Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Akademis dalam Menempuh Program Strata Satu
Program Studi Teknik Elektro Institut Teknologi Nasional Bandung
Disusun oleh:
Fauzan Fakhrusy Syakirin Sadeli
112014025
(Program Studi Teknik Elektro)
1
Sadeli dkk
HALAMAN PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Akademis dalam Menempuh Program Strata Satu
Program Studi Teknik Elektro Institut Teknologi Nasional Bandung
Disusun oleh:
Fauzan Fakhrusy Syakirin Sadeli
11-2014-025
Pembimbing I Pembimbing II
2
Perancangan dan RealisasiTransmitter ASK dengan Kecepatan 150 baud untuk
Komunikasi Bawah Air
ABSTRAK
Acoustic or sound waves are very suitable for use because of their propagation
properties for transmitting information underwater. There are several digital
modulation methods for information transmission, namely ASK, FSK, PSK. ASK
(amplitude shift keying) is a delivery based on an amplitude shift by changing the
amplitude according to the information signal. In this study, the design of a
transmitter using ASK modulation with a speed of 150 baud for underwater
communication consists of parts: digital information signal generator, carrier signal
generator, ASK modulator, driver amplifier, power amplifier, and transducer. From
the research results obtained: ASK signal with a high amplitude of 7.03 Vpp and
low amplitude of 2.34 Vpp with a frequency of 1012 Hz. The ASK transmitter
designed is capable of sending ASK signals in the form of sound (acoustic waves)
in the air up to a distance of 180 cm with a high amplitude of 5.33 Vpp and low
amplitude of 1.77 Vpp with a frequency of 1027 Hz. Meanwhile, underwater
communication is capable of sending ASK signals up to a distance of 150 cm with
a high amplitude of 2.89 Vpp and low amplitude of 0.963 Vpp with a frequency of
1171 Hz.
3
Sadeli dkk
1. PENDAHULUAN
Teknologi komunikasi berkembang dan mengalami kemajuan yang sangat pesat, khususnya
komunikasi bawah air. Komunikasi memerlukan berbagai jenis media transmisi fisik berupa
kawat dan serat optik, maupun non fisik berupa gelombang elektromagnetik dan akustik
(Olson, 1957).
Pada komunikasi bawah air, untuk mengirimkan informasi digunakan media gelombang akustik
atau suara karena lebih mudah merambat di dalam air. Tx berguna untuk memancarkan
gelombang akustik atau suara di dalam air, dan Rx akan menerima gelombang akustik atau
suara yang dipancarkan oleh Tx (Rustamaji, Rahmiati, & Saputra, 2017).
Pada transmisi data atau informasi terdapat beberapa jenis modulasi digital yang dapat
digunakan, diantaranya ASK (amplitude shift keying), FSK (frequency shift keying), dan PSK
(phase shift keying). Pada modulasi ASK atau OOK (on off keying), dengan adanya modulasi
oleh sinyal informasi pada sinyal pembawa (carrier), dihasilkan amplitudo sinyal pembawa
yang berubah atau bergeser (shifting) pada dua nilai tegangan (Tomasi, 1987).
Beberapa penelitian yang mendukung atau memiliki keterkaitan dengan penelitian yang
dilakukan, diantaranya penelitian yang memaparkan mengenai simulasi modulasi dan
demodulasi menggunakan metode BASK, BFSK, dan BPSK (Sushmaja & Noorbasha, 2013).
Penelitian yang memaparkan mengenai perbandingan antara modulasi dasar digital yang
berbeda antara ASK, FSK, dan PSK (Taya, et al., 2020). Penelitian yang memaparkan
mengenai komunikasi nirkabel bawah air dengan mengandalkan transmisi frekuensi radio,
optik, dan akustik (Gussen, et al., 2016). Penelitian yang memaparkan mengenai teknik
modulasi ASK dengan kinerja butterworth low pass filter pada teknik modulasi digital ASK
terhadap paket data yang dipengaruhi oleh derau (Hidayat, 2012). Penelitian yang
memaparkan mengenai perancangan transmitter (Tx) sinyal akustik pada very low frequency
(VLF) band untuk bawah air, terdiri dari pulse signal generator, power amplifier, dan transmit
transducer. Pada rancangannya, pelindung membran menggunakan bahan lateks dan dapat
berfungsi dengan benar untuk meneruskan suara (gelombang akustik) sampai ke receiver (Rx)
(Sawitri, Rustamaji, & Putra, 2018).
Oleh karena itu, sesuai dengan latar belakang, tujuan penelitian ini adalah merancang dan
merealisasikan transmitter ASK dengan kecepatan 150 baud untuk komunikasi bawah air.
rumusan permasalahannya sehingga
2. METODOLOGI PENELITIAN diperlukan alat ini kenapa ya?
Rangkaian transmitter dengan modulasi ASK/OOK untuk komunikasi di bawah air pada
penelitian ini terdiri dari: pembangkit sinyal informasi digital, pembangkit sinyal pembawa,
modulator ASK, penguat driver, penguat daya, dan transduser. Diagram blok transmitter ASK
dengan kecepatan 150 baud untuk komunikasi bawah air seperti pada Gambar 1.
1 4 5 6 7
Pembangkit
Modulator
sinyal
ASK
informasi
Penguat Driver Penguat daya
Tranduser
3 LPF
Osilator
2 sinyal
pembawa
Gambar 1. Diagram Blok Rancangan Transmitter ASK untuk Komunikasi Bawah Air
4
Perancangan dan RealisasiTransmitter ASK dengan Kecepatan 150 baud untuk
Komunikasi Bawah Air
Dari Gambar 1, rancangan transmitter dengan modulasi ASK/OOK pada kecepatan 150 baud
untuk komunikasi bawah air, dengan spesifikasi:
(1) Informasi atau data rate input sebesar 150 bps.
(2) Sinyal pembawa (carrier) pada frekuensi 1000 Hz.
(3) Modulator ASK menggunakan IC LF356, untuk membangkitkan sinyal ASK dengan
kecepatan output sebesar 150 baud.
(4) Rangkaian penguat driver menggunakan transistor tipe 2N222.
(5) Rangkaian penguat daya atau power amplifier jenis output transformer menggunakan
transistor tipe 2N3055.
(6) Transduser berupa audio loudspeaker yang dimodifikasi sedemikian rupa, agar dapat
mentransmisikan suara (gelombang akustik) di udara maupun di bawah air.
Rangkaian transmitter untuk mentransmisikan sinyal ASK berupa suara (gelombang akustik)
di bawah air seperti pada Gambar 2.
R8
100 Ω
R7 Vcc Vcc
10 kΩ _+ 12 V 12 V
VOP1 S1
5 V to 15 V LF356
+ P1 R11 R13 R16
R1 _ R14
ON : ASK 3,56 kΩ 200 Ω 15 Ω
10 kΩ 8 4 0 1 0 1
OFF : OOK 3,56 kΩ
7 Sinyal Digital TRAFO OT
Sinyal C9
R2 150 bps 240 Transduser
ASK/OOK 1 uF
6 NE 555 3 Input
91 kΩ R10 Tr.2N2222 Tr.2N3055
2
Vi R9 20 kΩ 1 0 1 0 C8 R12 R15
1 5 0.1 µF 220 Ω 0,7 kΩ
10 kΩ +
C1 C2 _
0,1 µF VOP2
10 nF LF356 S2
+ _
P2
Sinyal Analog
1000 Hz
5 V to 15 V
R3
1 kΩ 8 4 C7
R5 R6
7 10 kΩ 10 kΩ 1 µF
3
R4
6,6 kΩ 6 NE 555 C5 C6
10 nF 10 nF
2
1 5
C1 C2
0,1 µF 10 nF
Dari Gambar 2, rangkaian transmitter ASK yang dirancang terdiri dari: pembangkit sinyal
informasi digital, pembangkit sinyal pembawa, modulator ASK, penguat driver, penguat daya
dan transduser. Pada bagian pembangkit sinyal informasi digital menggunakan IC NE555N
yang mampu menghasilkan keluaran sinyal berupa pulsa pada kecepatan 150 bps atau 75 Hz.
Dilakukan perhitungan komponen penentu frekuensi yaitu resistor R1, R2, dan kapasitor C1,
menggunakan persamaan (1):
1
maksudnya 150 bps
𝑓 = (𝑅 = 75 hz itu relasinya (1)
1 +2𝑅2 )0,69𝐶1
apa ya?
Keterangan:
f = frekuensi output (Hz)
R1, R2 = resistansi dari resistor timing (Ω)
C1, C2 = kapasitansi dari kapasitor timing (F)
Untuk menghasilkan frekuensi output f = 75 Hz,
1
𝑓 = ( [10×103 ]+2[91×103 ])×0,69[0,1×10−6 ] = 75,48 Hz
5
Sadeli dkk
- Pada bagian pembangkit sinyal pembawa yang dirancang menggunakan IC NE555N, berupa
sinyal pulsa pada frekuensi 1000 Hz. Komponen penentu frekuensi yaitu resistor R3, R4, dan
kapasitor C3, menggunakan persamaan (2):
1
𝑓 = (𝑅 (2)
3 +2𝑅4 )0,69𝐶3
Keterangan:
f = frekuensi output (Hz)
R1, R2 = resistor timing (Ω)
C1, C2 = kapasitor timing (F)
Untuk menghasilkan frekuensi output f = 1000 Hz
𝟏
𝑓 = ( [1×103 ]+2[6,6×103 ])×0,69[0,1×10−6 ] = 1020,61 Hz
- Pada bagian LPF orde 2 berfungsi merubah gelombang persegi menjadi gelombang
sinusoida. Komponen penentu frekuensi cut-off yaitu resistor R5, R6, C5, dan C6, sehingga bisa
melewatkan frekuensi 1000 Hz menggunakan persamaan (3):
1
𝑓𝑐 = 2𝜋 𝑅𝐶 (3)
Keterangan:
fc = frekuensi cut-off (Hz)
R = resistor timing (Ω)
C = kapasitor timing (F)
Untuk menghasilkan frekuensi cut-off sebesar fc = 1500 Hz,
1
𝑓𝑐 = 2𝜋 [10×103 ][10×10−9 ] = 1591,54 Hz
- Pada bagian modulator ASK mampu menghasilkan sinyal ASK/OOK sesuai dengan sinyal
informasi digital yang diberikan. Komponen penentu resistor R8, dan R10 akan menentukan
bentuk gelombang dan amplitudo sinyal output yang dihasilkan, dapat dihitung menggunakan
persamaan (4) dan (5):
𝑅
𝑉𝑂𝑃1 = (1 + 𝑅8 ) 𝑉𝑖 (4)
7
𝑅10
𝑉𝑂𝑃2 = (1 + 𝑅9
) 𝑉i (5)
Keterangan :
𝑉i = tegangan input (V)
𝑉𝑂𝑃1 = tegangan output penguat 1 (V)
𝑉𝑂𝑃2 = tegangan output penguat 2 (V)
R7,8,9,10 = resistor timing (Ω)
Pada saat bit 0, switch S1 akan on dan switch S2 akan off sehingga penguatan 𝑉𝑂𝑃1 yang akan
dilewatkan.
100
𝑉𝑂𝑃1 = (1 + ) 𝑉𝑖 = 1,01 × 𝑉𝑖
10×103
6
Perancangan dan RealisasiTransmitter ASK dengan Kecepatan 150 baud untuk
Komunikasi Bawah Air
Pada saat bit 1, switch S1 akan off dan switch S2 akan on sehingga penguatan V𝑂𝑃2 yang akan
dilewatkan.
20×103
𝑉𝑂𝑃2 = (1 + 10×103 ) 𝑉i = 3 × 𝑉i
Dihasilkan sinyal output modulator high pada saat bit 1 dan low pada saat bit 0. Selanjutnya
keluaran modulator masuk ke penguat driver dan digunakan sebagai sinyal yang akan
dikuatkan sementara agar levelnya cukup untuk diteruskan ke penguat daya.
- Pada bagian penguat driver, besarnya penguatan rangkaian penguat driver ditentukan oleh
divais yang telah dipilih dan menggunakan transistor tipe 2N2222 dengan I𝐶 𝑀𝐴𝑋 = 800 mA, VC
= 6 V, dan VRTH = 3,95 V. Penguatan tegangan dari penguat driver, menggunakan persamaan
(6) (Rustamaji, Rahmiati, & Saputra, 2017):
𝑉C 6
𝐴V = 𝑉 = 3.95 = 1,52 kali (6)
𝑅TH
Dari persamaan 6, diperoleh penguatan tegangan (AV) pada rangkaian penguat driver secara
perhitungan sebesar 1,52 kali.
- Pada bagian penguat daya jenis output transformer (OT) sebesar 25 , menggunakan
transistor tipe 2N3055, berfungsi untuk menggerakkan transmit transducer, besarnya
penguatan tegangan rangkaian penguat daya ditentukan oleh R9, R10 dan 𝑅𝑂𝑇 . Sinyal output
penguat driver dikuatkan kembali sehingga dapat menggerakkan transmit transduser.
Besarnya penguatan rangkaian penguat daya ditentukan oleh divais yang sesuai dan
menggunakan transistor tipe 2N3055 dengan 𝐼𝐶 𝑀𝐴𝑋 = 15 A, VC = 6 V, dan VRTH = 0,83 V.
Penguatan tegangan dari penguat daya (power amplifier), dapat dihitung menggunakan
persamaan (7) (Sawitri, Rustamaji, & Putra, 2018):
𝑉C 6
𝐴V = 𝑉 = 0,83 = 7,23 kali (7)
RTH
Dari persamaan 7, diperoleh penguatan tegangan (AV) pada rangkaian penguat daya secara
perhitungan sebesar 7,23 kali.
- Pada bagian transduser berfungsi untuk mengubah sinyal elektrik keluaran power amplifier
menjadi suara (gelombang akustik), sehingga dapat dipancarkan di bawah air. Direalisasikan
berupa audio loudspeaker (impedansi 4 Ω) yang dimodifikasi dengan memasang membran
tipis dari bahan karet sintetis pada bagian corong loudspeaker.
Realisasi rangkaian transmitter ASK untuk komunikasi bawah air, seperti ditunjukan Gambar
3.
(a) (b)
Gambar 3. Realisasi Rangkaian Transmitter ASK untuk komunikasi di:
(a) Udara dan (b) Bawah Air
7
Sadeli dkk
Dari Gambar 3 bagian (a), transmitter ASK yang di rancang adalah hasil dari penggabungan
rangkaian pembangkit sinyal informasi, pembangkit sinyal pembawa, modulator ASK, penguat
driver, penguat daya, dan transduser untuk komunikasi di udara. Bagian (b), transmitter ASK
untuk komunikasi bawah air dimasukkan kedalam wadah (casing) kedap air agar mampu
bekerja di bawah air.
Pembangkit Sinyal
Pembawa
Dari Gambar 5, menunjukkan output gelombang sinyal informasi digital yang berbentuk pulsa
dengan amplitudo sebesar 5,02 Vpp dan frekuensi 75,15 Hz atau setara 150 bps.
8
Perancangan dan RealisasiTransmitter ASK dengan Kecepatan 150 baud untuk
Komunikasi Bawah Air
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 7. Gelombang (a) Sinyal Informasi Digital, (b) Sinyal Pembawa,
(c) Sinyal ASK Output Modulator, dan (d) Sinyal OOK Output Modulator
Dari Gambar 7 (a), menunjukkan sinyal dari pembangkit sinyal informasi digital yang
berbentuk pulsa dengan amplitudo 5,02 Vpp dan frekuensi 75,15 Hz. Sedangkan Gambar 7 (b),
menunjukkan sinyal dari pembangkit sinyal pembawa berupa sinyal analog dengan amplitudo
2,70 Vpp dan frekuensi 1012 Hz.
Dari Gambar 7 (c), menunjukkan sinyal output modulator ASK, pada saat bit “1”, memiliki
amplitudo tinggi 7,03 Vpp, sedangkan pada saat bit “0” memiliki amplitudo rendah 2,34 Vpp dan
frekuensi sebesar 1012 Hz. Sedangkan Gambar 7 (d), menunjukkan sinyal output modulator
OOK, pada saat bit “1”, memiliki amplitudo tinggi 6,71 Vpp, sedangkan pada saat bit “0”
9
Sadeli dkk
memiliki amplitudo rendah 0 Vpp dan frekuensi sebesar 1012 Hz. Perbedaan sinyal ASK dan
OOK terdapat pada bit “0”, dimana sinyal OOK amplitudo rendahnya sama dengan nol.
(a) (b)
Gambar 8. Gelombang Input (atas) dan Output (bawah) Penguat Driver
(a) Sinyal ASK dan (b) Sinyal OOK
Dari Gambar 8 (a), menunjukkan gelombang sinyal ASK pada input penguat driver (atas),
mempunyai amplitudo tinggi 6,71 Vpp dan amplitudo rendah 2,24 Vpp dengan frekuensi 1027
Hz. Sedangkan pada output penguat driver (bawah) diperoleh sinyal ASK dengan amplitudo
tinggi 8,52 Vpp dan amplitudo rendah 2,84 Vpp dengan frekuensi 1027 Hz. Rangkaian penguat
8,52
driver mampu bekerja dengan penguatan 6,71 atau 1,27 kali.
Dari Gambar 8 (b), menunjukkan gelombang sinyal OOK pada input penguat driver (atas),
mempunyai amplitudo tinggi 6,84 Vpp dan amplitudo rendah 0 Vpp dengan frekuensi 1012 Hz.
Sedangkan pada output penguat driver (bawah) diperoleh sinyal OOK dengan amplitudo tinggi
8,69 Vpp dan amplitudo rendah 0 Vpp dengan frekuensi 1012 Hz. Rangkaian penguat driver
8,69
mampu bekerja dengan penguatan 6,84 atau 1,27 kali.
(a) (b)
Gambar 9. Gelombang Sinyal Input dan Output Penguat Daya
(a) Sinyal ASK dan (b) Sinyal OOK
Dari Gambar 9 (a), menunjukkan gelombang sinyal ASK pada input penguat daya (atas),
mempunyai amplitudo tinggi 8,46 Vpp dan amplitudo rendah 2,82 Vpp dengan frekuensi 1027
Hz. Sedangkan pada output penguat daya (bawah) diperoleh sinyal ASK dengan amplitudo
tinggi 10 Vpp dan amplitudo rendah 3,33 Vpp dengan frekuensi 1027 Hz. Rangkaian penguat
10
daya mampu bekerja dengan penguatan 8,46 atau 1,18 kali.
10
Perancangan dan RealisasiTransmitter ASK dengan Kecepatan 150 baud untuk
Komunikasi Bawah Air
Dari Gambar 9 (b), menunjukkan gelombang sinyal OOK pada input penguat daya (atas),
mempunyai amplitudo tinggi 8,52 Vpp dan amplitudo rendah 0 Vpp dengan frekuensi 1046 Hz.
Sedangkan pada output penguat daya (bawah) diperoleh sinyal OOK dengan amplitudo tinggi
10 Vpp dan amplitudo rendah 0 Vpp dengan dan frekuensi 1046 Hz. Rangkaian penguat daya
10
mampu bekerja dengan penguatan atau 1,17 kali.
8,52
Dari Gambar 10, transmitter ASK pada posisi searah dan berhadapan dengan dB meter dan
pengukuran sound preasure level untuk setiap jarak 1 meter. Hasil pengukuran jangkauan
suara keluaran transmitter ASK di udara menggunakan dB meter seperti pada Gambar 11.
(a) (b)
Gambar 11. Pengukuran Transmitter ASK Menggunakan dB Meter dengan
Jarak : (a) 1 Meter dan (b) 8 Meter
Hasil pengukuran jangkauan suara di udara menggunakan dB meter ditunjukkan pada Tabel
1, grafik level tekanan suara terhadap jangkauan suara output transmitter ASK di udara
menggunakan dB meter seperti pada Gambar 12.
11
Sadeli dkk
SPL (dB)
63 62
60
1 2 3 4 5 6 7 8
Jarak TX ASK-dB meter (meter)
Dari Tabel 1 dan Gambar 12, amplitudo suara (gelombang akustik) yang terbaca oleh dB meter
berkurang setiap bertambahnya jarak antara transmitter ASK dengan dB meter. Sound
preasure level terbesar 69 dB pada jarak 1 meter dan terkecil 62 dB pada jarak 8 meter,
dikarenakan adanya sifat alamiah redaman (atenuasi) gelombang akustik di udara, dimana
magnitude gelombang akustik dari suatu sumber yang diterima oleh detektor mengalami
redaman.
Dari Tabel 2, pada input modulator, sinyal informasi mempunyai amplitudo sebesar 5,02 Vpp
dan frekuensi sebesar 75,15 Hz. Sedangkan sinyal pembawa mempunyai amplitudo sebesar
2,70 Vpp dan frekuensi sebesar 1012 Hz. Pada output modulator dihasilkan sinyal ASK dengan
amplitudo tinggi 7,03 Vpp dan amplitudo rendah 2,34 Vpp dengan frekuensi sebesar 1012 Hz.
Diagram blok pengujian transmitter ASK dan sisi terima menggunakan receiver ASK untuk
komunikasi di udara seperti pada Gambar 13.
Oscilloscope
Udara
Penguat
Pembangkit Sinyal
Informasi
Modulator ASK Penguat Driver Daya dan Rx ASK
Tranduser
Pembangkit Sinyal
Pembawa
Gambar 13. Diagram Blok Pengujian Transmitter ASK untuk Komunikasi di Udara dan Sisi
Terima Menggunakan Receiver ASK yang Sesuai
Dari Gambar 13, diagram blok pengujian transmitter ASK untuk komunikasi di udara, terdiri
dari bagian: transmitter ASK dan receiver ASK. Realisasi pengujian transmitter ASK dengan sisi
terima menggunakan receiver ASK di udara seperti pada Gambar 14.
12
Perancangan dan RealisasiTransmitter ASK dengan Kecepatan 150 baud untuk
Komunikasi Bawah Air
Gambar 14. Realisasi Pengujian Transmitter ASK (Kanan) dengan Sisi Terima
Menggunakan Receiver ASK (Kiri) di Udara
Hasil pengujian karakteristik transmitter ASK dengan sisi terima menggunakan receiver ASK di
udara seperti pada Tabel 3 dan grafik amplitudo keluaran hydrophone terhadap jarak antara
transmitter dengan receiver ASK seperti pada Gambar 15.
0
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180
Jarak TX dengan RX ASK (cm)
Gambar 15. Grafik Amplitudo Hydrophone Terhadap Jarak Transmitter dan
Receiver ASK di Udara
Dari Tabel 3 dan Gambar 15, output hydrophone ketika posisi transmitter ASK dan receiver
ASK berjarak 10 cm diperoleh amplitudo tinggi sebesar 5,33 Vpp dan amplitudo rendah sebesar
13
Sadeli dkk
1,77 Vpp dengan frekuensi sebesar 1027 Hz. Sedangkan pada jarak 180 cm diperoleh amplitudo
tinggi sebesar 0,659 Vpp dan amplitudo rendah sebesar 0,219 Vpp dengan frekuensi sebesar
1220 Hz. Gelombang sinyal output dari hasil pengujian transmitter ASK dengan receiver ASK
di udara seperti pada Gambar 16.
(a) (b)
(b) (d)
Gambar 16. Gelombang Sinyal Output Hydrophone (atas) dan Output
Demodulator (bawah) di Receiver ASK di Udara dengan Jarak:
(a) 10 cm, (b) 90 cm, (c)100 cm, dan (d) 180 cm
Dari Gambar 16 (a) dan (b), saat posisi transmitter dan receiver ASK berjarak 10 s.d. 90 cm,
terlihat bentuk gelombang sinyal ASK pada keluaran hydrophone di receiver ASK (atas)
mengalami perubahan bentuk yang diakibatkan oleh amplitudo yang menurun, dimana
amplitudo tinggi 5,33 s.d 1,07 Vpp dan amplitudo rendah 1,77 s.d 0,356 Vpp dengan frekuensi
antara 900,9 s.d. 1634 Hz.
Dari Gambar 16 (c) dan (d), saat posisi transmitter dan receiver ASK berjarak 100 s.d. 180
cm, pada keluaran hydrophone di receiver ASK (atas) terlihat bentuk gelombang semakin
mengecil dan banyak diselimuti oleh noise, dimana amplitudo tinggi 1,05 s.d 0,659 Vpp dan
amplitudo rendah 0,35 s.d 0,219 Vpp dengan nilai frekuensi antara 913,6 s.d. 1548 Hz.
Terlihat bentuk gelombang sinyal output hydrophone mengalami perubahan bentuk dan
menurunnya amplitudo karena adanya kenaikan jarak antara transmitter dan receiver ASK.
Air
Penguat
Pembangkit
Modulator ASK Penguat Driver Daya dan Rx ASK
Sinyal Informasi
Tranduser
Pembangkit
Sinyal Pembawa
Transmitter ASK Receiver ASK
Bak Air
Gambar 17. Diagram Blok Pengujian Transmitter ASK untuk Komunikasi di Bawah Air dan
Sisi Terima Menggunakan Receiver ASK yang Sesuai
14
Perancangan dan RealisasiTransmitter ASK dengan Kecepatan 150 baud untuk
Komunikasi Bawah Air
Dari Gambar 17, diagram blok pengujian transmitter ASK untuk komunikasi di bawah air, terdiri
dari bagian: transmitter ASK dan receiver ASK yang berada di dalam bak air. Realisasi
pengujian transmitter ASK dengan sisi terima menggunakan receiver ASK di bawah air seperti
pada Gambar 18.
Gambar 18. Realisasi Pengujian Transmitter ASK (Kiri) dan Sisi Terima Menggunakan
Receiver ASK (Kanan) di Bawah Air
Hasil pengujian karakteristik transmitter ASK dan sisi terima menggunakan receiver ASK di
bawah air seperti pada Tabel 4 dan grafik amplitudo keluaran hydrophone terhadap jarak
antara transmitter dengan receiver ASK seperti pada Gambar 19.
Tabel 4. Hasil Pengujian Sisi Terima Menggunakan Receiver ASK di Bawah Air
Receiver ASK
Jarak Output Hydrophone Output Demodulator
(cm) Amplitudo Amplitudo Frekuensi Amplitudo Frekuensi
Tinggi (Vpp) Rendah (Vpp) (HZ) (Vpp) (HZ)
10 2,89 0,963 1171 2,89 74,90
20 2,32 0,773 1176 2,16 81,77
30 1,52 0,506 899,3 1,76 74,85
40 1,36 0,453 878,7 1,76 74,81
50 1,18 0,393 999,3 2,07 74,85
60 0,988 0,329 1362 2,10 74,63
70 0,910 0,303 1199 1,82 77,10
80 0,878 0,292 905,8 1,79 74,82
90 0,863 0,287 1064 2,85 74,79
100 0,784 0,261 1389 2,95 74,64
110 0,753 0,251 897,7 2,82 88,12
120 0,706 0,235 1185 2,92 70,78
130 0,596 0,198 1168 1,35 69,77
140 0,580 0,193 1462 1,66 75,17
150 0,541 0,180 1101 1,07 75,06
0
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150
Jarak TX dengan RX ASK (cm)
Gambar 19. Grafik Amplitudo Ouput Hydrophone di Receiver ASK Terhadap Jarak
Transmitter dan Receiver ASK untuk Pengujian di Bawah Air
15
Sadeli dkk
Dari Tabel 4 dan Gambar 19, output hydrophone ketika posisi transmitter dan receiver ASK
berjarak 10 cm diperoleh amplitudo tinggi sebesar 2,89 Vpp dan amplitudo rendah sebesar 963
mVpp dengan nilai frekuensi sebesar 1171 Hz. Sedangkan pada jarak 150 cm, diperoleh
amplitudo tinggi sebesar 541 mVpp dan amplitudo rendah sebesar 180 mVpp dengan nilai
frekuensi sebesar 1101 Hz. Gelombang sinyal output dari hasil pengujian transmitter ASK
dengan receiver ASK di udara seperti pada Gambar 20.
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 20. Gelombang Sinyal Output Hydrophone (atas) dan Output
demodulator (bawah) di Receiver ASK di Bawah Air dengan Jarak:
(a) 10 cm, (b) 60 cm, (c) 70 cm, dan (d) 150 cm
Dari Gambar 20 (a) dan (b), saat posisi transmitter dan receiver ASK berjarak 10 s.d. 60 cm,
terlihat bentuk gelombang sinyal ASK pada keluaran hydrophone di receiver ASK (atas),
dimana amplitudo tinggi 2,89 s.d. 0,988 Vpp dan amplitudo rendah 963 s.d 329 mVpp sedangkan
frekuensi sebesar 878,7 s.d. 1362 Hz.
Dari Gambar 20 (c) dan (d), saat posisi transmitter dan receiver ASK berjarak 70 s.d. 150 cm,
terlihat bentuk gelombang sinyal ASK pada keluaran hydrophone di receiver ASK (atas),
dimana amplitudo tinggi 910 s.d 541 mVpp dan amplitudo rendah 303 s.d. 180 mVpp sedangkan
frekuensi sebesar 897,7 s.d. 1462 Hz.
Bentuk gelombang sinyal output hydrophone mengalami perubahan bentuk dan menurunnya
amplitudo karena adanya kenaikan jarak antara transmitter dan receiver ASK, sehingga dapat
disimpulkan bahwa semakin jauh jarak antara transmitter dan receiver ASK maka semakin
kecil amplitudo sinyal yang di terima oleh hydrophone.
4. KESIMPULAN
16
Perancangan dan RealisasiTransmitter ASK dengan Kecepatan 150 baud untuk
Komunikasi Bawah Air
3. Rangkaian penguat driver menghasilkan penguatan 1,27 kali, dan rangkaian penguat daya
(power amplifier) menghasilkan penguatan 1,17 kali sehingga mampu menggerakkan
transduser berupa audio loudspeaker 4 Ω.
4. Pengujian di udara untuk sinyal keluaran transmitter ASK hingga jarak 8 meter, untuk jarak
1 meter diperoleh sound preasure level sebesar 69 dB dan jarak 8 meter diperoleh sound
preasure level sebesar 62 dB.
5. Transmitter ASK untuk komunikasi di udara mampu mengirim gelombang akustik atau suara
hingga jarak 180 cm. Pada output hydrophone, diperoleh sinyal ASK dengan amplitudo tidak
tinggi 5,33 s.d 0,659 Vpp dan amplitudo rendah 1,77 s.d 0,219 Vpp dengan frekuensi 900,9 sependapat
s.d 1634 Hz. dengan kata
6. Transmitter ASK untuk komunikasi di bawah air mampu mengirim gelombang akustik atau "mampu
suara hingga jarak 150 cm. Pada output hydrophone, diperoleh sinyal ASK dengan mengirim
amplitudo tinggi 2,89 s.d 0,541 Vpp dan amplitudo rendah 0,963 s.d 0,180 Vpp dengan
hingga
frekuensi 878,7 s.d 1462 Hz.
jarak....."
7. Transmitter ASK yang dirancang bekerja sesuai yang diharapkan untuk komunikasi di udara
maupun di bawah air, mampu mengirim gelombang akustik atau suara yang termodulasi
ASK dengan baik hingga 180 cm di udara dan 150 cm di bawah air.
UCAPAN TERIMAKASIH
Dalam proses perancangan, penulis menerima banyak masukan, saran, dan bimbingan dari
berbagai pihak sehingga penelitian ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan perancangan ini.
DAFTAR RUJUKAN
Gussen, C. M., Diniz, P. S., Campos, M. L., Martins, W. A., Costa, F. M., & Gois, J. N. (2016).
A Survey of Underwater Wireless Communication Technologies. Journal Of
Communication ad Information System, 243-251.
Hidayat, W. S. (2012). Kinerja Butterworth Low-Pass Filter pada Teknik Modulasi Digital ASK
Terhadap Paket Data yang Dipengaruhi oleh Derau. InComTech.
Olson, H. F. (1957). Acoustical Engineering. New York: D. Van Nostrand Company, Inc.
Rustamaji, Rahmiati, P., & Saputra, N. (2017). Perancangan Prototipe Penguat dan Transduser
Untuk Komunikasi Bawah Air. Jurnal Reka Elkomika, 1-13.
Sawitri, K., Rustamaji, & Putra, R. M. (2018). Percangan Transmitter Gelombang Akustik pada
VLF Band untuk Bawah Air. Telka, 11-12.
Sushmaja, K., & Noorbasha, D. (2013). Implementation of Binary Shift Keying Techniques.
IJETT.
Taya, N., Herve, A. N., Marcelin, V., Justin, M., Yonwa, & Senoua. (2020). Comparrative Study
of Basic Digital Modulation Techniques : ASK,FSK and PSK. International Journal of
Scientific & Engineering Research, 282-284.
Tomasi, W. (1987). Advanced Electronic Communications Systems. United States of America:
British Library Cataloguing-in-Publication Data.
17