Anda di halaman 1dari 13

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Pengenalan Wireline

Wireline adalah kawat baja yang digunakan untuk menahan atau

menggantung peralatan bawah permukaan yang sedang dioperasikan

didalam sumur. Wireline saat digunakan dalam operasi beban 80% dari

beban patah minimumnya.

Penggunaan wireline secara umumnya adalah sebagai berikut:

1. Pengukuran kedalaman

2. Survey suhu dan kedalaman (flowing atau statik)

3. Memodifikasi dan mengatur laju alir.

4. Penggantian dan pengubahan lapisan produksi.

5. Pembagian produksi untuk lapisan yang banyak.

6. Penutupan dan pembukan port sirkulasi.

7. Kalibrasi tubing.

8. Pembersihan tubing secara umum.

9. Pengambilan sampel dan sedimen dasar sumur.

10. Operasi perforasi.

2.2 Jenis-Jenis Unit Wireline

Unit-unit wireline terdiri dari bermacam-macam jenis yang

disesuaikan dengan lingkungan lokasi sumur. Jenis-jenis dari unit tersebut

yaitu:

1
1. Truk/Trailer Wireline Unit

Dirancang untuk operasi wireline diberbagai medan yang berat dan

masih dapat ditempuh melalui jalan darat.

2. Special Unit

Unit wireline ini dirancang untuk menangani operasi didaerah

padang pasir dan didaerah kutub. Unit ini terdiri dari:

a. Desert-Type Truck Wireline Unit

Dirancang untuk menangani operasi pada sumur minyak dan gas di

daerah padang pasir.

b. Cold Weather Wireline Unit

Dirancang untuk menangani daerah-daerah yang sulit ditempuh baik

dihutan, rawa-rawa, padang pasir maupun daerah kutub sekalipun.

c. Wireline Portable Unit

Jenis ini mempunyai bentuk yang ringkas dan ringan sehingga

mudah dipindah-pindahkan baik dengan helikopter maupun dengan

alat transportasi lainnya.

3. Skid Mounted Wireline Unit

Bisa dilakukan operasi wireline di daerah terpencil seperti dihutan,

daerah kutub, maupun padang pasir tandus. Skid mounted wireline unit

mempunyai bentuk yang ringkas sehingga dapat dengan mudah

dipindah-pindahkan dengan alat transportasi.

2
Terdiri dari dua jenis, yaitu:

a. Satu unit wireline yang terdiri dari kumparan wireline, gaya

penggerak hidrolik atau mekanik dan unit tenaga yang disusun

dalam satu penyangga (skid) yang ringan.

b. Satu unit wireline yang terdiri dari dua penyangga. Unit tenaga dan

pompa disusun dalam satu penyangga sedangkan kumparan dan

peralatan lainnya disusun dalam penyangga yang satunya.

4. Jack-Up Vesel Wireline Unit

Unit ini dirancang untuk operasi perairan yang dalam. Unit wireline ini

dilengkapi dengan tenaga penggerak hidrolik, disamping perlengkapan

wireline lainnya.

5. Barge Wireline Unit

Barge wireline unit digunakan untuk operasi wireline diperairan

dangkal. Unit ini memiliki kaki penyangga, akan tetapi perlengkapan

lainnya sama dengan jenis jack-up vesel.

.2.3 Peralatan Utama Wireline

1. Power Unit (Unit Tenaga).

Unit tenaga merupakan bagian perlengkapan unit wireline digunakan

untuk menggerakan (memutar) kumparan wireline selama operasi

berlangsung.

Berdasarkan tenaga pembangkit untuk menggerakan kumparan, power

unit dibagi menjadi:

3
a. Gasoline powered.

b. Elektrik powered.

c. Diesel powered.

Berdasarkan pengontrolan perputaran wireline, power unit dibagi

menjadi:

a. Gaya penggerak mekanik.

b. Gaya penggerak hidrolik.

2. Kumparan Wireline

Pada saat sekarang, kumparan dibagi atas tenaga yang diperlukan.

Reel yang besar digunakan untuk menurunkan peralatan kedasar sumur.

Komponen-komponen pelengkap kumparan adalah reel drum dan

kopling untuk menghentikan hubungan dengan sumber tenaga.

3. Wireline

Wireline adalah kawat baja yang digunakan untuk menahan atau

menggantung peralatan bawah permukaan yang sedang dioperasikan di

dalam lubang sumur.

Wireline dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

a. Slickline (Single Stand Line).

Aplikasi slickline pada industri minyak dan gas, yaitu:

1. Mengatasi mekanikal problem yang menghambat produktivitas

sumur.

2. Mensupport kegiatan pemboran dan kerja ulang.

4
3. Mendapat data dan informasi tentang kondisi reservoir dan

produktivitas sumur (well data acquisitions).

Keunggulan memakai slickline:

1. Biaya relatif murah.

2. Peralatan relatif simpel dan mudah dipindah-pindahkan dan

dapat disesuaikan dengan kondisi lapangan.

3. Dapat bekerja dengan sumur bertekanan, temperatur tinggi, H 2S

dan CO2 tanpa harus mematikan sumur.

Terbukti dapat diandalkan untuk mengatasi:

1. Problem maupun peningkatan produksi.

2. Penunjang kerja ulang (workover) dan pemboran (drilling).

3. Pengambilan data produksi dan reservoir (well logging).

Kekurangan slickline:

1. Kurang optimal digunakan pada sumur berdeviasi tinggi.

2. Kekuatan wireline masih terbatas.

b. Stranded Line (Multi Stand Line)

Digunakan untuk menangani beban-beban yang lebih berat

dalam operasi wireline seperti operasi swabbing, pemasangan

packer, penyemenan dengan wireline cement tool dan operasi berat

lainnya.

5
c. Conductor line

Wireline ini hampir sama dengan stranded line namun

mempunyai inti yang diisolasi dan didalamnya di isi satu atau

beberapa penghantar.

4. Alat-alat Pengukur Kedalaman.

Alat yang paling penting dalam pelaksanaan operasi logging,

workover maupun well completion adalah pengukur kedalaman atau

disebut dengan Odometer atau depth indikator. Alat pengukur

kedalaman yang digunakan pada operasi wireline termask alat

penghitung mekanik atau Mechanic Counter. Alat ini disebut dengan

Mechanical Counter karena digunakan poros (saft), sambungan

(linkage), Roda gigi (gear) dan sabuk (belt) untuk menghubungkan

counter dengan indikator pengukur.

5. Indikator Berat

Dalam operasi yang berbeban berat, ketika diperlukan

pembebanan pada wireline sampai beban maksimum aman. Peralatan

ini dikalibrasi dalam pound (Kg ekuivalen), yang mengindikasikan total

beban dari wireline. Indikator berat yang digunakan untuk operasi

wireline ada dua macam yaitu elektrik dan hidrolik.

2.4 Perlengkapan Wireline di Permukaan

6
Peralatan permukaan menjamin pengoperasian (pemasangan)

peralatan bawah tanah dengan efisien, aman dan baik untuk peralatan dan

keselamatan sumur. Perlengkapannya yaitu:

1. Stuffing Box

Terdiri atas beberapa rangkaian komponen yang dapat menangani

semua ukuran wireline tetapi ukurannya harus dispesifikasi, dalam arti

dapat dimodifikasi dengan mudah untuk mengubah dari satu ukuran

wire ke wire lainnya.

2. Lubricator

Merupakan batang-batang yang dirangkai bersamaan dengan

stuffing box yang dipasang pada bagian atas wireline. Bagian-bagian

tabung ini dirangkai terlebih dahulu bersama-sama dengan head dan

kemudian rangkaian ini ditegakkan diatas wireline valve.

3. Quick Union

Alat ini merupakan bagian dari lubricator yang mempunyai

fungsi sebagai alat penyambung antara upper section dengan middle

section. Quick section ini dirancang sedemikian rupa, sehingga dalam

pemasangannya cukup diputar dengan tangan.

4. Rope Block

Alat ini digunakan untuk menaikan dan menurunkan lubricator

pada saat pengoperasian alat-alat bawah permukaan atau pada saat

membuka lubricator untuk mengganti alat-alat yang dioperasikan

dalam sumur.

7
5. Telescopic Gin Pole

Alat ini digunakan untuk menaikkan lubricator sampai diatas

katup wireline dan tetap mempertahankan pada ketinggian tersebut pada

saat breaking off atau pada saat menaikan wireline tool string.

6. Bleed Off Valve

Alat ini merupakan katup pembebas tekanan yang terletak pada

lubricator bagian bawah. Bleed off valve ini digunakan untuk

membebaskan tekanan pada lubricator, sebelum lubricator dibuka guna

menyambung alat-alat yang akan dioperasikan.

7. Wireline Valve

Wireline valve adalah peralatan blow out preventer pada operasi

wireline. Wireline valve ini digunakan untuk melindung perlengkapan

pembukaan yang dipasang diatas wireline valve tanpa merusak wireline.

Wireline valve berfungsi sebagai katup kosong bila didalam saluran

tidak ada wireline.

8. Hay Pulley dan Wire Clamp

Hay pulley adalah alat yang digunakan untuk merubah titik tarik

dari wireline dari bagian atas lubricator kebagian bawah perlengkapan

dan berfungsi juga untuk menghapus gaya lateral pada lubricator dan

kepala sumur.

8
Sedangkan wire clamp merupakan alat untuk menjepit wireline

dengan tanpa kerusakan selama menaikan dan menurunkan lubricator

atau pada operasi fishing untuk memegang wire yang terlihat melewati

ram dari wireline valve.

9. Swage

Swage berfungsi untuk merangkaikan bawah wireline valve

dengan bagian atas dari “tree flange connection”. Swage juga dirancang

untuk menahan tekanan lateral mekanik dan tekanan sumur.

10. Load Binder dan Chain

Alat ini digunakan untuk mengikat gine pole ke tree connection

dan wireline valve.

11. Line Wiper

Line wiper dari berbagai tipe umumnya melakukan berbagai

pekerjaan pembersih line atau lokasi disekitar sumur. Salah satu bentuk

line wiper adalah dengan rumah-rumahan dengan penjepit selaput karet

neopran. Penjepit ini menjepit wire dan membersihkan fluida yang ada

disekitarnya.

2.5 Peralatan Wireline dibawah Permukaan

Peralatan dibawah permukaan merupakan bagian dari operasi

wireline sehingga operasi wireline dapat dilaksanakan. Peralatan dibawah

9
permukaan sering disebut juga “Wireline String Standard”. Peralatannya

meliputi:

1. Rope Socket

Alat ini sebagai tempat ikatan wire pada rangkaian wireline tool

string. Bagian body menampung bagian-bagian dalam, menerima

wireline melalui akhir bagian atas stem.

Dekat bagain atas dari rope socket adalah leher pemancing yang

berfungsi sebagai tempat untuk mengaitkan peralatan ini apabila jauh

dan di fishing.

Pegas berfungsi untuk meredam agar tidak terjadi benturan-

benturan pada string yang diakibatkan oleh operasi pemukulan maupun

jaring.

2. Wireline Stem

Alat ini merupakan batang pemberat di dalam operasi wireline

yang digunakan untuk memberi tumbukan pada wireline jar. Wireline

stem juga berguna untuk mengatasi gesekan yang disebabkan oleh

komponen packing dari stuffing box dan tekanan sumur yang bekerja

pada penampang lintang.

3. Wireline Jar

Alat ini berfungsi untuk memberikan efek sentakan pada suatu

operasi yang memerlukan tenaga tarikan keatas atau kebawah dengan

menghentak.

4. Knuckle Joint

10
Alat ini mirip dengan stem, tetapi memiliki swivel ball pada

tengahnya. Alat ini dipersiapkan untuk fleksibilitas peralatan dalam

penangkapan peralatan yang hilang (fishing).

2.6 Fishing Job

Merupakan suatu pekerjaan mengambil benda didalam lubang

dalam berbagai bentuk dan benda tersebut jatuh karena faktor sengaja

ataupun tidak sengaja dengan peralatan fishing tool.

Operasi fishing terdiri dari dua macam yaitu fishing job pada open

hole (lubang terbuka) dan fishing job pada cased hole (pipa selubung).

1. Fishing Job pada Open Hole

Biasanya berhubungan dengan operasi pemboran sehingga kondisi yang

dijumpai pada umumnya yaitu sebagai berikut:

a. Lubang terbuka berukuran besar

b. Beban tarik yang diperlukan cukup besar dengan diberikan torsi

ataupun perlakuan kasar karena fishing string memakai drill pipe.

c. Bekerja dalam lubang terbuka berisikan lumpur.

d. Bahaya yang mungkin dapat menyusul adalah berupa jepitan

differential pressure.

11
2. Fishing Job pada Cased Hole

Erat kaitannya dengan sumur produksi dan kemungkinan kondisi yang

akan dihadapi adalah:

a. Clearence yang terbatas menyebabkab bahaya terjepit karena pasir

mengendap dan material jatuh.

b. Membutuhkan peralatan yang berukuran kecil dan beban tarik yang

ringan.

c. Rangkaian pipa pancing (fishing string) sering memakai tubing yang

tidak tahan diperlakukan kasar, torsi tinggi dan tidak tahan beban

tarik yang tinggi.

2.7 Penyebab Terjadinya Fishing

a. Faktor Manusia (Human Error)

Contoh dari Faktor Manusia atau Human Error yaitu menjatuhkan

peralatan-peralatan kecil seperti hammer, gauge cutter dan peralatan

lainnya ke dalam lubang sumur. Kejadian tersebut memicu untuk

dilakukannya fishing job.

b. Open Hole Testing

Open hole testing mempunyai resiko terjepitnya alat-alat pengetesan

sehingga berakhir terjadinya fishing job. Dimana alat-alat pengetesan

bisa tertinggal di dalam lubang sumur dan membuat peralatan lain

terjepit olehnya.

12
c. Kegagalan Mekanis

1. Kegagalan Pompa (Pump Failures)

2. Kegagalan Peralatan Pengangkatan (Hoisting Equipment Failures)

3. Kegagalan Bawah Permukaan

d. Faktor Formasi

e. Faktor Deviasi, Dodleg dan Crooked Hole.

2.8 Fishing Tool

Peralatan pancing untuk memancing didalam lubang terbuka atau

tertutup dalam pipa selubung menggunakan fishing tool dan asesoris.

Peralatan pemancingan antara lain, yaitu:

a. Tipe yang bisa dilepas kembali (releasing type) yaitu Spear dan

Overshot. Spear berfungsi untuk mnangkap dari dalam pipa sedangkan

overshot untuk menangkap dari luar pipa.

b. Tipe yang tidak bisa dilepas kembali (non releasing type) yaitu Taps

dan Die Collar. Alat-alat ini tidak dapat memancing ikan yang dapat

berputar.

c. Junk Retriever.

d. Impression Block.

e. Internal dan External Cutters.

f. Miling Tools.

g. Fishing Tool accessoris seperti Bumper Jar, Hydraulic Jar, Mechanical

Jar, Hydraulic Pulling Tools, Safety Joint dan Reversing Tool.

h. Washover Pipa dan asesoris.

13

Anda mungkin juga menyukai