Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

BATU MARMER SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN KERAMIK


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahan Bangunan
Dosen Pembimbing : Leily Fatmawati, S.T., M.T.

Disusun oleh :
1. Muhammad Naufal F. A. (3.12.21.1.17)
2. Muhammad Sokhibul R. (3.12.21.1.18)
3. Raffi Edo Baehaqi (3.12.21.1.19)
4. Rama Sandy Putra A. (3.12.21.1.20)
5. Rika Febiyanti (3.12.21.1.21)

PROGRAM STUDI DIII KONSTRUKSI SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Batu Marmer
Sebagai Bahan Baku Pembuatan Keramik” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan dan
kendala didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Leily Fatmawati, S.T., M.T.
selaku Dosen mata kuliah Bahan Bangunan Politeknik Negeri Semarang yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat membantu memberikan wawasan dan
pengetahuan banyak orang tentang batu marmer yang dijadikan bahan baku keramik. Kami
juga menyadari bahwa makalah ini memiliki kekurangan. Oleh karena itu tidak ada yang
sempurna tanpa adanya saran-saran yang membangun, maka dari itu kami berharap
kedepannya akan ada kritik serta saran untuk perbaikan makalah kami kedepannya.
Semoga makalah sederhana yang telah kami susun ini dapat dipahami dan dapat
berguna bagi siapapun yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.

Kudus, 7 Januari 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN...........................................................................................................3
2.1 Pengertian Marmer.......................................................................................................3
2.2 Pengertian Keramik......................................................................................................3
2.3 Proses Pembuatan Keramik.........................................................................................4
2.4 Keunggulan Keramik Berbahan Dasar batu marmer.....................................................7
2.5 Kekurangan Keramik Berbahan Dasar batu marmer....................................................8
2.6 Kondisi Pemasaran Keramik Batu Marmer di Zaman Sekarang...................................9
BAB 3 PENUTUP...................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan................................................................................................................. 10
3.2 Saran.......................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi dan perekonomian global, menimbulkan perubahan cukup


besar di segala lini kehidupan manusia seperti halnya gaya hidup. Semakin berkembangnya
gaya hidup manusia menimbulkan keinginan untuk terlihat lebih unggul dari manusia yang
lain, hal tersebut dapat dilihat dari semakin berkembangngnya segala mode dunia baik
fashion, infrastruktur, interior, dan lain sebagainya. Perkembangan dunia infrastruktur dan
interior membawa perubahan bangunan yang semakin berkembang. Hal tersebut dapat
dimulai dengan bangunan tempat tinggal mewah.

Semakin banyaknya kebutuhan akan bahan bangunan yang berkesan mewah dan
elegan menjadikan marmer banyak digemari. Marmer sebagai bahan pembuatan keramik
dinding atau lantai yang terkenal memiliki corak yang unik dengan harga tinggi membawa
kesan yang cukup menarik bagi kalangan tertentu baik perorangan maupun berbagai
perusahaan, seperti halnya perusahaan yang memanfaatkan bangunan dengan interior untuk
menarik pelanggan. Dunia perhotelan merupakan salah satu contoh dari tingginya minat akan
bahan bangunan dari marmer ini. Seiring perkembangan tersebut, pemanfaatan marmer juga
mengalami perkembangan dan perubahan yang signifikan banyak perusahaan yang mulai
memanfaatkan batu marmer sebagai bahan pembuatan keramik karena kuatnya permintaan
pasar baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Persebaran marmer yang cukup melimpah di Indonesia memiliki karakteristik yang


berbeda-beda, dengan output mencapai 2,5 juta m2/tahun (Suhala dan Arifin, 1997).
Perbedaan karakteristik pada batu marmer ini memberikan berbagai corak yang berbeda-
beda, corak dari batu marmer ini memberikan kesan yang unik karena corak tersebut
terbentuk secara alami. Provinsi Lampung, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa
Timur, Sulawesi Selatan merupakan beberapa daerah yang penghasil marmer yang cukup
besar di Indonesia. Persebaran marmer yang melimpah tersebut membawa berbagai
keuntungan baik bagi perusahaan yang memanfaatkan batu marmer maupun masyarakat
Indonesia, karena hal tersebut dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud batu marmer?
2. Apa yang dimaksud keramik?
3. Bagaimana proses pembuatan keramik menggunakan bahan baku batu marmer?
4. Apa keunggulan dan kekurangan keramik yang berbahan baku batu marmer?
5. Bagaimana kondisi pemasaran keramik yang berbahan baku batu marmer di zaman
sekarang?

1.3 Tujuan
Makalah yang kami susun dengan judul “Batu Marmer Sebagai Bahan Baku Pembuatan
Keramik” bertujuan untuk mengetahui tentang :
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian batu marmer
2. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian keramik
3. Mahasiswa dapat mengetahui proses pembuatan keramik menggunakan bahan baku
batu marmer
4. Mahasiswa dapat mengetahui keunggulan dan kekurangan keramik yang berbahan
baku batu marmer
5. Mahasiswa dapat mengetahui kondisi pemasaran keramik yang berbahan baku batu
marmer di zaman sekarang

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Marmer


Marmer atau batu pualam merupakan batuan hasil proses metamorf atau malihan dari
batu gamping. Pengaruh suhu dan tekanan yang dihasilkan oleh gaya endogen menyebabkan
terjadi rekristalisasi pada batuan tersebut membentuk berbagai foliasi maupun non foliasi.

Secara Bahasa kata Marmer berasal dari bahasa yunani yaitu Marmaron dari asal kata
marmaros, batu bersinar, batu kristal, mungkin kata kerja marmairo, berkilau atau bersinar.
ini juga merupakan dasar untuk kata marmer dalam bahasa inggris marmoreal yang berarti
seperti marmer. Akibat rekristalisasi struktur asal batuan membentuk tekstur baru dan
keteraturan butir. Marmer Indonesia diperkirakan berumur sekitar 30–60 juta tahun atau
berumur Kuarter hingga Tersier. Campuran warna yang berbeda, dapat mempunyai pita-pita
warna. Kristal-kristalnya sedang sampai kasar, jika ditetesi asam akan mengeluarkan bunyi
mendesis. Tulungagung adalah salah satu penghasil marmer terlama di Indonesia. Saat ini
daerah penghasil marmer di Indonesia sudah tersebar luas, antara lain Lampung, Jawa
Tengah, Bandung, Sulawesi, Kalimantan, Bangka, dan Kupang, namun marmer terbaik
terdapat di Sulawesi Selatan.

2.2 Pengertian Keramik


Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani, keramos, yang artinya suatu
bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Kamus dan ensiklopedia
tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk
menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar seperti gerabah, genteng, porselin, dan
sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal dari tanah liat. Definisi pengertian
keramik terbaru mencakup semua bahan bukan logam dan anorganik yang berbentuk padat.
(Yusuf, 1998;2)

3
2.3 Proses Pembuatan Keramik
● Proses Pembuatan Keramik secara Umum
Alat dan bahan :
- Tanah liat atau kaolin
- Saringan
- Pengaduk (mixer)
- Air
- Alat filter
- Wadah tertutup untuk menyimpan keramik
- Tungku
- Ball Mill

1. Pengolahan bahan
- Pengurangan ukuran butir bahan keramik dengan menumbuk atau menggiling bahan
keramik dengan memanfaatkan ball mill
- Penyaringan bahan keramik untuk memisahkan bahan keramik yang ukurannya tidak
sama.ukuran butir keramik yang umum digunakan adalah 60-100 mesh
- Pencampuran bahan keramik dengan memanfaatkan mixer atau bisa juga secara manual
dengan pengaduk
- Pengurangan kadar air pada keramik
- Pengujian bahan keramik untuk membuat massa bahan keramik seragam

2. Pembentukan keramik
Dalam pembentukan keramik,secara umum ada 3 teknik yang biasa dilakukan,yaitu
- Pembentukan manual dengan tangan (handbuilding)
- Teknik Putar (Throwing)
- Teknik Cetak (Casting)
Yang biasa digunakan dalam pembuatan keramik untuk lantai dan dinding rumahan yaitu
Teknik cetak atau casting,karena prosesnya lebih cepat dan juga menghasilkan bentuk dan
ukuran yang sama. Untuk teknik casting di sini,sebaiknya menggunakan teknik casting padat.
Bahan baku tanah liat yang digunakan adalah tanah liat plastis.untuk membentuk keramik
persegi bisa menggunakan mold/cetakan dari gipsum berbentuk persegi untuk membentuknya
lebih mudah.

4
3. Proses Pengeringan
Proses ini untuk menghilangkan kadar air yang mengikat di badan keramik.Proses
pengeringan keramik dengan menjemurnya akan melewati 3 fase,yaitu
- Air menguap ke permukaan keramik
- Air dalam pori-pori keramik mulai menghilang
- Air yang diserap permukaan keramik menghilang
Proses pengeringan ini sangat penting,sebab jika keramik belum benar-benar kering,maka
keramik saat dipasang akan berpotensi mengalami penyusutan mendadak dan juga keretakan.

4. Proses Pembakaran
Proses ini sangat penting karena akan ada perubahan dari keramik yang lembek menjadi
keramik yang padat dan keras.Cara pembakarannya sederhana,yaitu
- Letakkan keramik ke dalam tungku
- Bakar keramiknya
Suhu panasnya ialah 700-1.000 derajat celcius.suhu tersebut cukup optimal untuk membakar
keramik.

5. Pemberian Glasir
Glasir adalah campuran dari beberapa bahan tertentu yang berfungsi untuk melapisi
permukaan keramik.Cara memberi glasir pada permukaan keramik,yaitu :
- Keramik dicelupkan ke cairan glasir
- Keramik disemprotkan ke cairan glasir
- Keramik dituangkan ke cairan glasir
- Permukaan keramik dioleskan cairan glasir
Keramik diberi glasir agar keramik menjadi tahan air,mudah dibersihkan,dan terlihat lebih
indah.

5
● Proses Pembuatan Keramik dengan Bahan Dasar Batu Marmer
- Pertama menambang batu marmer dengan memotongnya menggunakan kawat baja,kawat
baja yang sudah dilengkapi dengan daya mendit atau mata gergaji yang terbuat dari batu
intan. Jadi, batu sekeras apapun bisa dipotong dengan mudah. Potong ukuran sisi 2-3
m,sehingga batu marmer jadi lebih mudah dibawa ke pabrik.

- Belah batu marmer menjadi lembaran-lembaran tipis dengan menggunakan mesin gangsaw
atau gergaji baja yang disusun berjajar, sehingga terbelah menjadi lembaran-lembaran
marmer dengan ketebalan yang sama. Untuk membelah satu buah batu ini membutuhkan
waktu sekitar 2-3 hari.

- Setelah terpotong menjadi lembaran-lembaran,mesin akan membersihkan lembaran marmer


dan menyiramnya dengan air agar debunya tidak bertebrangan.

- Selanjutnya tahap netting,yaitu dengan memasang jaring-jaring pada bagian belakang


marmer yang berfungsi untuk membuat batu marmer menjadi lebih kuat dan tidak mudah
pecah.

- Untuk permukaan marmer bagian depan cukup dilapisi dengan cairan resin,yang berfungsi
untuk menutup pori-pori,lubang,dan retakan-retakan kecil pada permukaan marmer. Marmer
yang sudah dilapisi dengan resin, harus dikeringkan dengan pemanas.

- Potong batu marmer sesuai yang diinginkan dengan menggunakan mesin agar potongannya
presisi. Untuk membuat lantai maksimal ukurannya yaitu 90 x 90 cm.

- Poles batu marmer untuk menghasilkan permukaan marmer yang halus dan mengkilap
dengan butuh tahapan khusus dan panjang. Kemudian gosok dan kupas lapisan resin yang
tidak rata pada permukaan marmer.

- Permukaan marmer sudah benar-benar halus dengan motif dan warna batu marmer yang
terlihat jelas, motif ini buatan alam bukan dari cat atau ukiran. Setiap jenis batu marmer
mempunyai motif dan warna yang berbeda-beda tergantung dari usia batuan,lokasi,dan
kandungan mineral penyusunnya.

6
2.4 Keunggulan Keramik Berbahan Dasar batu marmer
1. Tahan lebih lama
Batu marmer terbentuk dari proses metamorfosa yang alami sehingga membuat
lapisan marmer menjadi tebal,keras,dan lebih tahan lama bila digunakan sebagai
keramik.Keramik marmer juga tahan terhadap goresan sebab keramik marmer mempunyai
struktur yang sangat tangguh.

2. Memiliki banyak variasi


Keramik marmer memiliki varian gaya yang cukup banyak yang tersedia dalam
berbagai pilihan serta variasi. marmer telah lama dipercaya dapat menimbulkan kesan eksotis
yang mewah.Setiap corak, pola, dan warna yang berbeda memiliki keunikannya masing-
masing, dan rumah menjadi terlihat lebih mewah dan elegan. Variasi dari lantai marmer ini
juga sangat cocok untuk diletakkan pada setiap ruangan.

3. Tidak menghantarkan panas

Keramik marmer termasuk konduktor buruk yaitu memiliki sifat yang dingin. Hal ini
menjadi sebuah keunggulan tersendiri untuk tinggal di Indonesia yang berudara panas.
Dengan memasang keramik marmer, interior pun akan terasa jauh lebih sejuk dan nyaman
dibandingkan menggunakan keramik lainnya. Hal ini merupakan salah satu upaya
penghematan energi listrik yang tidak membutuhkan perangkat pendingin udara secara terus-
menerus.

4. Mudah dirawat

Saat membersihkan permukaannya dilakukan secara berkala dengan menyapu,


mengepel, atau menyedot kotoran menggunakan vacuum cleaner. Sedangkan untuk
menghilangkan noda membandel,bisa mengelapnya memakai kain lap yang basah,maka
kondisinya pun akan langsung bersih seketika.

7
2.5 Kekurangan Keramik Berbahan Dasar batu marmer
1. Permukaan yang licin

Dalam proses pembuatan pada tahap finishing dan pembakaran membuat keramik
marmer menjadi licin. Dalam keadaan basah, keramik juga tidak cepat kering. Perlu kehatian-
hatian yang tinggi ketika berjalan di atasnya, terutama jika masih kondisi basah. Karena
seseorang yang melangkah di atas keramik marmer yang masih basah memang rawan
terpeleset.

2. Harganya relatif mahal

Proses metamorfosa yang mengambil banyak waktu membuat material batu marmer
susah ditemukan dan diproduksi menjadi lempengan keramik, sehingga harganya pun
menjadi mahal. Satu lantai marmer dapat berharga sampai tiga kali lipat lantai keramik biasa.
Harga dari batu marmer sendiri bervariatif sesuai dengan tampilan dan bahan pendukung
pembuatannya.

3. Pemasangan yang cukup sulit

Untuk memasang keramik marmer harus cermat dan hati-hati, jika sembarangan
keramik marmer bisa pecah. Material pembentuk keramik marmer juga sangat reaktif
terhadap larutan yang bersifat asam, keramik marmer akan rusak jika terkena larutan asam.
Jadi pastikan untuk mempekerjakan tukang yang memang berpengalaman dalam memasang
keramik marmer.

4. Relatif sulit diperbaiki

Karena keramik marmer mempunyai struktur yang kokoh, maka kerusakan yang
timbul biasanya berupa kerusakan besar alias rusak struktur. Sehingga membutuhkan bantuan
tukang berpengalaman untuk memperbaiki serta mengembalikannya ke kondisi semula. Bila
tidak bisa diperbaiki, maka bisa menggantinya dengan keramik marmer yang baru.

8
2.6 Kondisi Pemasaran Keramik Batu Marmer di Zaman Sekarang

Marmer merupakan bahan finishing yang relative mahal dibandingkan dengan yang
lainnya. Keberanian perusahaan dalam bersaing dengan harapan gerak langkah perusahaan
searah dengan keinginan dan harapan konsumen dan stekholder lainnya. Perkembangan dunia
saat ini, yang ditandai dengan sistem perdagangan terbuka yang bersifat global, telah
menciptakan suatu keadaan yang menuntut Indonesia untuk dapat menyesuaikan diri dengan
keadaan tersebut. Pengaruh globalisasi atau ekonomi global yang akan sangat dirasakan
adalah meningkatnya persaingan bisnis, baik antara sesame perusahaan-perusahaan local
dengan competitor asing yang siap memasuki pasar Indonesia dengan membawa segala
keunggulan bersaing mereka. Seiring dengan perkembangan dunia tersebut,dunia marmer
juga mengalami perubahan dan perkembangan yang sangat signifikan

Marmer sebagai bahan material yang sangat digemari atau sering digunakan terkenal
akan mahal harganya dan memiliki kelas tersendiri dibandingkan dengan keramik atau
sejenisnya dihadapkan pada kenyataan telah banyak marmer maupun granit ex local maupun
import yang dijual melalui pasar gelap maupun resmi, sejalan dengan itu pelaku dalam hal ini
penjual dihadapkan pada permasalahan persaingan dalam hal penjualan yang semakin tajam.
Pada dasarnya factor yang menyebabkan kecilnya permintaan konsumen terhadap produk
marmer karena terbatasnya produk yang dihasiilkan oleh industri yang mengolah menjadi
produk unggulan yang ditawarkan kepada konsumen. Faktor lain harga yang ditawarkan
produsen masih kurang variatif sehingga sebagian dari harga tersebut tidak terjangkau
konsumen kelas menengah ke bawah. Pemasaran harus menjadi suatu konsep bisnis strategis
yang memberikan kepuasan berkelanjutan bukan kepuasan sesaat dan tiga pihak yang
berkepentingan adalah pelanggan, karyawan dan pemilik perusahaan. Perusahaan hidup pada
lingkungan yang sangat dinamis,sehingga perlu terus menerus memperhatikan situasi
lingkungan agar kelangsungan hidupnya tidak terancam,sehingga tidak menghambat
pencapaian tujuan perusahaan

BAB 3
PENUTUP

9
3.1 Kesimpulan
Marmer atau batu pualam merupakan batuan hasil proses metamorf atau malihan dari
batu gamping. Marmer Indonesia diperkirakan berumur sekitar 30–60 juta tahun atau
berumur Kuarter hingga Tersier. Marmer sebagai bahan pembuatan keramik dinding atau
lantai yang terkenal memiliki corak yang unik dengan harga tinggi. Proses pembuatan
keramik secara umum menggunakan tanah liat cenderung lebih mudah dalam hal alat dan
bahan dikarenakan tidak terlalu banyak,dan tidak terlalu modern tetapi secara proses
pembuatan harus melalui banyak tahap untuk menghasilkan keramik berbahan tanah liat yang
kualitasnya baik. Untuk proses pembuatan keramik berbahan tanah liat cenderung
membutuhkan modal banyak dalam hal alat dan bahan sehingga proses pembuatan lebih
mudah dikarenakan alat yang lebih modern dan memadai sehingga menghasilkan keramik
yang berkualitas. Dalam hal ini tentunya keramik berbahan marmer memiliki keunggulan dan
kekurangan, keunggulannya adalah tahan lebih lama, memiliki banyak variasi, tidak
menghantarkan panas, dan mudah dirawat, untuk kekurangannya adalah permukaan lebih
licin, harganya relatif lebih mahal, pemasangan yang cukup sulit, relatif susah diperbaiki.
Kondisi pemasaran keramik batu marmer saat ini tentunya meningkat seiring dengan
perkembang ekonomi globalisasi,sehingga dapat dikatakan meningkatnya persaingan bisnis
antar industri local dengan industri asing,dalam hal ini tentunya industri local harus
memikirkan bagaimana cara memberikan kepuasaan terhadap konsumen dan meningkatkan
kualitas produk sehingga tidak kalah saing dengan industri asing.

3.2 Saran
1. Diharapkan dalam pembuatan keramik lebih memperhatikan prosedur kerja yang ada
agar didapatkan hasil yang maksimal
2. Diperlukan kecermatan dan hati hati dalam pemasangan keramik marmer
3. Diperlukan dilakukan peninjauan lebih lanjut dilapangan untuk mengatahui kondisi
pemasaran keramik marmer di masa sekarang.

DAFTAR PUSTAKA

Anino, (2021). ”Marmer”. https://id.wikipedia.org/wiki/Marmer [30 November 2021]

10
Kurniawati, S., & Titisari, D. Rekomendasi Pemanfaatan Marmer Berdasarkan
Karakteristiknya terjadi dan dapat memberikan ciri khusus pada hasil batuannya baik
dari sifat fisik Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur
memiliki jumlah. J. Pengabdi. Kpd. Masy, 5(2), 251-266.
Manurung, Vuko A. T. (2016). Ilmu Material untuk Otomotif (PDF). Jakarta: Politeknik
Manufaktur Astra. hlm. 66. ISBN 978-602-71320-1-6.
Suhala, S, dan Arifin, M. (1997). Bahan Galian Industri. Bandung: Pusat Penelitian dan
Pengembangan Teknologi Mineral.
Wibowo, A. N. (2016). ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MARMER. Sosio e-Kons,
8(3).

11

Anda mungkin juga menyukai