Anda di halaman 1dari 54

WRITE PPT

TITLE HERE
COMMITTED TO SUSTAINABLE PRODUCTIVITY

We stand by our responsibilities towards our customers,


towards the environment and the people around us.
We make performance stand the test of time. This is what
we call – Sustainable Productivity.
CENTROMETIC
CENTROMATIC
Apa saja fungsi dari pelumasan? Jelaskan!

 Mengurangi gesekan (Reduce Friction)


Gesekan akan menyebabkan panas dan timbul keausan

 Mengurangi keausan (Reduce Wear)


Oil film akan membuat lapisan minyak, sehingga antara shaft dan bearing akan sleeding

 Membantu meredam dan menyerap getaran (Helps Dampen Shock or Absorb Shock)
grease adalah fluida,tidak dapat dimampatkan.seperti cara kerja akumulator
CENTROMATIC
Apa saja fungsi dari pelumasan? Jelaskan!

 Mengurangi panas (Reduce Temperature)


bila temperature naik,maka viscositas pelumas akan menurun dan volume kurang.sehingga kotoran dari
luar akan masuk

 Meminimalisir korosi (Minimize Corrosion)


dengan adanya pelumasan,akan terbentuk lapisan film

 Mencegah kontaminasi (Seal out Contaminants)


karena terdapat pelumas,kontaminasi terjadi karena panas sehingga viscositas oli dan volume pelumasan
berkurang.menyebabkan kotoran dapat masuk
CENTROMATIC
Apa yang dimaksud dengan tribology dan apa manfaatnya?

 Tribology
– Tribology adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari pergesekan (friction) dan keausan (wear)

Manfaat Tribology

Penghematan bahan baku (pelumas) :


Hemat bahan baku:dengan point dan jumlah yg tepat,maka pelumasan lebih efisien
Pemakaian tenaga (energy) yang effesien :
Hemat energy : tidak perlu lagi manpower karena automatis dengan timer
Penghematan biaya operasional :
Hemat biaya : dengan 2 item diatas, downtime akan berkurang
CENTROMATIC
Mengapa disebut automatic lubrication system?

 system pelumasan otomatis yang dapat di–set waktunya ( mengunakan timer), kapan dan
berapa lama pelumasan akan diberikan.
CENTROMATIC
Apa yang terjadi bila pelumas/ grease di bearing jumlahnya: (a) kurang (b) berlebihan

 Kurang
Ketika posisi under lubrication pelumas belum diberikan (kontaminasi dimulai)
Ketika posisi under extrem,pelumas belum diberikan(hampir tdk ada pelumas), kerusakan akan terjadi,

 Berlebih
Pelumas diberikan hingga over extrem (menyebabkan beban pada putaran shaft)
Pada under extrem pelumas baru diberikan hingga over extrem(terjadi inner press)
CENTROMATIC
Bagaimana cara menghitung lamanya pelumas habis dari tanki grease? Jelaskan
rumusnya!
 WAKTU =
Kapasitas Grease Tank (CC) X Jumlah Grease Diisi (%)
Jumlah Injector X Volume Injector( max output cc) X Frekuensi pompa bekerja per hari (22jam/
pause time)
 CONTOH :
40,000 cc X 80%
36 X 1.31 cc (max output) X 33 ---> 33 = (22 jam [1320 menit ]/ 40 menit pause time)
 32,000
1556.28

 =20.56 hari
CENTROMATIC
Bagaimana cara kerja injector SL-1?
 Injector Piston berada dalam posisi
normal atau posisi diam. Discharge
chamber telah terisi dengan pelumas
dari operasi/ langkah sebelumnya.
 Dari tekanan pelumas yang baru
masuk, Slide Valve akan terdorong
keatas membuka Passage menuju
Measuring Chamber yang terletak
tepat diatas Injector Piston.

Pelumas kemudian menekan


Injector Piston kebawah dan
mendorong pelumas yang ada
di Discharge Chamber keluar
melalui Outlet Port dan terus ke
bearing
CENTROMATIC
Bagaimana cara kerja injector SL-1?

 Sementara piston injector


terus tertekan ke bawah,
Slide Valve ikut terdorong
ke bawah menutup
Passage, sehingga
penyaluran pelumas
menuju Measuring
Chamber terhenti.
Setelah tekanan dilepaskan, spring injector
mengembang, dan Slide Valve bergerak ke
 Injector Piston dan Slide bawah sehingga Passage dan Discharge
Valve akan tetap pada Chamber tersambung dengan Valve Port.
posisi ini sampai tekanan di Injector Piston kemudian bergerak ke atas,
supply line dikeluarkan dari mendorong pelumas yang ada di Measuring
pompa. Chamber melalui Passage dan Valve Port untuk
mengisi Discharge Chamber.
CENTROMATIC
Bagaimana cara kerja injector SL-V?

 SLV
Pelumas dari inlet akan menuju measuring chamber dan ruang dibawah piston, ketika measuring chamber
telah terisi oleh pelumas akan terjadi kenaikan pressure pada inlet.
Ketika terjadi kenaikan pressure pada inlet, slide valve piston akan terdorong naik keatas dan mendorong
spring. Secara bersamaan menutup jalur pelumas menuju measuring chamber dan menghubungkan jalur
measuring chamber menuju outlet.
Pelumas hanya menuju pada ruang dibawah piston dan membuat kenaikan pressure, sehingga mendorong
piston serta pelumas yang terdapat pada measuring chamber menuju outlet.
Ketika pressure pada inlet telah release, spring akan kembali keposisi awal. Secara bersamaan slide valve
piston akan keposisi awal (turun) dan menghubungkan jalur measuring chamber dengan ruang dibawah
piston.
QUICKLUBE
QUICKLUBE
Bagaimana cara kerja pump element pada Quicklub system? Jelaskan!

 Element pump
– suction : pada posisi eccentric shaft menuju piston, supply port sejajar dengan chamber dan mengisi
ruang chamber.
– Delivry : kemudian eccentric shaft menjauhi piston, piston menekan spring sehingga pelumas keluar
melalui check valve
QUICKLUBE
(a) Apa arti pump ratio 50:1? (b) Berapa tekanan angin yang di set pada regulator untuk
centromatic system yang kita pergunakan? (c) Jelaskan alasannya!
 Ratio 50:1
Adalah suatu perbanding antara tenaga yang diberikan dengan yang dihasilkan.
Contoh : 1 psi tenaga udara, dapat menghasilkan 50 psi pelumas

 Tekanan angin yang diset pada centromatic


60 psi , (Teknisi set pressure switch 2500 psi , 2500 : 50 = 50. hanya dengan tekanan udara 50
psi sudah dapat menghasil 2500 psi. tetapi tekanan udara yang diberikan 60 psi ( + 10 psi untuk
menghindari pressure loss pada sistem).
QUICK LUBE
(a) Apa yang dimaksud dengan operation time pada quicklub? (b) Bagaimana settingnya?
 Operation Time
Adalah waktu dimana quicklub sistem sedang bekerja (terjadi pelumasan pada point) sesuai dengan
settingan yang dilakukan oleh teknisi.

 Setting Operation Time


Tentukan dulu posisi jumper operation time yang terdapat pada PCB ( second / Minute )

Lakukan setinggan sesuai dengan petunjuk yang terdapat manual.


QUICKLUBE
(a) Apa yang dimaksud dengan pause time pada quicklub? (b) Bagaimana settingnya?
 Pause Time
Adalah waktu dimana quicklub sistem sedang tidak bekerja (tidak terjadi pelumasan pada point) sesuai
dengan settingan yang dilakukan oleh teknisi.

 Setting Pause Time


Tentukan dulu posisi jumper operation time yang terdapat pada PCB ( hours / menit )

Lakukan setinggan sesuai dengan petunjuk yang terdapat manual.


QUICKLUBE
Bagaimana cara mengatur (menambah/ mengurangi) jumlah pelumas yang dialirkan ke
point pada quicklub system?

 Menambah jumlah pelumas


Dengan cara memblok point, sebelum point yang akan ditambah volumenya.

 Mengurangi jumlah pelumas


– Dengan mengurangi operation time
QUICKLUBE
Pada quicklub, berapa diameter tube: (a) pompa ke SSV (b) SSV ke SSV (c) SSV ke pin/
bearing
 Pompa Ke SSV
8 mm
 SSV ke SSV
6 mm
 SSV ke Pin/Bearing
6 mm
QUICKLUBE
Pada quicklub, berapa jarak maksimal: (a) pompa ke SSV (b) SSV ke SSV (c) SSV ke pin/
bearing

 Pompa ke SSV
3M

 SSV ke SSV
6M

 SSV ke SSV
6M
DRAWING AND INSTALATION
DRAWING AND INSTALATION
Jelaskan bagaimana cara kerja sistem pelumasan centromatic (dengan injector)!

 Cara kerja centromatic


Timer bekerja mengirim sinyal ke solenoid valve untuk membuka supply line air pressure. Tekanan angin
masuk ke pompa melalui air pressure regulator/ air combi masuk ke saluran inlet pompa untuk mengerakan
pompa, sehingga grease di dalam tank bergerak ke atas dan mengalir melalui outlet check valve, vent
valve, pressure switch, pressure gauge lalu ke injector.

Grease akan keluar dari injector saat tekanan mencapai 1850 Psi. Dari masing-masing injector, grease
diteruskan ke titik-titik pelumasan. Pada saat pressure mencapai 2500-3000 Psi, maka pressure switch
akan mengirim sinyal ke Timer untuk menghentikan kerja pump. Tekanan sisa pada Supply Line kemudian
akan dilepas melalui vent valve dan dikembalikan pada tangki pelumasan.
DRAWING AND INSTALATION
Jelaskan bagaimana cara kerja sistem pelumasan progressive (dengan SSV)!

 Cara kerja progressive


Ketika waktu pause time telah habis, maka waktu interval akan aktif dan montor mendapat signal dari PCB
untuk bekerja. Ketika motor bekerja maka swash plate ikut berputar pada resevoir dan menekan pelumas
untuk menuju element pump (suction). Ketika pelumas keluar melalui element pump akan membuat
pressure yang disebabkan oleh check valve pada element pump (delivery).
Kemudian menuju matering device primer secara bergantian pada masing-masing port, dan menuju
matering sekunder dan kemudian menuju point.

Grease akan keluar dari injector saat tekanan mencapai 1850 Psi. Dari masing-masing injector, grease
diteruskan ke titik-titik pelumasan. Pada saat pressure mencapai 2500-3000 Psi, maka pressure switch
akan mengirim sinyal ke Timer untuk menghentikan kerja pump. Tekanan sisa pada Supply Line kemudian
akan dilepas melalui vent valve dan dikembalikan pada tangki pelumasan.
DRAWING AND INSTALATION
Gambarkan diagram sederhana dari centromatic system 17 poin dengan konfigurasi 4-4-3-
2-4!

Selenoid, pump, check valve, vent valve, press gauge, press switch, injectoer
DRAWING AND INSTALATION
Gambarkan diagram sederhana dari progressive system 18 poin dengan konfigurasi
1x,2x,2x,3x,2x,1x,1x,3x,2x,1x!
DRAWING AND INSTALATION
Jelaskan secara lengkap proses instalation autolubrication system!

Pastikan tipe unit yang akan di instal


Tentukan jumlah point yang akan di instal
Prepare spare part dan tools
Tentukan titik penempatan injector dan tangki pelumas.
Assembly injector pada manifold block dan grease tangki komplet
Pasang nipple pada point dan injector sesuai titik yang ditentukan.
Pasang grease tangki pada titik yang ditentukan.
Tagging semua hose dan assembly.
Install hose sesuai dengan tagging yang terdapat pada hose
Pasang timer pada kabin sesuai titik
Instal wirring elektrik
Pastikan semua koneksi hose baik (recheck) dan isi tangki grease
Bleeding system dan lakukan commisioning
Bersihkan tool dan area kerja
Report dan sign
SYSTEM TROUBLESHOOTING
SYSTEM TROUBLESHOOTING
Apabila mesin dan timer telah aktif, namun pompa tidak juga bekerja, sebutkan 3
kemungkinan penyebabnya!

 Selenoid valve tidak aktif / rusak


 Supplay pressure (udara / oil tidak ada )
 Pompa stuck
 Kabel selenoid putus
SYSTEM TROUBLESHOOTING
Apabila pompa telah bekerja namun tidak ada pelumas keluar dari outlet pompa, jelaskan
apa penyebabnya!

 Pelumas pada tangki habis


 Plug pada tube pump belum dilepas
 Pump low pressure
 Seal pada glund nut rusak ( pelumas keluar melalui lubang kecil pada outlet body )
 S ball pada plunger terbalik
SYSTEM TROUBLESHOOTING
Apabila pompa telah bekerja namun pressure gauge tidak juga mencapai 2500 psi,
sebutkan 5 penyebabnya!
 Pressure gauge rusak
 Setting pressure switch kurang dari 2500psi
 vent valve bocor/return
 hose supply bocor
 injector bocor
 Pump low pressure
 Supply angin / oil hyd tidak standar
 Banyak rongga pada grease tank
SYSTEM TROUBLESHOOTING
Apabila pompa bekerja sesaat saja, kemudian berhenti sepenuhnya, jelaskan 3
kemungkinan penyebabnya!
 Check valve terbalik
 Bushing plunger buntu
 Grease kotor
 Silinder aus
 Settinggan pressure terlalu rendah
 settingan timer salah (terlalu cepat)
SYSTEM TROUBLESHOOTING
Apabila pressure gauge sudah menunjukkan 2000 psi namun tidak ada grease keluar di
pin, sebutkan 5 kemungkinan penyebab!

 Hose line ¼ bocor


 Hose line ¼ buntu
 Injector stuck( SL1 )
 Injector bocor ( SLV )
 Pin buntu (kotor)
 Nipple cap tidak terpasang
 Adapater pada injector terlalu masuk
SYSTEM TROUBLESHOOTING
Apabila pressure gauge sudah menunjukkan 2500 psi namun pompa tidak juga berhenti,
sebutkan 3 kemungkinan penyebab!

 Pressure gauge rusak


 Setting Pressure switch lebih dari 2500 psi
 Pressure switch rusak
 Kabel pressure switch tidak konek/putus
 Spool rusak ( pada pump hidrolik )
 Grounding kurang baik
SYSTEM TROUBLESHOOTING
Sebutkan 3 penyebab pelumas keluar melalui unloader!

 Settingan pressure switch hingga 4000psi


 Pressure switch rusak (tidak putus)
 Unloader rusak
SYSTEM TROUBLESHOOTING
Sebutkan 2 penyebab terlalu banyaknya pelumas yang keluar pada bearing atau pin!

 Settingan volume pada injector terlalu besar


 Seal pada injector rusak(bocor)
 Run time terlalu lama
 Pause time terlalu cepat
SYSTEM TROUBLESHOOTING
Sebutkan 3 bagian yang harus diperiksa apabila pompa quicklub tidak bekerja!

 Power elektrik dari unit


 Wirring elektrik (ground)
 Motor elektrik pada quicklube
PUMP
PMV & 20 SERIES PUMP
Jelaskan bagian-bagian utama dan bagaimana cara kerja PMV Pump secara lengkap!

 Indent 1, 20 points
– Valve bar assembly (2), Air cylinder (6), Piston (10), Cylinder head (4), Cylinder base (12).tube

– Udara masuk melalui inlet port untuk menggerakkan piston naik turun dan menuju relay valve spool
assy.

– Ketika posisi piston berada diatas, maka power valve assembly berada diposisi atas dan relay valve
spool assy berada pada posisi dibawah.
PMV & 20 SERIES PUMP
Gunakan manual PMV: (a) Tentukan spare part kit yang tersedia (b) Informasi apa saja
yang ada pada manual? Tuliskan!

 Spare part
 Part apa yang terdapat pada valve bar assembly : valve bar cap(275060), signal valve ass(275409),
power valve ass(275410), manual pin(275026), relay valve spool assy(275411), valve bar(275059).

 Informasi manual
 Prosedur penggunaan, instalation, pump repair, part list, troubleshooting, warranty.
PMV & 20 SERIES PUMP
Jelaskan bagian bagian utama dan bagaimana cara kerja 20 Series (contoh 83513 atau
82054) secara lengkap: (a) motor (b) pump tube
 Indent 1, 20 points
– Air valve casting : 237562, Valve slide & seat : 83063, Trip shoe : 11475, Trip rod : 90691, Trip sleeve :
11947
– Air cylinder : 61041, Air motor piston rod : 11340, Air piston packing : 34090, Air passage tube : 61502

– Udara masuk melalui inlet pompa dan mengisi ruang pada air valve casting. Pada posisi normal, valve
slide & seat posisi diatas sehingga membuka jalur udara menuju ruang diatas piston. Ketika tekanan
udara mulai naik, maka piston akan terdorong dan menuju kebawah bagian cylinder.Sehingga udara
yang terdapat pada ruang dibawah piston keluar ke muffler melalui air passage tube. Secara
bersamaan ketika piston menuju kebawah, trip rod akan ikut kebawah dan membawa trip shoe.
Sehingga valve slide akan berubah posisi menuju kebawah dan membuka jalur udara yang menuju
ruang dibawah piston. Pada saat valve slide dan piston menuju kebawah, maka udara akan masuk
melalui inlet udara yang menuju passage keruang dibawah piston. Ketika tekanan udara mulai naik,
maka piston akan terdorong dan menuju keatas bagian cylinder. Sehingga udara yang terdapat pada
ruang dibawah piston keluar ke muffler melalui air passage tube.
PMV & 20 SERIES PUMP
Jelaskan bagian bagian utama dan bagaimana cara kerja 20 Series (contoh 83513 atau
82054) secara lengkap: (a) motor (b) pump tube
 Indent 1, 20 points
– Outlet body : 40537, Pump tube, Bushing & plunger assembly : 90554, Bushing extension : 61237,
Priming tube : 239719
– Dalam keadaan normal posisi piston diatas pada air silinder dan pump tube telah terisi oleh pelumas
karena priming cek terbawa naik oleh trip rod. Ketika piston mulai turun maka priming cek akan turun
mengikuti trip rod pada piston rod, tetapi pelumas yang berada pada pump tube tidak dapat ikut turun
karena terdapat ball pada plunger rod dan menutup jalur untuk turun. Sehingga terjadi vakum dan
membuat pelumas keluar melalui outlet pada outlet body.
– Ketika posisi piston dibawah, priming cek posisi dibawah. Pada saat piston naik secara bersamaan
priming cek akan ikut naik membawa pelumas yang terdapat pada priming tube. Pelumas masuk
melalui priming tube dan terbawa naik oleh priming cek. Sehingga mendorong ball yang tedapat pada
plunger rod dan menuju ke pump tube, kemudian ke outlet pada outlet body.
PMV & 20 SERIES PUMP
Gunakan manual 20 series: (a) Tentukan spare part kit yang tersedia (b) Informasi apa saja
yang ada pada manual? Tuliskan!
 Spare part
– Recommended service part : repair kit(83054), trip shoe(11475), air cylinder(61041), trip rod(90691),
toggle plate(91331), packing washer(236616), trip rod packing(236835)

Informasi manual
– Operation manual, instalation, dis – assembly, repair, troubleshooting, service part, warranty.
POWER MASTER
Jelaskan bagian bagian utama dan bagaimana cara kerja Power Master (contoh 84804 +
84995) secara lengkap: (a) motor (b) pump tube

 Power valve subassembly (12), Pilot bar subassembly (24), Upper dan lower casting (8-22), Cylinder (6), Piston rod assembly (5), Air
tube (7).

 Udara yang masuk pada inlet port, menuju ruang 1 dan 5 pada upper casting. Air signal valve memberikan signal berupa udara untuk
menggerakan relay valve setelah piston turun atau naik melewati lubang kecil yang terdapat pada cylinder. Sehingga relay valve
bergerak dan membuka jalur untuk menggerakkan spool valve, dan kemudian spoll valve membuka jalur udara untuk gerakin piston
keatas atau ke bawah.

 Outlet body (9), Pump tube (18), Connecting rod (21), Ball (23,24), Bushing & plunger (26), Priming shovel (36), dan Priming tube (37).

 Pada langkah turun, pelumas akan tetap keluar melalui outlet body. Karena masih terdapat pelumas pada pump tube oleh langkah
sebelumnya. Ketika plunger langkah turun, bushing dalam posisi diam. Pelumas yang terdapat pada pump tube tidak dapat ikut turun,
karena tertahan oleh bushing. Selain bushing terdapat ball pada plunger, sehingga pelumas tidak dapat masuk kembali menuju plunger
atas. Maka pelumas yang terdapat pada pump tube tidak dapat masuk ke plunger dan akan keluar melalui outlet.

 Pada langkah naik, pelumas akan masuk melalui periming tube dan dibawa naik oleh priming shovel. Kemudain pelumas akan menuju
pump tube melalui pump plunger dan mendorong ball yang berada pada plunger atas. Pump tube yang telah terisi pelumas oleh
langkah sebelumnya, akan keluar melalui outlet body. Karena terdorong oleh pelumas yang terbawa oleh check valve
POWER MASTER
Gunakan manual Power Master: (a) Tentukan spare part kit yang tersedia (b) Informasi apa
saja yang ada pada manual? Tuliskan!
 Spare part kit :
– Pump low pressure dan terdengar suara udara, part apa saja yang perlu diganti :
– Soft part & kit for pilot bar subassembly ( 84967 ).
– Soft part & kit for power valve subassembly ( 84968 )
– Cylinder tube ( 241746 )
– Cylinder tube soft part kit ( 84793 )
– Repair kit ( 86233 )
– Bushing & plunger ( 242546 )

– Spesifikasi, service assembly kit, service & disassembly prosedur ( terdapat apa saja), part list,
troubleshooting, warranty.
– Manual operator, model chart, disassembly prosedur, troubleshooting, spesifikasi, part list
PILE DRIVER
Jelaskan bagian bagian utama dan bagaimana cara kerja Pile Driver (contoh 84804 +
84922) secara lengkap: (a) motor (b) pump tube
 Indent 1, 20 points
– Power valve subassembly (12), Pilot bar subassembly (24), Upper dan lower casting (8-22), Cylinder (6), Piston rod assembly (5),
Air tube (7).
– Udara yang masuk pada inlet port, menuju ruang 1 dan 5 pada upper casting. Air signal valve memberikan signal berupa udara
untuk menggerakan relay valve setelah piston turun atau naik melewati lubang kecil yang terdapat pada cylinder. Sehingga relay
valve bergerak dan membuka jalur untuk menggerakkan spool valve, dan kemudian spoll valve membuka jalur udara untuk gerakin
piston keatas atau ke bawah.

– Outlet body (241027), Gland nut (244246), Pump tube (239952), Plunger (239954), Bushing (239968), Piston nut (246912), Piston
Body (246913), Piston Collar (246914), Check ball (68996), Check guide (241016), Check (241018), Inlet bushing (246918).
– Pada saat langkah turun, plunger akan ikut turun membawa piston assy dan check menutup jalur masuk pelumas. Pelumas yang
berada dibawah piston assy akan mendorong ball naik, sehingga pelumas yang terdapat dibawah piston assy akan naik dan menuju
outlet body..
– Pada saat langkah naik, plunger akan ikut naik membawa piston assy. Akan terjadi vakum ketika langkah naik pada ruang dibawah
piston assy, dan menyebabkan check naik. Sehingga pelumas dapat masuk. Pelumas dapat naik karena posisi ball berada dibawah,
dan menutup jalur pelumas untuk turun. sehingga pada langkah naik, piston assy akan membawa pelumas naik yang berada pada
ruang di atas piston assy dan keluar melalui outlet body.

– terjadi vakum pada langkah sebelumnya. Ketika pelumas keluar pada langkah turun, secara bersamaan pelumas akan mendorong
check ball menuju pump tube dan akan terbawa naik oleh plunger dan piston assy.
PILE DRIVER
Gunakan manual Pile Driver: (a) Tentukan spare part kit yang tersedia (b) Informasi apa
saja yang ada pada manual? Tuliskan!
 Part kit
– Pump kerja langkah kebawah, tetapi tidak naik. Tentukan recommended part :
– U-cap packing(239934), check ball(68996), piston body(246913).

Informasi manual
– Pump assembly(air motor), spesifikasi, pump assembly(tube), service part, troubleshooting,
disassembly prosedur.
ROTARY PUMP
Jelaskan bagian bagian utama dan bagaimana cara kerja Rotary Pump secara lengkap: (a)
motor (b) pump tube
 Indent 1, 20 points
– Motor ( hidrolik / elektrik ), Manifold assembly ( hidrolik), Pump Housing, Crank rod & eccentric
assembly.
– Ketika posisi inner dan outer weight dibawah, maka pump silinder berada diata ( langkah naik ), Pada
saat posisi inner dan outer weight diatas, maka pump silinder berada dibawah ( langkah turun ).

– Check seat (27), ball (25), pump plunger (19),pump silinder/bushing (19a), reciprocating tube (20), ball
(18), spring (17), plunger link rod (16), wrist pin anchor (13a), plunger tube (10), outlet pin (8). Housing
tube (56a), ,
– Pada langkah naik dan turun, pump silinder akan bergerak naik dan turun bersamaan dengan
reciprocating tube. Ketika pump silinder dan reciprocating tube melakukan langkah naik dan turun,
pump plunger, plunger link rod, plunger tube, outlet pin dan check seat diam (tidak bergerak).
ROTARY PUMP
Gunakan manual Rotary Pump: (a) Tentukan spare part kit yang tersedia (b) Informasi apa
saja yang ada pada manual? Tuliskan!

 Part kit
– Pompa kerja, tetapi output low, tentukan part recommended : Ball(25), o-ring(26), check seat(27),
ball(18), pump plunger(19), reciprocating tube(20).

Informasi manual
– Prosedur penggunaan, pump spesifikasi, setting pump speed, disassembly dan assembly, repair part
list, troubleshooting.
QUICKLUB
Jelaskan bagian-bagian utama dan bagaimana cara kerja Quicklub Pump!

 Recevoir, motor, element pump, PCB, Matering device / SSV divider

– Ketika pause time selesai, maka operation time terjadi dan motor mendapat signal dari pcb, motor
akan bergerak dan mengerakkan swash plate bersamaan dengan eccentrik ketika eccentrik belum
menekan element pump pelumas akan masuk mengisi ruang diantara piston dan check valve yang
terdapat pada element pump, dengan bantuan swash plate. Ketika element pump ditekan oleh
eccentrik maka element pump telah menghasilkan pelumas menuju SSV (bekerja secara bergantian)
dan diteruskan kepoint pelumsan (pin). Siklus ini akan terus terjadi hingga operation time selesai (
sesuai settingan).
QUICKLUB
Gunakan manual Quicklub dan tentukan spare part kit yang tersedia serta informasi apa
saja yang terdapat di dalamnya?
 Spare part

Informasi manual :
– Introduction, safety instructur, instalation, description, mode operation, maintenance(repair),
troubleshooting, technical data.
DUAL LINE
Jelaskan bagian-bagian utama dan bagaimana cara kerja DL Pump!

 Pump, motor, change over valve, matering devices, end of line pressure control
– Pada siklus pertama, pompa bekerja port P akan menuju port A kemudian melalui supply line dan
menuju kematering devices sebelum ke point, dan hanya sisi A pada matering devices yang terlumasi.
– Pada siklus kedua, port P akan terhubung pada port B karena change over valve telah berubah
posisi(dikarena pressure telah tercapai). Dari port B pelumas melalui supply line dan menuju matering
devices, hanya sisi B pada matering devices yang terlumasi kepoint, dan port A akan menjadi return
menuju port R
DUAL LINE
Gunakan manual DL dan tentukan spare part kit yang tersedia serta informasi apa saja
yang terdapat di dalamnya?
COMMITTED TO
SUSTAINABLE PRODUCTIVITY.

Anda mungkin juga menyukai