Anda di halaman 1dari 2

F4 DIET UNTUK HIPERTENSI

Latar Belakang

Hipertensi adalah kondisi tekanan darah lebih tinggi dari 140/90 mmHg. Hipertensi merupakan penyakit
tidak menular yang menjadi salah satu penyebab utama kematian prematur di dunia. Hipertensi yang
tidak terkontrol merupakan ancaman bagi masyarakat karena dapat mengakibatkan kondisi komplikasi
seperti stroke, penyakit jantung koroner, gagal ginjal hingga berujung kematian. Pada tahun 2019, World
Health Organization (WHO), mengestimasikan saat ini prevalensi hipertensi secara global sebesar 22%
dari total penduduk dunia dengan kurang dari seperlima yang terkontrol. Hal serupa juga dijumpai di
Indonesia dimana berdasarkan Riskesdas 2018 terus terjadi peningkatan prevalensi pasien hipertensi
dengan estimasi jumlah kasus hipertensi di Indonesia sebesar 63.309.620 orang, sedangkan angka
kematian di Indonesia akibat hipertensi sebesar 427.218 kematian. Hipertensi paling banyak terjadi pada
kelompok umur 31-44 tahun (31,6%), umur 45-54 tahun (45,3%), umur 55-64 tahun (55,2%). Dari
prevalensi hipertensi sebesar 34,1% diketahui bahwa sebesar 8,8% terdiagnosis hipertensi dan 13,3%
orang yang terdiagnosis hipertensi tidak minum obat serta 32,3% tidak rutin minum obat. Sedangkan
berdasarkan data 20 besar penyakit rawat jalan di Puskesmas se-Kota Tangerang tahun 2016, penyakit
hipertensi menduduki peringkat kedua dengan jumlah penderita sebanyak 58.773 orang (11,41%).
Untuk mencapai target tekanan darah selain pengobatan, merubah gaya hidup merupakan hal yang
esensial, terutama merubah faktor risiko yang dapat dimodifikasi. Rekomendasi untuk mencegah
hipertensi adalah dengan modifikasi gaya hidup, yang dikendalikan antara lain: mengurangi berat
badan untuk individu yang obesitas, penurunan diet natrium, meningkatkan aktivitas fisik,
mengehentikan konsumsi alkohol dan mengadopsi pendekatan diet DASH (dietary approaches to
stop hypertension ) untuk hipertensi. Melihat pentingnya mengubah faktor yang dimodifikasi
terutama pola makan dalam pengobatan hipertensi, maka diperlukan intervensi mengenai diet
untuk hipertensi.

Permasalahan
Pola makan merupakan salah satu hal yang krusial dalam menentukan keberhasilan tata
laksanana pengobatan hipertensi. Melihat masih banyak pasien yang belum mencapai target
tekanan darah di Puskesmas Kedaung Wetan meskipun telah rutin mengonsumsi obat
menunjukkan diperlukan intervensi mengenai pola makan pada pasien hipertensi.

Perencanaan
Metode intervensi yang akan digunakan adalah penyuluhan agar dapat mencakup target yang
luas. Penyuluhan dilakukan saat melaksanakan vaksinasi, melihat banyak pasien hipertensi yang
tidak terkontrol dan batal di vaksinasi. Penyuluhan akan berfokus pada pola makan pada pasien
hipertensi agar tidak membingungkan warga sebelum vaksinasi.

Pelaksanaan
Penyuluhan mengenai diet Hipertensi dilakukan di Kampung Taubat, Selapajang Jaya pada
tanggal 19 Agustus 2021 jam 08.15-08.30. Peserta merupakan warga Selapajang Jaya yang akan
divaksinasi dosis kedua. Penyuluhan menekankan mengenai pola makan pada pasien hipertensi.
Penyuluhan dihadiri oleh warga yang akan divaksinasi, kader Selapajang Jaya, anggota
Puskesmas Kedaung Wetan, dan perwakilan Kelurahan Selapajang Jaya.

Monitoring dan evaluasi


Masyarakat terlihat antusias saat mendengar penyuluhan, dilihat dari beberapa pertanyaan yang
dilontarkan setelah sesi penyuluhan. Selain itu, perwakilan kelurahan juga membantu
penyuluhan dengan menekankan kembali poin-poin penting mengenai diet pada pasine
hipertensi. Diharapkan dengan dilakukannya penyuluhan, semakin banyak masyarakat yang
semakin mengerti dan peduli dengan kondisi hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai