Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN GAMBARAN WILAYAH

KEGIATAN PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS

DI PUSKESMAS SIWALANKERTO

TANGGAL : 20 SEPTEMBER S/D 02 OKTOBER 2021

Disusun oleh :

Kelompok 10

1. Rimazahrani Khairunnisa (P27824119038)


2. Talitha Rahma Nabila (P27824119044)
3. Destresa Nurul Rahmanda (P27824119007)
4. Dwi Endah Ayu Fitriana (P27824119009)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA

JURUSAN KEBIDANAN

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN SUTOMO SURABAYA

TAHUN 2021 / 2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya saya dapat
menyelesaikan Laporan Gambaran Wilayah Praktik Kebidnan Komunitas pada tanggal 20 September
2021 – 02 Oktober 2021

Dalam penyusunan laporan ini saya mendapat bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu tidak lupa saya ucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Astuti Setiyani, SST. M. Keb, selaku Kepala Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Surabaya.
2. Dwi Wahyu Wulan S,SST. M. Keb, selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan Sutomo Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Surabaya.
3. Rekawati S, A. Per.Pen, M.Kes., selaku pembimbing pendidikan Prodi DIII Kebidanan Sutomo
Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Surabaya.
4. Evi Yunita N.,M.Keb selaku pembimbing pendidikan Prodi DIII Kebidanan Sutomo Politeknik
Kesehatan Kementrian Kesehatan Surabaya.
5. Erma Tri Wahyuni, Amd.Keb, selaku pembimbing praktik
6. Seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih banyak kesalahan dan kekurangan.
Hal ini disebabkan terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang saya miliki. Oleh
karena itu saya mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan dalam pembuatan
laporan selanjutnya. Semoga laporan praktik kebidanan komunitas ini dapat bermanfaat bagi kami dan
pembaca.

Surabaya, 30 September 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebidanan Komunitas merupakan suatu bidang dalam kebidanan yang merupakan
perpaduan antara kebidanan dan kesehatan masyarakat serta mengutamakan pelayanan promotif,
preventif serta berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitative serta
menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga,kelompok masyarakat sebagai satu
kesatuan yang utuh melalui proses asuhan kebidananuntuk meningkatkan fungsi kehidupan
manusia secara optimal sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya. Berdasarkan pengertian
tersebut di atas,
Kegiatan Praktik Kebidanan Komunitas ini berbentuk kegiatan belajar proyek yang akan
memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan untuk melaksanakan praktik pada situasi
sebenarnya atau tatanan nyata di lapangan. Peserta didik diberi kesempatan menerapkan semua
mata ajaran yang pernah didapat di bangku kuliah.
Kompetensi kebidanan komunitas diharapkan akan tercapai di daerah binaan puskesmas
yang mempunyai permasalahan kesehatan, khususnya kesehatan ibu dan anak.Mahasiswa
diharapkan dapat menerapkan semua fungsi manajemen, pengorganisasian kepemimpinan, peran
serta masyarakat, komunikasi lintas program maupun lintas sektoral.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan dengan melibatkan peran serta
masyarakat dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak, KB serta kesehatan wanita sepanjang
daur kehidupan pada setiap tahap kegiatan dengan menggunakan manajemen kebidanan.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan praktik mahasiswa mampu :
1. Mengidentifikasi masalah kebidanan komunitas.
2. Melakukan upaya promotif dan preventif pelayanan kesehatan
3. Mengidentifikasi struktur masyarakat daerah setempat
4. Mengidentifikasi status kesehatan ibu dan anak
5. Menggambarkan keadaan wilayah kerja dengan daerah
6. Mengidentifikasi faktor penunjang KIA/KB diwilayah
7. Askeb pada sasaran KIA
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Mahasiswa
Sebagai proses pembelajaran dalam penerapan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama
perkuliahan dalam bentuk Laporan Gambaran Wilayah,dan memperluas wawasan dan
pengetahuan tentang asuhan kebidanan komunitas. Laporan Gambaran Wilayah ini diharapkan
dapat memberikan ilmu – ilmu baru dan pengalaman belajar dalama tatanan nyata yang nantinya
dapat diaplikasikan di dunia kerja.
1.3.2 Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai refrensi perpustakaan bagi institusi pendidikan dan merupakan masukan bagi
mahasiswa yang akan melakukan studi kasus selanjutnya tentang asuhan kebidanan komunitas
pada masalah KIA & KB. Dimana hasil asuhan ini dapat dijadikan sebagai data dasar untuk
bahan studi kasus selanjutnya.
1.3.3 Bagi Tempat Praktik
Asuhan ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi petugas dalam memberikan asuhan
dan pelayanan kesehatan secara optimal dan berkesinambungan dalam upaya meningkatkan
mutu pelayanan asuhan kebidanan di Puskesmas Siwalankerto
1.3.4 Bagi Masyarakat
Asuhan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi ibu hamil, ibu nifas,bayi, balita,pasangan Usia
Subur serta masyarakat aktif mencari informasi tentang kesehatan
1.4 Waktu Pelaksanaan
Sasaran : Sasaran KIA-KB Kelurahan Siwalankerto
Waktu : 20 September – 02 Oktober 2021
Tempat : Puskesmas Siwalankerto
1.5 Metode Pengumpulan Data
Dokumentasi yang sederhana akan tetapi mengandung semua unsur data dan langkah yang
dibutuhkan dalam asuhan kebidanan,jelas, dan logis.
1.6 Langkah kerja
1. Melakukan pengkajian masalah terkait KIA-KB yang ada di Kelurahan Siwalankerto dengan cara
pendekatan melalui phone selular
2. Membuat interpretasi data atas masalah yang sudah dikaji
3. Menentukan prioritas masalah dengan menggunakann metode USG ( Kriteria, skor dan
pembenaran) dari masalah tersebut.
4. Menentukan penyebab masalah menggunakan diagram Fishbone ( Man, Money, Method,
Material, Machine, Mother of Nature).
5. Merencanakan pemecahan masalah beserta tindak lanjut permasalahan
6. Pelaksanaan pemecahan masalah beserta tindak lanjut dari masalah tersebut.
BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi Kebidanan Komunitas


Kebidanan Komunitas adalah pelayanan kebidanan profesional yang ditujukan kepada
masyarakat dengan penekanan pada kelompok risiko tinggi dengan upaya mencapai derajat
kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan menjamin
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kebidanan.
Pelayanan Kebidanan Komunitas adalah upaya yang dilakukan bidan untuk pemecahan
terhadap masalah kesehatan ibu dan balita dalam keluarga di masyarakat. Pelayanan kebidanan
komunitas dilakukan diluar rumah sakit atau institusi. Kebidanan komunitas dapat juga merupakan
bagian atau kelanjutan dari pelayanan yang diberikan dirumah sakit dalam upaya menyelamatkan
ibu dan bayi dalam proses kelahiran. Bidan komunitas mempunyai pengetahuan yang luas dalam
segala aspek dalam kehamilan dan persalinan karena tugasnya adalah bersama-sama perempuan
sebagai partner untuk menerima secara positif pengalaman proses kehamilan dan persalinan, serta
mendukung keluarga agar dapat mengambil keputusan atau pilihan secara individual berdasarkan
informasi yang telah diberikan (Lusiana 2017).

2.2 Tujuan Kebidanan Komunitas

Tujuan kebidanan komunitas menurut (Lusiana 2017) mencakup tujuan umum dan tujuan
khusus berikut ini.

1. Tujuan umum
a. Meningkatkan kesehatan ibu dan anak, balita dalam keluarga sehingga terwujud
keluarga sehat sejahtera dalam komunitas tertentu
b. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah kebidanan
komunitas untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi masalah kebidanan komunitas
b. Melakukan upaya promotif dan preventif pelayanan kesehatan
c. Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat
d. Mengidentifikasi struktur masyarakat daerah setempat
e. Meningkatkan kemampuan individu/keluarga/masyarakat untuk melaksanakan askeb
dalam rangka mengatasi masalah
f. Tertanganinya kelainan resiko tinggi/rawan yang perlu pembinaan dan pelayanan
kebidanan
g. Tertanganinya kasus kebidanan dirumah
h. Tertanganinya tidak lanjut kasus kebidanan dan rujukan
i. Mengidentifikasi status kesehatan ibu dan anak
j. Pelayanan KIA/KB/imunisasi
k. Menggambarkan keadaan wilayah kerja dengan daerah
l. Mengidentifikasi faktor penunjang KIA/KB diwilayah
m. Bimbingan pada kader posyandu/kesehatan/dukun bayi
n. Mengidentifikasikan kerjasama LP/LS
o. Kunjungan rumah
p. Penyuluhan laporan dan seminar dan evaluasi
q. Askeb pada sasaran KIA

2.3 Metode USG

Metode USG yang terdiri dari Urgency, Seriousness, Growth (USG) adalah salah satu alat untuk
menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkat
urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1 – 5 atau 1 – 10. Isu
yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas (Kusnadi 2018). Untuk lebih jelasnya,
dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Urgency

Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia dan
seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu
tadi. Urgency dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.

2. Seriousness

Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan
penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan
masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa
dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih
serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri. Seriousness dilihat dari
dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, dan
membahayakan sistem atau tidak.

3. Growth

Seberapa kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan masalah


penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan.

2.4 Metode Diagram Fishbone

Fishbone diagram sering disebut Cause and Effect diagram adalah sebuah diagram yang
menyerupai tulang ikan yang dapat menunjukkan sebab akibat dari suatu permasalahan.
Fishbone diagram digunakan ketika ingin mengidentifikasi kemungkinan penyebab masalah dan
terutama ketika sebuah team cenderung jatuh berpikir pada rutinitas. Faktor-faktor yang menjadi
penyebab utama yang mempengaruhi kualitas pada fishbone diagram terdiri dari 6M yaitu
machine (mesin), man (manusia), method (metode), material (bahan produksi), Mother
Nature(Lingkungan) dan Money (biaya). Faktor-faktor tersebut berguna untuk mengelompokkan
jenis akar permasalahan ke dalam sebuah kategori (Amrin 2018).

Diagram Fishbone pada gambar menunjukkan faktor-faktor yang mengakibatkan sebuah


masalah. Enam buah faktor yakni 6M dituliskan pada bagian tulang dari pada diagram tulang
ikan dan permasalahan yang ingin diketahui penyebabnya terletak pada bagian kepala ikan.
Setiap faktor pada tulang memiliki akar permasalahannya masing-masing, melalui Fishbone
diagram maka akar-akar permasalahan dengan mudah untuk diketahui. Berikut ini langkah-
langkah untuk membuat Fishbone:

1. Tulis permasalahan utama pada bagian kanan (kepala ikan). Gambar garis panah dari kiri
ke kanan mengarah ke permasalahan.
2. Identifikasi semua kategori utama penyebab masalah mulai dari man, method, machine,
material, measurement, dan environtment.
3. Gunakan panah yang lebih kecil untuk menjelaskan akar permasalahan sehingga menjadi
lebih detail.
4. Ulangi langkah nomor 3 berulang-ulang sehingga menemukan akar permasalahan yang
paling mendasar
BAB 3

ANALISIS MASALAH KIA DI KOMUNITAS

3.1. Peta Wilayah


a. Gambaran Peta Wilayah
b. Keterangan Peta
3.2. Data KIA-KB
a. Data Ibu Hamil

No. RW Jumlah
1. 01 20
2. 02 34
3. 03 18
4. 04 5
5. 05 38
6. 06 33
Total Keseluruhan 144

b. Data Nifas

Jumlah ibu nifas : 133

c. Data Neonatus

Jumlah neonatus : 133

d. Data Bayi

No. RW Jumlah
1. 01 27
2. 02 25
3. 03 18
4. 04 3
5. 05 39
6. 06 33
Total Keseluruhan 144

e. Data Balita

No. RW Jumlah
1. 01 21
2. 02 13
3. 03 20
4. 04 3
5. 05 32
6. 06 21
Total Keseluruhan 110

f. Data Pasangan Usia Subur (PUS)

Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) : 45

3.3. Pengkajian Lembaga Desa/Wilayah


a. Diagram Venn

PKK

Masyarakat
Kelurahan
Pemerintah Posyandu
Siwalankerto
Kelurahan

Puskesmas

b. Analisis Hubungan Lembaga Desa

1. Puskesmas dan pemerintah desa saling berhubungan untuk membuat rencana dan kebijakan terkait
kesehatan ibu dan anak di kelurahan Siwalankerto
2. Masyarakat juga turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan PKK, dan juga turut andil dalam memberi saran,
aspirasi dan kritik terhadap pembangunan desa terkait kesehatan ibu dan anak
3. Dampak positif dari adanya PKK dan posyandu yaitu dapat meningkatkan kesejahteraan warga dan juga
dapat menyalurkan aspirasi dan pengetahuan melalui penyuluhan dan lain lain
4. Dampak positif dari hubungan dalam kelembagaan di Kelurahan Siwalankerto adalah mengatur arahan
pengembangan rencana dalam segala sektor yang bersangkutan dalam kelurahan Siwalankerto
BAB 4

PEMBAHASAN

4.1. Pengkajian
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan selama 2 minggu di POLI KIA-KB Puskesmas
Siwalankerto maka didapatkan beberapa masalah mengenai kesehatan Ibu dan Anak serta
kesehatan reproduksi, diantaranya :
1. Dari beberapa Pasangan Usia Subur (PUS) yang memeriksakan kehamilannya di
Puskesmas Siwalankerto diantaranya ada yang memiliki anak dengan jarak terlalu dekat
karena tidak melaksanakan program KB dengan alasan yang bermacam-macam seperti
kurang tau pentingnya KB dan resiko hamil dengan jarak terlalu dekat, serta banyak keluhan
yang dirasakan selama menggunakan KB sehingga tidak pernah melaksanakan program
KB lagi
2. Pada kunjungan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Siwalankerto didapatkan hasil
bahwasanya ada beberapa ibu hamil yang tidak bersedia mengonsumsi tablet fe dengan
alasan keluhan efek sampingnya yaitu mual dan pusing, ketidaktahuan pentingnya tablet fe
bagi kehamilan dan janinnya, dan pandangan negative mengonsumsi tablet fe.
3. Didapati beberapa balita saat imunisasi di Puskesmas Siwalankerto dan kunjungan rumah
warga yang berat badan nya termasuk kedalam kategori kurus karena susah makan, tidak
mau minum susu formula, tidak mendapat ASI Eksklusif sewaktu bayi dan faktor ekonomi
keluarga yang kurang mampu.

Kemudian dari beberapa masalah tersebut ditentukan 1 masalah yang paling prioritas
menggunakan metode USG dan mencari akar permasalan menggunakan metode diagram
fishbone. Dari metode tersebut selanjutnya dapat dirumuskan alternatif pemecahan masalah.

4.2. Interpretasi Data


Setelah dilakukan pembobotan pada semua rumusan masalah maka didapatkan 3 prioritas
masalah sebagai berikut :
1. PUS Tidak Melaksanakan Program KB
2. Ibu Hamil Yang Tidak Mengonsumsi Tablet Fe
3. Balita Dengan Berat Badan Dibawah Garis Normal
4.3. Merumuskan Masalah
a. Menentukan Prioritas Masalah Menggunakan Metode USG
No Masalah Urgency Seriousness Growth Total Peringkat
1 PUS tidak 4 3 4 11 3
melaksanakan
program KB
2 Ibu hamil yang tidak 5 5 5 15 1
mengonsumsi tablet
Fe
3 Balita dengan berat 4 4 5 14 2
badan dibawah garis
normal

Keterangan skala :
1 : Sangat Kecil
2 : Kecil
3 : Sedang
4 : Besar
5 : Sangat Besar
b. Menemukan Penyebab Masalah Menggunakan Diagram Fishbone

MAN METHOD MATERIAL

- Nakes kurang
menekankan - Waktu - Kualitas
konsumsi konsumsi tablet
tablet FE yang FE tidak
kurang layak
- Ibu merasa
mual setelah tepat
konsumsi
tablet FE
- Keluarga tidak
mengingatkan
ibu untuk
konsumsi Ibu hamil yang
tablet FE tidak
mengonsumsi
tablet Fe

- Distribusi
tablet FE - Pandangan - Ibu tidak
kurang buruk memiliki
merata minum biaya
tablet FE transport
untuk
periksa ANC

MACHINE MOTHER OF MONEY


NATURE

c. Alternatif Pemecahan Masalah


Berikut merupakan alternatif pemecahan masalah
NO PENYEBAB MASALAH ALTERANTIF PEMECAHAN MASALAH
1 Nakes kurang menekankan Setiap nakes yang melakukan pemeriksaan
konsumsi tablet FE pada ibu hamil
ANC pada ibu hamil hendaknya rutin
mengingatkan ibu hamil untuk selalu
mengonsumsi tablet Fe yang diberikan
2 Ibu merasa mual setelah konsumsi Memberikan konseling waktu yang tepat
tablet FE
untuk mengonsumsi tablet Fe yaitu pada
malam hari sebelum tidur
3 Keluarga tidak mengingatkan ibu Nakes hendaknya memberikan KIE
untuk konsumsi tablet FE
mengenai pentingnya peran keluarga dalam
mendukung ibu selama kehamilan.
Khususnya dengan mengingatkan ibu untuk
mengonsumsi tablet Fe
4 Waktu konsumsi yang kurang tepat Memberikan konseling waktu yang tepat
untuk mengonsumsi tablet Fe yaitu pada
malam hari sebelum tidur
5 Kualitas tablet Fe tidak layak Hendaknya nakes selalu mengecek kualitas
dan kelayakan tablet Fe yang diberikan
oleh distributor
6 Distribusi tablet FE kurang merata

7 Pandangan buruk minum tablet FE Memberikan penjelasan mengenai


pentingnya tablet Fe bagi kesehatan ibu
dan janin serta dampak negatif jika tidak
dikonsumsi
8 Ibu tidak memiliki biaya transport Nakes sebaiknya berkoordinasi dengan
untuk periksa ANC kader setempat dengan tujuan mencari
bantuan transport ibu untuk datang ke
faskes terdekat

4.4. Perencanaan

No Perencanaan Sasaran Waktu Indikator


keberhasilan
1 Mengkaji, merumuskan, dan Anggota 27 September Anggota kelompok dapat
menetapkan prioritas masalah KIA- Kelompok 2021 menentukan 1 masalah
KB dan Kespro yang ada di wilayah 10 yang akan dibahas dalam
Puskesmas Siwalankerto Laporan Wilayah Praktik
Komunitas
2 Menentukan alternatif pemecahan Anggota 28 September Anggota kelompok dapat
masalah KIA-KB dan Kespro yang Kelompok 2021 menentukan alternatif
ada di wilayah Puskesmas 10 pemecahan masalah
Siwalankerto

3 Konsultasi Laporan Gambaran Bidan 29 September Masalah yang diangkat


Wilayah Praktik Komunitas Koordinator 2021 dalam laporan wilayah
dengan disetujui oleh Bidan
seluruh Koordinator dan
anggota selanjutnya
kelompok diperbolehkan melakukan
10 penyuluhan mengenai
masalah tersebut
4 Melakukan penyuluhan mengenai Klien ANC 30 Klien ANC POLI KIA-KB
masalah prioritas yang diangkat POLI KIA-KB September Puskesmas Siwalankerto
Puskesmas 2021 mampu memahami isi
Siwalankerto penyuluhan yang
disampaikan, ditandai
dengan klien mampu
menjelaskan kembali dan
menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh
narasumber

4.5. Pelaksanaan
Masalah Kesehatan Ibu Hamil yang tidak mengonsumsi tablet FE secara rutin
Pemecahan Masalah 1. Setiap nakes yang melakukan pemeriksaan ANC pada ibu
hamil hendaknya rutin mengingatkan ibu hamil untuk selalu
mengonsumsi tablet Fe yang diberikan
2. Memberikan konseling waktu yang tepat untuk
mengonsumsi tablet Fe yaitu pada malam hari sebelum
tidur
3. Nakes hendaknya memberikan KIE mengenai pentingnya
peran keluarga dalam mendukung ibu selama kehamilan.
Khususnya dengan mengingatkan ibu untuk mengonsumsi
tablet Fe
4. Memberikan konseling waktu yang tepat untuk
mengonsumsi tablet Fe yaitu pada malam hari sebelum
tidur
5. Hendaknya nakes selalu mengecek kualitas dan kelayakan
tablet Fe yang diberikan oleh distributor
6. Memberikan penjelasan mengenai pentingnya tablet Fe
bagi kesehatan ibu dan janin serta dampak negatif jika
tidak dikonsumsi
7. Nakes sebaiknya berkoordinasi dengan kader setempat
dengan tujuan mencari bantuan transport ibu untuk datang
ke faskes terdekat
Waktu Pelaksanaan Kamis, 30 September 2021
Tindak Lanjut Melakukan penyuluhan mengenai pentingnya konsumsi tablet
FE bagi setiap ibu hamil dan melakukan tanya jawab untuk
mengetahui pemahaman ibu hamil mengenai materi yang
disampaikan
Peserta Klien ANC POLI KIA-KB Puskesmas Siwalankerto

4.6. Evaluasi

Anggota kelompok melakukan evaluasi setelah penyuluhan selesai dilaksanakan.


Indikator keberhasilan dapat dilihat dari respon audien (Klien ANC POLI KIA-KB di Puskesmas
Siwalankerto) mengenai pemahaman materi yang telah disampaikan. Disamping itu perlu
dilakukan pemantauan pada keluarga binaan tiap anggota kelompok khususnya keluarga
dengan ibu hamil agar mereka rutin mengonsumsi tablet FE dan tentunya dengan cara yang
tepat.
BAB 5

PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Setelah dilakukan praktik kebidanan komunitas di Puskesmas Siwalankerto dengan
mengamati daerah wilayah sekitar kelurahan Siwalankerto dapat simpulkan bahwa setiap
mahasiswa mampu melakukan setiap tahap kegiatan dan dapat disimpulkan :
1. Mahasiswa mampu menjalankan peran dan tanggung jawabnya sebagai bidan
komunitas dengan melaksanakan pengkajian situasi kesehatan di Puskesmas Siwalankerto
2. Mahasiswa mampu menjelaskan proses kegiatan bidan di masyarakat dengan
menemukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan penyebabnya, seperti masalah
yang kami ambil yaitu ibu hamil yang tidak ingin mengkonsumsi tablet Fe kemudian dapat
menemukan solusi dari setiap masalah yang ditemukan bersama masyarakat.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai program yang berhubungan dengan
kesehatan ibu dan anak di komunitas melalui penyuluhan dan sosialisasi kepada
masyarakat seperti program kesehatan pada ibu dan anak beserta kesehatan reproduksi.

5.2. Saran
5.2.1. Saran Bagi Puskesmas Siwalankerto
Diharapkan Puskesmas Siwalankerto dapat mempertahankan dan meningkatkan
pelayanan KIA-KB agar masalah yang terjadi di wilayah dapat teratasi dengan baik.

5.2.2. Saran Bagi Institusi Pendidikan


Diharapkan Laporan Wilayah ini dapat digunakan sebagai referensi di Perpustakaan
Kebidanan Sutomo khususnya untuk mahasiswa prodi D3 Kebidanan Sutomo yang akan
menyusun Laporan Wilayah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Amrin. 2018. "MITRA KESMAS." Desember 08. Accessed September 26, 2021.
https://eriskusnadi.com/2011/12/24/fishbone-diagram-dan-langkah-langkah-pembuatannya/.

Kusnadi, Eris. 2018. "Blog Eris." Desember 24. Accessed September 26, 2021.
https://www.mitrakesmas.com/2018/12/metode-usg-untuk-prioritas-masalah.html.

Lusiana. 2017. BUKU AJAR KEBIDANAN KOMUNITAS. Padang: CV. Rumahkayu Pustaka Utama .

Anda mungkin juga menyukai