Anda di halaman 1dari 8

26/01/2022

Pediatric Physio Study Club BACKGROUND OBPI


FISIOTERAPI PADA • 1764 Obstetrical brachial palsy dikemukakan oleh
OBSTETRICAL BRACHIAL PLEXUS INJURY (OBPI) Smellie.
• 1874 Wilhelm H. Erb menjelaskan brachial plexus
palsy pada orang dewasa yang disebabkan lesi upper
roots dan dijelaskan tentang jenis lesi pada anak –
anak yang dikenal dengan “delivery paralysis”.
Erb menguatkan Duchenne yang menjelaskan brachial
palsy pada proses persalinan bayi.
• 1885 Augusta Klumpke pertama kali menjelaskan
gambaran klinis brachial plexus injury yang disebabkan
kerusakan lesi dari lower roots.
Fasilitator: Yohanes Purwanto
Fisioterapi Peminatan Pediatri 1

DEFINISI OBPI KLASIFIKASI OBPI

• Brachial Plexus Injury/BPI adalah kerusakan


pada pleksus brakhialis yang menyebababkan
gangguan gerak pada ekstremitas atas.
• Obstetrical brachial plexus injury /OBPI adalah
cidera pada pleksus brakhialis yang terjadi saat
kelahiran atau persalinan. Kondisi ini ada yang
menyebut sebagai Obstetric brachial plexus
palsy/OPBP atau disebut juga sebagai Neonatal
Brachial Plexus Palsy/NBPP.

KLASIFIKASI OBPI KLASIFIKASI CIDERA SARAF TEPI

1
26/01/2022

EPIDEMIOLOGI OBPI FAKTOR RESIKO OBPI


• OBPI di negara maju sebesar 1-2 kasus per 1000 kelahiran, insidensi di Prenatal:
negara berkembang berkisar 0,15 kasu per 1000 kelahiran. Perinatal:
• Persentasi tiga jenis OBPP Erb duchenne’s palsy adalah yang paling sering • Usia kehamilan >35 tahun • Shoulder dystocia
terjadi, insidennya sekitar 90% kasus, Whole arm’s palsy sebesar 9% kasus, • Kehamilan dengan BMI tinggi • Macrosomia (≥4000 g)
dan Klumpke’s palsy sebesar 1% kasus. • Kehamilan dengan diabetes • Breech delivery
• Berdasarkan faktor resiko shoulder dystocia (39.3%), macrosomia (16.7%)
dan vaginal breech delivery (11.9%). Tiga faktor penyebab di atas • Gestational diabetes
merupakan faktor resiko tertinggi pada kejadian OBPI. • Multiparity
• Kejadian pada laki-laki lebih banyak dibandingkan pada perempuan, lebih • Prolonged labor
banyak terjadi pada sisi kanan dibadingkan pada sisi kiri, dan lebih banyak
terjadi pada kelahiran anak pertama. • Mechanical delivery (vacuum
extraction, forceps delivery)

PATOFISIOLOGI OBPI PATOFISIOLOGI OBPI


• Stretch, sobekan, kompressi dan avulsi dari
brachial plexus yang terjadi karena forceful
lateral deviation dari kepala dan bahu pada
waktu proses kelahiran.
• Studi sekarang mengatakan faktor penyebab
berasal dari intrinsic forces (intra uterine
contractions).

GAMBARAN KLINIS OBPI GAMBARAN KLINIS OBPI


Gambaran umum Erb’s Palsy
• Berkurangnya gerakan spontaneus pada bayi. • Tipe OBPI yang paling banyak terjadi.
• Gerakan refleks primitive yang asimetris seperti grasp reflex, moro reflex atau • Erb’s Palsy terjadi pada pleksus brakhialis atas (C5, C6).
asymmetric tonic neck reflex.
• Dihasilkan gerakan abduksi berlebihan pada bahu
• Bisa terlihat tanda inflamasi atau bekas trauma seperti fraktur atau dislokasi menyebabkan cidera tarikan pleksus brakhialis.
pada bahu.
• Manifestasi Erb’s Palsy shoulder adduksi dan internal
• Posisi dan gerakan bahu asimetrik, satu lengan bergerak lebih aktif rotasi, elbow ekstensi, lengan bawah pronasi dengan
dibandingkan dengan gerakan lengan sisi yang lesi. wrist dan jari-jari fleksi.
• Jika terjadi horher sindrom terlihat ptosis, miosis, enophthalmos, yang
menandakan ada trauma pada pleksus cervical atas. • Posisi ini biasa disebut dengan “waiter’s tip deformity”.
• Bada bagian belakang bisa terlihat winged scapula karena paralysis long • Prognosis pada kasus tipe ini seringkali dengan
thoracic nerve. prognosis baik.
• Bisa terjadi kelemahan diafragma satu sisi jika terjadi paralysis phrenic nerve.

2
26/01/2022

GAMBARAN KLINIS OBPI GAMBARAN KLINIS OBPI


Klumpke’s Palsy Total Plexus Palsy
• Cidera tipe ini terjadi pada seluruh bagian
• Klumpke’s Palsy, cidera pada pleksus brakhialis pleksus brakhialis C5 – C6 – C7 – C8 – T1).
bagian bawah (C8 – T1), cidera tipe ini jarang terjadi.
• Terjadi paralysis komplit pada semua fungsi
• Terjadi paralysis pada otot-otot instrinsik tangan motoric dan sensorik pada keseluruhan lengan
(nervus ulnaris dan medianus). dan tangan.
• Posisi deformitas: wrist posisi ekstensi – • Deformitas terlihat seperti “flaccid arm”.
hiperekstensi dari MCP – fleksi IP, posisi ini disebut
dengan “claw hand”. • Prognosis: pada kasus paralysis total ini
prognosis paling buruk.
• Prognosis pada kasus tipe ini walaupun gejala klinis
ringan tetapi prognosis kurang baik.

Associated Problems pada OBPI REVIEW STRUKTUR DAN FUNGSI


• Horner syndrome
PLEKSUS BRAKHIALIS
• Phrenic nerve paralysis
• Winged scapula
• Clavicular fracture/dislocation Winged scapula
Ptosis, miosis dan anhydrosis
• Shoulder injury/dislocation

phrenic nerve terkena bisa menyebabkan gangguan:


Fraktur klavikula kanan Dislokasi glenohumeral kiri ipsilateral diaphragmatic paralysis, penurunan
thoracic space,tidal volume dan vital capacity.

REVIEW STRUKTUR DAN FUNGSI REVIEW STRUKTUR DAN FUNGSI


PLEKSUS BRACHIALIS (MOTOR DISTRIBUTION) PLEKSUS BRACHIALIS (SENSORY DISTRIBUTION)

3
26/01/2022

PLEKSUS BRAKHIALIS DEGENERASI DAN REGENERASI SARAF TEPI


(Resume)

PLEKSUS BRACHIAL INJURY (Video) PEMERIKSAAN FISIOTERAPI


History Taking
• Riwayat keluarga dengan gangguan yang sama seperti saudara dan
keluarga lain.
• Riwayat prenatal, riwayat usia kehamilan >35 tahun, riwayat urutan
kehamilan, kehamilan dengan BMI tinggi, kehamilan dengan diabetes
mellitus.
• Riwayat perinatal, riwayat berat lahir (makrosomia ≥4000 gram), riwayat
persalinan lama, riwayat asfiksia, riwayat kesulitan lahir bahu (shoulder
dystocia), riwayat persalinan presentasi bokong, riwayat penggunaan alat
bantu mekanik seperti vacuum dan forceps, riwayat trauma bahu seperti
fraktur dan dislokasi.
• Riwayat postnatal, riwayat postur bahu dan lengan asimetris, riwayat
trauma setelah lahoir, riwayat perkembangan gerak setelah lahir.
• Riwayat pengobatan yang sudah dilakukan sebelumnya.

PEMERIKSAAN FISIOTERAPI PEMERIKSAAN FISIOTERAPI


Test & Measurement (Shoulder function)
System Review
• Sistem Muskuloskeletal
(Skrining simetri kepala, wajah, leher, gerakan bahu dan lengan, tanda inflamasi)
• Sistem Neurologis
(Skrining tonus otot, refleks, nervus kranial, keterlambatan perkembangan lain)
• Sistem Kardiorespirasi
(Skrinng ekspansi thoraks, gerakan kavikula, fungsi sirkulasi dan respirasi)
• Sistem Gastrointestinal
(Skrining tentang adanya refluks, posisi menyusui)
• Sistem Integumen
(Skiring warna kulit, bekas luka/trauma)
• Apakah ada temuan skrining yang memerlukan rujukan pada profesi
lainnya?

4
26/01/2022

PEMERIKSAAN FISIOTERAPI PEMERIKSAAN FISIOTERAPI


Test dan Pengukuran (Shoulder function) Test dan Pengukuran (Elbow function)

PEMERIKSAAN FISIOTERAPI PEMERIKSAAN FISIOTERAPI


Test dan Pengukuran (Hand function) Test dan Pengukuran (Fungsional)

PEMERIKSAAN FISIOTERAPI PEMERIKSAAN PENUNJANG


Test dan Pengukuran (Fungsional) Electrodiagnostic (EMG)
• Electromyograph/EMG merupakan alat untuk melalakukan pengukuran
kekuatan otot dalam bentuk arus kelistrikan yang dilahislakn dari kontraksi otot.
• Jenis EMG ada yang superficial (untuk otot superfisial) electrode dan
needleelectrode (untuk otot yang profunda)

5
26/01/2022

PEMERIKSAAN PENUNJANG PEMERIKSAAN PENUNJANG


Electrodiagnostic (NCV) X-Ray
• Nerve Conduction Velocity/NCV atau
disebut juga dengan Nerve Conduction
Study /NCS merupakan alat untuk
mengukur konduksi dari penampang saraf
perifer.
• NCV dipasang dengan dua electrode yang
dipasang pada bagian distal dan
proksimal saraf yang diukur. Fraktur klavikula kanan

• Hasil NCV bisa menunjukkan apakah


persentasi konduksi saraf apakah masih
baik atau tidak, NCV merupakan salah Dislokasi glenohumeral kiri
satu elektrodiagnostik sekaligus alat
prognostic pada gangguan saraf perifer. phrenic nerve terkena bisa menyebabkan gangguan:
ipsilateral diaphragmatic paralysis, penurunan
thoracic space,tidal volume dan vital capacity.

DIAGNOSIS – PROGNOSIS FISIOTERAPI DIAGNOSIS – PROGNOSIS FISIOTERAPI

DIAGNOSIS – PROGNOSIS FISIOTERAPI ALGORITMA INTERVENSI OBPI


• 0 – 3 bulan:
 Konservatif, Fisioterapi intensif dengan evaluasi tiap
bulan
 Jika terjadi peningkatan fungsi gerak, Fisioterapi
dilanjutkan
Jika tidak terjadi peningkatan fungsi gerak, konsulkan
untuk tindakan operatif
• 4 – 12 bulan:
 Tindakan operatif eksplorasi pleksus brakhialis
 Tindakan rekonstruksi primer dan lanjutkan program
Fisioterapi post operasi
Jika eksplorasi dan rekonstruksi primer terjadi
peningkatan fungsi gerak lanjutkan terapi konservatif
Fisioterapi
• > 12/18 bulan:
 Lebih dari 12/18 bulan tidak ada perbaikan fungsi gerak,
lakukan tindakan rekonstruksi sekunder.
Setelah tindakan rekonstruksi sekunder lanjutkan dengan
program Fisioterapi.

6
26/01/2022

INTERVENSI FISIOTERAPI INTERVENSI FISIOTERAPI


Posisioning dan Abduction Splint Passive ROM
• Setelah melewati fase akut dilakukan
• Pada fase akut/fase inflamasi lakukan tindakan passive ROM untuk memelihara
pengaturan posisi.
lingkup gerak persendian dan mencegah
• Posisioning: lengan tersangga dengan terjadinya pemendekan otot dan kekakuan
posisi shoulder abduksi ekternal rotasi,
elbow fleksi. sendi.
• Pertahankan dengan abduction splint. • Passive ROM dilakukan 2 – 3 kali sehari
• Jangan lakukan tindakan mobilisasi, dengan pengulangan gerak 10 x masing-
massaga dengan tekanan kuat di dan masing gerakan.
tindakan stretching pada area shoulder.
• Edukasi orangtua/pengasuh tentang cara • Edukasi orangtua/pengasuh tentang cara
perawatan bayi (memandikan, mengganti melakukan gerakan passive ROM di rumah.
pakaian, menggendong, menyusui, dll)

INTERVENSI FISIOTERAPI
INTERVENSI FISIOTERAPI Kinesiotape
Sensory Stimulation
• Kinesiotape dilakukan untuk melakukan
• Stimulasi orientasi gerakan dengan stimulasi fasilitasi gerakan yang lemah dan
visual dan audiori melakukan stabilisasi pada bahu.
• Stimulai taktil dan proprioseptif pada lengan • Stabilisasi dilakukan pada gerakan
dan tangan sisi yang lemah. scapula (winged scapula).
• Stimulasi vestibular dengan posisi telungkup • Fasilitasi dilakukan pada gerakan abduksi
shoulder (m.deltoideus).
untuk meningkatkan reaksi tegak dan
• Fasilitasi dilakukan pada gerakan ektensi
tumpuan lengan dan tangan. wrist dan finger (ektensor wrist dan
• Stimulasi aktif gerakan tangan untuk meraih ekstensor digitorum).
mainan ke depan dan ke samping. • Dilakukan berulang 2 x dalam 1 minggu
dilakukan 2 – 3 bulan.

INTERVENSI FISIOTERAPI INTERVENSI FISIOTERAPI


Functional Electrical Stimulation Modified Contraint Induced Movement Therapy/CIMT
• Waktu yang tepat melakukan tindakan • Modifikasi CIMT dilakukan pada anak yang
stimulasi elektrik masih kontroversi. sudah mampu mempertahankan duduk
• Sebaiknya dilakukan setelah dilakukan tegak dan belum terdapat
pemeriksaan elektrodiagnostik. kontraktur/deformitas menetap.
• Hasil elektrodiagnostik baik tidak • Menahan lengan dan tangan sisi yang sehat
diperlukan tindakan stimulasi elektrik. dengan splint dengan durasi minimal 6 jam
dalam sehari.
• Stimulasi elektrik dilakukan dengan • Melatih gerakan fungsional lengan dan
intensitas rendah dan intermiten tangan secara aktif sisi yang lemah dengan
mencegah terjadinya kontraksi tetanik. durasi minimal 1 jam dalam sehari.
• Dilakukan saat melakukan aktifitas yang • Latihan dilakukan intensif setiap hari
fungsional (Functional Electrical kombinasi dengan aktifitas permainan
Stimulation/FES)
• Orangtua/pengasuh dilatih melakukan
latihan ini di rumah.

7
26/01/2022

SURGICAL INTERVENTION REFERENSI:


• Abazi Nerimane, et al, Epidemiology Of Brachial Plexus Palsy In Newborns, Paediatrics Today 2014.
• Basant Saiid Hassan, et al, Systematic review of the effectiveness of Kinesio taping for children with brachial
plexus injury, Physiother Res Int. John Wiley & Sons, Ltd, 2019.
• Bialocerkowski Andrea Emmi, et al, Lack of effectiveness of primary conservative management for infants
with brachial plexus birth palsy, JBI Library of Systematic Reviews, 2009.
• Chan Chih-Ya g, et al, Massage-Induced Brachial Plexus Injury, Volume 95 Number 1 Physical Therapy,
American Physical Therapy Association, 2015.
• Coroneos CJ, Voineskos SH, Christakis MK, et al. Obstetrical brachial plexus injury (OBPI): Canada’s national
clinical practice guideline. BMJ Open 2017.
• Duff SV, DeMatteo C, Clinical Assessment of the Infant and Child Following Perinatal Brachial Plexus Injury,
Journal of Hand Therapy, El Servier, 2015.
• Eren Beyhan, et al, Modified constraint-induced movement therapy during hospitalization in children with
perinatal brachial plexus palsy: A randomized controlled trial, Journal of Hand Therapy, El Sevier, 2020.
• Fátima Frade, et al, Rehabilitation of Neonatal Brachial Plexus Palsy: Integrative Literature Review, J. Clin.
Med. 2019.
• Gad Elon, Obstetric Brachial Plexus Injury (OBPI): Is Functional Electrical Stimulation (FES) a Viable
Intervention Option, School of Medicine, Emeritus University of Maryland, Baltimore, USA, 2015.

REFERENSI:
• Julia A, et al, Surgical interventions for traumatic lesions of the brachial plexus: a retrospective study of 134
cases, J Neurosurg 103:614–621, 2005.
• Justice, D., Awori, J., et al, Use of Neuromuscular Electrical Stimulation in the Treatment of Neonatal Brachial
Plexus Palsy: A Literature Review. The Open Journal of Occupational Therapy, 2018.
• M. Shenaq Saleh, et al, Current Management of Obstetrical Brachial Plexus Injuries at Texas Children’s
Hospital Brachial Plexus Center and Baylor College of Medicine, Seminars in Plastic Surgery, Volume 19,
Number 1, 2005.
• Patricia O’Berry, et al, Obstetrical Brachial Plexus Palsy, Pediatric Rehabilitation Medicine, Children’s National
Health System, El Servier, 2017.
• Safoury A Yasser, et al, Postoperative physical therapy program for latissimus dorsi and teres major tendons
transfer to rotator cuff in children with obstetrical brachial plexus injury, European Journal of Physical and
Rehabilitation Medicine, 2017. Seminars in Perinatology, Volume 38, Issue 4, El Sevier, 2014.
• Susan K. Effgen, Meeting the Physical Therapy Needs of Children, 2nd ed. Philadelphia: F.A. Davis Co. 2013.
• Virginia Orozco, et al, A Systematic Review of the Electrodiagnostic Assessment of Neonatal Brachial Plexus,
Neurology and Neurobiology, Science Repository, 2020.
• Walsh Fleming Sharon, Treatment of a brachial plexus injury using kinesiotape and exercise, Physiotherapy
Theory and Practice, 26(7):490–496, 2010.
• Werner Julie M, et al, Constraint-induced movement therapy for children with neonatal brachial plexus
palsy: a randomized crossover trial, Developmental Medicine & Child Neurology, 2020. 46

Anda mungkin juga menyukai