KERJA PRAKTIK
Oleh :
1
penerangan jalan umum yang telah beroperasi tapi jarang dilakukan
perawatan, akan muncul permasalahan pada penerangan jalan umum,
antara lain lampu penerangan yang rusak, pengaman yang tidak berfungsi
lagi, penghantar yang rusak. Cara untuk mengatasi masalah tersebut yaitu
dalam pelaksanaan pembangunan penerangan jalan umum (PJU)
diperlukan perencanaan yang baik, sehingga pemasangan lampu tersebut
mempunyai efisiensi yang baik, kuat penerangan yang cukup dan biaya
operasional yang murah.
Sebagai salah satu contoh pada pengambilan studi kasus di jalan
Radin Intan – Sukarame Kota Bandar Lampung yang merupakan jenis
jalan arteri yang memiliki dua arah dan menjadi jalur lintas Sumatera.
Sehingga Jenis kendaraan pribadi, angkutan umum dengan perjalanan
jarak jauh, dan kecepatan rata-rata tinggi. Pada Jalan tersebut terdapat PJU
yang selalu menyala selama 12 jam/hari secara penuh yaitu dari pukul
18.00-06.00 WIB. Padahal sesuai dengan uraian diatas perlunya kita
mengoptimalisasi penggunaan daya pada PJU yang ada agar dapat
menghemat energi dan biaya serta menambah umur penggunaan PJU
tersebut.
Mencermati dari apa yang telah dijabarkan di atas maka dilakukan
analisa dengan judul “Analisa Dan Optimalisasi Sistem Penerangan
Jalan Umum (PJU) Di Kota Bandar Lampung .
2
1.3. Tujuan
1.4. Metodologi
3
1.6 Manfaat
4
BAB II
PROFIL DINAS PEKERJAAN UMUM
5
Selain itu,penanggulangan dan pencegahan, penanganan kawasan,
pengelolaan peremajaan/perbaikan kawasan kumuh, kebijakan strategis
pemberdayaan dalam pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan bangunan
gedung dan lingkungan, rumah negara, status bangunan dan gedung yang
dilindungi dan dilestarikan, penetapan kriteria pemantauan dan perubahan
fungsi ruang kawasan/lahan dan perbatasan kawasan strategi, penyusunan
rencana strategi detail tata ruang, kebijakan strategis dan program
pembangunan baru, perbaikan, pemanfaatan, pemugaran, perluasan dan
pemeliharaan dalam pembinaan perumahan formal dan swadaya, sistem
pembangunan kawasan, keterpaduan prasarana dan keserasian kawasan
perumahan serta pembinaan hukum peraturan perundang-undangan dan
pertanahan untuk perumahan, teknologi dan industri, pengembangan
pelaksanaan pembangunan perumahan peran serta masyarakat dan sosial
budaya, kebijakan strategis pembangunan pedesaan dan perkotaan,
pengembangan air minum dan sistem penyediaan air minum serta prasarana
sarana air limbah, jasa konstruksi bangunan gedung sesuai norma, standar,
prosedur dan kriteria serta norma, standar, pembinaan dan pemberdayaan
manual yang ditetapkan pemerintah dan provinsi dan searah dengan
kebijakan umum daerah.
6
Terwujudnya Dinas Pekerjaan Umum kota bandar lampung akan
memenuhi dan mewujudkan kebutuhan di masa sekarang dan mendatang.
Sarana dan Peningkatan infrastruktur Wilayah, untuk Kesejahteraan
Masyarakat Kota bandar lampung: mengandung arti bahwa Dinas
Pekerjaan Umum memberikan sesuatu pelayanan jaringan jalan, jembatan,
sumber daya air, bangunan gedung, drainase, dan konservasi sungai/pantai
dalam kondisi mantap dan berkualitas dengan berpedoman tata ruang
(spesifikasi bentuk-bentuk pelayanan dengan segala aspeknya secara terus-
menerus memberikan kepuasan), stabil, bermanfaat dan dapat dinikmati
oleh masyarakat, serta dilaksanakan secara terus menerus guna
meningkatkan pertumbuhan ekonomi sehingga terwujudnya masyarakat
yang sejahtera.
Visi ini adalah merupakan pandangan ke depan dalam pengelolaan
jalan, jembatan, sumber daya air, bangunan gedung dan drainase, jasa
konstruksi, tata ruang dan tata kota yang berkualitas, dan berkelanjutan
adalah merupakan salah satu rencana strategis untuk menunjang VISI Kota
bandar lampung.
7
jembatan dalam kondisi baik, serta pemenuhan sarana dan prasarana
bidang kebinamargaan untuk pengembangan wilayah, kelancaran
transportasi barang/jasa dan manusia; Memenuhi kebutuhan infrastruktur
sumber daya air dalam rangka mendukung sektor pertanian dalam arti luas;
Meningkatkan sarana dan prasarana untuk mendukung peningkatan
kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan dalam rangka pencapaian
MDG’s (Millenium Development GoalsI); Melaksanakan pembangunan
dan memfasilitasi penyiapan kebutuhan sarana dan prasarana perumahan
dan permukiman, serta lingkungan. Melaksanakan pendataan, pembinaan,
pengembangan usaha jasa konstruksi, Meningkatkan peran serta
pemerintah, masyarakat, dan swasta dalam rangka pemanfaatan,
pengendalian, tata ruang dan kawasan strategis;Melaksanakan
pembangunan dan pemeliharaan sarana fisik fasilitas kota; Meningkatkan
Sumber Daya Manusia Bidang Pekerjaan Umum dengan didukung Data
dan informasi yang akurat.
8
Program peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur
1. Kegiatan diklat teknis tugas dan fungsi bagi PNS
9
2.4 Lokasi Perusahaan
Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandar Lampung Jl. Pulau Sebesi no 68 Sukarame
kepala dinas
sekretariat
10
Keterangan :
1. Kepala Dinas
Mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang
pekerjaan umum. Yang menjadi kewenangan daerah dan tugas
pembantuan yang ditugaskan kepada daerah.
2. Sekretariat/ Kepegawaian
Terdiri dari 1 sekretaris dan 3 kasubbag. Dengan jumlah karyawan 7
Tenaga honorer dan 16 pegawai negeri sipil (PNS). Sekretariat dinas di
pimpin oleh sekretaris dinas yang mempunyai tugas membantu kepala
dinas dalam melaksanakan tugas koordinasi di bidang ke sekretariatan
yang menjadi tanggung jawab kedinasan, pengoordinasian tugas-tugas
pada dinas pekerjaan umum dan memberikan pelayanan administrasi
kepada bidang-bidang lain dinas pekerjaan umum.
11
5. Bidang Cipta Karya
Terdiri dari 1 kepala bidang ( kabid) dengan jumlah karyawan 4 tenaga
honorer dan 11 pegawai negeri sipil (PNS). Dipimpin oleh kepala bidang,
tugas pokok ialah pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan
bangunan gedung. Pembinaan penataan bangunan. Pelaksanaan, penelitian,
pengukuran dan pemberian petunjuk tata letak bangunan, pembuatan
ketentuan garis sempadan dan pengukuran KDB (Koefisien Dasar
Bangunan)
12
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
13
penyedia pasokan tenaga listrik saja,. Lampu penerangan jalan atau disebut
dengan PJU adalah fasilitas publik berupa lampu jalan yang ada di jalan
umum. Lampu penerangan jalan ini di fasilitasi oleh PLN atau perusahaan
listrik negara. Fungsi dari penerangan jalan umum ini sangatlah banyak.
Fungsi dari penerangan jalan umum mulai dari keselamatan pengguna jalan
yang bisa terhindar dari kecelakaan akibat jalan yang rusak, fungsi
keamanan yang meminimalisir tingkat kejahatan di malam hari, dan
perjalanan yang bisa aman dari berbagai hal buruk saat malam hari.
(Mansur, 2015).
1. Aksi Vandalisme
2. Lampu Rusak
Ada kalanya lampu yang memiliki masalah seperti rusak atau mati
tidak segera diperbaiki, masyarakat yang tidak mau melapor dan juga
pihak pengelola yang tidak mengecek secara berkala juga menjadi
penyebab lampu penerangan jalan tidak berfungsi dengan baik.
Masyarakat harus turut aktif dalam menyelesaikan masalah kerusakan
lampu dan sejenisnya ke pihak yang bersangkutan.
14
3. Pencurian Listrik
15
pemasangan penerangan jalan yang kurang benar. PJU merupakan hal yang
sangat penting bagi pengendara baik mobil maupun motor yang melintasi
jalan raya pada malam hari, dengan adanya lampu PJU diharapkan dapat
membuat pengguna jalan lebih berhati-hati dan merasa aman dalam
perjalanannya.
Instalasi PJU ini harus menggunakan kaidah pemasangan listrik yang
benar dan hanya dapat dilakukan oleh petugas kelistrikan. Pemberian
pencahayaan adalah fungsi PJU sebagai fasilitas umum pada lingkungan dan
terutama di jalan- jalan umum. Revitalisasi PJU bermanfaat untuk
meningkatkan keamanan lingkungan dan jalan, peningkatan untuk orientasi
kota yang lebih baik. (UIN, 2017).
16
c) Geometri jalan, seperti alinyement horizontal, alinyement vertikal, dll.
daerah sekitarnya.
a) Lebar ruang milik jalan yang bervariasi dalam satu ruas jalan.
dengan jalannya.
17
jalan umum. Pada tiap jenis jalan memiliki kuat rata-rata penerangan
yang berbeda
Jenis jalan trotoar : 1 - 4 lux
Jenis jalan local : 2 – 5 lux
Jenis jalan kolektor : 3 – 7 lux
Jenis jalan arteri : 15 – 20 lux
Persimpangan : 20 – 25 lux
18
Tabel 2.1 Kuat Pencahayaan dan Klasifikasi Jalan
Kuat Pencahayaan
Luminasi Batasan Silau
(Iluminasi)
Jenis /
L Kemerataan
Klasifikasi Jalan E rata- Kemerataan
Rata G TJ (%)
rata (Lux) (gl) VD VI
- rata
Jalan Lokal
-Sekunder
Jalan Kolektor
3–7 0.14 1,00 0.40 0,50 4–5 20
-Primer
Kuat Pencahayaan
Jenis / Luminasi Batasan Silau
(Iluminasi)
Klasifikasi Jalan
E rata- Kemerataan L Kemerataan G TJ
(%)
rata (Lux) (gl)
-Sekunder
Jalan Arteri
0,50 –
-Primer 11 – 20 0,14 – 0,20 1,50 0,40 5–6 10 – 20
0,70
-Sekunder
19
Jalan Arteri
hambatan
20
3.5 Jenis Jalan dan Klasifikasinya
c) Kolektor primer
Merupakan jalur pengumpul dari jalan-jalan lingkungan sekitarnya
yang akan bermuara pada jalan arteri primer maupun arteri
sekunder. Jenis lampu yang akan digunakan lebih rendah dari pada
jalan arteri.
d) Jalan lingkungan
21
Tabel 2.2 Menunjukkan Jenis Jalan dan Klasifikasinya
Deskripsi Jalan Tol Arteri Kolektor Lokal
Jarak Tiang Kurang lebih 25-50 meter di kiri atau kanan berselang-seling
(Sumber : Hexamitra,2015)
Tiang lampu ini pada umumnya diletakkan pada sisi kiri atau kanan
jalan. Tipikal bentuk tiang lampu dengan lengan tunggal dapat
dilihat pada gambar 2.1
22
Gambar 2.1 Tiang Lampu Lengan Tunggal
23
Gambar 2.2 Tiang Lampu Lengan Ganda
c. Tiang lampu tegak tanpa lengan
24
Di daerah-daerah atau kondisi kondisi dimana median sangat lebar (>
10 meter) atau pada jalan dimana jumlah lajur sangat banyak (> 4 lajur
setiap arah) perlu dipertimbangkan dengan pemilihan penempatan lampu
penerangan jalan kombinasi dari cara-cara tersebut di atas dan pada
kondisi seperti ini, pemilihan penempatan lampu penerangan jalan
direncanakan sendiri-sendiri untuk setiap arah lalu lintas. Penataan letak
lampu penerangan jalan di atur seperti Tabel 2.3.
Terowongan 4:1
Jenis lampu bisa digunakan untuk jalan umum dengan jarak yang
sedang dan dekat ( jalan kolektor dan jalan lokal ), efisiensi cukup
tinggi tapi berumur pendek.
25
2. Lampu Gas Tekanan Tinggi ( MBF/IU )
Mirip dengan jenis lampu yang pertama, PJU gas merkuri digunakan
untuk penerangan jalan yang sifat jaraknya dekat hingga sedang
( jalan kolektor, jalan lokal, dan persimpangan ), efisiensi rendah,
umur panjang dan ukuran lampu kecil.
Jenis PJU gas sodium tekanan tinggi, di pakai untuk menerangi jalan
raya berukuran besar, seperti jalan tol dan jalan arteri. Umur lampunya
sangat panjang dan berukuran kecil, sehingga mudah dikontrol sistem
pencahayaannya. Pengaruh warna terhadap objek buruk.
5. Lampu LED
Efisiensi lampu ini sangat tinggi, umur yang panjang dan pengaruh
warna yang dihasilkan terhadap objek baik, maka dari itu lampu jenis
ini sangat dianjurkan untuk dipakai. Lampu jenis ini biasa digunakan
di jalan tol, arteri, kolektor dan persimpangan. (Fazrul, 2020).
26
Pada Perencanaan Penerangan Jalan Umum (PJU) ada 2 peralatan
yang sering digunakan yaitu dengan menggunakan sensor cahaya (LDR)
dan timer. Sistem yang biasa akan direncanakan untuk sistem otomatis
dapat dibagi menjadi 3 :
1. Laju Recovery
Bila sebuah LDR dibawa dari suatu ruangan dengan level kekuatan
cahaya tertentu ke dalam suatu ruangan yang gelap, maka bisa kita
amati bahwa nilai resistansiya pada keadaan ruangan gelap tersebut.
LDR tersebut hanya akan bisa mencapai harga di kegelapan hanya
setelah mengalami selang waktu tertentu, Laju Recovery merupakan
27
suatu ukuran praktis dan suatu kenaikan nilai resistansinya dalam
waktu tertentu. Harga ini ditulis dalam K/detik, untuk LDR tipe arus
harganya lebih besar dari 200k/detik selama 20 menit pertama mulai
dari level cahaya 100 lux. Kecepatan tersebut akan lebih tinggi pada
arus sebaliknya, yaitu pindah dari tempat gelap ke tempat terang
yang memerlukan waktu kurang dari 10 ms untuk mencapai
resistansi yang sesuai dengan level cahaya 400 lux.
2. Respon Spektral
28
dalam 24 jam sehari. Saklar waktu ini akan terus bekerja selam masih ada
arus yang mengalir ke koil saklar waktu tersebut. Saklar waktu ini tidak
mempengaruhi komponen apapun. Sebagai contoh prinsip kerja dari timer
terhadap beban lampu, jika timer switch diatur jam 18.00 sampai 06.00 (12
jam) maka lampu akan menyala sesuai dengan pengaturan timer dan tidak
tergantung pada kondisi cuaca.
29
untuk membuatnya bekerja (hidup) dan akan menghabiskan energi selama
lampu tersebut bekerja (hidup). Persamaan yang digunakan untuk
menghitung besaran energi lampu dengan paremeter dari BSN SNI adalah
sebagai berikut :
Dimana :
Dimana:
L = Panjang jalan
30
t=
√.....................................................
................................(2.4)
cos =...........................................................................................(2.5)
I = ...........................................................................................(2.6)
Keterangan :
31
= K x P........................................................................................
(2.7)
Keterangan :
I =...............................................................................................(2.8)
√.....................................................
.............................(2.9)
Keterangan :
h = Tinggi tiang (meter)
32
BAB IV
PEMBAHASAN
33