A. Pengertian Filtrasi
1.Air keruh yang dipakai dapat berasal dari mana saja, seperti : telaga, sawah,
sungai, rawa, dan air kotor lainnya
5.Cara ini dapat dipakai untuk desa yang masih jauh di daerah perkotaan dan
tempat terpencil
Kebalikan dari sistem filtrasi panas, sistem filtrasi dingin dipakai untuk
memisahkan cairan dan padatan, setelah penyaringan yaitu diharapkan terjadi
pembentukan kristal. Sistem ini memakai es untuk mendinginkan aparatus yang
dipakai sehingga temperatur dalam sistem akan turun secara drastis dan memicu
tumbuhnya kristal. Sistem ini umumnya digunakan dalam proses rekristalisasi.
Sistem yang dipakai untuk mendapatkan hasil padatan kering dengan cepat.
Dalam situasi tertentu, ada metode pemisahan yang baik daripada penyaringan.
Misalnya, untuk sampel yang sangat kecil dimana untuk mengumpulkan filtrat,
media saringan bisa menyerap banyak cairan.
Definisi Filtrasi
Filtrasi adalah proses yang digunakan untuk memisahkan padatan dari cairan atau
gas dengan menggunakan media saring yang memungkinkan cairan tersebut lewat,
tapi bukan padatan. Istilah “filtrasi” berlaku baik filter itu mekanis, biologis, atau
fisik. Cairan yang melewati filter disebut filtrat. Media saringannya bisa berupa
filter permukaan, yang merupakan padatan yang menjebak partikel padat, atau
saringan dalam, yang merupakan bahan dasar yang menjebak padatan.
2. Selanjutnya buka dan letakkan dalam corong pisah sehingga tepat melekat
dengan corong pisah.
3. Tuangkan campuran heterogen yang akan dipisahkan, sedikit demi sedikit, kira-
kira banyaknya campuran tersebut adalah sepertiga dari tinggi kertas.
Hasil filtrasi adalah berupa zat padat yang disebut residen dan zat cairnya disebut
dengan filtrat. Jadi, proses filtrasi dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
1. Dilakukan dengan tanpa tekanan atau hanya dilakukan menggunakan corong dan
kertas saring saja dimana cairan mengalir karena adanya gaya grafitasi. Pemisahan
ini sangat cocok untuk campuran heterogen dimana jumlah cairannya lebih besar
dibandingkan partikel zat padatnya.
Penyaringan adalah suatu pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan
melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum, dimana zat padat itu
tertahan. Pada industri, filtrasi ini meliputi ragam operasi mulai dari penyaringan
sederhana hingga pemisahan yang kompleks. Baik dalam skala laboratorium dan
skala industri.
Hal yang paling utama dalam filtrasi adalah mengalirkan fluida melalui media
berpori. Filtrasi dapat terjadi karena adanya gaya dorong, misalnya ; gravitasi,
tekanan dan gaya sentrifugal. Pada beberapa proses media filter membantu balok
berpori (cake) untuk menahan partikel-partikel padatan di dalam suspensi sehingga
terbentuk lapisan berturut turut pada balok sebagai filtrat yang melewati balok dan
media tersebut.
Filtrasi biasa dilakukan pada skala laboratorium sampai slaka pilot plant/industri
baik dengan cara batch maupun kontinyu.
Tekanan di atas atmosfer dapat dilakukan dengan gaya gravitasi pada cairan dalam
suatu kolom, dengan menggunakan pompa atau blower,atau dengan gaya
sentrifugal. Dalam suatu penyaring gravitasi media penyaring bias jadi tidak lebih
baik daripada saringan (screen) kasar atau dengan menggunakan partikel kasar
seperti pasir.
2. Klasifikasi penyaringan
vaccum
4.Penyaring sentrifugal ( Centrifugal filters)
sentrifugal
Padatan yang membentuk kue berpori dapat dipisahkan dari cairan dengan
penyaringan berpusing. Umpan dimasukkan ke dalam keranjang berputar yang
memiliki dinding bercelah atau berlubang yang disampuli suatu medium penyaring
seperti kanvas atau kain logam. Tekanan yang dihasilkan dari gaya sentrifugal
memaksa cairan melewati medium penyaring, meninggalkan padatannya. Jika
umpan yang masuk keranjang dihentikan dan padatan kue diputar untuk waktu
yang singkat, kebanyakan cairan residu di dalam kue mengalirkan partikel
sehingga padatan lebih kering daripada hal yang sama untuk mesin pres
bersaringan (filter press) atau penyaring vakum (vacuum filter). Ketika material
yang tersaring harus dikeringkan secara berurut dengan alat pemanas, pemakaian
penyaring ini dapat dipertimbangkan sebagai langkah ekonomis.
2. Cara continue
(berkesinambungan)
Tipe-tipe penyaring :
b.tangki tertutup
a. Moore
Penyaring Moore adalah penyaring daun yang orsinil. Kumpulan daun penyaring
dicelupkan dalam tangki slurry, daun penyaring dihubungkan dengan sistim
produksi vakum.
b. Kelly
c. Sweetland
Penyaring ini berbentuk lingkaran dan sama besar. Penyaringan dilakukan dalam
bejana bertekanan.
d. Niagara
5) Penyaring – Teromol
b. Topfeed ( Dorco )
Filter ini dugunakan untuk proses fluida dengan kuantitas yang besar dan
mengandung sedikit padatan. Contohnya : pada pemurnian air.
Tangki biasanya terbuat dari kayu, bata atau logam tetapi untuk pengolahan air
biasa digunakan beton. Saluran dibagian bawah yang berlubang mengarah pada
filtrat, saluran itu dilengkapi dengan pintu atau keran agar memungkinkan
backwashing dari dasar pasir untuk menghilangkan padatan-padatan yang
terakumulasi. Bagian bawah yang berlubang tertutup oleh batuan atau kerikil
setinggi 1 ft atau lebih untuk menahan pasir. Pasir yang biasa digunakan dalam
pengolahan air sebagai media filter adalah pasir-pasir kuarsa dalam bentuk yang
seragam. Kokas yang dihancurkan biasanya digunakan untuk menyaring asam
sulfur. Batu kapur biasanya digunakan untuk membersihkan cairan organik baik
dalam filtrasi maupun adsorbsi.
Filter tekanan biasanya tersusun dari pelat-pelat dan bingkai-bingkai. Pada filter ini
pelat-pelat dan bingkai-bingkai disusun secara bergantian dengan filter kain
dengan arah berkebalikan pada tiap pelat. Pemasangannya dilakukan secara
bersamaan sebagai kesatuan gaya mekanik (oleh sekrup / secara hidrolik).
Ada beberapa macam tipe bertekanan yang menggunakan pelat dan bingkai. Yang
paling sederhana mempunyai salah satu saluran tunggal mengenali suspensi pada
pencucian dan pembukaan tunggal pada setiap pelat untuk mangalirkan cairan
(pada pengiriman terbuka). Tipe yang lain mempunyai saluran terpisah untuk
membedakan suspensi dan air pencucian tetapi ada juga yang menggunakan
saluran terpisah untuk memisahkan suspensi dan air pencucian (pada pengiriman
tertutup). Saluran ini biasanya terdapat di pojok atau di tengah atau tepat di tengah.
Umpan suspensi masuk malalui saluran yang terbentuk dari lubang-lubang pada
pojok kanan atas antara pelat dan bingkai. Dari saluran ini, suspensi masuk ke
bingkai menuju ruang di antara pelat-pelat. Tekanan pada suspensi diumpankan
pada proses penekanan untuk menghasilkan filtrat. Filtrat tersebut menuju ruang-
ruang diantara kain dan pelat melalui kain-kain dari kedua sisi pelat ke keluaran
yang berupa klep atau menuju saluran kedua yang dibentuk oleh lubang-lubang
pada pojok lain dari pelat dan bingkai dengan keluaran yang didukung oleh pelat-
pelat tidak oleh bingkai. Baik keluaran melalui saluran atau melalui keran atau klep
dan pelat dilubangi atau dibuat dengan filtrat, memasuki keluaran melalui sisi
pelat.
Padatan dalam suspensi berakumulasi dalam kain pada sisi sebaliknya dari pelat-
pelat. Setelah beberapa waktu sebagian kecil ruang diantara pelat tersedia untuk
suspensi, dan umpan dimatikan. Jika cake dicuci, fluida pencuci di dalamnya
disalurkan ke dalam suspensi atau masukan campuran bi balik suspensi, masuk ke
cake kurang lebih dari tengah bingkai, dan lewat menuju pelat pada kedua sisi.
Setelah cake dicuci, aliran ini terhenti, gaya yang menahan pelat dilepaskan, pelat
dan bingkai terbuka seketika, dan cake dihilangkan atau dibuang ke dalam lubang
di bawah penekan. Setelah pembuangan selesai, penekan ditutup lagi dengan
memberikan gaya mekanik untuk mengunci pelat dan bingkai bersamaan, dan
sebuah siklus baru filtrasi dimulai.
Pencucian sederhana adalah ketika pencucian mengalir melalui cake dengan jalan
yang sama seperti filtrat. Ekspresi “trhough washing” atau “every other pelate
washing” membutuhkan penggunaan dua tipe pelat yang berbeda. Pelat yang
bukan pencuci (satu tombol) dan pelat pencuci (tiga tombol) diisikan dalam
penekan diantara bingkai (dua tombol). Umpan memasuki bingkai seperti
sebelumnya. Pencucian memasuki setiap pelat dan melewati dua cake pada bingkai
di kedua sisi pelat, meninggalkan keran pada pelat bukan pencuci (satu tombol).
Metode ini memerlukan klep yang tertutup pada pelat-pelat (tiga tombol) ke dalam
masukan pencuci.
Semuam tipe pelat ini dapat didesain untuk mengoperasikan pada pengiriman
tertutup dengan menyediakan saluran ketiga yang dibentuk oleh lubang di sebelah
pojok kanan bawah pelat dan bingkai. Empat saluran memungkinkan untuk
mengoperasikan dengan menggunakan pengiriman tertutup dengan keluaran
terpisah untuk filtrat dan pencucian. Umpan suspensi masuk ke setiap bingkai
melalui saluran kanan atas (tidak ada pembukaan dari saluran ini ke pelat
manapun). Filtrat meninggalkan setiap pelat menuju saluran kiri bawah bingkai
penuh dengan cake. Pencucian masuk melalui saluran kiri atas ke setiap pelat
menuju cake ganda di antara bingkai pada sisi lain pelat ini dan keluar melalui
saluran kanan bawah pada pelat pengganti (satu tombol). Selama pencucian keran
pada filtrat pada keluaran dan masukan pencucian tertutup.
Penekan pelat dan bingkai sangat luas digunakan khususnya ketika cake sangat
berharga dan ukurannya sangat kecil. Filter yang kontinyu menggantikan penekan
pelat dan bingkai untuk banyak operasi berskala besar.
Filter daun tetap (tipe Sweetland), Filter daun berotasi (tipe Vallez) dimana cake
lebih seragam, Filter Kelly dalam posisi terbuka. Filter tertutup dan kran masukan
terbuka sehingga suspensi dapat masuk ke selongsong dengan udara yang
dipindahkan dari ventilasi ke selongsong atas bagian belakang. Ventilasi dapat
tertutup atau dibiarkan terbuka setelah selongsong penuh. Jika kran dibiarkan
terbuka, maka kran akan membatasi aliran berlebih dan akan mengembalikan
umpan yang berlebih ke tangki pengumpan sehingga dapat memberikan sirkulasi
yang lebih baik antara filter daun dan untuk menjaga partikel-partikel besar dari
pengendapan filtrasi dilanjutkan sampai ketebalan yang diinginkan tercapai atau
filtrasi rata-rata turun secara tajam.
d. Filter Press
Suatu mesin pres bersaringan berisi satu set plat yang didesain untuk
menyediakan serangkaian ruang atau kompartemen yang didalamnya padatan
dikumpulkan. Plat-plat tersebut dilingkupi medium penyaring seperti kanvas.
Lumpur dapat mencapai tiap-tiap kompartemen dengan tekanan tertentu : cairan
melalui kanvas dan keluar ke pipa pembuangan, meninggalkan padatan
dibelakangnya. Plat dari suatu mesin pres bersaringan dapat berbentuk
persegi atau lingkaran, vertikal atau
horizontal. Kebanyakan
kompartemen padatan dibentuk
dengan cetakan plat berbahan
polipropelina. Dalam desain lain,
kompertemen tersebut dibentuk di
dalam cetakan plat berbingkai
(plate-and-frame press), yang
didalamnya terdapat plat persegi
panjang yang pada satu sisi dapat
diubah-ubah. Pengoperasiannya sebagai berikut :
Plat dan bingkai dipasang pada posisi vertikal dalam rak logam, dengan kain
melingkupi permukaan setiap plat,dan ditekan dengan keras bersama dengan
memutar skrup hidrolik.
Lumpur memasuki suatu sisi akhir dari rangkaian plat dan bingkai.
Jalur tambahan mengalirkan lumpur dan jalur utama ke dalam setiap bingkai.
Setelah merangkai mesin press, lumpur dimasukkan dengan pompa atau tangki
bertekanan pada tekanan 3 s.d. 10 atm.
Gambar Filter Press
Perawatan filtrasi harus dirawat secara kontinu agar umur pakai peralatan menjadi
lebih panjang. Langkah-langkah perawatan sebagai berikut :
Kantong penyaring untuk pembersih gas juga dibersihkan adri media padatan atau
partikel.
Penyaring bercangkang dan berdaun juga dibersihkan dari debu dan karat sehingga
media penyaringan tersebut akan bekerja secara optimum.
Daya filtrasi (jumlah cairan atau gas yang menerobos per satuan waktu)
dipengaruhi oleh:
Jumlah filtrat per satuan waktu berbanding langsung dengan luas permukaan media
filter. Semakin besar luas media tersebut, semakin besar pula daya filtrasinya.
Beda tekanan adalah gaya pendorong setiap proses filtrasi. Secara teoritis, daya
filtrasi sebanding dengan beda tekanan. Gaya pendorong dapat ditimbulkan oleh:
tekanan hidrostatik
gaya sentrifugal
Tahanan Media Filter
Media filter yang berpori memiliki banyak saluran (kapiler, pori-pori). Tahanan
media terhadap aliran yang menembusnya semakin kecil jika diameter kapiler
semakin besar, yang berarti jumlah kapiler per satuan luas semakin sedikit.
Tahanan media juga semakin kecil jika kapiler semakin pendek. Ini berarti bahwa
semakin tipis dan kasar media filter itu, semakin besar daya filtrasinya.
Viskositas Cairan
Semakin kecil viskositas cairan, semakin besar daya filtrasinya. Viskositas dapat
dikurangi dengan meningkatkan suhu, namun sering mengakibatkan
penggembungan (swelling) media filter, terjadinya proses korosi yang lebih cepat
atau pelarutan kembali kristal-kristal.
C. Alat-alat Filtrasi
2. Jumlah Bahan Yang Lolos Dan Tertahan, Semakin besar jumlah campuran yang
harus difiltrasi, semakin besar daya filtrasi yang diperlukan dan dengan demikian
juga semakin besar luas permukaan total filter.
Ukuran pemanfaatan yang optimal dapat berupa luas permukaan filter yang sebesar
mungkin dengan ruang filter yang sekecil mungkin.
4. Jenis Operasi, Konstruksi alat pada dasarnya berbeda untuk operasi yang
kontinu atau yang tidak kontinu.
5. Pencucian, Bila kue filter harus dicuci , diperlukan tambahan perlengkapan
untuk mencuci. Tergantung pada jenis cairan pencuci yang digunakan, yaitu
apakah mengandung air, mudah terbakar atau beracun, maka alat filtrasi harus
dikonstruksi dengan cara yang berbeda-beda (misalnya terbuka, tertutup, dengan
perangkat penghisap, dengan ruang-ruang terpisah)
6. Sifat Bahan yang di filtrasi, Baik konstruksi maupun bahan yang dipakai untuk
membuat alat filtrasi tergantung pada bahan yang difiltrasi, apakah bersifat asam,
basa, netral, mengandung air,
mudah terbakar, tahan api, peka
terhadap oksidasi, steril, panas
atau dingin. Konstruksi dapat
terbuka, tertutup atau dalam
lingkungan gas inert.
b) Alat Filtrasi
Filter Pasir
Filter Kelongsong
Filter Spiral
Filter spiral dapat dibuat sebagai alat yang terpasang tetap atau yang dapat
dipindah-pindah, tanpa atau dengan mantel ganda untuk pemanasan. Filter ini
digunakan untuk filtrasi jernih pada cairan dengan kandungan bahan padat yang
rendah. Luas permukaan filter dapat mencapai 20 m2 dan tekanan hingga 6 bar.
Filter Pelat
Filter Hisap
Jenis konstruksi yang paling sederhana dari sebuah filter hisap adalah tangki segi
empat atau bundar yang terbuka dengan media filter dipasang mendatar di
dalamnya. Di atas sebuah kisi yang terbuat dari pelat keramik yang berlubang-
lubang (sebagai landasan) ditempatkan batu-batu filter berpori. Batu filter ini
direkat dengan dempul yang tahan terhadap pengaruh kimia. Suspensi yang akan
difiltrasi dimasukkan dari atas. Bahan
padat akan mengumpul pada batu-batu
filter sebagai kue filter, sedangkan filtrat
mengalir keluar melalui batu-batu filter.
Landasannya, serta pipa pembuangan
yang terletak di bagian tengah. Dengan
membuat vakum, perbedaan tekanan
diperbesar sehingga daya filtrasi
ditingkatkan. Filter seperti ini disebut
filter hisap.
Pres Filter
Pres filter terdiri atas elemen-elemen filter (hingga mencapai 100 buah) yang
berdiri tegak atau terletak mendatar, disusun secara berdampingan atau satu di atas
yang lain. Elemen-elemen ini terbuat dari pelat-pelat beralur yang dilapisi kain
filter dan disusun pada balok-balok luncur sehingga dapat digeser-geser. Dengan
suatu sumbu giling atau perlengkapan hidraulik, pelat-pelat itu dipres menjadi satu
diantara bagian alat yang diam (bagian kepala) dan bagian yang bergerak. Saluran
masuk dan saluran keluar terdapat dibagian kepala (untuk sistem tertutup) atau
saluran keluarnya di samping pelat-pelat (untuk sistem terbuka).
Filter Putar
Dalam proses filtrasi terjadi reaksi kimia dan fisika, sehingga banyak faktor–faktor
yang saling berkaitan yang akan mempengaruhi pula kualitas air hasil filtrasi,
efisiensinya, dan sebagainya. Faktor–faktor tersebut adalah debit filtrasi,
kedalaman media, ukuran dan material, konsentrasi kekeruhan, tinggi muka air,
kehilangan tekanan, dan temperatur.
1. Debit Filtrasi
Debit yang terlalu besar akan menyebabkan tidak berfungsinya filter secara efisien.
Sehingga proses filtrasi tidak dapat terjadi dengan sempurna, akibat adanya aliran
air yang terlalu cepat dalam melewati rongga diantara butiran media pasir. Hal ini
menyebabkan berkurangnya waktu kontak antara permukaan butiran media
penyaring dengan air yang akan disaring. Kecepatan aliran yang terlalu tinggi saat
melewati rongga antar butiran menyebabkan partikel–partikel yang terlalu halus
yang tersaring akan lolos.
2. Konsentrasi Kekeruhan
3. Temperatur
Adanya perubahan suhu atau temperatur dari air yang akan difiltrasi, menyebabkan
massa jenis (density), viskositas absolut, dan viskositas kinematis dari air akan
mengalami perubahan. Selain itu juga akan mempengaruhi daya tarik menarik
diantara partikel halus penyebab kekeruhan, sehingga terjadi perbedaan dalam
ukuan besar partikel yang akan disaring. Akibat ini juga akan mempengaruhi daya
adsorpsi. Akibat dari keduanya ini, akan mempengaruhi terhadap efisiensi daya
saring filter.
Keadaan tinggi muka air di atas media berpengaruh terhadap besarnya debit atau
laju filtrasi dalam media. Tersedianya muka air yang cukup tinggi diatas media
akan meningkatkan daya tekan air untuk masuk kedalam pori. Dengan muka air
yang tinggi akan meningkatkan laju filtrasi (bila filter dalam keadaan bersih).
Muka air diatas media akan naik bila lubang pori tersumbat (terjadi clogging)
terjadi pada saat filter kotor.
Untuk melewati lubang pori, dibutuhkan aliran yang memiliki tekanan yang cukup.
Besarnya tekanan air yang ada diatas media dengan yang ada didasar media akan
berbeda di saat proses filtrasi berlangsung. Perbedaan inilah yang sering disebut
dengan kehilangan tekanan (headloss). Kehilangan tekanan akan meningkat atau
bertambah besar pada saat filter semakin kotor atau telah dioperasikan selama
beberapa waktu. Friksi akan semakin besar bila kehilangan tekanan bertambah
besar, hal ini dapat diakibatkan karena semakin kecilnya lubang pori (tersumbat)
sehingga terjadi clogging.
Proses filtrasi yang sederhana adalah proses penyaringan dengan dengan media
filter kertas saring . Kertas saring kita potong melingkar jika masih bentuk
lembaran empat persegi panjang atau kubus, jika telah berbentuk lingkaran lipat
dua, sebanyak tiga atau empat kali. Selanjutnya buka dan letakkan dalam corong
pisah sehingga tepat melekat dengan corong pisah. Tuangkan campuran heterogen
yang akan dipisahkan, sedikit demi sedikit, kira-kira banyaknya campuran tersebut
adalah sepertiga dari tinggi kertas. Lakukan berulang-ulang, sehingga kita dapat
memisahkan partikel padat dengan cairannya. Hasil filtrasi adalah zat padat yang
disebut residen dan zat cairnya disebut dengan filtrat.
Filtrasi banyak dimanfaatkan untuk membersihkan air dari sampah pada
pengolahan air, menjernihkan preparat kimia di laboratorium, menghilangkan
pirogen dan pengotor pada air suntik injeksi dan obat‐obat injeksi, dan
membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada gula dan untuk memurnikan
bahan-bahan obat dari partikel dan bahan yang tidak diinginkan sehingga dapat
menjamin hasil akhir dari suatu produk obat yang berkualitas dan sesuia syarat
yang ditentukan.
• Dalam era globlalisasi sekarang ini, industri farmasi dituntut untuk dapat bersaing
dengan industri farmasi baik dalam maupun luar negeri untuk menciptakan obat
yang bermutu bagi masyarakat,karena itu diperlukan pedoman bagi industri
farmasi untuk dapat menghasilkan produk yang bermutu yaitu dengan CPOB (Cara
Pembuatan Obat yang Baik).
• Cara Pembuatan Obat Yang Baik (CPOB) menyangkut seluruh aspek produksi
dan pengendalian mutu, bertujuan untuk menjamin mutu obat yang baik dan
memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Misalnya untuk sediaan tertentu seperti
obat tetes mata harus memenuhi syarat bebas dari partikel asing karena dapat
mengiritasi mata, karena itu pembuatannya mutlak membutuhkan proses
penyaringan (filtrasi)
Buruh bangunan yang sedang melakukan pemisahan antara pasir dengan kerikil.
Pembuatan santan kelapa. Santan kelapa dibuat dengan cara memisahkan
campuran santan, air, dan ampas kelapa dengan menggunakan saringan. saringan
teh agar ampas teh tidak terbawa dalam air teh.
Pemisahan pasir dengan kerikil dan pemisahan air dengan parutan kelapa bertujuan
untuk memisahkan zat-zat yang dicampur dalam campuran tersebut. Partikel yang
mempunyai ukuran lebih kecil akan lolos dari saringan sedangkan yang berukuran
besar akan tertahan pada saringan. Mengapa air sumur tampak jernih meskipun
hujan turun? Peristiwa alam turunnya hujan ke bumi akan mengalir ke tempat yang
lebih rendah di permukaan bumi dengan membawa zat-zat lain. Air yang meresap
ke dalam tanah melalui celah-celah kecil, dan mengalami penyaringan oleh lapisan
tanah, sehingga dihasilkan sumber air yang jernih. Dalam kegiatan laboratorium
pemisahan campuran dapat dilakukan dengan menggunakan kertas saring.
Pemilihan ukuran penyaring disesuaikan dengan ukuran zat yang akan dipisahkan.
Pemisahan campuran dengan memperhatikan perbedaan kelarutan juga dapat
dilakukan dengan penyaringan (filtrasi). Contoh, kita hendak memisahkan
campuran garam dan pasir. Langkah yang kita tempuh adalah memberikan air pada
campuran tersebut. Air merupakan zat pelarut untuk zat-zat yang memiliki sifat
terlarut. Dalam hal ini garam dapat dilarutkan oleh air, sedangkan pasir tidak.
Melalui proses penyaringan pasir akan tertinggal, sedangkan air garam lolos dari
saringan tersebut. Zat yang tertahan dan tertinggal di kertas saring disebut residu.
Cairan yang dapat lolos dari kertas saring dinamakan filtrat.