1) Salah satu ucapan Jenderal sekaligus Kaisar Perancis yang
paling terkenal, Napoleon Bonaparte adalah “The world suffers a
lot. Not because of the violence of bad people but because the silence of good people”. Bahwa, dunia sudah banyak menderita. Bukan karena tindakan dari orang-orang jahat, melainkan karena orang-orang baik yang hanya diam.
Jika berbicara mengenai korupsi, patut disadari bahwa
penanganannya bukan hanya merupakan tanggung jawab Komisi Pemberantasan Korupsi dan penegak hukum saja, tetapi juga memerlukan peran serta masyarakat. Peran serta masyarakat yang baik sangat penting mengingat bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi tidak memiliki perwakilan di daerah, maka cukup sulit untuk Komisi Pemberantasan Korupsi dalam mengawasi tindak pidana korupsi di seluruh Indonesia. Dengan adanya partisipasi masyarakat di daerah, maka akan membantu Komisi Pemberantasan Korupsi dalam menjalankan tugasnya untuk memberantas tindak pidana korupsi.
Pemberantasan korupsi pada dasarnya bukan hanya tugas
sejumlah lembaga negara atau penegak hukum saja, tetapi juga perlu peran serta masyarakat. Peran serta masyarakat yang diperlukan tidak hanya terbatas pada pengaduan dan laporan terkait tindak pidana korupsi, namun peran serta masyarakat yang baik harus terus dibangun salah satunya melalui pendidikan. Masyarakat perlu pemahaman terkait nilai-nilai integritas dan penanaman semangat antikorupsi dalam dirinya serta pengetahuan mengenai bentuk-bentuk tindak pidana korupsi yang ada. Sehingga apabila mereka telah mengerti dan memahami, mereka bisa melakukan tindakan preventif terhadap tindak pidana korupsi yang akan terjadi. Pencerminan kehendak masyarakat yang tidak mentolerir tindak pidana korupsi juga harus ditumbuhkan sehingga akhirnya masyarakat dapat berperan sebagai kekuatan yang mengawasi perilaku individu khususnya warga masyarakat dan instansi pemerintah dalam mekanisme administrasi negara. Selain itu, diperlukan kordinasi yang baik antara pemerintah pusat, daerah, organisasi keagamaan, lembaga swadaya masyarakat, perguruan tinggi, media massa dan seluruh komponen masyarakat dalam pemberantasan korupsi. Kordinasi dapat dilakukan dengan cara membangun tekad yang sama untuk memberantas korupsi, serta menyamakan persepsi bahwa korupsi merupakan salah satu kejahatan luar biasa yang wajib untuk diperangi. Jika kita melihat dari aspek budaya bangsa Indonesia sendiri, salah satu budaya bangsa ini yang dapat menekan terjadinya korupsi adalah budaya gotong-royong. Dalam rangka tercapainya Negara Indonesia yang bersih dari korupsi, setiap elemen masyarakat harus saling tolong-menolong dalam memerangi tindak korupsi yang terjadi, tidak bersikap apatis dan menggunakan hak-haknya sebagai warga negara.