Anda di halaman 1dari 9

4.

1 ADMINISTRATIF WILAYAH DAN GEOGRAFIS

Kabupaten Musi Banyuasin secara administrasi terletak di Provinsi Sumatera Selatan


memiliki luas wilayah 14.265,96 km2 dengan 14 Kecamatan dan 236
Desa/Kelurahan/UPT. Berada pada ketinggian 20 – 140 meter di atas permukaan air
laut (dpl). Terbentang dari 01 18’ 00” sampai dengan 4 00’ 00” Lintang Selatan dan
103 00’00” sampai dengan 105 40’ 00” Bujur Timur. Secara administratif Kabupaten
Musi Banyuasin berbatasan langsung dengan :

 Sebelah Utara berbatasan dengan Propinsi Jambi,


 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Muara Enim,
 Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Musi Rawas, dan
 Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Banyuasin.

Gambar 2.1. Peta administrasi Kabupaten Musi Banyuasin


PROFIL KABUPATEN 2014

4.2 DEMOGRAFI

Secara administratif Kabupaten Musi Banyuasin pada tahun 2004 memiliki 9


Kecamatan, mulai dari tahun 2005 kecamatan Babat Toman dan Kecamatan Lalan
dimekarkan, namun secara keseluruhan, jumlah penduduk tidak menggambarkan
dinamika jumlah penduduk yang signifikan. Dengan kondisi tersebut, maka jumlah
penduduk pada Tahun 2004 yaitu 461.923 jiwa, Tahun 2005 sebesar 475.793 jiwa dan
pada Tahun 2006 meningkat menjadi 484.245 jiwa. Kemudian pada Tahun 2007
mengalami peningkatan menjadi 494.757 jiwa, pada Tahun 2008 sebesar 563.656 jiwa
dan pada tahun terakhir menjadi 523.025 jiwa pada Tahun 2009. Berdasarkan uraian di
atas, maka dalam kurun waktu 6 (enam) tahun Kabupaten Musi Banyuasin mengalami
peningkatan jumlah penduduk dari tahun ke tahunnya. Secara keseluruhan,
kecamatan yang mendominasi jumlah penduduk terbesar dalam setiap tahunnya
adalah Kecamatan Bayung Lencir dan Kecamatan Sekayu dapat dilihat pada tabel
2.1.
Berdasarkan data yang ada pertambahan penduduk dari tahun 2005 hingga
tahun 2009 mampunyai rata-rata pertumbuhan mencapai 2,73 %. Namun presentase
pertumbuhan setiap tahunnya sangat bervariatif, dimana pada periode tahun 2004-
2005 yaitu 3% sedangkan tahun 2005-2006 mengalami perkembangan penduduk
mencapai 1,78%, sedangkan pada periode tahun 2006-2007 meningkat menjadi 2,17%,
dan mengalami kenaikan yang sangat signifikan dan mencapai puncaknya pada
periode 2007-2008 yaitu 13,93%, dan periode tahun 2008-2009 pertumbuhan penduduk
mengalami penurunan menjadi minus 7%, dapat dilihat pada tabel 2.2.
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk dirinci Per Kecamatan Kabupaten Musi Banyuasin
Tahun 2004-2009
No Kecamatan 2004 2005 2006 2007 2008 2009
1 Babat Toman 65.559 46.075 46.892 47.870 53.514 50.649
2 Plakat Tinggi * 19.514 19.861 20.538 24.691 21.450
3 Batanghari Leko 16.540 21.445 21.826 22.097 19.414 23.174
4 Sanga Desa 26.924 28.946 29.460 29.784 33.058 31.112
5 Sungai Keruh 34.313 32.024 32.593 33.193 40.323 35.204
6 Sekayu 65.010 70.071 71.316 73.201 81.933 77.026
7 Lais 52.991 53.160 54.104 55.231 59.498 57.125
8 Sungai Lilin 66.280 65.952 67.124 68.656 77.808 72.499
9 Keluang 23.758 26.097 26.561 27.330 28.673 28.105
10 Bayung Lencir 109.918 75.294 76.632 78.210 105.371 88.155
11 Lalan * 37.215 37.876 38.647 39.373 38.526

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) 4-2
KABUPATEN MUSI BANYUASIN
PROFIL KABUPATEN 2014

12 Lawang Wetan - - - - - -
13 Tungkal Jaya - - - - - -
14 Babat Supat - - - - - -
Jumlah 461.923 475.793 484.245 494.757 563.656 523.025
Sumber : Kabupaten Musi Banyuasin dalam Angka, Tahun 2004-2009, dan Musi banyuasin dalam
Angka Tahun 2010

Tabel 2.2 Proyeksi Penduduk Kabupaten Musi Banyuasin


Proyeksi Proyeksi
Jumlah penduduk (Jiwa)
No Desa/Kelurahan/Kecamatan Penduduk Penduduk
2007 2008 2009 2016 2022 2026 2031
1 Babat Toman 47870 53514 50649 56604 64682 70699 79013
2 Plakat Tinggi 20538 24691 21450 23969 27386 29931 33448
3 Batanghari Leko 22097 19414 23174 25896 29588 32338 36138
4 Sanga Desa 29784 33058 31112 34768 39727 43421 48526
5 Sungai Keruh 33193 40323 35204 39341 44954 49134 54911
6 Sekayu 73201 81933 77026 86085 98374 107527 120175
7 Lais 55231 59498 57125 63842 72954 79741 89119
8 Sungai Lilin 68656 77808 72499 81025 92591 101206 113110
9 Keluang 27330 28673 28105 31407 35886 39223 43833
10 Bayung Lencir 78210 105371 88155 98524 112589 123065 137542
11 Lalan 38.647 39373 38526 43054 49197 53773 60095
12 Lawang Wetan - - - - - - -
13 Tungkal Jaya - - - - - - -
14 Babat Supat - - - - - - -
Total 456149 563656 523025 584516 667930 730057 815911
Sumber : hasil analisis 2011

Dilihat dari pertumbuhan rata-rata Kabupaten Musi Banyuasin periode tahun 2004-2009
mencapai 7,69%, namun bila dilihat pertumbuhan penduduk dirinci per kecamatan, dalam
periode tahun 2005-2009 sangat bervariatif. Adapun tahun yang dipergunakan untuk melihat
perkembangan penduduk yaitu tahu 2005 hingga tahun 2009. Hal ini dikarenakan pada tahun
2005 Kabupaten Musi Banyuasin memiliki 11 (sebelas kecamatan) sehingga dapat
mempermudah dalam melihat kecenderungan perkembangan penduduk dan juga
mempermudah dalam proses analisis dan proyeksi penduduk, dapat dilihat pada tabel 2.3.

Tabel 2.3 Laju Pertumbuhan Penduduk Dirinci per Kecamatan Kabupaten Musi Banyuasin
2005-2009
LPP
Rata-
No Kecamatan 2005 - % 2006- % 2007 - % 2008 - % Rata
2006 2007 2008 2009
1 Babat Toman 817 1,773 978 2,086 5.644 11,790 -50649 14,753 7,601
2 Plakat TInggi 347 1,778 677 3,409 4.153 20,221 -2145 6,128 7,884
3 Batanghari Leko 381 1,777 271 1,242 -2.683 -12,142 -23174 20,557 2,858
4 Sanga Desa 514 1,776 324 1,100 3.274 10,992 -31112 9,384 5,813

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) 4-3
KABUPATEN MUSI BANYUASIN
PROFIL KABUPATEN 2014

5 Sungai Keruh 569 1,777 600 1,841 7.130 21,480 -35204 12,437 9,384
6 Sekayu 1.245 1,777 1.885 2,643 8.732 11,929 -77026 19,258 8,902
7 Lais 944 1,776 1.127 2,083 4.267 7,726 -57125 13,612 6,299
8 Sungai Lilin 1.172 1,777 1.532 2,282 9.152 13,330 -72499 10,949 7,085
9 Keluang 464 1,778 769 2,895 1.343 4,914 -28105 9,113 4,675
10 Bayung Lencir 1.338 1,777 1.578 2,059 27.161 34,728 -88155 13,024 12,897
11 Lalan 661 1,776 771 2,036 726 1,879 -38526 5,849 2,885
12 Lawang wetan - - - - - - - - -
13 Tungkal jaya - - - - - - - - -
14 Babat Supat - - - - - - - - -
Sumber : Kabupaten Musi Banyuasin Dalam Angka Tahun 2005-2009

4.3 TOPOGRAFI

Kemiringan lereng merupakan faktor utama yang menentukan suatu daerah apakah
layak untuk dibudidayakan atau tidak. Penggunaan lahan untuk kawasan fungsional
seperti persawahan, ladang dan kawasan terbangun membutuhkan lahan dengan
kemiringan dibawah 15%, sedangkan lahan dengan kemiringan diatas 40% akan
sangat sesuai untuk penggunaan perkebunan, pertanian tanaman keras dan hutan.
Secara umum, kondisi topografi Kabupaten Musi Banyuasin adalah ; di sebelah timur
Kecamatan Sungai Lilin, sebelah barat Kecamatan Bayung Lencir kemudian di daerah
pinggiran aliran Sungai Musi sampai ke Kecamatan Babat Toman, tanahnya terdiri dari
rawa-rawa dan payau yang dipengaruhi oleh pasang surut. Daerah lainnya
merupakan dataran tinggi dan berbukit-bukit dengan ketinggian antara 20 sampai
dengan 140 m di atas permukaan laut. (Gambar 2.2).

Gambar 2.2 Peta kemiringan lereng Kabupaten Musi Banyuasin

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) 4-4
KABUPATEN MUSI BANYUASIN
PROFIL KABUPATEN 2014

4.4 GEOLOGI

Geologi
Kondisi geologi di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin, sebagian besar dibentuk
oleh batuan sedimen dan aluvium yang terdiri dari lumpur, lempung, pasir dan
kerikil. Endapan aluvium umumnya bersifat lunak dan berdaya dukung untuk
pondasi rendah. Sedangkan batuan sedimen bersifat agak keras sampai dengan
keras dan berdaya dukung sedang sampai dengan tinggi.

 Fisiografi
Wilayah Kabupaten Musi Banyuasin secara fisiografi termasuk daerah Cekungan
Sumatera Selatan yang dibatasi oleh Dataran Sunda di sebelah timur laut,
Tinggian Lampung di sebelah tenggara, Pegunungan Bukit Barisan di sebelah
barat daya, serta Pegunungan Duabelas dan Pegunungan Tigapuluh di sebelah
barat laut. Cekungan Sumatera Selatan yang kaya sumberdaya alam ini dibagi
menjadi 2 (dua) sub-cekungan utama, yaitu sub-cekungan Palembang dan sub-
cekungan Jambi, dapat dilihat lpada Tabel 2.4.

Tabel 2.4 Kemiringan Lereng Wilayah Perencanaan Dirinci per Kecamatan Tahun 2010
Kelas Kemiringan Lereng (Ha)
No. Kecamatan Jumlah
0-2% 2 - 15 % 15 - 40 %
1 Babat Toman 109.790,83 17.469,62 12.489,55 139.750,00
2 Batanghari Leko 37.488,13 131.903,78 41.387,09 210.779,00
3 Sanga Desa 24.968,67 6.024,44 706,89 31.700,00
4 Sungai Keruh 13.558,15 48.783,03 558,82 62.900,00
5 Sekayu 59.958,65 10.201,35 0,00 70.160,00
6 Lais 51.725,75 23.827,25 0,00 75.553,00
7 Sungai Lilin 31.530,09 56.997,91 0,00 88.528,00
8 Keluang 11.080,26 28.842,81 133,93 40.057,00
9 Bayung Lencir 381.316,00 136.998,37 48.804,63 567.119,00
10 Plakat Tinggi 29.264,46 4.656,48 3.329,06 37.250,00
11 Lalan 69.120,03 2.483,.29 8.846,67 102.800,00
Jumlah 819.801,02 490.538,33 116.256,65 1.426.596,00
% Terhadap Luas
57,47 34,39 8,15 100,00
Wilayah Kabupaten
Sumber : Bappeda Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2010

 Stratigrafi
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) 4-5
KABUPATEN MUSI BANYUASIN
PROFIL KABUPATEN 2014

Berdasarkan peta Geologi Lembar Palembang (S. Gafoer, dkk., 1986), wilayah
Kabupaten Musi Banyuasin sebagian termasuk dalam Sub Cekungan Palembang
bagian utara, dan sebagian termasuk dalam Sub Cekungan Jambi. Kedua sub
cekungan tersebut merupkan bagian dari Cekungan Sumatera Selatan yang
terbentuk pada zaman tersier. Pada awal pembentukan antara kedua sub
cekungan tersebut terdapat Tinggian Tamiang dan Iliran serta Tinggian Melintang
Bentayan. Di daerah ini terdapat dua satuan stratigrafi batuan yang diendapkan
selama zaman tersier, yakni Kelompok Telisa dan Kelompok Palembang.
Runtunan litologinya menunjukkan, bahwa Kelompok Telisa merupakan satuan
batuan yang terbentuk dalam fase genangan laut, terdiri dari Formasi Talangakar
(tak tersingkap) dan Formasi Gumai. Sebaliknya Kelompok Palembang terbentuk
dalam fase susut laut, terdiri dari Formasi Air benakat, Formasi Muaraenim dan
Formasi Kasai.

Formasi Talangakar (tak tersingkap) merupakan satuan batuan tertua yang


mendasari batuan di daerah ini yang terbentuk pada kala Oligosen – Miosen
Awal. Formasi ini tertindih selaras oleh serpih Formasi Gumai yang berumur Miosen
Awal – Miosen Tengah. Setelah pengendapan Formasi Gumai yang merupakan
tahap puncak genang laut, diendapkan Formasi Air Benakat sebagai hasil dari
awal fase susut laut. Formasi ini terdiri dari batu lanau berkarbon dengan sisipan
lanau kuarsa, umurnya Miosen Tengah – Miosen Akhir. Paling atas adalah Formasi
Kasai yang menindih selaras Formasi Muaraenim. Formasi ini terdiri dari tufa, batu
lempung, dan batu pasir tufaan, diduga berumur Plio – Plistosen. Batuan ini
tertindih endapan permukaan yang terdiri dari endapan sungai dan endapan
rawa yang pelamparannya hampir sepertiga daerah Kabupaten Musi Banyuasin
(pada Tabel 2.5 dan Gambar 2.3)

Tabel 2.5 Jenis Geologi Wilayah Perencanaan Dirinci Per Kecamatan Tahun 2010
No. Kecamatan Jenis Geologi Jumlah
(Ha)
Batu Batu Kerikil, Lumpur, Perselingan Lainnya
Lempung, Lempung, Pasir, Lanau Batu
dan Batu Serpih di Lanau dan Pasir Lempung
Lanau Tufaan beberapa dan dengan
dengan Tempat Lempung Serpih dan
Sisipan Batu Gampingan Batu Lanau,
Bara Bersisipan
Batu Pasir
1 Babat Toman 17,089.63 - - 2,856.42 4,011.89 0.02 69,724.50

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) 4-6
KABUPATEN MUSI BANYUASIN
PROFIL KABUPATEN 2014

2 Batanghari 121,114.32 1,280.12 2,022.98 4,233.34 80,563.56 14.28 234,195.14


Leko
3 Sanga Desa 10,785.89 71.63 10,140.17 14,968.63 420.29 32.08 51,217.08
4 Sungai Keruh 14,299.90 - - - 41,805.77 3.34 75,824.07
5 Sekayu 17,664.89 - - 11,005.17 2,796.14 5.33 70,934.83
6 Lais 26,003.75 - - 21,625.94 6,251.58 118.34 57,831.26
7 Sungai Lilin 49,280.79 - - 28,857.04 17,018.80 - 96,653.20
8 Keluang 44,907.34 - 67.58 3,419.70 1,941.76 0.68 50,337.06
9 Bayung Lencir 168,882.58 - 41,856.54 224,123.41 54,416.69 230.15 567,147.75
10 Plakat Tinggi 16,842.31 - 240.31 355.10 2,265.81 0.91 53,704.66
11 Lalan - - - 93,490.59 5,523.43 12.05 99,026.08
12 Lawang - - - - - - -
wetan
13 Tungkal jaya - - - - - - -

14 Babat Supat - - - - - - -

Jumlah (Ha) 486,871.40 1,351.74 54,327.58 404,935.36 217,015.72 417.19 1,426,595.64


% terhadap Wilayah 34.13 0.09 3.81 28.38 15.21 0.03 100.00
Perencanaan
Sumber : Bappeda Kabupaten Musi Banyuasin dan Hasil Analisis, Tahun 2010

Gambar 2.3 Peta Geologi Kabupaten Musi Banyuasin

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) 4-7
KABUPATEN MUSI BANYUASIN
PROFIL KABUPATEN 2014

4.5 KLIMATOLOGI

Kabupaten Musi Banyuasin mempunyai iklim tropis dan basah dengan variasi curah
hujan antara 74,2 – 360,6 mm sepanjang tahun 2009. Hari hujan pada tahun 2009
menunjukkan variasi antara 5,4 – 17,8 hari, hari hujan paling banyak pada bulan
Desember 2009. Dengan kondisi iklim tersebut, wilayah Kabupaten Musi Banyuasin
sangat potensial untuk pengembangan berbagai kegiatan pertanian.

Gambar 2.4 Peta curah hujan-klasifikasi

4.6 SOSIAL DAN EKONOMI

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) 4-8
KABUPATEN MUSI BANYUASIN
PROFIL KABUPATEN 2014

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) 4-9
KABUPATEN MUSI BANYUASIN

Anda mungkin juga menyukai