Anda di halaman 1dari 4

1.

Arti Pernyataan Kelvin Placnk -> Suatu proses siklik tidak mungkin terjadi bila satu-satunya hasil
adalah arus panas Q yang mengalir keluar dari suatu reservoir pada suhu tertentu dan
seluruhnya dapat diubah menjadi usaha mekanik.
Proses semacam ini andaikata dapat berlangsung tidak bertentangan dengan hukum pertama
termodinamika, namun akan kenyataan bertentangan dengan hukum kedua termodinamika.
Pada gambar 6, dilukiskan proses tersebut jika dapat berlangsung.

2. Perubahan energy dalam jika kalor ditambahkan ke sistem -> rumus = deltaUmonoatomik = 3/2 Nk
deltaT

deltaUdiatomik = 5/2 Nk deltaT

3. Proses-proses termodinamika https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Hukum%20I


%20Termodinamika/menu4.html
a. isobarik = tekanan konstan
(W = p deltaV = p (V2- V1)

b. Isotermal = suhu konstan


(W = nRT In V2/V1)

c. Isokorik = vol. konstan


(W = p deltaV = p (0) = 0

d. adiabatik = suhu, tekanan, dan vol. tidak konstan


(P1.V1/T1 = P2.V2/T2)

4. Temperature gas pada proses termodinamika dengan volume tetap

5. Mesin carnot -> Mesin Carnot adalah mesin kalor hipotetis yang beroperasi dalam suatu siklus
reversibel yang disebut siklus Carnot.

n = (1 - Q2/Q1) . 100%
dan
_n = (1-T2/T1) . 100%

kondisi paling ideal


Q2/Q1 = T2/T2

6. Grafik siklus mesin carnot (hal 17)

7. Gelombang(hal 28)
Panjang gelombang ->s/n
s = jarak panjang gelombang
n = jumlah gelombang

cepat rambat -> v = lambda x f atau v = lambda / f

frekuensi -> f = t/n atau 1/T

8. Jenis-jenis gelombang :

a. mekanik -> butuh medium (bunyi, gelombang air)


b. elektromagnetik -> tidak butuh medium (cahaya, sinar ultra violet, inframerah)

berdasarkan arah rambat


a. transversal ->arah getar dan rambat tegak lurus (air)
b. longitudinal -> arah getar dan rambat searah (garpu tala)

9. Menentukan jarak deri gelombang bunyi

10. Persamaan gelombang berjalan : (hal 48)

y = ± A sin 2π (t/T ± x/ λ)
atau
y = ± A sin (ωt ± kx)

y = simpangan(m)
A = Amplitudo (m)
k = bilangan gelombang
ω = frekuensi gelombang
t = waktu (s)
x = jarak titik ke sumber (m)

11. Jenis gelombang bunyi

Infrasonik, gelombang bunyi yang memiliki frekuensi < 20 Hz.


Audiosonik, gelombang bunyi yang memiliki frekuensi antara 20--20.000 Hz. Frekuensi inilah yang dapat
didengar oleh telinga manusia.
Ultrasonik, gelombang bunyi yang memiliki frekuensi > 20.000 Hz.

12. dawai (hal 77)

Cepat rambat gelombang -> 2L/ n+1 (L= n+1/2 Lambdan)


Frekuensi -> fn = v/ -Lambdan_ = (n+1)v/ 2L = (n+1)f0 atau fn = v/ Lambdan = (n+1)/2L akar F/ massa
per satuan panjang dawai = n+1/2L . v
dengan n = 0,1,2,3,...
n= 0 untuk nada dasar
n= 1 untuk nada atas pertama (harmonik kedua)

Nada dasar dan nada atas (?)

13. Efek dopler (hal 76) -> Efek Doppler merupakan suatu kejadian di mana frekuensi gelombang dari
suatu sumber yang diterima oleh detektor mengalami perubahan akibat perubahan posisi atau
pergerakan relatif detektor terhadap sumber gelombang atau sebaliknya.

rumus : fp = v ± vp/v ± vs . fs

fp = frekuensi yang didengar oleh pendengar (Hz)


fs = frekuensi yang dikeluarkan oleh sumber suara (Hz)
v = kecepatan suara di udara (m/s)
vp = kecepatan pendengar -jika bergerak- (m/s)
vs = kecepatan sumber suara -jika bergerak- (m/s)
catatan
vs bernilai positif (+) jika sumber bunyi menjauhi pendengar.
vs bernilai negatif (-) jika sumber bunyi mendekati pendengar.
vp bernilai positif (+) jika pendengar mendekati sumber bunyi.
vp bernilai negatif (-) jika pendengar menjauhi sumber bunyi.

14. gelombang cahaya (hal 87)

15. cacat mata (hal 120)

jenis :
a. rabun jauh(miopi)
rumus kekuatan lensa
P = -1/PR dioptri

titik dekat = Sn < 25 cm


harus menggunakan kacamata berlensa cekung (negatif)

b. rabun dekat(hipermetropia)
rumus kekuatan lensa
1/f = 1/s + 1/s_aksen_
oleh karena s = Sn = 25 cm dan ukuran dalam meter maka :
P = 100/25 + 1/-PP

P = 4 - 1/PP dioptri

PP = punctum proximum (titik dekat = Sn) satuan meter


harus menggunakan kacamata berlensa cembung (positif)

c. mata tua (presbiophia)


harus menggunakan kacamata berlensa rangkap (bifokal)

d. astigmatis (silinder)
harus menggunakan kacamata berlensa silinder

16. alat optic (hal 119)

a. Mata dan kacamata


b. Lup
menggunakan lensa cembung
rumus :
M = Sn/f +1

M = perbesaran anguler
Sn = titik dekat mata (m)
f = jarak fokus lensa (m)

M = Sn/f

c. Mikroskop (hal 123)


d. Teropong/teleskop (hal 124)
e. Kamera

17. efek rumah kaca (hal 139)

Perhatian! Halaman yang tercantum hanya terdapat di buku fisika Intan Pariwara semester 2!

Anda mungkin juga menyukai