Anda di halaman 1dari 5

EDUKASI PENANGANAN COVID-19

Corona virus (Covid-19) merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit
infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East
Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernapasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS). Penyakit ini terutama menyebar di antara orang-orang melalui tetesan
pernapasan dari batuk dan bersin. Virus ini dapat tetap bertahan hingga tiga hari dengan plastik
dan stainless steel SARS CoV-2 dapat bertahan hingga tiga hari atau dalam aerosol selama tiga
jam. Sesuai hal tersebut, coronavirus hanya bisa berpindah melalui perantara dengan media
tangan, baju ataupun lainnya yang terkena tetesan batuk dan bersin.

Seperti yang telah kita ketahui bahwasanya munculnya wabah penyakit Covid-19 yang
berasal dari Wuhan/ Cina pada Maret 2019 lalu, penyakit yang sangat berbahaya hingga menelan
korban jiwa. Kasus positif Covid-19 semakin harinya semakin meningkat, pandemic Covid-19
ini menjadi persoalan kesehatan yang paling utama disetiap Kota maupun Negara, tingginya
tingkat penyebaran dan jumlah yang terus meningkat setiap harinya, sehingga setiap negaara
memiliki penanganan yang serius, baik pada segi pengobatan maupun pada aspek
penyebarannya. Tingkat penyebaan Covid-19 di Indonesiapada saat ini sebanyak 4,22 jt orang
yang, dengan jumlah kematian sebesar 142 ribu korban jiwa.

Pemerintahan Indonesia masih melakukan penanganan berupa pembatasan sosial (social


distancing), dan sekarang telah melakukan vaksin secara geratis dan bergilir. Masih banyak
kalangan yang menganggap bahwa lebih efektif meneraprakn sistem karantina wilayah atau
lockdown untuk mencegah penyebaran virus, sehingga tidak menginveksi lebih banyak
masyarakat yang terjangkit Covid-19. Pembatasan sosial lebih rawan penyebarannya disebabkan
banyak masyarakat yang tidak mau mengikuti prokol kesehatan dengan baik, pemerintah telah
menghimbau untuk terus mematuhi protocol kesehatan, hal hasil banyak masyarakat hanya
sekedar himbauan.

Banyak tanda dan gejala yang dialami setelah terkena penyakit Covid-19, misalnya yaitu
gangguan pernapasan, demam, batuk, dan sesak napas. Pada kasus parah yang telah terjangkit
virus ini yang biasanya dialami oleh orang tua misalnya pneumonia, sindrom pernapasan akut,
gagal ginjal, dan bahkan kematian, penyakit ini telah ditetapkan oleh WHO bahwa penyakit ini
sangatlah berbahaya. Virus Covid19 ini mengakibatkan masyarakat kesusahan dalam mencari
pekerjaan, bahkan sampai dipecat dari pekerjaannya dikarnakan kesulitan dalam menggaji
kariawannnya. Untuh pencegahannya saat ini belum begitu maksimal dikarnakan karantina saja
tidak cukup untuk mencegahnya dan sangat memprihatinkan sampai saat ini.

 Upaya Pencegahan dan Penularan Covid-19

Virus Covid-19 terjadi akobat penularan yang terjadi secara droplet atau melalui percikan
saat orang batuk atau saat berbicara dan juga saat bersentuhan, karna itulah virus cepat dengan
menular ke orang lain, ada juga dengan ditandai gejala yang tidak spesifik yang mengakibatkan
virus ini susah untuk dikenali. Sehubungan tanda dan gejala yang tidak spesifik ini maka focus
untuk menekan jumlah kasus Covid-19 untuk mencegah penularan dengan selalu menerapkan
protocol kesehatan. Tanggung jawab pencegahan penularan merupakan tanggung jawab
pemerintah dan masyarakat, masyarakat dan pihak non-pemerintah dapat berpartisipasin dalam
berbagai bentuk kerelawanan dalam penanggulangan bencana dan pengurangan resiko terkena
dampak Covid-19. Tenaga relawan yang membantu penanganan Covid-19 ini termasuk unsur
yang sangan berperan penting dalam menghadapi pandemi dan mengambil resiko yang cukup
besar demi mengurangi angka kematian yang disebabkan oleh virus ini, tenaga relawan harus
memahami bagaimana penularan virus dan tindakan untuk mencegah penularan.

Pencegahannya tentu sangan banyak ada yang secara langsung dan tidak langsung, salah
satu upaya pencegahan secara tidak langsung yaitu dapat dilakukan dengan memajang poster,
dengan memajang poster masyarakat tau akan pencegahannya dan mudah untuk dipahami. Poster
edukasi yang dibagikan memuat informasi pengenalan Covid-19, gejala- gejala yang di
timbulkan cara penyebarannya serta penyebaran virus yang akan terjadi gejala-gejala yang
ditimbulkan, cara penularan dan penyebaran virus.

Pencegahan secara langsung yaitu kita dapat mencegah COVID-19 dengan 5M yaitu
metode gagasan pemerintah untuk menekan kenaikan angka dari COVID-19, antara lain:

1. Menggunakan Masker
Cara pencegahan COVID-19 yang paling efektif untuk dilakukan adalah dengan
menggunakan masker. Alat ini harus digunakan terutama saat berada di tempat umum
atau berinteraksi dengan orang lain. Penutupan pada mulut dan hidung ampuh untuk
menurunkan risiko penyebaran virus corona dengan memblokir tetesan air liur, agar tidak
masuk ke tubuh. Sebaran dari udara juga dapat terjadi, sehingga perlu digunakan saat
kamu berada di dalam ruangan, terutama yang ber-AC.
2. Mencuci Tangan secara Rutin
Kamu juga dapat mencegah risiko terserang COVID-19 dengan mencuci tangan secara
rutin. Cobalah untuk lebih sering mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik
setelah melakukan beberapa aktivitas, seperti menyentuh suatu benda, memegang bagian
depan masker, hingga menyentuh hewan. Kamu juga perlu mencuci tangan sebelum
makan dan juga menyentuh wajah. Jika air dan sabun tidak memungkinkan, gunakan
hand sanitizer dengan kandungan minimal 60 persen alkohol.
3. Menjaga Jarak
Menjaga jarak. Saat berada di luar rumah, pastikan untuk menjauhkan diri sekitar 1–2
meter. Pastikan untuk selalu ingat jika beberapa orang tidak memiliki gejala, meski telah
terserang virus corona. Selain itu, hindari juga ruangan tertutup dan lebih banyak
aktivitas di ruangan terbuka yang menyediakan udara segar.
4. Menjauhi Kerumunan
Saat berada di keramaian atau kerumunan, risiko untuk tertular COVID-19 menjadi lebih
tinggi. Jika ingin melakukan interaksi dengan beberapa orang, pastikan berada di luar
ruangan, menggunakan masker, dan tidak lebih dari 5 orang. Intensitas dan jumlah orang
sangat berpengaruh terhadap tingkat risiko yang dapat terjadi.
5. Mengurangi Mobilitas
Setiap orang harus benar-benar menanamkan pemahaman jika keperluannya tidak terlalu
mendesak, ada baiknya untuk tetap di rumah. Meskipun merasa sehat, belum tentu saat
berada di rumah tetap dalam keadaan yang sama atau menyebarkan virusnya pada
keluarga di rumah. Tingkatkan perhatian terlebih lagi jika terdapat orang tua atau anak-
anak di rumah yang masih rentan terhadap COVID-19.

 Langkah-langkah yang dapat dilakukan jika kita terkena virus Covid-19


1. Cari bantuan dokter atau layanan kesehatan
Setelah Berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran yang tepat. Dokter akan
memberi tahu segala hal mulai dari obat-obatan yang perlu di minum, perubahan pola
makan yang diperlukan dan segala perawatan yang perlu di ikuti. Jika memiliki penyakit
penyerta, atau sedang mencari pengobatan untuk kondisi lain, beri tahu dokter. Jangan
pernah mengonsumsi obat apapun tanpa ada saran dari dokter.
2. Lakukan isolasi mandiri
Lakukan isolasi mandiri agar orang disekitar tidak tertular. Jika disarankan untuk
menjalani karantina di rumah, beri tahu pihak berwenang dan tunggu mereka mengambil
langkah selanjutnya. Lakukan karantina di ruangan dengan vetilasi udara yang baik serta
gunakan kamar mandi yang terpisah. Pisahkan juga alat makan dan alat mandi yang
gunakan dengan orang yang tinggal satu rumah. Orang-orang yang berada di sekitar juga
harus menjalani tes Covid-19 untuk menghindari risiko tertular. Semua orang yang
tinggal di bawah satu atap harus dikarantina juga selama minimal seminggu.
3. Putuskan siapa yang akan merawat
Meskipun infeksi ringan dan diizinkan untuk memulihkan diri di rumah, pasien Covid-19
tetap membutuhkan bantuan orang lain. Idealnya, pasien Covid-19 juga membutuhan
seorang caregiver yang masih muda, sehat, dan tidak memiliki kondisi medis yang dapat
membahayakan imunitasnya.
4. Perhatikan jenis perawatan yang dibutuhkan
Bergantung pada gejala dan tingkat keparahan infeksi, setiap pasien Covid-19
memerlukan rencana perawatan yang berbeda. Sebaiknya, memiliki oksimeter untuk
memeriksa kadar oksigen darah dan perlu menyiapkan alat untuk memonitor tekanan
darah dan glukometer, jika memiliki masalah pada tekanan darah atau tingkat gula di
dalam darah. Selain itu, hindari mengonsumsi obat sembarangan tanpa ada pengawasan
dokter.
5. Waspadai gejala yang muncul
Melacak gejala yang muncul dalam dua minggu pertama pasca dinyatakan terinfeksi
Covid-19 sangatlah penting. Gejala dan tingkat keparahan infeksi biasanya berkembang
antara 5-10 hari pasca infeksi. Hari ke-8 atau ke-9 juga merupakan waktu ketika sistem
kekebalan tubuh bekerja terlalu keras dan menimbulkan konsekuensi yang drastis,
termasuk badai sitokin. Tingkat pernapasan, ketidaknyamanan, gangguan pernapasan
adalah beberapa tanda yang harus di pantau dengan cermat. Melacak tanda vital dan
perubahan gejala setiap hari juga dapat membantu penyembuhan.
6. Persiapan diri untuk efek jangka panjang Periode 14 hari adalah waktu di mana virus
Corona paling menular. Itu sebabnya, pasien positif Covid-19 banyak yang dinyatakan
sembuh setelah menjalani 14 hari isolasi jika sudah tidak mengalami gejala apapun.
Setelah masa isolasi berakhir, bersihkan seluruh ruangan rumah dan lakukan desinfeksi
lingkungan. Meski telah dinyatakan bebas dari Covid-19, masih ada kemungkinan akan
mengalami efek samping dan gejala.

Anda mungkin juga menyukai