Anda di halaman 1dari 5

Auditing I

Tugas Sesi 14
Dosen Pengampu : Nur Hidayah K Fadhilah, S.E., M.Ak

Aulia Ramadani
20200070018 – Ak20A

1. Jelaskan seberapa penting pengendalian internal bagi perusahaan serta tujuan dari
dilakukannya pengujian pengendalian?
Jawab :

Pengertian Pengendalian Internal Menurut Para Ahli

1) COSO (Committee of Sponsoring Organization)

Bisa dibilang COSO merupakan komite yang membuat kerangka konsep dari
pengendalian internal yang banyak digunakan perusahaan saat ini. COSO
mendefinisikan pengendalian internal sebagai proses yang dipengaruhi oleh dewan
direksi, manajemen, dan karyawan yang dirancang dalam rangka memberikan
jaminan bahwa organisasi dapat mencapai tujuannya melalui,

 Efisiensi dan efektifitas produksi;


 Penyajian laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan;
 Ketaatan terhadap undang-undang dan aturan yang berlaku.

2) IFAC (International Federation of Accountants)

IFAC mendefinisikan pengendalian internal sebagai sistem yang dimiliki organisasi


untuk mengelola risiko yang dilaksanakan, dipahami, dan diawasi oleh tingkat
pimpinan, manajemen, hingga karyawan untuk mendapatkan keuntungan dan
mencegah kerugian guna mencapai tujuan organisasi itu sendiri.
3) OJK (Otoritas Jasa Keuangan)

Menurut OJK, pengendalian internal merupakan sistem yang dirancang oleh


perusahaan untuk meningkatkan efisiensi, mengamankan harta, menjaga ketelitian
data perakunan, menegakkan disiplin, dan meningkatkan ketaatan karyawan terhadap
kebijakan perusahaan. Dari ketiga definisi tersebut, sebenarnya Anda bisa menarik
satu benang merah terkait definisi pengendalian internal yaitu sebuah sistem yang
dibuat oleh perusahaan atau organisasi dalam mengatur segala sesuatu aktivitas di
dalamnya untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi tersebut. Sehingga yang
bertanggung-jawab bukanlah pemilik atau pimpinan organisasi saja namun seluruh
anggota di dalamnya meski pada awalnya, pengendalian internal dibuat dan
diamanatkan oleh dewan direksi atau pimpinan.

Tujuan dan Fungsi Pengendalian Internal


Seperti yang telah disinggung pada definisinya, tujuan adanya pengendalian internal
adalah agar perusahaan bisa mencapai tujuannya dengan cara mendapatkan kesempatan
dan keuntungan serta mencegah adanya kerugian. Selain itu, ada beberapa tujuan lainnya
yaitu:
 Menghasilkan informasi seperti laporan keuangan yang bisa dipercaya dan
dipertanggungjawabkan
 Memastikan segala aktivitas perusahaan sesuai dengan hukum dan peraturan yang
berlaku.
 Meningkatkan efisiensi dan mencegah adanya pemborosan pengelolaan sumber daya
perusahaan.
 Memastikan segala anggota perusahaan atau organisasi mengetahui dan mematuhi
kebijakan yang telah dibuat.
 Menjaga aset perusahaan.
 Menjamin keamanan operasional perusahaan.
Hal yang paling jelas adalah tentu mencegah adanya tindak kecurangan karyawan seperti
administration fraud atau financial fraud.
2. Apakah setiap perusahaan yang diaudit wajib untuk melakukan pengujian terinci
atas saldo? Jelaskan
Jawab :
Pengujian substantif merupakan prosedur-prosedur pengauditan yang dibuat oleh auditor
untuk menguji atau mendeteksi kesalahan salah saji material dalam nilai rupiah yang
mempengaruhi langsung kebenaran dari saldo-saldo dalam laporan keuangan. Maka
auditor harus menghimpun semua bukti yang cukup untuk memperoleh dasar yang
memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan perusahaan yang diauditnya.
Pengujian substantif menyediakan bukti mengenai kewajaran setiap asersi laporan
keuangan yang signifikan.

Tujuan pengujian substantif terhadap piutang usaha adalah:


1) Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan
dengan piutang usaha.
2) Membuktikan keberadaan putang usaha dan keterjadian transaksi yang berkaitan
dengan piutang usaha yang dicantumkan di neraca.
3) Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat dalam catatan akuntansi dan
kelengkapan saldo piutang usaha yang disajikan klien atas piutang yang dicantumkan
di neraca.
4) Membuktikan kewajaran penilaian piutang usaha yang dicantumkan di neraca.
5) Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan piutang usaha di neraca.

Untuk mencapai tujuan tersebut dirancang pengujian substantif yang digolongkan ke


dalam lima kelompok: prosedur audit awal, prosedur analitik, pengujian terhadap
transaksi rinci, pengujian terhadap saldo akun rinci, verifikasi terhadap penyajian dan
pengungkapan. Kelima kelompok pengujian substantif tersebut ditujukan untuk
memverifikasi lima asersi menajemen yang terkandung dalam akun putang dan akun
penilaiannya: (1) keberadaan atau keterjadian, (2) kelengkapan, (3) penilaian, (4) hak
kepemilikan, dan (5) penyajian dan pengungkapan.

Prosedur Audit Terhadap Transaksi Rinci


Keandalan saldo piutang usaha sangat ditentukan oleh keterjadian transaksi berikut ini
yang didebit dan dikredit ke dalam akun Piutang Usaha:
1) Transaksi penjualan kredit
2) Transaksi retur penjualan
3) Transaksi penghapusan piutang usaha
4) Transaksi penerimaan kas dari piutang usaha

Keandalan saldo akun Piutang Usaha ditentukan pula oleh ketepatan pisah batas yang
digunakan untuk mencatat berbagai transaksi tersebut. Auditor melakukan pengujian
substantif terhadap transaksi rincian yang mendebit dan mengkredit akun Piutang Usaha
dan pengujian pisah batas yang digunakan untuk mencatat transaksi yang berkaitan
dengan akun tersebut.
 Periksa sampel transaksi yang tercatat dalam akun piutang usaha ke dokumen yang
mendukung timbulnya transaksi tersebut
 Periksa pendebitan akun piutang ke dokumen pendukung: faktur penjualan, laporan
pengiriman barang, dan order penjualan.
 Periksa pengkreditan akun piutang ke dokumen pendukung: bukti kas masuk, memo
kredit untuk retur penjualan atau penghapusan piutang.
 Lakukan verifikasi pisah batas (cutoff) transaksi penjualan dan retur penjualan
 Periksa dokumen yang mendukung timbulnya piutang usaha dalam minggu terakhir
tahun yang diaudit dan minggu pertama setelah tanggal neraca.
 Periksa dokumen yang mendukung berkurangnya piutang usaha dalam minggu
terakhir tahun yang diaudit dan minggu pertama setelah tanggal neraca.
 Lakukan verifikasi pisah batas (cutoff) transaksi penerimaan kas.

Pengujian Terhadap Saldo Akun Rinci


Tujuan pengujian saldo akun piutang usaha rinci adalah untuk memverifikasi:
1) Keberadaan atau keterjadian
2) Kelengkapan
3) Hak kepemilikan
4) Penilaian
Keberadaan, kelengkapan, hak kepemilikan atas piutang usaha yang dicantumkan di
neraca dibuktikan oleh auditor dengan mengirimkan surat konfirmasi kepada debitur.
Ada tiga tahap yang harus ditempuh oleh auditor dalam mengirimkan surat konfirmasi
kepada debitur:
1) Tentukan metode, saat, dan luas konfirmasi yang akan dilaksanakan.
2) Pilih debitur yang akan dikirimi surat konfirmasi.
3) Kirimkan surat konfirmasi.
Prosedur tersebut ditempuh oleh auditor dengan tujuan untuk membuktikan keberadaan
dibitur perusahaan pada tanggal neraca dan memiliki utang pada tanggal tersebut kepada
klien sebesar yang dicatat oleh klien.

Anda mungkin juga menyukai