Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Tema : Personal Hygiene Pada Post Partum


Sasaran : Ibu Nifas
Tempat : BPM Puji Handayani, SST Samarinda
Hari/Tanggal :
Jam :
Pelaksanan : Fuji Gita Purnama

A. TIU (Tujuan Instruksional Umum)


Setelah mendapatkan penyuluhan, diharapkan kepada ibu ... dapat
mengetahui kebutuhan personal hygiene

B. TIK (Tujuan Intruksional Khusus)


Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan ibu ... mampu :
1. Menyebutkan pengertian dari personal hygiene pada ibu post partum
2. Tujuan personal hygiene pada ibu post partum
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada personal hygiene ibu post partum

C. Materi :
Terlampir

D. Metode :
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Praktik

E. Media :
1. Leaflet
F. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. Pembukaan 2 menit a) Mengucapkan a) Menjawab salam


salam b) Mendengarkan /
b) Menyampaikan memperhatikan
topik dan tujuan c) Menjawab/
yang akan dicapai merespon
c) Persepsi
2. Kegiatan 15 menit a) Menanyakan a) Menjawab/
pendapat peserta merespon
tentang personal
hygiene pada ibu b) Merespon

post partum
b) Memberikan
reward pada
peserta. c) Mendengar/
c) Menjelaskan memperhatikan
pengertian
personal hygiene d) Mendengar
pada ibu post
partum e) Merespon/
d) Menyebutkan bertanya
tujuan personal
hygiene pada ibu f) Memperhatikan
post partum
e) Menjelaskan hal- g) Merespon
hal yang perlu
diperhatikan pada
personal hygiene
post partum
f) Memberikan
kesempatan pada
ibu untuk
bertanya.
g) Memberi reward
3. Penutup 3 menit a) Merangkum a) Merangkum
materi yang telah materi bersama
dijelaskan penyuluh
b) Menutup dengan b) Merespon
mengucapkan c) Membalas salam
terima kasih
c) Memberi salam

G. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a) Peserta berada di tempat penyuluhan
b) Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang tunggu Poli KIA
2. Evaluasi Proses
a) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
b) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar.
3. Evaluasi Hasil
Setelah diberikan penyuluhan, peserta mampu :
a) Menjelaskan pengertian personal hygiene.
b) Menjelaskan macam-macam tujuan dan hal-hal yang diperhatikan
dalam personal hygiene.
c) Jumlah peserta 1 orang.
PERSONAL HYGIENE PADA POST PARTUM

A. Pengertian personal hygiene


Personal hygiene pada ibu post partum adalah kebersihan yang
dilakukan oleh ibu post partum untuk mengurangi kemungkinan infeksi,
karena badan yang kotor banyak mengandung kuman-kuman dan
mempercepat proses pemulihan atau penyembuhan jika terdapat perlukaan
pada jalan lahir.

B. Tujuan personal hygiene pada post partum


1. Mencegah penyakit/infeksi.
2. Mempertahankan dan meningkatkan kesehatan ibu.
3. Mencegah komplikasi-komplikasi pada ibu post partum,
4. Peningkatan derajat kesehatan.
5. Pelihara kesehatan diri.
6. Perbaikan personal hygiene
7. Meningkatkan kepercayaan diri.

C. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada personal hygiene ibu nifas


1. Perawatan gigi
Selama masa nifas, ibu perlu lebih menjaga kebersihan diri,
karena dengan adanya perubahan hormonal, maka rongga mulut dan
jalan lahir peka terhadap infeksi, ibu perlu mandi dan sikat gigi secara
teratur, minimal 2 kali sehari. Kebersihan gigi dan mulut, perlu
mendapat perhatian karena seringkali mudah terjadi gigi berlubang,
terutama pada ibu yang kekurangan kalsium. Rasa mual selama masa
hamil dapat mengakibatkan perburukan hygiene mulut dan dapat
menimbulkan karies gigi.
 Untuk mencegah caries:
a. Menyikat gigi dengan teratur, Sikat gigi minimal dua kali
sehari/sehabis makan lalu bilas.
b. Membilas mulut dengan air setelah makan atau minum apa saja
c. Gunakan pencuci mulut yang bersifat alkali atau basa
d. Menyikat gigi sebelum tidur penting.
e. Ketika gosok gigi, perhatikan untuk membersihkan partikel
makanan yang tersangkut diantara dan didalam celah antara
gigi rata dibelakang, gigi geraham dan gigi geraham bungsu.
f. Sikat dengan arah kebawah untuk gigi atas dan sikat kearah
atas untuk gigi bawah.
g. Gunakan gerakan melingkar. Bersihkan juga lidah dan bagian
dalam gigi.
h. Sikat gigi harus memiliki ujung bulu yang dapat kembali ke
bentuk semula.
i. Sikat harus dibilas bersih dan kering setelah dipakai.
j. Tidak ada pasta gigi yang sempurna. Gunakan pasta gigi yang
tidak mengandung bahan pengasah atau antiseptic yang kuat.
2. Mandi
Mandi dianjurkan sedikitnya 2 kali sehari karena ibu hamil
cenderung untuk mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan
diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia)
dengan cara dibersihkan dengan air dan dikeringkan.
 Manfaat mandi:
a. Merangsang sirkulasi
b. Menyegarkan
c. Menghilangkan kotoran yang harus diperhatikan:
1) Air harus bersih
2) Tidak terlalu dingin atau tidak terlalu panas
3) Gunakan sabun yang mengandung antiseptic

3. Perawatan rambut
a. Cuci rambut minimal dua kali seminggu menggunakan sampo
ringan, bilas dengan air bersih.
b. Keringkan rambut setelah dicuci.
c. Sisirlah rambut 3 hingga 4 kali sehari dengan sikat rambut berbulu
lembut atau sisir bergigi jarang.
d. Cuci sikat rambut atau sisir setiap kali anda mencuci rambut.
e. Minyaki kulit kepala, sekali seminggu, atau sejam sebelum
mencuci rambut
4. Payudara
Pemeliharaan payudara juga penting, puting susu harus
dibersihkan kalau terbasahi oleh colostrum. Kalau dibiarkan dapat
terjadi eczema pada puting susu dan sekitarnya. Puting susu yang
masuk diusahakan supaya keluar dengan pemijatan keluar setiap kali
mandi.
5. Perawatan vagina / vulva
Wanita yang hamil jangan melakukan irrigasi vagina kecuali
dengan nasihat dokter karena irrigasi dalam kehamilan dapat
menimbulkan emboli udara. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah:
a. Celana dalam harus kering
b. Jangan gunakan obat / menyemprot ke dalam vagina
c. Sesudah BAB / BAK dilap dengan lap khusus
d. Gantilah celana dalam lebih sering bila perlu.
e. Pakailah celana dalam dari bahan katun, yang lebih mudah
menyerap.
6. Perawatan kuku
a. Memanjangkan kuku hanya jika anda menjamin kebersihan kuku.
Kuku pendek mengurangi masalah.
b. Jangan memotong kuku terlalu dekat dengan ujung kulit.
c. Badan sehat mempunyai kuku sehat. Kuku rapuh/tak berwarna
merah mengindikasikan kondisi kurang sehat atau adanya penyakit.
d. Mengecat kuku terus menerus dapat menyebabkan keratin atau
kuku robek.
Cara pembersihan kuku:
a. Rendam kuku dengan air hangat ± 2 menit. Sikatlah kuku dan beri
sabun jika kotor
b. Keringkan dengan handuk
c. Kemudian lakukan pemotongan kuku
7. Mencuci tangan
Cuci tangan sesering mungkin, Karena dengan cuci tangan akan
mencegah penyebaran kuman dan virus yang dapat menyebakan
penyakit. Terutama ketika:
a. setelah memegang daging mentah pada saat memasak,
b. setelah menggunakan kamar kecil
c. setelah memegang hewan peliharaan.
d. sebelum atau sesudah melakukan aktivitas tertentu.
e. Sebelum, selama & sesudah menyiapkan makanan
f. Ketika batuk, bersin/ meniup hidung, dan berada didekat seseorang
yang sedang sakit untuk mengontrol penyebaran kuman yang dapat
menyebabkan pilek dan flu
g. Ketika memasak/ membungkus makanan, mencegah makanan dari
kerusakan dan mengurangi kontaminasi. Ketika menangani
makanan jangan menggaruk/ memegang telinga, hidung, mulut,
atau luka terbuka.
Cara mencuci tangan yang baik:
a. Basahi tangan dibawah kran dan gunakan sabun batang/ sabun cair.
Semua bagian tangan harus terkena air, semua permukaan kulit
termasuk jari tangan, kuku dan bagian belakang telapak tangan
digosok dengan busa sabun minimal 20 detik, bilas tangan dengan
air
b. Keringkan tangan dengan handuk bersih/ handuk disposable
setelah mencuci.
c. Handuk ditempat cuci tangan harus dicuci dan diganti setiap hari
d. Untuk beberapa aktivitas lain, hand sanitizer tidak dapat
menggantikan pencucian tangan. Mencuci tangan menggunakan
hand sanitizer, dengan menuangkan sejumlah sanitizer ke telapak
tangan, kemudian menggosok kedua tangan bersama hingga
kering, pastikan telah mencakup semua permukaan tangan.

Anda mungkin juga menyukai