Anda di halaman 1dari 5

NAMA : SRI ANGGRAINI

NIM : 482011805099
KELAS : 7B/S1 FARMASI
MK : UTS ILMU RESEP

SOAL

1. Skrining resep di atas mulai dari administrasi, farmasetik dan klinis? Serta buatkan
copy resepnya.(20)
2. Jelaskan macam-macam dosis ditinjau dari takaran yang dipakai? serta berikan contoh
perhitunganya jika umur anak 7 tahun sesuai resep diatas.?(30)
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan interaksi farmakokinetika dan interaksi
farmakodinamika? serta berikan contohnya(20)
4. jelaskan factor-faktor pendorong terjadinya ESO? serta berikan contoh kasusnya.?(15)
5. Jelaskan 6 sasaran keselamatan pasien?(15)

JAWABAN :

1. Skrining resep :
Analisis secara administrasi :
 Nama pasien ada
 Umur tidak tercantum
 Jenis kelamin tidak tercantum, tetapi bisa diketahui dari nama pasien
 Berat badan tidak tercantum
 Nama, SIP, alamat dokter, nomor telepon ada
 Paraf dokter tidak tercantum
 Tanggal penulisan resep tidak tercantum
Analisis secara farmasetik :
 Berdasarkan resep tersebut seandainya berbentuk syrup 100ml diminum 3x
sehari dengan takaran 2 sendok teh sekali minum
 Obat yang diresepkan adalah obat batuk yaitu OBH dengan kombinasi codein

Analisis secara klinis :


 Obat yang ada pada resep diindikasikan untuk batuk dengan dosis codein 5mg.
 Dengan pertimbangan, karena pada resep tidak mencantumkan umur maka
tidak bisa dipastikan apakah obat tersebut aman atau tidak.
 Dan keamanan dosis pula dapat dilihat dari berat badan pasien yang
bersangkutan apalagi jika pasien umurnya dibawah 12 tahun.

Copy resep

Apotek :
SIP No: 14/ KANDEP/ IJIN / XII / 1988
Jl. Maluku I / 100 Semarang
Telp : 024-6712345
SALINAN RESEP

Tgl resep : Tgl :


Nama dokter : No :
Nama pasien :
Semarang,..................
R/ OBB syrup fl I
Adde pro cth
Cod HCl 5mg
M f syrup 100ml
S t d d cth I I

Pcc
Cap Apotek dan Paraf
Apoteker

2. Macam – Macam Dosis


Ditinjau dari dosis (takaran) yang dipakai, dapat dibagi sebagai berikut :
1) Dosis terapi/Dosis medicinalis
Adalah dosis (takaran) yang diberikan dalam keadaan biasa dan dapat
menyembuhkan si sakit.
2) Dosis maksimum
Adalah dosis (takaran) yang terbesar yang dapat diberikan kepada orang
dewasa untuk pemakaian sekali dan sehari tanpa membahayakan.
3) Dosis toxica
Adalah dosis yang menyebabkan keracunan, tidak membawa
kematian.
4) L.D.50
Adalah dosis (takaran) yang menyebabkan kematian pada 50%
hewanpercobaan.
5) L.D.100
Adalah dosis (takaran) yang menyebabkan kematian pada 100% hewan
percobaan.

Contoh Perhitungan Resep


Resep terapi untuk anak usia 7 tahun :
1x = 0,5 – 1mg codein
= 1mg x 2 sendok teh (10ml)
= 10mg

Sehari = 3 x 10 = 30mg

Dosis maksimum untuk anak usia 7 tahun :


7
1x = ×5 mg
7+12

7
= ×5 mg
19

= 1,84 mg

Sehari = 3 x 1,84mg = 5,52 mg

3. Interaksi Farmakokinetika Dan Interaksi Farmakodinamika :

 Interaksi Farmakokinetik yaitu interaksi yang terjadi apabila satu obat mengubah
absorpsi, distribusi, metabolisme, atau ekskresi obat lain. Dengan demikian interaksi
ini meningkatkan atau mengurangi jumlah obat yang tersedia (dalam tubuh) untuk
dapat menimbulkan efek farmakologinya.
 Contoh interaksi farmakokinetik adalah penggunaan obat antiepilepsi
yang bisa mempengaruhi orang yang mengonsumsi kontrasepsi oral
dan warfarin (obat pengencer darah).
 Interaksi Farmakodinamik adalah interaksi dimana efek suatu obat diubah oleh obat
lain pada tempat aksi, dimana terjadi kompetisi pada reseptor yang sama atau
interaksi obat pada sistem fisiologi yang sama.
 Contoh interaksi obat farmakodinamik adalah penggunaan obar beta
blocker untuk tekanan darah tinggi dengan verapamil yang justru
memicu gagal jantung atau bradikardi berat.

4. Faktor-Faktor Pendorong Terjadinya Eso


a. Terapi Obat Ganda (Multiple Drugs Therapy) Polifarmasi sebagai faktor
resiko, karena adanya interaksi (terutama pada lansia). Hasil Penelitian : 5
15%
b. Usia (Bayi, Balita, dan Lansia)
c. Jenis Kelamin, perempuan memiliki resiko lebih tinggi dibanding pria,
diantaranya karena perbedaan faktor hormonal
d. Penyakit (Gangguan ginjal, Hati, )
e. Perbedaan Farmakokinetika,

Contoh Kasus
Pada pemberian obat-obatan (Anti malaria, Sulfonamida,Nitrofurantoin,
Naftalin)-- terjadi Anemia Hemolitik yang
kondisinya: Pada orang Negro (parah), Yunani Sardinia dan India (10% dari
kasus)
Penyebabnya: Defisiensi glukosa-6-posfat dehidroginosa (akibat genetik)
Methenoglobulinemia---Methenoglobulin meningkat (akibat dari penggunaan
obat-obat anilin, kloramfenikol, nitrat, dan sulfonamida)

5. Sasaran Keselamatan Pasien


1) Sasaran 1
Ketepatan identifikasi pasien
Identifikasi pada saat :
 Sebelum pemberian obat, pemberian darah atau produk darah
 Sebelum pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis
 Sebelum memberikan pengobatan
 Sebelum memberikan tindakan
Identfikasi pasien : menggunakan 2 identitas dari minimal 3 identitas
 Nama pasien (sesuai ktp)
 Tanggal lahir pasien
 Nomor rekam medis
2) Sasaran 2
Peningkatan komunikasi yang efektif
Komunikasi antar petugas
 Komunikasi verbal dengan read back, write down, konfirmation atau TbaK
( tulis, baca konfirmasi)
 Melaporkan kondisi pasien dengan SBAR (situation – baground – assessment
– rekomendation )
 Tulisan dapat di baca
 Adanya daftar singkatan
 Bila perlu di eja
3) Sasaran 3
Peningkatan keamanan obat yang perlu di waspadai ( high allert medication )
 Sosialisaikan dan tingkatkan kewaspadaan obat look alike sound alike
(LASA) atau nama obat rupa mirip (NORUM) disimpan berjauhan
 Terapkan DOUBEL CHECK
 Perhatikan agar obat HIGH ALERT berada di tempat yang aman dan
berlabel (tidak boleh disimpan di ruang perawatan), kecuali depo farmasi,
igd, kamar bersalin, kamar bedah, HCU, HDU, ICU, CVCU.
4) Sasaran 4
Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien operasi
Sebelum dilaksanakan operasi terapkan pengisian ceklis keselamatan operasi
untuk memastikan :
 Tepat pasien
 Tepat prosedur
 Tepat daerah atau lokasi operasi
5) Sasaran 5
Pengurangan risiko infeksi terkait layanan kesehatan
 Telapak tangan
 Punggung tangan
 Sela sela jari
 Punggung jari jari (gerakan kunci)
 Sekeliling ibu jari (putar putar)
 Kuku dan ujung jari (putar putar)
6) Sasaran 6
Pengurangan risiko pasien jatuh
Pasien sebaiknya dinilai risiko jatuh :
 Saat pendaftaran
 Saat trasfer dari unit satu ke unit lain
 Setelah pasien jatuh
 Regular interval, bulanan, 2 mingguan atau harian
Setiap pasien yang akan masuk ke rumah sakit, dinilai risiko jatuhnya dengan
menggunakan form penilaian risiko jatuh.

Anda mungkin juga menyukai