Anda di halaman 1dari 15

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Kaizen

Imai (2008), menyatakan bahwa kaizen berarti perbaikan terus-menerus yang meliputi
setiap orang, termasuk manajer maupun pekerja. Kaizen adalah sederhana dan tepat
sasaran,kaizen berarti perbaikan. Filsafat kaizen mengatakan bahwa cara hidup kita menjadi
kehidupan kerja kita atau kehidupan social kita, atau kehidupan kita di rumah selayaknya
menjadi perbaikan yang konstan. Konsep kaizen pada tingkat yang baru sudah
diperkenalkan di Jepang pada akhir tahun 1950-an dan awal tahun 1960-an oleh para ahli
seperti W.E. Deming dan J.M. Juran. Namun kebanyakan konsep-konsep baru, sistem dan
peralatan yang banyak digunakan di Jepang saat ini sebelumnya telah dikembangkan dan
menunjukan perbaikan kualitatif pada pengendalian mutu . Titik awal untuk perbaikan
adalah mengenali kebutuhan. Hal ini muncul dari pengenalan masalah. Jika tidak ada
masalah yang diketahui, tidak ada pengakuan tentang perlunya perbaikan. Kepuasan
terhadap diri sendiri adalah musuh kaizen. Oleh karena itu kaizen menekankan kewaspadaan
masalah.

2.2 Konsep PDCA

PDCA dapat didefinisikan sebagai siklus peningkatan proses (Process Improvement) yang
berkesinambungan atau secara terus menerus, suatu proses pemecahan masalah empat
langkah iterative yang umum digunakan dalam pengendalian kualitas.

2.2.1 Plan (Merencanakan)

Suandy (2001), Menyatakan bahwa secara umum perencanaan merupakan proses


penentuan tujuan organisasi (perusahaan) dan kemudian menyajikan dengan jelas
strategi-strategi (program), taktik-taktik ( tata cara pelaksanaan program) dan
operasi (tindakan) yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan secara
menyeluruh. Tahap Plan adalah tahap untuk menetapkan target atau sasaran yang
ingin dicapai dalam peningkatan proses ataupun permasalahan yang ingin
dipecahkan, kemudian menentukan metode yang akan digunakan untuk mencapai
target atau sasaran yang telah ditetapkan tersebut. Perencanaan terhadap
penggunaan sumber daya lainnya seperti biaya dan mesin juga perlu
dipertimbangkan dalam tahap plan.

2.2.2 Do (Melaksanakan)

Usman (2002), Implementasi atau pelaksanaan diarahkan untuk kehiatan


tindakan tindakan atau mekanisme system implementasi tidak hanya aktivitas,
tetapi kegiatan dan untuk mencapai tujuan dari kegiatan yang direncanakan.
Tahap Do adalah tahap penerapan atau melaksanakan semua yang telah
direncanakan ditahap Plan termasuk menjalankan prosesnya, memproduksi, serta
melakukan pengumpulan data (data collection) yang kemudian akan digunakan
untuk tahap Check dan Action.

2.2.3 Check (Memeriksa)

Tahap Check adalah tahap pemeriksaan dan peninjauan ulang serta mempelajari
hasil – hasil dari penerapan ditahap Do. Melakukan perbandingan antara hasil
actual yang dicapai dengan target yang ditetapkan dan juga ketepatan jadwal yang
telah ditentukan.

2.2.4 Action (Menindak Lanjuti)

Tahap Action adalah tahap untuk mengambil tindakan yang seperlunya terhadap
hasil – hasil dari tahap check. Terdapat 2 jenis tindakan yang harus dilakukan
berdasarkan hasil yang dicapainya, antara lain :
1. Tindakan Perbaikan (Corrective Action), yang berupa solusi terhadap masalah yang
dihadapi dalam pencapaian target, tidakan perbaikan ini perlu diambil jika hasilnya
tidak mencapai target yang telah direncanakan.
2. Tindakan Standarisasi (Standardization Action), tindakan untuk men-
standarisasikan cara ataupun praktek terbaik yang telah dilakukan, tindakan
standarisasi ini dilakukan jika hasilnya mencapai target yang telah direncanakan.

2.3 Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit

Pabrik pengolahan kelapa sawit terdapat beberapa stasiun diantaranya adalah :

1. Proses utama adalah proes pengolahan kelapa sawit menjadi Crude Palm Oil (CPO) dan
inti sawit (kernel), berikut merupakan stasiun pada pengolahan utama.

a. Stasiun penerimaan adalah stasiun pertama di dalam pabrik kelapa sawit,stasiun ini terdiri
dari jembatan timbang (weigh bridge), Grading, dan stasiun loading ramp.
b. Stasiun pengempaan (press) merupakan stasiun yang memisahkan minyak dengan ampas
yang berupa fibre dan nut.

c. Stasiun inti sawit (kernel) yang bertujuan untuk menghasilkan nut yang akan di proses
lagi untuk mendapatkan inti sawit yang memenuhi standart kualitas perusahaan

2. Proses pendukung adalah proses dimana stasiun tersebut untuk membantu jalannya proses
utama, berikut adalah stasiun pada proses pendukung.

a. Effluent plant : proses pengolahan limbah cair (sludge).


b. Komposting plant : proses pengolahan limbah padat (tandan kosong).
c. Power plant : pembangkit tenaga listrik yang digunakan untuk pabrik dan domestik.
d. Water treatment plant : proses pengolahan air yang digunakan untuk proses utama, boiler,
dan domestik.
e. Boiler : menghasilkan steam yang digunakan untuk menggerakan turbin dan untuk Back
Pressure Vessel, steam kering akan menjadi steam basah yang digunakan untuk proses
yang menggunakan steam.
f. Gudang dan Workshop : membantu kelancaran proses pengolahan pabrik kelapa sawit.
g. Administrasi dan Laboratorium : sistem administrasi dan proses kontrol pabrik.
2.4 Stasiun Kernel ( Pengolahan Biji )

Saat sawit dilepaskan dari tandannya, sebelum mengalami pemecahan dengan ripple mill,
sawit terlebih dulu harus melewati stasiun pengempaan (kempa ulir sawit / mesin screw
press). Di sini sawit akan diambil minyak pericarp nya melalui proses pengempaan dan
pelumatan (digester) . Proses ini bertujuan memisahkan pericarp dengan biji sawit yang
nanti akan dipecah dengan ripple mill msb. Sehingga dapat diambil minyak secara maksimal
dari pericarp. Sementara pericarp dilumatkan dan dipress hingga didapatkan minyak kasar
dan dikirim ke stasiun pemurnian, biji akan dikirim ke stasiun karnel untuk dipecah
oleh ripple mill dan dimanfaatkan untuk menjadi turunan minyak.

Stasiun kernel pabrik kelapa sawit adalah salah satu stasiun pengolah yang wajib dimiliki
pabrik pengolah kelapa sawit. Dalam stasiun ini, biji atau nut akan mengalami pemecahan
untuk memisahkan inti dan cangkang sawit. Pemecahan dilakukan dengan ripple mill king
cracker untuk memastikan efektifitas pemecahan mencapai 95% sementara kernelnya cukup
rendah. Hingga di stasiun ini, tidak hanya mesin pemecah nut tapi juga banyak mesin
lainnya yang juga sama bermanfaatnya dengan alat pemecah nut sawit.

Stasiun Nut dan Kernel merupakan stasiun tempat pengutipan kernel,tahapan kerja pada
bagian ini adalah :

1. Pemisahan Nut
2. Pemecahan Nut
3. Pengutipan kernel dan
4. Pengeringan kernel.
2.4.1 Gambar Flow Proses Stasiun Kernel ( Pengolahan Biji )
a. Cake Breaker Conveyor
Cake Breaker Conveyor adalah conveyor yang digunakan untuk mencacah gumpalan
cake/ampas dari stasiun press dan membawanya ke Depericarper.CBC memiliki 2 fungsi
utama yaitu
 Menghantarkan ampass (cake) dan biji dari press ke Depericarper
 Memecah gumpalan cake dari stasiun press ke Depericarper

Gambar 2.4.1 Cake Breaker Conveyor

b. Depericarper
Depericarper adalah suatu tromol tegak dan panjang yang diujungnya terdapat blower
pengisap serta fibre cyclone.

Gambar 2.4.2 Depericarper


c . Nut Polishung Drum

Nut Polishing Drum adalah drum yang berputar yang mempunyai plat – plat pembawa yang
dipasang miring pada dinding bagian dalam dan pada as nya.

Gambar 2.4.3 Nut Polishing Drum

d. Buffer Nut

Buffer Nut berfungsi sebagai tempat penampungan sementara nut sebelum di proses pada
ripple mill.

Gambar 2.4.4 Buffer Nut


e. Ripple Mill

Ripple Mill berfungsi untuk memecah nut, memisahkan cangkang dan inti.

Gambar 2.4.5 Ripple Mill

f. LTDS ( Light Tenera Dust Separation )

LTDS berfungsi untuk memisahkan cangkang dan inti serta membawa cangkang untuk bahan
bakar boiler.

Gambar 2.4.6 LTDS


g. Hydrocyclone

Hydrocyclone berfungsi untuk memisahkan inti dengan cangkang yang keluar dari LTDS

Gambar 2.4.7 Hydrocyclone

h. Kernel Silo

Kernel Silo berfungsi untuk mengurangi kadar air yang terkandung dalam inti produksi.

Gambar 2.4.8 Kernel Silo


i. Kernel Storage

Kernel Storage berfungsi sebagai tempat penyimpanan inti produksi sebelum dikirim keluar
untuk dijual.

Gambar 2.4.9 Kernel Storage

2.5 Sejarah Penggunaan Ripple Mill

Ripple mill merupakan suatu alat yang digunakan pada pabrik kelapa sawit untuk proses
pengolahan inti yang berfungsi untuk memecahkan nut sehingga inti terlepas dari cangkang.

Pada tahun 1979,Pellet Technology Australia PTY LTD mengembangkan pemakain ripple
mill.Awalnya dimulai dari pemecahan biji bunga matahari,biji kapas dan kacang kedelai.
Ripple mill terdiri dari dua bagian yaitu rotating rotor dan stationary plate.

Rototing rotor terbagi dari 30 batang rotor rot yang terbuat dari high carbon stell yang
terdiri dari dua lapis yaitu 15 batang dipasang dibagian luar dan 15 batang dibagian dalam.
Stationary plate terbuat dari high carbon stell dengan permukaan bergerigi tajam.

Mekanisme pemecahan ripple mill yaitu dengan cara menekan biji dengan rotor pada
dinding yang bergerigi dan menyebabkan pecahnya biji. Biji yang berada didalam alat akan
mengalami frekuensi benturan yang cukup tinggi baik dengan plat bergerigi maupun rotor
sehingga frekuesi pikulan ini dapat menembakkan biji lebih mudah lekang. Untuk menjamin
kontinuitas biji yang masuk dan tetap seimbang dengan kapasitas olah maka alat ini
dilengkapi 8 dengan pengatur umpan serta dilengkapi dengan penangkap logam

2.6 Mesin Ripple Mill

Mesin ripple mill adalah salah satu mesin yang wajib ada di sebuah stasiun kernel
pengolahan kelapa sawit. Kegunaan cangkang sawit yang sangat besar membuat pengolahan
sawit tidak menimbulkan limbah yang cukup banyak. Semua bagian sawit yang tidak
mengalami pengolahan dapat dimanfaatkan terutama cangkang nut sawit ini. Selain itu harga
cangkang sawit yang cukup mahal, membuat proses pemecahan nut harus dilakukan dengan
baik.

Salah satu komponen mesin ripple mill yang sangat penting adalah rotor bar. Bagian ini
terdiri dari batang-batang besi yang bergerak mandiri untuk memecahkan nut dari cangkang .
Selain rotor bar, terdapat ripple plate yang memiliki plat dengan gerigi untuk memastikan
proses pemecahan berlangsung sempurna. Sayangnya tidak semua nut dapat dipecahkan
dalam ripple mill. Nut berukuran kecil akan lebih sulit dipecahkan. Tentunya akan sulit untuk
mendapatkan manfaat cangkang sawitnya.
Gambar 2.6.1 Mesin Ripple Mill

1. Cangkang Sawit

Pengolahan kelapa sawit yang cukup panjang tidak hanya menghasilkan minyak dan
turunannya. Hasil pengolahan berupa cangkang banyak dimanfaatkan sehingga membuka
peluang bisnis cangkang sawit yang cukup menguntungkan. Salah satu manfaat cangkang
sawit yang cukup besar adalah penggunaannya sebagai bahan bakar boiler. Bagi pabrik
pengolahan kelapa sawit, boiler adalah mesin yang sangat penting dalam proses
menghasilkan minyak. Kerja boiler didukung oleh sumber bahan bakar cangkang sawit
yang harga cangkang sawit hari ini cukup mahal.

Selain dimanfaatkan sebagai bahan bakar boiler, cangkang sawit juga banyak
dimanfaatkan sebagai bahan bakar pengganti kayu. Bahkan kegunaannya sebagai
pengganti kayu, jauh lebih efektif. Hal ini membuat harga beli cangkang sawit sangat
mahal. Bagi pabrik pengolahan kelapa sawit, seharusnya peluang ini dapat dimanfaatkan
untuk mendapatkan keuntungan. Selain mendapatkan keuntungan melalui minyak yang
dihasilkan, keuntungan juga bisa didapatkan dengan menjadi suplier cangkang sawit yang
menjual cangkang sawit berkualitas.

Pemanfaatan cangkang sawit berikutnya adalah sebagai campuran pakan ternak. Banyak
peternak yang sengaja menjadi pembeli cangkang sawit untuk dimanfaatkan sebagai
campuran pakan ternaknya. Terbukti campuran ini mampu memberikan pengaruh cukup
besar bagi perkembangan ternaknya. Selain itu parapembeli cangkang kelapa sawit juga
memanfaatkannya sebagai bahan baku pengeras jalan untuk menggantikan aspal. Selain
lebih murah, cangkang sawit juga tidak kalah kuat digunakan sebagai pengeras jalan
selain aspal. Hal ini menyebabkan harga cangkang sawit terbaru semakin menanjak.

Gambar 2.6.2 Tumpukan Cangkang

2. Briket Cangkang Sawit

Fungsi cangkang sawit yang cukup besar, tidak lepas dari kalori cangkang sawit yang
mampu menghasilkan panas sangat kuat. Hingga pemanfaatannya harus dilakukan
dengan maksimal untuk mendapatkan manfaat seutuhnya dari cangkang sawit. Jepang
menjadi inspirasi bagi Indonesia karena memanfaatkan arang cangkang sawit sebagai
sumber energi alternatif untuk menghidupkan kembali pusat-pusat pembangkit energinya.

Arang cangkang sawit dalam bentuk briket cangkang kelapa sawit dapat dimanfaatkan
sebagai sumber energi alternatif. Sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar
pengganti minyak yang dari hari kehari

semakin berkurang jumlahnya. Briket sawit jauh lebih efektif melakukan pembakaran
dibandingkan kayu biasa. Dengan bentuknya yang seragam, proses pembakaran akan
lebih sempurna. Permintaan cangkang sawit yang semakin besar membuat harga
cangkang sawit per kg juga semakin meroket.
Gambar Briket 2.6.3 Cangkang Sawit

3. Bisnis cangkang sawit

Semakin banyaknya orang-orang yang mencari cangkang sawit, membuat pengaruh yang
cukup besar pada harga jual dan harga beli cangkang kelapa sawit. Meski begitu bisa
dipastikan mereka bersedia membayar harga cangkang kelapa sawit berapapun besarnya.
Kondisi ini dapat dimanfaatkan menjadi bisnis jual beli cangkang sawit yang sangat
menjanjikan keuntungan cukup besar. Hingga banyak orang tertarik merintis bisnis jual
cangkang kelapa sawit.

Kandungan cangkang sawit yang murni tanpa bahan-bahan kimia membuat cangkang
sawit ramah lingkungan. Proses pemanfaatannya sama sekali tidak menimbulkan bahaya
bagi lingkungan sehingga tidak hanya Jepang tapi negara-negara Eropa juga sangat
berminat pada arang cangkang kelapa sawit. Penggunaan cangkang sawit sebagai
alternatif sumber energi ramah lingkungan membuat cangkang sawit export juga semakin
meningkat. Hal ini seharusnya menjadi peluang bisnis jual cangkang kelapa sawit
Medan harus dikembangkan.

Untuk memulai bisnis jual cangkang sawit di Lampung, perlu dipastikan ketersediaan
cangkang sawit. Meski luasan perkebunan sawit di Indonesia sangat luas, namun
kenyataannya ketersediaan briket cangkang kelapa sawit yang ada sangat tidak
mencukupi. Kontrak dengan buyer cangkang sawit juga harus dibuat dengan benar
sehingga bisnis tetap menguntungkan. Selain itu mengetahui harga berbagai spesifikasi
cangkang sawit adalah keharusan bagi yang ingin merintis bisnis cangkang sawit. Setiap
orang yang butuh cangkang sawit akan terpenuhi jika semua pebisnis cangkang sawit
mampu menyediakannya dalam jumlah yang cukup.
2.7 Prinsip Kerja Ripple Mill

Ripple mill merupakan suatu alat yang digunakan pada pabrik kelapa sawit untuk proses
pengolahan inti yang berfunsi untuk memecahkan nut sehingga inti terlepas dari cangkang.
Pada ripple mill terdapat rotor yang berputar pada ripple plate bagian yang diam. Biji masuk
diantara rotor dan ripple plate sehingga saling berbentran dan memecahkan cangkang dari
inti.

Biji dari nut silo masuk ke ripple mill untuk dipecah sehingga inti terpisah dari cangkang.
Biji yang masuk melalui rotor akan mengalami gaya sentrifugal (menjauhi pusat putaran)
sehingga biji keluar dari rotor dan terbanting dengan kuat yang menyebabkan cangkang
pecah. Cangkang dan inti yang sudah terpisah diangkut oleh craked mixture conveyor lalu
creaked mixture elevator dan diolah untuk proses berikutnya untuk mendapatkan inti kelapa
sawit.

Anda mungkin juga menyukai