Oleh
RIZKY BADRUSSALAM (11011900240)
KELAS : 5B-MANAJEMEN
Email: Rizkybadrussalam08@gmail.com
Abstrak
Analisis Pendalaman Keuangan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia. Di bawah bimbingan Drs. Abdul
Rauf Chaerudin, MM. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur seberapa besar pengaruh sektor
keuangan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan menggunakan indikator pendalaman
keuangan sebagai gambaran sektor keuangan dan PDB sebagai gambaran pertumbuhan ekonomi.
Selain melihat hubungan antara pendalaman keuangan dan pertumbuhan, penelitian ini juga melihat
hubungan variabel lain terhadap pertumbuhan ekonomi seperti variabel keterbukaan, tingkat suku
bunga, inflasi, pengeluaran pemerintah/PDB, dan dummy krisis. Pendekatan penelitian yang
digunakan adalah kuantitatif. Data yang digunakan adalah data time series periode 1989-2016 yang
diperoleh dari website Bank Dunia. Model regresi yang digunakan adalah Error Correction Model
(ECM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendalaman keuangan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
Sedangkan untuk variabel suku bunga, pengeluaran pemerintah/PDB dan dummy krisis dalam jangka
panjang berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Dalam jangka pendek, variabel
inflasi, pengeluaran pemerintah/PDB dan dummy krisis berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi.
PENDAHULUAN
pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu akan mendorong kegiatan perekonomian dan
indikator yang sering digunakan dalam akan memicu pertumbuhan ekonomi.
menganalisis pembangunan ekonomi dalam sebaliknya sektor keuangan yang tidak
suatu negara. karena pertumbuhan ekonomi berkembang dengan baik akan menyebabkan
dapat menyampaikan pengajuan sebagai hasil perekonomian mengalami hambatan likuiditas
pembangunan nasional. dalam upaya pencapaian pertumbuhan
Indonesia sebagai salah satu negara sedang ekonomi yang tinggi.
berkembang dalam proses pembangunannya perkembangan sektor keuangan tidak bisa
pada permasalahan dalam ketebatasan modal terlepas dari perkembangan perekonomian
untuk membiayai investasi pembangunan demi suatu negara. Pada awal tahun 1980-an harga
tujuan pencapaian tingkat pertumbuhan minyak Mengalami penurunan yang akhirnya
ekonomi yang tinggi. berpengaruh terhadap kinerja perekonomian
Menurut Baroroh (2012) pembangunan Indonesia. Karena perekonomian Indonesia
ekonomi suatu negara tidak dapat dipisahkan yang masih tergantung pada subsidi
dari sektor keuangan. karena sektor keuangan pemerintah dan begitu pula Perbankan
berperan penting dalam upaya meningkatkan Indonesia. sumber dana perbankan yang
pertumbuhan ekonomi. suatu negara dengan mayoritas masih berasal dari KLBI dan kredit
perkembangan sektor keuangan yang baik, perbankan yang mayoritas masih berupa kredit
1
program juga ikut terancam oleh penurunan pertumbuhan ekonomi lebih menunjuk pada
harga migas. Hal inilah yang kemudian perubahan yang bersifat kuantitatif dan
menjadi latar belakang adanya deregulasi pada biasanya diukur dengan menggunakan data
berbagai sektor perekonomian termasuk sektor produk domestik bruto atau pendapatan atau
keuangan. nilai akhir pasar ( total market value) dari
kebijakan deregulasi sektor keuangan pada barang-barang akhir dan jasa-jasa (final goods
era dasawarsa 1980-an yang terpenting and services) yang dihasilkan dari suatu
diantaranya adalah paket Juni 1983 yang perekonomian selama beberapa kurun waktu
menitikberatkan pada pemberian kebebasan tertentu (biasanya suatu tahun).
pada bank untuk mendapatkan suku bunga,
selanjutnya paket Oktober 1988 yang FAKTOR PENDORONG PERTUMBUHAN
menitikberatkan pada usaha dalam menurut todaro dan Smith 2003 terdapat tiga
meningkatkan kompetisi pada sektor keuangan komponen utama yang dapat memacu
dengan memberikan kemudahan dalam pertumbuhan ekonomi. Pertama, Akumulasi
pendirian bank-bank baru. kedua deregulasi modal. Apabila suatu negara ingin
tersebutlah yang kemudian menjadi latar meningkatkan pertumbuhan ekonomi maupun
belakang dari perkembangan sektor keuangan pembangunan ekonomi maka modal sangat
Indonesia. diperlukan, Baik itu modal berupa barang
peran sektor keuangan dalam perekonomian maupun modal berupa uang. Maka sangat
merupakan suatu hal yang penting untuk diperlukan adanya investasi yang besar untuk
diketahui oleh pengambil keputusan. Dalam memenuhi ketersediaan modal. Karena tujuan
rangka mendorong pertumbuhan ekonomi dari akumulasi modal adalah untuk
apabila sektor keuangan dianggap memiliki memperbesar output dan pendapatan di
pengaruh, maka Pemerintah perlu untuk kemudian hari, maka hal tersebut dapat terjadi
mempromosikan perkembangan sektor apabila sebagian dari pendapatan ditabung dan
keuangan yang diantaranya meliputi diinvestasikan kembali.
perkembangan sektor perbankan, lembaga non kedua, Pertumbuhan penduduk dan angkatan
bank dan pasar modal. namun sebaliknya akan kerja jumlah tenaga kerja yang lebih besar
menyebabkan pemborosan sumber daya berapi akan menambah jumlah tenaga
apabila Pemerintah menitikberatkan tujuannya produktif, sedangkan pertumbuhan penduduk
pada pembangunan sektor keuangan apabila yang lebih besar berarti meningkatkan ukuran
sektor keuangan tidak memberikan pengaruh pasaran domestiknya. Namun hal tersebut
terhadap pertumbuhan ekonomi. dana kembali lagi pada kualitas dari angkatan
pembangunan tentunya akan lebih bermanfaat kerjanya dan kemampuan sistem
apabila dialokasikan untuk tujuan lain. perekonomian yang bersangkutan untuk
menyerap dan secara produktif memanfaatkan
TINJAUAN PUSTAKA tambahan tenaga kerja tersebut. Jika sumber
pertumbuhan ekonomi secara umum dapat daya manusia suatu negara memiliki keahlian
didefinisikan sebagai peningkatan kemampuan yang memadai dan terlatih maka output yang
perekonomian suatu negara dalam dihasilkan negara itu juga akan keluar
memproduksi barang dan jasa. pertumbuhan berkualitas tinggi.
ekonomi dapat menunjukkan seberapa besar ketiga, Kemudian teknologi. Perkembangan
aktivitas perekonomian akan menghasilkan teknologi dapat meningkatkan produktivitas
tambahan pendapatan masyarakat pada suatu walaupun sumber daya yang dimiliki negara
periode tertentu. Karena pada dasarnya yang berhasil mengembangkan teknologinya
aktivitas perekonomian merupakan suatu maka akan tumbuh dengan cepat dibandingkan
proses penggunaan faktor-faktor produksi dengan yang tidak terlalu fokus pada
untuk dapat menghasilkan output. maka pengembangan teknologi. Selain itu,
nantinya proses tersebut pada gilirannya akan Pemilihan teknologi yang tepat juga
menghasilkan suatu aliran balas jasa terhadap memegang Peranan penting dalam mendorong
faktor produksi yang dimiliki oleh masyarakat pertumbuhan ekonomi publik sebaliknya,
sehingga dapat Diharapkan dengan adanya kesalahan dalam pemilihan Teknologi akan
pertumbuhan ekonomi, pendapatan masyarakat menyebabkan tingginya biaya produksi.
sebagai pemilik faktor produksi juga akan Menurut baroroh (2012) Selain ketiga faktor
meningkat dengan perkataan lain bahwa diatas kondisi sistem keuangan juga
2
Jurnal Perekonomian Indonesia, 07 Desember 2021
3
terhadap pertumbuhan ekonomi kontrol yang pengangguran relatif rendah. hal Tersebut
digunakan diantaranya menyebabkan penawaran tenaga kerja terbatas.
sehingga ketika ada permintaan yang tinggi
terhadap suatu barang maka perusahaan akan
menaikkan produksi dengan memberikan gaji
yang lebih tinggi dan mencari tenaga kerja
baru dengan penawaran gaji yang tinggi titik
Openness kebijakan ini akan menyebabkan biaya
Keterbukaan ekonomi dapat memberikan produksi menjadi naik dan harga barang pun
manfaat dalam jangka panjang karena memicu juga akan naik. inflasi ini dapat terjadi selain
adanya faktor dibukanya pasar impor dan karena kenaikan gaji atau upah tenaga kerja
ekspor seluas-luasnya sehingga apabila suatu tetapi bisa juga karena adanya kenaikan harga
negara mampu meningkatkan ekspor lebih barang lain. dari hal tersebut menunjukkan
besar daripada impornya maka pertumbuhan bahwa inflasi dapat memberikan dampak
ekonomi juga akan meningkat. negatif terhadap perekonomian.
Menurut Indriani 2016 pada prinsipnya tidak
Suku Bunga semua inflasi dapat berdampak negatif
Menaikkan suku bunga adalah alat utama terhadap perekonomian. terutama Apabila
bank sentral untuk memerangi inflasi dengan terjadi inflasi hingga yakni inflasi yang berada
membuat biaya pinjaman semakin mahal maka di bawah sekitar 10% bisa meningkatkan
jumlah uang yang beredar di masyarakat akan kegiatan ekonomi Hal ini karena inflasi
berkurang dan aktivitas perekonomian akan mampu memberi semangat kepada para
menurun. kejadian sebaliknya akan terjadi titik pengusaha untuk dapat lebih meningkatkan
turunnya suku bunga akan menyebabkan biaya produksinya ketika pengusaha semangat
pinjaman menjadi semakin murah. Para memperluas produksinya karena dengan
investor Akan cenderung terdorong untuk kenaikan harga yang terjadi maka para
melakukan ekspani bisnis Atau investasi baru pengusaha bisa mendapat lebih banyak
dan para konsumen akan menaikkan keuntungan Selain itu peningkatan produksi
pengeluarannya dengan demikian output juga memberikan dampak positif lainnya
perekonomian akan meningkat dan lebih seperti halnya Tersedianya lapangan pekerjaan
banyak tenaga kerja yang dibutuhkan baru yang pada akhirnya bisa berdampak
(Indriyani, 2016). terhadap kenaikan pertumbuhan ekonomi.
4
Jurnal Perekonomian Indonesia, 07 Desember 2021
5
dengan menggunakan data asli dan model linier atau log-linier Dilakukan dengan
mengembalikan kestasioneran data bentuk menggunakan metode zarembka.
model persamaan Dalam penelitian ini yakni Menurut Thomas (1997) terdapat beberapa
sebagai berikut: langkah dalam metode zarembka diantaranya
LGD Ρ ı=α + β ℩ ϜD + β 2 Opennes+¿ sebagai berikut:
β 3 δB+ β 4 Inflasi+¿ 1. Mendapatakan nilai mean dari variable
β5GoV_GDP + β6Dkrisis dependen GDP DAN LGDP dengan
+ μι … … … … … … .(3.2) rumusnya:
(4) Model Pesamaan Jangka Pendek γ= (Y 1 Y 2 Y 3 … Y n ) ℩ ❑ =1 /n∑GD …..
Variabel yang digunakan dalam model n
persamaan jangka pendek yakni variabel (3.3)
stasioner variabel stasioner pada tingkat level ( Y 1Y 2 Y 3. . Y n ) 1 1
γ= = ∑ LGDP( 3.4)
harus differencing Nggak semua variabelnya n n
stasioner. Model persamaan dalam jangka 2. Mendapatkan nilai Geometric Mean dari
yakni sebagai berikut: variable GDP dan LGDP dengan rumus
∆ LGDPι=α + β 1 ∆ F+ β 2 ∆ Ο penness 1
+ β 3 δB+ β 4 Infflasi+ ¿
GMgdp=exp ( ∑GDP)…….(3.5)
n
β s ∆Go v GDp + β 6 Dkrisis +¿ 1
μι 1+∈ ι…………...(3.2) GMlgdp=exp ( ∑ LGDP)…...(3.6)
n
3. Mendapatkan nilai GDPASTER
UJI ASUMSI KLASIK (GDP*) dan LGDPASTER
1. Uji Autokorelasi (LGDP*) dengan rumus:
Autokorelasi merupakan suatu keadaan GDF
dimana terdapat hubungan antar error periode GDP∗¿ =¿ …………(3.7)
GMgdp
lainnya yang biasanya terjadi pada data
GDF
penghitung waktu hal ini nantinya akan LGDP*= =¿…………(3.8)
menghasilkan estimasi koefisien yang bias. GMIgdp
Hasil yang harus diperhatikan dari teks 4. estimasi persamaan (3.9) dan (3.10) dan
tersebut adalah nilai probabilitas dari error (- daptkan nilai SSR1 (Sum Squared Resid
1) dan error (-2). Selain itu juga bisa dilihat persamaan 3.10) dengan GDP* menggantikan
berdasarkan nilai dari probability dari Obs*R- GDP dan LGDP* menggantikan LGDP atau
square, dimana nilainya probolility nya dapat ditulis sebagai berikut:
tersebut harus lebih besar dari tingkat GDP* =ασ +α 1 FD+ α 2Openness
signifikansi (a). + α ∃ SB+ α 4 Inflasi+ ¿
2. Uji Heterokedastis αsGov /gdp + ασDkrisis +¿
Heterokedastisitas Adalah suatu benjolan di + ut……………………..(3.9)
mana Error dari suatu persamaan regresi tidak LGDP*=ασ +α 1 FD+ α 2 Openness
tepat pada suatu rentang data tertentu +α 3 SB+α 4 Inflasi+αsGoV
Sebagaimana telah diketahui bahwa error /GDP+ a6Dkrisis +
regresi yang digunakan dalam penelitian. ut………………………..(3.10)
Menurut Ekananda (2015) Salah satu cara 5. Penentuan spesifikasi model terbaik yakni
untuk ada atau tidaknya masalah dapat dilihat berdasrkan niali sum square resid
heterokedastisitas yaitu gunakan kan white test (SSR) terendah dan nilai Adjusted R-Squared
Yang terdapat pada aplikasi eviews. Hasil tertinggi antara model log dan linier.
yang harus diperhatikan dari teks tersebut
adalah nilai prob.Chi Square dari Obs*R- HASIL DAN PEMBAHASAN
squared Di mana nilai probability tersebut Hasil stasioneritas yang telah dilakukan oleh
harus lebih besar dari tingkat signifikasi (a). peneliti menunjukkan bahwa variabel yang
3. Uji Spesifikasi Model stasioner pada tingkat level yakni variabel
Uji spesifikasi model dilakukan untuk suku bunga dan inflasi Sedangkan untuk
mendapatkan model yang tepat maka dari itu variabel Financial defining, LGDP, Opennes,
dalam penelitian ini untuk menentukan apakah dan pengeluaran pemerintah/GDP stasioner
model yang digunakan untuk estimasi itu pada tingkat 1st difference.
6
Jurnal Perekonomian Indonesia, 07 Desember 2021
7
Obs*R squared X.448659
Dmenyebabkan perubahan pertumbuhan
ekonomi sebesar 0.000951% Prob,Chi Square 0.1783
b. Variabel inflasi berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap perubahan pertumbuhan Berdasarkan tabel diatas hasil uji
ekonomi titik sehingga dapat dikatakan bahwa autokorelasi diketahui bahwa tidak terdapat
ketika inflasi naik sebesar 1% maka terjadi masalah autokorelasi pada model. hal tersebut
perubahan pertumbuhan ekonomi sebesar - ditunjukkan dengan nilai probabilitas dari UT
0.002485% (-1) dan UT (-2) Tidak signifikan karena >0,1
c. Perubahan persentase pengeluaran anne- Berarti tidak ada hubungan antara UT dengan
marie entah terhadap GDP berpengaruh positif UT (-1) dan UT (-2).Hasil tersebut konsisten
dan signifikan terhadap perubahan juga apabila dilihat berdasarkan hasil eviews
pertumbuhan ekonomi sehingga dapat yakni nilai prob,Chi Square dari Obs*R-
dikatakan bahwa ketika terjadi perubahan squared Lebih besar dari tingkat signifikansi
persentase pengeluaran pemerintah terhadap 10% dengan nilai 0.1783> 0.1 Yang berarti
GDP sebesar 1% maka terjadi perubahan tidak terdapat masalah autokorelasi.
pertumbuhan ekonomi sebesar 0.0009372%
d. Variabel dummy Krisis berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap perubahan
pertumbuhan ekonomi sehingga dapat 2. Hasil Uji Heterokedastis
dikatakan bahwa pertumbuhan ekonomi
setelah krisis dalam jangka pendek lebih kecil Tabel 5
-0.0018191% dari sebelum krisis Hasil Uji Heterokedastis
e. Nilai residual (-1) atau UT(-1) Signifikan
maka menunjukkan bahwa model yang Variabel Dependen: UT2
digunakan sudah benar/valid, Sedangkan variabel konfisen probalitas
untuk koefisien dari UT(-10) Sebesar - C 0.026040 00.0665
0.146201 menunjukkan bahwa perubahan PD2 1.47807 0.6900
variabel bebas lebih cepat dibandingkan
OPRNNESS 0.008731 0.8145
Variabel terikat. sehingga Butuh Waktu
2
penyesuaian sekitar 0,1 tahun untuk mencapai
SB2 8.44806 0.5206
keseimbangan.
INFLASI2 1.54806 0.7028
Uji Asumsi Klasik Jangka Panjang GOV_GDP2 0.000201 0.0179
DKRISIS2 0.001318 0.7188
1. Hasil Uji Autokorelasi DHSTR squared 7.578320
Prob. Chi Square 0.2707
Tabel 4
Hasil Uji Autokorelasi Berdasarkan tabel diatas hasil uji
heteroskedastisitas dengan menggunakan
Variabel UT white test Dapat diketahui bahwa tidak
Dependen: terdapat masalah heteroskedastisitas pada
Variabel PD Konfisien Probabilitas model. hal tersebut ditunjukkan dengan nilai
0.000529 0.6766 prob.chi square dari obs*R-squared Lebih
OPKNNKSSS -0.197610 0.7737 besar dari tingkat signifikansi 10% dengan
SB 0.000704 0.9276 nilai 0.2707 > 0.1.
INFLASI -0.000604 0.8778
3. Hasil Uji Spesifikasi Model
GOV GDP 0.000320 0.9000
DKRISIS 0.025317 0.6790
Tabel 6
C 0.0003411 0.9931
Hasil Uji Spesifikasi Model
UT (1) 0.000450 0.1390
UT (-2) -0.393788 0.7760 variabel GDF LGDP
FD Konfisen probolita Siginifkasi
OPPENNESS 0.97732 s 0.1010
8
Jurnal Perekonomian Indonesia, 07 Desember 2021
9
b. Tingkat suku bunga dalam jangka pendek regional di wilayah Jawa pendekatan model
tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan Levine. jurnal ekonomi vol.11 N0.2
ekonomi. namun dalam jangka Panjang
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Ekananda, mahyus, 2015. Ekonometrika dasar
pertumbuhan ekonomi. titik edisi pertama. Jakarta, Mitra wacana
c. Inflasi dalam jangka panjang tidak media.
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.
namun dalam jangka pendek berpengaruh Indriani, Siwi Nur, 2016. Analisis Pengaruh
negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan inflasi dan suku bunga terhadap pertumbuhan
ekonomi ekonomi di Indonesia tahun 2005-2015.Jurnal
d. Presentasi pengeluaran pemerintah terhadap manajemen bisnis Krisnadwipayana, I SSN,
GDP berpengaruh positif dan signifikan 2338-4794, Vol.4, No.2 Mei 2016.
terhadap pertumbuhan ekonomi dalam jangka
panjang dan pendek. Kromtit , Mathew J dan Tsenkwo, Joseph B,
e. dummy Krisis berpengaruh positif dan 2014. Recent Trend Of Financial defepening
signifikan dalam jangka panjang, sedangkan And Economic Growth Empirical Evidence
dalam jangka pendek berpengaruh negatif dan From Nigeria`s Data. Economy & Business
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Journal of International Scientific
Publications,ISSN, 1314-7242, Volume8,
Saran 2014.
Berdasarkan hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa financial defining Kuncoro, Mudjarad. 2000, Ekonomi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembangunan titik Yogyakarta unit penerbit
pertumbuhan ekonomi. maka, hal yang bisa dan percetakan Akademi Manajemen
dilakukan dalam mendorong pertumbuhan Perusahaan YKPN Putong Iskandar. 2015.
ekonomi melalui financial defining yaitu: ekonomi makro: Jakarta, buku dan artikel
karya Iskandar Putong.
1. Pemerintah harus membangun koordinasi
yang baik dengan sektor keuangan seperti Todaro, Michael p dan Smith, Stephen C,
halnya sektor perbankan an-nur utama ketika 2003. Pembangunan ekonomi di dunia ketiga:
Bi akan menerapkan suatu kebijakan moneter. Edisi Kedelapan. Jakarta:Erlangga.
2. pemerintah Harus memperkuat perbankan
dalam hal permodalan agar perbankan dapat
menjalankan fungsinya sebagai lembaga
perantara dengan baik.
3. Pemerintah juga harus memperluas
wawasan dan akses masyarakat ke sektor
perbankan dengan melakukan edukasi
pentingnya perbankan dan penambahan jumlah
kantor dan cabang perbankan titik sehingga
pelayanan dan kegiatan jasa jasa keuangan
semakin meningkat dan nantinya akan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
10