Anda di halaman 1dari 8

KEJAKSAAN NEGERI

PALEMBANG

“UNTUK KEADILAN”

SURAT DAKWAAN

No. Reg. Perkara : 1213/Pid.B/2018/PN Plg

Identitas Terdakwa

1. Nama Lengkap : Suciati Binti Slamet


2. Tempat Lahir : Palembang
3. Umur/Tanggal lahir : 37 Tahun/5 Juli 1981
4. Jenis kelamin : Perempuan
5. Kebangsaan : Indonesia
6. Tempat tinggal : Kemas Rindo Lrg Segayam RT. 42 Kel. Kemas
......................................Rindo Kec. Kertapati Kota Palembang
7. Agama : Islam
8. Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Penahanan :

1. Penyidik sejak tanggal 8 Maret 2018 sampai dengan tanggal 27 Maret


2018
2. Penyidik Perpanjangan Oleh Penuntut Umum sejak tanggal 28 Maret 2018
sampai dengan tanggal 6 Mei 2018
3. Penyidik Perpanjangan Pertama Oleh Ketua Pengadilan Negeri sejak
tanggal 7 Mei 2018 sampai dengan tanggal 5 Juni 2018
4. Penuntut Umum sejak tanggal 4 Juli 2018 sampai dengan tanggal 23 Juli
2018
5. Hakim Pengadilan Negeri sejak tanggal 16 Juli 2018 sampai dengan
tanggal 14 Agustus 2018
6. Perpanjangan Pertama Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 15 Agustus
2018 sampai dengan tanggal 13 Oktober 2018

Dakwaan :

PRIMAIR :

 Bahwa terdakwa SUCIATI Binti SLAMET, pada hari Rabu tanggal 07


Maret 2018, sekira jam 13.00 Wib atau pada waktu lain dalam bulan Maret
tahun 2018, bertempat di rumah korban/rumah terdakwa di Kemas Rindo
Lrg Ruang Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Palembang
BARI, atau pada tempat-tempat lain dalam daerah hukum Pengadilan
Negeri Palembang, Dengan sengaja dan dengan direncanakan lebih dahulu
menghilangkan jiwa orang lain, yaitu Isnadi yang dilakukan terdakwa
dengan cara-cara sebagai berikut :

o Berawal pada hari Rabu tanggal 07 Maret 2018, pagi harinya sekira
jam 06.00 Wib, Terdakwa mendapati korban sedang berada di
rumah selingkuhannya yang tidak jauh dari rumah terdakwa, lalu
terdakwa mengajak korban pulang ke rumah, sesampainya dirumah,
korban memarahi terdakwa sambil berkata “ Biarlah aku disano,
pening aku dirumah, betino mesum, binatang”, selanjutnya korban
memukul terdakwa dan membenturkan kepala terdakwa ke dinding
hingga terdakwa kesakitan dan mengalami pusing pada kepala, dan
setelah itu korban berbaring untuk tidur sambil meletakkan 1 (satu)
bilah pisau di sebelah tempat tidurnya.
 Bahwa karena melihat pisau yang berada disebelah korban tersebut, saat
itulah timbul rencana untuk membunuh korban, sehingga tanpa berfikir
panjang lagi, terdakwa melaksanakan rencananya itu dengan cara
mengambil pisau tersebut lalu menusukkan pisau ke bagian perut diatas
pusar sebanyak 1 (satu) kali, namun meskipun dalam keadaan atau kondisi
sudah tertusuk, korban berusaha bangkit dari tempat tidur, kemudian
menarik rambut dan membenturkan kepala terdakwa, lalu berlari keluar dan
berteriak minta tolong...,saat itu korban ditolong oleh saksi Arwandi Bin M.
Hatta lalu diantar ke Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI dan
sesampainya di Rumah Sakit, korban berhasil ditolong dan mendapatkan
perawatan medis.

 Bahwa meskipun terdakwa telah berhasil menusuk perut korban, namun


terdakwa khawatir apakah tusukkan pisau yang dilakukan terdakwa telah
berhasil membunuh korban ???, sehingga atas dasar ke khawatiran itu
terdakwa berfikir “kalau korban masih hidup dan sembuh kembali, maka
korban akan dendam kepada terdakwa dan bahkan membunuh terdakwa”,
karena itulah terdakwa merencenakan harus membunuh korban sebelum
korban sembuh dan pulang dari Rumah Sakit.

 Bahwa untuk melaksanakan rencana membunuh korban dimaksud,


terdakwa telah mempesiapkan sebilah pisau yang akan digunakan untuk
membunuh korban, selanjutnya pada hari itu juga sekira jam 13.00 wib
berangkatlah Terdakwa ke Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI,
dan sesampainya Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI, Terdakwa
langsung menuju ke Ruang Unit Gawat Darurat tempat dimana korban
terbaring, dan langsung menusukkan pisau ke arah perut kanan korban
bagian atas, dan akhirnya korban meninggal dunia.

 Bahwa berdasarkan (Visum Et Repertum Jenazah) dari Rumah Sakit Umum


Daerah Palembang BARI No : 044/44/Medrek/2018 tanggal 07 Maret 2018
yang dibuat oleh dr. Binsar Silalahi, Sp.f. DEM. SH selaku Dokter yang
melakukan pemeriksaan Jenazah an. ISNADI, dengan kesimpulan
pemeriksaan sebagai berikut :
Sebab kematian orang ini dikarenakan terjadinya kekerasan benda
tajam pada perut yang mengakibatkan pendarahan .

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana menurut


Pasal 340 Kitab Undang-undang Hukum Pidana.

SUBSIDAIR:

 Bahwa terdakwa SUCIATI Binti SLAMET, pada hari Rabu tanggal 07


Maret 2018, sekira jam 13.00 Wib atau pada waktu lain dalam bulan Maret
tahun 2018, bertempat di Ruang Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Umum
Daerah Palembang BARI, atau pada tempat lain dalam daerah hukum
Pengadilan Negeri Palembang, Dengan sengaja menghilangkan jiwa orang
lain yaitu Isnadi, yang dilakukan terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut
:
o Berawal pada hari Rabu tanggal 07 Maret 2018, pagi harinya sekira
jam 06.00 Wib, Terdakwa mendapati korban sedang berada di
rumah selingkuhannya yang tidak jauh dari rumah terdakwa, lalu
terdakwa mengajak korban pulang ke rumah, sesampainya dirumah,
korban memarahi terdakwa sambil berkata “ Biarlah aku disano,
pening aku dirumah, betino mesum, binatang”, selanjutnya korban
memukul terdakwa dan membenturkan kepala terdakwa ke dinding
hingga terdakwa kesakitan dan mengalami pusing pada kepala, dan
setelah itu korban berbaring untuk tidur sambil meletakkan 1 (satu)
bilah pisau di sebelah tempat tidurnya.
 Bahwa karena melihat pisau yang berada disebelah korban tersebut, saat
itulah terdakwa langsung mengambil pisau tersebut lalu menusukkan pisau
ke bagian perut diatas pusar sebanyak 1 (satu) kali, namun meskipun dalam
keadaan atau kondisi sudah tertusuk, korban berusaha bangkit dari tempat
tidur, kemudian menarik rambut dan membenturkan kepala terdakwa, lalu
berlari keluar dan berteriak minta tolong...,saat itu korban ditolong oleh
saksi Bin M. Hatta lalu diantar ke Rumah Sakit Umum Daerah Palembang
BARI dan sesampainya di Rumah Sakit, korban berhasil ditolong dan
mendapatkan perawatan medis.

 Bahwa meskipun terdakwa telah berhasil menusuk perut korban, namun


terdakwa khawatir “kalau korban masih hidup dan sembuh kembali, maka
korban akan dendam kepada terdakwa dan bahkan membunuh terdakwa”,
karena itulah pada hari itu juga sekira jam 13.00 wib berangkatlah Terdakwa
ke Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI dengan membawa pisau
yang terdakwa selipkan dipinggang, dan sesampainya Rumah Sakit Umum
Daerah Palembang BARI, Terdakwa langsung menuju ke Ruang Unit
Gawat Darurat tempat dimana korban terbaring, dan langsung
menusukkan pisau ke arah perut kanan korban bagian atas, dan
akhirnya korban meninggal dunia.

 Bahwa berdasarkan (Visum Et Repertum Jenazah) dari Rumah Sakit Umum


Daerah Palembang BARI No : 044/44/Medrek/2018 tanggal 07 Maret 2018
yang dibuat oleh dr. Binsar Silalahi, Sp.f. DEM. SH selaku Dokter yang
melakukan pemeriksaan Jenazah an. ISNADI, dengan kesimpulan
pemeriksaan sebagai berikut :

Sebab kematian orang ini dikarenakan terjadinya kekerasan benda


tajam pada perut yang mengakibatkan pendarahan .
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana menurut Pasal
338 Kitab Undang-undang Hukum Pidana.

Atau

Kedua

 Bahwa terdakwa SUCIATI Binti SLAMET, pada waktu dan tempat


sebagaimana telah diuraikan pada Dakwaan Pertama Subsidair, melakukan
perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga yang mengakibatkan
matinya korban yaitu Isnadi (suami terdakwa), yang dilakukan terdakwa
dengan cara sebagai berikut :

o Berawal pada hari Rabu tanggal 07 Maret 2018, pagi harinya sekira
jam 06.00 Wib, Terdakwa mendapati korban sedang berada di
rumah selingkuhannya yang tidak jauh dari rumah terdakwa, lalu
terdakwa mengajak korban pulang ke rumah, sesampainya dirumah,
korban memarahi terdakwa sambil berkata “ Biarlah aku disano,
pening aku dirumah, betino mesum, binatang”, selanjutnya korban
memukul terdakwa dan membenturkan kepala terdakwa ke dinding
hingga terdakwa kesakitan dan mengalami pusing pada kepala, dan
setelah itu korban berbaring untuk tidur sambil meletakkan 1 (satu)
bilah pisau di sebelah tempat tidurnya.

 Bahwa karena melihat pisau yang berada disebelah korban tersebut, saat
itulah terdakwa langsung mengambil pisau tersebut lalu menusukkan pisau
ke bagian perut diatas pusar sebanyak 1 (satu) kali, namun meskipun dalam
keadaan atau kondisi sudah tertusuk, korban berusaha bangkit dari tempat
tidur, kemudian menarik rambut dan membenturkan kepala terdakwa, lalu
berlari keluar dan berteriak minta tolong...,saat itu korban ditolong oleh
saksi Arwandi Bin M. Hatta lalu diantar ke Rumah Sakit Umum Daerah
Palembang BARI dan sesampainya di Rumah Sakit, korban berhasil
ditolong dan mendapatkan perawatan medis.

 Bahwa meskipun terdakwa telah berhasil menusuk perut korban, namun


terdakwa khawatir “kalau korban masih hidup dan sembuh kembali, maka
korban akan dendam kepada terdakwa dan bahkan membunuh terdakwa”,
karena itulah pada hari itu juga sekira jam 13.00 wib berangkatlah Terdakwa
ke Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI dengan membawa pisau
yang terdakwa selipkan dipinggang, dan sesampainya Rumah Sakit Umum
Daerah Palembang BARI, Terdakwa langsung menuju ke Ruang Unit
Gawat Darurat tempat dimana korban terbaring, dan langsung
menusukkan pisau ke arah perut kanan korban bagian atas, dan
akhirnya korban meninggal dunia.

 Bahwa berdasarkan (Visum Et Repertum Jenazah) dari Rumah Sakit Umum


Daerah Palembang BARI No : 044/44/Medrek/2018 tanggal 07 Maret2018
yang dibuat oleh dr. Binsar Silalahi, Sp.f. DEM. SH selaku Dokter yang
melakukan pemeriksaan Jenazah an. ISNADI, dengan kesimpulan
pemeriksaan sebagai berikut :

Sebab kematian orang ini dikarenakan terjadinya kekerasan benda tajam


pada perut yang mengakibatkan pendarahan .
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana menurut Pasal
44 ayat (3) Undang-undang Republik Indonesia No, 23 Tahun 2004 tentang
Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.

Palembang, 06 Oktober 2021


Penuntut Umum

Ttd.

........ . CHINTIA DWILUCIANTI, S.H


JAKSA MADYA NIP.4543435656

Lampiran :
1. Laporan Polisi ;
2. SKET ;
3. BAP DI TKP ;
4. Berita Acara Pemotretan Tempat Kejadian Perkara ;
5. Surat Perintah Tugas ;
6. Surat Perintah Penyidik ;
7. Surat Perintah Pengawasan Penyidik ;
8. SPDP ;
9. Surat Perintah Penyitaan ;
10. Berita Acara Penyitaan ;
11. Dan Seterusnya.

Anda mungkin juga menyukai