Anda di halaman 1dari 22

PANDUAN PRAKTIK PROFESI

KEBIDANAN PARKTEK
MANAJEMAN PELAYANAN
KEBIDANAN

Nama Mahasiswa :

Nim :

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI


KEBIDANAN PROGRAM PROFESI
UNIVERSITAS
an Praktik Profesi AUDI
Departemen Manajemen INDONESIA
Pelayanan Kebidanan | 1
2020
KATAPENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang dengan
RahmatNya, sehingga Buku Panduan Praktik Klinik bagi mahasiswa Program
Studi Pendidikan Profesi KEBIDANAN Tahap Profesi Universitas Audi
Indonesia telah selesai dan dapat digunakan.
Buku ini dimaksudkan sebagai acuan untuk para pembimbing klinik dan
mahasiswa, sehingga dapat menerapkan ilmu dan kiat bidan dilahan praktek
khususnya asuhan dalam manajemen pelayanan kebidanan. Buku ini
menginformasikan tujuan mahasiswa melakukan Asuhan manajemen pelayanan
kebidanan, kompetensi yang harus dicapai mahasiswa, mahasiswa dituntut agar
bisa melakukan pelayanan kebidanan dengan pemikiran logis, kritis dan inovatif
sesuai dengan kode etik dan mampu mengelola pelayanan kebidanan ditempat
praktek mandiri ataupun difasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
Penulis mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang turut membantu
penyelesaian buku ini, semoga buku ini bermanfaat dalam menyelesaikan tahapan
pendidikan profesi di Departemen asuhan manajemen pelayanan kebidanan.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa Meridhoi semua amal dan perbuatan kita. Amin

Tim Penyusun

Buku Panduan Praktik Profesi Departemen Manajemen Pelayanan Kebidanan | 2


BAB I
PENDAHULUAN
Kebidanan memiliki Undang-Undang tersendiri. Undang-Undang Nomor 4
Tahun 2019 tentang Kebidanan disahkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal
13 Maret 2019. Undang-Undang 4/2019 tentang Kebidanan diundangkan dalam
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 56 dan Penjelasan Atas
UU No. 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan dalam Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6325 oleh Menkumham Yasonna H. Laoly pada
tanggal 15 Maret 2019 di Jakarta.
Kebidanan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan bidan dalam
memberikan pelayanan kebidanan kepada perempuan selama masa sebelum
hamil, masa kehamilan, persalinan, pascapersalinan, masa nifas, bayi baru lahir,
bayi, balita, dan anak prasekolah, termasuk kesehatan reproduksi perempuan dan
keluarga berencana sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Bidan adalah seorang
perempuan yang telah menyelesaikan program pendidikan Kebidanan baik di
dalam negeri maupun di luar negeri yang diakui secara sah oleh Pemerintah Pusat
dan telah memenuhi persyaratan untuk melakukan praktik Kebidanan.
Pelayanan Kebidanan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
bidan secara mandiri, kolaborasi, dan/atau rujukan. Praktik Kebidanan adalah
kegiatan pemberian pelayanan yang dilakukan oleh Bidan dalam bentuk asuhan
kebidanan. Kompetensi Bidan adalah kemampuan yang dimiliki oleh Bidan yang
meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk memberikan Pelayanan
Kebidanan.
1. TujuanUmum
Tujuan umum adalah mahasiswa dapat melakukan pengkajian secara
menyeluruh dengan menerapkan langkah-langkah asuhan yang terencana dan
terperinci, dengan demikian diharapkan bidan dapat memperoleh seluruh
informasi yang dibutuhkan bidan lama memberikan asuhan kepada klien nya.
2. TujuanKhusus

Mampu memahami konsep dan prinsip asuhan secara umum.


Mampu melakukan pengkajian dengan melakukan 7 langkah varney
Mampu menjelaskan defenisi dari manajemen kebidanan
Mampu menjelaskan ruang lingkup dan sasaran praktek kebidanan.
Mampu melakukan pengorganisasian dalam melakukan praktek asuhan
kebidanan.
BAB II
STANDAR KOMPETENSI KEBIDANAN
Setelah menempuh Pendidikan KEBIDANAN diharapkan dapat dihasilkan
KEBIDANAN yang dapat memenuhi profil dan kompetensi sebagai berikut :
A. Profesi KEBIDANAN:
1. Pemberi pelayanan kebidanan
2. Pemimpin dikomunitas
3. Pendidik
4. Manager
5. Peneliti
B. Kemampuan Utama KEBIDANAN:
1. Mampu berkomunikasi secara efektif
2. Mampu menerapkan etikolegal dalam kebidanan
3. Mampu memberikan asuhan kebidanan professional diklinik dan
dikomunitas
4. Mampu mengaplikasikan kepemimpinan dan manjemen kebidanan
5. Mampu menjalin hubungan interpersonal
6. Mampu melakukan penelitian sederhana
7. Mampu mengembangkan profesionalisme secara terus menerus

Penjabaran dari memberi pelayanan kebidanan pada manajemen asuhan


pelayanan kebidanan, sehingga bidan mampu memberikan pelayanan yang
bersifat logis, kritis dan inovatif sesuai dengan kode etik kebidanan.
Adapun langkah langkah yang harus dilakukan adalah:
1. Melakukan anamnesa dengan komunikasi yang baik tanpa mengganggu
privasi klien
2. Melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang dengan baik dan benar pada
klien dengan mengutamakan menjaga kenyamanan klien.
3. Memberikan asuhan yang kreatif dan inovatif terhadap klien, sehingga
klien bisa merasa ingin lebih menjaga kesehatannya sendiri.
4. Melakukan asuhan komperhensif pada klien dengan memberikan solusi
yang inovatif.
5. Melakukan perencanaan sesuai dengan ide dan kreatif bidan terhadapa
asuhan pada klien.
6. Melakukan tindakan sesuai dengan perencanaan yang diberikan.
7. Membuat pedokumentasian asushah yang dilakukan sesuai dengan
etikolegal kebidanan dan pemikiran yang inovatif dan logis.
Fokus dari bidan adalah melakukana pelayayan yang intregitas dengan
pemikiran yang logis, kritis, dan inovatif sesuai dengan kode etik bidan.
1. MEMBERIKAN ASUHAN MANAJEMEN PELYANAN KEBIDANAN
a. Pengumpulan Data Dasar
Kompetensi ini menjelaskan bagaiman peran bidan dalam pengumpulan data.
Pada langkah pertama ini dilakukan pengumpulan data dasar untuk
mengumpulkan semua data yang diperlukan guna mengevaluasi keadaan klien.
Data terdiri atas data subjektif dan data objektif. Data subjektif dapat diperoleh
melalui anamnesa langsung, maupun meninjau catatan dokumentasi asuhan
sebelumnya, dan data objektif didapatkan dari pemeriksaan langsung pada klien
yang mau melakukan kunjungan. Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua
informasi yang akurat dari semua sumber baik ibu sendiri ataupun keluarga,
misalnya data riwayat penyakit sebelumnya dan penyakit sekarang.
b. Interpretasi Data Dasar
Pada langkah ini, data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan
sehingga ditemukan diagnosis yang sfesifik (sesuai dengan “nomenklatur standar
diagnosa”) dan atau masalah yang menyertai. Dapat juga dirumuskan kebutuhan
ibu Persalinan berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah
dikumpulkan. Masalah dan diagnosis keduanya digunakan karena beberapa
masalah tidak dapat diselesaiakan seperti diagnosis, tetapi membutuhkan
penanganan yang dituangkan ke dalam sebuah rencana asuhan terhadap klien
Diagnosa

• Masalah

• Kebutuhan
c. Mengidentifikasi Dan Menetapkan Kebutuhan Yang Mmemerlukan
Penanganan Segera
Pada langkah ini, bidan mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan
untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang
lain sesuai kondisi klien. Dalam kondisi tertentu seorang wanita mungkin akan
memerlukan konsultasi atau kolaborasi dengan dokter atau tim kesehatan lainnya
seperti pekerja sosial, ahli gizi atau seorang ahli psikologi, karena banyak ibu
dalam yang ketika tidak sedang sehat mengalami stress karena perubahan
tanggung jawab. Dalam hal ini bidan harus mampu mengevaluasi kondisi ibu
mencari sumber masalah agar klien mendapatkan solusi dari permasalahan yang ia
miliki, baik dalam bentuk tindakan atau asuhan.
d. Merencanakan Asuhan Yang Menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh, ditentukan oleh
langkah langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen
terhadap diagnosa atau masalah yang telah diidentifikasi atau diantisipasi terhadap
klien yang datang mememriksakan kesehatannya, dan pada langkah ini reformasi /
data dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi. Rencana asuhan yang menyeluruh
tidak hanya meliputi apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari
setiap masalah yang berkaitan tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi
terhadap klien tersebut seperti apa yang diperkirakan akan terjadi berikutnya
apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling, dan apakah perlu merujuk ibu bila ada
masalah-masalah yang berkaitan dengan sosial-ekonomi, kultural atau masalah
psikologis. Dengan perkataan lain, asuhan terhadap pelaksanaan pelayanan
kontrasepsi tersebut sudah mencakup setiap hal yang berkaitan dengan semua
aspek asuhan. Setiap rencana haruslah disetujui oleh kedua belah pihak, yaitu oleh
bidan dan klien sediri, agar klien mendapatkan pelayanan yang maksimal untuk
kesehatannya. Oleh karena itu, pada langkah ini tugas bidan adalah merumuskan
rencana asuhan sesuai dengan hasil pembahasan rencana, kemudian membuat
kesepakatan bersama sebelum melaksankannya.
e. Melaksanakan perencanaan
Pada langkah ini, rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diurakan
pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini bisa
dilakukan oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi klien,
atau anggota tim kesehatan yang lain. Jika bidan tidak melakukannya sendiri, ia
tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya (misalnya :
memastikan agar langkah-langkah tersebut benar-benar terlaksana). Dalam situasi
dimana bidan dalam manajemen asuhan bagi ibu
f. Evaluasi
Pada langkah ke-tujuh ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang
sudah diberikan, meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-
benar telah terpenuhi sesuai dengan sebagaimana telah diidentifikasi dalam
masalah dan diagnosis. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang
sesuai dengan masalah dan diagnosis klien, juga benar dalam pelaksanaannya.
Disamping melakukan evaluasi terhadap hasil asuhan yang telah diberikan, bidan
juga dapat melakukan evaluasi terhadap proses asuhan yang telah diberikan.
Dengan harapan, hasil evaluasi proes sama dengan hasil evaluasi secara
keseluruhan.
2. HUBUNGAN BIDAN DAN KLIEN
Kompetensi dalam area ini menampilkan pendekatan professional dan
kolaboratif dimana bidan bisa memposisikan dirinya sebagai orang yang paling
dekat dengan klien, sehingga pasien bisa dengan enak dan gampang mengatakan
segala kebutuhan dan masalahnya, dengan demikian bidan dapat menyelesaiakn
masalah yang yang dihadapi pasien.
3. FUNGSI PENGAJARAN DAN BIMBINGAN
Fungsi ini menjelaskan tentang kemampuan bidan dalam menstransfer
pengetahuan dan ketrampilan psiko motor kepada klien. Fungsi pembimbingan
melibatkan keterampilan dalam mengintepretasikan dan menggunakan individual
strategi (setiap pasien membutuhkan strategi pendekatan yang tepat) melalui
advokasi, modeling dan tutorial.
4. PERAN PROFESSIONAL
Kompetensi ini menjelaskan tentang berbagai variasi dari peran bidan dalam masa
pelayanan alat kontrasepsi, lebih khususnya yang berhubungan dengan pelayanan
langsung dan manajemennya bidan dalam masa konseling harus
mengimplementasikan critical thingking dan membangun kolaborasi dengan
tenaga medis dalam memberikan pelayanan yang terbaik.
Untuk membantu pencapaian kompetensi dalam setiap proses pendidikan
pembelajaran tahap profesi setiap bagian maka disusun list of clinicsl diseases
untuk tingkat pencapaian ketrampilan klinis.
List of clinical skills merupakan ketrampilan klinis yang harus dikuasai
disesuaikan dengan jenis ketrampilan dan kompetensi ketrampilan bagi seorang
BIDAN. Adapun tingkat pencapaian kompetensi klinis yang harus dikuasai
disesuaikan dengan jenis ketrampilan dan kompetensi bagi seorang BIDAN.
BAB III
METODE DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran klinik yang digunakan pada asuhan manajemen
pelayanan kebidanan tahap profesi ini meliputi konferens klinik, penugasan
tertulis, penugasan klinik, ujian kasus klinik, persentase kasus dan belajar mandiri.

No Metode Deskripsi Tujuan Tahap Prosedur


Pembelajara
n
1 Konferens Konferens klinik 1. Pre conference : 1. Tentukan tujuan
klinik (pre adalah diskusi mengevaluasi konferensi
dan post) kelompok untuk kesiapan 2. Pebimbing klinik
membahas aspek- mahasiswa dan berperan sebagai
aspek praktek rencana kegiatan fasilitator dan
klinik praktek. narasumber
2. Post conferenc : 3. Sebelum
mengevaluasi melakukan
kegiatan asuhan konferensi
kebidanan, mahasiswa harus
evaluasi diri mempelajari hal
mahasiswa, peer yang akan
review dan rencana didiskusikan
kegiatan 4. Mahasiswa atau
selanjutnya, pembimbing
melatih menyampaikan
kemampuan kesimpulan
pemecahan konferens
masalah
2 Penugasan Membuat laporan Mempersiapkan 1. Setiap kali
tertulis pendahuluan pengetahuan yang mahasiswa akan
untuk setiap harus dimiliki oleh melakukan
rencana mahasiswa sebelum pendidikan
pendidikan melakukan kesehatan pada
kesehatan (lihat pendidikan kesehatan kehamilan binaan
format laporan terlebih dahulu
pendahuluan) membuat laporan
pendahuluan
2. Laporan
pendahuluan dibuat
sesuai dengan
pedoman yang
ditetapkan
3. Laporan tertulis
lain dapat diberikan
oleh pembimbing
pada mahasiswa
mengenai
materi/hal tertentu
yang harus lebih
dikuasai oleh
mahasiswa
3 Penugasan Penugasan klinik 1. Memberi 1. Mahasiswa
klinik adalah kesempatan pada melakukan asuhan
mahasiswa mahasiswa kebidanan sesuai
melakukan satu menggunakan teori pedoman
manajemen dan konsep dalam 2. Pembimbing segera
penuh secara praktik kebidanan memberikan umpan
lengkap pada menerapkan balik terhadap
satu kasus yang amanjemen asuhan askeb/tindakan/dok
dihadapi klien. kebidanan dalam umentasi yang
setiap kasus yang dilakukan
dihadapi oleh bidan mahasiswa
2. Kesempatan untuk
mengasah
keterampilan
pemecahan masalah
klinik, psikomotor
dan efektif
4 Persentase Persentase kasus Memberikan 1. Dilakukan pada
kasus yang telah kesempatan kepada akhir praktek
dikelola mahasiswa untuk 2. Diskusikan dalam
memungkinkan saling bertukar kelompok kasus
mahasiswa untuk informasi tentang yang akan
mendapatkan variasi dan kesulitan dipresentasikan
tambahan dan cara mengatasi 3. Lakukan presentase
informasi yang kesulitan tersebut sesuai dengan
lebih banyak selama melakukan format presentasi
manajemen asuhan yang telah
ditetapkan

5 Ujian kasus Mengelola satu Menilai keberhasilan 1. Mahasiswa


klinik kasus yang pencapaian memilih salah satu
ditetapkan kompetensi tndakan yang
mahasiswa selama direncanakan dan
state menejemen dilakukan
pelayanan kebidanan dihadapan
tersebut pembimbing
2. Proses ujian kasus
dilaksanakan sesuai
ketentuan
3. Pembimbing
mengisi format
penilaian
6 Ujian kasus Mahasiswa Memberikan 1. Mahasiswa
klinik melakukan kesempatan pada menentukan tujuan
asuhan kebidanan mahasiswa untuk belajar mandiri
tanpa kehadiran meningkatkan rasa setiap harinya
pembimbing percaya diri dan 2. Mahasiswa
bertindak sebagai meminta umpan
seorang “profesi” balik dari
dalam memberikan pembimbing
asuhan kebidanan terhadap
pengalaman yang
telah dijalani

Kegiatan Pembelajaran
Mahasiswa ditempatkan di satu wilayah komunitas binaan dan setiap
individu membina satu pemasangan alat kontrasepsi sampai melakukan perawatan
post pemasangan alat kontrasepsi:
a. Pengkajian : pengkajian dilakukan oleh mahasiswa dengan turun ke
persalinan wilayah binaan puskesmas untuk mendapatkan kasus binaan dan
kelompok
b. Pelaksanaan praktek : pengambilan kasus individu dan kelompok dilakukan
berdasarkan pengkajian dan data yang didapatkan berfokus pada sasaran
resiko tinggi dan aktual.
c. Laporan kasus bayi baru lahir binaan dan resume di kumpulkan pada akhir
praktek setelah diseminarkan
Tata Tertib Praktek
Berikut ini merupakan tata tertib praktek klinik yang harus dipatuhi oleh
mahasiswa :
Kehadiran :
1. Mahasiswa wajib hadir di lahan praktek 15 menit sebelum jadwal dinas
dimulai.
2. Kehadiran praktek profesi 100% maka apabila mahasiswa terlambat akan
dikenakan saksi yani nilai mahasiswa akan dikurangi 5% dari kegiatan yang
sedang berlangsung untuk satu kali keterlambatan
3. Keterlambatan jam dinas tidak lebih dari 15 menit, apabila lebih dari 15 menit
maka dianggap alpa
4. Bila 1 (satu) hari absen tanpa alasan, mahasiswa wajib mengganti dinas
selama 3 (tiga) hari
5. Apabila tidak hadir karena alasan sakit/izin, mahasiswa wajib menyertakan
surat keterangan sakit dari yang merawat atau surat izin dan diberitakan
kepada koordinator praktek profesi (pemberitahuan harus dilakukan pada hari
izin tersebut tidak lewat dari pukul 12.00 wib). Praktek profesi yang
tertinggal wajib diganti pada hari lain sebanyak ketidakhadirannya
6. Bila absen lebih dari 5 hari (berturut-turut atau tidak) maka dianggap gagal
dalam mengikuti mata ajar ini dan harus mengikuti program ini kembali.
7. Pengganti hari praktek harus diketahui oleh koordinator mata ajaran

Seragam :
1. Mahasiswa wajib memakai seragam dan atribut yang sudah ditentukan oleh
institusi pendidikan dan lahan praktek (pakaian putih lengkap dengan bed
nama, sepatu pansus hitam dan menggunakan jas almamater)
2. Bagi mahasiswa yang tidak mematuhi peraturan no. 1 diatas dikenakan sanksi
yakni tidak dibenarkan mengikuti paraktek.
3. Mahasiswa dilarang memanjangkan kuku, memakai perhiasan, anting,
kalung, gelang, cincin, dll)
4. Apabila mahasiswa tidak mematuhi peraturan no, 3 diatas, maka nilai akan
dikurangi 5%.
Kewajiban :
1. Mahasiswa wajib membuat laporan pendahuluan, laporan kasus dan
resume sesuai target pencapaian kompetensi
2. Mahasiswa wajib mebawa laporan kasus dan buku referensi setiap hari
untuk dikoreksi oleh pembimbing/CI saat kunjungan ke lahan praktek
3. Mahasiswa wajib memenuhi kompetensi yang telah ditetapkan dari
institusi pendidikan dan diketahui oleh pembimbing/CI lahan praktek
4. Mahasiswa wajib melaksanakan presentasi kasus kelompok di akhir
praktik
5. Mahasiswa wajib menjaga nama baik institusi pendidikan dan klien
6. Mahasiswa wajib memahami, membawa buku panduan praktek profesi
dan menerapkan aturan yang tertera didalamnya selama mengikuti praktek.
BAB IV
EVALUASI

Secara umum evaluasi praktik kebidanan asuhan manajemen pelayanan


kebidanan tahap profesi, bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi
mahasiswa dalam menerapkan proses manajemen asuhan kebidanan, meliputi :
No Topik Penilaian Bobot
1 Laporan askeb manajemen pelayanan kebidanan 35%
2 Laporan resume 20%
3 Pre dan Post Konfrence 10%
4 Ujian Praktek 25%
5 Seminar 10%
Total 100%
Catatan :
1. Mahasiswa menyiapkan format-format evaluasi yang akan digunakan
2. Format evaluasi dapat dilihat pada lampiran
3. Mendapat nilai minimal 70 pada hasil penilaian evaluasi akhir
4. Memenuhi kehadiran 100%
5. Mematuhi semua tata tertib yang terdapat pada buku pedoman mahasiswa
BAB V
LAPORAN ASUHAN MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN

A. Manajemen Kebidanan
1. Konsep dan prinsip manajemen secara umum

2. Manajemen Kebidanan

3. Langkah-langkah manajemen kebidanan


B. Ruang Praktek Kebidanan
1. Ruang lingkup dan Sasaran

C. Pengorganisasian Asuhan Praktek Kebidanan


1. Mandiri

2. Kolaborasi

3. Rujukan
4. Konsultasi
DAFTAR PUSTAKA

Salmiati, Juraida Roito, Fathunikmah, Yanti. Konsep kebidanan manajemen dan


standar pelayanan. Jakarta : EGC. 2011. P. 7-15.

Sari, Rury Narulita. Konsep kebidanan. Yogyakarta : Graha Ilmu. 2012. P. 67-71.

Irianti, Bayu. 2015 Asuhan Kebidanan Berbasis Bukti. Jakarta. Soto Agung
FORMAT ASUHAN MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN

Tanggal Masuk : ……………………… Jam Masuk : ………………………


Ruang / Kelas : ……………………… No. Register : ………………………
Tanggal Pengkajian : ……………………… Jam Pengkajian : ………………………
Diagnosa Medis : ..............................

1. PENGKAJIAN
DATA SUBJEKTIF

DATA OBJEK

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH AKTUAL


a. Diagnosa kebidanan

Data subyektif :
Data objektif :
b. Masalah :
1. Data subyektif :
2. Data objektif
c. Kebutuhan :

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL


a. Diagnosa potensial

b. Masalah potensial

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

V. INTERVENSI

Buku Panduan Praktik Profesi Departemen Manajemen Pelayanan Kebidanan | 21


VI. IMPLEMENTASI

VII.EVALUASI

……………..,…………………..….
Mahasiswa

(…………………………………..)

Anda mungkin juga menyukai