KELOMPOK 4
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Evaluasi dan Pengembangan
Usaha” dengan sebaik-baiknya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini
tidak akan selesai dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan, serta
bimbingan dari berbagai pihak. Sebagai rasa syukur atas terselesainya makalah ini, maka
dengan tulus penulis sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu
yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan baik
pada teknik penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
dapat diterapkan dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang berhubungan dengan
judul makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Evaluasi Usaha adalah Suatu aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu
usaha bisnis. Evaluasi usaha prinsip dasar utamanya adalah membandingkan rencana
usaha yang telah dibuat sebelum kegiatan dimulai dengan apa yang telah dicapai pada
akhir masa produksi.
Suatu usaha dikatakan berhasil apabila usaha tersebut dapat memenuhi
kewajiban membayar bunga modal, alat - alat luar yang digunakan, upah tenaga
kerja luar serta sarana produksi yang lain dan termasuk kewajiban pada pihak ketiga.
Bagi pelaku usaha baik itu Usaha Kecil, Usaha Mikro atau Usaha menengah
mengalami kemandegan dalam sebuah usaha tentu merupakan sesuatu yang tidak
diinginkan dan tidak dikehendaki. Tentu setiap orang menginginkan selalu mengalami
kemajuan Usaha dari waktu ke waktu. Akan tetapi kemandegan dan stagnasi usaha
terkadang menjadi sesuatu hal yang tidak bisa dihindarkan, bahkan terkadang harus
mundur beberapa tahap. Banyak hal yang bisa mempengaruhi kondisi usaha kita, pasar
yang mulai lesu, persaingan yang makin ketat, produktifitas menurun, biaya produksi
yang meningkat dan lain-lain. Bagaimana agar usaha selalu mengalami kemajuan, atau
paling tidak tidak surut ke belakang? Setelah rencana bisnis yang kita buat dengan baik
apakah sudah cukup? tentu tidak kita perlu melakukan evaluasi dan monitoring usaha.
Kuci untuk menuju sukses usaha adalah melakukan evaluasi terhadap usaha yang sudah
dilaksanakan.
Melakukan evaluasi kemajuan usaha merupakan proses yang berlangsung terus
menerus dan berkesinambungan. Evaluasi berangkat dari kegiatan montoring setiap
proses dalam usaha yang dijalankan, dari hasil monitoring dapat dibuat analisis
kemajuan, kemunduran dan pencapaian apa yang sudah dilaksanakan. Evaluasi dan
monitoring bagi seorang enterpreneur sekaligus menjadi sarana belajar dan proses
mengupgrade diri. dalam proses inibisa jadi ditemukan hal-hal baru dan strategi baru
mencapai sukses bisnis.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari evaluasi usaha?
2. Bagaimana cara menyusun laporan kegiatan hasil usaha?
3. Bagaimana rasio keuangan?
4. Bagaimana teknik pengembangan usaha?
4
BAB II
EVALUASI USAHA
A. Pengertian
Evaluasi Usaha adalah Suatu aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu usaha
bisnis. Evaluasi usaha prinsip dasar utamanya adalah membandingkan rencana usaha yang
telah dibuat sebelum kegiatan dimulai dengan apa yang telah dicapai pada akhir masa
produksi.
Suatu usaha dikatakan berhasil apabila usaha tersebut dapat memenuhi
kewajiban membayar bunga modal, alat - alat luar yang digunakan, upah tenaga
kerja luar serta sarana produksi yang lain dan termasuk kewajiban pada pihak ketiga.
Bagi pelaku usaha baik itu Usaha Kecil, Usaha Mikro atau Usaha menengah
mengalami kemandegan dalam sebuah usaha tentu merupakan sesuatu yang tidak
diinginkan dan tidak dikehendaki. Tentu setiap orang menginginkan selalu mengalami
kemajuan Usaha dari waktu ke waktu. Akan tetapi kemandegan dan stagnasi usaha
terkadang menjadi sesuatu hal yang tidak bisa dihindarkan, bahkan terkadang harus mundur
beberapa tahap. Banyak hal yang bisa mempengaruhi kondisi usaha kita, pasar yang mulai
lesu, persaingan yang makin ketat, produktifitas menurun, biaya produksi yang meningkat
dan lain-lain. Bagaimana agar usaha selalu mengalami kemajuan, atau paling tidak tidak
surut ke belakang? Setelah rencana bisnis yang kita buat dengan baik apakah sudah cukup?
tentu tidak kita perlu melakukan evaluasi dan ‘
monitoring usaha. Kuci untuk menuju sukses usaha adalah melakukan evaluasi
terhadap usaha yang sudah dilaksanakan.
Melakukan evaluasi kemajuan usaha merupakan proses yang berlangsung terus
menerus dan berkesinambungan. Evaluasi berangkat dari kegiatan montoring setiap proses
dalam usaha yang dijalankan, dari hasil monitoring dapat dibuat analisis kemajuan,
kemunduran dan pencapaian apa yang sudah dilaksanakan. Evaluasi dan monitoring bagi
seorang enterpreneur sekaligus menjadi sarana belajar dan proses mengupgrade diri. dalam
proses inibisa jadi ditemukan hal-hal baru dan strategi baru mencapai sukses bisnis.
Hal yang menjadi dasar setiap pelaku usaha untuk maju adalah keyakinan diri bahwa
ia mampu untuk maju dan sukses dalam bisnis, jika cara berfikir ini cukup kuat maka satu
tiket untuk sukses sudah didapat. Langkah selanjutnya adalah melaksanakan dan belajar
dengan melakukan (learning by doing). Apa saja yang perlu dievaluasi dalam sebuah
bisnis?
5
2. Apakah Ada kemajuan atau Kemunduran usaha
Posisi keuangan biasanya menjadi patokan utama dalam Evaluasi kemajuan atau
kemunduran sebuah usaha, meski bukan yang segala-galanya. Setelah mengetahui posisi
keuangan , selanjutnya melakukan evaluasi terhadap kegiatan usaha. Apakah usaha
mengalami kemajuan atau kemunduran? Cara mudahnya adalah dengan membandingkan
pada saat awal anda menjalankan usaha dengan setelahnya (biasanya dengan jangka waktu
pembanding yang waktunya dapat ditentukan sendiri, misalnya seperti 3 bulan, 6 bulan,
atau satu tahun sekali setelah usaha berjalan).
Evaluasi sebuah usaha juga bisa dimanfaatkan sebagai baha untuk mencapai
merencanakan target pertumbuhan usaha selanjutnya. Jika hasil usaha sudah menunjukkan
pertumbuhan usaha yang mengalami kenaikan, tentu bukan sebagai bahan berbuas diri,
justru menjadi bahan untuk mencapai target dan strategi yang baru. Anda dituntut untuk
memikirkan ‘target’ selanjutnya dengan upaya Anda melakukan perbaikan atau
pengembangan usaha. Coba pikirkan secara cermat, apakah dengan kondisi saat ini Anda
ingin mendongkrak penjualan usaha Anda karena angka penjualan mengalami kerugian
yang cukup besar? Coba Anda cari peluang target apa yang kira-kira tepat untuk Anda
lakukan. Misalnya seperti, Apakah ini saatnya Anda melakukan promosi lebih gencar? Apa
sudah waktunya Anda melakukan ekspansi usaha ke tempat lain yang lebih ramai?
•Menjalankan usaha tanpa melakukan evaluasi, seperti anda berpergian ketempat asing
tanpa peta atau petunjuk jalan.
•Anda tidak akan pernah tau perkembangan usaha atau tujuan anda tanpa adanya evaluasi.
•Evaluasi juga diperlukan untuk mengetahui posisi usaha anda sekarang ataupun untuk
menjad ipatokan dalam mengembangkan usaha.
6
Investasi adalah pengeluaran dana sejumlah tertentu pada saat sekarang untuk
memungkinkan penerimaan manfaat di masa mendatang. Dikarenakan investasi berkaitan
dengan pengeluaran dana di
saat sekarang dan manfaatnya baru akan diterima di masa mendatang, maka investasi
berhadapan dengan resiko dan diperlukan suatu penilaian kelayakan terhadap pelaksanaan
investasi tersebut, yang dapat dilakukan sebelum maupun saat investasi sedang berjalan.
Penilaian kelayakan investasi dalam periode sedang berjalan (proyek sedang berlangsung)
disebut dengan evaluasi kelayakan investasi.
7
1. Jenis teknologi yang diajukan harus memenuhi standard mutu yang sesuai dengan
keinginan pasar atau konsumen.
2. Teknologi harus sesuai dengan persyaratan yang diperlukan untuk mencapai skala produks
yang ekonomis.
3. Pilihan jenis teknologi yang diusulkan sering dipengaruhi oleh kemungkinan pengadaan
tenaga ahli, pengadaan bahan baku, dan bahan penunjang yang diperlukan untuk
penerapannya. Seringkali keterbatasan pengadaan salah satu bahan baku, baik dalam
kualitas maupun kuantitas akan membatasi perencanaan proyek, serta berpengaruh pada
biaya.
4. Pemilihan teknologi hendaknya dikaitkan dengan memperhatikan jumlah dana yang
diperlukan untuk pembelian mesin serta peralatan yang dibutuhkan.
5. Perlu juga meninjau pengalaman penerapan teknologi yang bersangkutan oleh pihak lain
di tempat lain, sehingga dapat diketahui apakah teknologi tersebut telah dapat disetarakan
dengan baik.
Dengan pertimbangan faktor diatas, sehingga bisa disimpulkan untuk kebutuhan teknis
pada Saboten Shokudo dipengaruhi oleh variasi produk yang ditawarkan, pelayanan
pelanggan,
kenyamanan rumah makan, dan kemudahan akses. (Chumaidiyah : 2004a)
8
5. Melakukan interaksi intensif dengan unit-unit.
6. Mengadakan benchmarking dengan pihak luar untuk berbagi pengalaman.
7. Melakukan analisis terhadap bentuk-bentuk kerjasama.
8. Melakukan analisis lingkungan (ansos)
Aspek Evaluasi :
Level Evaluasi :
1. National
Adalah batas atas (upper level) besarnya masalah.
2. Sensitivitas
Adalah kepekaan variable target akibat pergerakan variable yang ada berkolerasi.
3. Volatilitas
Adalah variasi/naik turunnya variable target.
4. Penyimpangan Bawah
5. Adalah penyimpangan negatif/kasus terburuk (worstcase) dari variable target.
1. Produksi total (Y) yaitu jumlah produksi per usaha dengan satuan kg.
2. Harga Produksi (P) yaitu Harga produksi per unit dengan satuan Rp/kg.
3. Penerimaan atau nilai produksi ( R atau S ) yaitu jumlah produksi dikalikan harga
produksi dengn satuan Rp.
4. Biaya varibel (VC) yaitu biaya yang digunakan untuk membeli atau menyediakn bahan
baku yang habis dalam satu kali produksi.
5. Biaya variabel per unit ( AVC ) yitu total biaya variabel dibagi dengan total produksi
dengan satuan ( Rp/Kg ).
6. Biaya tetap (FC) yaitu biaya sewa lahan , pajak lahan, biaya bunga, penyusutan per
usaha dengan satuan Rp.
7. Biaya total (TC atau C) yaitu jumlah biaya variabel dan biaya tetap per usaha dengan
satuan Rp.
8. Pendapatan (I) yaitu selisih antara penerimaan dengan total biaya per usaha dengan
satuan Rp.
9. Keuntungn ( л ) yaitu pendapatan dikurangi upah tenaga kerja keluarga
(w) dan bunga modal sendiri per usaha dengan satuan Rp.
Evaluasi Kinerja, yang memberikan majikan dengan kesempatan untuk menilai kontribusi
karyawan mereka untuk organisasi, sangat penting untuk mengembangkan tim kerja yang
kuat. Namun dalam beberapa praktek, praktek dokter dan manajer menempatkan evaluasi
kinerja di bagian belakang kompor, sering karena waktu yang terlibat dan kesulitan
mengkritisi karyawan dengan siapa mereka bekerja sama. Manfaat dari evaluasi kinerja
lebih besar daripada tantangan ini, meskipun. Ketika dilakukan sebagai bagian dari sistem
evaluasi kinerja yang mencakup bentuk evaluasi standar, tolok ukur kinerja standar,
9
pedoman untuk memberikan umpan balik, dan prosedur disiplin, evaluasi kinerja dapat
menegakkan batas-batas yang dapat diterima kinerja, mempromosikan pengakuan staf dan
komunikasi yang efektif dan memotivasi individu untuk melakukan mereka terbaik bagi
diri mereka sendiri dan praktek.
Tujuan utama dari sistem evaluasi kinerja adalah untuk memberikan pengukuran adil
kontribusi karyawan untuk tenaga kerja, menghasilkan dokumentasi penilaian yang akurat
untuk melindungi karyawan dan majikan, dan memperoleh tingkat tinggi kualitas dan
kuantitas kerja yang dihasilkan. Untuk membuat sistem penilaian kinerja dalam praktek
Anda, ikuti lima langkah:
1. Mengembangkan bentuk evaluasi.
2. Identifikasi pengukuran kinerja.
3. Set pedoman untuk umpan balik.
4. Buat disiplin dan pemutusan prosedur.
5. Atur jadwal evaluasi.
Hal ini juga dianjurkan untuk menjalankan sistem selesai dengan pengacara Anda untuk
mengidentifikasi potensi masalah hukum yang harus tetap.
POIN KUNCI
· Sebuah sistem penilaian kinerja dapat memotivasi staf untuk melakukan yang terbaik
untuk diri mereka sendiri dan praktek dengan mempromosikan pengakuan staf dan
memperbaiki komunikasi.
· Evaluasi harus dilakukan secara adil, konsisten dan obyektif untuk melindungi karyawan
Anda dan praktek Anda. Sebuah sistem penilaian kinerja yang efektif memiliki bentuk
evaluasi standar, tolok ukur kinerja, pedoman umpan balik dan prosedur disiplin.
10
. Jika Anda memiliki deskripsi pekerjaan saat ini untuk tiap posisi dalam latihan Anda,
Anda telah mengambil langkah pertama menuju menciptakan tolok ukur kinerja standar,
yang pada dasarnya jumlah tertentu dan tujuan kualitas yang melekat pada tugas-tugas yang
tercantum dalam deskripsi pekerjaan. Sebuah uraian pekerjaan sendiri dapat berfungsi
sebagai alat ukur dalam evaluasi jika, misalnya, Anda sedang menilai apakah keterampilan
karyawan sesuai dengan kebutuhan posisi. Namun ukuran kinerja standar mengambil
deskripsi pekerjaan satu langkah lebih lanjut. Sebagai contoh, satu tugas yang tercantum
dalam uraian pekerjaan resepsionis mungkin memasuki pendaftaran pasien baru dan
diperbarui ke dalam komputer.
ukuran kinerja standar dapat bahkan objektif mengukur beberapa daerah kerja yang lebih
subyektif kinerja, seperti kebiasaan kerja. Sebagai contoh, Anda dapat menetapkan ukuran
yang obyektif untuk pertemuan dengan mendefinisikan jumlah kali diterima seorang
karyawan bisa lambat atau tidak selama jangka waktu tertentu.
Namun, ukuran kinerja standar tidak selalu bekerja untuk daerah subyektif lainnya, seperti
sikap. Dalam kasus ini, itu masih penting untuk seobjektif mungkin dalam evaluasi Anda.
Jangan mencoba untuk menggambarkan sikap, misalnya, melainkan menggambarkan
perilaku karyawan, yang adalah apa yang menyampaikan sikap, dan konsekuensi dari
perilaku untuk berlatih . Sebagai contoh: "karyawan ini telah gagal untuk mendukung rekan
kerja. Ketika anggota lain dari departemennya tidak ada, ia menolak untuk mengambil
tugas-tugas tambahan yang diperlukan untuk memproses pasien secara tepat waktu .”
Perilaku ini menyebabkan backlog pasien, tempat beban pada staf dan kompromi kerja
sama tim yang efektif. "
Untuk mulai mengembangkan ukuran kinerja standar dalam praktek Anda, meninjau
deskripsi pekerjaan untuk setiap posisi dan pilih komponen-komponen kunci dari pekerjaan
yang secara khusus dapat diukur. Kemudian, kerja dengan karyawan di setiap posisi untuk
mengumpulkan data kuantitatif, meneliti pola-pola historis volume dan menentukan
pengukuran kualitatif yang mencerminkan praktek misi dan tujuan. Tergantung pada
seberapa besar latihan Anda dan berapa banyak posisi perlu tolok ukur kinerja standar,
Anda mungkin ingin memilih sebuah komite untuk mengembangkannya. Kemudian,
dengan bantuan dari karyawan di setiap posisi, supervisor harus menjaga mereka. Ini
penting untuk menjaga deskripsi pekerjaan dan standar ukuran kinerja lancar mungkin. Jika
tidak, ketika pekerja tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, Anda tidak dapat
memastikan apakah ia memiliki masalah kinerja atau apakah harapan Anda dari posisi
menjadi tidak realistis berdasarkan volume meningkat atau perubahan keadaan.
Menghargai KINERJA DENGAN MEMBAYAR
Jika kenaikan gaji praktek Anda didasarkan pada prestasi, mungkin tepat dan efisien untuk
meninjau gaji karyawan pada saat penilaian kinerja. Seperti hubungan langsung antara
kinerja dan membayar bisa membuat Anda dan karyawan Anda mengambil evaluasi kinerja
bahkan lebih serius daripada yang mungkin Anda miliki sebaliknya. Namun, jika kenaikan
gaji Anda hanya didasarkan sebagian pada prestasi dan sebagian pada perubahan tahunan
dalam Indeks Harga Konsumen, mungkin tidak cukup mudah untuk meninjau dan
perubahan gaji individu pada waktu yang berbeda sepanjang tahun.
Apakah Anda berencana untuk memasukkan review dari gaji karyawan selama setiap
evaluasi kinerja harus dikomunikasikan kepada seluruh karyawan secara lisan dan tertulis
ketika mereka dipekerjakanAdalah penting bahwa karyawan memahami ini sehingga
harapan mereka yang realistis dan mereka tidak kecewa.
11
3. Set pedoman untuk umpan balik.
Umpan balik apa evaluasi kinerja semua tentang. Jadi sebelum Anda menerapkan sistem
evaluasi kinerja Anda, pastikan bahwa setiap orang yang akan melakukan evaluasi tahu apa
umpan balik untuk memberikan, bagaimana memberi dan bagaimana mendapatkannya dari
karyawan kembali.
Berikan umpan balik seimbang. Jangan membuat kesalahan umum glossing atas karyawan
sebuah kekurangan dan hanya berfokus pada atau dia kekuatannya . Hal ini dengan
memahami kelemahan mereka bahwa karyawan dapat mengambil kepemilikan kinerja dan
peran mereka dalam praktek. Dan ketika mengingat dukungan yang mereka butuhkan untuk
melakukan perbaikan di wilayah ini, karyawan belajar untuk mengambil kebanggaan dalam
pekerjaan mereka dan bersedia untuk menghadapi tantangan baru dengan percaya
diri. Garis Besar harapan untuk perbaikan. Bila Anda menangani bidang-bidang perbaikan
yang diperlukan, garis besar harapan Anda untuk perbaikan dan bagaimana Anda berniat
untuk membantu karyawan menemui mereka. Sebagai contoh, jika seorang karyawan
berbicara kasar dengan karyawan lain dan tampaknya tidak toleran dengan pasien,
memberikan karyawan beberapa contoh perilaku nya dan menawarkan beberapa saran
untuk mengatasi masalah ini, seperti sesi role-playing atau keterampilan komunikasi /
layanan pelanggan workshop atau seminar. Tentukan batas-batas dengan membiarkan
karyawan tahu apa yang dapat diterima dan apa yang tidak akan ditoleransi, dan kemudian
menetapkan rencana untuk memantau kinerja dan re-evaluasi karyawan.
Mendorong umpan balik dari karyawan,. Setelah Anda telah mendiskusikan hasil evaluasi
dengan karyawan mendorong dia untuk memberikan Anda beberapa umpan balik
nondefensive. Mintalah karyawan apakah dia setuju dengan penilaian Anda, dan / atau
mengundang saran untuk perbaikan. Sebagai contoh: "Anda tampaknya menjadi tidak sabar
dan pendek dengan pasien ketika dokter terlambat. Karena ada kalanya terlambat tidak bisa
dihindari, bagaimana Anda menyarankan kita menangani hal ini untuk menghindari reaksi
seperti itu "Hal ini harus mengarah untuk pertukaran informasi terbuka yang akan
memungkinkan Anda dan karyawan untuk lebih memahami sudut pandang masing-
masing?.
12
praktek gagal untuk melakukan ini dan / atau untuk menindaklanjuti dengan pemutusan
jika perlu. Setelah peringatan tertulis adalah kesalahan penanganan dengan cara ini, tidak
lagi memiliki manfaat apapun . Standar A, ditulis, bentuk peringatan harus mencakup
sebagai berikut:
· Penjelasan mengenai perilaku atau masalah yang mencakup temuan obyektif,
· Para terukur tindakan dan perubahan yang diharapkan karyawan,
· Dukungan majikan akan memberikan untuk perbaikan,
· Penjelasan tentang apa yang akan terjadi (misalnya, waktu off dibayar atau terminasi)
dan ketika (misalnya, setelah satu kejadian lebih atau dua) jika peringatan tersebut tidak
diperhatikan,
· Tanda tangan dari karyawan dan penilai dan tanggal peringatan.
Pemutusan. Jelaskan alasan pemutusan tetapi melakukannya sebentar dan obyektif untuk
menghindari masuk ke sebuah diskusi yang rumit yang menempatkan Anda dalam posisi
defensif. Validasi karyawan sebagai pribadi, mungkin dengan memberikan suatu
pandangan yang positif potensi karyawan dalam pasar kerja. Sebagai contoh, meskipun
seorang karyawan mungkin telah menjadi petugas file buruk untuk Anda karena dia tidak
memperhatikan detail, karyawan mungkin memiliki kepribadian ramah yang akan
membuatnya atau operator telepon yang baik. Juga, membiarkan karyawan tahu apa yang
akan terjadi dari setiap liburan yang masih harus dibayar atau cuti sakit, tunjangan pensiun,
dll undang-undang negara Anda Ketahui tentang masalah ini. Akhirnya, tanyakan apakah
karyawan memiliki pertanyaan lebih lanjut dan kemudian membantu karyawan dalam
mengambil semua harta nya dan meninggalkan dengan sebagai martabat sebanyak
mungkin. Jika Anda menangani pemutusan baik, Anda cenderung tidak memiliki karyawan
yang ingin "membalas dendam" dengan badmouthing Anda dalam komunitas atau
membalas dendam hukum.
13
C. KAPAN MELAKUKAN EVALUASI USAHA
Evaluasi memiliki periode yang dapat dilakukan, waktu yang tepat dalam melakukan
evaluasi.Evaluasi terhadap perkembangan usaha dapat dilakukan dalam beberapa kondisi
yaitu :
1. Secara rutin/berkala.
Anda bisa melakukan evaluasi bulanan, triwulan, ataupun tahunan. Biasanya yang
paling sering dilakukan adalah evaluasi triwulan menyangkut evaluasi kegiatan sehari-hari
(seperti pendapatan dan pengeluaran), dan tahunan untuk evaluasi secara lengkap yang
mencakup laporan keuangan, persaingan usaha, SDM, dan lain sebagainya. Evaluasi
berkala sangat baik manfaatnya, karena dengan adanya evaluasi secara rutin maka masalah-
masalah yang timbul bisa lebih cepat diatasi dan peluang untk pengembangan bisa lebih
cepat dimanfaatkan.
2. Secara Insidental
Evaluasi secara insidental dilakukan setiap saat apabila (umumnya) terjadi masalah
yang dirasakan cukup signifikan pada usaha Anda. Evaluasi seperti ini biasanya dilakukan
apabila terjadi masalah atau kemunduran pada usaha. Evaluasi ini sebenarnya kurang baik,
karena masalahnya sudah terjadi dan tindakan pencegahan pun sudah tidak bisa dilakukan.
Yang terpenting adalah tindakan koreksi. Dengan adanya evaluasi rutin yang baik,
diharapkan masalah yang mungkin timbul bisa ditekan sehingga evaluasi insidental ini pun
bisa dikurangi.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan:
Lakukan Evaluasi Usaha sebelum Usaha berada dalam titik yang mengkhawatirkan,
sedini mungkin evaluasi dapat dilakukan maka ini merupakan tindakan mencegah dari
kegagalan usaha.
Memulai bisnis bagi kebanyakan orang bukanlah hal yang mudah. Hal yang klasik,
banyak pertimbangan di sana sini sehingga tak jarang membuat orang urung memulai
bisnis. Semestinya memulai bisnis tidak menjadi salah satu sumber ketakutan bagi setiap
orang. Untuk menghilangkan ketakutan dalam memulai bisnis, seseorang bisa membuat
persiapan bisnis yang matang sehingga dapat menjalaninya dengan optimistis.
Evaluasi adalah melihat apa yang telah dilakukan,apa yang telah dicapai dan bagaimana
mencapainya.Evaluasi adalah perbandingan antara dampak nyata dari proyek dengan
perencanaan strategis yang disepakati. Evaluasi bisa bersifat formatif yaitu dilakukan
ditengah berlangsungnya proyek atau organisasi agar tejadi perbaikan. Evaluasi juga
bersifat sumatif yaitu mengambil pelajaran dari suatu proyek yang sudah selesai
Tujuan evaluasi ada 2 yaitu :
1. Untuk pembelajaran dan pengembangan
Ini tentang apa yang terjadi dan mengapa, apa yang bisa dan tidak bisa dikerjakan,serta
apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan proyek.
2. Sebagai bentuk pertanggung jawaban (untuk menunjukkan kepada pihak lain bahwa
kita telah bekerja dengan baik).
15