Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL

Peningkatan Kreativitas Belajar Melalui Metode Pembelajaran Tutor Sebaya


Pada Siswa Kelas IV SD Islam Umar Harun Semester I Ajaran 2020/2021 Dalam
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Oleh

Edi Saputro 201802021152

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-ANWAR
SARANG REMBANG
2021
A. Judul
“PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MELALUI METODE
PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS IV SD ISLAM
UMAR HARUN SEMESTER I AJARAN 2020/2021 DALAM MATA
PELAJARAN BAHASA INDONESIA”
B. Latar Belakang
Sebelum menerapkan metode pembelajaran tutor sebaya, guru harus
menentukan siswa-siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar dan
siswa-siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar. Siswa yang memiliki
kesulitan yang sama bisa dikelompok ke dalam kelompok yang sama agar
pembelajaran lebih efisien.
Mengingat bahwa siswa adalah unsur pokok dalam pengajaran yang
pada akhirnya dapat mengubah tingkah lakunya sesuai dengan yang
diharapkan. Guru juga harus mempersiapkan tutor-tutor agar pembelajaran
berjalan optimal, karena tidak semua siswa yang sudah mencapai ketuntasan
bisa menjadi tutor yang baik. Dalam hal penentuan pasangan tutor-tutor juga
harus dipertimbangkan kecocokan dan kenyamanan pada masing-masing
kelompok.
Metode tutorial ini diberikan dengan bantuan tutor. Setelah peserta
didik diberikan bahan ajar, kemudian peserta didik diminta untuk
mempelajari bahan ajar tersebut. Pada bagian yang dirasa sulit, peserta didik
dapat bertanya pada tutor (Fathurrohman dan Sutikno, 2007: 63).
Tutor teman sebaya (juga disebut sebagai rekan belajar, kooperatif /
pembelajaran kolaboratif dan kolaborasi rekan), diambil di sini untuk
merujuk pada 'penggunaan strategi pengajaran dan pembelajaran di mana
siswa belajar dengan dan dari satu sama lain tanpa campur tangan
langsungdari seorang guru. sebaya membantu siswa lain baik secara
individu atau dalam kelompok kecil dengan terus diskusi kelas,
mengembangkan kemampuan belajar, mengevaluasi pekerjaan,
menyelesaikan masalah-masalah tertentu dan mendorong belajar mandiri
(Arrand, 2015).
Metode tutorial sebaya ini lebih meningkatkan keterampilan
komunikasi dan mendorong untuk belajar mandiri dan membantu
mengembangkan kepercayaan diri karena guru mengajar secara aktif dan
melibatkan peserta didik karena mereka didorong untuk belajar dari
satusama lain. Metode ini adalah teknik untuk membantu peserta didik
dalam memahami materi yang lebih baik dengan konsep yang berbeda
terutama kemampuan mereka untuk mengekspresikan ide-ide mereka
dengan dipengaruhi oleh bagaimana cara mereka belajar, keaktifan,
kerjasama dalam kelompok, maanajemen waktu dan keterampilan
organisasi dan komunikasi (Lim, 2014).
C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka


rumusan masalah penelitian ini adalah: Apakah pengaruh Kreativitas Belajar
Melalui Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Dalam Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia Pada Siswa Kelas IV SD Islam Umar ?

D. Tujuan Penelitian

Dari permasalahan yang telah dirumuskan, maka penelitian ini


bertujuan untuk Mengetahui pengaruh Peningkatan Kreativitas Belajar Melalui
Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada
Siswa Kelas IV SD Islam Umar.

E. Manfaat Penelitian
1. Akademis

Dapat meningkatkkan rasa tanggung jawab dan kepercayaan diri


pada diri siswa. Adanya hubungan yang lebih dekat dan akrab antara
murid. Siswa tidak hanya belajar untuk memperoleh nilai yang baik saja,
tetapi juga dituntut untuk memperoleh pemahaman yang baik.

2. Bagi Guru

Sebagai motivasi untuk meningkatkan kemampuan guru dalam


melakukan pembelajaran serta lebih memperhatikan kesulitan-kesulitan yang
dihadapioleh peserta didik.

3. Bagi Peneliti

Dapat menambah pengalaman secara langsung bagaimana


penanganan yang efektif dalam pembelajaran dengan perbedaan
kemampuan yang dimiliki peserta didik, khususnya dalam metode
pembelajaran tutor sebaya.

F. Kerangak Teoritis

.1. Tutor Sebaya

Metode tutorial ini diberikan dengan bantuan tutor. Setelah peserta didik
diberikan bahan ajar, kemudian peserta didik diminta untuk
mempelajari bahan ajar tersebut. Pada bagian yang dirasa sulit, peserta didik
dapat bertanya pada tutor.1

Metode tutorial sebaya ini lebih meningkatkan keterampilan


komunikasi dan mendorong untuk belajar mandiri dan membantu
mengembangkan kepercayaan diri karena guru mengajar secara aktif dan
melibatkan peserta didik karena mereka didorong untuk belajar dari
satusama lain. Metode ini adalah teknik untuk membantu peserta didik
dalam memahami materi yang lebih baik dengan konsep yang berbeda
terutama kemampuan mereka untuk mengekspresikan ide-ide mereka
dengan dipengaruhi oleh bagaimana cara mereka belajar, keaktifan,
1
Fathurrohman dan Sutikno, Metode Pembelajaran anak, (Bandung: PT. Anugrah Jaya 2007) Hal 63
kerjasama dalam kelompok, maanajemen waktu dan keterampilan
organisasi dan komunikasi.2
2. Langkah-langkah Tutor Sebaya
Langkah-langkah metode tutorial sebaya menurut (Arrand, 2015) adalah
sebagai berikut.
a) Langkah perencanaan, guru mempelajari bahan ajar dengan
seksama dan mengidentifikasi bagian-bagian yang sulit dari isi bahan ajar
kemudian menyusun strategi untuk membantu peserta didik menghadapi
kesulitan agar bisa mempelajari bagian yangsulit.
b) Langkah persiapan, guru menyiapkan bahan ajar tambahan seperti
variasi, contoh-contoh penyelesaian soal atau LKS.
c) Langkah pelaksanaan, guru mengidentifikasi peserta didik yang
menghadapi kesulitan dalam memahami bahan ajar yang diberikan dan
sulit dipahami dan melaksanakan tutorial denganmenggunakan bahan dan
langkah-langkah yang telah disiapkan.
d) Langkah evaluasi, guru melakukan tanya jawab untuk meyakinkan
bahwa peserta didik tersebut telah mengatasi kesulitan belajarnyadan
memahami materi yang sedang dipelajari dan memberikan tugas mandiri.
3. Fungi Tutor Sebaya
Fungsi metode tutorial sebaya menurut Hamalik (2009: 73-74) adalah
sebagai berikut.
a). Kurikuler, yakni sebagai pelaksana kurikulum dan
GBPPsebagaimana telah dibutuhkan bagi masing-masing modul dan
mengkomunikasikannya kepada peserta didik.
b). Instruksional, yakni melaksanakan proses pembelajaran agar parasiswa
aktif belajar mandiri melalui modul yang telah ditetapkan.
c). Giagnosis-bimbingan, yakni membantu para siswa yang
mengalamikelemahan, kekuatan, kelambanan, masalah dalam
mempelajarimodul.
2
Lim, Pendidikan dan Pembelajaran, (Jakarta : Gramedia 2014), Hal. 34
d). Administratif. Yakni melaksanakan pencatatan, pelaporan,
penilaian, dan teknis administratif lainnya sesuai dengan tuntutan program
mooduler.
e). Personal, yakni memberikan keteladanan kepada peserta didik
seperti penguasaan materi, cara belajar, sikap dan perilaku yang secara tak
langsung menggugah motivasi belajar mandiri dan motif berprestasi.
4. Tujuan Totor Sebaya
Tujuan metode tutorial sebaya menurut Hamalik (2009: 74) adalah sebagai
berikut.
a). Untuk meningkatkan penguasaan pengetahuan para peserta didik dan
melakukan usaha-usaha pengayaan materi yang relevan.
b). Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan peserta didik tentang
cara memecahkan masalah, mengatasi kesulitan atau hambatan agar
mampu membimbing teman dan diri sendiri.
c). Untuk meningkatkan kemampuan peserta didik tentang cara
belajarmandiri.
G. Subjek Penelitian
Ada 18 Siswa yang terdiri dari 7 laki-laki dan 11 perempuan
H. Setting Penelitian
1. Setting Waktu
Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan pada:
a. Siklus I : 17-27 Maret 2021
b. Siklus II: 20-27 April 2021
2. Setting Tempat : SD Islam Umar Harun Sarang
I. Tekhnik Penilian
1. Observasi
2. Wawancara
J. Instrumen Pengumpulan Data
1. Lembar wawancara
2. Lembar observasi
K. Tekhnik Analisis Data
1. Menghitung Rata-rata Nilai
Rata-rata nilai akan diperoleh dari banyaknya jumlah nilai hasil
pembelajaran Tutor Sebaya pada mata Pelajaran Bahasa Indonesia dan
berbanding berbalik dengan jumlah anggota kelas.
2. Menghitung Ketuntasan Belajar Siswa
Ketuntasan siswa didapat dari banyaknya jumlah siswa yang tuntas
berbanding terbalik dengan jumlah keseluruhan siswa
3. Menganalisis sikap siswa
Sikap siswa dalam pembelajaran didapat dari feedback yang diberikan siswa
dan diwujudkan dalam bentuk laporan pengamatan.
L. Prosedur Penelitian
1. Perencanaan : Membuat RPP
2. Tindakan
a. Siswa mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia dengan seksama
b. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru
c. Siswa menulis dan membaca materi yang telah ditentukan oleh guru
d. Siswa memberikan penjelasan kepada temannya yang belum faham.
3. Pengamatan
Pengamatan ini dipusatkan pada sikap kelas IV selama pembelajaran Bahasa
Indonesia yang memberikan penjelasan kepada peserta didik yang belum
memahhmi materi yang disampaikan gurunya. Siswa terlihat lebih aktif dan
semangat dalam mengikuti pembelajaran karena yang memberikan
penejelasan adalah temannya sendiri.
4. Refleksi
Penelitian tindakan kelas (PTK) ini ditargetkan pada setuap siswa mampu
mencapai nilai minimun 70 dan ketuntasannya dapat mencapai 100% . tetapi
setelah dilakukan tindakan pertama, (siklus I) hanya terdapat beberapa siswa
saja yang tuntas. Maka, peneliti akan melakukan tindak lanjut terhadap
penelitian ini (siklus II)
M. Daftar Pustaka
Fathurrohman dan Sutikno, Metode Pembelajaran anak, (Bandung: PT. Anugrah
Jaya. 2007
Lim, Pendidikan dan Pembelajaran, (Jakarta : Gramedia. 2014
N. Lampiran

1. RPP
2. Lembar Soal
3. Lembar Pengamatan

Anda mungkin juga menyukai