TINJAUAN PUSTAKA
bertanggung jawab terhadap pengolahan bahan baku menjadi produksi jadi yang
kegiatan yang akan membentuk suatu system produksi. Ada tiga fungsi utama dari
Proses produksi, yaitu metode dan teknik yang digunakan dalam mengolah bahan
Pengendalian produksi, yaitu tindakan yang menjamin bahwa semua kegiatan yang
dilaksakan dalam perencanaan telah dilakukan sesuai dengan target yang telah
ditetapkan.
rangkaian kegiatan yang akan membentuk suatu sistem produksi. Sistem produksi
merupakan kumpulan dari sub sistem - sub sistem yang saling berinteraksi dengan
tujuan mentransformasi input produksi. Input produksi ini dapat berupa bahan baku,
7
8
mesin, tenaga kerja, modal, dan informasi, sedangkan output produksi merupakan
produk yang dihasilkan berikut hasil sampingannya seperti limbah, informasi, dan
sebagainya.
Sub system- sub system dari system produksi tersebut antara lain adalah perencanaan
Sub system- sub system dari system produksi tersebut akan membentuk
konfigurasi system produksi. Keandalan dari konfigurasi system produksi ini akan
tergantung dari produk yang dibuat serta bagaimana cara membuatnya (proses
Produksinya). Cara membuat produk tersebut dapat berupa “jenis” proses produksi
menurut cara menghasilkan output, “operasi” dari pembuatan produk, dan “variasi”
merupakan biaya yang terbesar pada usaha manufaktur. Dikaitkan dengan persangan
pasar yang semakin tajam, maka perusahaan dituntut untuk bekerja lebih efisien.
pasar jauh lebih kecil dibandingkan dengan kemampuan produksi total industri.
peningkatan efesiensi yang dapat dicapai adalah 15%, yang equivalen dengan
penurunan biaya produksi, juga 15%. Jika harga jual dapat dipertahankan berarti
perusahaan akan memperoleh kenaikan laba ekstra sebesar 15%. Akan tetapi, untuk
operasional telah menawarkan berbagai macam konsep, antara lain, Just In Time
yaitu berproduksi dengan sediaan minimal atau dengan tampa sediaan bahan
digudang, biaya modal yang harus ditanam dalam persediaan, dan kerugian yang akan
timbul akibat sediaan tersimpan didalam gudang. Kerugian itu dapat berupa kerugian
karena rusak, dicuri, turun harga, kebakaran, biaya asuransi kebakaran, ataupun bahan
Setidaknya ada tiga hal yang perlu diperhatikan oleh manager pabrikasi dalam
Perusahaan harus mampu membangun kerja sama dengan pihak pemasok (supplier),
baik melalui ikatan kontrak kemitraan ataupun melalui hubungan bisnis yang saling
menjadi jaminan bagi perusahaan untuk mendapatkan pasokan material secara tepat
waktu, tepat jumlah, tepat mutu, dan tepat harga. Jaminan kecukupan material menjadi
Bersamaan dengan hal itu maka atas setiap item sediaan material, pihak yang
bertanggung jawab harus mampu memberikan jaminan bahwa item sediaan akan
terpelihara dengan baik, aman, dan tidak rusak, sejak diterima sampai diserahkan
untuk diolah ke departemen pengolahan. Ini berkaitan dengan fungsi dan tanggung
serta waktu pengadaan harus sejalan dengan jadwal produksi. Sediaan tidak boleh
terlalu banyak, jika tidak baik jika terlalu sedikit. Sehubungan dengan itu, petugas
pengelolaan persediaan material harus selalu bekerja sama dengan petugas yang
11
Apakah persediaan itu ? dan apa yang dimaksud dengan sediaan independent?
Pada pokoknya, sediaan merupakan sumber daya ekonomi yang perlu diadakan
ekonomi tersebut dapat berupa kapasitas produksi, tenaga kerja ahli, modal kerja,
waktu yang tersedia, dan bahan baku, serta bahan penolong. Namun demikian dalam
kajian yang dilakukan sekarang, sediaan dibatasi oleh material, produk sedang dalam
proses pengerjaan, dan barang jadi. Dengan demikian persediaan (inventory) adalah
sumber daya ekonomi fisik yang perlu diadakan dan dan dipelihaa untuk menunjang
kelancaran produki, meliputi bahan baku (raw material), produk jadi (finish product),
diperlukan ditahan pada pusat kegiatan pengerjaan, dan jika pengerjaan yang
bersangkutan segera maka akan terjadi fleksibelitas pada pusat kegiatan produksi.
Fleksibelitas tersebut terjadi karena system mempunyai sediaan yang cukup untuk
12
yang dialokasikan tidak selesai diproses dalam wakt yang telah ditentukan, maka
untuk menentukan volume produksi yang persis sama dengan volume permintaan
Akan tetapi didunia nyata, volume permintaan tidak dapat di tentukan dengan
kurang dari yang diramalkan karena adanya tekanan persaingan yang ketat,
dengan itu, volume permintaan pasar yang dihadapi mempunyai gejala yang
3. Untuk menerima manfaat ekonomi atas pemesanan bahan dalam jumlah tertentu.
biaya pemesanan (order cost), termasuk biaya pengiriman sediaan, juga akan
berkurang.
jaminan yang disampaikan ditolak oleh pemasok karena berbagai alasan, kapasitas
alat angkutan yang tersedia tidak cukup dan sebagainya. Sehubungan dengan itu,
khususnya jumlah shift buruh yang harus dipekerjakan untuk menunjang rencana
produksi tersebut. Selain itu, berpengaruh juga terhadap jumlah bahan baku dan
memiliki dua macam factor utama yang perl dijawab, yaitu (a) penentuan jumlah atau
sediaan. Kedua faktor tersebut akan dikaji secara rinci pada pembahasan tipe
pengendalian persediaan.
1. inventory turnover
2. lead time
4. stock-out cost,
5. cost of inventory: (i) ordering cost, (ii) storage and carrying cost, and (iii)
purchase cost.
suatu system sediaan yang telah digantikan selama waktu periode tertentu. Misalnya,
perusahaan dalam satu tahun memerlukan bahan baku. 1.200 unit. Pemesanan
dilakukan 6 kali pertahun @ 200 unit. Ini beretti perputaran pesediaan adalah 6 kali
15
pertahun. Artinya, tiap item sediaan terganti sebanyak enam kali pertahun.
Lead time adalah interval waktu antara penyampaian pesanan dan diterimanya
pesanan sediaan itu dari pemasok. Untuk produk atau komponen yang diproduksi
secara internal, lead time dapat didefinisikan sebagai waktu total yang diperlukan
kepada pelanggan.
mengacu pada persentase dari pesanan yang dapat diisi dengan sediaan atau produk
jadi yang akan diserahkan, berdasarkan suatu tangal tertentu yang telah disetujui.
Derajat layanan kepada pelanggan ini merupakan fungsi langsung dari titik pemesanan
kembali (reorder point), dan didevinisikan sebagai level sediaan atau waktu mana
suatu order telak ditetapkan untuk mengganti unit sediaan yang sudah terpakai atau
terjual.
Stock-out cost adalah biaya atas kekurangan sediaan yang terjadi ketika
proses produksi yang sedang berlangsung, dan tindakan cepat yang perlu diambil
untuk menghindari atau memperkecil tekanan kekurangan sediaan tersebut. Citra baik
dengan anggapan citra baik itu berhubungan dengan kuantitas, dan bukan pada aspek
16
kualitas yang rendah. Kapan citra baik dari pelanggan terjadi, berarti pada saat yang
Biaya persediaan terdiri atas biaya variable dan biaya tetap. Biaya variable
persediaan meliputi:
unit yang dipesan diperkecil maka frekuensi pemesanan akan meningkat. Untuk
mendapatkan tingkat biaya pemesanan yang optimal, estimasi nilai tersebut akan
Selanjutnya, yang dipandang sebagai biaya tetap persediaan ialah harga dari
persediaan itu sendiri. Dalam hal ini, harga dipandang sebagai biaya tetap karena
pendekatan yang dipakai dalam biaya persediaan ialah harga tetap dan tidak berubah.
demikian,biaya variable total (Total Incremental Cost, TIC) dapat ditulis dalam
persamaan berikut.
Sesuai dengan penjelasan di atas, biaya persediaan yang optimal akan tercapai
Pada Gambar 2.2 terlihat bahwa biaya rata-rata pemesanan (average ordering cost)
memiliki bentuk sebagai asimtot terhadap kurva. Ini berarti, biaya rata rata pemesanan
sediaan akan mendekati nol, jika unit yang dipesan ditambah. Sebaliknya, biaya
18
Jika unit yang dipesan ditambah, biaya penyimpanan pun akan meningkat, dan jika
unit yang dipesan dikurangi, biaya penyimpanan pun akan mengecil. Dengan adanya
sifat biaya yang demikian maka titik optimum biaya totalnya dapat dicari, yaitu
proses lebih lanjut. Yang dimaksud dengan proses lebih lanjut tersebut adalah berupa
kegiatan produksi pada sistem manufaktur, kegiatan pemasaran pada sistem distribusi
Dalam sistem manufaktur, persediaan terdiri dari 3 bentuk sebagai berikt : Dilihat dari
1. Bahan baku (raw materials) adalah barang-barang yang dibeli dari pemasok
(supplier) dan akan digunakan atau diolah menjadi produk jadi yang akan
2. Bahan setengah jadi (work in process) adalah bahan baku yang sudah diolah atau
3. Barang jadi (finished goods) adalah barang jadi yang telah selesai diproses, siap
pemasaran.
menunjang produksi namun tidak akan menjadi bagian pada produk akhir yang
dihasilkan perusahaan.
selanjutnya menjadi suatu sistem yang lebih luas, yaitu sistem produksi, dimana sistem
Bahan
Manusia
Uang
Mesin
sistem persediaan, sistem pengendalian kualitas, dan sistem informasi keperluan bahan
tersebut, dimana tujuan akhirnya adalah supaya pengadaan bahan dapat berjalan lancar
tenaga kerja, training karyawan manusia meliputi hal-hal yang berhubungan dengan
(job description) dan keselamatan kerjanya. Pergantian yang telah luas dalam
pengaturan manusia ini adalah mencakup hal-hal tentang manusia dan prospek karir
dalam pekerjaannya.
ongkos, sistem informasi keuangan, dan bagaimana cara mereduksi biaya produksi.
Dengan pengaturan system keuangan yang baik, diharapkan system produksi dapat
memilih mesin yang cocok, pengaturan tata letak, penjadualan dan perawatan mesin
Keempat unsur pokok diatas harus diatur supaya terpadu, sehingga sistem produksi
dapat berjalan dengan efisien dan efektif secara keseluruhan. Dalam buku ini, kita
akan membahas masalah pengaturan bahan dengan penekanan pada perencanaan dan
Dalam system non manufaktur, persediaan dapat ditemui pada hamper semua
21
bentuk seperti uang pada bank, obat-obatan di apotek, darah di PMI, tenaga perawat
sebagainya.
suatu barang tidak akan dapat dipenuhi dengan segera bila barang tersebut tidak
- Adanya permintaan yang bervariasi dan tidak pasti dalam jumlah maupun
waktu kedatangan.
- Waktu pembuatan yang cenderung tidak konstan antara satu produk yang lain
- Waktu ancang-ancang (lead time) yang cenderung tidak pasti karena berbagai
- Ketidakpastian ini akan diredam oleh jenis persediaan yang disebut persediaan
melebihi ramalan produksi lebih rendah dari rencana atau waktu ancang-
22
Dari uraian diatas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa fungsi utama
sesuai dengan kebutuhan konsumen sehingga system yang dikelola dapat mencapai
yang sangat penting dalam menunjan operasi (kegiatan) dari perusahaan atau
dimana-mana dan memiliki bentuk, nilai, dan tingkat kepentingan yang berbeda-beda.
Pada perusahaan yang relative besar, nilai persediaan yang disimpan bisa mencapai
miliyaran ruiah setiap saat. Disamping membutuhkan tempat penyimpanan yang luas,
Dua masalah umum yang dihadapi suatu system didalam mengelola persediaan
Penyelesaian dengan cara ini belum tentu merupakan jawaban terbaik karena
- Menyediakan sejumlah barang tertentu pada saat tertentu pula. Resiko dengan
diminta karena jumlah dan kedatangan permintaan tidak dapat diketahui secara
pasti.
2.5 Peramalan
Tahap pertama dalam perencanaan dan pengendalian produksi bilaproduksi
bertipe made to stock adalah menentukan suatu peramalan akurat dari permintaan
(demand) untuk item yang di produksi. Peramalan ini digunakan sebagai dasar untuk
bahan, serta untuk menentukan tingkat tenaga kerja selama periode produksi.
namun secara luas juga digunakan salam sistem lainnya. Dalam suatu industri,
berbagai sumber permintaan akan produk atau jasa, yang meliputi peramalan,
Tabel 2.1
Cakupan Peramalan untuk Beberapa Unit Organisasi yang Berbeda
Segera Jangka pendek Jangka menengah Jangka Panjang
(Kurang dari 1 (1-2 bulan) (3 bln – 2 th) (2 tahun)
bulan)
Marketing:
Penjualan setiap Total penjualan, Total penjualan, Total penjualan,
jenis kategori produk, kategori produk, kategori produk,
produk.penjualan Kelompok Kelompok produk, Kelompok produk,
letak geografis, produk, harga harga, kondisi harga, titik
oleh pelanggan, ekonomi secara kematangan dari
kompotitor, harga umum. produk yang ada.
dan level Prefensi pelanggan
inventory
Produksi:
Permintaan Total permintaan Biaya, alokasi Biaya, investasi
masing-masing dari kategori anggaran, beli atau fasilitas, ekspansi
produk, produk dan pesan peralatan dan pabrik dan
pembelian kelompok produk, pemesinan, tingkat peralatan
pabrik. penjadwalan. tenaga kerja. permintaan fasilitas
Tingkat tenaga produk yang baru,
kerja, biaya. teknologi baru.
26
Inventory:
Permintaan Permintaan untuk Kemungkinan Total penjualan,
masing-masing material, demand pemasok baru atau ekspansi gudang
produk, untuk barang fasilitas
permintaan untuk setengah jadi,
material, demand demand untuk
untuk barang produk jadi.
setengah jadi,
kondisi cuaca.
Keuangan dan
akuntansi: Total demand, Alokasi anggaran, Total penjualan,
Penerimaan level persediaan aliran kas. pemilihan
penjualan, biaya aliran kas, investasi. Modal.
produksi, biaya, pembelian jangka Alokasi sumber
inventory, kas pendek, harga. daya, program
masuk, kas untuk modal, aliran
keluar. kas.
Pembelian:
Produksi, Demand untuk Demand produk, Subkontrak atau
ketersediaan produk, demand demand raw material membeli raw material,
dana, material lead time dan material yang lain. prefensi konsumen.
pembelian dari pembelian.
pemasok dan
material.
R&D:
Pengenalan produk Total penjualan,
baru, seleksi R&D teknologi, social
politik dan kondisi
ekonomi yad..
pengembangan produk
baru.
Top
management: Total penjualan, Demand penjualan, Total penjualan biaya,
penetapan harga. biaya yang social dan trend
dikeluarkan, posisikas, ekonomi, goal, tujuan
kondisi ekonomi dan strategi. Produk
secara umum. baru. Kebijakan harga.
Pengendalian tujuan.
27
Unit ekonomi:
Level aktivitas Kondisi ekonomi State dan tipe
ekonomi. umum. Titik Balik ekonomi, tingkat
Dalam ekonomi, aktivitas ekonomi,
tingkat kegiatan penjualan di industry
ekonomi. .
mengelola sumber daya manusia. Sasaran akhir dari keseluruhan aktivitas peramalan
pada semua aktivitas produksi, maka kebijakan harga dan keuntungan akan lebih
(kebutuhan peralatan dan mesin, kebutuhan tenaga kerja, kebutuhan material, dan
tingkat sediaan).
Permintaan pasar akan produk atau jasa besarnya dipengaruhi oleh keadaan di
29
masa yang akan datang. Keadaan itu bisa berkaitan dengan faktor internal (mutu,
harga, disain, daur hidup produk,bauran produk, dan aktivitas penjualan), eksternal
pasar (selera dan persepsi konsumen, demografi, persaingan dan citra produk), dan
eksternal pemerintah (deregulasi: ekonomi, sektor swasta, siklus bisnis, dan lain-lain).
umum. Karakteristik ini harus diperhatikan untuk menilai hasil suatu proses peramalan
1. Faktor penyebab yang berlaku di masa lalu diasumsikan akan berfungsi juga di
3. Tingkat ketepatan ramalan akan berkurang dalam rentang waktu yang semakin
panjang. Implikasinya, peramalan untuk rentang waktu yang pendek akan lebih
dapat mencapai taraf ketepatan yang optimal, beberapa langkah yang perlu
agar lebih sederhana sehingga mudah untuk dianalisis. Model adalah suatu
kerangka analitik yang bila dimasukkan data input akan menghasilkan output
berupa ramalan di masa yang akan datang. Pemilihan model yang dikembangkan
bersifat krusial, setiap model memiliki asumsi yang harus sesuai dengan tipe data
validitas, dan reliabilitas yang diharapkan. Nilai suatu model ditentukan oleh
derajat ketepatan hasil! Peramalan dengan kenyataan (actual). Bila model telah
memnuhi tingkat akurasi, validitas, dan reliabilitas yang telah ditetapkan (langkah
1), maka model ini dapat diterima. Perlu dipahami, bahwa model yang dipilih
4. Penerapan model. Hasil peramalan yang telah dibuat harus senantiasa ditinjau
ulang untuk diperbaiki. Perbaikan perlu dilakukan bila terdapat perubahan berarti
pada variabel input-an. Hasil peramalan harus dibandingkan dengan kondisi nyata
tingkat akurasi yang ditetapkan. Bila tidak, maka model peramalan harus
dikembangkan ulang.
33
tertentu. Pada dasarnya, semua metode peramalan memiliki ide sama, yaitu
masa yang akan datang. Berdasar tekniknya, metode peramalan dapat dikategorikan ke
dalam metode kualitatif dan metode kuantitatif. Berdasaar tingkat awal peramalan,
metode peramalan dapat dibagi menjadi metode top- down, metode buttom-up, dan
interprestasi dapat dilakukan dengan metode kualitatif atau kuantitatif. Salah satu atau
bersama-sama.
Metode kualitatif biasanya digunakan bila tidak ada atau sedikit data masa lalu
tersedia. Dalam metode ini, pendapat pakar dan prediksi mereka dijadikan dasar untuk
menetapkan permintaan yang akan datang. Metode kualitatif yang banyak dikenal
adalah metode Delphi dan metode kelompok nominal (nominal group technique).
Metode kuantitatif. Pada metode ini, suatu set data historis (masa lalu)
kelompok besar metode kuantitatif, yaitu: (1) metode ‘Time Series’ dan (2) metode
Metode time series adalah metode peramalan yang menggunakan saktu sebagai
7. Metode winter,
8. Dan lain-lain,
Termasuk dalam metode kuantitatif noontime series adalah metode-metode
bukan waktu. Buku ini akan menjelaskan teknik-teknik peramalan dalam kelompok
Model ini merupakan model EOQ untuk pembelian bersama (joint purchass) beberapa
Tingkat permintaan untuk setiap item bersifat konstan dan diketahui dengan pasti,
lead time juga diketahui dengan pasti. Oleh karena itu, tidak ada stockout maupun
biaya stocout.
35
Lead timenya sama untuk semua item, dimana semua item yang dipesan akan
datang pada satu titik waktu yang sama untuk setiap siklus.
Holding cost, harga per-unit (unit cost) dan ordering cost untuk setiap item
diketahui. Tidak ada perubahan dalam biaya per-unit (seperti quantity discount).
Penentuan rumus EOQ untuk kasus joint purchas diperoleh dengan menderivasi biaya
total persediaan yang terdiri dari total ordering cost dan total holding cost selama
Keterangan:
ordering cost.
Total holding cost sebanding dengan holding cost per-unit per-tahun (h) dikalikan
rata-rata nilai persediaan, dimana kasus yang sifat kebutuhannya deterministic dan
sifat pengadaanya “instantaneous”, maka total holding cost tersebut akan sebanding
Sehingga :
Dimana nilai Q*RP merupakan nilai EOQ optimal yang akan meminimumkan TC
(buktikan!)
EOQ untuk masing-masing item dalam “unit” sebanding dengan unit costnya Ci,
sehingga diperoleh :
Jarak antara pesanan optimal (t*) diperoleh dengan cara membagi lamanya periode
tersebut sehingga :