: Chintia Dwilucianti Dosen Penguji : H. Atang Hidayah, S.H. M.H
NPM : 41151010180059 Mata Kuliah : Kemahiran Penanganan Perkara Perdata
Hal : Duplik Tergugat
Kepada Yth,
Majelis Hakim yang memeriksa perkara
No. 03 / PDT.G / 2008 / PN. SMG
Pengadilan Negeri Semarang
di-
Semarang
Dengan Hormat,
Kami yang bertanda tangan di bawah ini bernama Chintia Dwilucianti, S.H., M.Hum
dan Dirgantara Yanuar Basuki, S.H. advokat yang berkantor di Jalan. Pamularsih Raya
No.104 A Semarang – Jalan Pati Juwana Km 3 Pati Jawa Tengah. Berdasarkan surat kuasa
tertanggal 16 Oktober 2020, bertindak untuk dan atas nama Agus Sudiono Kuntjoro, SH,
Kepala Cabang PT. Asuransi Jiwasraya dalam perkara Nomor 03/Pdt.G/2008/PN.SMG,
antara:
Melawan
Dengan ini kami akan menyampaikan tangkisan atas replik yang diajukan oleh Penggugat,
dimana ada hal-hal yang menurut kami perlu untuk di pertimbangkan oleh yang mulia majelis
hakim, yaitu sebagai berikut:
DALAM EKSEPSI
EKSEPSI
1. Pengadilan Negeri Semarang tidak berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini,
karena Tergugat adalah perusahaan perseroan (persero) yang berdiri berdasarkan
(Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas). Dimana sesuai anggaran
dasar perusahaannya Perseroan berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta dan
beralamat di Jl Ir. H. Juanda No.34 Jakarta Pusat. Oleh karena itu berdasarkan Pasal 118
HIR gugatan harus diajukan di tempat tinggal/domisili hukum Tergugat, yaitu di
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat ;
2. Obyek Gugatan tidak Jelas (Obscur Libel), karena pada Surat gugatannya Penggugat
menyebutkan "terpaksa mengontrak rumah di JI A. Yani 1/4 Purwokerto yang ditempati
sekeluarga selama 7 tahun 2 bulan dan tanggal 01 Januan 1963 s/d 01 Maret 1970 karena
tidak ada tempat tinggal sebagaimana yang pernah disampaikan Kepala Cabang
Semarang". Disisi lain Penggugat menyebutkan "berulang Kali mengajukan kompensasi
tentang uang sewa kantor Jiwasraya Purwokerto" sehingga apa yang menjadi obyek
gugatan kabur/tidak jelas yaitu apakah gugatan Penggugat mengenai sewa
menyewa/kontrak yang dilakukan Penggugat ataukah penggunaan rumah Penggugat
sebagai kantor Tergugat ?
3. Posita dan Petitum Gugatan berbeda, karena dalam di dalam Petitum (permintaan)
gugatan disebutkan oleh Penggugat agar Tergugat dinyatakan telah melakukan perbuatan
melawan hukum (Petitum no.2). Namun di dalam Posita gugatannya, Penggugat tidak
menjelaskan perbuatan melawan hukum mana yang telah dilakukan oleh Tergugat.
Disamping itu, di dalam Posita gugatannya hanya menceritakan kronologis mutasi
Penggugat dari Semarang ke Purwokerto dan tidak menguraikan perbuatan melawan
hukum apa yang dilakukan Tergugat sehingga mengakibatkan kerugian bagi Penggugat.
Selain itu di dalam Petitum (permintaan) gugatan, Penggugat juga menuntut Tergugat
untuk membayar sejumlah kompensasi, namun Penggugat tidak menguraikan tuntutan
dimaksud secara rinci di dalam Posita gugatannya. sehingga antara Posita dan Petitum
gugatan yang dibuat oleh Penggugat tidak benar secara hukum acara / tertib beracara
karena hal-hal yang diminta di dalam Petitum tidak boleh lebih dari apa yang telah
dikemukakan di dalam Posita ;
DALAM POKOK PERKARA
1. Bahwa Tergugat tetap pada dalilnya yang menyatakan bahwa Tergugat bukan pihak yang
melakukan perbuatan wanprestasi;
2. Bahwa dalil Penggugat dalam repliknya menyatakan bahwa pembayaran utang tersebut dapat
dilakukan sebelum tenggat waktu pembayaran yaitu 1 Juni 2016 apabila Tergugat telah
memperoleh 25% (dua puluh lima) persen keuntungan usaha adalah tidak seperti apa yang
diperjanjikan, karena redaksi yang ada di dalam perjanjian menyatakan bahwa Tergugat
memiliki dua opsi waktu pembayaran, yakni pada tanggal 1 Juni 2016 atau setelah
mendapatkan keuntungan sebesar 25 % (dua puluh lima persen);
3. Bahwa berdasarkan dalil tersebut diatas telah jelas bhawa Penggugat lah yang menafsirkan
perjanjian tersebut dengan berbeda, sehingga dalil Penggugat yang menyatakan Tergugat
tidak memiliki iktikad baik pada repliknya telah dapat disangkal dan harus ditolak;
4. Bahwa Tergugat menolak dalil Penggugat yang menyatakan adanya sebab-akibat (causa
verband) antara perbuatan Tergugat dengan kerugian yang menimpa Penggugat, karena
hubungan antara Penggugat dan Tergugat hanyalah pada perjanjian bukan melaksanakan
kegiatan bisnis yang merugikan Penggugat hingga Rp.1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) ,
itu adalah kegiatan bisnis Penggugat dengan rekan bisnisnya yang lain yang tidak masuk
dalam persoalan perkara ini;
5. Bahwa karena tergugat tidak melakukan perbuatan wanprestasi, maka tidak patut apabila
majelis hakim meletakkan sita jaminan (conservatoir beslaag) terhadap barang-barang milik
Tergugat;
6. Bahwa oleh karena Tergugat bukan pihak yang melakukan perbuatan wanprestasi, maka
Penggugat adlah pihak yang harus membayar biaya perkara yang timbul;
PRIMAIR
1. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima ;
2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sejumlah Rp. 297.000,- (dua
ratus sembilan puluh tujuh ribu rupiah) ;
SUBSIDAIR
Apabila majelis hakim memiliki pendapat lain, mohon memberikan putusan yang adil
(ex aequo et bono).