Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA BAYI BARU LAHIR FISIOLOGIS

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK :4
Selvy Merlinda
Ekawati Udin.s
Asriani
Mey Prisilia
Budi Suhardi

PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INDONESIA JAYA PALU
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga saya dapat menyusun makala ini tepat pada
waktunya. Makalah ini saya membahas mengenai ‘’Asuhan keperawatan pada bayi baru lahir
fisiologis ”.
Makalah ini dibuat dengan bantuan dari berbagai pihak untuk membantu
menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. 
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun. Kritik dari pembaca sangat saya harapkan untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya. 
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian. 
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................1

DAFTAR IS...............................................................................................................2

BAB I

PENDAHULUAN

Latar belakang............................................................................................................3

Rumusan masalah......................................................................................................3

Tujuan........................................................................................................................4

BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian..................................................................................................................6

bounding attachement................................................................................................6

prinsip dasar penanganan bayi baru lahir...................................................................6

adaptasi......................................................................................................................6-7

pemberian asi.............................................................................................................7

kebutuhan bayi baru lahir...........................................................................................7

Pemeriksaan...............................................................................................................7

Pengobatan.................................................................................................................8

Penatalaksanaan.........................................................................................................8

konsep keperawatan...................................................................................................9-12

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan................................................................................................................13

Saran..........................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bayi baru lahir (neonatus) adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir
dengan umur kehamilan 38-40 minggu,lahir melalui jalan lahir dengan presentasi
kepala secara spontan tanpa gangguan, menangis kuat, nafas secara spontan dan
teratur,berat badan antara 2500-4000 gram.
Neonatus (BBL) adalah masa kehidupan pertama diluar rahim sampai dengan
usia 28 hari,dimana terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan didalam
rahim menjadi diluar rahim.Pada masa ini terjadi pematangan organ hampir pada
semua system.
Neonatus (BBL) bukanlah miniature orang dewasa,bahkan bukan pula
miniature anak.Neonatus mengalami masa perubahan dari kehidupan didalam rahim
yang serba tergantung pada ibu menjadi kehidupan diluar rahim yang serba
mandiri.Masa perubahan yang paling besar terjadi selama jam ke 24-72
pertama.Transisi ini hampir meliputi semua system organ tapi yang terpenting bagi
anastesi adalah system pernafasan sirkulasi,ginjal dan hepar.Maka dari itu sangatlah
diperlukan penataan dan persiapan yang matang untuk melakukan suatu anastesi
terhadap neonates (BBL).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa defenisi BBL?
2. Apa bounding attachement BBL?
3. Bagaimana prinsip dasar penanganan bayi baru lahir?
4. Apa saja adaptasi BBL?
5. Bagaimana pemberian ASI pada BBL?
6. Apa saja kebutuhan BBL?
7. Apa pemeriksaan untuk BBL?
8. Apa saja pengobatan untuk BBL?
9. Bagaimana penatalaksanaan untuk BBL?
10. Bagaimana konsep keperawatan untuk BBL?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui defenisi BBL
2. Untuk mengetahui bounding attachement BBL
3. Untuk mengetahui prinsip dasar penanganan bayi baru lahir
4. Untuk mengetahui adaptasi BBL
5. Untuk mengetahui cara pemberian ASI pada BBL
6. Untuk mengetahui kebutuhan BBL
7. Untuk mengetahui pemeriksaan bagi BBL
8. Utuk mengetahui pengobatan bagi BBL
9. Untuk mengetahui penatalaksanaan  BBL
10. Untuk mengetahui konsep keperawatan dari BBL
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFENISI

Bayi baru lahir (neonatus) adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir dengan umur
kehamilan 38-40 minggu,lahir melalui jalan lahir dengan presentasi kepala secara spontan
tanpa gangguan, menangis kuat, nafas secara spontan dan teratur,berat badan antara 2500-
4000 gram.

B. BOUNDING ATTACHEMENT

1. Suatu kondisi / tindakan agar terjadinya hubungan positif antara bayi,ibu, ayah dan
sibling serta keluarga yang lain
2. Bayi merasa dicintai, diperhatikan,aman dan nyaman sehingga terbentuk sosial dan
dapat bereksplorasi yang merupakan awal pembentukan konsep diri
3. Jika gagal,gangguan perkembangan tingkah laku (stereotipi) misalnya  menghisap jari,
menyakiti diri, tidur dilantai atau ketakutan , apatis, kemunduran kognitif/verbal

C. PRINSIP DASAR PENANGANAN BAYI BARU LAHIR

1. Tujuan: menjaga jalan napas,   mempertahankan suhu tubuh,   cegah infeksi &
identifikasi
2. Prinsip dasar: penanganan faktor2 risiko kematian perinatal( perdarahan, hipertensi
kelahiran preterm, asfiksia & hiportermi)
3. > 50% kematian by pd masa neonatal mis krn hipotermi/ cold stress→hipoglikemi→
hipoksia→kerusakan otak/perdarahan otak

D. ADAPTASI

1. Sistem Kardiovaskular
2. Sistem Pernapasan
3. Sistem Hematopoiesis
4. Sitem Gastrointestinal
5. Sistem Imunitas
6. Sistem Integumen
7. Sistem Termogenik
8. Sistem Reproduksi
9. Sistem Neuromuskular

E. PEMBERIAN ASI

1. Bayi normal dapat disusui segera setelah lahir dangan menghisap mencegah
perdarahan, perangsangan pembentukan ASI,terbina bonding
2. Ibu dijelaskan manfaat ASI termasuk kolostrum
3. Kontra indikasi ASI : mamae abses/ca, ibu sakit jantung berat/HIV/hevatitis dll

F. KEBUTUHAN BAYI BARU LAHIR

1. Merawat tali pusat : sesudah /sebelum plac lepas tak masalah


2. Menilai APGAR menit 1,5,10. normal7-10, asfiksia ringan 4-6 ,berat <3
3. Nutrisi: 12 jm I blm perlu,ini untuk memungkinkan bayi istirahat dan mengeluarkan
lendir namun tergantung kebijakan masing-masing RS,saat ini bayi disusui segera
dengan  ASI
4. Stimulasi,melauil sentuhan/ belaian/ pandanga menyusui. Saat ini stimulasi untuk
merangsang pernafasan tak dianjurkan,kalau terpaksa isap lender
5. Identifikasi
6. Kebersihan
7. Profilaksis: tetes mata, vit K
8. Mempertahankan suhu
9. Antropometri
10. Menentukan gestasi
11. Pakaian dan selimut
12. Posisi dan lingkungan: miring dengan kepala sedikit rendah, lingkungan hangat
/tenang

G. PEMERIKSAAN

LEB : Pada bayi lahir normal umumnya tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium,
namun kadang-kadang dengan riwayat kehamilan dan kondisi tertentu perlu dilakukan
pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi tertentu.
H. PENGOBATAN

1. Vitamin K

2.  Tetes / zalf mata

I. PENATALAKSANAAN

1. mengeringkan dengan segera dan membungkus bayi dengan kain yang cukup hangat untuk
mencegah hipotermi

2. Menghisap lendir untuk membersihkan jalan nafas sesuai kondisi dan kebutuhan.
3. Memotong dan mengikat tali pusat, memberi ntiseptik sesuai ketentuan setempat.
4. Bonding Attacment (kontak kulit dini) dan segera ditetekan pada ibunya.

5.Menilai apgar menit pertama dan menit kelima

6.  Memberi identitas bayi: Pengecapan telapak kaki bayi dan ibu jari ibu, pemasangan gelang
nama sesuai ketentuan setempat

7. Mengukur suhu, pernafasan, denyut nadi.

8. Memandikan/membersihkan badan bayi, kalau suhu sudah stabil (bisa tunggu sampai enam
jam setelah lahir)

9. Menetesi obat mata bayi untuk mencegah opthalmia – neonatorum.

10. Pemerikksaan fisik dan antropometri.

11. Pemberian vitamin K oral/parenteral sesuai kebijakan setempat.

12. Rooming in (rawat gabung): penuh atau partial.


J. KONSEP KEPERAWATAN

1. Pengkajian
a. Posture : inspeksi dan riwayat persalinan
b. TTV
c. Pengukuran umum : berat,panjang badan,lingkar kepala,lingkar dada,lingkar
abdomen
d. Integument
e. Kepala
f. Mata
g. Hidung
h. Telinga
i. Mulut
j. Leher
k. Dada
l. Abdomen
m. Genetalia
n. Ekstremitas
2. Diagnosa Keperawatan
a. Tidak efektif bersihan jalan napas berhubungan dengan mucus berlebihan, posisi
tidak tepat
b. Resiko tinggi perubahan suhu tubuh berhubungan dengan kontrol suhu yang imatur,
perubahan suhu lingkungan.
c. Resiko tinggi infeksi atau inflamasi berhubungan dengan kurangnya pertahanan
imunologis, faktor lingkungan, penyakit ibu
d. Resiko tinggi trauma berhubungan dengan ketidakberdayaan fisik
e. Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
imaturas, kurangnya pengetahuan orang tua
3. Intervensi
a. Dx 1
1) Hisap mulut dan naso faring dengan spuit bulb sesuai kebutuhan
2) Tekan bulb sebelum memasukkan dan mengaspirasi faring, kemudian
hidung untuk mencegah aspirasi cairan
3) Dengan alat penghisap mekanis, batasi setiap upaya penghisapan sampai
lima detik dengan waktu yang cukup antara upaya tersebut memungkinkan
reoksigenisasi
4) Posisikan bayi miring ke kanan setelah memberikan makan untuk mencegah
aspirasi
5) Posisikan bayi telungkup atau miring selama tidur
6) Lakukan sedikit mungkin prosedur pada bayi selama jam pertama dan
sediakan oksigen untuk digunakan bila terjadi distress pernapasan
7) Ukur tanda vital sesuai kebijakan institusional dan lebih sering bila perlu.
8) Observasi adanya tanda-tanda distres pernapasan dan laporkan adanya hal
berikut dengan segera: tacipnea, mengorok, stridor, bunyi napas abnormal,
pernapasan cuping hidung, sianosis.
9) Pertahankan popok, pakaian dan selimut cukup longgar untuk
memungkinkan ekspansi paru maksimum (abdomen) dan untuk menghindari
terlalu panas
10) Bersihkan lubang hidung dari sekresi kering selama mandi atau bila perlu.
11) Periksa kepatenan lubang hidung.
b. Dx 2
1) Selimuti bayi dengan rapat dalam selimut hangat
2) Tempatkan bayi dalam lingkungan yang dihangatkan sebelumnya di bawah
penghangat radian atau di dekat ibu
3) Tempatkan bayi pada permukaan yang diberi bantalan dan penutup
4) Ukur suhu bayi pada saat tiba di tempat perawatan atau kamar ibu: lakukan
sesuai kebijakan rumah sakit mengenai metode dan frekuensi pemantauan
5) Pertahankan temperatur ruangan antara 24°C-25,5°C dan kelembaban sekitar
40% sampai 50%
6) Berikan mandi awal sesuai kebijakan rumah sakit, cegah menggigil pada
bayi sebelum mandi dan tunda mandi bila ada pertanyaan mengenai
stabilisasi suhu tubuh
7) Beri pakaian dan popok pada bayi dan bedong dalam selimut
8) Berikan penutup kepala pada bayi bila kehilangan panas menjadi masalah
karena area permukaan besar dari kepala memungkinkan terjadinya
kehilangan panas
9) Buka hanya satu area tubuh untuk memeriksa atau prosedur
10) Waspada terhadap tanda hipotermia atau hipertermia.
c. Dx 3
1) Cuci tangan sebelum dan setelah merawat setiap bayi
2) Pakai sarung tangan ketika kontak dengan sekresi tubuh
3) Periksa mata setiap hari untuk melihat adanya tanda-tanda inflamasi
4) Jaga bayi dari sumber potensial infeksi
5) Bersihkan vulva pada arah posterior untuk mencegah kontaminasi fecal
terhadap vagina atau uretra
d. Dx 4
1) Hindari penggunaan termometer rektal karena resiko perforasi rectal
2) Jangan pernah meninggalkan bayi tanpa pengawasan di atas permukaan
tinggi tanpa pagar
3) Jaga agar objek tajam atau runcing berada jauh dari tubuh bayi
4) Jaga agar kuku jari sendiri tetap pendek dan tumpul, hindari perhiasan yang
dapat melukai bayi
5) Lakukan metode yang tepat dalam penanganan dan pemindahan bayi
e. Dx 5
1) Kaji kekuatan menghisap dan koordinasi dengan menelan untuk
mengidentifikasi kemungkinan masalah yang mempengaruhi makan
2) Berikan masukan awal sesuai keinginan orang tua, kebijakan RS dan
protokol praktisi
3) Siapkan untuk pemberian makan yang dibutuhkan dari bayi yang minum
ASI, pemberian makan malam ditentukan oleh kondisi dan keinginan ibu
4) Berikan yang makan dengan botol 2-3 formula setiap 3-4 jam atau sesuai
kebutuhan
5) Dukung dan bantu ibu menyusui selama pemberian makan awal dan lebih
sering bila perlu
6) Hindari pemberian makan suplemen atau air rutin untuk bayi yang minum
ASI
7) Dorong ayah atau orang tua pendukung lain untuk tetap bersama ibu untuk
membantu ibu dan bayi dalam merubah posisi, relaksasi dll
8) Dorong ayah atau orang pendukung lain untuk berpartisipasi dalam
pemberian makan dengan botol
9) Tempatkan bayi miring ke kanan setelah makan untuk mencegah aspirasi
  Observasi pola feces
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bayi baru lahir (neonatus) adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir
dengan umur kehamilan 38-40 minggu,lahir melalui jalan lahir dengan
presentasi kepala secara spontan tanpa gangguan, menangis kuat, nafas
secara spontan dan teratur,berat badan antara 2500-4000 gram.
Pada bayi lahir normal umumnya tidak dilakukan pemeriksaan
laboratorium, namun kadang-kadang dengan riwayat kehamilan dan
kondisi tertentu perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium sesuai
indikasi tertentu
Obat profilaksis yang rutin diberikan pada bayi baru lahir yaitu:
1. Vitamin K
2. Tetes / zalf mata

B. SARAN
Jika dalam penuilisan makalah ini terdapat kekuarangn dan kesalahan,
kami mohon maaf. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik
di kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul atif,1993.Penatalaksanaan Anastesi pada Bedah Akut Bayi Baru
Lahir.Jakarta
Mansjoer,dkk.2000. Kapita selekta Kedokteran edisi III jilud 2.Jakarta.
MediaAesculapius
Warih BP,Abubakar M.1992.Fisiologi pada neonates.Surabaya
http://sis-doank27.blogspot.com/2010/06/askep-bayi-baru-lahir-
normal.html

Anda mungkin juga menyukai