Program
PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA
KECIPTAKARYAAN KABUPATEN GOWA
Pekerjaan
PERENCANAAN DED
PEMBANGUNAN GEDUNG TAHFIZ QUR’AN
KABUPATEN GOWA
I. PENDAHULUAN
1.1 Umum
Pada Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Keciptakaryaan untuk Kegiatan Rehab.
Sedang/Berat Fasilitas Umum, setiap prosesnya dilaksanakan dengan melalui tahapan
persiapan, perencanaan, pelelangan dan pelaksanaan konstrusi fisiknya. Tahapan
perencanaan sangat diperlukan sekali dalam proses tersebut : yang dalam pelaksanaannya
diserahkan / ditugaskan kepada pihak ketiga, yaitu Konsultan Perencanaan.
Konsultan Perencanaan akan merencanakan pekerjaan sebagaimana tercantum didalam
TOR ini, dalam bentuk Gambar, Rencana Kerja dan Syarat (RKS), Rencana Anggaran Biaya
(RAB) yang dipakai sebagai pedoman dalam pelaksanaan pelelangan maupun pelaksanaan
konstrusi fisik (EE) serta Bill of Quantity (BOQ).
Secara kontraktual, Konsultan Perecanan bertanggung jawab kepada pemimpin proyek
dalam kegiatan operasionalnya. Konsultan perencana akan mendapatkan bimbingan dalam
menentukan arah pekerjaan perencanaan Pemimpin Proyek beserta para asisten yang
ditunjuk.
1. Term of Reference (TOR) ini merupakan petunjuk bagi konsultan perencana yang memuat
masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta
diinterprestasi kedalam tugas perencanaan.
2. Denganpenugasaninidiharapkankonsultanperencanadapatmelaksanakantanggungjawabn
yadenganbaikuntukmenghasilkankeluaran yang memadaisesuaiyang disyaratkan.
Perencanaan / DED Tahun Anggaran 2020 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Keciptakaryaan Sektor Rehab. Sedang/Berat Fasilitas Umum yang berada dalam wilayah
Kabupaten Gowa dengan lokasi di Kecamatan Bajeng.
1. Konsultan perencana dan supervisi bertanggung jawab secara profesional atas jasa
perencanaan yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.
2. Secara umum tanggung jawab konsultan dalam hal perencanaan adalah :
a. Hasil karya perencana yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar hasil karya
perencanaan yang berlaku.
b. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus dapat mengakomodasi batasan-batasan
yang telah digariskan oleh kegiatan, termasuk melalui TOR ini seperti dari segi
pembayaran, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang akan diwujudkan.
c. Hasil karya perencaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan, standar dan
pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku khususnya untuk pekerjaan
Pembangunan Gedung Tahfiz Qur’an
1.6 BIAYA
1.6.1 Biaya pekerjaan konsultan perencana dan tata cara pembayaran diatur secara
kontraktual setelah melalui tahapan proses pengadaan konsultan perencanaan sesuai
dengan peraturan yang berlaku, yang terdiri dari :
1. Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang
2. Materi pengadaan dan penggandaan laporan
3. Pembelian dan sewa peralatan
4. Sewa kendaraan,
5. Biaya Operasional kantor dan biaya rapat-rapat
6. Perjalanan (lokal)
7. Jasa Overhead perencanaan
8. Pajak dan iuran daerah lainnya
9. Survey dan Pengujian
1.6.2 Pembayaran biaya konsultan perencana didasarkan atas prestasi kemajuan pekerjaan
perencanaan
2. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkanolehkonsultanperencanaberdasarkanTerm of Reference (TOR)
iniadalah :
2.1 Tahap Konsep Prarencana Perencanaan
Tahap penerjemahan informasi dan penyusunan pra-rencana.
2.1.1 Untuk Pemberi Tugas
a. Laporan/Data Hasil Survey Perencanaan
Gambar situasi tanah
Foto-foto visual lokasi
Keterangan/informasi atau persetujuan dari instansi yang berkompeten.
b. Gambar-gambar
Sistem bangunan/ruas jalan/setapak secara keseluruhan (Lay-out)
c. Hasil Konsultasi rencana dengan PEMDA setempat.
3. KRITERIA
3.1 KriteriaUmum
Dalam merencanakan Pembangunan Gedung Tahfiz Qur’an yang dimaksud dengan
penugasan ini, Konsultan Perencana harus memperhatikan Kriteria Umum, yaitu :
3.1.1 Persyaratan Keandalan yang ditinjau dari segi :
a. Ketahanan terhadap kelesuan dan keausan, baik karena penggunaan maupun
sifat bahan
b. Keselamatan pemakai pada waktu terjadi bencana, baik karena ulah manusia,
alam atau pencemaran kesehatan.
3.1.2 Persyaratan fungsi
Kemampuanuntukmenunjangdanmewadahifungsididalamnyadengan optimal
4. AZAS – AZAS
selain dari kriteria diatas dalam melaksanakan tugasnya, konsultan perencana hendaknya
memperhatikan azas-azas sebagai berikut :
4.1 Pembangunan Gedung Tahfiz Qur’an hendaknya fungsional, efisien dan mudah
pemeliharaannya.
4.2 Kreatifitas design hendaknya mampu mengadakan sublimasi antara fungsi teknik dan fungsi
sosial serta budaya.
4.3 Dengan batasan yang tidak mengganggu produktifitas kerja dan pemeliharaan prasarana
lingkungan permukiman sepanjang umurnya, hendaknya diusahakan serendah mungkin.
Perencanaan (DED) Pembangunan GedungTahfiz
Kabupaten Gowa Tahun Anggaran 2020
4.4 Design Gedung Tahfiz Qur’an hendaknya dibuat sedemikian rupa sehingga kegiatan
Pembangunan Gedung Tahfiz Qur’an dapat dilaksanakan dalam waktu yang pendek /
singkat dan bisa dimanfaatkan secepatnya.
4.5 Penataan yang direncanakan hendaknya ikut meningkatkan kualitas, keindahan dan
pemanfaatan lingkungan sekitarnya dengan tetap memperhatikan keterpaduan antara
bangunan, kawasan dan lingkungan sekitarnya
5. PROSES PERENCANAAN
5.1 Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta, konsultan
perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan Pengelola Kegiatan.
5.2 Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal antara pokok yang harus
dihasilkan konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam TOR.
5.3 Dalam pelaksanaan tugas, konsultan perencana harus lebih memperhatikan bahwa waktu
pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.
5.4 Hasil karya perencanaan dalam bentuk dokumen yang akan dilelangkan harus diserahkan
sesegara mungkin. Dengan ketentuan 45 (empatpuluh lima) harikalender setelah
diterbitkannya Surat Perintah Kerja.
6. MASUKAN
6.1 Untuk melaksanakan tugasnya, konsultan perencana harus mencari informasi yang
dibutuhkan selain dari informaasi yang diberikan oleh pemberi tugas dalam pengarahan
penugasan ini.
6.2 Konsultan perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam
pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari pelaksana tugas maupun yang dicari sendiri.
Kesalahan perencanaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab
konsultan perencana.
6.3 Dalam hal ini informasi yang diperlukan untuk perencanaan diantaranya mengenai hal-hal
sebagai berikut :
6.3.1 Informasi tentang lahan, meliputi :
a. Lokasi
b. Luas lokasi
c. Batas-batas
d. Topografi (hasil pengukuran kontur tanah)
e. Kondisi tanah (hasil soil test, bila perlu)
f. Keadaan air hujan
g. Keadaan duga banjir
h. Keadaan air bawah tanah
6.3.2 Pemakai sarana dan prasarana lingkungan
6.3.3 Informasi tentang bangunan eksisting, meliputi :
a. Aspek struktur dan konstruksi eksisting;
b. Aspek administratif.
c. Aspek historis
7. PROGRAM KERJA
2. Tenaga Ahli Struktur, berpendidikan minimal Sarjana Teknik Sipil (S1) lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta, berpengalaman dalam
perencanaan bangunan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun. (memiliki SKA
Ahli Teknik Bangunan Gedung / 201)
3. Tenaga Ahli Arsitektur, berpendidikan minimal Sarjana Teknik Arsitektur (S1)
lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta ,berpengalaman
dalam perencanaan bangunan sekurang - kurangnya 2 (dua) tahun. (memiliki
SKA Arsitek/ 101)
4. Tenaga Ahli Estimasi Biaya, berpendidikan minimal Sarjana Teknik Sipil (S1)
lulusan universitas/Perguruan tinggi negeri atau swasta ,berpengalaman
dalam menghitung biaya pembangunan sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun.
(memiliki SKA Ahli Teknik Bangunan Gedung / 201)
Tenaga Pendukung
1. Drafter : minimal SMA/SMK, berpengalaman menggunakan software
desain/Cad/sketchup, dll (memiliki SKT juru gambar arsitektur)
2. Surveyor : minimal SMK, berpengalaman minimal 3 tahun (memiliki SKT juru ukur)
3. Operator Komputer : minimal SMA/SMK, mahir menggunakan komputer.(memiliki
surat pengalaman kerja)
4. Administrasi/keuangan : minimal SMA/SMK, mahir menggunakan komputer.
(memiliki surat pengalaman kerja)
8. PENUTUP
8.1 Setelah pengarahan penugasan ini diterima, konsultan hendaknya menerima semua bahan
masukan yang diberikan, dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan.
8.2 Berdasarkan bahan-bahan tersebut, konsultan menyusun program kerja sebagai bahan
diskusi untuk menghasilkan pedoman penugasan.
8.3 Setelah mempelajari dan mendapat penjelasan tentang pengarahan penugasan ini dari
panitia, konsultan agar segera membuat usulan teknis dan biaya sesuai dengan
pengarahan penugasan ini, disampaikan kepada Panitia Pelelangan/Penunjukan Konsultan
perencana dengan jadwal dan ketentuan sebagaimana terlampir.
Perencanaan (DED) Pembangunan GedungTahfiz
Kabupaten Gowa Tahun Anggaran 2020
SUBCHAN ISHAK, ST
NIP. 19770121 200604 1 019