
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:

Skor diperoleh
x 4=sk∨akhir
skor maksimal
Contoh:
Skor diperoleh 14, skor maksimal 4 x 5 pernyataan = 20,
maka skor akhir:
14
x 4=2,8
20

Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013, Peserta Didik memperoleh nilai adalah:

Ainun Badriah
Modul Ajar Layanan Kesehatan – X.PTIG
Perkembangan Teknologi dan Isu-Isu Global di Bidang Layanan Kesehatan (X/1)

Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00


Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33
PENILAIAN PROYEK

Nama Peserta didik :


Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran :

Teknik
No Elemen Materi Indikator
Penilian

1 Siswa mampu Proyek


1. Merencanakan……
2. Merancang………
3. Menyusun dan
mengatur……
4. Menyusun laporan

Rubrik Penilaian Penskoran Proyek


No Aspek yang dinilai Skor

4 3 2 1

RUBRIK PENILAIAN KELOMPOK


No Aspek yang dinilai Skor

4 3 2 1

1 Menyelesaikan tugas kelompok


dengan baik

2 Kerjasama kelompok (komunuikasi)

3 Pembagian tugas

4 Sistemitisasi Pelaksanaan

Ainun Badriah
Modul Ajar Layanan Kesehatan – X.PTIG
Perkembangan Teknologi dan Isu-Isu Global di Bidang Layanan Kesehatan (X/1)

Ainun Badriah
Modul Ajar Layanan Kesehatan – X.PTIG
Perkembangan Teknologi dan Isu-Isu Global di Bidang Layanan Kesehatan (X/1)

MATERI PENGAYAAN
9 Teknologi Kesehatan Digital yang Berjaya di Masa Pandemi

Industri kesehatan digital adalah salah satu yang memiliki persaingan cukup ketat.
Setiap tahun, perusahaan baru dan teknologi baru datang dan pergi dengan
perkembangan yang cukup pesat. Tidak jarang juga, industry kesehatan digital
membawa potensi revolusioner ke pasar, sementara ada juga yang secara
mengejutkan turun begitu saja. Industri kesehatan digital tidak hanya mencakup
perusahaan dan teknologi saja, tetapi juga area terkait seperti privasi dan juga solusi
cepat penanganan kesehatan. Mungkin akan sulit melacak perkembangan industry
kesehatan digital, terutama di tahun 2020 lalu yang menjadi awal dari pandemi yang
dialami hamper diseluruh penjuru dunia.
Namun ada beberapa teknologi kesehatan yang menjadi primadona dimasa
pandemi dan masih akan menjadi tren bisnis kesehatan di masa mendatang.
Teknologi ini sudah dikembangkan sedemikian rupa dengan solusi dan pendekatan
siap pakai yang disesuaikan untuk mengatasi tantangan terkait pandemi. Akibatnya,
teknologi berbasis solusi ini meroket, memposisikan mereka sebagai pemenang
yang jelas dalam perkembangan teknologi dunia kesehatan saat ini. Berikut adalah 9
teknologi kesehatan digitan yang berjaya di masa pandemi.

1. Tes laboratorium di rumah


Pengujian langsung-ke-konsumen tersebut menunjukkan peningkatan yang
jelas dalam penerapannya pada tahun 2020. Alasannya sederhana: mudah;
tidak perlu membahayakan diri sendiri dan menempatkan diri pada risiko infeksi.
Pihak berwenang bahkan menyetujui tes di tempat perawatan semacam itu
untuk deteksi klinis COVID-19. Adopsi yang sempurna ini menentukan
kecepatan pengujian tersebut untuk mendominasi 2021, apakah itu untuk
menguji COVID-19 atau menganalisis mikrobioma mereka, siapa pun dapat
melakukan tes ini di rumah.

2. Jam tangan pintar yang dilengkapi EKG


Perusahaan yang mengembangkan jam tangan pintar telah mengikuti tren
akhir-akhir ini untuk mengintegrasikan monitor EKG di perangkat mereka. Apple,
Samsung, dan Withings semuanya memiliki monitor yang dapat melingkari
pergelangan tangan Anda. Ini tidak hanya semakin tersedia bagi konsumen
mana pun yang dapat mengidentifikasi kondisi yang tidak terdeteksi tetapi juga
mendapatkan persetujuan dari badan terkait dan semakin banyak bukti dalam
literatur bahwa bacaan EKG ini berguna.

3. Telemedicine
Sebelum pandemi, pengadopsian layanan telemedicine sangat sedikit. Di
Amerika Serikat misalnya, sebelum adanya pandemi 82% konsumen AS tidak
menggunakan layanan tersebut. Tetapi pandemi mendorong layanan perawatan
jarak jauh tersebut menjadi cukup populer, dengan penggunaan beberapa
layanan menjadi meningkat sebesar 158% di negara yang sama. Ledakan
dalam penggunaan telemedicine ini menetapkan kecepatan bagi praktik tersebut
untuk menjadi gaya hidup baru.

Ainun Badriah
Modul Ajar Layanan Kesehatan – X.PTIG
Perkembangan Teknologi dan Isu-Isu Global di Bidang Layanan Kesehatan (X/1)

4. Layanan kesehatan mental


Terlepas dari pandemi, konsumen semakin beralih ke aplikasi kesehatan
mental seperti Headspace dan Calm dalam beberapa tahun terakhir dan tren ini
terus berlanjut hingga tahu-tahun berikutnya. Pandemi juga membawa dampak
psikologis yang signifikan pada populasi. Sebuah statistik menunjukan bahwa
jumlah orang dewasa dengan depresi dua kali lipat selama pandemi di Inggris
saja. Oleh karena itu, pasien beralih ke telepsikologi untuk mencari pertolongan
medis; sebuah praktik yang para psikolog rencanakan untuk dipertahankan
bahkan setelah pandemi.

5. Lifestyle Medicine
Bidang kedokteran yang sedang naik daun adalah Lifestyle Medicine. Ini
didefinisikan sebagai "praktik berbasis bukti dalam membantu individu dan
keluarga mengadopsi dan mempertahankan perilaku sehat yang memengaruhi
kesehatan dan kualitas hidup." Dengan fokusnya pada tindakan pencegahan
yang dapat dilengkapi dengan solusi kesehatan digital, spesialis Lifestyle
Medicine dapat mengatur langkah untuk adopsi kesehatan digital dalam skala
yang lebih besar. Bidang yang muncul ini mulai masuk ke dalam pemikiran arus
utama medis; dengan American College of Lifestyle Medicine menyiapkan ujian
dewan untuk mengesahkan mereka yang mengambil kursus profesional dalam
Lifestyle Medicine. Dengan adopsi teknologi kesehatan digital pada tahun 2020,
itu akan terus mendapatkan daya tarik.

6. Network medicine
Network medicine adalah cabang ilmu jaringan yang mempelajari
bagaimana faktor biologis, seperti molekul dan penyakit, dan hubungannya,
seperti jalur metabolisme dan gen bersama, saling mempengaruhi. Dalam waktu
kurang dari 10 hari sejak menggunakan kembali Network medicine mereka
untuk menemukan pengobatan COVID-19, BarabasiLab memiliki daftar obat
yang menjanjikan untuk diuji pada jalur sel manusia di laboratorium
eksperimental. Metode mereka mencontohkan pendekatan baru yang potensial
untuk menggunakan kembali obat yang ada untuk penyakit baru.

7. Kepemimpinan yang baik yang berfokus pada sains


Selama krisis kesehatan masyarakat COVID-19, negara-negara seperti
Selandia Baru, Jerman, dan Taiwan, yang para pemimpinnya berfokus pada
sains muncul sebagai kisah sukses. Para pemimpin negara tersebut membuat
keputusan berdasarkan masukan dari para ilmuwan dan komunitas medis dan
mengambil pendekatan transparan untuk mengkomunikasikan informasi yang
dapat diandalkan kepada penduduk. Beberapa negara seperti Taiwan dan Korea
Selatan membanggakan pendekatan kesehatan digital sebagai bagian dari
keberhasilan pengelolaan penyebaran virus.

8. Investasi kesehatan digital


Mempertimbangkan penguncian fisik dan ekonomi pandemi, orang mungkin
berpikir investasi dalam kesehatan digital telah anjlok tahun ini. Sebaliknya,
tahun 2020 terbukti menjadi tahun yang memecahkan rekor untuk investasi
kesehatan digital. Sebelum akhir tahun, pada Q3 2020, jumlah investasi
mencapai $ 9,4 miliar, melebihi jumlah tahunan terbesar sebesar $ 8,1 miliar
pada tahun 2018.

Ainun Badriah
Modul Ajar Layanan Kesehatan – X.PTIG
Perkembangan Teknologi dan Isu-Isu Global di Bidang Layanan Kesehatan (X/1)

Sebagian besar investasi diarahkan pada perusahaan yang menawarkan


layanan perawatan kesehatan sesuai permintaan dan perawatan jarak jauh;
solusi untuk kebutuhan nyata di tengah pandemi.

9. Kecerdasan Buatan
Kepentingan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (A.I.) dalam
perawatan kesehatan terus berkembang tahun ini. Bahkan sebelum otoritas
kesehatan terkemuka membunyikan alarm tentang COVID-19, itu adalah A.I.
perusahaan yang telah memberikan peringatan pertama; dan itu terjadi pada
Desember 2019! Jumlah A.I. studi juga meroket, khususnya karena bantuannya
dalam diagnosa medis. Teknologi ini juga digunakan untuk berbagai keperluan
untuk membantu para profesional perawatan kesehatan dalam pandemi; dari
membantu pasien menilai gejala mereka dengan chatbots hingga membantu
dalam diagnosis dari pemindaian wajah dan bahkan batuk.

TUGAS PENGAYAAN

Tuliskan pengalamanmu dan bagaiamana pendapatmu tentang kesembilan


teknologi yang disebutkan di atas. Dan jelaskan teknologi bidang layanan kesehatan
di masa depan yang mungkin dibutuhkan selain dari kesembilan yang sudah
disebutkan.

Ainun Badriah

Anda mungkin juga menyukai