Anda di halaman 1dari 9

Nama: Tria Ananda Pramusinta

Kelas: 21AP-B

NIM: 210211052

Mata Kuliah: Pengantar Ilmu Administrasi

Resume Kinerja

Konsep Kinerja

Menurut Pasolong (2010:175) pada dasarnya ada dua segi konsep kinerja yaitu

- Kinerja pegawai (individu) = hasil kerja perseorangan dalam suatu organisasi.

- Kinerja organisasi = totalitas hasil kerja yang dicapai suatu organisasi.

Tercapainya tujuan organisasi tidak bisa terlepas dari sumber daya yang
dimiliki oleh organisasi yang digerakkan atau dijalankan pegawai yang
berperan aktif sebagai pelaku dalam upaya mencapa itujuan organisasi tersebut

Definisi Kinerja

Rue & Byars (1981: 375), Kinerja adalah sebagai tingkat pencapaian hasil

Interplan (1969:15), Kinerja terkait dengan operasi, aktivitas, program dan misi
organisasi

Murphy dan Cleveland (1995:113), Kinerja adalah kualitas perilaku yang berorientasi
pada tugas atau pekerjaan

Ndraha (1997:112), Kinerja adalah manifestasi dari hubungan kerakyatan antara


masyarakat dengan pemerintah
LAN-RI (1999:3) Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan
suatu kegiatan, program, kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan
visi organisasi

Gibson (1990:40), Kinerja seseorang ditentukan oleh kemampuan dn motivasinya


untuk melaksanakan pekerjan

Keban (1995:1), Kinerja adalah tingkat pencapaian tujuan

Timpe (1998:9), Kinerja adalah prestasi kerja yang ditentukan oleh faktor lingkungan
dan perilaku manajemen

Mangkunegara (2002:67) Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yg
dicapai seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggungjawab yg
diberikan kepadanya

Prawirosentono (1999:2) Kinerja adalah hasil kerja yg dapat dicapai oleh pegawai atau
sekelompok pegawai dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan
tanggungjawab masing-masing, dalam upaya mencapai tujuan organisasi

Widodo (2006:78), Kinerja adalah melakukan suatu kegiatan dan


menyempurnakannya sesuai dengan tanggungjawabnya dengan hasil seperti yang
diharapkan

Sinambela (2006:136), Kinerja pegawai merupakan kemampuan pegawai dalam


melakukn sesuatu dengan keahlian tertentu

Robbins (1989:439), Kinerja adalah hasil evaluasi terhadap pekerjaan yang dilakukan
oleh pegawai dibandingkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya

Kesimpulan:

Kinerja (performance) adalah tercapainya suatu keberhasilan seseorang dalam


pekerjaannya sesuai dengan tanggung jawab, tujuan dan hasil.
Definisi Kinerja Organisasi

Wibowo (1992:64) da Atmosudirdjo (1997:11), Kinerja organisasi adalah sebagai


efektivitas organisasi secara menyeluruh untuk kebutuhan yang ditetapkan dari setiap
kelompok yang berkenaan melalui usaha-usaha yang sistemik dan meningkatkan
kemampuan organisasi secara terus menerus untuk mencapai kebutuhannya secara
efektif

Kesimpulan:

Kinerja Organisasi adalah suatu kinerja organisasi dapat dilihat dari keberhasilan
perilaku anggota organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi.

Indikator Kinerja

LAN RI , Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yg menggambarkan


tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yg telah ditetapkan dengan
mempertimbangkan indikator masukan (inputs), luaran (outputs), hasil (outcomes),
manfaat (benefits) dan dampak (impacts)

1. Masukan (inputs) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan


kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran.

2. Luaran (outputs) adalah segala sesuatu yang dicapai dari suatu kegiatan yang dapat
berupa fisik atau non fisik.

3. Hasil (outcomes) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya luaran


kegiatan pada jangka menengah (efek langsung).

4. Manfaat (benefits) adalah tujuan akhir dari pelaksanaan kegiatan.

5. Dampak (impacts) adalah pengaruh yang ditimbulkan pada setiap tingkatan


indikator berdasarkan asumsi yang ditetapkan
Dwiyanto (2006:50-51), Indikator yg digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi
publik:

1. Produktivitas, mengukur tingkat efisiensi, juga efektivitas pelayanan. Produktivitas


pada umumnya dipahami sebagai rasio antara input dengan output.

2. Kualitas layanan, kepuasan masyarakat bisa menjadi penilaian kinerja organisasi


publik.

3. Responsivitas, yaitu kemampuan birokrasi untuk menyusun agenda dan prioritas


pelayanan, dan mengembangkan program-program pelayanan publik sesuai dengan
kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

4. Responsibilitas, yaitu pelaksanaan kegiatan birokrasi public dilakukan sesuai


dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar dengan kebijakan birokrasi

5. Akuntabilitas, yaitu seberapa besar kebijakan dan kegiatan birokrasi public tunduk
pada para pejabat politik yang dipilih oleh rakyat.

Kumorotomo, Indikator yg digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik :

1. Efisiensi, menyangkut pertimbangan tentang keberhasilan organisasi pelayanan


public mendapatkan laba, memanfaatkan faktor-faktor produksi serta pertimbangan
yang berasal dari rasionalitas ekonomis.

2. Efektivitas, Hal ini erat kaitannya dengan organisasi rasionalitas teknis, nilai, misi,
tujuan organisasi serta fungsi agen pembangunan.

3. Keadilan, keadilan mempertanyakan distribusi dan alokasi layanan yang


diselenggarakan oleh organisasi pelayanan publik.

4. Daya Tanggap, organisasi pelayanan publik merupakan bagian dari daya tanggap
pemerintah akan kebutuhan vital masyarakat. Oleh karena itu, kriteria organisasi
tersebut secara keseluruhan harus dapat dipertanggungjawabkan secara trasparan
demi memenuhi kriteria daya tanggap ini.

Dalam konteks kinerja birokrasi pelayanan publik di Indonesia, Pemerintah


memberikan rujukan pemberian pelayanan sbb:

Kesederhanaan = prosedur pelayanan yang mudah dipahami dan dilaksanakan.

Kejelasan = memberikan pelayanan serta penyelesaian keluhan

Kepastian = kejelasan yang telah ditentukan

Keamanan = Proses pelayanan memberikan rasa aman dan kepastian hukum

Keterbukaan = hal-hal yang berkaitan dengan proses pelayanan wajib diinformasikan


secara terbuka agar mudah diketahui dan dipahami oleh masyarakat.

Efisiensi =pelayanan dibatasi pada hal- hal yang berkaitan dengan pencapaian sasaran
pelayanan dengan tetap memperhatikan keterpaduan antara persyaratan dengan
produk pelayanan.

Ekonomis = tarif pelayanan harus memperhatikan: nilai barang dan jasa pelayanan,
kemampuan masyarakat untuk membayar, dan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.

Keadilan yang merata = pelayanan kepada masyarakat dilakukan secara tidak


membeda-bedakan

Penilaian Kinerja

Pasolong, Penilaian Kinerja merupakan evaluasi keberhasilan atau kegagalan


seseorang dalam menjalankan tugasnya. Penilaian Kinerja Terhadap Birokrasi artinya
evaluasi keberhasilan atau kegagalan dalam menjalanka tugasnya sebagai pelayan
masyarakat

Kesimpulan:

Penilaian kinerja adalah evaluasi hasil kerja dari seseorang.

Penilaian Kinerja PNS dilakukan berdasarkan UU No 43 tahun 1999 tertuang dalam


DP3 (Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan. Yang dinilai oleh atas langsung.

Unsur-unsur yang dinilai dalam DP3 :

1. Kesetiaan

Ialah komitmen dalam mentaati, melaksanakan dan mengamalkan sesuatu dengan


penuh kesadaran dan tanggung jawab.

2. Prestasi Kerja

Ialah suatu hasil kerja nyata yang dicapai dalam melaksanakan tugas yang diberikan
kepadanya. .

3. Tanggung Jawab

Ialah kesanggupan untuk menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya serta


berani menanggung resiko atas keputusan yang diambilnya

4. Ketaatan

Ialah kesanggupan untuk mentaati segala peraturan yang berlaku serta tidak
melanggar peraturan yang ditentukan.

5. Kejujuran

Ialah ketulusan hati dalam melaksanakan tugas dan kemampuan untuk tidak
menyalahgunakan wewenang yang diberikan kepadanya.
6. Kerja sama

Ialah kemampuan untuk bekerja bersama-sama dengan orang lain dalam


menyelesaikan tugas sehingga mencapai tujuan bersama

7. Prakarsa

Ialah kemampuan untuk mengambil keputusan dalam melaksanakan tugas pokok


tanpa menunggu perintah dari atasan.

8. Kepemimpinan

Ialah kemampuan untuk meyakinkan orang lain sehingga dapat dikerahkan secara
maksimal untuk melaksanakan tugas pokoknya.

Mardiasmo (2001:121), Pengukuran kinerja birokrasi mempunyai 3 tujuan :

1. Membantu memperbaiki kinerja pemerintah agar kegiatan pemerintah terfokus


pada tujuan dan sasaran program unit kerja

2. Pengalokasian sumber daya dan pembuatan keputusan

3. Mewujudkan pertanggungjawaban publik dan memperbaiki komunikasi


kelembagaan

Donovan & Jackson (1991:333) , Penilaian kinerja bertujuan untuk :

1. Management develovment

2. Pengukuran kinerja (individu)

3. Perbaikan kerja = bertujuan jika ada kesalahan/kekurangan dalam bekerja

4. Renumerasi dan benefit = kompensasi yang diberikan atas hasil kerjanya

5. Identifikasi potensi
6. Feedback = umpan balik

7. Perencanaan Sumber Daya Manusia

8. Komunikasi = interaksi agar terhubung dengan lingkungan/orang lain

Pasolong (2016 : 186-189), Faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi :

1. Kemampuan

Menurut Robbins (2002:50), adalah suatu kapasitas individu untuk mengerjakan


berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Dilihat dari dua segi yaitu kemampuan
intelektual dan fisik.

2. Kemauan

Menurut Robbins (2002:208), kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang


tinggi untuk tujuan organisasi.

3. Energi

Menurut Jordan E. Ayan (2002:47), adalah pemercik api yang menyalakan jiwa. Tanpa
adanya energi psikis dan fisik yang mencukupi, perbuatan kreatif pegawai pasti akan
terhambat.

4. Teknologi

menurut Danise M. Rousseau dalam Gibson (1997:197), teknologi adalah penerapan


pengetahuan berbasis teknologi untuk melakukan pekerjaan.

5. Kompensasi

Kompensasi adalah sesuatu yang diterima oleh pegawai sebagai balas jasa atas kinerja.

6. Kejelasan Tujuan
Jika pegawai tidak mengetahui dengan jelas tujuan pekerjaan yang hendak dicapai,
maka tujuan yang tercapai tidak efisien dan atau kurang efektif.

7. Keamanan

Menurut Geerge Strauss & Leonard Sayles (1990:10), adalah sebuah kebutuhan
manusia yang fundamental, karena pada umumnya orang menyatakan lebih penting
keamanan pekerjaan

Anda mungkin juga menyukai