Anda di halaman 1dari 1

Asumsi dan resiko

Duplikasi dan pengembangan Integrated Sustainable Waste Program (ISWP) melalui program CCBO
berpotensi akan menimbulkan beberapa resiko dalam aspek operasional pekerjaan hingga resiko
dalam tatanan social masyarakat. Memahami dengan baik terkait resiko yang akan ditimbulkan, Clean
Up Indonesia dengan pengalaman sejak 2015 telah membuat mekanisme mitigasi resiko yang
profesional dan sistematis.
Potensi resiko pertama yang dapat terjadi berkaitan dengan penyebaran virus Covid 19. Clean Up
Indonesia sendiri telah menyadari bahwa virus Covid 19 akan memberikan dampak yang significant
terhadap penyelenggaraan program CCBO di kota Makassar. Hal ini berkaitan dengan potensi seluruh
tim penyelenggara, terutama pengangkut sampah sector informal terinveksi virus Covid 19 saat
menjalankan operasional pekerjaan.
Sebagai upaya mitigasi yang akan dilakukan, Clean Up Indonesia tidak hanya akan memberikan
edukasi secara langsung maupun menggunakan media social terkait 3 M (Menggunakan Masker,
Mencuci tangan, dan Menjaga jarak), namun juga akan memfasilitasi seluruh penyelenggara program
CCBO dapat melakukan proses vaksinasi.
Potensi resko terkait dengan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Sampah yang dihasilkan oleh
masyarakat memiliki resiko yang dapat membahayakan keselamatan dan kesehatan para
penyelenggara program CCBO. Resiko ini disebabkan oleh adanya jutaan bakteri sumber penyakit
yang berkembang biak dalam proses penguraian sampah. Atas dasar itu, sedikit kesalahan operasional
akan memudahkan bakteri tersebut untuk masuk kedalam tubuh para pekerja persampahan yang
terlibat dalam program CCBO.
Ada beberapa upaya mitigasi yang akan dilakukan oleh Clean Up Indonesia untuk mengantisipasi
terjadinya insiden terkait keselamatan dan kesehatan kerja. Pertama, merekrut tenaga ahli dalam hal
ini konsultan Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk melakukan pendampingan. Kedua, melakukan
proses edukasi dan pelatihan dasar - dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada saat proses
rekrutment dan sebelum melakukan aktivitas pekerjaan yang memiliki resiko tinggi. Ketiga,
memastikan seluruh pihak yang terkait dengan penyelenggaraan program CCBO menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD) yang terstandarisasi dan sesuai dengan kebutuhan kondisi lapangan.
Potensi resiko ketiga yang dapat terjadi terkait pada aspek lingkungan, terutama pada udara dan
tanah. Clean Up Indonesia sendiri akan menggunakan kendaraan berbahan bakar fosil dalam proses
pengangkutan sampah dari hulu ke hilir, proses ini akan menimbulkan gas CO2 yang berpotensi
mencemari udara. Selain itu, program ini juga berpotensi menimbulkan pencemaran tanah akibat dari
sampah yang menumpuk dalam waktu lama di lokasi Circular Treatment Center (CTC).
Dalam rangka mitigasi resiko terhadap lingkungan yang berpotensi akan dilakukan selama proses
implementasi program CCBO, maka Clean Up Indonesia akan melakukan koordinasi dan riset yang
melibatkan manager operasional, coordinator proyek, konsultan lingkungan, dan konsultan logistic /
supplay chain.
Pada tahap awal mitigasi terhadap potensi resiko udara yang ditimbulkan, Clean Up Indonesia tidak
hanya akan konsisten melakukan uji emisi kendaraan dan menggunakan bahan bakar non subsidi dari
pemerintah Indonsia. Namun juga akan melakukan optimasi kapasitas sampah yang dapat diangkut
oleh satu kendaraan.
Selanjutnya untuk mitigasi terhadap resiko pencemaran tanah, Clean Up Indonesia akan melakukan
perhitungan sistematis terkait durasi waktu dan kapasitas operasional CTC dengan kebutuhan
pengangkutan sampah pada area pilot project implementasi program CCBO.

Anda mungkin juga menyukai