Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

SANITASI HOTEL

Oleh :

1. A. A. Ayu Galuh Graditha Swara (03)

2. Kadek Yuni Maharani (08)

3. Gede Ari Supradnyana (09)

Pembimbing:

Ni Ketut Astiningsih, S.Pd

PROGRAM STUDI FOOD & BEVERAGE DIVISION


PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN PARIWISATA PERHOTELAN
PANSOPHIA SINGARAJA
TAHUN AJARAN 2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmatNya sehingga makalah tentang “SANITASI HOTEL” ini dapat tersusun
sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Sebagai akhir kata, penulis ingin mengucapkan permohonan maaf atas


kesalahan kesalahan dalam penulisan makalah ini. Penulis berharap semoga
makalah ini bermanfaat bagi semua pihak, baik masyarakat pada umumnya
maupun dunia pendidikan pada khususnya.

Singaraja, 27 Agustus 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Hotel Sarana Untuk Umum.......................................................................3
A. Pengertian Sanitasi Perhotelan...................................................................3
B. Persyaratan Hotel Sehat..............................................................................4
2.2 Air Bersih Untuk Hotel..............................................................................5
A. Pengertian Air Bersih..................................................................................5
B. Syarat Air Sehat Diminum..........................................................................5
2.3 Kebersihan Sarana Umum.........................................................................6
2. 4 Limbah Hotel..............................................................................................9
2.5 Serangga dan Binatang Pengganggu..........................................................13
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................15
3.2 Saran..........................................................................................................15
Daftar Pustaka.......................................................................................................16

iii
BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Industri pariwisata seperti hotel dan restoran serta usaha boga lainnya, akhir-
akhir ini semakin berkembang yang menuntut adanya suatu penciptaan suasana
yang nyaman dari berbagai aspek untuk diberikan atau ditawarkan sebagai
suatu produk kepada calon pelanggannya. Secara umum, produk yang dijual
oleh pihak manajemen hotel terdiri dari dua produk utama yaitu produk nyata
(Tangible Product) seperti kamar hotel, restoran, spa, dan berbagai fasilitas
hotel lainnya dan produk tidak nyata (Intangible Product) seperti kenyamanan,
layanan, suasana dan lain sebagainya.

Sebuah Hotel hendaknya memiliki standar tersendiri. yang ditekankan


kepada setiap karyawan dalam memberikan layanan kepada pelanggan
khususnya aspek instangible produk sebagai salah satu jasa yang siap
dinikmati, utamanya pada bagian dapur (kitchen) restoran hotel perihal
kesehatan dan kebersihan (sanitasi, hygiene) dalam pengelolaan makanan.

Pada umumnya semakin besar bintang hotel maka semakin besar ruang lingkup
dapur, memiliki dapur yang luasnya sesuai kebutuhan merupakan salah satu
syarat dari adanya standarisasi dapur menurut Peraturan Menteri Pariwisata
53/HM.001/MPEK/2013, karena dapur merupakan suatu hal yang sangat
berpengaruh dalam menunjang operasional pengolahan makanan. Semua hotel
memberikan pelayanan kepada masyarakat umum. Oleh karena itu, hotel
dikategorikan sebagai tempat umum (public place). Hotel juga sangat
berhubungan erat dengan dapur karena semua pesanan tamu yang berupa
makanan diolah di dapur. Hasil olahan tersebut sangat berpengaruh terhadap
kepuasan tamu serta tidak terlepas dengan adanya kesehatan dan kebersihan
(sanitasi dan hygienie). Untuk menunjang operasional pengolahan makanan
sesuai standar hotel yaitu kebersihan diri dan sikap/perilaku bersih ditangani
oleh petugas yang menangani makanan dan minuman atau food handler.
(Parantika dan Putra, 2018: 25).

Sanitasi menurut WHO (World Health Organisation) adalah “suatu usaha untuk
mengawasi beberapa faktor lingkungan fisik yang berpengaruh kepada
manusia, terutama pada hal-hal yang mempunyai efek merusak perkembangan
fisik, kesehatan, dan kelangsungan hidup. Sedang hygiene adalah suatu ilmu
1
pengetahuan yang mempelajari kesehatan. Hygiene erat hubungannya dengan
perorangan, makanan dan minuman karena merupakan syarat untuk mencapai
derajat kesehatan.

1.2 Rumusan Masalah


Penulisan makalah mengenai Sanitasi Hotel dimaksudkan untuk
memperoleh gambaran yang jelas tentang kebersihan dan kenyamanan di
hotel. Maka dari itu, dirumuskan beberapa masalah berikut :

1. Apa Pengertian Sanitasi Hotel itu ?


2. Apa saja persyaratan Hotel yang sehat itu ?
3. Apa saja syarat air bersih ?
4. Apa saja jenis limbah di hotel ?
5. Apa saja jenis serangga dan hewan pengerat ?

1.3 Tujuan

Sanitasi diharapkan dapat memberikan jaminan kebersihan umum di luar


atau di dalam bangunan hotel. Pengertian kebersihan disini dalam arti luas yang
meliputi : kebersihan air, makanan-minuman, kuman – kuman dapur, WC,
peralatan serta bebas dari ganguan serangga dan binatang pengerat (Tikus).

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Hotel Sarana Untuk Umum
A. Pengertian Sanitasi Perhotelan
Menurut Wikipedia, Hotel berasal dari kata hostel, konon diambil dari
bahasa Prancis kuno. Bangunan publik ini sudah disebut-sebut sejak akhir abad
ke-17. Maknanya kira-kira, "tempat penampungan buat pendatang" atau bisa
juga "bangunan penyedia pondokan dan makanan untuk umum". Secara umum, 
Hotel adalah perusahaan atau badan usaha yang memberikan layanan penginapan
berupa kamar yang biasanya lengkap dengan fasilitas makan dan minum serta
fasilitas umum lainnya.

Sanitasi adalah status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup


perumahan, pembuangan kotoran, penyediaan air bersih dan sebagainya
(Notoadmojo, 2003). Sanitasi juga dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan
untuk meningkatkan dan mempertahankan standar kondisi lingkungan yang
mendasar yang memengaruhi kesehatan manusia.

Sanitasi hotel adalah faktor penting yang harus diperhatikan, terutama sarana
air bersih, ketersediaan jamban, pengolahan air limbah, pembuangan sampah, dan
pencemaran tanah, agar terciptanya suasana nyaman di hotel agar memberikan
ketenangan pada tamu.

Sanitasi Hotel  mempunyai 2 peranan penting, yaitu :

1.    Peranan Phisik

Sanitasi diharapkan dapat memberikan jaminan kebersihan secara umum,


baik di luar maupun di dalam bangunan hotel.Kebersihan disini
meliputi : kebersihan ruangan-ruangan, kebersihan air, kebersihan makanan-
minuman, fasilitas hotel termasuk fasilitas sanitasi, serta bebas dari gangguan
serangga dan binatang pengerat (tikus).

2.    Peranan Psikologis

3
Peranan sanitasi hotel di sini adalah dapat menjamin rasa kepuasan dari para
tamu/ pengunjung hotel tersebut maupun para karyawan/pengelola hotel.

B. Persyaratan Hotel Sehat

1. KESEHATAN LINGK. & BANGUNAN

 Bangunan dalam kondisi bersih


 Konstruksi bangunan tidak memungkinkan sebagai tempat bersarang dan
berkembang-biaknya serangga dan binatang mengerat.
 Bangunan harus kuat, utuh dan dapat mence-gah penularan penyakit serta
kecelakaan.
 Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin dan
mudah diber-sihkan. Lantai yang kontak dengan air, harus mempunyai
kemiringan yang cukup ke arah saluran pembuangan air limbah.
 Permukaan dinding sebelah dalam mudah dibersihkan. Untuk dinding yang
kontak dengan air harus terbuat dari bahan yang kuat dan kedap air.
 Ventilasi dapat menjamin peredaran udara dengan baik. Bila ventilasi alam
tidak maksimal, harus didukung dengan ventilasi mekanis.
 Atap tidak bocor dan tidak memungkinkan terjadinya genangan air.
 Langit-langit mudah dibersihkan, tinggi minimal 2,5 meter dari lantai.
 Pintu dirancang sedemikian rupa sehingga dapat mencegah masuknya
serangga, tikus dan binatang lainnya.

2. KESEHATAN KAMAR/RUANG HOTEL

 Secara umum dalam keadaan bersih, tidak mengandung kuman penyakit.


 Tersedia cukup air untuk kebutuhan penghuni.
 Bebas dari gangguan tikus dan serangga lainnya.
 Tersedia tempat sampah yang cukup
 Rasio tempat tidur dg luas lantai memenuhi
 Ada ruang : karyawan, lena, cuci, gudang –> mmnhi syrt
 Udara di dalam ruangan :

4
 tidak bau.
 Tidak berdebu/berasap (kadar debu kurang dari 0,26 mg/m3)
 Suhu ruangan nyaman ( 18 – 28 ° C )
 Tingkat kelembaban 40-70 %.
 Tidak terdapat kuman pathogen

3. FASILITAS SANITASI

  Adalah sarana fisik bangunan dan perlengkapannya yang dipergunakan


untuk memelihara kualitas lingkungan atau mengendalikan faktor-faktor
lingkungan yang dapat merugikan kesehatan manusia

Pembuangan Air Limbah

 Saluran pembuangan air limbah menggunakan sistim tertutup, kedap air,


dapat mengalir lancar.
 Setiap air limbah harus diolah sehingga mutu effluent harus sesuai peraturan
perundangan yang berlaku.

Toilet dan Kamar Mandi

 Sarana toilet/kamar mandi meliputi kaca rias, tempat sampah, tissue, sabun,
wastafel.
 Selalu dalam keadaan bersih, tidak bau, penerangan cukup
 Untuk karyawan dan pengunjung/tamu dibedakan
 Dilengkapi dengan pesan/tanda kebersih-an/sanitasi

Tempat Sampah

5
 Terbuat dari bahan yang kuat, ringan, tahan karat, kedap air, permukaan
bagian dalam halus, mempunyai tutup.
 Mudah diisi dan mudah dibersihkan.

2.2 Air Bersih Untuk Hotel

A. Pengertian Air Bersih


Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu
baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam
melakukan aktivitas mereka sehari-hari termasuk diantaranya adalah sanitasi.
Sebagian besar tubuh manusia itu sendiri terdiri dari air. Tubuh manusia rata-rata
mengandung air sebanyak 90% dari berat badannya. Tubuh orang dewasa sekitar
55-60%, berat badan terdiri dari air, sedangkan untuk anak-anak sekitar 65% dan
untuk bayi sekitar 80%.
B. Syarat Air Sehat Diminum
1. Syarat Kualitatif
o Syarat fisik. Secara fisik air minum yang sehat haruslah bening (tidak
berwarna) dan tidak berbau. Mengutip Buckle KA, dalam buku Ilmu Pangan
(1987), air yang bisa diminum haruslah tidak mengandung bahan tersuspensi
atau keruh. Selain itu, air minum kemasan yang berkualitas juga harus
memiliki suhu di bawah suhu udara di luarnya (dalam suhu ruang).
o Syarat mikrobiologi.Syarat mikrobiologi ini disebut juga sebagai syarat
bakteriologis. Karena digunakan sebagai untuk minum, air minum dalam
kemasan harus bebas dari segala macam bakteri yang mencemarinya.
“Terutama, harus bebas dari bakteri patogen (penyebab penyakit),” kata Ika.
Untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan patogen dalam air minum
kemasan tersebut, maka air minum harus diuji di laboratorium.
o Syarat kimia. Air minum yang sehat juga harus memenuhi syarat kimia yang
dibutuhkan. Artinya, air harus mengandung zat-zat tertentu yang dibutuhkan,
misalnya zat besi, mangan, dan klorida. Zat tersebut juga harus ada dalam
jumlah tertentu. Kekurangan atau kelebihan zat tertentu dalam air akan
menyebabkan ketidakseimbangan. Parahnya ini juga akan mengganggu
kondisi fisiologis seseorang.
2. Syarat Kuantitatif

6
Persyaratan kuantitatif dalam penyediaan air bersih adalah ditinjau dari
banyaknya air baku yang tersedia. Artinya air baku tersebut dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan sesuai dengan jumlah penduduk yang akan dilayani. Selain
itu, jumlah air yang dibutuhkan sangat tergantung pada tingkat kemajuan teknologi
dan sosial ekonomi masyarakat setempat. Penyediaan air bersih harus memenuhi
kebutuhan masyarakat karena penyediaan air bersih yang terbatas memudahkan
untuk timbulnya penyakit di masyarakat. Kebutuhan air bervariasi untuk setiap
individu dan bergantung pada keadaan iklim, standar kehidupan dan kebiasaan
masyarakat.

2.3 Kebersihan Sarana Umum


K.ebersihan sarana umum dalam mencapai kebersihan umum di suatu hotel
maka perlu diperhatikan lobby toilet restaurant kolam renang taman pekarangan
telepon umum ruangan yang disewakan untuk umum dan poliklinik
A. Lobby
1. Lobby hotel harus memiliki lobi dengan luas minimal 100 M2* 5
2. Tersedia kursi sofa dengan mejanya meja konter bell captain, meja guest relation
officer dan peta kota dan provinsi
3. Tata udara diatur dengan alat pengatur udara
4 Tersedia petunjuk lokasi saran hotel

B. Toilet Umum
Hotel menyediakan toilet umum di lobby yang terpisah untuk pria dan wanita
dengan fasilitas minimal :
Alat untuk pria :
 4 urinoir
 WC dua buah tempat cuci tangan sabun dan kaca rias alat pengering tangan
 Asbak
 Kertas WC dan tempatnya tempat sampah yang tertutup

7
Toilet untuk wanita WC
 Tiga buah wc
 Kertas wC dan tempatnya ruang rias dengan kaca rias dan kursi rias
 Tempat cuci tangan sabun dan kaca rias
 Alat pengering tangan asbak
 Tempat sampah yang tertutup

C. Restaurant restoran

 Tipe coffee shop


 Restoran lainnya di luar coffee shop untuk makan siang dan malam tersedia
(minimal makanan Indonesia ,makanan asing minuman tanpa alkohol,
minuman beralkohol)
 Makanan panas harus disajikan dalam keadaan panas makanan dingin harus
disajikan dalam keadaan dingin
 Tersedia hiburan minimal musik dan saluran sentral dan program kesenian
Indonesia
 Ruang, alat membilas dan dekorasi harus rapi yang tercermin tidak ada
kotoran sampah sarang laba-laba
 Setiap meja harus dalam keadaan dengan peralatannya apa yang dipakai
harus lampu pijar

D. Kolam Renang
Hotel menyediakan kolam renang untuk dewasa dan untuk anak-anak dewasa dan
anak-anak terpisah atau digabung dengan dilengkapi ke pengaman
E. Taman Pekarangan
 Hotel memiliki taman terletak di dalam atau di luar bangunan
 Taman terpelihara bersih dan rapi
 Taman yang memiliki kolam hias harus berisi ikan

E. Telepon
 Hotel menggunakan telepon umum di lobby
 Masing-masing pesawat telepon dilengkapi dengan buku petunjuk telepon
 Antara dua pesawat telepon dipisah dengan penyekat

8
F. Ruangan yang disewakan untuk hotel menyediakan ruangan yang disewakan
untuk keperluan lain diluar kegiatan utama hotel sesuai dengan definisi hotel
minimal tiga ruangan untuk kegiatan yang berbeda
 Drugstore
 Bank atau money changer
 Travel agent
 Airline agen
 Souvenir shop
 Perkantoran
 Butik dan salon kecantikan
G. Poliklinik
tersedia ruangan poliklinik yang memenuhi persyaratan departemen kesehatan
peralatan minimal sesuai dengan peraturan departemen kesehatan
tersedia perlengkapan untuk menanggulangi keadaan gawat darurat
tersedia formulir.
2. 4 LIMBAH HOTEL
Berbagai aktivitas dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kesejahteraan
hidupnya dengan memproduksi barang dari sumber daya alam. Barang yang
dihasilkan pula akan dibuang karena sudah tidak dibutuhkan lagi oleh manusia.
Bahan buangan ini dikenal dengan istilah” sampah “(westes) yang dalam wujudnya
berbentuk padat cair dan gas.
Yang termasuk kategori limbah padat adalah sampah. Berdasarkan
karakteristiknya, sampah hotel adalah sampah sejenis sampah rumah tangga, yaitu
terdiri dari sampah organik (sisa makanan), plastik, kertas, logam, kaca, kayu,
karet, kain dan sebagainya.
1. Pengertian Sampah
Wastes diartikan sebagai benda yang tidak dipakai, tidak diinginkan dan
dibuang, berdasarkan masalah dan cara-cara penanganannya,wastes di
golong-golongkan menjadi:
a) Solidwastes atau Refuse, yaitu sampah padat.
b) Liquid wastes atau wasted water, yaitu
sampah cair atau air buangan

9
c) Atmospheric wastes, yaitu sampah gas
d) Human wastes atau excreta disposal yaitu
kotoran manusia
e) Manure, yaitu kotoran hewan
f) Special wastes, yaitu sampah berbahaya.
Definisi Solid wastes adalah benda tidak dipakai,tidak diinginkan dan dibuang
yang berasal dari suatu aktivitas dan bersifat padat. Pengertian sampah padat di
atas tentunya tidak termasuk buangan yang bersifat biologis (human waste).
2. Jenis Sampah
Penggolongan jenis sampah didasarkan pada komposisi kimia, sifat
mengurangi, mudah tidaknya terbakar, berbahaya dan karakteristiknya.
Berdasarkan penggolongan komposisi kimianya, maka sampah dibagi
menjadi sampah organik dan anorganik. Sampah yang secara alami mudah
terurai (degradable) dan sampah yang sukar terurai (nondegradable) adalah
penggolongan sampah didasarkan atas sifat mengurai. Berdasarkan mudah
tidaknya terbakar, maka sampah dibagi menjadi sampah yang mudah
terbakar atau combustible. Demikian juga ada penggolongan sampah
berbahaya dan sampah tidak berbahaya.
Contoh beberapa jenis sampah:
a) Sisa sayuran : sampah organik
b) Kaleng bekas : sampah anorganik
c) Sisa makanan (nasi, sayuran) :sampah degradable
d) Plastik : sampah non degradable
e) Kertas :sampah combustible
f) Kaca,logam : sampah non combustible
g) Bahan kimia, bekas verban dari Rumah Sakit dan
Radioaktif : sampah berbahaya
h) Kertas :Sampah tidak berbahaya.
American Public Works Association, mengemukakan jenis sampah berdasarkan
karakteristiknya, yaitu:

a. Sisa makanan atau sampah basah (garbage)

10
Sisa yang termasuk jenis ini adalah sampah basah yang dihasilkan
dalam proses pengolahan makanan. Karakteristik dari sampah jenis ini
adalah dapat
membusuk dan dapat terurai dengan cepat khususnyabila cuaca panas.
Proses pembusukan sering kalipenting diketahui dalam usaha
pengumpulan dan
pengolahan sampah secara berdaya guna dan berhasil guna. Sampah
jenis ini bisa dihasilkan pada tempat pemukiman, rumah makan atau
warung rumah sakit,
pasar dan sebagainya.
b. Sampah kering (Rubbish)
Sampah kering terdiri dari sampah yang dapat terbakar ataupun yang
tidak dapat terbakar, yang dihasilkan oleh rumah tangga, kantor-
kantor, perdagangan dan sebagainya, tidak termasuk sisa makanan dan
benda-benda yang sangat mudah membusuk. Jenis sampah kering
yang dapat terbakar ini misalnya, kertas, plastik, tekstil, karet, kulit,
kayu, daun-daun kering. Jenis sampah kering yang tidak terbakar
misalnya kaca, kaleng dan lain-lain logam.

c. Abu (Ashes)
Benda yang tertinggal dari pembakaran kayu, arang dan lain-lain
benda yang terbakar.
d. Sampah jalan (Street cleaning)
Sampah yang berasal dari jalan, biasanya berupa sampah daun-daun
dan pembungkus.
e. Bangkai binatang (Dead animals)
Sampah biologis berupa bangkai binatang kecil, dan bintang
peliharaan
f. Rongsokan kendaraan (Abandoned vechicles)
Bekas-bekas kendaraan milik umum dan pribadi seperti bak mobil,
becak dan lain-lain
g. Sampah Industri (Industrial wastes)
Sangat padat sebagai hasil buangan industri
h. Sampah yang dimaksud disini terjadi karena penghancuran atau
pembangunan suatu gedung,seringkali diklasifikasikan dalam sampah

11
keringmisalnya batu, beton, batu merah, papan, sisa pipa-pipa dan
sebagainya.
i. Sampah khusus/berbahaya (Hlazardous wastes)
Sampah yang mengandung zat kimia beracun, pestisida, pupuk,
radioaktif,biologi dari rumah sakit yang dapat membahayakan
manusia.
j. Sampah pengolahan air minum/air kotor (Water Treatment Residu)
Sampah yang berupa lumpur dari perusahaan air minum atau
pengolahan air kotor, dapat diklasifikasikan dalam jenis tersendiri.
3. Sistem Pembuangan Sampah
Pengumpulan dan pembuangan sampah hendaknya dilaksanakan dengan teratur.
Setiap hari setelah selesai pada tempat-tempat sampah segera dibersihkan dan
dikumpulkan pada tempat pengumpulan Sementara Untuk selanjutnya dibuang ke
tempat pembuangan. Tempat pengumpulan sementara dapat berupa:
A. Tong-tong sampah yang terbuat dari metal/besi
dengan isi 50-100 liter yang diletakkan di pinggir jalan di depan rumah atau
toko-toko agar mudahnanti dilakukan pengambilannya untuk diangkut ke
tempat pembuangan.
B. Tempat pengumpulan yang dibuat dari beton berupa bak-bak dengan isi 5-20
m. tempat pengumpulan sementara diletakkan mendekati lokasi sumber
sampah dan ditempatkan secara terbesar sehingga mudah dijangkau oleh
orang-orang yang akan membuang sampah.
Tempat pengumpulan sementara hendaknya diberikan tutup agar:
a. Tidak mudah dijangkau dan dipakai untuk tempat besarangnya tikus dan
serangga-serangga seperti lalat dan nyamuk atau oleh binatang-binatang
besar seperti anjing dan kucing yang menyebabkan sampah berserakan.
b. Sampah-sampah yang telah terkumpul tidak mudah diterbangkan oleh
angin, di samping itu dengan adanya tutup dapat mengurangi adanya bau.
c. Mengurangi minat bagi pencari-pencari barang barang bekas dan sisa-sisa
makanan oleh orang-orang gelandangan atau tuna karya
Pembuangan akhir dari sampah dapat dilakukan dengan beberapa caraa.
A. Pembuangan terbuka di atas permukaan tanah (open dumping):
 Terdapat pembuangan diusahakan agar jauh dari lokasi pemukiman
penduduk, lebih kurang sejauh 500m.

12
 Sampah harus sering diadakan pembalikan dan diratakan atau dipadatkan
agar sampah hancur dan juga dapat mematikan larva lalat.
 Sekeliling tempat pembuangan kalau busa dipagari atau ditanami pohon-
pohon sebagaipelindung atau sebagai penahan sampah yang dihembus
angin.

B. Pembakaran sampah dengan menggunakan incinerator


 Perlu dipisahkan adanya sampah-sampah basah yang tidak mudah terbakar
dan sampah yang tidak bisa terbakar misalnya kaca dan logam- logam
 Pada saat pembakaran agar dijaga supaya abu tidak beterbangan mengotori
udara.

C. Sampah dibuat kompos Agar dipisahkan adanya bahan yang tidak bisa
busuk: plastik, kaca dan logam-logam

D. Pembuangan dengan menanam kedalam tanah (sanitary landfil)


 Cara ini merupakan cara yang paling baik karena sampah terlindung di
dalam tanah sehingga tidak dapat dijangkau oleh binatang binatang maupun
manusia dan tidak menimbulkan bau serta kebakaran.
 Kesulitannya adalah membutuhkan tanah urug yang agak banyak dan
kemungkinan mencemari air tanah lebih besar.

3. Drainase Air Kotor


Air kotor yang berasal dari kamar hotel, dapur, restoran,tempat-tempat
umum disalurkan ke tempat pembuanganlimbah cair. Kawasan yang dikelola
oleh perusahaan (Bali Tourism Development Coorporation) di Nusa Dua-
Bali sudah memiliki pengolahaan air limbah.Dengan adanya perusahaan ini
akan membantu sekali dalam menjaga kebersihan areal hotel.Air yang
berasal dari
beberapa tempat dikumpulkan dalam suatu tempat pembuangan dapat
berupa sumur peresepan yang penting adalah agar air tersebut tidak mengalir
dan meluber
kemana-mana. Type kakus yang baik adalah yang dilengkapi dengan "leher
angsa" (water scal latrine), dengan adanya leher angsa yang berisi air akan
berfungsi
a. Untuk mengurangi timbulnya bau
b. Menutup lubang kakus sehingga binatang-binatang

13
dan serangga tidak dapat masuk ke dalam tempat kotoran.
Untuk sempurnanya tipe ini biasanya dilengkapi dengan septictank sebagai
tempat penampungan dan pengolahaan kotoran secara mikrobiologik.

2.5 Serangga dan Binatang Pengganggu


1. Jenis Serangga
 Bedbugs (Cimex lectularis) adalah serangga parasitik. Serangga ini
berwarna merah-coklat dan berukuran 1–7mm. Binatang kecil yang juga
disebut tungau ini sering menempel dan mengisap darah manusia, khususnya
saat tidur.
 Rayap atau anai-anai atau semut putih adalah serangga
sosial anggota infraordo Isoptera, bagian dari ordo Blattodea (kecoa) yang
dikenal luas sebagai hama penting kehidupan manusia. Rayap bersarang di
dan memakan kayu perabotan atau kerangka rumah sehingga menimbulkan
banyak kerugian secara ekonomi. Rayap masih berkerabat dengan semut,
yang juga serangga sosial.
 Lebah adalah serangga yang hidup berkoloni di dalam sarang dan
menghasilkan madu yang didapat dari tumbuhan.
 Kecoak, lipas, atau coro adalah salah satu ordo serangga hemimetabola
yang berasal dari kelas Insecta. Ordo ini terdiri dari 4000 spesies, 2
superfamili dan 6 famili. Kecoak terdapat hampir di seluruh belahan
bumi, kecuali di wilayah kutub. Kecoak memiliki hubungan dekat dengan
belalang sentadu dan rayap.

2. Binatang Pengganggu

 Tikus adalah salah satu famili hewan pengerat dari ordo Rodentia.
Spesies tikus yang paling dikenal adalah mencit serta tikus got yang
ditemukan hampir di semua tempat termasuk hotel sekalipun. Biasanya
tikus dapat memakan persediaan bahan makanan yang ada di restaurant
atau di hotel.
 Kucing disebut juga kucing domestik atau kucing rumah adalah sejenis
mamalia karnivora. Kucing yang tidak dipelihara dapat mengganggu
bahan makanan yang akan diolah bila penempatannya yang keliru.
 Anjing adalah mamalia yang telah mengalami domestikasi dari serigala
sejak 15.000 tahun yang lalu. Anjing liar biasanya sering mencuri

14
makanan dan mengganggu tamu. Anjing yang tidak dipelihara dapat
berkembang biak di tempat-tempat umum seperti pasar.

3. Racun dan Insektisida

 Racun merupakan zat padat, cair, atau gas, yang dapat mengganggu proses
kehidupan sel suatu organisme.Zat racun dapat masuk ke dalam tubuh
melalui jalur oral (mulut) maupun topikal (permukaan tubuh). Dalam
hubungan dengan biologi, racun adalah zat yang menyebabkan luka, sakit,
dan kematian organisme, biasanya dengan reaksi kimia atau aktivitas lainnya
dalam skala molekul.

 Insektisida adalah bahan-bahan kimia bersifat racun yang dipakai untuk


membunuh serangga.[1] Insektisida dapat memengaruhi pertumbuhan,
perkembangan, tingkah laku, perkembangbiakan, kesehatan, sistem
hormon, sistem pencernaan, serta aktivitas biologis lainnya hingga berujung
pada kematian serangga pengganggu tanaman

BAB III

Penutup

3.1 Kesimpulan
Jadi, dari pemaparan makalah di atas maka bisa disimpulkan bahwa sebuah
bangunan termasuk hotel memerlukan adanya sanitasi dan hygiene lingkungan.
sanitasi diharapkan dapat memberikan jaminan kebersihan umum di luar ataupun
di dalam bangunan hotel. sehingga hotel dapat menciptakan Citra yang baik dan
tamu akan merasa nyaman ketika berada di dalam lingkungan hotel. Hotel yang
dengan sanitasi baik memiliki beberapa persyaratan persyaratan yang perlu dicatat
antara lain :
1. Persyaratan bangunan dan lingkungan hotel
2. Syarat air bersih yang digunakan di hotel
3. Harus memilah jenis limbah yang ada di hotel
4. Memastikan serangga dan hewan pengganggu tidak ada di lingkungan hotel.

15
3.2 Saran
Semoga dengan adanya makalah dengan judul sanitasi hotel yang telah kami
buat dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan agar semua orang dapat peduli
kepada lingkungan masing-masing. sehingga dengan terciptanya hidup yang bersih
dan sehat semua orang akan merasa bahagia serta nyaman di lingkungan tempat
tinggalnya. demikian makalah yang telah kami rancang kami mengharapkan kritik
dan saran dari para pembaca terima kasih.

Daftar Pustaka

https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/27/150000569/pengertian-hotel-dan-
karakteristiknya?page=all.
https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/53863/MjMyNTcz/Pengendalian-
vektor-penyakit-dan-binatang-pengganggu-di-rs-pku-Muhammadiyah-Surakarta-
abstrak.pdf
https://kristonimala.wordpress.com/2009/12/11/sanitasi-hotel-sahid-kawanua-
manado/#:~:text=Sanitasi%20diharapkan%20dapat%20memberikan
%20jaminan,atau%20di%20dalam%20bangunan%20hotel.&text=
%E2%80%93%20Melindungi%20tamu%20maupun%20karyawan%20hotel,
%E2%80%93%20Mencegah%20terjadinya%20kecelakaan.
https://id.wikipedia.org/wiki/Insektisida
https://id.wikipedia.org/wiki/Racun 

16

Anda mungkin juga menyukai