Anda di halaman 1dari 17

TYPOID

Panduan Asuhan Keperawatan (PAK)


Definisi :
penyakit infeksi sistemik akut yang disebabkan infeksi Salmonella Thypi. Organisme ini
masuk melalui makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi oleh faeses dan urine dari
orang yang terinfeksi kuman Salmonella (Smeltzer, 2014).
Manifestasi klinis:
a. Perasaan tidak enak badan
b. Lesu
c. Nyeri kepala
d. Pusing
e. Diare
f. Anoreksia
g. Batuk
h. Nyeri otot
Masalah keperawatan:
a. Hipertermia
b. Risiko ketikseimbangan cairan
c. Defisit nutrisi
d. Konstipasi
e. Nyeri akut

Proyek inovasi Magister Keperawatan UNJANI peminatan anak 2021


WOC TYPOID

Resiko defisist volume


bakteri salmonella typhi cairan
(lewat perantara 5 F)

saluran pencernaan
Gangguan nutrisi kurang
lambung dari kebutuhan tubuh

infeksi usus halus nausea, vomit intake &


nafsu makan menurun

inflamasi Peristaltik usus menurun


Hipertermia

pembuluh limfe Bising usus menurun

suhu tubuh meningkat, demam bakteri masuk ke aliran darah Konstipasi


Gangguan pada termoregulator
(pusat pengaturan suhu tubuh)
bakteri yang tdk difagositosis
akan masuk dan berkembang
Hipotalamus di hati dan limfa

Pirogen beredar dalam darah inflamasi pada hati limfa dan hati

Hepatomegali&splenomegali

endotoksin merangsang sintesa&


pelepasan zat pirogen oleh
leukosit pada jaringan yg terinflamasi
nyeri tekan

Peradangan lokal meningkat Nyeri akut masa inkubasi 5-9 hari

Bakteri mengeluarkan endotoksin masuk kedalam darah

Sumber: Menurut Mansjoer, 2010

Proyek inovasi Magister Keperawatan UNJANI peminatan anak 2021


Standar Asuhan Keperawatan(SAK)
SDKI SLKI SIKI
1. Hipertermia (D.0130) Luaran utama: Intervensi utama
Kategori: lingkungan Termoregulasi (L.14134) Manajemen diare (I.03101)
Subkategori: keamanan dan proteksi Definisi: Definisi
Pengetahuan suhu tubuh agar tetap berada Tindakan
Definisi:
pada rentang normal. Observasi
Suhu tubuh meningkat diatas rentang normal
tubuh. Ekspektasi membaik  Identifikasi penyebab diare (mis. Inflamasi
Penyebab: Kriteria hasil: gastrointestinal, iritasi gastrointestinal)
a. Dehidrasi a. Control menggigil (1 menurun)  Identifikasi riwayat pemberian makanan
b. Terpapar lingkungan panas b. Kulit merah (5 meningkat)  Identifikasi gejala invaginasi
c. Proses penyakit (mis. Infeksi, kanker) c. Kejang (1 menurun)  Monitor warna, volume, frekwensi, dan
d. Ketidaksesuain pakaian dengan suhu d. Akrosianosis (1 menurun) konsistensi tinja.
lingkungan e. Konsumsi oksigen (1 menurun)  Monitor tanda dan gejala hypovolemia
e. Peningkatan laju metabolisme f. Piloereksi (1 menurun)  Monitor iritasi dan ulserasi kulit didaerah
f. Respon trauma g. Kutis memorata (1 menurun)
g. Aktivitas berlebihan perineal
h. Pucat (1 menurun)
h. Penggunaan incubator  Monitor jumlah pengeluaran diare
i. Takikardi (1 menurun)
 Monitor keamanan penyiapan makanan
Gejala dan tanda mayor j. Takipnea (1 menurun)
Terapeutik
Subjektik: - k. Bradikardi (1 menurun)
 Berikan asupan cairan oral
Objektif: l. Dasar kuku sianolik (1 menurun)
 Pasang jalur intravena
Suhu tubuh diatas nilai normal m. Hipoksia (1 menurun)
n. Suhu tubuh (5 membaik)  Berikan cairan intravena
Gejala dan tanda minor o. Suhu kulit (5 membaik)  Ambil sampel darah untuk pemeriksaan
Subjektif: - p. Kadar glukosa darah (5 membaik) darah lengkap dan elektrolit
Objektif: q. Pengisian kapiler (5 membaik)  Ambil sampel feses untuk kultur, jika
a. Kulit merah r. Ventilasi (5 membaik) perlu
s. Tekanan darah (5 membaik)

Proyek inovasi Magister Keperawatan UNJANI peminatan anak 2021


b. Kejang Edukasi
c. Takikardi Luaran tambahan:  Anjurkan makanan porsi kecil dan sering
d. Takipnea Perfusi perifer (L.02011) secara bertahap
e. kulit terasa hangat Definisi:  Anjurkan menghindari makanan, 
Keadekuatan aliran darah pembuluh darah pembentuk gas, pedas, dan mengandung
Kondisi klinis terkait
distal untuk mempertahankan jaringan. lactose
a. Proses infeksi
Ekspektasi: meningkat  Anjurkan melanjutkan pemberian ASI
b. Hipertiroid
c. Stroke Kriteria hasil:
d. Dehidrasi a. Denyut nadi perifer (5 meningkat) Kolaborasi
e. Trauma b. Penyembuhan luka (5 meningkat)  Kolaborasi pemberian obat antimotilitas
f. Prematuritas c. Sensasi (5 meningkat)  Kolaborasi pemberian obat antispasmodic/
d. Warna kulit pucat (5 menurun) spasmolitik
e. Edema perifer (5 menurun)  Kolaborasi pemberian obat pengeras feses.
f. Nyeri ekstreminitas (5 menurun)
g. Parastesia (5 menurun) Pemantauan cairan (I.03121)
h. Kelemahan otot (5 menurun) Definisi:
i. Kram otot (5 menurun) Mengumpulkan dan menganalis data terkait
j. Bruit ferniralis (5 menurun) pengaturan keseimbangan cairan
k. Nekrosis (5 menurun) Tindakan:
l. Pengisian kapiler (5 membaik)
 Monitor frekuensi dan kekuatan nadi
m. Akral (5 membaik)
 Monitor frekuensi nafas
n. Tugor kulit (5 membaik)
 Monitor tekanan darah
o. Tekanan darah sistolik (5 membaik)
 Monitor berat badan
p. Tekanan darah diastolik (5 membaik)
q. Tekanan arteri rata-rata (5 membaik)  Monitor waktu pengisian kapiler
r. Indeks ankle-brachial (5 membaik)  Monitor elastisitas atau turgor kulit
 Monitor jumlah, waktu dan berat jenis
urine

Proyek inovasi Magister Keperawatan UNJANI peminatan anak 2021


Status cairan  Monitor kadar albumin dan protein total
xxx  Monitor hasil pemeriksaan serum (mis.
Status kenyamanan Osmolaritas serum, hematocrit, natrium,
xxx kalium, BUN)
Status neurologis  Identifikasi tanda-tanda hipovolemia
Xxx (mis. Frekuensi nadi meningkat, nadi
Status nutrisi teraba lemah, tekanan darah menurun,
Xxx tekanan nadi menyempit, turgor kulit
Termoregulasi neonatus menurun, membrane mukosa kering,
Xxx volume urine menurun, hematocrit
meningkat, haus, lemah, konsentrasi urine
meningkat, berat badan menurun dalam
waktu singkat)
 Identifikasi tanda-tanda hypervolemia
9mis. Dyspnea, edema perifer, edema
anasarka, JVP meningkat, CVP
meningkat, refleks hepatojogular positif,
berat badan menurun dalam waktu
singkat)
 Identifikasi factor resiko
ketidakseimbangan cairan (mis. Prosedur
pembedahan mayor, trauma/perdarahan,
luka bakar, apheresis, obstruksi intestinal,
peradangan pankreas, penyakit ginjal dan
kelenjar, disfungsi intestinal)
Terapeutik
 Atur interval waktu pemantauan sesuai
dengan kondisi pasien

Proyek inovasi Magister Keperawatan UNJANI peminatan anak 2021


 Dokumentasi hasil pemantauan
Edukasi
 Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
 Informasikan hasil pemantauan, jika perlu

2. RISIKO KETIKSEIMBANGAN Luaran utama: Intervensi utama


CAIRAN (D.0036) Keseimbangan Cairan (L.05020) Manajemen Cairan (I03098)
Kategori: fisiologis Definisi:
Subkategori: nutrisi cairan Definisi: Mengidentifikasi dan mengelola
Ekuilibrium antara volume cairan diruangan keseimbangan cairan dan mencegah
DEFINISI: intraseluler dan ekstraselular tubuh. komplikasi akibat ketidakseimbangan cairan.
Berisiko mengalami penurunan, peningkatan Ekspetasi Meningkat Tindakan:
atau percepatan perpindahan cairan dari
Kriteria Hasil: Observasi
intrvaskuler, interstisial atau intraselular.
a. Asupan cairan (5 meningkat)  Monitor status hidrasi (mis. Frekuensi
FAKTOR RISIKO: b. Keluaran urin (5 meningkat) nadi, kekuatan nadi, akral, pengisian
c. Kelembaban membaran mukosa (5 kapiler, kelembabpan mukosa, tugor
a. Prosedur pembedahan mayor
b. Trauma/perdarahan meningkat) kulit, tekanan darah)
c. Luka bakar d. Asupan makanan (5 meningkat)  Monitor berat badan harian
d. Afresis e. Edema (5 menurun)  Monitor berat badan sebelum dan
e. Asitas f. Dehidrasi (5 menurun) sesudah dialysis
f. Obstruksi intestinal g. Asites (5 menurun)  Monitor hasil pemeriksaan
g. Peradangan prankeas h. Konfusi (5 menurun) laboraturium (mis. Hematokrit, Na, K,
h. Penyakit ginjal dan kelenjar i. Tekanan darah (5 membaik) CI, berat jenis urine, BUN)
i. Disfungsi intestinal j. Denyut nadi radial (5 membaik)  Monitor status hemodinamik
KONDISI KLINIS TERKAIT: k. Tekanan arteri rata-rata (5 (mis.Map, CVP, PAP, PCWP jika
membaik) tersedia)
a. Prosedur pembedahan mayor l. Membran mukosa (5 membaik)

Proyek inovasi Magister Keperawatan UNJANI peminatan anak 2021


b. Penyakit ginjal dan kelenjar m. Mata cekung (5 membaik) Terapeutik
c. Perdarahan n. Turgor kulit (5 membaik)  Catat intake – output dan hitung balans
d. Luka bakar o. Berat badan (5 membaik) cairan 24 jam
Luaran tambahan:  Berikan asupan cairan, sesuai
Keseimbangan Elektrolit (L.03021) kebutuhan
Definisi:  Berikan cairan intravena, jika perlu
Kadar serum elektrolit dalam batas normal Kolaborasi
Ekspetasi: Meningkat  Kolaborasi pemberian diurektik, jika
Kriteria Hasil: perlu
a. Serum natrium (5 meningkat) Pemantauan cairan (I.03121)
b. Serum kalium (5 meningkat) Definisi:
c. Serum klorida (5 meningkat) Mengumpulkan dan menganalis data terkait
d. Serum kalsium (5 meningkat) pengaturan keseimbangan cairan
e. Serum magnesium (5 meningkat) Tindakan:
f. Serum fosfor (5 meningkat)  Monitor frekuensi dan kekuatan nadi
Penyembuhan Luka  Monitor frekuensi nafas
xxx
 Monitor tekanan darah
 Monitor berat badan
Status Cairan
 Monitor waktu pengisian kapiler
xxx
 Monitor elastisitas atau turgor kulit
Status Nutrisi  Monitor jumlah, waktu dan berat jenis
Xxx urine
 Monitor kadar albumin dan protein total
Termolegurasi  Monitor hasil pemeriksaan serum (mis.
Xxx Osmolaritas serum, hematocrit, natrium,
kalium, BUN)
Termolegurasi Neonatus  Identifikasi tanda-tanda hipovolemia

Proyek inovasi Magister Keperawatan UNJANI peminatan anak 2021


Xxx (mis. Frekuensi nadi meningkat, nadi
teraba lemah, tekanan darah menurun,
Tingkat Infeksi tekanan nadi menyempit, turgor kulit
Xxx menurun, membrane mukosa kering,
volume urine menurun, hematocrit
Tingkat Mual/muntah meningkat, haus, lemah, konsentrasi urine
Xxx meningkat, berat badan menurun dalam
waktu singkat)
 Identifikasi tanda-tanda hypervolemia
9mis. Dyspnea, edema perifer, edema
anasarka, JVP meningkat, CVP
meningkat, refleks hepatojogular positif,
berat badan menurun dalam waktu
singkat)
 Identifikasi factor resiko
ketidakseimbangan cairan (mis. Prosedur
pembedahan mayor, trauma/perdarahan,
luka bakar, apheresis, obstruksi intestinal,
peradangan pankreas, penyakit ginjal dan
kelenjar, disfungsi intestinal)
Terapeutik
 Atur interval waktu pemantauan sesuai
dengan kondisi pasien
 Dokumentasi hasil pemantauan
Edukasi
 Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
 Informasikan hasil pemantauan, jika perlu

Proyek inovasi Magister Keperawatan UNJANI peminatan anak 2021


3. DEFISIT NUTRISI (D.0019) Luaran utama: Intervensi utama
Status nutrisi (L03030) Manajemen Nutrisi (I03119)
Kategori: fisiologis
Definisi: Definisi:
Subkategori: nutrisi dan cairan Keadekuatan asupan nutrisi untuk memenuhi Mengidentifikasikan dan mengelola asupan
kebutuhan metabolism. nutrisi yang seimbang.
Ekspektasi: membaik Tindakan: -
Kriteria hasil: Observasi
a. Porsi makanan yang dihabiskan  identifikasi status nutrisi
(5 meningkat)  identifikasi alergi dan intoleransi
b. Kekuatan otot pengunyah (5 makanan
meningkat)  identifikasi makanan yang disukai
c. Kekuatan otot menelan (5 meningkat)  identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
d. Serum albumin (5 meningkat) nutrien
e. Verbalisasi keinginan untuk meningkat  identifikasi perlunya penggunaan
nutrisi (5 meningkat) selang nasogastrik
f. Pengetahuan tentang pilihan makanan  monitor asupan makanan
yang sehat (5 meningkat)
 monitor berat badan
g. Pengetahuan tentang pilihan minuman
 monitor hasil pemeriksaan
yang sehat (5 meningkat)
laboraturium
h. Pengetahuan tentang standar asupan
Terapeutik
nutrisi yang tepat (5 meningkat)
 lakukan oral hygiene sebelum makan,
i. Penyiapan dan penyimpanan minuman
jika perlu
yang aman (5 meningkat)
 fasilitasi menentukan pedoman diet
j. Sikap terhadap makanan/minuman
(mis. Piramida makanan)
sesuai dengan tujuan Kesehatan (5
meningkat)  sajikan makanan secara menarik dan
k. Perasaan cepat kenyang (5 menurun) suhu yang sesuai

Proyek inovasi Magister Keperawatan UNJANI peminatan anak 2021


l. Nyeri abdomen (5 menurun)  berikan makanan yang tinggi serat
m. Sariawan (5 menurun) untuk mencegah konstipasi
n. Rambut rontok (5 menurun)  berikan makanan tinggi kalori dan
o. Diare (5 menurun) tinggi protein
p. Berat badan (5 membaik)  berikan suplemen makanan, jika perlu
q. Indeks massa tubuh (IMT) (1  hentikan pemberian makanan melalui
meningkat) selang nasogatrik jika asupan oral
r. Frekuensi makan (1 meningkat) dapat ditoleransi
s. Nafsu makan (1 meningkat) Edukasi
t. Bising usus (5 menurun)  anjurkan posisi duduk, jika mampu
u. Tebal lipatan kulit trisep (5 menurun)  ajarkan diet yang diprogramkan
v. Membran mukosa (5 menurun). Kolaborasi
Luaran tambahan:
 kolaborasi pemberian medikasi
Berat badan (L.03018)
sebelum makan (mis. Pereda nyeri,
Definisi:
antiemetik). Jika perlu
Akumulasi bobot tubuh sesuai dengan usia
 kolaborasi dengan ahli gizi untuk
dan jenis kelamin.
menentukan jumlah kalori dan jenis
Ekspektasi: Membaik
nutrien yang dibutuhkan. Jika perlu
Kriteria hasil:
Promosi Berat Badan (I.03136)
a. Berat badan (5 membaik).
Definisi
b. Tebal lipatan kulit (5 membaik).
Memfasilitasi peningkatan berat badan.
c. Indeks massa tubuh (5 membaik).
Tindakan: -
Eliminasi fekal
Obserfasi:
Xxx
 identifikasi kemungkinan penyebab
Fungsi gastrointestinal
BB kurang
Xxx
 monitor adanya mual dan muntah
Nafsu makan
Xxx  monitor jumlah kalori yang

Proyek inovasi Magister Keperawatan UNJANI peminatan anak 2021


Perilaku meningkatkan berat badan dikonsumsi sehari-hari
Xxx  monitor berat badan
Status menelan  monitor albumin, limfosit, dan
Xxx elektrolit serum
Tingkat depresi Terapeutik:
Xxx  Berikan perawatan mulut sebelum
Tingkat nyeri pemberian makanan, jika ada
Xxx  Sediakan makanan yang tepat sesuai
kondisi pasien (mis. Makanan dengan
testur halus, mkanan yang diblender,
makanan yang cair diberikan melalui
NGT atau gastrostomy, total perinatal
nutrition sesuai indikasi)
 Hidangkan makanan secara menarik
 Berikan suplemen, jika ada
 Berikan pujian pada pasien/keluarga
untuk peningkatan yang dicapai
Edukasi:
 Jelaskan jenis makanan yang bergizi
tinggi, namun tetap terjangkau
Jelaskan peningkatan asupan kalori yang
dibutuhkan
4. KONSTIPASI (D.0149) Luaran utama: Intervensi Utama
Eliminasi fekal (L.04033) Manajemen Elektrolit: Hiponatremia
Kategori: fisiologis
Definisi: (I.03110)
Subkategori: eliminasi Proses defeksi normal yang disertai dengan Definisi:
Definisi pengeluaran feses mudah dan konsistensi, Mengidentifikasi dan mengelola penururnan
frekuensi serta bentuk feses normal.

Proyek inovasi Magister Keperawatan UNJANI peminatan anak 2021


Penurunan defekasi normal yang disertai Ekspetasi: membaik kadar natrium serum atau plasma <135 mEg/L
pengeluaran feses sulit dan tidak tuntas serta Kriteria hasil: Tindakan:
feses kering dan banyak a. kontrol pengeluaran feses (5 Observasi
Penyebab (fisiologis) meningkat).  Identifikasi tanda dan gejala penururnan
b. Keluhan defekasi lama dan sulut (5 kadar natrium (mis. Disorentasi, otot
a. Penurunan motilitas gastrointestinal meningkat) berkedut, sakit kepala, membrane
b. Ketidakadekutan pertumbuhan gigi c. Mengejan saat defekasi (5 meningkat) mukosa kering, hipotensi postural,
c. Ketidakcukupan diet
d. Distensi abdomen (5 meningkat) kejang, letargi, penururnan kesadaran)
d. Ketidakcukupan asupan serat
e. Teraba massa pada rektal (5  Identifikasi penyebab hyponatremia (mis.
e. Ketidakcukupan asupan cairan
meningkat) Diare, muntah, pengghisapan
f. Aganglionik
g. Kelemahan otot abdomen f. Urgency (5 meningkat) nasogastric, puasa, infus, cairan
g. Nyeri abdomen (5 meningkat) hipertonis, polydipsia, SIADH, gagal
Psikologis h. Kram abdomen (5 meningkat) jantung, hiperaldosteronisme primer)
a. Konfusi i. Konsistensi feses (5 membaik)  Periksa tanda – tanda kelebihan cairan
b. Depresi j. Frekuensi defeksi (5 membaik) untuk indikasi restriksi cairan (mis.
c. Gangguan emosional k. Peristaltik usus (5 membaik) Ortopnea, dispnea, edema, BB meningkat
Luar Tambahan: dalam waktu singkat, JVP/CVP
Situasional
Fungsi gastrointestinal (L.03019) meningkat , refleks hepatojugular positif,
a. Perubahan kebiasaan makan Definisi: suara napas tambahan.
b. Ketidakadekutan Kemampuan saluran cerna untuk memasukan  Monitor intake dan output cairan
c. Aktivitas fisik harian kurang dari yang dan mencerna makanan serta menyerap nutri  Monitor kadar natrium serum dan/atau
anjuran dan membuang zat sisa.
d. Penyalahgunaan laksatif urine
Ekspektasi: membaik  Monitor gejala kejang pada
e. Efek agen farmakologis
Kriteria hasil: hyponatremia berat
f. Ketidakteraturan kebiasaan defekasi
a. Toleransi terhadap makanan nafsu Terapeutik
g. Kebiasaan menahan dorongan defekasi
h. Perubahan lingkungan makan (1 menurun)
 Pasang akses intravena, jika perlu
b. Mual (1 menurun)
Gejala dan tanda mayor  Hitung kebutuhan natrium dengan
c. Muntah (1 menurun)
rumus: 0,8 x BB x (Na target – Na saat

Proyek inovasi Magister Keperawatan UNJANI peminatan anak 2021


Subjektif: d. Dispnesia (1 menurun) ini)
a. Defekasi kurang dari 2 kali seminggu e. Nyeri abdomen (1 menurun)  Lakukan restriksi cairan (mis. 1 L/24
b. Pengeluaran feses lama dan sulit f. Distensi abdomen (1 menurun) jam), jika perlu
objektif: g. Regurgital (1 menurun)  Berikan cairan NaCl hipertonis (3%-
h. Jumlah residu cairan lambung saat 5%)
a. Feses keras aspirasi (1 menurun)  Hindari koreksi natrium lebih dari 8
b. Peristaltik usus menurun i. Darah pada feses (1 menurunt) mEq dalam periode 24 jam
Gejala dan tanda minor j. Hematemesis (1 menurun) Kolaborasi
k. Frekuensi BAB (5 membaik)  Anjurkan asupan makanan
Subjektif:
l. Konsistensi feses (5 membaik) mengandung natrium, jika perlu
Mengejan saat defekasi
m. Pristaltik feses (5 membaik)  Kolaborasi koreksi natrium, jika perlu
objektif: n. Jumlah feses (5 membaik)  Kolaborasi pemberian diuretic (mis.
a. Distensi abdomen o. Warna feses (5 membaik) Furosemide 20-40 mg) jika mengalami
b. kelemahan umum Keseimbangan cairan kongesti paru.
c. teraba massa pada rektal Xxx
Keseimbangan elektrolit
Kondisi klinis terkait Xxx
a. Lesi/ cedera pada medulla spinalis Kontinensia fekal
b. Spina bifida Xxx
c. Stroke Mobilitas fisik
d. Sclerosis multiple Xxx
e. Penyakit Parkinson Nafsu makan
f. Demensia Xxx
g. Hiperparatiroidisme Status cairan
h. Hipoparatiroidisme
Xxx
i. Ketidakseimbangan elektrolit
Tingkat keletihan
j. Hemoroid
k. Obesitas Xxx
Tingkat nyeri

Proyek inovasi Magister Keperawatan UNJANI peminatan anak 2021


l. Pasca operasi obstruksi bowal Xxx
m. Kehamilan
n. Pembesaran prostat
o. Abses rektal
p. Fisura anorectal
q. Striktura anorectal
r. Prolaps rektal
s. Ulkus rektar
t. Rektokel
u. Tumor
v. Penyakit hircsprung
w. Impaksi feses

5. Nyeri Akut (D.0077) Luaran Utama Intervensi Utama


Tingkat nyeri (L.08066) Manajemen Nyeri (I.08238)
Kategori: psikologis
Definisi: Definisi:
Subkategori: nyeri dan kenyamanan Pengalaman sensorik atau emosional yang Mengidentifikasi dan mengelola pengalaman
DEFINISI: berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual sensorik atau emosional yang berkaitan
atau fungsional dengan onset mendadak atau dengan kerusakan jaringan atau fungsional
Pengalaman sensorik atau emosional yang lambat dan berintensitas ringan hingga berat dengan onset mendadak atau lambat dan
berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual dan konstan. berintensitas ringan hingga berat dan konstan.
atau fungsional, dengan onset mendadak atau
Ekspetasi: menurun Tindakan
lambat dan berinteraksi ringan hingga berat
Kriteria hasil: Observasi
yang berlangsung kurang dari 3 bulan.
 Kemampuan menuntaskan aktivitas (1  Identifikasi lokasi, karakteristik,

Proyek inovasi Magister Keperawatan UNJANI peminatan anak 2021


Penyebab: menurun) durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
 Keluhan nyeri (5 menurun) nyeri
a. Agen pencedera fisiologis (mis.
Inflamasi, iskemia, neoplasma)  Meringis (5 menurun)  Identifikasi skala nyeri
b. Agen pencedera kimiawi (mis.  Sikap protetif (5 menurun)  Identifikasi respons nyeri non verbal
Terbakar, bahan kimia iritan)  Gelisah (5 menurun)  Identifikasi faktor yang memperberat
c. Agen pencedera fisik (mis. Absen,  Kesulitan tidur (5 menurun) dan memperingan nyeri
amputasi, terbakar, terpotong,  Menarik diri (5 menurun)  Identifikasi pengetahuan dan kelainan
mengakat berat, prosedur oprasi, tentang nyeri
 Berfokus pada diri sendiri (5 menurun)
trauma, Latihan fisik berlebihan)  Identifikasi pengaruh budaya terhadap
 Diaforses (5 menurun)
Gejala dan tanda mayor  Perasaan depresi/ tertekan (5 menurun) respon nyeri
 Perasaan takut mengalami cedera  Identifikasi pengaruh budaya terhadap
Subjektif: Mengeluh nyeri
berulang (5 menurun) respon nyeri
objektif:  Identifikasi pengaruh nyeri pada
 Anoreksia (5 menurun)
a. Tampak meringis  Perineum terasa tertekan (5 menurun) kualitas hidup
b. bersikap protektif (mis. Waspada, posisi  Uterus teraba membulat (5 menurun)  Mnitor keberhasilan terapi
menghindari nyaeri) komplemeter yang sudah diberikan
 Ketegangan otot (5 menurun)
c. gelisah  Monitor efek samping penggunaan
 Pupil dilatasi (5 menurun)
d. frekuensi nadi meningkat analgetic
e. sulit tidur  Muntah (5 menurun)
Terapeutik
 Mual (5 menurun)
Gejala dan tanda minor  Berikan Teknik nonfarmakologi untuk
 Frekuensi nadi (5 membaik)
mengurangi rasa nyeri (mis. TENS,
Subjektif: -  Pola napas (5 membaik) hiponosis, akurpresur, terapi music,
objektif:  Tekanan darah (5 membaik) biofeedback, terapi pijat, aromaterapi,
a. Tekanan darah meningkat  Proses berpikir 5 membaik) teknik imanjinasi terbimbing, kompres
b. pola napas berubah  Fokus (5 membaik) hangat/dingin, terapi bermain
 Fungsi berkemih (5 membaik)  Control lingkungan yang memperberat
c. nafsu makan berubah
d. proses berpikir terganggu  Perilaku (5 membaik) rasa nyeri (mis. Suhu ruangan,

Proyek inovasi Magister Keperawatan UNJANI peminatan anak 2021


e. menarik diri  Nafsu makan (5 membaik) pencahayaan, kebisingan)
f. berfokus pada diri sendiri  Pola tidur (5 membaik)  Fasilitas istirahat dan tidur
g. diaforsis Luar Tambahan  Pertimbangan jenis dan sumber nyeri
Fungsi Gastrointestinal (L.03019) dalam pemilihan strategi meredahkan
h. diaforsis Definisi: nyeri
Kondisi klinis terkait Kemampuan saluran cerna untuk memasukkan Edukasi
dan mencerna makanan serta menyerap nutria  Jelaskan penyebab, periode, dan
a. Kondisi pembedahan
dan membuang zat sisa pemicu nyeri
b. Cedera traumatis
Ekspektasi: membaik  Jelaskan strategi meredakan nyeri
c. Infeksi
d. Sindrom koroner akut Kriteria hasil:  Anjurkan memonitor nyeri secara
e. Glaucoma a. Toleransi terhadap makanan (5 mandiri
meningkat)  Anjurkan menggunakan analgetic
b. Nafsu makan (5 meningkat) secara tepat
c. Mual (5 menurun)  Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
d. Muntah nyeri abdomen regurgitasi (5 mengurangi rasa nyeri
menurun) Kolaborasi
e. Darah pada feses (5 menurun)  Kolaborasi pemberian analgetic, jika
f. Hematemesis (5 menurun) perlu.
g. Frekuensi BAB (5 membaik)
h. Konsistensi feses (5 membaik)
i. Peristaltic usus (5 membaik)
j. Jumlah feses (5 membaik)
k. Warna feses (5 membaik)
Keseimbangan cairan
xxx
Keseimbangan elektrolit
xxx
Kontinensia fekal

Proyek inovasi Magister Keperawatan UNJANI peminatan anak 2021


Xxx
Motilitas gastrointestinal
Xxx
Status cairan
Xxx
Tingkat infeksi
Xxx
Tingkat nyeri
Xxx

Proyek inovasi Magister Keperawatan UNJANI peminatan anak 2021

Anda mungkin juga menyukai