Revisi 2 Laporan PNC Rimazahrani
Revisi 2 Laporan PNC Rimazahrani
Disusun oleh :
Rimazahrani Khairunnisa
P27824119038
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga
Penulis dapat menyelesaikan “Asuhan Kebidanan Pada Ny. N P30003 1 hari Post Partum Fisiologis Di
Puskesmas Siwalankerto Wilayah Kota Surabaya”. Dalam penyusunan laporan ini penulis mendapat
bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu tidak lupa penulis mengucapkan
banyak terimakasih kepada:
1. drg. Bambang Hadi Sugito, M.Kes. selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan
Surabaya
2. Astuti Setiyani, SST. M. Keb. selaku Kepala Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Surabaya.
3. Dwi Wahyu Wulan S,SST. M. Keb. selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan Sutomo Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya.
4. Rekawati Susilaningrum, A.Per.Pen., M.Kes. selaku pembimbing pendidikan Prodi DIII Kebidanan
Sutomo Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Surabaya.
5. Evi Yunita Nugrahini, M.Keb. selaku pembimbing pendidikan Prodi DIII Kebidanan Sutomo
Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Surabaya.
6. Bidan Erma Tri Wahyuni, Amd.Keb selaku pembimbing lahan
7. Seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan komprehensif ini masih banyak kesalahan
dan kekurangan. Hal ini disebabkan terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang
penulis miliki. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan
kesempurnaan dalam pembuatan laporan selanjutnya. Semoga laporan praktik klinik ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
COVER …………………………………………………………………………………………………………… 1
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................................................... 2
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………...……………..4
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................................. 5
1.2 Tujuan .............................................................................................................................................. 5
1.3 Pelaksanaan .................................................................................................................................... 6
1.4 Sistematika Penulisan ....................................................................................................................
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masa nifas merupakan masa yang rawan bagi ibu, sekitar 60% kematian ibu terjadi
setelah melahirkan dan hampir 50% dari kematian pada masa nifas terjadi pada 24 jam
pertama setelah melahirkan, diantaranya disebabkan oleh adanya komplikasi pada masa
nifas Tidak sedikit pula para ibu nifas yang kerap kali mengalami dampak dari masa nifas
yaitu seperti anemia yang disebabkan oleh perdarahan hebat, depresi masa nifas dimana
perubahan hormone mempengaruhi perilaku sang ibu, dan infeksi pada masa nifas
(Sulfianti, 2021)
Perdarahan pasca persalinan selama ini merupakan penyebab dari kematian ibu,
namun dengan bertambahnya persedian darah dan rujukan maka infeksi menjadi lebih
menonjol sebagai penyebab kematian dan morbiditas ibu. Selain infeksi pada ibu nifas
masih ada beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada masa nifas yaitu infeksi saluran
kemih, metritis, bendungan payudara, infeksi payudara, abses payudara, infeksi luka
perineum dan luka abdomen. Menyusui juga dapat menjadi cara mencegah terjadinya
perdarahan pasca persalinan mengurangi prevalensi anemia defisiensi besi Negara
berkembang seperti Indonesia menganggap masa nifas merupakan masa yang kritis bagi
ibu setelah melahirkan. Tingginya kematian ibu nifas merupakan masalah yang komlpeks
yang sulit diatasi. AKI sebagai pengukuran untuk menilai keadaan pelayanan obstretri
disuatu negara. Bila AKI masih tinggi berarti pelayanan obstretri masih buruk, sehingga
memerlukan perbaikan (Dewi, 2021).
1.2 Tujuan
1. Melakukan pengkajian data subjektif dan objektif pada ibu nifas fisiologis
5
6
1.3. Pelaksanaan
Pelaksanaan asuhan kebidanan nifas fisiologis ini dilakukan pada Praktik Klinik Kebidanan
2 tanggal 6 Oktober 2021 di Puskesmas Siwalankerto.
Pada bab III yaitu tinjauan kasus terdiri dari pengkajian data subjektif dan objektif,
analisa dan penatalaksanaan sesuai kaidah SOAP.
Kemudian ada bab IV yaitu kesimpulan dari asuhan yang telah dilakukan. Kemudian
selanjutnya daftar pustaka, Bagian ini memuat daftar literatur ilmiah yang telah ditelaah dan
dijadikan rujukan dalam penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas atau
puerperium dimulai sejak 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu
(Tonasih, 2020).
Setelah bayi lahir, uterus mengalami kontraksi dan retraksi sehingga dapat
menutup pembuluh darah besar yang menjadi bekas implantasi plasenta, otot rahim
membentuk anyaman sehingga pembuluh darah tertutup sempurna dan terhindar dari
persarahan post partum (Sulfianti, 2021)
7
8
Setelah janin dilahirkan fundus uteri kira-kira setinggi pusat, segera setelah
plasenta lahir, tinggi fundus uteri ± 2 jari dibawah pusat. Pada hari ke 5 post partum
uterus kurang lebih setinggi 7 cm diatas simfisis dan beratnya ± 500 gram dan
setalah 12 hari uterus tidak dapat diraba lagi di atas simfisis dan beratnya menjadi
300 gram, setelah 6 minggu post partum, berat uterus menjadi 40 – 60 gram
Terjadi robekan perineum hampir pada semua persalinan pertama dan tidak
jarang juga pada persalinan berikutnya. Robekan perineum umumnya terjadi di
garis tengah dan bisa menjadi luas apabila kepala janin lahir terlalu cepat,
sudut arkus pubis lebih kecil daripada biasa, kepala janin melewati pintu bawah
panggul dengan ukuran yang lebih besar dan pada sirkumfarensia suboksipito
bregmatika. Bila ada laserasi jalan lahir atau luka bekas episiotomi (penyayatan
mulut serambi kemaluan untuk mempermudah kelahiran bayi) lakukanlah
penjahitan dan perawatan dengan baik (Pitriani, 2014).
5. Lochea
Ada beberapa jenis lochea, menurut (Dewi, 2021) :
a. Lochea Rubra ( Cruenta)
Lochea ini berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel- sel darah
desidua (Desidua yakni selaput tenar rahim dalam keadaan hamil), venix
caseosa (yakni palit bayi, zat seperti salep terdiri atas palit atau semacam
noda dan sel-sel epitel yang mnyelimuti kulit janin), lanugo (yakni bulu
halus pada anak yang baru lahir), dan mekonium (yakni isi usus janin
cukup bulan yang terdiri atas getah kelenjar usus dan air ketuban
berwarna hijau).
b. Lochea Sanguinolenta
Warnanya merah kuning berisi darah dan lendir. Ini terjadi pada hari ke
3-7 pasca persalinan.
c. Lochea Serosa
Berwarna kuning dan cairan ini tidak berdarah lagi, pada hari ke 7-14
pasca persalinan.
d. Lochea Alba
Cairan putih yang terjadinya pada hari setelah 2 minggu.
e. Lochea Purulenta
Ini terjadi karena infeksi, keluarnya cairan seperti nanah berbau busuk.
f. Locheostasis
Lochea yang tidak lancar keluarnya.
10
6. Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi pada ibu menyusui dimulai rata rata 12 minggu sampai 18 minggu
post partum. Menstruasi pada ibu post partum tergantung dari hormon prolaktin.
Apabila ibu tidak menyusui menstruasi mulai pada minggu ke 6 s.d. minggu ke 8.
Menstruasi mungkin tidak terlambat, dibutuhkan salah satu jenis kontrasepsi untuk
mencegah kehamilan.
Biasanya ibu mengalami konstipasi setelah melahirkan anak. Hal ini disebabkan
karena pada waktu melahirkan alat pencernaan mendapat tekanan yang
menyebabkan kolon menjadi kosong, pengeluaran cairan yang berlebihan pada
11
9. Sistem Perkemihan
Saluran kencing kembali normal dalam waktu 2 sampai 8 minggu, tergantung
pada keadaan/status sebelum persalinan, Lamanya partus kalla II yang dilalui,
Besarnya tekanan kepala yang menekan pada saat persalinan (Sulfianti, 2021)
6) Pekerjaan
Data ini menggambarkan tingkat sosial ekonomi, pola sosial bidaya, dan data
pendukung dalam menentukan pola komunikasi yang akan dipilih selama asuhan.
7) Alamat
Untuk mengetahui tempat tinggal serta mempermudah pemantauan.
b. Keluhan Utama
Persoalan yang dirasakan pada ibu nifas adalah rasa nyeri pada jalan lahir, nyeri ulu
hati, konstipasi, kaki bengkak, nyeri perut setelah lahir, payudara membesar, nyeri tekan
pada payudara dan puting susu, puting susu pecah- pecah, keringat berlebih serta rasa
1) Aktivitas
Dalam 2 jam setelah bersalin ibu harus sudah melakukan mobilisasai secara bertahap
yaitu dilakukan dengan miring kanan atau kiri terlebih dahulu, kemudian duduk dan
berangsur-angsur berdiri dan jalan.
2) Nutrisi
Diet yang diberikan harus bermutu, bergizi tinggi, tinggi protein, dan banyak
mengandung cairan. Ibu yang menyusui harus memenuhi kebutuhan gizi dengan
mengkonsumsi tambahan ± 500 kalori perhari, Makan dengan diet berimbang untuk
mendapatkan protein, mineral, vitamin yang cukup untuk eliminasi
3)Miksi
Miksi disebut normal bila dapat buang air kecil spontan setiap 3-4 jam. Ibu
diusahakan dapat buang air kecil sendiri, bila tidak dilakukan tindakan :
Dirangsang dengan mengalirkan kran di dekat klien
Mengompres air hangat diatas simpisis
Bila tidak berhasil dengan cara diatas maka dilakukan kateterisasi.
4)Defekasi
Dalam enam jam ibu nifas harus sudah bisa BAK, dan kebanyakan ibu dapat melakukan
BAK spontan dalam 8 jam setelah persalinan. BAB akan biasa setelah sehari, kecuali
14
5) Personal hygiene
Ibu nifas dianjurkan untuk membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air,
mengganti pembalut tiap kali mandi dan BAK/BAB, paling tidak dalam waktu 3-4 jam
ganti pembalut, mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum menyentuh daerah
kelamin, tidak sering menyentuh luka episiotomy dan laserasi (Sulfianti, 2021)
6) Seksual
Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah berhenti
dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya ke dalam vagina tanpa nyeri.
2. Data Objektif
a. Pemeriksaan Umum
a) Tekanan Darah
tekanan darah sistolik dan diastolik kemudian kembali secara spontan setelah
b) Nadi
Perubahan suhu secara fisiologis terjadi pada masa segera setelah persalinan,
yaitu terdapat sedikit kenaikan suhu tubuh pada kisaran 0,2-0,5°C, dikarenakan
aktivitas metabolisme yang meningkat saat persalinan, dan kebutuhan kalori yang
meningkat saat persalinan. Perubahan suhu tubuh berada pada kisaran 36,5°C-
37,5°C.
15
c) Suhu
Frekuensi nadi ibu secara fisiologis pada kisaran 60-80 kali permenit. Denyut nadi
yang meningkat selama persalinan akhir, kembali normal setelah beberapa jam
d) Pernafasan
Nilai normal 16-24 x/menit. Pada umumnya respirasi lambat atau bahkan normal
karena ibu dalam keadaan pemulihan atau dalam kondisi istirahat. Bila adarespirasi
cepat postpartum (>30 x/menit), mungkin karena adanya tanda – tanda syok
(Tonasih, 2020)
b. Pemeriksaan Fisik
1) Muka
Normalnya tidak ditemui edema pada muka. Bila ada edema/pembengkakan pada
muka harus diwaspadai adanya tanda pre eklampsia postpartum (Sulfianti, 2021)
2) Mata
3) Mulut
4) Payudara
Payudara akan menjadi lebih besar, lebih kenceng dan ada nyeri tekan sebagai
5) abdomen
Kontraksi uterus baik, konsistensi keras, TFU sesuai dengan involusi uterus
(Sofian, 2012), kandung kemih harus kosong dalam waktu 6 jam postpartum
6) Genetalia
Jika terdapat laserasi, keadaan laserasi baik, tidak ada infeksi Ecymosis atau
16
perdarahan bawah kulit, Edema atau bengkak, Discharge atau perubahan lochea,
Approximation atau pertautan jaringan)), mengeluarkan lochea sesuai dengan
proses involusi, tidak mengalami perdarahan > 500 cc selama masa nifas
(Marliandiani, 2015).
Diagnosa
Masalah
ASI eksklusif, KB, gizi, tanda bahaya, senam, serta masalah menyusui (Sulfianti,
2021).
Kebutuhan
Kebutuhan nutrisi dan cairan, ambulasi, eliminasi, kebersihan diri, istirahat dan
Menurut (Pitriani, 2014), masalah potensial yang mungkin terjadi pada ibu nifas
diantaranya :
Perdarahan postpartum
Sub-involusi Uterus
Mastitis
berikut adalah beberapa kondisi yang sering ditemui pada pasien nifas dan sangat perlu
17
melahirkan
jahitan membuka
Anjurkan untuk kencing sedini mungkin dan damping ke kamar mandi jika
Anjurkan pasien untuk memperbanyak minum air putih serta makan sayuran
dan buah
2.2.5. Perencanaan
Rencana asuhan menyeluruh pada masa postpartum yang dapat dilakukan antaralain
18
keadaanya.
4) Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang mencegah perdarahan masa nifas
5) Fasilitasi ibu dan bayinya untuk rooming in dan mengajarkan cara menyusui yang
benar
bayi dan cara menyusui yang benar akan mencegah terjadinya lecet pada putting
susu
a. Nutrisi
b. Personal HygieneIstirahat
c. Perawatan Payudara
1) Observasi tanda-tanda vital, kontraksi uterus, tinggi fundus uteri dan pengeluaran
lochea
fundus dibawah umbulicus, tidak ada perdarahan abnormal dan lochea tidak berbau.
Rasional : Memastikan ibu mendapatkan cukup cairan pada ibu menyusui pada
3) Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya dan membantu ibu untuk membiasakan
4) Berikan KIE tentang asuhan pada bayi, perawatan tali pusat, menjaga bayitetap
tinggi protein dan serat, istirahat yang cukup, saat bayi tidur ibu juga istirahat
1) Observasi tanda-tanda vital, kontaksi uterus, tinggi fundus uteri dan pengeluaran
lochea.
20
baik, fundus dibawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal dan lochea tidak
berbau
2) Berikan konseling ibu untuk memenuhi kebutuhan cairan pada ibu menyusui
Rasional : Memastikan ibu mendapatkan cukup cairan pada ibu menyusui pada
3) Anjurkan ibu ntuk menyusui bayinya dan membantu ibu untuk membiasakan
tandapenyulit
4) Berikan KIE tentang asuhan pada bayi, perawatan tali pusat, menjaga bayi tetap
yangtinggi protein dan serat, istirahat yang cukup, saat bayi tidur ibu juga istirahat
2.2.6. Pelaksanaan
Tahap ini dilakukan dengan melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara menyeluruh
yang dibatasi oleh standard asuhan kebidanan pada masa postpartum (Sulfianti, 2021).
2.2.7. Evaluasi
Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang diberikan, ulangi kembali proses manajemen
dengan benar terhadap setiap aspek asuhan yang sudah dilaksanakan tapi belum efektif atau
TINJAUAN KASUS
22
23
5. RIWAYAT PERSALINAN
Ibu bersalin pada tanggal 5 Oktober 2021 , pukul 17.50 WIB, terdapat robekan
perineum derajat 2 (mukosa vagina, kulit perineum, otot perineum), Bayi lahir
Perempuan. Berat badan 3000 gr. Panjang badan 49 cm. Tidak ada kelainan
kongenital
Suhu : 36,5 C
Nadi : 80x/menit
Respirasi : 20x/menit
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala dan wajah : Rambut bersih, tidak ada kelainan, wajah tidak pucat, tidak
oedem, tidak ada cloasma gravidarum, konjungtiva merah
muda, sclera putih
Mulut dan gigi : tidak ada cariies gigi dan tidak pucat
25
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tyroid, parotis dan vena
jugularis
Ekstremitas
3. Pemeriksaan Penunjang
Swab antigen tgl 5 Oktober 2021 : Negatif
3.3. ANALISA
P3003 1 Hari Post Partum Fisiologis
3.4. PENATALAKSANAAN
1. Melakukan observasi pemeriksaan fisik, tanda – tanda vital dan menjelaskan
bahwa hasil pemeriksaan normal serta nyeri pada jahitan yang ibu alami
merupakan kondisi yang normal
Evaluasi : ibu memahami bahwa hasil pemeriksaan dan keluhannya merupakan hal
yang normal
2. Memberikan KIE pada Ibu tentang pentingnya menjaga personal hygiene selama
masa nifas, utamanya perawatan perineum yang saat ini masih terasa nyeri
Evaluasi : Ibu memahami dan mampu menjelaskan kembali mengenai cara
menjaga personal hygiene selama masa nifas
26
3. Memberikan KIE tentang Nutrisi dan Istirahat yang cukup kepada Ibu untuk
mempercepat pemulihan pada masa nifas
Evaluasi : Ibu memahami dan mampu menjelaskan kembali mengenai nutrisi dan
istirahat yang cukup selama nifas
4. Mendampingi Ibu dan memberikan KIE tentang mobilisasi selama masa nifas
Evaluasi : Ibu memahami dan mampu menjelaskan kembali mengenai mobilisasi
selama masa nifas
5. Mendampingi Ibu dalam proses menyusui dan memberikan KIE tentang pentingnya
ASI Eksklusif
Evaluasi : Ibu mampu menyusui bayinya dengan benar dan memahami serta
mampu menjelaskan kembali tentang pentingnya ASI Eksklusif
SIMPULAN
Asuhan kebidanan pada Ny. N dengan Post Partum 1 hari dilakukan dengan teknik pendekatan
manajemen asuhan kebidanan yang dimulai dari pengkajian dan analisa data dasar, pada langkah ini
dilakukan pengkajian dengan pengumpulan semua data yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan
klien secara lengkap, mulai dari anamnesis riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang dan keterangan tambahan yang menyangkut atau yang berhubungan dengan kondisi klien.
1. Diagnosa Asuhan Kebidanan nifas fisiologis ditegakkan berdasarkan adanya utama, pemeriksaan
umum, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, dan pemeriksaan dalam
2. Diagnosa masalah pada masa nifas fisiologis didapat dengan identifikasi terhadap interpretasi yang
akurat atas data-data yang telah dikumpulkan, masalah yang dapat terjadi diantaranya adalah baby
blues dan anemia
3. Diagnosa potensial yang mungkin terjadi pada masa nifas adalah seperti subinvolusio, hematoma
nifas dan hematomavulva
4. Diperlukan tindakan segera, kolaborasi atau rujukan apabila terjadi masalah pada ibu nifas
5. Rencana tindakan yang telah disusun bertujuan agar ibu nifas dengan fisiologis mendapatkan
penanganan yang bersih dan aman, sesuai dengan kondisinya dan mencegah terjadinya
komplikasi.
6. Tindakan yang dilakukan bertujuan agar rencana yang disusun tercapai dengan adanya kerjasama
antara bidan dengan petugas lainnya agar dapat lebih meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan.
7. Tindakan evaluasi telah diberikan semaksimal mungkin dan sesuai standar pelayanan/rencana
asuhan kebidanan serta komplikasi - komplikasi yang mungkin terjadi dapat teratasi.
28
DAFTAR PUSTAKA
Aritonang, J. (2021). BUKU AJAR ASUHAN KEBIDANAN PADA MASA NIFAS. JAKARTA.
Dewi, C. (2021). ASUHAN KEBIDANAN PADA MASA NIFAS. Surabaya: Jakad Media Publishing.
Pitriani, R. (2014). PANDUAN LENGKAP ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS NORMAL. Sleman:
Deepublish.
Sulfianti. (2021). ASUHAN KEBIDANAN PADA MASA NIFAS. JAKARTA: Yayasan Kita Menulis.
Tonasih. (2020). ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS DAN MENYUSUI. JAKARTA: K-Media.
29
LAPORAN
KEGIATAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN II
PADA NY. D P2002 dengan 6 JAM POST PARTUM FISIOLOGIS
DI PUSKESMAS SIWALANKERTO WILAYAH KOTA SURABAYA
TANGGAL : 20 SEPTEMBER S/D 16 OKTOBER 2021
Disusun oleh :
Rimazahrani Khairunnisa
P27824119038
1. Data Subyektif
1.1. Biodata
Nama Pasien : Ny. D Nama Suami : Tn. E
Umur : 31 Tahun Umur : 36 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku / bangsa : Jawa Suku / bangsa : Jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Swasta
Alamat : Siwalankerto Timur
1.2. Keluhan
Ibu mengatakan nyeri pada jahitan perineum
RIWAYAT PERSALINAN
Ibu bersalin pada tanggal 23 September 2021 , pukul 05.05 WIB dengan robekan
perineum derajat 1 (mukosa vagina dan kulit perineum). Bayi lahir perempuan, Berat
badan 2700 gr, Panjang badan 49 cm, kelainan kongenital (-), anus (+), menangis
(+).
Suhu : 36,5 C
Nadi : 84x/menit
Respirasi : 20x/menit
Mulut dan gigi : tidak ada caries gigi, bibir lembab dan tidak pucat
3. ANALISA
P2002 dengan 6 jam Post Partum Fisiologis
4. PENATALAKSANAAN
1. Melakukan observasi pemeriksaan fisik, tanda – tanda vital dan menjelaskan bahwa hasil
pemeriksaan normal serta keluhan nyeri pada jahitan perineum juga merupakan hal yang
normal pada ibu nifas
Evaluasi : ibu memahami hasil pemeriksaan dan keluhan dalam batas normal
2. Memberikan KIE pada Ibu tentang pentingnya menjaga personal hygiene selama masa nifas,
utamanya perawatan perineum dan payudara
Evaluasi : Ibu memahami dan mampu menjelaskan kembali mengenai cara menjaga personal
hygiene selama masa nifas
3. Memberikan KIE tentang Nutrisi dan Istirahat yang cukup kepada Ibu untuk mempercepat
pemulihan pada masa nifas
Evaluasi : Ibu memahami dan mampu menjelaskan kembali mengenai nutrisi dan istirahat
yang cukup selama nifas
4. Mendampingi Ibu dan memberikan KIE tentang mobilisasi selama masa nifas
Evaluasi : Ibu memahami dan mampu menjelaskan kembali mengenai mobilisasi selama
masa nifas
5. Mendampingi Ibu dalam proses menyusui dan memberikan KIE tentang pentingnya ASI
Eksklusif
Evaluasi : Ibu mampu menyusui bayinya dengan benar dan memahami serta mampu
menjelaskan kembali tentang pentingnya ASI Eksklusif
6. Memberikan KIE pada ibu nifas mengenai pentingnya protokol kesehatan 5M di masa
pandemi (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan
mengurangi mobilitas) serta menganjurkan untuk tidak pergi ke fasyankes jika tidak sangat
diperlukan
Evaluasi : Ibu menyetujui, memahami dan mampu menjelaskan kembali prokes untuk ibu
nifas selama pandemi
7. Menginformasikan bahwa ibu boleh pulang tanggal 24 September pukul 09.00 WIB
Evaluasi : ibu mengerti kapan diperbolehkan pulang
8. Mendokumentasikan asuhan pada lembar rekam medis
Evaluasi : Dokumentasi telah dilakukan
LAPORAN
KEGIATAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN II
PADA NY. D P1001 dengan 6 JAM POST PARTUM FISIOLOGIS
DI PUSKESMAS SIWALANKERTO WILAYAH KOTA SURABAYA
TANGGAL : 20 SEPTEMBER S/D 16 OKTOBER 2021
Disusun oleh :
Rimazahrani Khairunnisa
P27824119038
1. Data Subyektif
1.1. Biodata
Nama Pasien : Ny. D Nama Suami : Tn. R
Umur : 22 Tahun Umur : 27 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku / bangsa : Jawa Suku / bangsa : Jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Swasta
Alamat : Gununganyar
1.2. Keluhan
Ibu mengatakan tidak ada keluhan
RIWAYAT PERSALINAN
Ibu bersalin pada tanggal 26 September 2021 pukul 10.15 WIB, tidak ada robekan
perineum Bayi lahir perempuan, Berat badan 2900 gr, Panjang badan 50 cm,
kelainan kongenital (-), anus (+), menangis (+).
Suhu : 36,4 C
Nadi : 84x/menit
Respirasi : 20x/menit
Mulut dan gigi : tidak ada caries gigi, bibir lembab dan tidak pucat
3. ANALISA
P1001 dengan 6 jam Post Partum Fisiologis
4. PENATALAKSANAAN
1. Melakukan observasi pemeriksaan fisik, tanda – tanda vital dan menjelaskan bahwa hasil
pemeriksaan normal
Evaluasi : ibu memahami bahwa hasil pemeriksaan normal
2. Memberikan KIE pada Ibu tentang pentingnya menjaga personal hygiene selama masa
nifas, utamanya perawatan perineum dan payudara
Evaluasi : Ibu memahami dan mampu menjelaskan kembali mengenai cara menjaga
personal hygiene selama masa nifas
3. Memberikan KIE tentang Nutrisi dan Istirahat yang cukup kepada Ibu untuk mempercepat
pemulihan pada masa nifas
Evaluasi : Ibu memahami dan mampu menjelaskan kembali mengenai nutrisi dan istirahat
yang cukup selama nifas
4. Mendampingi Ibu dan memberikan KIE tentang mobilisasi selama masa nifas
Evaluasi : Ibu memahami dan mampu menjelaskan kembali mengenai mobilisasi selama
masa nifas
5. Mendampingi Ibu dalam proses menyusui dan memberikan KIE tentang pentingnya ASI
Eksklusif
Evaluasi : Ibu mampu menyusui bayinya dengan benar dan memahami serta mampu
menjelaskan kembali tentang pentingnya ASI Eksklusif
6. Memberikan KIE pada ibu nifas mengenai pentingnya protokol kesehatan 5M di masa
pandemi (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan
mengurangi mobilitas) serta menganjurkan untuk tidak pergi ke fasyankes jika tidak sangat
diperlukan
Evaluasi : Ibu menyetujui, memahami dan mampu menjelaskan kembali prokes untuk ibu
nifas selama pandemi
7. Menginformasikan bahwa ibu boleh pulang tanggal 27 september pukul 09.00
Evaluasi : ibu mengerti kapan diperbolehkan pulang
8. Mendokumentasikan asuhan pada lembar rekam medis
Evaluasi : Dokumentasi telah dilakukan
LAPORAN
KEGIATAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN II
PADA NY. T P1001 dengan 9 JAM POST PARTUM FISIOLOGIS
DI PUSKESMAS SIWALANKERTO WILAYAH KOTA SURABAYA
TANGGAL : 20 SEPTEMBER S/D 16 OKTOBER 2021
Disusun oleh :
Rimazahrani Khairunnisa
P27824119038
1. Data Subyektif
1.1. Biodata
Nama Pasien : Ny. T Nama Suami : Tn. A
Umur : 22 Tahun Umur : 24 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku / bangsa : Jawa Suku / bangsa : Jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pedagang Pekerjaan : Swasta
Alamat : Bendul Merisi
1.2. Keluhan
Ibu mengatakan tidak ada keluhan
RIWAYAT PERSALINAN
Ibu bersalin pada tanggal 27 September 2021 pukul 02.15 WIB dengan robekan
perineum derajat 1 (mukosa vagina dan kulit perineum) Bayi lahir perempuan, Berat
badan 3100 gr, Panjang badan 50 cm, kelainan kongenital (-), anus (+), menangis
(+).
Suhu : 36,5 C
Nadi : 84x/menit
Respirasi : 20x/menit
Mulut dan gigi : tidak ada caries gigi, bibir lembab dan tidak pucat
3. ANALISA
P1001 dengan 9 jam Post Partum Fisiologis
4. PENATALAKSANAAN
1. Melakukan observasi pemeriksaan fisik, tanda – tanda vital dan menjelaskan bahwa hasil
pemeriksaan normal
Evaluasi : ibu memahami bahwa hasil pemeriksaan normal
2. Memberikan KIE pada Ibu tentang pentingnya menjaga personal hygiene selama masa
nifas, utamanya perawatan perineum dan payudara
Evaluasi : Ibu memahami dan mampu menjelaskan kembali mengenai cara menjaga
personal hygiene selama masa nifas
3. Memberikan KIE tentang Nutrisi dan Istirahat yang cukup kepada Ibu untuk mempercepat
pemulihan pada masa nifas
Evaluasi : Ibu memahami dan mampu menjelaskan kembali mengenai nutrisi dan istirahat
yang cukup selama nifas
4. Mendampingi Ibu dan memberikan KIE tentang mobilisasi selama masa nifas
Evaluasi : Ibu memahami dan mampu menjelaskan kembali mengenai mobilisasi selama
masa nifas
5. Mendampingi Ibu dalam proses menyusui dan memberikan KIE tentang pentingnya ASI
Eksklusif
Evaluasi : Ibu mampu menyusui bayinya dengan benar dan memahami serta mampu
menjelaskan kembali tentang pentingnya ASI Eksklusif
6. Memberikan KIE pada ibu nifas mengenai pentingnya protokol kesehatan 5M di masa
pandemi (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan
mengurangi mobilitas) serta menganjurkan untuk tidak pergi ke fasyankes jika tidak sangat
diperlukan
Evaluasi : Ibu menyetujui, memahami dan mampu menjelaskan kembali prokes untuk ibu
nifas selama pandemi
7. Menginformasikan bahwa ibu boleh pulang tanggal 28 September pukul 08.00 WIB
Evaluasi : ibu mengerti kapan diperbolehkan pulang
8. Mendokumentasikan asuhan pada lembar rekam medis
Evaluasi : Dokumentasi telah dilakukan
LAPORAN
KEGIATAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN II
PADA NY. S P2002 dengan 6 JAM POST PARTUM FISIOLOGIS
DI PUSKESMAS SIWALANKERTO WILAYAH KOTA SURABAYA
TANGGAL : 20 SEPTEMBER S/D 16 OKTOBER 2021
Disusun oleh :
Rimazahrani Khairunnisa
P27824119038
1. Data Subyektif
1.1. Biodata
Nama Pasien : Ny. S Nama Suami : Tn. J
Umur : 28 Tahun Umur : 29 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku / bangsa : Jawa Suku / bangsa : Jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan : S1
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Swasta
Alamat : Siwalankerto Selatan
1.2. Keluhan
Ibu mengatakan nyeri pada jahitan perineum
RIWAYAT PERSALINAN
Ibu bersalin pada tanggal 29 September 2021 pukul 08.45 WIB dengan robekan
perineum serajat 2 ( mukosa vagina, kulit perineum dan otot perineum) Bayi lahir
laki-laki, Berat badan 3000 gr, Panjang badan 51 cm, kelainan kongenital (-), anus
(+), menangis (+).
4. DATA RUANG NIFAS
- Nutrisi
Makan : terakhir makan pukul 13.00 porsi lengkap (nasi, lauk, sayur)
Minum : ± ½ botol minum 1,5 liter
- Eliminasi
BAB : (-)
BAK : terakhir pukul 14.00
- Istirahat
Ibu sudah tidur malam selama 3 jam (pukul 11.00-13.00)
2. Data Obyektif
2.1. Keadaan Umum
Kesadaran : compos mentis
Suhu : 36,4 C
Nadi : 86x/menit
Respirasi : 20x/menit
Mulut dan gigi : tidak ada caries gigi, bibir lembab dan tidak pucat
Ekstremitas
3. ANALISA
P2002 dengan 6 jam Post Partum Fisiologis
4. PENATALAKSANAAN
1. Melakukan observasi pemeriksaan fisik, tanda – tanda vital dan menjelaskan bahwa hasil
pemeriksaan normal serta keluhan nyeri pada jahitan perineum juga merupakan hal yang
normal pada ibu nifas
Evaluasi : ibu memahami hasil pemeriksaan dan keluhan dalam batas normal
2. Memberikan KIE pada Ibu tentang pentingnya menjaga personal hygiene selama masa
nifas, utamanya perawatan perineum dan payudara
Evaluasi : Ibu memahami dan mampu menjelaskan kembali mengenai cara menjaga
personal hygiene selama masa nifas
3. Memberikan KIE tentang Nutrisi dan Istirahat yang cukup kepada Ibu untuk mempercepat
pemulihan pada masa nifas
Evaluasi : Ibu memahami dan mampu menjelaskan kembali mengenai nutrisi dan istirahat
yang cukup selama nifas
4. Mendampingi Ibu dan memberikan KIE tentang mobilisasi selama masa nifas
Evaluasi : Ibu memahami dan mampu menjelaskan kembali mengenai mobilisasi selama
masa nifas
5. Mendampingi Ibu dalam proses menyusui dan memberikan KIE tentang pentingnya ASI
Eksklusif
Evaluasi : Ibu mampu menyusui bayinya dengan benar dan memahami serta mampu
menjelaskan kembali tentang pentingnya ASI Eksklusif
6. Memberikan KIE pada ibu nifas mengenai pentingnya protokol kesehatan 5M di masa
pandemi (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan
mengurangi mobilitas) serta menganjurkan untuk tidak pergi ke fasyankes jika tidak sangat
diperlukan
Evaluasi : Ibu menyetujui, memahami dan mampu menjelaskan kembali prokes untuk ibu
nifas selama pandemi
7. Menginformasikan bahwa ibu boleh pulang tanggal 30 september pukul 08.00 WIB
Evaluasi : ibu mengerti kapan diperbolehkan pulang
8. Mendokumentasikan asuhan pada lembar rekam medis
Evaluasi : Dokumentasi telah dilakukan
LAPORAN
KEGIATAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN II
PADA NY. Y P1001 dengan 10 JAM POST PARTUM FISIOLOGIS
DI PUSKESMAS SIWALANKERTO WILAYAH KOTA SURABAYA
TANGGAL : 20 SEPTEMBER S/D 16 OKTOBER 2021
Disusun oleh :
Rimazahrani Khairunnisa
P27824119038
1. Data Subyektif
1.1. Biodata
Nama Pasien : Ny. Y Nama Suami : Tn. D
Umur : 21 Tahun Umur : 24 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku / bangsa : Jawa Suku / bangsa : Jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Wisma Tropodo
1.2. Keluhan
Ibu mengatakan tidak ada keluhan
RIWAYAT PERSALINAN
Ibu bersalin pada tanggal 4 Oktober 2021 pukul 03.15 WIB tanpa robekan perineum,
Bayi lahir perempuan, Berat badan 3300 gr, Panjang badan 51 cm, kelainan
kongenital (-), anus (+), menangis (+).
Suhu : 36,5 C
Nadi : 84x/menit
Respirasi : 18x/menit
Mulut dan gigi : tidak ada caries gigi, bibir lembab dan tidak pucat
3. ANALISA
P1001 dengan 10 jam Post Partum Fisiologis
4. PENATALAKSANAAN
1. Melakukan observasi pemeriksaan fisik, tanda – tanda vital dan menjelaskan bahwa hasil
pemeriksaan normal
Evaluasi : ibu memahami bahwa hasil pemeriksaan normal
2. Memberikan KIE pada Ibu tentang pentingnya menjaga personal hygiene selama masa
nifas, utamanya perawatan perineum dan payudara
Evaluasi : Ibu memahami dan mampu menjelaskan kembali mengenai cara menjaga
personal hygiene selama masa nifas
3. Memberikan KIE tentang Nutrisi dan Istirahat yang cukup kepada Ibu untuk mempercepat
pemulihan pada masa nifas
Evaluasi : Ibu memahami dan mampu menjelaskan kembali mengenai nutrisi dan istirahat
yang cukup selama nifas
4. Mendampingi Ibu dan memberikan KIE tentang mobilisasi selama masa nifas
Evaluasi : Ibu memahami dan mampu menjelaskan kembali mengenai mobilisasi selama
masa nifas
5. Mendampingi Ibu dalam proses menyusui dan memberikan KIE tentang pentingnya ASI
Eksklusif
Evaluasi : Ibu mampu menyusui bayinya dengan benar dan memahami serta mampu
menjelaskan kembali tentang pentingnya ASI Eksklusif
6. Memberikan KIE pada ibu nifas mengenai pentingnya protokol kesehatan 5M di masa
pandemi (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan
mengurangi mobilitas) serta menganjurkan untuk tidak pergi ke fasyankes jika tidak sangat
diperlukan
Evaluasi : Ibu menyetujui, memahami dan mampu menjelaskan kembali prokes untuk ibu
nifas selama pandemi
7. Menginformasikan bahwa ibu boleh pulang tanggal 5 Oktober pukul 08.00 WIB
Evaluasi : ibu mengerti kapan diperbolehkan pulang
8. Mendokumentasikan asuhan pada lembar rekam medis
Evaluasi : Dokumentasi telah dilakukan