Anda di halaman 1dari 79

LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN

“LADAM SI2 KUDA” (PELATIHAN, PENDAMPINGAN,


SOSIALISASI DAN TRANSPARANSI KEUANGAN DESA)
MENUJU AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
DI KECAMATAN BERBAH KABUPATEN SLEMAN

Disusun Oleh :
ARI WIBOWO, S.Sos., MPA
No. Presensi : 4/DIKLATPIM IV/IV/2019

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
ANGKATAN IV
YOGYAKARTA
2019

i
EXECUTIVE SUMMARY

Pengelolaan keuangan desa merupakan keseluruhan kegiatan yang meliputi


perencanaan, pelaksanaan, penatasausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban
keuangan desa. Berdasarkan Peraturan Bupati Sleman Nomor 107 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Kecamatan, salah
satu fungsi kecamatan adalah pembinaan dan pengawasan pelaksanaan kegiatan di
desa. Fungsi tersebut mencakup pula pengertian di dalamnya pengelolaan keuangan
desa. Pemerintah kecamatan berfungsi membina dan mengawasi pelaksanan
pengelolaan keuangan desa mulai dari perencanan sampai dengan pertanggungjawaban.
Kemampuan pemerintah desa di Kecamatan Berbah dengan berbagai
permasalahannya dalam melakukan pengelolaan keuangan desa mulai dari perencanan,
pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan pertanggung-jawaban keuangan desa
masih rendah. Sehingga untuk menjawab permasalah tersebut diperlukan upaya melalui
inovasi Ladam Si2 Kuda (Pelatihan, Pendampingan, Sosialisasi dan Transparansi
Keuangan Desa) Menuju Akuntabiltas Pengelolan Keuangan Desa di Kecamatan
Berbah Kabupaten Sleman.
Inovasi Ladam Si2 Kuda (Pelatihan, Pendampingan, Sosialisasi dan Transparansi
Keuangan Desa) Menuju Akuntabiltas Pengelolan Keuangan Desa dilaksanakan dengan
milestone jangka pendek, sebagai:
1. Milestone 1: Persiapan
2. Milestone 2: Pelatihan penatausahaan keuangan desa melalui aplikasi Siskeudes
3. Milestone 3: Membuat helpdesk (grup whatsup) untuk mendampingi pengelolaan
4. Milestone 4: Membuat buku kerja pendampingan pengelolaan keuangan desa
5. Milestone 5: Sosialisasi Peraturan Bupati tentang Pengelolaan Keuangan Desa
6. Milestone 6: Membuat surat ke desa untuk menggunggah APBDes dalam Website
7. Milestone 7: Sosialisasi Peraturan tentang Dana Desa
8. Milestone 8: Membuat komitmen bersama yang ditandatangani Kepala Desa
9. Milestone 9: Monitoring dan Evaluasi Proyek Perubahan
Berdasarkan indikator output kunci pada capaian tujuan jangka pendek, hasilnya
adalah tercapai 100%. Berikut ini adalah realisasi tujuan jangka pendek yang telah
dicapai pada implementasi proyek perubahan berdasarkan output kunci, yaitu:
1. Terselenggaranya pelatihan pengelolaan keuangan desa dengan aplikasi Sikseudes
yang diikuti oleh Sekretaris Desa, Kepala Urusan Keuangan dan Kepala Urusan
Perencanaan dari 4 (empat) desa.

ii
2. Terbentuknya helpdesk (grup whatsup) yang beranggotakan (24 orang) yaitu Camat (1
orang), Sekretaris Kecamanatan (1 orang), Kepala Seksi Pemerintahan (1 orang), Staf
Seksi Pemerintahan (3 orang), Tenaga Ahli P3MD (1 orang) Pendamping Desa (2 orang),
Pendamping Lokal Desa (1 orang), Sekretaris Desa (4 orang), Kaur Keuangan Desa (4
orang) dan Kaur Perencanaan Desa (4 orang), dan staf desa (2 orang).
3. Terbentuknya buku kerja pendampingan pengelolaan keuangan desa untuk merekan
kegiatan pendampingan pengelolaan keuangan desa. Buku kerja ini diisi oleh Kasi
Pemerintahan, Staf Seksi Pemerintahan Pendaping Desa dan Pendamping Lokal Desa.
4. Terselenggaranya sosialisasi Peraturan Bupati tentang Pengelolaan Keuangan Desa
yang diikuti oleh 12 orang peserta yaitu Sekretaris Desa (4 orang), Kaur Keuangan Desa
(4 orang) dan Kaur Perencanaan Desa (4 orang).
5. Tersusunnya surat himbauan kepada desa untuk menggunggah APBDes dalam
Website yang dikirimkan kepada empat desa yaitu Desa Sendangtirto, Desa Tegaltirto,
Desa Jogotirto, dan Desa Kalitirto.
6. Terselenggaranya sosialisasi Peraturan tentang Dana Desa yang diikuti oleh 12 orang
peserta yaitu Sekretaris Desa (4 orang), Kasi Kesejahteraan (4 orang) dan Kasi Pelayanan
(4 orang).
7. Terwujudkan komitmen bersama transparansi pengelolaan keuangan desa yang
ditandatangani oleh Kepala Desa dan Camat.

Project Leader

Ari Wibowo, S.Sos., MPA


NIP. 19740712 200902 1 002

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas rahmat-Nya Laporan Implementasi Proyek Perubahan Diklatpim Tingkat IV
Angkatan IV Tahun 2019 dengan judul “Ladam Si2 Kuda (Pelatihan, Pendampingan,
Sosialisasi dan Tarnsparansi Keuangan Desa) Menuju Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan Desa di Kecamatan Berbah Kabupaten Sleman ini dapat diselesaikan dengan
baik.
Laporan implementasi proyek perubahan ini disusun untuk memenuhi salah satu
syarat dalam mengikuti Diklatpim Tingkat IV. Penyajian laporan ini telah mengikuti
ketentuan dalam Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan
IV Tahun 2019 tentang penyusunan proyek perubahan dan implementasinya. Hal yang
menjadi pokok bahasan dari penyajian laporan implementasi proyek perubahan ini adalah
realisasi atas pelaksanaan laboratorium kepemimpinan, yaitu pelaksanaan milestone-
milestone yang telah direncanakan. Bukti fisik atas capaian dalam pelaksanaan milestone
menjadi sangat penting sebagai data pendukung dalam penyajian laporan ini.
Diklat kepemimpinan ini merupakan langkah nyata dari pemerintah dalam rangka
mendorong inovasi pelayanan publik sebanyak mungkin di tiap instansi pemerintah
melalui konsep amati, tiru, modifikasi. Hal ini menjadi komitmen pemerintah untuk
memenuhi tuntutan ke arah kinerja pemerintah yang melayani semakin baik,
transparanan dan akuntabel yang merupakan salah satu agenda reformasi birokrasi
menuju birokrasi kelas dunia.
Pada kesempatan ini, kami menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada:
1. Bapak WIldan Solichin, S.IP., M.T., Camat Berbah Kabupaten Sleman, selaku mentor
yang telah memberikan dukungan, bimbingan dan arahan dalam penyusunan proyek
perubahan.
2. Ibu Yulia Rustiyaningsih, S.IP., MPA, selaku coach yang telah memberikan
bimbingan, saran dan masukan dalam penyusunan proyek perubahan, seminar
rancangan proyek perubahan serta seminar implementasi proyek perubahan.
3. Ibu Lintang Ika Novida, S.Sos., selaku penguji 1 yang telah memberikan masukan dan
saran untuk perbaikan laporan implementasi proyek perubahan.
4. Bapak Drs. Harry Susan Pujiraharjo, M.A., M.AP, selaku penguji 2 yang telah
memberikan masukan dan saran untuk perbaikan laporan implementasi proyek
perubahan.

vii
5. Seluruh Tim Kerja Proyek Perubahan yang telah memberikan dukungan dan
kerjasamanya dalam pelaksanaan proyek perubahan.
Penulis menyadari bahwa dalam implementasi proyek perubahan dan penulisan
laporan implementasi ini masih banyak kekurangan yang memerlukan perbaikan lebih
lanjut, oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima setiap saran dan masukan
guna penyempurnaan laporan implementasi proyek perubahan ini, dengan harapan
proyek perubahan ini dapat bermanfaat bagi pemerintah kecamatan dan pemerintah
desa.

Yogyakarta, Agustus 2019

Ari Wibowo, S.Sos., MPA


No. Peresensi: 4/Diklatpim IV/IV/2019

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i


EXECUTIVE SUMMARY ............................................................................................ ii
BERITA ACARA SEMINAR IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN....................... iv
PERNYATAAN PENGESAHAN .................................................................................. v
KOMITMEN TINDAK LANJUT PROYEK PERUBAHAN ............................................. vi
KATA PENGANTAR ................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... xi
BAB I RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN
A. Identitas Proyek Perubahan .................................................................... 1
B. Latar Belakang (Burning Platform)
1. Isu Strategis ...................................................................................... 2
2. Bahan Pendukung ............................................................................. 4
3. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Program ........................................... 5
4. Uraian Tugas dan Fungsi .................................................................. 9
5. Analisis Permasalahan Utama dalam Pelaksanaan Tupoksi.............. 11
6. Penetapan Permsalahan Utama dalam Tupoksi yang
akan Diselesaikan dengan Proyek Perubahan................................... 12
C. Tujuan ..................................................................................................... 19
D. Manfaat .................................................................................................. 20
E. Pentahapan Utama dan Penjadwalan ..................................................... 21
F. Output Kunci (Key Project Devirables) .................................................... 34
G. Tim Proyek Perubahan ............................................................................ 36
H. Anggaran................................................................................................. 38
I. Identifikasi Stakeholder ........................................................................... 38
J. Identifkasi Potensi Masalah dan Solusi ................................................... 45
K. Faktor Pendukung Keberhasilan ............................................................. 46
L. Persetujuan ............................................................................................. 46
BAB II RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN
A. Deskripsi Implementasi Proyek Perubahan ............................................. 47
B. Pergerakan Stakeholder .......................................................................... 50
C. Form Implementasi Proyek Perubahan ................................................... 54

ix
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 61
B. Rekomendasi .......................................................................................... 61
C. Pengalaman Belajar Selama Memimpin Perubahan ................................ 62
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 63
LAMPIRAN
1. BIODATA PESERTA
2. BUKTI KONSULTASI MENTOR
3. BUKTI KONSULTASI COACH
4. SURAT PERNYATAAN MENTOR
5. KESEPAKATAN AREA PERUBAHAN
6. FOTOCOPY UNDANGAN SEMINAR
7. BERITA ACARA SEMINAR RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN
8. CATATAN HASIL SEMINAR RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN
9. HANDOUT SEMINAR RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN
10. HANDOUT SEMINAR LABORATORIUM KEPEMIMPINAN

x
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Pendapatan Asli Desa (PADes) ................................................................ 3

Tabel 2 Besaran Dana Transfer ............................................................................ 3

Tabel 3 Waktu Penyampaian APBDes .................................................................. 4

Tabel 4 Analisis Permasalahan Utama .................................................................. 11

Tabel 5 Force Field Analysis ................................................................................. 13

Tabel 6 Perumusan Kegiatan Berdasarkan Inovasi ............................................... 16

Tabel 7 Analisa Tapisan ........................................................................................ 17

Tabel 8 Tahapan Kegiatan Hasil Analisa Tapisan ................................................. 18

Tabel 9 Petahapan Utama dan Penjadwalan ......................................................... 21

Tabel 10 Output Kunci ............................................................................................. 34

Tabel 11 Deskripsi Tim Proyek Perubahan.............................................................. 37

Tabel 12 Anggaran .................................................................................................. 38

Tabel 13 Alisis Stakeholder ..................................................................................... 39

Tabel 14 Strategi Komunikasi .................................................................................. 43

Tabel 15 Form Implementasi Proyek Perubahan ..................................................... 54

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Bagan Susunan Organisasi Kecamatan Berbah ....................................... 10

Gambar 2 Alur Pikir Proyek Perubahan ..................................................................... 15

Gambar 3 Tim Proyek Perubahan ............................................................................. 36

Gambar 4 Kuadran Stakeholder ................................................................................ 40

Gambar 5 Mapping Keterkaitan Pengaruh Stakeholders ........................................... 42

Gambar 6 Netmap Sebelum Implementasi Proyek Perubahan .................................. 51

Gambar 7 Netmap Setelah Implementasi Proyek Perubahan .................................... 52

xii
BAB I
RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN

A. Identitas Proyek Perubahan


Nama : “Ladam Si2 Kuda” (Pelatihan, Pendampingan, Sosialisasi dan
Transparansi Keuangan Desa) Menuju Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan Desa di Kecamatan Berbah Kabupaten Sleman
Deskripsi Singkat : Akuntabilitasi merupakan konsep yang dekat dengan
penyelenggaraan pemerintahan berkaitan dengan kemampuan
untuk menjawab, menjelaskan, mempertanggungjawabkan
terhadap produk, tindakan ataupun kebijakan. Berdasarkan
Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Desa
diberikan kewenangan yang lebih besar dan anggaran dana
yang besar yang berasal dari redistribusi APBN dan APBD.
Namun belum disertai dengan pelaksanaan tata kelola keuangan
desa yang akuntabel. Selama ini kegiatan pengelolaan keuangan
desa kurang akuntabel karena faktor pengetahuan dan
kemampuan perangkat desa yang masih rendah, peraturan
perundang-undangan yang sering berubah, koordinasi di antara
pemangku kepentingan yang masih rendah dan keterbukaan
desa dalam pengelolaan keuangan desa yang masih rendah.
Oleh karena itu guna mewujudkan tata kelola keuangan desa
yang akuntabel diperlukan upaya pembinaan pelatihan,
pendampingan dan koordinasi dalam pengelolaan keuangan
desa (Bina Ladam Kuda). Proyek perubahan ini akan melibatkan
stakeholder internal Camat Berbah, Sekretaris Kecamatan,
Kepala Seksi Perekonomian dan Pembangunan, Staf Seksi
Pemerintahan dan stakeholder eksternal yaitu Kepala Bidang
Administrasi, Keuangan dan Aset Desa, Kepala Seksi Keuangan
Desa, Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kepala Urusan Keuangan
Desa, Kepala Urusan Perencanaan Desa, Badan
Permusyawaratan Desa, Pendamping Desa dan Pendamping
Lokal Desa.
Mentor : Wildan Solichin, SIP., MT
Camat Berbah, Kabupaten Sleman
No. Hp. 085848480985
1
Project Leader : Ari Wibowo, S.Sos., MPA
Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Berbah Kabupaten
Sleman
No. Hp. 081328423355
Email : ariwib74@gmail.com
Coach : Yulia Rustiyaningsih, SIP., MPA
Widyaiswara Bandiklat DIY
No. Hp: 08521957949
Email: ningrustiya@gmail.com

B. Latar Belakang (Burning Platform)


1. Isu strategis

Agenda Pembangunan Nasional yang tertuang dalam Perpres No. 2 Tahun


2015 Tentang RPJMN 2015-2019 yaitu “Membangun Indonesia dari pinggiran
dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka NKRI” demi
tercapainya nawacita tersebut maka pembangunan desa menjadi salah satu
prioritas utama dalam pemerintahan saat ini. Dasar hukum tentang birokrasi
pemerintahan desa mulai dijalankan dan diawasi oleh pihat terkait demi
terlaksanannya tata kelola pemerintahan desa yang baik.
Penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan desa dalam rangka
pelayanan kepada masyarakat, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat
memerlukan dukungan anggaran yang memadai agar tugas-tugas tersebut dapat
dilaksanakan dengan baik. Tanpa adanya dukungan dana yang memadai,
pemerintah desa tidak akan mampu membiayai program-program pembangunan
dan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa,
karena program-program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat tidak
dapat mengandalkan partisipasi dan swadaya masyarakat semata, namun juga
membutuhkan sumber daya lain dari luar desa.
Kemampuan pemerintah desa dalam membiayai penyelenggaraan tugas-
tugas pemerintahan desa melalui keuangan desa, khususnya melalui pendapatan
asli desa sangat rendah. Sebagian besar desa-desa di Indonesia memiliki
pendapatan asli desa yang sangat kecil bahkan beberapa desa hampir tidak
memiliki pendapatan asli desa. Kalaupun memiliki pendapatan asli desa, hanya
cukup untuk membiayai kegiatan operasional desa seperti membiayai honorarium
kepala desa dan perangkat desa sehingga tidak mampu membiayai tugas-tugas
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Pendapatan Asli Desa terutama
diperoleh dari sewa tanah desa, data Pendapatan Asli Desa dari 4 (empat) desa di
Kecamatan Berbah adalah sebagai berikut:
2
Tabel 1.

Pendapatan Asli Desa (PADes)


PADes
No. Nama Desa
Tahun 2018 Tahun 2019
1. Sendangtirto 78.000.000,- 66.000.000,-
2. Tegaltirto 112.500.000,- 145.000.000,-
3. Jogotirto 20.000.000,- 63.500.000,-
4. Kalitirto 54.000.000,- 50.000.000,-
Sumber: APBDes Tahun 2018 dan 2019

Berdasarkan table 1 di atas menunjukkan bahwa Pendapatan Asli Desa


per tahun masih di angka puluhan dan ratusan juta, sangat jauh bila dibandingkan
dengan dana transfer yang mencapai angka milyar. Dana transfer merupakan
dana yang berasal dari transfer pusat maupun dari transfer daerah, meliputi; Dana
Desa, Alokasi Dana Desa, Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah dan Bantuan
Keuangan Khusus. Dana transfer yang diperoleh desa-desa di Kecamatan Berbah
selama 2(dua) tahun terakhir adalah sebagai berikut:
Tabel 2
Besaran Dana Transfer
Besaran Dana Transfer
No. Nama Desa
Tahun 2018 Tahun 2019
1. Sendangtirto 3.383.955.331,- 3.872.216.202,-
2. Tegaltirto 2.827.961.373,- 3.398.790.290,-
3. Jogotirto 3.046.946.000,- 3.286.828.221,-
4. Kalitirto 2.920.496.171,- 3.339.314.621,-
Sumber: APBDes Tahun 2018 dan 2019

Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah


yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal
usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintah
Negara Kesatuan Republik Indonesia (UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa).
Peraturan memberikan landasan bagi semakin otonomnya desa secara praktek,
bukan hanya sekedar normatif. Dengan adanya kewenangan pengelolaan
keuangan desa (berdasarkan Permendagri Nomor 20 Tahun 2018) dan adanya
dana desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

3
(berdasarkan PP Nomor 60 Tahun 2014), seharusnya desa semakin terbuka
(transparan) dan responsibel terhadap proses pengelolaan keuangan. Dalam
ketentuan Permendagri nomor 20 Tahun 2018 disampaikan bahwa pengelolaan
keuangan desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan
desa, sehingga dengan hak otonom tersebut diharapkan desa dapat mengelola
keuangannya tersebut secara mandiri dan akuntabel, baik mengelola pendapatan
dan mengelola pembelanjaan anggarannya.
Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 31 Tahun 2018 desa harus
menyusun dan menyampaikan APBDes kepada Bupati melalui Camat paling
lambat pada lambat bulan akhir Desember sebelum tahun anggaran berjalan.
Namun demikian sampai dengan saat ini, desa-desa masih sering terlambat
dalam menyusun dan menyampaikan APBDes-nya. Berikut ini adalah data waktu
penyampaian APBDes selama dua tahun terakhir:
Tabel 3
Waktu Penyampaian APBDes
Waktu Penyampaian
No. Nama Desa Tahun Anggaran Tahun Anggaran
2018 2019
1. Sendangtirto 2 Januari 2018 11 Februari 2019
2. Tegaltirto 19 Februari 2018 14 Februari 2019
3. Jogotirto 29 Maret 2019 13 Februari 2019
4. Kalitirto 19 Februari 2019 1 Februari 2019
Sumber: Lembar Monitoring Siklus Kecamatan Berbah

2. Bahan Pendukung

Dasar hukum yang terkait dengan proyek perubahan ini adalah sebagai
berikut:
1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa sebagaimana diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang
Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana
diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah 8 Tahun 2016

4
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor Nomor 193/PMK.07/2018 tentang
Pengelolaan Dana Desa.
7. Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 2 Tahun 2016 tentang
Pengelolaan Sumber Pendapatan Desa
8. Peraturan Bupati Sleman Nomor 31 Tahun 2018 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa
3. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Program
a. Visi
Visi harus menjawab permasalahan pembangunan daerah dan atau isu
strategis yang harus diselesaikan dalam jangka menengah serta sejalan
dangan visi dan arah pembangunan jangka panjang daerah. Dengan
mempertimbangkan kondisi daerah, permasalahan pembangunan, tantangan
yang harus dihadapi serta isu-isu strategis dirumuskan Visi Kabuapaten
Sleman 2016-2021 adalah “Terwujudnya masyarakat Sleman yang lebih
Sejahtera, Mandiri Berbudaya dan Terintegrasikannya sistem e-govermert
menuju smart regency pada tahun 2021”
Penjabaran dari visi tersebut adalah;
1) Sejahtera
Suatu keadaan dimana masyarakat terpenuhi kebutuhan dasarnya, baik
kebutuhan lahir maupun batin, secara merata.
2) Mandiri
Suatu keadaan dimana Pemerintah Kabupaten Sleman memiliki
kemampuan mendayagunakan potensi lokal dan sumber daya yang ada,
memiliki ketahanan terhadap dinamika yang berlangsung serta
kemampuan untuk mengidentifikasikan kebutuhan dan masalah yang ada
di sekitarnya sehingga mampu mencari solusi dan mengoptimalkan
sumber daya dan potensi yang dimilikinya.
3) Berbudaya
Suatu keadaan dimana di dalam masyarakat tertanam dan terbina nilai-
nilai tatanan dan norma yang luhur tanpa meninggalkan warisan budaya
dan seni.
4) Terintegrasinya system e-government
Terintegrasinya system e-Govt, artinya bahwa dalam pemberikan
pelayanan kepada masyarakat diperlukan sistem pelayanan yang lebih

5
baik yang merupakan paduan system regulasi, kebijakan, sikap dan
perilaku, yang didukung dengan teknologi informasi yang modern yang
mampu memberikan respon dan efektivitas yang tinggi dalam
penyelenggaraan pemerintahan untuk mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik dalam rangka menuju smart regency, yaitu suatu
kebupaten yang dapat memberikan layanan publik secara tepat, cepat,
mudah, murah dan terintegrasi antar unit pemerintah dengan dukungan
teknologi informasi, untuk meningkatkan partisipasi public dan transparansi
penyelenggaraan pemerintahan.
Visi Kabupaten Sleman tersebut berpedoman pada Visi Pembangunan
Nasional yang dituangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 -
2019 yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong “ dan Visi Pembangunan
Daerah Istimewa Yogyakarta yang dituangkan dalam Peraturan Daerah DIY
Nomor 8 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Istimewa
Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu “Daerah
Istimewa Yang Lebih Berkarakter, Berbudaya, Maju, Mandiri dan Sejahtera
Menyongsong Peradaban Baru”.
b. Misi
Misi merupakan penjabaran dari visi dan disusun dalam rangka
mengimplementasikan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam
mewujudkan visi. Misi yang digariskan untuk pengembangan Kabupaten
Sleman selama 5 tahun ke depan adalah:
1. Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang baik melalui Peningaktan
Kualitas Birokrasi yang Responsif dan Penerapan e-Gov yang terintegrasi
dalam meberikan Pelayanan Bagi Masyarakat.
Misi ini dimaksudkan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang
efektif, dengan cara peningkatan kualitas birokrasi menjadi birokrasi yang
professional sehingga bisa menjadi pelayan masyarakat. Disamping
kemampuan aparat, pelayanan masyarakat juga didukung oleh
pemanfaatan teknologi informasi yang terintegrasi yang dilakukan secara
bertahap dan berkelanjutan. Peningkatan kualitas birokrasi harus sejalan
dengan keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi dan kepuasan
terhadap layanan aparat birokrasi dalam rangka menuju good governance.

6
2. Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan
menjangkau bagi semua lapisan masyarakat
Misi ini dimaksudkan untuk mewujudkan peningkatan pelayanan
pendidikan baik dari sisi tenaga pendidik maupun prasarana, sarana
penunjang pendidikan dan peningkatan manajemen pendidikan sesuai
standar. Di bidang kesehatan, dengan layanan kesehatan yang sudah
terakreditasi diharapkan kualitas layanan kesehatan masyarakat dapat
lebih baik. Peningkatan pelayanan pendidikan dan kesehatan diharapkan
dapat memenuhi standar pelayanan minimal yang ditetapkan dan tentu
saja terjangkau bagi seluruh masyarakat Kabupaten Sleman.
3. Meningkatkan Penguatan Sistem Ekonomi Kerakayatan Aksebilitas dan
Kemampuan Ekonomi Rakyat serta Penanggulangan Kemiskianan
Misi ini dimaksudkan untuk memberikan dukungan dan pendampingan
yang terus menerus kepada masyarakat dalam penguatan system ekonomi
kerakyatan yang berbasis kekuatan local, peningkatan infrastruktur dan
prasarana perekonomian dan peningkatan akses bagi masyarakat agar
lebih mudah berusaha, sehingga kemampuan ekonomi rakyat lebih
berkembang dan semakin kuat. Disisi lainnya penanggulangan kemiskinan
dilanjutkan secara konsisten dengan berbagai program yang bersinergi.
4. Memantapkan dan Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Sumberdaya
Alam,Penataan Ruang,Lingkungan Hidup dan Kenyamanan.
Misi ini dimaksudkan untuk mengelola infrastruktur khususnya untuk
mewujudkan penguatan system ekonomi kerakyatan dan meningkatkan
kenyamanan masyarakat dengan tidak meninggalkan pengelolaan sumber
daya alam dan lingkungan hidup, sehingga perlu adanya formulasi
penataan ruang yang baik dan penguatan mitigasi bencana agar sinergi
antara berbagai aspek dengan daya dukung sumberdaya alam dan
lingkungan yang terbatas, sehingga memungkinkan masyarakat untuk
hidup lebih sehat, produktif dan nyaman.
5. Meningkatkan kualitas budaya masyarakat dan kesetaraan gender yang
proporsional.
Misi ini dimaksudkan bahwa walaupun masyarakat Sleman berkembang
dinamis, tetapi tetap tidak meninggalkan dan kehilangan budaya lokal yang
luhur dan baik. Disamping itu terhadap pemberdayaan perempuan tidak
terbatas pada peningkatan jumlah perempuan dalam berbagai peran,

7
tetapi juga memperhatikan kesetaraan dengan tetap mengedepankan
perlindungan terhadap perempuan dan anak.
Proyek perubahan ini sejalan dengan visi dan misi Kabupaten Sleman
nomor satu di atas yaitu “Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang
baik melalui Peningaktan Kualitas Birokrasi yang Responsif dan
Penerapan e-Gov yang terintegrasi dalam memberikan Pelayanan Bagi
Masyarakat”
c. Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari misi Kabupaten
Sleman untuk mencapai hasil akhir yang diinginkan. Tujuan yang ingin dicapai
oleh Kecamatan Berbah dengan mendasarkan kepada misi Kabupaten
Sleman dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima ) tahun adalah
sebagai berikut:
1. Menguatkan tata kelola pemerintahan daerah di Kecamatan berbah
2. Meningkatkan pemerataan ekonomi
3. Meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pengurangan resiko bencana
4. Meningkatkan kerukunan masyarakat
d. Sasaran
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan, yaitu kondisi yang akan dicapai
atau dihasilkan oleh perangkat daerah dalam jangka waktu tertentu. Sasaran
ditetapkan dengan maksud agar perjalanan atau proses kegiatan dalam
mencapai tujuan dapat berlangsung secara focus, efektif dan efisien.
Kecamatan Berbah sebagai salah satu Perangkat Daerah di Kabupaten
Sleman memiliki sasaran kegiatan sebagai berikut:
1. Meningkatkan Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan di Kecamatan
Berbah
2. Meningkat Kualitas Pelayanan Publik di Kecamatan Berbah
3. Meningkatnya Kegiatan Keberdayaan Masyarakat
4. Meningkatkan Kapasiatas Masyarakat Dalam Pengurangan resikio
Bencana
5. Meningkatkan Kerukunan Masyarakat di Kecamatan Berbah
e. Program
Kecamatan Berbah untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan memiliki program-program sebagai berikut:
1. Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan dan
kekayaan daerah

8
2. Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa
3. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
4. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
5. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
6. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja
dan keuangan
7. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan Kepala Daerah
8. Program perencanaan pembangunan daerah
9. Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa
10. Program peningkatan administrasi pemerintahan
11. Program Penataan Administrasi Kependudukan
12. Program pengembangan data/informasi/statistik daerah
13. Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah
14. Program peningkatan kualitas pelayanan public
15. Program penegakan hukum
16. Program pemeliharaan ketentraman dan ketertiban masyarakat dan
pencegahan tindak criminal
17. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
18. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan
19. Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
20. Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam
21. Program Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan
tanah
22. Program pengembangan wawasan kebangsaan
23. Program pengembangan nilai budaya
4. Uraian Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Bupati Sleman Nomor 107 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Kecamatan,
Seksi Pemerintahan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan
umum, membina dan mengawasi pelaksanaan kegiatan desa, mengoordinasikan
pelaksanaan kegiatan pemerintahan, serta melaksanakan sebagian urusan
pemerintahan lingkup pemerintahan yang dilimpahkan Bupati. Dalam
melaksanakan tugasnya Seksi Pemerintahan mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana kerja Seksi Pemerintahan;
b. perumusan kebijakan teknis pelaksanaan urusan pemerintahan umum, dan
pembinaan dan pengawasan kegiatan desa;

9
c. pelaksanaan urusan pemerintahan umum;
d. pembinaan dan pengawasan pelaksanaan kegiatan desa;
e. pengoordinasian pelaksanaan kegiatan pemerintahan yang dilakukan oleh
perangkat daerah di tingkat kecamatan;
f. pelaksanaan sebagian urusan pemerintahan lingkup pemerintahan yang
dilimpahkan Bupati; dan
g. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Seksi Pemerintahan.

Gambar 1 Bagan Susunan Organisasi Kecamatan Berbah

CAMAT

SEKRETARIAT

Kelompok Jabatan
Fungsional
Subbag Umum & Subbag Keuangan,
Kepegawaian Perencanaan & Evaluasi

Seksi Seksi Ketentraman & Seksi Seksi Seksi Pelayanan


Pemerintahan Ketertiban Perekonomian & Kesejahteraan Umum
Pembangunan Masyarakat

: Garis Komando
: Garis Koordinasi

Komposisi Pegawai :

Camat : 1 orang
Sekretaris Kecamatan : 1 orang
Kepala Subbag : 2 orang
Kepala Seksi : 5 orang
Staf : 15 orang

10
5. Analisis Permasalahan Utama dalam Pelaksanaan Tupoksi
Permasalahan yang dirasakan berdasarkan tugas pokok dan fungsi Seksi
Pemerintahan dalam pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanan kegiatan
desa adalah sebagai berikut:
a. Rendahnya disiplin perangkat desa
b. Rendahnya akuntabilitas pengelolaan keuangan desa rendah
c. Kurangnya jumlah perangkat desa
d. LKD belum berperan optimal sesuai dengan tugas dan fungsinya
e. Penyusunan laporan keuangan belum tepat waktu
Permasalahan-permasalahan tersebut di atas selanjutnya dipilih satu
permasalahan yang sangat mendesak dan perlu segera diselesaikan. Penulis
menggunakan teknis analisis APKL dengan skala Linkert sebagai berikut:

Tabel 4. Analisi Permasalahan Utama

NO Masalah A P K L JML

1 Rendahnya disiplin perangkat desa 2 4 3 3 12


2 Rendahnya akuntabilitas pengelolaan
keuangan desa 5 5 5 4 19
3 Kurangnya jumlah perangkat desa 3 5 4 1 13
4 LKD belum berperan optimal sesuai dengan
tugas dan fungsinya 3 3 3 1 10
5 Penyusunan laporan keuangan desa belum
tepat waktu 5 4 4 4 13

Keterangan:
A : Aktual
P : Problematik
K : Kehalayakan
L : Layak
Berdasarkan hasil analisis APKL terhadap permasalahan yang dihadapi
Seksi Pemerintahan Kecamatan Berbah permasalahan yang utama terkait dengan
tugas pokok dan fungsinya dalam pembinaan dan pengawasan terhadap
pelaksanan kegiatan desa yaitu rendahnya akuntabilitas pengelolaan
keuangan desa. Permasalahan ini mempunyai nilai total tertinggi, yakni 19
(sembilan belas), sehingga perlu untuk dilakukan perubahan.

11
6. Penetapan permasalahan utama dalam tupoksi yang akan diselesaikan
dengan proyek perubahan
a. Analisis Force Field Analysis (FFA)
Hasil analisis permasalahan utama dalam tupoksi diperoleh skor tertingi
adalah akuntabilitas pengelolaan keuangan desa rendah, selanjutnya
berdasarkan permasalahan utama tersebut dilakukan penetapan permasalahan
utama dengan teknik Force Field Analysis (FFA) untuk melihat apakah
permasalah tersebut layak untuk dilaksanakan proyek perubahan.

12
Tabel 5. Force Field Analysis

Pengaruh yang
Pengaruh yang Diberikan Hambatan Score Score Dorongan
Diberikan
1. Pelatihan penyusunan Kemampuan perangkat 2 5 Usia perangkat desa Membuat helpdesk
Pertanggungjawaban desa dalam pengelola keuangan (grup whatsup).untuk
APBDes pengelolaan keuangan desa masih musa mendampingi
2. Pelatihan Penyusunan LPPD desa rendah pengelolaan
3. Pendampingan penyusunan keuangan desa
LPPD
4. Pendampingan penyusunan
pertanggungjawaban
APBDes.
5. Membuat buku kerja
pendampingan
1. Sosialisasi Peraturan Bupati Pemahaman perangkat 2 Pengelolaan 5 Sistem keuangan desa Pelatihan
tentang Pengelolaan desa terhadap aturan Keungan yang telah penatausahan
Keuangan Desa pengelolaan keungan Desa menggunakan aplikasi keuangan desa
2. Sosialisasi aturan tentang desa masih rendah Akuntabel melalui aplikasi
Dana Desa. Siskeudes
3. Sosialisasi Peraturan Bupati
tentang Alokasi Dana Desa
1. Membuat surat ke desa untuk Desa masih tertutup 2 5 Tenaga pendamping Pendampingan
membuat baliho APBDes dalam pengelolaan desa masih muda dan pengelolaan
2. Membuat surat ke desa untuk keuangan desa potensial keuangan desa
Mengunggah APBDes ke melibatkan tenaga
Website Pendamping Desa
3. Membuat komitmen bersama
yang ditandatangani Kepala
Desa
Jumlah 6 15 Jumlah

0
Keterangan:

Penilaian variabel penghambat:


a. dampak sangat kuat menghambat pencapaian tujuan, nilainya 5
b. dampak kuat menghambat pencapaian tujuan, nilainya 4
c. dampak cukup kuat menghambat pencapaian tujuan, nilainya 3
d. dampak kurang menghambat pencapaian tujuan, nilainya 2
e. dampak sangat kurang menghambat pencapaian tujuan, nilainya 1
Penilaian variabel pendorong:
a. dampak sangat kuat mendorong tujuan tercapai, nilainya 5
b. dampak kuat mendorong tujuan tercapai, nilainya 4
c. dampak cukup kuat mendorong tujuan tercapai, nilainya 3
d. dampak kurang mendorong tujuan tercapai, nilainya 2
e. dampak sangat kurang tujuan tercapai, nilainya 1

Berdasarkan analisis permasalahn utama dengan tehnik FFA di atas diperoleh


nilai skor faktor pendorong 15 dan nilai skor faktor penghambat 6, sehingga
akuntabilitas pengelolaan keuangan desa layak untuk diselesaikan dengan proyek
perubahan.

b. Alur Pikir Proyek Perubahan


Berdasarkan hasil analisis dan data empirik di atas maka bagan hubungan
kondisi saat ini, inovasi dan kondisi yang diharapkan menghasilkan tema proyek
perubahan sebagai berikut:

14
Gambar 2. Alur Pikir Proyek Perubahan

KONDISI YANG
KONDISI SAAT INI AKTIVITAS
DIHARAPKAN
o Kemampuan o Pelatihan dan
perangkat desa Pendampingan o Perangkat desa
dalam pengelolaan Pengelolaan mampu mengelola
Keuangan Desa
keuangan desa keuangan desa
rendah
o Pemahaman o Sosialisasi aturan o Perangkat desa
perangkat desa Pengelolaan memahami aturan
terhadap aturan Keuangan Desa dalam pengelolaan
pengelolaan keuangan desa
keungan desa
masih rendah
o Belum adanya o Mendorong o Desa transparan
transparansi dalam Transparansi dalam pengelolaan
pengelolaan Keuangan Desa keuangan desa
keuangan desa

“Ladam Si2 Kuda”

Pelatihan, Pendampingan, Sosialisasi dan


Transparansi Keuangan Desa

c. Perumusan Kegiatan Berdasarkan Inovasi


Berdasarkan gambar alur pikir proyek perubahan sebagaimana dimaksud di
atas, langkah selanjutnya yaitu menentukan alternatif kegiatan dengan berpedoman
pada inovasi dengan rincian sebagai berikut:

15
Tabel 6 Perumusan Kegiatan Berdasarkan Inovasi

No. Inovasi Kegiatan


1. Pelatihan dan pendampingan 1. Pelatihan penatausahaan keuangan desa
pengelolaan keuangan desa melalui aplikasi Siskeudes.
2. Pelatihan penyusunan Pertanggungjawaban
APBDes
3. Membuat helpdesk (grup whatsup).untuk
mendampingi pengelolaan keuangan desa
4. Pelatihan Penyusunan LPPD
5. Pendampingan penyusunan LPPD
6. Pendampingan penyusunan
pertanggungjawaban APBDes.
7. Membuat buku kerja pendampingan
2. Sosialisasi aturan pengelolaan 1. Sosialisasi Peraturan Bupati tentang
keuangan desa Pengelolaan Keuangan Desa
2. Sosialisasi aturan tentang Dana Desa.
3. Sosialisasi Peraturan Bupati tentang Alokasi
Dana Desa
3. Mendorong desa untuk lebih 1. Membuat surat ke desa untuk agar
transparan dalam pengelolaan memasang baliho APBDes
APBDes
2. Membuat surat ke desa untuk mengunggah
APBDes ke Website
3. Membuat komitmen bersama yang
ditandatangani oleh Kepala Desa

d. Analisa Tapisan
Rincian kegiatan berdarkan inovasi sebagaimana dimaksud di atas selanjutnya
dilakukan pentapisan untuk menetukan prioritas kegiatan yang dapat dilaksanakan
dalam jangka pendek, jangka menengah dan jangan panjang. Instrumen Analisa
Tapisan digunakan untuk memperoleh gambaran pentahapan yang akan dilakukan
berdasarkan hasil analisa sebagai berikut:

16
Tabel 7. Analisa Tapisan
(Pertimbangan Waktu, Sarana Prasarana, Anggaran, Personil, Dan Kemudahan)
Sar Kemu
No. Kegiatan Wkt Anggaran Personil Jml Rank
Pras dahan
1. Pelatihan 5 5 5 5 5 25 I
penatausahaan
keuangan desa melalui
aplikasi Siskeudes.
2. Pelatihan Penyusunan 2 2 2 2 2 10 X
Pertanggungjawaban
APBDes
3. Membuat helpdesk (grup 5 4 5 5 5 24 II
whatsup).untuk
mendampingi
pengelolaan keuangan
desa
4. Pelatihan penyusunan 1 2 2 2 1 8 XII
LPPD
5. Pendampinan 1 2 2 1 1 7 XIII
penyusunan LPPD
6. Pendampinan 1 2 2 2 2 9 XI
penyusunan
Pertanggungjawaban
APBDes
7. Menyusun buku kerja 5 5 5 4 4 23 III
pendampingan
pengelolaan keuangan
desa
8. Sosialisasi Peraturan 5 4 4 5 4 22 IV
Bupati tentang
Pengelolaan Keuangan
Desa
9. Sosialisasi Peraturan 5 4 4 4 3 20 V
tentang Dana Desa
10. Sosialisasi Peraturan 2 3 2 3 3 13 VIII
tentang Alokasi Dana
Desa

17
Sar Kemu
No. Kegiatan Wkt Anggaran Personil Jml Rank
Pras dahan
11. Membuat surat ke desa 1 2 3 3 2 11 IX
untuk memasang baliho
APBDes
12. Membuat surat kepada 5 4 4 3 3 19 VI
desa untuk mengunggah
APBDes ke Website
13 Membuat komitmen 4 5 4 3 2 18 VII
bersama yang
ditandatangani oleh
Kepala Desa

Keterangan :
Pertimbangan waktu, sarana prasarana, anggaran, personil, dan kemudahan
menggunakan skala 1-5 dengan ketentuan:
a. semakin panjang waktunya, semakin kecil nilainya.
b. semakin sulit ketersediaan sarana prasarana, semakin kecil nilainya.
c. semakin tinggi biayanya, semakin kecil nilainya.
d. semakin banyak personilnya, semakin kecil nilainya.
e. semakin sulit pelaksanaannya, semakin kecil nilainya.

Berdasarkan Analisa Tapisan di atas maka diperoleh tahapan kegiatan sebagai


berikut:
Tabel 8. Tahapan Kegiatan Hasil Analisa Tapisan
No. Kegiatan Tahapan
1. Pelatihan penatausahaan keuangan desa melalui aplikasi Jangka Pendek
Siskeudes
2. Membuat helpdesk (grup whatsup).untuk mendampingi Jangka Pendek
pengelolaan keuangan desa
3. Menyusun buku kerja pendampingan pengelolaan Jangka Pendek
keuangan desa
4. Sosialisasi Peraturan Bupati tentang Pengelolaan Jangka Pendek
Keuangan Desa
5. Sosialisasi Peraturan tentang dana desa Jangka Pendek
6. Membuat surat kepada desa untuk mengunggah APBDes Jangka Pendek

18
No. Kegiatan Tahapan
dalam Website
7. Membuat komitmen bersama transparansi pengelolaan Jangka Pendek
keuangan desa yang ditandatangani Kepala Desa
8. Sosialisasi Peraturan tentang Alokasi Dana Desa Jangka Menengah
9. Membuat surat kepada desa untuk memasang baliho Jangka Menengah
APBDes
10. Pelatihan Penyusunan Pertanggungjawaban APBDes Jangka Menengah
11. Pendampinan penyusunan Pertanggungjawaban APBDes Jangka Panjang
12. Pelatihan penyusunan LPPD Jangka Panjang
13. Pendampingan penyusunan LPPD Jangka Panjang

C. Tujuan
Proyek perubahan disusun dengan tujuan yang terbagi ke dalam 3 (tiga) jangka
waktu, yaitu:
1. Tujuan jangka pendek ( + 2 bulan )
a) Meningkatkan kemampuan perangkat desa dalam penatausahaan keuangan desa
melalui aplikasi Siskeudes.
b) Memudahkan penyampaian informasi dan koordinasi dalam pengelolaan
keuangan desa.
c) Mencatat kegiatan yang terkait pegelolaan ngelolaan keuangan desa.
d) Meningkatkan pemahaman perangkat desa dalam pengelolaan keuangan desa.
e) Meningkatkan pemahaman perangkat desa tentang Dana Desa.
f) Menyampaikan himbauan kepada desa untuk menggunggah APBDes dalam
website.
g) Mewujudkan komitmen bersama untuk transparansi pengelolaan keuangan desa.
2. Tujuan jangka menengah (+ 1 tahun)
a) Meningkatkan pemahaman perangkat desa tentang Alokasi Dana Desa.
b) Menyampaikan himbauan kepada desa untuk memasang balohi APBDes
c) Meningkatkan kemampuan perangkat desa dalam penyusunan pertanggung-
jawaban APBDes.

19
3. Tujuan jangka panjang ( > 1 tahun )
a) Membantu desa dalam menyususn Pertanggungjawaban APBDes.
b) Meningkatkan kemampuan perangkat desa dalam penyusunan LPPD
c) Membantu desa dalam menyususn LPPD.
D. Manfaat
Proyek perubahan yang dilaksanakan akan memberikan manfaat yang dibagi
menjadi 3 (tiga) kategori yaitu :
1. Manfaat jangka pendek
a) Perangkat desa mampu melakukan pengelolaan keuangan desanya.
b) Informasi lebih cepat tersampaikan dan koordinasi menjadi lebih mudah
c) Kegiatan pendampingan dapat terdokumentasi.
d) Perangkat desa mampu memahami aturan tentang pengelolaan keuangan desa.
e) Perangkat desa mampu memahami aturan tentang dana desa.
f) Pemerintah desa menindaklanjuti dengan mengunggah APBDes dalam website.
g) Transparansi pengelolaan keuangan desa terwujud.
2. Manfaat jangka menengah
a) Perangkat desa dapat memahami aturan tentang Alokasi Dana Desa..
b) Pemerintah desa menindaklanjuti dengan memasang baliho APBDes.
c) Perangkat desa mampu untuk menyusun Pertanggungjawaban APBDes.
3. Manfaat jangka panjang
a. Memudahkan desa untuk menyusun Pertanggungjawaban APBDes.
b. Perangkat desa mampu untuk menyusun LPPD.
c. Memudahkan desa untuk menyusun LPPD.

20
E. Pentahapan Utama dan Penjadwalanan
Pentahapan utama dan penjadwalan dalam proyek perubahan sebagaimana tabel berikut:

Tabel 9. Petahapan Utama dan Penjadwalan


Target Waktu Dimulai dan Diakhiri
Pihak yang Hasil yang
N waktu Mei Juni Juli 2019- 20120 Rencana
Kegiatan melaksanaka diharapka
o penyelesaia 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 2020 -2021 Monev
n n
n
Jangka Pendek
A. Milestone 1:
Persiapan
a. Konsultasi proyek Project 1 hari Pemahaman Minggu
perubahan Leader, bersama ke-3
dengan mentor Mentor serta Mei 2019
dukungan
Mentor dan
Tim Inti di
Seksi
Pemerintaha
n
b. Koordinasi Project 1 hari Pemahama
dengan staf Leader, staf n staf
mengenai
proyek
perubahan

21
c. Pembentulan Tim Project Project Terbentuk
Kerja Proyek Leader Leader anya Tim
Perubahan Proyek
Perubaha
n
d. Pembuatan dan Project 1 hari Tersusun Minggu
Pengesahan SK Leader, Staf, SK Tim ke-3
Tim Proyek Camat Proyek Mei 2019
Perubahan Perubaha
n
e. Koordinasi awal Project 1 hari Notulensi Minggu
dengan Tim Leader dan rapat ke-3
Proyek tim kordinasi Mei 2019
Perubahan tentang
dukungan
dan
pemaham
an
bersama
mengenai
tugas
masing-
masing

22
B. Milestone 2: 1 hari
Pelatihan
penatausahaan
keuangan desa
melalui aplikasi
Siskeudes
a. Rapat Persiapan Project 1 hari Undangan, Minggu
Leader dan daftar ke-5 bulan
Tim PP hadir, Mei 2019
notulen
b. Pelaksanaan Project 1 hari Undangan,
Leader dan daftar
Tim PP hadir,
notulen,
materi
C. Milestone 3:
Membuat helpdesk
(grup whatsup)
untuk mendampingi
pengelolaan
keuangan desa

23
a. Persiapan Project 1 hari Undangan, Minggu
Leader dan daftar ke-4 bulan
Tim hadir, Mei 2019
notulen
Project 1 hari
Leader dan
Tim
b. Proses Project 1 hari Terbentuk Minggu
Pembuatan Leader dan nya grup ke-4 bulan
Grup Whatsup Tim whatsup Mei 2019

D. Milestone 4:
Membuat buku kerja
pendampingan
pengelolaan
keuangan desa
a. Persiapan Project 1 hari Undangan, Minggu
Leader, Tim daftar ke-3 bulan
hadir, Juni 2019
notulen
b. Proses Project 1 hari Tersusunya
pembuatan buku Leader, Tim Bujku kerja
kerja pendamping pendampin
gan

24
E. Milestone 5:
Sosialisasi
Peraturan Bupati
tentang Pengelolaan
Keuangan Desa
a. Persiapan Project 1 hari Undangan, Minggu
Leader dan daftar ke-4 bulan
Tim PP hadir, Juni 2019
notulen
b. Pelaksanaan Project 1 hari Undangan, Minggu
sosialisasi Leader dan daftar ke-4 bulan
Tim PP hadir, Juni 2019
notulen
sosialisasi,
foto
kegiatan,
materi
sosialisasi
c.Penyusunan Project 1 hari Laporan Minggu
laporan Leader dan pelaksana ke-4 bulan
Tim PP an Juni 2019
kegiatan
sosialisasi

25
F. Milestone 6: Project 1 hari
Membuat surat ke Leader dan
desa untuk Tim PP
menggunggah
APBDes dalam
Website
a. Diskusi materi Project 1 hari Materi Minggu
dengan mentor Leader dan yang akan ke-1 bulan
Mentor dimsukkan Juli 2019
dalam
surat
b. Finalisasi Project 1 hari Draft surat Minggu
penyusunan surat Leader dan yang ke-1 bulan
Tim sudah Juli 2019
diparaf
dan siap
di tanda-
tangani
c. Pengiriman surat Tim PP 1 hari Tanda Minggu
ke desa terima dari ke-1 bulan
desa Juli 2019

26
G. Milestone 7:
Sosialisasi
Peraturan tentang
Dana Desa
a. Persiapan Project 1 hari Undangan, Minggu
Leader dan daftar ke-5 bulan
Tim PP hadir, Juni 2019
notulen
b. Pelaksanaan Project 1 hari Undangan, Minggu
sosialisasi Leader dan daftar ke-5 bulan
Tim PP hadir, Juni 2019
notulen
sosialisasi,
foto
kegiatan,
materi
sosialisasi
c.Penyusunan Project 1 hari Laporan Minggu
laporan Leader dan pelaksana ke-5 bulan
Tim PP an Juni 2019
kegiatan
sosialisasi

27
H. Milestone 8 1 hari Komitmen Minggu
Membuat komitmen Project bersama ke-1 bulan
Leader dan
bersama yang yang Juni 2019
Tim PP
ditandatangani ditandatan
Kepala Desa gani oleh
Kepala
Desa
a. Diskusi materi Project 1 hari Materi Minggu
dengan mentor Leader dan yang akan ke-1 bulan
Mentor dimsukkan Juli 2019
dalam
komitmen
bersama
b. Finalisasi Project 1 hari Draft Minggu
penyusunan Leader dan komitmen ke-1 bulan
komitmen Tim bersama Juli 2019
bersama yang
sudah
diparaf
dan siap
di tanda-
tangani

28
c. Penandatanganan Mentpr, Komitmen Minggu
komitmen Project bersama ke-1 bulan
bersama Leader dan yang Juli 2019
Tim sudah
ditanda-
tangani
I. Milestone 9:
Monitoring dan
Evaluasi Proyek
Perubahan
a. Pelaksanaan Project 2 hari Catatan Minggu
monev Leader dan Monev ke-1 bulan
Tim PP Juli 2019
b. Penyusunan Project 5 hari Tersediany Minggu
laporan dan Leader a ke-2 dan 3
kelengkapan instrument bulan Juli
monev 2019
Jangka Menengah
J. Milestone 10: Project 1 hari
Sosialisasi Leader dan
Peraturan tentang Tim PP
Alokasi Dana Desa
a. Persiapan Project 1 hari Undangan, Semester
Leader dan daftar 2 tahun
Tim PP hadir, 2019
notulen

29
b. Pelaksanaan Project 1 hari Undangan, Semester
sosialisasi Leader dan daftar 2 tahun
Tim PP hadir, 2019
notulen
sosialisasi,
foto
kegiatan,
materi
sosialisasi
c.Penyusunan Project 1 hari Laporan Semester
laporan Leader dan pelaksana 2 tahun
Tim PP an 2019
kegiatan
sosialisasi
K Milestone 11: Notulen Semester
Membuat surat sosialisasi 2 tahun
kepada desa untuk 2019
memasang baliho
APBDes
a. Diskusi materi Project 1 hari Materi Semester
dengan mentor Leader dan yang akan 2 tahun
Mentor dimsukkan 2019
dalam
surat

30
b. Finalisasi Project 1 hari Draft surat Semester
penyusunan surat Leader dan yang 2 tahun
Tim sudah 2019
diparaf
dan siap
di tanda-
tangani
c. Pengiriman surat Tim PP 1 hari Tanda Semester
ke desa terima dari 2 tahun
desa 2019
L. Milestone 12:
Pelatihan Penyusunan
Pertanggungjawaban
APBDes
a. Rapat Persiapan Project 1 hari Undangan, Semester
Leader dan daftar 2 tahun
Tim PP hadir, 2019
notulen
b. Pelaksanaan Project 1 hari Undangan, Semester
Leader dan daftar 2 tahun
Tim PP hadir, 2019
notulen,
materi

31
Jangka Panjang
M. Milestone: 13
Pendampinan
penyusunan
Pertanggungjawaba
n APBDes
a. Rapat Persiapan Project 1 hari Undangan, Semester
Leader dan daftar 1 tahun
Tim PP hadir, 2020
notulen
b. Pelaksanaan Project 1 hari Catatan Semester
Leader dan pendampin 1 tahun
Tim PP gan 2020
N. Milestone 14:
. Pelatihan
penyusunan LPPD
c. Rapat Persiapan Project 1 hari Undangan, Semester
Leader dan daftar 1 tahun
Tim PP hadir, 2020
notulen
d. Pelaksanaan Project 1 hari Catatan Semester
Leader dan pendampin 1 tahun
Tim PP gan 2020

32
O Milestone 15
Pendampingan
penyusunan LPPD
a. Rapat Persiapan Project 1 hari Undangan, Semester
Leader dan daftar 1 tahun
Tim PP hadir, 2020
notulen
b. Pelaksanaan Project 1 hari Catatan Semester
Leader dan pendampin 1 tahun
Tim PP gan 2020

33
F. Output Kunci (Key Project Deliverables)
Tabel 10 Output Kunci

No Nama Deskripsi

Jangka Pendek
1. Terselenggaranya pelatihan Pelatihan pengelolaan keuangan desa
pengelolaan keuangan desa dilaksanakan satu kali dengan
dengan aplikasi Sikseudes mengundang Sekretaris Desa, Kepala
Urusan Keuangan dan Kepala Urusan
Perencanaan dari 4 (empat) desa.
2. Terbentuknya helpdesk (grup Helpdesk yang dibentuk dalam grup
whatsup) whatsup yang beranggotakan (19 orang)
Kepala Seksi Pemerintahan (1 orang), Staf
Seksi Pemerintahan (3 orang) Pendamping
Desa (2 orang), Pendamping Lokal Desa
(1 orang), Sekretaris Desa (4 orang), Kaur
Keuangan Desa (4 orang) dan Kaur
Perencanaan Desa (4 orang)
3. Terbentuknya buku kerja Buku kerja sebanyak 7 (tujuh) buku untuk
pendampingan pengelolaan merekan kegiatan pendampingan
keuangan desa. pengelolaan keuangan desa. Buku kerja ini
diisi oleh Kasi Pemerintahan, Staf Seksi
Pemerintahan Pendaping Desa dan
Pendamping Lokal Desa.
4. Terselenggaranya sosialisasi Sosialisasi diselenggarakan sebanyak satu
Peraturan Bupati tentang kali dengan mengundang 12 orang peserta
Pengelolaan Keuangan Desa yaitu Sekretaris Desa (4 orang), Kaur
Keuangan Desa (4 orang) dan Kaur
Perencanaan Desa (4 orang).
5. Terselenggaranya sosialisasi Sosialisasi diselenggarakan sebanyak satu
Peraturan tentang Dana Desa kali dengan mengundang 12 orang peserta
yaitu Sekretaris Desa (4 orang), Kasi
Kesejahteraan (4 orang) dan Kasi
Pelayanan (4 orang).

34
6. Tersusunnya surat himbauan Surat himbauan ditujukan kepada empat
kepada desa untuk desa yaitu Desa Sendangtirto, Desa
menggunggah APBDes dalam Tegaltirto, Desa Jogotirto, dan Desa
Website Kalitirto.
7. Terwujudkan komitmen bersama Komitmen bersama transparansi
transparansi pengelolaan pengelolaan keuangan desa
keuangan desa ditandatangani oleh empat Kepala Desa.
Jangka Menengah
8. Terselenggaranya sosialisasi Sosialisasi diselenggarakan sebanyak satu
Peraturan tentang Alokasi Dana kali dengan mengundang 16 orang peserta
Desa yaitu Sekretaris Desa (4 orang), Kasi
Pemerintahan (4 orang), Kasi
Kesejahteraan (4 orang) dan Kasi
Pelayanan (4 orang).
9. Tersusunnya surat himbauan Surat himbauan ditujukan kepada empat
kepada desa untuk memasang desa yaitu Desa Sendangtirto, Desa
baliho APBDes Tegaltirto, Desa Jogotirto, dan Desa
Kalitirto untuk memasang baliho APBDes
Tahun Anggaran 2020.
10. Terselenggaranya pelatihan Pelatihan diselenggarakan sebanyak satu
penyusunan kali dengan peserta 12 orang yaitu
Pertanggungjawaban APBDes Sekretaris Desa (4 orang), Kaur Keuangan
Desa (4 orang) dan Kaur Perencanaan
Desa (4 orang)
Jangka Panjang
11. Terselenggaranya Pendampingan penyusunan
pendampingan penyusunan pertanggungjawaban APBDes dilakukan
pertanggungjawaban APBDes terhadap empat desa.
12. Terselenggaranya pelatihan Pelatihan diselenggarakan sebanyak satu
penyusunan LPPD kali dengan peserta 12 orang yaitu
Sekretaris Desa (4 orang), Kaur Keuangan
Desa (4 orang) dan Kaur Perencanaan
Desa (4 orang)
13. Terselenggaranya Pendampingan penyusunan Laporan
pendampingan penyusunan Penyelenggaran Pemerintahan Desa
LPPD (LPPD) dilakukan terhadap empat desa.

35
G. Tim Proyek Perubahan
Struktur tim yang terlibat dalam pelaksanaan proyek perubahan dapat
digambarkan seperti bagan berikut ini:

Gambar 3

Tim Proyek Perubahan

Tim Proyek Perubahan terdiri dari


1. Sponsor Camat Berbah, Wildan Solichin, SIP., MT.:
2. Project Leader, Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Berbah, Ari Wibowo,
S.Sos., MPA
3. Coach Yulia Rustiyaningsih, SIP., MPA.
4. Kelompok Kerja 1 (satu);
a. Rumhadi
b. Handoyo, SIP
c. C. Sidha Dharma, SIP
5. Kelompok Kerja 2 (dua);
a. Arif Harjanto
b. Haryanto
c. Tunggul Dohardo Jusuf Ronny

36
Tabel 11 Deskripsi Tim Proyek Perubahan

Deskripsi

1. Mentor/Sponsor, Camat Berbah mempunyai tugas dan fungsi


a. Memberikan arahan dan dukungan dalam melaksanakan proyek
perubahan.
b. Memfasilitasi hubungan dengan stakeholder yang berada di luar kapasitas
project leader.
c. Menandatangani project charter.
2. Coach, Widyaiswara Badan Diklat DIY mempunyai tugas dan fungsi:
a. Membimbing dan memberikan arahan dalam rangka pelaksanaan proyek
perubahan.
b. Memonitor perkembangan pelaksanaan proyek perubahan dan
membimbing dalam penyusunan laporan proyek perubahan.
3. Project leader, Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Berbah mempunyai
tugas dan fungsi:
a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan proyek perubahan.
b. Memimpin pelaksanaan proyek perubahan.
c. Mengantisipasi kendala yang mungkin dihadapi dan menyiapkan strategi
untuk menyelesaikannya.
d. Memastikan proyek perubahan berjalan sesuai tahapan yang telah
ditetapkan.
e. Memfasilitasi proyek perubahan.

4. Kelompok Kerja I, mempunyai tugas:


a. Menyiapkan dan ikut serta dalam kegiatan sosialisasi dan pelatihan.
b. Menyiapkan bahan rapat koordinasi internal.
c. Ikut serta dalam koordinasi dengan stakeholder lainnya; dan
d. Menyiapkan, mengelola dan mengatur administrasi kegiatan dan
melaporkan pelaksanaan kepada project leader.
5. Kelompok Kerja II, mempunyai tugas:
a. Menyiapkan, mengelola dan mengatur kegiatan pendampingan
b. Ikut serta dalam kegiatan pendampingan
c. Ikut serta dalam koordinasi dengan internal dan eksternal

37
H. Anggaran
Tabel 12. Anggaran

Jumlah Deskripsi

Jangka Pendek  Belanja makan minum rapat


Rp. 1.000.000,- penyelenggaraan sosialisasi dan
Jangka Menengah Rp. 1.320.000,- pelatihan selama pelaksanaan
Jangka Panjang Rp. 1.000.000,- proyek perubahan.
Jumlah Rp. 3.320.000,-  Anggaran untuk pelaksanaan proyek
Estimasi anggaran yang diperlukan perubahan menggunakan anggaran
sebesar Rp.3.320.000,- (Tiga juta tiga tahun 2019 dan 2020
ratus dua puluh ribu rupiah)

I. Identifikasi Stakeholder
Identifikasi stakeholder merupakan identifikasi terhadap instansi/individu yang
bertujuan untuk memetakan pihak-pihak yang berhubungan, memberi pengaruh, serta
memiliki kepentingan dalam proyek perubahan. Pengaruh tersebut dapat bersifat
positif yang berarti mendukung, atau negatif yang berarti sumber penghambat.
1. Identifikasi Stakeholder
a. Stakeholder internal yaitu mereka yang berasal dari organisasi internal peserta
(Kecamatan Berbah), yaitu:
1) Camat *) **) ***)
2) Sekretaris Camat *) **) ***)
3) Kepala Seksi Perekonomian dan Pembangunan *) **) ***)
4) Staf Seksi Pemerintahan *) **) ***)
b. Stakeholder eksternal, yaitu mereka yang berasal dari eksternal organisasi
peserta.
1) Kepala Bidang Administrasi, Keuangan dan Aset Desa ***)
2) Kepala Seksi Keuangan Desa ***)
3) Kepala Desa *) **) ***)
4) Sekretaris Desa *) **) ***)
5) Kepala Urusan Keuangan Desa *) **) ***)
6) Kaur Perencanaan Desa *) **) ***)
7) Badan Permusyawaratan Desa **) ***)

38
8) Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa ***)
9) Pendamping Desa *) **) ***)
10) Pendamping Lokal Desa *) **) ***)

Keterangan:
*) Keterlibatan stakeholder dalam jangka pendek
**) Keterlibatan stakeholder dalam jangka menengah
***) Keterlibatan stakeholder dalam jangka panjang

Dari stakeholder internal dan eksternal tersebut dinilai tingkat pengaruh


dan kepentingan atau dukungan terhadap proyek perubahan serta strategi
komunikasi yang dilakukan sebagai berikut:

2. Analisis Stakeholder
Tabel 13
Alisis Stakeholder
Interest Influence Tingkat
No. Stakeholder Kategori
T R T R P D
Internal
1. Camat √ √ 8 + Promoter
2. Sekretaris Camat √ √ 7 + Promoter
3. Kepala Seksi Perekonomian dan √ √ 5 + Promoter
Pembangunan
4. Staf Seksi Pemerintahan √ √ 4 + Apathetic
Eksternal
1 Kepala Bidang Administrasi √ √ 3 + Apathetic
Keuangan dan Aset Desa
2. Kepala Seksi Keuangan Desa √ √ 3 + Defender

3. Kepala Desa √ √ 7 + Promoter

4. Sekretaris Desa √ √ 7 + Promoter

5. Kepala Urusan Keuangan Desa √ √ 3 + Promoter

6. Kepala Urusan Perencanaan √ √ 3 + Promoter


Desa
7. Badan Permusyawaratan Desa √ √ 6 +/- Latents

39
Interest Influence Tingkat
No. Stakeholder Kategori
T R T R P D
8. Lembaga Pemberdayaan √ √ 5 +/- Latents
Masyarakat Desa
9. Pendamping Desa √ √ 3 + Promoter

10. Pendamping Lokal Desa √ √ 3 + Promoter

Keterangan :
1. T (Tinggi), R (Rendah)
2. Tingkat Pengaruh P ( Rendah 1 – 3, Sedang 4 – 6, Tinggi 7 – 9)
3. Tingkat Dukungan D ( Mendukung +, Netral +/-, Menolak -)

Gambar 4. Kuadran Stakeholder

LATENTS PROMOTERS
- Camat
- Badan Permusyawaran Desa - Sekretaris Kecamatan
- Lembaga Pemberdayaan - Kepala Desa
Masyarakat Desa - Sekretaris Desa
- Kaur Keuangan Desa
- Kaur Perencanaan Desa
- Pendamping Desa
- Pendamping Lokal Desa
- Kepala Seksi Ekobang

APATHETICS DEFENDERS

- Kepala Bidang Administrasi, - Kepala Seksi Keuangan Desa


Keuangan dan Aset Desa
- Staf Seksi Pemerintahan

40
Keterangan:
 Promoters memiliki kepentingan besar terhadap proyek perubahan dan juga
pengaruh untuk membantu membuatnya berhasil (atau menggagalkannya).
 Defenders memiliki kepentingan pribadi dan dapat menyuarakan dukungan
dalam komunitas, tetapi pengaruhnya kecil untuk mempengaruhi proyek
perubahan.
 Latents tidak memiliki kepentingan khusus maupun terlibat dalam proyek
perubahan tetapi memiliki pengaruh besar untuk mempengaruhi proyek
perubahan jika mereka menjadi tertarik.
 Apathetics kurang memiliki kepentingan maupun pengaruh bahkan mungkin
tidak mengetahui adanya proyek perubahan.

41
3. Netmap Stakeholder

Gambar 5. Mapping Keterkaitan Pengaruh Stakeholders

Kepala Desa
` Camat 8+
7+ Kasi Ekobang
5+

BPD
Sekertaris Staf Seksi
6 +/-
Kecamatan Pemerintahan
7+ 5+

LPMD
5 +/- Project
Leaser

Sekretaris
LPMD
Desa
7+

Kabid Adm
Keuangan dan
Kaur Kaur
Perencanaan Aset Desa 3+
Keuangan
Desa 3+ Desa 3+

Kasi
Keuangan
Pendamping Pendamping Desa 3+
Desa 3+ Lokal Desa 3+

Keterangan::
: Komando 1–3 : Pengaruh Rendah
: Koordinasi 4– 6 : Pengaruh Sedang
: Pelaporan 7–9 : Pengaruh Kuat
: Promoter + : Mendukung
: Defender +/- : Netral
: Latent - : Menolak
: Apathetic :

: Stakeholder Internal
: Stakeholder eksternal
42
4. Strategi Komunikasi

Berdasarkan peta kekuatan stakeholder tersebut, strategi komunikasi yang


dilakukan untuk masing-masing kelompok adalah sebagai berikut:

Tabel 14 Strategi Komunikasi

No Kategori Stakeholder Strategi Komunikasi

1 Promoter 1. Camat Rapat koordinasi, memberikan


laporan secara tertulis maupun
lisan dan mohon arahan,
bimbingan serta dukungan

2. Sekretaris Kecamatan Rapat koordinasi, memberikan


informasi secara lisan dan mohon
arahan, bimbingan serta
dukungan

3. Kepala Desa Rapat koordinasi, memberikan


informasi lisan dan mohon
masukan, dukungan serta
keterlibatan secara aktif

4. Sekretaris Desa Memberikan informasi lisan,


mohon masukan dan dukungan
serta keterlibatan secara aktif

5. Kaur Keuangan Desa Rapat koordinasi, mohon


masukan, dukungan dan
keterlibatan secara aktif.

6. Kaur Perencanaan Rapat koordinasi, mohon


Desa masukan, dukungan dan
keterlibatan secara aktif.

7. Pendamping Desa Rapat koordinasi, mohon


masukan, dukungan dan
keterlibatan secara aktif

8. Pendamping Lokal Rapat kordinasi, mohon


Desa masukan, dukungan dan
keterlibatan secara aktif

43
No Kategori Stakeholder Strategi Komunikasi

9. Kepala Seksi Memberikan informasi lisan,


Perekonomian dan mohon masukan dan dukungan
Pembangunan

2 Defender 1. Kepala Seksi Memberikan informasi lisan,


Keuangan Desa mohon masukan dan dukungan

3 Latent 1. Badan Menyampaikan informasi secara


Permusyawaratan jelas, terstruktur, informatif dan
Desa menarik

2. Lembaga Menyampaikan informasi secara


Permberdayaan jelas, terstruktur, informatif dan
Masyakat Desa menarik

4 Apathetic 1. Kepala Bidang Menyampaikan informasi secara


Administrasi Keuangan jelas, terstruktur, informatif dan
dan Aset Desa menarik

2. Staf Seksi Menyampaikan informasi secara


Pemerintahan jelas, terstruktur, informatif dan
menarik. Mohon masukan,
dukungan dan keterlibatan
secara aktif

a. Untuk kelompok Promoter, yaitu kelompok yang memiliki kepentingan


danpengaruh besar terhadap berlangsungnya proyek perubahan dengan
membantu keberhasilan (atau kegagalannya), strategi yang dilakukan adalah:
1) Komunikasi dengan cara memberikan informasi dan gambaran tentang
proyek perubahan dengan sejelas-jelasnya untuk meyakinkan bahwa
kegiatan yang akan dilakukan sangat penting dan berguna bagi
masyarakat.
2) Menyampaikan permohonan bimbingan, arahan dan dukungan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan dari proyek perubahan yang
dilaksanakan.
b. Untuk kelompok Latent, yaitu kelompok yang tidak memiliki kepentingan
khusus ataupun terlibat dalam proyek perubahan, tetapi memiliki pengaruh
besar unuk mempengaruhi proyek perubahan jika mereka menjadi tertarik,
strategi yang dilakukan adalah:
44
1) Komunikasi dengan memberikan informasi maksud, tujuan dan manfaat
dari proyek perubahan dengan sejelas-jelasnya untuk meyakinkan bahwa
kegiatan yang diusulakn sangat penting, diperlukan dan bermanfaat untuk
meningkatkan pelayanan bagi masyarakat.
2) Pendekatan dilakukan dengan menunjukkan dampak positif dari proyek
perubahan dengan mengatur frekuensi komunikasi secara seimbang.
Komunikasi dilakukan dengan frekuensi sewajarnya, apabila terlalu sering
akan mengganggu, sebaliknya apabila kurang maka dapat mengakibatkan
kesalahpahaman karena pemahaman yang sepotong-sepotong.
Komunikasi harus dilakukan dengan hati-hati mengingat besarnya
pengaruh yang dimiliki kelompok ini, dengan kepentingan yang kecil
terhadap proyek perubahan.
c. Untuk kelompok Defender, yaitu kelompok yang memiliki kepentingan pribadi
dan dapat menyuarakan dukungannya dalam komunitas. Pada dasarnya tidak
berpengaruh banyak terhadap proyek perubahan, namun memiliki kepentingan
besar. Strategi yang dilakukan adalah:
1) Strategi komunikasi terbuka yaitu jujur dan informatif
2) Memberikan pemahaman agar mereka bisa terlibat lebih aktif.
d. Untuk kelompok Apathetic, yaitu kelompok yang pengaruh maupun
kepentingannya kecil terhadap proyek perubahan, strategi yang digunakan
adalah menyampaikan informasi secara jelas, terstruktur, informatif dan
menarik. Pada dasarnya kelompok ini belum mengetahui tentang proyek
perubahan, namun ada

J. Identifikasi Potensi Masalah dan Solusi


Potensi masalah yang dapat menghambat pada saat implementasi proyek
perubahan antara lain:
1. Pelaksanaan proyek perubahan bersamaan dengan padatnya pekerjaaan yang
harus diselesaikan OPD, sehingga terjadi peningkatan beban kerja yang
berpotensi menghambat tercapainya tujuan.
2. Tugas lain yang diberikan pimpinan tidak bisa diprediksi waktunya sehingga dapat
menambah beban kerja dan berpotensi menghambat pencapaian hasil.
Adapun solusi yang akan dilakukan untuk mengatasi potensi masalah tersebut
yaitu mengatur waktu pelaksanaan koordinasi dengan pihak terkait baik internal
maupun eksternal dalam implementasi proyek perubahan yang disinergikan
dengan pelaksanaan kegiatan di Seksi Pemerintahan Kecamatan Berbah.

45
K. Faktor Pendukung Keberhasilan
Faktor pendukung keberhasilan proyek perubahan ini antara lain:
1. Komitmen Camat Berbah dan segenap jajarannya dalam melaksanakan kegiatan
proyek perubahan.
2. Adanya bimbingan, dukungan dan arahan dari mentor.
3. Adanya bimbingan, masukan serta arahan dari coach dalam pelaksanaan proyek
perubahan.
4. Kekompakan tim proyek perubahan.

L. Persetujuan
Demikian Rancangan Proyek Perubahan dengan judul Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan Desa melalui “Ladam Si2 Kuda” di Kecamatan Berbah Kabupaten Sleman
Kritik dan saran sangat perlukan untuk perbaikan konsep di masa yang akan datang.

Yogyakarta, Mei 2019

Disetujui Peserta Diklat


Atasan Langsung Peserta

WILDAN SOLICHIN, SIP., MT ARI WIBOWO, S.Sos., MPA


NIP 19680729 199703 1 003 NIP 19740712 200902 1002

Coach/Pembimbing

Yulia Rustiyaningsih, SIP., MPA


NIP. 196907181996032002

46
BAB II
IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN

A. Deskripsi Implementasi Proyek Perubahan


Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, desa
adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang
untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan atau hak tradisional
yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Desa diberikan kewenangan yang luas untuk mengurus, mengelola dan
mengatur penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pembinaan
kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat. Kewenangan tersebut diberikan
oleh pemerintah pusat kepada pemerintah desa dengan harapan dapat digunakan
secara luas, nyata dan bertanggungjawab berdasarkan prinsip transparansi dan
akuntabilitas.
Akuntabilitas adalah kemampuan untuk mempertanggungjawabkan atau
menjawab dan menerangkan kinerja serta tindakan seseorang atau lembaga kepada
pihak lain yang mempunyai hak atau berwenang untuk meminta pertanggungjawaban.
Akuntabilitas pengelolaan keuangan desa merupakan kewajiban bagi pemerintah
desa untuk mengelola dan melaporkan kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan
keuangan desanya.dari tahap perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan
dan pertanggungjawaban. Guna mewujudkan akuntabilitas pengelolaan keuangan
desa tersebut, maka melalui Pendidikan dan Pelatihan Tingkat IV Angkatan IV Tahun
2019 disusun sebuah inovasi dalam bentuk pelatihan, pendampingan, sosialisasi dan
transparansi keuangan desa dengan judul proyek perubahan “Ladam Si2 Kuda
(Pelatihan, Pendampingan, Sosialisasi dan Transparansi) Keuangan Desa) Menuju
Akuntabiilitas Pengelolaan Keuangan Desa di Kecamatan Berbah, Kabupaten
Sleman. Adapun tahapan-tahapan dalam proyek perubahan tersebut adalah sebagai
berikut:
Milestone 1: Persiapan
Tahapan ini dilakukan konsultasi dengan mentor tentang proyek perubahan
serta tahapan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan selama laboratorium
kepemimpinan di lapangan. Mentor mendukung proyek perubahan serta menyetujui
tahapan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan.Selanjutnya dilaksanakan
koordinasi internal dengan staf seksi pemerintahan, pembentukan tim dan koordinasi

47
awal dengan tim proyek perubahan.Seluruh anggota tim menyetujui dan mendukung
proyek perubahan yang akan dilaksanakan.
Milestone 2: Pelatihan Penatausahaan Keuangan Desa melalui Aplikasi Siskeudes
Persiapan pelatihan dilakukan koordinasi baik dengan tim sosialiasi dan
pelatihan maupun dengan tim pendampingan. Tim sosialisasi dan pelatian bertugas
untuk menyiapkan peserta, tempat, sound system, lcd dan sarana pendukung lainnya.
Sedangkan tim pendamping bertugas untuk mencarikan narasumber yang memiliki
kompetensi untuk melatih penatausahaan keuangan desa melalui aplikasi siskeudes
versi 2.0. Pelakasanaan pelatihan diikuti oleh sekretaris desa, kaur perencanaan dan
kaur keuangan desa dari Desa Sendangtirto, Tegaltirto, Kalitirto dan Jogotirto.
Tenaga Ahli P3MD Kabupaten Sleman sebagai narasumber dalam kegiatan
penatausahaan keuangan desa ini.

Milestone 3: Membuat Helpdesk (Grup Whatsup) untuk Mendampingi Pengelolaan


Keuangan Desa
Langkah awal dalam tahapan ini dengan berkoordinasi dengan tim kerja
proyek perubahan untuk menentukan siapa saja calon peserta grup yang akan
dimasukkan, mengumpulkan nomor HP-nya dan menyepakati apa yang boleh dan
tidak boleh disampaikan oleh anggota melalui grup tersebut. Langkah selanjutnya
proses pembutan grup whats up yang diberi nama Pengelolaan Keuangan Desa
Kecamatan Berbah. Grup yang telah dibentuk tersebut beranggotakan 24 orang dari
tim kerja proyek perubahan, kaur keuangan desa, kaur perencanaan dan sekretaris
desa.

Milestone 4: Membuat Buku Kerja Pendampingan Pengelolaan Keuangan Desa


Tim kerja proyek perubahan melakukan koordinasi untuk menyamakan
persepsi mengenai manfaat buku kerja dalam pendampingan pengelolaan keuangan
desa dan menyepakati teknis pengisian buku kerja. Buku kerja digunakan untuk
merekam kegiatan dan memantau perkembangan dari suatu proses kegiatan
pengelolaan keuangan desa. Buku kerja akan dievaluasi secara periodik untuk
memastikan agar tim pendampingan selalu mengisinya.
.
Milestone 5: Sosialisasi Peraturan Bupati tentang Pengelolaan Keuangan Desa
Tim kerja proyek perubahan melakukan rapat persiapan untuk memperoleh
masukan mengenai materi yang akan disosialisasikan, waktu pelaksanaan, peserta
dan narasumber. Materi sosialisasi adalah kebijakan Bupati Sleman dalam bentuk

48
Peraturan dan Keputusan Bupati yang terbit setelah keluarnya Peraturan Pemerintah
Nomor 11 Tahun 2019, yaitu:
1. Peraturan Bupati Sleman Nomor 7.1 Tahun 2019
2. Peraturan Bupati Sleman Nomor 7.2 Tahun 2019
3. Peraturan Bupati Sleman Nomor 13 Tahun 2019
4. Keputusan Bupati Sleman Nomor 23.3/Kep.KDH/A/2019
Sosialisasi menghadirkan narasumber dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa Kabupaten Sleman dan diikuti oleh Sekretaris Desa, Kaur Keuangan, Kaur
Perencanaan dari empat desa di wilayah Kecamatan Berbah dan staf seksi
pemerintahan.

Milestone 6: Membuat Surat ke Desa untuk Mengunggah APBDes dalam Website


Langkah pertama melakukan diskusi dengan mentor mengenai materi yang
akan dimasukkan dalam surat. Mentor memberikan masukan agar materi mengacu
kepada aturan, yaitu Peraturan Bupati tentang Pengelolaan Keuangan Desa,
Selanjutnya dilakukan penyusunan draf surat, paraf dari Sekretaris Kecamatan dan
finalisasi penandatanganan surat oleh Camat. Surat dikirimkan ke desa dan
dimintakan bukti penerimaan dalam buku ekspedisi.

Milestone 7: Sosialisasi Peraturan tentang Dana Desa


Persiapan pelaksanaan pelatihan dengan diskusi bersama tim proyek
perubahan untuk menentukan materi, peserta dan waktu pelaksanaan. Tim
menyepakati untuk materi sosialisasi adalah Peraturan Bupati Nomor 1.2 Tahun 2018,
karena aturan tersebut masih berlaku dan mengatur kewajiban desa untuk segara
menyusun laporan realisasi Dana Desa Tahap I yang telah diterima. Pelaksanaan
sosialisasi dengan mengundang sekretaris desa, kasi kesejahteraan, kasi pelayanan,
kaur keuangan dan kaur perencanaan desa, dengan pertimbangan mereka yang
banyak terlibat dalam pelaksanaan dana desa.

Milestone 8: Membuat Komitmen Bersama yang Ditandatangani Kepala Desa


Langkah pertama adalah melakukan diskusi dengan mentor untuk manentukan
materi yang akan dimasukkan dalam komitmen bersama. Mentor memberikan
masukan agar materi mengacu kepada aturan yang berlaku dalam pengelolaan
keuangan desa. Komitmen bersama mengacu kepada Peraturan Bupati Sleman
Nomor 31 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa. Setelah draft komitmen
bersama selesai disusun diajukan kembali ke Mentor untuk mendapatkan koreksi.

49
Setelah draft komitmen mendapatkan persetujuan mentor dilakukan
penandatanganan oleh Kepala Desa dan Camat.

Milestone 9: Monitoring dan Evaluasi Proyek Perubahan


Monitoring dan evaluasi proyek perubahan dilakukan untuk mendapatkan
umpan balik dari stakeholder dalam pelaksanaan proyek perubahan, sehingga ke
depan dapat dilakukan upaya-upaya perbaikan agar semakin baik. Evaluasi dilakukan
dengan menyebarkan instrument monev dalam bentuk kuesioner ke 23 responden
yang merupakan stakeholder proyek perubahan.

B. Pergerakan Stakeholder
Pada tahap awal kegiatan dilakukan kegiatan persiapan dengan melakukan
komunikasi dengan stakeholder untuk mendapatkan dukungan. Sejak persiapan
sampai dengan implementasi proyek perubahan mendapatkan dukungan dari
berbagai stakeholder yang dibuktikan dengan surat pernyataan dukungan. Berikut ini
adalah gambar pergerakan stakeholder:

50
1. Netmap Sebelum Implementasi Proyek Perubahan

Kepala Desa
Camat 8+
7+ Kasi Ekobang
5+

BPD
Sekertaris Staf Seksi
6 +/-
Kecamatan Pemerintahan
7+ 5+

LPMD
5 +/- Project
Leaser

Sekretaris
LPMD
Desa
7+

Kabid Adm
Keuangan dan
Kaur Kaur
Perencanaan Aset Desa 3+
Keuangan
Desa 3+ Desa 3+

Kasi
Keuangan
Pendamping Pendamping Desa 3+
Desa 3+ Lokal Desa 3+

: Komando 1–3 : Pengaruh Rendah


: Koordinasi 4– 6 : Pengaruh Sedang
: Pelaporan 7–9 : Pengaruh Kuat
: Promoter + : Mendukung
: Defender +/- : Netral
: Latent - : Menolak
: Apathetic :

: Stakeholder Internal
: Stakeholder eksternal

51
2. Netmap Setelah Implementasi Proyek Perubahan

Kepala Desa
Camat 8+
8+ Kasi Ekobang
7+

BPD
Sekertaris Staf Seksi
7+
Kecamatan Pemerintahan
8+ 8+

LPMD
7 Project
Leaser

Sekretaris
LPMD
Desa
8+

Kabid Adm
Keuangan dan
Kaur Kaur
Perencanaan Aset Desa 7+
Keuangan
Desa 8 + Desa 8+

Kasi Keuangan
Desa 8+
Pendamping Pendamping
Desa 8 + Lokal Desa 8+

: Komando 1–3 : Pengaruh Rendah


: Koordinasi 4– 6 : Pengaruh Sedang
: Pelaporan 7–9 : Pengaruh Kuat
: Promoter + : Mendukung
: Defender +/- : Netral
: Latent - : Menolak
: Apathetic :

: Stakeholder Internal
: Stakeholder eksternal

52
Setelah implementasi proyek perubahan semua stakeholder mendukung dan
mempunyai pengaruh yang kuat terhadap proyek perubahan. Mereka menyadari
bahwa akuntabilitas pengelolaan keuangan desa hany dapat diwujudkan melalui
implementasi proyek perubahan yang dilakukan secara terus-menerus dan harus
didukung oleh semua pihak baik dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa,
Kecamatan, lembaga desa dan desa itu sendiri.

53
C. Form Implementasi Proyek Perubahan
Kendala dan
Program Indikator Prosentase
No Tanggal Capaian Upaya Bukti Fisik Hal
Aksi/Kegiatan Keberhasilan Capaian
Penyelesaiannya
Milestone 1: Persiapan
1. 14 Mei 2019 Kolsultasi Proyek Terlaksananya Adanya persetujuan 100% - Laporan dan 1
Perubahan dengan konsultasi proyek dan dukungan dari konsultasi
Mentor perubahan mentor - Foto 2
dengan mentor
2. 16 Mei 2019 Koordinasi dengan Terlaksananya Adanya kesediaan 100% - - Laporan 3
Staf Seksi koordinasi dari staf untuk koordinasi
Pemerintahan dengan staf seksi mendukung - Foto 4
pemerintahan terlaksananya proyek
perubahan
3. 16 Mei 2019 Pembentukan Tim Terbentuknya tim Adanya tim kerja 100% - - Laporan 5
Kerja Proyek kerja proyek proyek perubahan pembentukan
Perubahan perubahan tim kerja
proyek
perubahan
- Foto 6
4 16 Mei 2019 Penyusunan SK Tim Tersusunnya SK SK Tim Proyek 100% - - SK Tim 7
Proyek Perubahan Tim Proyek PErubahan Proyek
Perubahan Perubahan
- Foto Kegiatan 12

54
5. 20 Mei 2019 Koordinasi Awal Terlaksananya Adanya dukungan 100% - Undangan, 13
dengan Tim Proyek koordinasi dari tim proyek daftar yang
Perubahan dengan tim perubahan diundang
proyek - Daftar hadir 15
perubahan - Notulen 16
- Foto
kegiatabn 17
- Pernyataan 18
dukungan
Milestone 2: Pelatihan Penatausahaan Keuangan Desa melalui Aplikasi Siskeudes
1. 21 Mei 2019 Persiapan Terlaksananya Adanya masukan 100% - - Undangan, 55
rapat persiapan mengenai materi daftar yang
pelatihan pelatihan diundang
penatausahaan - Daftar hadir 57
keuangan desa - Notulen 58
melalui aplikasi - Foto kegiatan 59
Siskeudes
2. 23 Mei 2019 Pelaksanaan Terlaksananya Peserta lebih 100% - - Undangan, 60
pelatihan menguasai daftar yang
penatausahaan penatausahaan diundang
keuangan desa keuangan desa - Daftar hadir 62
melalui aplikasi melalui aplikasi - Notulen 63
Siskeudes Siskeudes - Materi 64
- Foto kegiatan 77

55
Milestone 3: Membuat Helpdesk (Grup Whatsup) Untuk Mendampingi Pengelolaan Keuangan Desa
1. 23 Mei 2019 Persiapan Terlaksananya Adanya masukan 100% - - Undangan, 78
rapat persiapan mengenai calon daftar yang
anggota grup dan no diundang
HP nya - Daftar hadir 80
- Notulen 81
- Foto kegiatan 82
2. 27 Mei 2019 Proses Pembuatan Terlaksananya Adanya grup whatsup 100% - - Screenshot 83
Grup Whatsup pembuatan grup pengelolaan grup whatsup
whatsup keuangan desa pengelolaan
keuangan
desa
Milestone 4: Membuat Buku Kerja Pendampingan Pengelolaan Keuangan Desa
1. 27 Mei 2019 Persiapan Terlaksananya Adanya masukan 100% - - Undangan 86
rapat persiapan mengenai materi yang - Daftar hadir 88
perlu dicatat dalam - Notulen 89
buku kerja - Foto kegiatan 90
pendampingan
pengelolaan
keuangan desa

56
2. 28 Mei 2019 Pembuatan Buku Adanya buku kerja 100% - - Foto buku kerja 91
Kerja pendampingan pendampingan
Pendampingan pengeloaan keuangan pengelolaan
desa keuangan desa

Milestone 5: Sosialisasi Peraturan Bupati tentang Pengelolaan Keuangan Desa


1. 22 Mei 2019 Persiapan Terlaksananya Adanya masukan 100% - - Undangan 93
rapat persiapan mengenai materi yang - Daftar hadir 95
perlu disosialisasikan - Notulen 96
- Foto kegiatan 97
2. 28 Mei 2019 Pelaksanaan Terlaksananya Tersosialisasinya 100% - - Undangan 98
Sosialisasi sosialisasi Peraturan Bupati - Daftar hadir 100
tentang ADD setelah - Notulen 101
keluarnya PP 11 - Materi 102
tahun 2019 - Foto kegiatan 142
3. 28 Mei 2019 Penyusunan Tersusunya Adanya laporan 100% - Laporan 143
Laporan laporan kegiatan kegiatan pelaksanaan
Kegiatan

57
Milestone 6: Membuat Surat ke Desa untuk Mengunggah APBDes dalam Website
1. 2 Juli 2019 Diskusi Materi Terlaksanya Adanya masukan dari 100% - Notulen 144
dengan Mentor diskusi materi Mentor mengenai masukan dari
surat dengan materi mentor
mentor
2. 3 Juli 2019 Finalisasi Terlaksananya Ada nya draft surat ke 100% - - Draft surat 145
Penyusunan Surat penyusunan surat desa
3. 4 Juli 2019 Pengiriman Surat ke Terkirimnya surat Semua desa (4 desa) 100% - - Foto bukti 147
Desa ke 4 desa menerima surat dari pengiriman
Kecamatan surat
Milestone 7: Sosialisasi Peraturan tentang Dana Desa
1. 8 Juli 2019 Persiapan Terlaksananya Adanya masukan 100% - - Undangan, 148
rapat persiapan mengenai materi yang daftar yang
perlu disosialisasikan diundang
- Daftar hadir 150
- Notulen 151
- Foto kegiatan 152
2. 15 Juli 2019 Pelaksanaan Terlaksananya Tersosialisasinya 100% - - Undangan, 153
Sosialisasi sosialisasi Peraturan Bupati daftar yang
nomor 1.2 Tahun diundang
2018 tentang Tata - Daftar hadir 155
Cara Pembagian dan - Notulen 156

58
Penetapan Rincian - Materi 157
Dana Desa setiap - Foto kegiatan 174
Desa
3. 15 Juli 2019 Penyusunan Tersusunya Adanya laporan 100% - Laporan 175
Laporan laporan kegiatan kegiatan pelaksanaan
Kegiatan
Milestone 8: Membuat Komitmen Bersama yang Ditandatangani Kepala Desa
1. 11 Juli 2019 Diskusi Materi Terlaksanya Adanya masukan dari 100% - Notulen 176
dengan Mentor diskusi materi Mentor mengenai masukan dari
surat dengan materi mentor
mentor - Foto kegiatan 177
2. 12 Juli 2019 Finalisasi Terlaksananya Ada nya draft 100% - Draft komitmen 178
Penyusunan penyusunan komitmen bersama bersama
Komitmen Bersama komitmen
bersama
3. 15 Juli 2019 Penandatanganan Terlaksananya Komitmen bersama 100% - - Komitmen 179
Komitmen Bersama penanda- yang ditanda-tangani bersama
tanganan bersama - Foto kegiatan 180
komitmen
bersama

59
Milestone 9: Monitoring dan Evaluasi Proyek Perubahan
1. 18 Juli 2019 Penyusunan Tersusunya Adanya instrument 100% - Instrumen 181
instrument monev instrument monev monev mpnev
2. 22 Juli 2019 Pelaksanaan monev Terlaksanya Istrumen monev yang 100% - - Rekapitulasi 188
monev sudah terisi - Laporan hasil 189
monev
- Foto 190
penyerahan
laporan
- Testimoni 191

60
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan implementasi Proyek Perubahan Ladam Si2 Kuda (Pelatihan,
Pendampingan, Sosialisasi dan Transparansi Keuangan Desa) Menuju Akuntabiltas
Pengelolan Keuangan Desa di Kecamatan Berbah Kabupaten Sleman dapat
disimpulkan hal-hal sebegai berikut:
1. Pengelolaan keuangan desa merupakan keseluruhan kegiatan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, penatasausahaan, pelaporan dan pertanggung-
jawaban keuangan desa.
2. Permasalahan yang sering dihadapi desa dalam pengelolaan keuangan desa
adalah ketrampilan perangkat desa yang masih rendah. Pengelolaan keuangan
desa saat ini wajib menggunakan aplikasi Siskeudes (Sistem Keuangan Desa)
yang dikembangkan oleh Kementrian Dalam Negeri, sehingga diperlukan
pelatihan-pelatihan dalam penatausahaan keuangan desa dan pendampingan
yang terus menerus agar perangkat desa lebih terampil dalam mengoperasikan
aplikasi tersebut.
3. Permasalahan yang tidak kalah pentingnya adalah banyaknya aturan yang
mengikat dan sering berubah-ubah dalam pengelolaan keuangan desa.
Pemerintah desa tidak hanya mengelola dana transfer dari pusat (APBN) berupa
Dana Desa, namun juga mengelola Alokasi Dana Desa (ADD), Bagi Hasil Pajak
dan Retribusi Daerah (BHPRD), Bantuan Keuangan Khusus (BKK). Dan
Pendapatan Asli Desa (PADes). Semua sumber dana tersebut dalam
pengelolaannya memiliki aturan masing-masing yang berbeda-beda, sehingga
diperlukan sosialisasi yang terus-menerus agar perangkat desa dapat memahami
aturan-aturan dengan benar dan tepat.
4. Transparansi pengelolaan keuangan desa juga menjadi masalah mendasar dalam
pengelolaan keuangan desa. Pemerintah desa masih terkesan ragu-ragu bahkan
cenderung tertutup dalam pengelolaan keuangan desa sehingga perlu upaya-
upaya untuk mendorong agar pemerintah desa lebih transparan dalam
pengelolaan keuangannya.

B. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan dalam implementasi proyek perubahan di atas, dapat
direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut:

61
1. Pelatihan dalam pengelolaan keuangan desa mulai dari saat perencanaan,
pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban harus
dilakukan secara terus menerus dengan melibatkan berbagai pihak baik dari
pemerintah kecamatan, pendamping desa, pemerintah kabupaten dan tenaga ahli
kabupaten untuk meningkatkan ketrampilan dari perangkat desa dalam
pengeloaan keuangan desa,
2. Pendampingan dalam pengelolaan keuangan desa harus dilakukan secara terus
menerus melibatkan pemerintah kecamatan, pendamping desa, pemerintah
kabupaten dan tenaga ahli kabupaten dengan menggunakan buku kerja agar
kegiatan pendampingan dapat terdokumentasi perkembangannya. Selain itu juga
perlu pendampingan dengan memanfaat teknologi informasi berupa grup whatsup
agar proses komunikasi dan penyebaran informasi dapat lebih cepat.
3. Sosialisasi peraturan perundang-undangan terkait pengelolaan keuangan desa
masih perlu terus dilakukan terkait aturan-aturan yang baru baik dari pemerintah
kabupaten, provinsi maupun dari pemerintah pusat mengingat banyaknya aturan-
aturan dalam pengelolaan keuangan desa dan sering berubah-ubah.
4. Pemerintah desa perlu terus didorong untuk lebih terbuka dalam pengelolaan
keuangan desa. Sebab keuangan desa harus dikelola berdasarkan prinsip
transparan, akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengan tertib dan disiplin
anggaran..

C. Pengalaman Belajar Selama Memimpin Perubahan


Nama : Ari Wibowo, S.Sos., MPA
No. Presensi : 4/DIKLATPIM IV/IV/2019
Jabatan : Kepala Seksi Pemerintahan
Judul Proyek : Ladam Si2 Kuda (Pelatihan, Pendampingan, Sosialisasi dan
Transparansi Keuangan Desa) Menuju Akuntabiltas Pengelolan
Keuangan Desa di Kecamatan Berbah Kabupaten Sleman

No. Milestone Pengalaman yang Diperoleh


1. Milestone 1: Persiapan
a. Kolsultasi Proyek Perubahan a. Kegiatan ini memberikan
dengan Mentor. pengalaman belajar tentang etika
dan strategi komunikasi yang baik
dengan memperhatikan situasi dan
waktu yang tepat.

62
b. Koordinasi dengan Staf Seksi b. Pengalaman belajar tentang cara
Pemerintahan berkomunikasi dan membangun
hubungan kerja yang baik
sangatlah penting dalam
lingkungan kerja
c. Pembentukan Tim Kerja Proyek c. Pembagian kerja sesuai dengan
Perubahan kemampuan dan keahlian masing-
masing.
d. Penyusunan SK Tim Proyek d. Pemilihan kata yang tepat dan
Perubahan ketelitian dalam mengkonsep
sebuah SK.
e. Koordinasi Awal dengan Tim e. Cara berkomunikasi dan
Proyek Perubahan membangun hubungan kerja yang
baik.
2. Milestone 2: Pelatihan
Penatausahaan Keuangan Desa
melalui Aplikasi Siskeudes
a. Persiapan a. Pengalaman belajar berkoordinasi,
pembagian kerja dan kerjasama
untuk kesuksesan pelaksanaan
kegiatan.
b. Pelaksanaan b. Koordinasi dan kerjasama tim kerja
untuk mempersiapkan tempat,
sarana dan prasarana, peserta dan
pelatih.
3. Milestone 3: Membuat Helpdesk
(Grup Whatsup) Untuk
Mendampingi Pengelolaan
Keuangan Desa
a. Persiapan a. Pengalaman belajar berkoordinasi,
pembagian kerja dan kerjasama
untuk kesuksesan pelaksanaan
kegiatan.
b. Proses Pembuatan Grup b. Koordinasi, kerjasama dan
Whatsup kemampuan dalam teknologi
informasi

63
4. Milestone 4: Membuat Buku Kerja
Pendampingan Pengelolaan
Keuangan Desa
a. Persiapan a. Pengalaman belajar berkoordinasi,
pembagian kerja dan kerjasama
untuk kesuksesan pelaksanaan
kegiatan.
b. Pembuatan Buku Kerja b. Koordinasi dan kerjasama dengan
Pendampingan tim kerja
5. Milestone 5: Sosialisasi Peraturan
Bupati tentang Pengelolaan
Keuangan Desa
a. Persiapan a. Koordinasi dan kerjasama dengan
tim kerja.
b. Pelaksanaan Sosialisasi b. Koordinasi dan kerjasama tim kerja
untuk mempersiapkan tempat,
sarana dan prasarana, peserta dan
narasumber.
c. Penyusunan Laporan c. Pemilihan kata yang tepat dan
ketelitian dalam mengkonsep
sebuah laporan.
6. Milestone 6: Membuat Surat ke
Desa untuk Mengunggah APBDes
dalam Website
a. Diskusi Materi dengan Mentor a. Pengalaman belajar etika dan
strategi komunikasi yang baik
dengan memperhatikan situasi dan
waktu yang tepat.
b. Finalisasi Penyusunan Surat b. Pemilihan kata yang tepat dan
ketelitian dalam mengkonsep
sebuah surat.
c. Pengiriman Surat ke Desa c. Perlunya kepastian surat kapan
dan oleh siapa surat diterima oleh
desa

64
7. Milestone 7: Sosialisasi Peraturan
Bupati tentang Pengelolaan
Keuangan Desa
a. Persiapan a. Koordinasi dan kerjasama dengan
tim kerja.
b. Pelaksanaan Sosialisasi b. Koordinasi dan kerjasama tim kerja
untuk mempersiapkan tempat,
sarana dan prasarana, peserta dan
narasumber.
c. Penyusunan Laporan c. Pemilihan kata yang tepat dan
ketelitian dalam mengkonsep
sebuah laporan.
8. Milestone 8: Membuat Komitmen
Bersama yang Ditandatangani
Kepala Desa
a. Diskusi Materi dengan Mentor a. Pengalaman belajar etika dan
strategi komunikasi yang baik
dengan memperhatikan situasi dan
waktu yang tepat.
b. Finalisasi Penyusunan b. Pemilihan kata yang tepat dan
Komitmen Bersama ketelitian dalam mengkonsep
sebuah komitmen bersama.
c. Penandatanganan Komitmen c. Strategi komunikasi yang baik
Bersama dengan memperhatikan situasi dan
waktu yang tepat.
9. Milestone 9: Monitoring dan
Evaluasi Proyek Perubahan
a. Penyusunan instrument monev a. Pemilihan kata-kata dalam
instrument monev yang netral/tidak
mengarahkan.
b. Pelaksanaan monev b. Koreksi dan perbaikan untuk
pelaksanaan kegiatan selanjutnya

65
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-


Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa sebagaimana diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015.

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana diubah terakhir
dengan Peraturan Pemerintah 8 Tahun 2016.

Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 tentang Peraubahan Kedua atas Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan
Desa

Peraturan Menteri Keuangan Nomor Nomor 193/PMK.07/2018 tentang Pengelolaan


Dana Desa.

Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Sumber
Pendapatan Desa

Peraturan Bupati Sleman Nomor 31 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa

Peraturan Bupati Sleman Nomor 1.2 Tahun 2018 tentang Tata Cara Pembagian dan
Penetapan Rincian Dana Desa Setiap Desa.

Peraturan Bupati Sleman Nomor 7.1 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan
Bupati Sleman Nomor 30 Tahun 2018 tentang Alokasi Dana Desa.

Peraturan Bupati Sleman Nomor 7.2 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan
Bupati Sleman Nomor 30.1 Tahun 2018 tentang Penghasilan Kepala Desa,
Perangkat Desa dan Staf Perangkat Desa.

Peraturan Bupati Sleman Nomor 13 Tahun 2019 tentang Besaran Penghasilan Tetap
Kepala Desa dan Perangkat Desa.

Kepautusan Bupati Sleman Nomor 23.3/Kep.KDH/A/2019 tentang Perubahan Atas


Keputusan Buoati Sleman Nomor 3.1/Kep.KDH/A/2019 tentang Besaran
Alokasi Dana Desa Tahun Anggaran 2019.

61
BIODATA PESERTA

Judul Proyek Perbuhan : Ladam Si2 Kuda (Pelatihan, Pendampingan, Sosialisasi


dan Transparansi Keuangan Desa) Menuju Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan Desa di Kecamatan Berbah
Kabupaten Sleman
Nama Penyusun Proyek :
Perubahan

Ari Wibowo, S.Sos., MPA


Nomor HP dan Email : 081328423355
ariwib74@gmail.com
Asal Perangkat Daerah : Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman
Penyusun Proyek
Perubahan
Pengembangan : Diklat Pim IV
Kompetensi yang Diikuti
Deskripsi Singkat Proyek : Ladam Si2 Kuda adalah kegiatan pelatihan,
Perubahan pendampingan, sosialisasi dan transparansi pengelolaan
keuangan desa dimaksudkan untuk meningkatkan
kemampuan dan pemahaman perangkat desa dalam
pengelolaan keuangan desa serta mendorong
transparansi keuangan desa untuk menuju akuntabilitas
pengelolaan keuangan desa di Kecamatan Berbah
Kabupaten Sleman.
Milestone Proyek : Milestone 1 : Persiapan
Perubahan Milestone 2 : Pelatihan Penatausahaan Keuangan
Desa
Milestone 3 : Membuat heldesk grup whatsup
Milestone 4 : Membuat buku kerja pendampingan
Milestone 5 : Sosialisasi Peraturan Bupati tentang
Pengelolaan Keuangan Desa
Milestone 6 : Membuat surat ke desa untuk
mengunggah APBDes dalam website
Milestine 7 : Sosialisasi Peraturan tentang Dana Desa
Milestone 8 : Mebuat komitmen bersama yang ditanda-
tangani Kepala Desa
Milestone 9 : Monev Proyek Perubahan

62

Anda mungkin juga menyukai