Anda di halaman 1dari 13

Panduan Pelaksanaan Pekerjaan

Panduan Pelaksanaan Pekerjaan


Persiapan

Metode Embankment Main DAM


(Bendungan Jatibarang)

1. DENAH
Gedung
Jalan
Jembatan

Spillway Outlet Main Dam


Bendungan

Inlet Gunung Turun Top Dam

480
PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) 1
Panduan Pelaksanaan Pekerjaan
Panduan Pelaksanaan Pekerjaan

2. UMUM
Bendungan adalah kosntruksi yang dibangun untuk menampung air atau menahan laju air dengan umur
rencana tertentu dan tampungan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai menjadi waduk, danau, atau
tempat rekreasi. Pada umumnya, bendungan dibangun berupa timbunan/urugan (embankment dam), yaitu
material timbunan mudah di dapat di sekitar lokasi pembangunan bendungan. Desain bendungan, maka
harus memenuhi persyaratan teknis sebagai berikut :

Ş !@C@MADMCTMF@M ENMC@RH C@M@ATSLDMADMCTMF@MG@QTRRS@AHKSDQG@C@OADQA@F@HJNMƥFTQ@RHADA@M


statis maupun dinamis
Ş Konstruksi bendungan mampu menahan gaya uplift force.
Ş Freeboard yang tersedia harus mampu mencegah overtopping air melewati bendungan termasuk
settlement dari pondasi dan timbunan.
Ş Spillway dan kapasitas outlet harus mampu mencegah overtopping air yang mungkin terjadi melewati
timbunan bendungan.

3DQC@O@SIDMHRSHODADMCTMF@MTQTF@MX@MFTLTLCHFTM@J@M X@HSTSHLATM@MS@M@GD@QSG ƥKKC@LC@M


SHLATM@M A@ST QNBJ ƥKK C@L  SDQF@MSTMF C@QH L@SDQH@K CNLHM@M X@MF LDMXTRTM ADMCTMF@M SDQRDATS

1. Earth Dams

Bendungan urugan tanah dibangun dari timbunan tanah yang memenuhi persyaratan bendungan
yang diambil dari borrow area sekitar lokasi bendungan. Tanah untuk urugan bendungan ini
dipadatkan per lapisan hingga memenuhi kepadatan yang diizinkan (biasanya 92% – 97%).

2. Rock-Fill Dams

 1NBJ ƥKK C@LR LDQTO@J@M ADMCTMF@M X@MF SDQRTRTM C@QH ANMFJ@G@M ANMFJ@G@M A@ST X@MF R@KHMF
mengunci dengan inti yang kedap air. Inti dari bendungan ini dapat berupa tanah kedap air yang
LDLHKHJH JNDƥRHDM QDLADR@M X@MF JDBHK  C@  A@FH@M TS@L@ C@QH QNBJ ƥKK C@LR HMH  X@HST  TQTF@M
batu utama, inti kedap air, dan bagian pendukung lainnya seperti instrumentasi bendungan.

Urugan batu utama berfungsi menahan badan dam dari gerusan air dan juga menjaga stabilitas dari
bendungan tekanan air yang menggenang. Bahan yang dipakai adalah batuan

Inti kedap air berfungsi untuk menahan laju rembesan yang terjadi pada tubuh bendungan. Material
HRH@M TMSTJ HMSH HMH AH@R@ SDQCHQH C@QH IDMHR S@M@G BK@XRHKSX BK@XBK@XDX RHKS X@MF LDLHKHJH JNDƥRHDM
rembesan yang relative kecil.

Bagian pendukung merupakan bagian dari dam yang hanya tambahan saja, walaupun ditiadakan
tidak akan mengurangi fungsi dari dam.

/QNXDJ )@SHA@Q@MF LDMFFTM@J@M F@ATMF@M SHOD ADMCTMF@M QNBJ ƥKK C@LR C@M D@QSG C@LR  X@HST CHA@FH
menjadi beberapa lapisan yang terdiri dari zona inti kedap air (zona impervious zone, upstream
RDLHODQUHNTRYNMD RDLHODQUHNTRYNMD ƥMDRDLHODQUHNTRYNMDC@MBN@QRDRDLHODQUHNTRYNMDSDQL@RTJ
D@QSG C@LR  YNM@ TQTF@M A@ST TS@L@ HMMDQ YNMD  NTSSDQ YNMD C@M QHO Q@O SDQL@RTJ QNBJ ƥKK C@LR 

Dimensi Bendungan Jatibarang, sebagai berikut:


Ş #@L 'DHFGS    L
Ş "QDRS $KDU@SHNM   $K    L
Ş %NTMC@SHNM   $K      L
Ş "QDRS +DMFSG     L
Ş "QDRS 6HCSG     L
Ş 4ORSQD@L      
Ş #NVMRSQD@L       

481
PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) 2
Panduan Pelaksanaan Pekerjaan
Panduan Pelaksanaan Pekerjaan
Persiapan

Rip Rap
Impervious Akses Jalan

Upstream semipervious Coarse Semipervious

Inner Zone
Fine Semipervious
Gedung

Blanket

Sketsa Potongan Memanjang Zona Dam Jatibarang

Spillway Akses jalan Rip Rap


Jalan

Gallery

Sketsa Potongan Melintang Zona Dam Jatibarang


Jembatan

Bangunan – bangunan yang terdapat di Waduk Jatibarang


‚ Dam (urugan)

 !DMCTMF@M TS@L@ LDMFFTM@J@M IDMHR TQTF@M A@ST QNBJƥKK CDMF@M HMSH JDC@O @HQ D@QSG  (MSH
berfungsi sebagai pembias rembesan agar tidak menyebabkan piping. Piping adalah istilah
untuk kegagalan yang disebabkan oleh rembesan air waduk yang menggerus urugan tanah pada
bendung.

‚ Spillway dengan sittling basin

Adalah bangunan beserta intalasinya untuk mengalirkan air banjir yang masuk ke dalam waduk
Bendungan

agar tidak membahayakan keamanan bendungan. Jadi pada saat terjadi overtopping maka air akan
mengalir ke spillway.

‚ Gallery

Gallery merupakan terowongan yang nantinya digunakan untuk maintenance dam. Ukuran lorong
gallery 2,00 m x 2,50 m memenuhi syarat untuk mobilisasi pekerja didalamnya.

482
PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) 3
Panduan Pelaksanaan Pekerjaan
Panduan Pelaksanaan Pekerjaan

‚ Diversion tunnel

Merupakan bangunan yang dibangun untuk membelokan aliran sungai keluar dari area yang akan
direncanakan dibangun main dam, sehingga lokasi terbebas dari air sungai. Konstruksi terbuat dari
betin berbentuk terowongan bawah tanah. Dimensinya diukur berdasar rencana banjir sungai kreo.

‚ Saddle dam

Saddle merupakan timbunan tanah yanga berada disisi luar bendungan pada elevasi terendah.
Timbunan tersebut berfungsi untuk membatasi air agar tidak keluar dari waduk. Sekaligus berfungsi
sebagai pelimpah pembantu jika terjadi overtoping akibat kelebihan debit air.

3. PERSONIL
Anggota personil disini mempunyai jobdesk masing – masing dalam membantu terlaksananya proyek,
SDS@OH ONRHRHMX@ ADQRHE@S ƦDWHAKD @QSHMX@ @J@M CHTS@L@J@M LDMB@QH JNLONRHRH HCD@K CHK@O@MF@M TMSTJ
keuntungan proyek.

Ş Ir. Rokh Subroto


Ş Made Karjana
Ş Ali Mashar
Ş Haryanto

4. METODE PEKERJAAN
Pekerjaan main dam embankment merupakan pekerjaan utama dan puncak dari Proyek Waduk Jatibarang.
Dalam mencapai pekerjaan tersebut ada beberapa tahapan yang diuraikan dalam metode pekerjaan ini.
Metode pekerjaan tersebut terdiri dari pekerjaan galian tanah, pengecoran gallery, hauling tanah hasil
galian, urugan dam, yang diuraikan sebagai berikut.

4.1. Galian Tanah

Pekerjaan galian tanah disini berfungsi sebagai galian dam dan galian gallery. Galian dam sama
halnya dengan galian untuk pondasi pada bangunan, galian disini juga mempunyai fungsi sebagai
tempat penenmpatan urugan dam. Porsi Waskita dimulai dari STA 80 s/d 150 sebelah kiri main
dam, dengan volume total 87.000 m3.

Layout Memanjang Porsi Gallian Waskita

483
PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) 4
Panduan Pelaksanaan Pekerjaan
Panduan Pelaksanaan Pekerjaan
Persiapan
Gedung
Jalan

Layout Melintang Rencana Galian Dam dan Gallery

> Stage 1 (Common Excavation)

Pekerjaan stage pertama menggunakan excavator. Lokasi tidak memungkinkan untuk menggunakan
alat lebih dari satu. Satu excavator posisi dari arah akses jalan ke spillway mulai menggali tanah
dan juga membuka akses jalan untuk alat lain masuk ke daerah lokasi galian. Hasil galian dilempar
ke bawah main dam.
Jembatan

Dibuang ke
bawah main dam
Bendungan

Bila akses jalan dan lokasi memenuhi untuk galian common direncanakan ditambah menjadi 2
excavator dilokasi.

484
PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) 5
Panduan Pelaksanaan Pekerjaan
Panduan Pelaksanaan Pekerjaan

> Stage 2 (unsound dan sound excavation)

Diperkirakan unsound didapat dibawah EL.127 dan akses jalan untuk alat berat lain didapat pada EL.125.
hasil galian dibuang ke main dam bawah. Direncanakan menggunakan excavator, breaker dan bulldozer.

Dibuang ke
bawah main dam

4.2. Pengecoran Gallery

Pengecoran gallery stage 1 dapat dimulai setelah galian selesai dibawah EL. 104,20. Arah
pengecoran dari bawah keatas. Pengecoran gallery stage 2 dimulai setelah proses hauling bekas
galian selesai, dimulai dari dasar main dam keatas sampai elevasi 104,20. Alat dan bahan yang
CHO@J@H SDFN ƥKL  J@XT  SHD ENQL  RB@ENKCHMF C@M BNMBQDSD OTLO 

485
PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) 6
Panduan Pelaksanaan Pekerjaan
Panduan Pelaksanaan Pekerjaan
Persiapan

Tahapan pengecoran gallery dibagi menjadi 2 stage, dengan perhitungan sebagai berikut

Perhitungan Jumlah Truck Mixer

Kapasitas "    L3 Stage 1    L W   L 42.25 m3


$ƥRHDMRH $    Stage 2   L W   L 65.00 m3
Jarak angkut +    JL Waktu antar       0.07 menit
Gedung

Kec. rata-rata 5 JLI@L Total waktu   


  
  
   23.57 menit
Waktu tunggu S    LDMHS Kapasitas      W   W   perjam 12.22 m3/jam
Waktu isi S    LDMHS
Waktu pengecoran S  LDMHS Total Truck mixer       W  0.432 Truck
dgn Cp stage 1 1.00 Truck
Total Truck mixer       W  0.665 Truck
stage 2 1.00 Truck

Tabel Perhitungan truck Mixer


Jalan

Stage 2

Bekisting
L=?GÍDE
Jembatan

Stage 1

Gambar Rencana Pengecoran Gallery

Tahapan dalam pengecoran gallery, sebagai berikut

Ş Akses jalan harus diperbaiki dengan menghampar LC.


Ş Siapkan concrete pump long boom ( dengan panjang lengan 30 m) di jalan akses El. 125
Bendungan

Ş Truck Mixer masuk ke akses jalan El. 125 satu persatu dengan posisi mundur.
Ş Baru tahapan pengecoran dalam dilaksanakan.

486
PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) 7
Panduan Pelaksanaan Pekerjaan
Panduan Pelaksanaan Pekerjaan

Gambar Proses Rencana Pengecoran

4.3. Hauling Galian Dam

Hasil galian yang ditumpuk dibawah harus segera dihauling karena pekerjaan urugan tanah di
main dam harus segera dilaksanakan. Hauling material hasil galian dam diambil dari arah spillway,
upstream dan hauling kembali ke spillway ke arah disposal. Alat yang dipakai excavator dan
dump truck.

Perhitungan Jumlah Dump Truck

Kapasitas "    L3 Waktu muat DT S          "          


x 0.5    LDMHS
$ƥRHDMRH $    dengan exca C exca x E
Jarak angkut +    JL
Kec. rata-rata 5 JLI@L Waktu Muat DT S   +   W       LDMHS
Waktu tuang S    LDMHS pulang pergi V
Waktu Ekstra S    LDMHS
Waktu Tuang Bucket       LDMHS Waktu Total Produksi DT  S
 S
 S
 S     LDMHS
Produksi DT (jam)  " W  W $    L3/jam
Kapasitas exca    L3 17.025
Rencana lama hauling    G@QH
Vol. Bekas Galian    L3 Jadi jumlah DT yang    #3
dibutuhkan    #3

Jadi untuk proses hauling dibutuhkan 3 Dump truck kapasitas 12 m3

487
PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) 8
Panduan Pelaksanaan Pekerjaan
Panduan Pelaksanaan Pekerjaan
Persiapan

2
Gedung

3
1 1 : MAIN DAM (u/s)
2 : DISPOSAL AREA
3 : TUNNEL
4 : SPILLWAY
Jalan

5 : HAULING ROAD
HASIL GALIAN

Denah Rute Hauling Hasil Galian


Jembatan
Bendungan

Proses Hauling Hasil Galian Dam

488
PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) 9
Panduan Pelaksanaan Pekerjaan
Panduan Pelaksanaan Pekerjaan

4.4. Urugan Dam

Urugan dam Pekerjaan porsi waskita berupa inner dan outter (upstream). Pekerjaan urugan untuk
outter upstream tidak 100% milik Waskita, Waskita hanya mengerjakan sampai El. 145,00.

Gambar Main Dam Porsi Waskita

Sequence Pekerjaaan Dam Embankment

489
PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) 10
Panduan Pelaksanaan Pekerjaan
Panduan Pelaksanaan Pekerjaan
Persiapan

4.4.1. Pemilihan material

Material urugan dam (inner dan outter) terdiri dari sand dan batu. Material batu direncanakan
mengambil dari gunung turun dan outlet tunnel. Karena persentase sand yang kecil maka dianggap
sand terkandung dalam batu tersebut.

Volume Porsi Gravel Sand


Material
Gedung

WK (m3) Uk. (mm) (%) (%)


inner pervious 25,728.00 750 - 100 55.90 12.50
100 - 4,75 31.60
Outter pervious 138,600.00 750 - 100 61.62 6.34
100 - 4,75 32.04

Tabel Presentase Outter dan Inner Zone

Material untuk outter harus dipakai material berasal dari gunung turun dan inner kita dapat
menggunakan material hasil galian di sittling basin. Sebelum pemilihan material di gunung turun
Jalan

kita harus melakukan pekerjaan blasting, yang rencananya akan disubkan ke pihak lain. Alat bantu
untuk blasting gunung turun (untuk material gravel) yang dipakai adalah anfo (campuran ammonium
nitrat dan minyak bahan bakar diesel), pemicu, detonator dan crawller drilling. Sedangkan untuk
pemindahan material gravel ke dump truck digunakan excavator. Proses pemilihan material kita
gunakan saringan yang terbuat dari besi dan baja siku. Besi dilas pada rangka baja siku dengan
I@Q@J SDQSDMST RDGHMFF@ LDMFG@RHKJ@M RODRHƥJ@RH RDRT@H CDMF@M QDMB@M@

Setelah proses pemilihan material di disposal atau gunung turun selesai, dilanjutkan proses hauling
material ke main dam, alat bantu yang digunakan dump truck.
Jembatan
Bendungan

Proses Pemilihan dan Hauling material

490
PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) 11
Panduan Pelaksanaan Pekerjaan
Panduan Pelaksanaan Pekerjaan

4.4.2. Pemadatan material

2DSDK@G L@SDQH@K CHB@LOTQ RDRT@H CDMF@M RODRHƥJ@RH  C@M CHSDLO@SJ@M CH KNJ@RH S@G@O@M ADQHJTSMX@
adalah pemadatan material mixing dengan alat bantu excavator, bulldozer dan vibro roller kapasitas
 SNM RDRT@H RODRHƥJ@RH   /DMFTIH@M SDQG@C@O G@RHK ODL@C@S@M G@QTR CHRDSTITH ADQC@R@QJ@M RODRHƥJ@RH
yang telah ditetapkan.

Proses Pemadatan di Main Dam

Pemadatan dilakukan per 30 – 50 cm dengan bantuan excavator batuan di sebar, untuk perataan material
menggunakan bulldozer setinggi yang direncanakan. Bila perataan material sudah selesai baru di padatkan
menggunakan vibro roller dengan satu lintasan. rutan dan tahapan pekerjaan dari metode urugan main
dam, sebagai berikut.

Syarat penggelaran urugan inner dan outter harus lebih tinggi dari zona inti (semipervious zone, upstream
RDLHODQUHNTR YNMD  BN@QRD RDLHODQUHNTR C@M ƥMD RDLHODQUHNTR YNMD  CDMF@M @RTLRH YNM@ HMSH X@MF
dikerjakan kontraktor lain mennghasilkan 1 layer setiap hari, maka direncanakan inner lebih tinggi 0,5
layer dan outter 1,5 layer. (hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran).

5. DAFTAR PERALATAN
Dengan metode seperti di atas, memerlukan peralatan sebagai berikut

DT Exca Vibro R Truck


Keterangan Breaker Bulldozer CP
(12 m3) (0,8 m3) 15 ton Mixer

Galian Tanah - 1 unit 1 unit 1 unit - - -

Pengecoran Gallery - - - - - 1 unit 1 unit

Hauling Galian 3 unit 1 unit - - - - -

Pemilihan material 12 unit 2 unit - - - - -

Pemadatan material - 2 unit - 1 unit 1 unit - -

Tabel Kebutuhan Alat

491
PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) 12
Panduan Pelaksanaan Pekerjaan
Panduan Pelaksanaan Pekerjaan
Persiapan

6. PEKERJAAN TEMPORARY
Ţ -DODQ $NVHV
Gedung

Hanya dibuat untuk sementara fungsinya membuka akses jalan, sehingga peralatan gali dan proses
hauling tanah galian ke diposal area dapat berjalan lancar.

7. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)


Selalu bersikap perhatian terhadap setiap pekerjaan yang menimbulkan bahaya, guna mengurangi
resiko kecelakaan dalam suatu proyek. Target yang harus dicapai adalah zero accident. Tahapan yang
harus diperhatikan adalah :

a. Selalu berkoordinasi setiap kemungkinan timbulnya bahaya


b. Persiapkan seluruh administrasi keamanan pekerjaan
c. Kecelakaan kerja harus selalu terlaporkan
Jalan

d. Menjaga lokasi dari pihak yang tidak berkepentinngan


e. APD harus selalu dipakai
f. Mengecek mesin secara berkala
g. Membuat IKA galian diketinggian di atas 3 m
h. Membuat rambu – rambu berupa tulisan, seperti :

ŝ+$7,ʘ+$7,$'$*$/,$1Ş
“DILARANG MENDEKAT YANG TIDAK BERKEPENTINGAN”
“AWAS LONGSOR”
Jembatan

“GUNAKAN HELM PENGAMAN”


“HATI HATI BERBAHAYA”

8. RESIKO PEKERJAAN
Ţ &XDFD

*@QDM@ LTRHL RTC@G LDL@RTJH LTRHL GTI@M L@J@ @J@M @C@ OQNCTJSHƥS@R @K@S C@M SDM@F@ X@MF
berkurang hal ini dapat mengurangi progress dilapangan, hal ini bisa di atasi dengan adanya lembur
pekerjaan.
Bendungan

492
Sumber : Buku Panduan Pelaksanaan Pekerjaan Untuk Kontraktor Bagian III 13
Penerbit PT WASKITA KARYA (Persero)

Anda mungkin juga menyukai