4.2 Pembahasan
4.2 a. Pembahasan umum
Aplikasi Lendutan Batang
Aplikasi dari analisa lendutan batang dalam bidang keteknikan sangat luas, mulai
dari perancangan sebuah jembatan sampai dengan perancangan poros transmisi sebuah
kendaraan bermotor, ini menunjukkan bahwa pentingnya analisa lendutan batang ini
dalam perancangan sebuah konstruksi teknik. Berikut adalah beberapa aplikasi dari
lendutan batang.
1. Jembatan
Disinilah dimana aplikasi lendutan batang mempunyai peranan yang sangat
penting. Sebuah jembatan yang fungsinya menyebrangkan benda atau kendaraan di
atasnya, mengalami beban yang sangat besar dan dinamis yang bergerak di atasnya. Hal
ini tentunya akan mengakibatkan terjadinya lendutan atau defleksi pada batang-batang
konstruksi jembatan tersebut. Defleksi yang terjadi secara berlebihan tentunya akan
mengakibatkan perpatahan pada jembatan tersebut, dan hal ini yang tidak diinginkan
dalam membuat sebuah jembatan. Oleh karena itu analisa lendutan batang memberikan
solusi dalam merancang sebuah jembatan dengan membatasi batas beban yang boleh
dialami oleh jembatan atau factor-faktor lain yang dapat mencegah terjadinya defleksi
secara berlebihan.
2. Poros transmisi
Pada poros transmisi roda gigi yang saling bersinggungan untuk mentrasmisikan
gaya torsi memberikan beban pada batang poros secara radial, ini yang akan
menyebabkan terjadinya defleksi pada batang poros transmisi. Defleksi yang terjadi pada
poros membuat sumbu poros tidak lurus, ketidaklurusan sumbu poros akan menimbulkan
efek getaran pada pentrasmisian gaya torsi antara roda gigi. Selain itu juga deflksi juga
akan menyebabkan fatik pada poros karena poros tersebut merupakan benda dinamis
yang berputar pada sumbunya.
Kelompok I
Praktikum Mekanika Terpakai Lendutan Batang
Kelompok I
Praktikum Mekanika Terpakai Lendutan Batang
Kelompok I
Praktikum Mekanika Terpakai Lendutan Batang
Kelompok I
Praktikum Mekanika Terpakai Lendutan Batang
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Lendutan adalah besarnya defleksi yang terjadi akibat beban yang diberikan
atau dialami suatu batang secara radial. Dengan kata lain lendutan adalah
bengkoknya suatu batang akibat gaya radial atau gaya yang tegak lurus
terhadap panjang batang tersebut. Batang perismatik adalah batang yang luas
penampangnya sama di semua titik.
2. Jumlah beban atau gaya yang dialami tumpuan-tumpuan adalah jumlah semua
reaksi-reaksi pada tumpuan-tumpuan tersebut.
3. Besarnya defleksi yang terjadi pada sebuah batang perismatik berbanding
lurus dengan beban yang diberikan padanya dan berbanding terbalik dengan
modulus elastisitas batang tersebut.
4. Ada tiga macam tumpuan dengan jumlah reaksi masing-masingnya yang
berbeda-beda, yaitu;
1. Tumpuan rol. Pada tumpuan ini hanya terdapat satu gaya reaksi yaitu
reaksi vertikal
2. Tumpuan engsel (pin/pasak). Pada tumpuan ini terdapat dua reaksi satu
reaksi gaya horisontal dan satu reaksi gaya vertikal.
3. Tumpuan jepit. Pada jenis tumpuan ini terdapat tiga reaksi. Yaitu satu
reaksi gaya horisontal dan satu reaksi gaya vertikal serta satu momen
reaksi
5. Defleksi dan reaksi aktual selalu lebih kecil daripada defleksi dan reaksi
teoritis. Ini karena pada nilai teoritis nilai defleksi dan reaksi teoritis didapat
dengan melakukan perhitungan sedangkan defleksi dan reaksi aktual didapat
dari suatu instrumen alat ukur defleksi dan alat ukur reaksi yang disebut dial
Gauss dan Load Cell.
6. Dalam percobaan ini digunakan dua jenis spesimen yang berbeda yaitu baja
dan kuningan besar defleksi keduanya tidak sama walaupun beban yang
Kelompok I
Praktikum Mekanika Terpakai Lendutan Batang
5.2 Saran
Banyak dari percobaan-percobaan dimekter yang aplikasinya kurang jelas dalam
bidang keteknikan, oleh karena itu saya berharap kedepan kami sebagai praktikan dapat
diberikan ilmu mengenai kegunaan serta aplikasi dari percobaan-percobaan ini karena
dengan mengetahui kegunaan serta aplikasinya akan lebih membantu dalam memahami
percobaan-percobaan yang kami praktekkan.
Kelompok I
Praktikum Mekanika Terpakai Lendutan Batang
Grafik P1 Vs RB
1200
1000
800
RB
600
400
200
0
400 800 1200 1600 2000
P1
RB theo RB act
4500,00
4000,00
3500,00
3000,00
2500,00
RC
2000,00
1500,00
1000,00
500,00
0,00
400 800 1200 1600 2000 2400 2800
P2
Kelompok I
Praktikum Mekanika Terpakai Lendutan Batang
1400,00
1200,00
1000,00
800,00
RB
600,00
400,00
200,00
0,00
400 800 1200 1600 2000 2400 2800
P2
40
30
PK (%)
20
10
0
400 800 1200 1600 2000 2400 2800
P1
RA RB RC
Kelompok I
Praktikum Mekanika Terpakai Lendutan Batang
25
20
15
R
10
5
0
400 800 1200 1600 2000 2400 2800
P1
RA RB RC
4.2 Pembahasan
4.2 a. Pembahasan umum
Metode integral
Pandangan samping permukaan netral balok yang melendut disebut kurva elastis
balok (lihat gambar). Gambar tersebut memperlihatkan bagaimana menetapkan
persamaan kurva ini, yaitu bagaimana menetapkan lendutan tegak y dari setiap titik
dengan terminologi koordinat x.
Pilihlah ujung kiri batang sebagai origin sumbu x searah dengan kedudukan balok
original tanpa lendutan, dan sumbu Y arah keatas positif. Lendutan dianggap kecil
sehingga tidak terdapat perbedaan panjang original balok dengan proyeksi panjang
lendutannya. Konsekwensinya kurva elastis sangat datar dan kemiringannya pada setiap
Kelompok I
Praktikum Mekanika Terpakai Lendutan Batang
sangat kecil. Harga kemiringan, tan θ=dy /dx , dengan kesalahan sangat kecil bisa
dibuat sama dengan θ , oleh karena itu
θ=dy /dx (a)
dan
dθ dy
=
dx dx (b)
1 dθ dθ 1 d2 y
= ≈ =
ρ ds dx atau ρ dx 2 (d)
Kelompok I
Praktikum Mekanika Terpakai Lendutan Batang
d2 y
EI =M
dx 2 (f)
Persamaan ini dikenal sebagai persamaan differensial kurva elastis balok.
Perkalian EI, disebut kekauan lentur balok, biasanya tetap sepanjang balok.
Apabila persamaan (f) diintegrasi, andaikan EI kita peroleh
dy
=∫ M
EI dx dx + C1
(g)
Persamaan ini adalah persamaan kemiringan yang menunjukkan kemiringan atau harga
dy /dx pada setiap titik. Dapat dicatat disini bahwa M menyatakan persamaan momen
Eiy = ∬M dx dx + C1 + C2
Persamaan ini adalah persamaan lendutan kurva elastis yang dikehendaki guna
menunjukkan harga y untuk setiap harga x; C2 adalah konstanta integrasi lain yang
harus dievaluasi dari kondisi balok tertentu dan pembebannya.
Apabila kondisi pembebanan dirubah sepanjang balok, maka persamaan momen
akan berubah pula. Kasus ini membutuhkan penulisan sebuah persamaan momen secara
terpisah antara setiap perubahan titik pembebanan dua integrasi dari persamaan (f) dibuat
untuk setiap persamaan momen seperti itu. Pengevaluasian konstanta integrasi menjadi
sangat rumit. Kesulitan ini dapat dihindari dengan menuliskan persamaan momen tunggal
sedemikan rupa sehingga menjadi persamaan kontinu untuk seluruh panjang balok
meskipun pembebanan tidak seimbang.
Kelompok I
Praktikum Mekanika Terpakai Lendutan Batang
4.2 Pembahasan
4.2 a. Pembahasan umum
Metode Luas Diagram Momen
Metode yang berguna untuk menetapkan kemiringan dan lendutan batang
menyangkut luas diagram momen dan momen luas adalah metode momen luas. Motode
momen luas mempunyai batasan yang sama seperti metode integrasi ganda. Gambar 2.2a
memperlihatkan sebuah balok sederhana yang mendukung satu titik pembebanan. Kurva
Kelompok I
Praktikum Mekanika Terpakai Lendutan Batang
elastis merupakan pandangan samping permukaan netral dan diperlihatkan pada gambar
2.2b, dengan lendutan yang diperbesar, diagram momen dianggap seperti gambar 2.2c.
Pada gambar 2.2b terlihat bahwa jarak busur diukur sepanjang kurva elastis antara
dua penampang sama dengan ρ×dθ , dimana ρ adalah jari-jari lengkungan kurva
elastis pada kedudukan tertentu. Dari persamaan momen lentur kita peroleh:
1 M
=
ρ EI
Dan karena ds = ρ dθ , kita sekarang menulis
1 M dθ
= =
ρ EI ds
atau
M
dθ= ds
EI
Pada banyak kasus praktis kurva elastis sangat datar sehingga tidak ada kesalahan
serius yang diperbuat dengan menganggap panjang ds = proyeksi dx. Dengan anggapan
itu kita peroleh
M
dθ= dx
EI
Terlihat bahwa garis singgung ditarik ke kurva elastis di C dan D pada gambar
2.2b dipisahkan oleh sudut dθ yang sama dimana penampang OC dan OD (dengan
pembesaran detail) berputar relatif terhadap yang lain. Oleh karena itu, perubahan
kemiringan antara garis yang menyinggung kurva pada dua titik sembarang A dan B akan
sama dengan jumlah sudut-sudut kecil tersebut:
Kelompok I
Praktikum Mekanika Terpakai Lendutan Batang
θB XB
1
θ AB =∫ dθ= ∫ Mdx
θA EI X
A
Dicatat juga bahwa pada gambar 2.2b jarak dari B pada kurva elastis (diukur tegak lurus
terhadap kedudukan balok original) yang akan memotong garis singgung yang ditarik
kekurva ini pada setiap titik lain A adalah jumlah pintasan dt yang timbul akibat garis
singgung kekurva pada titik yang berdekatan. Setiap pintasan ini dianggap sebagai busur
t b/a =∫ dt= ∫ x ( Md θ)
XA
Panjang
t b/a dikenal sebagai penyimpangan B dari garis singgung yang ditarik
pada A, atau sebagai penyimpangan tangensial B terhadap A. Subscrip menunjukkan
bahwa penyimpangan diukur dari B relatif terhadap garis singgung acuan yang ditarik
Kelompok I
Praktikum Mekanika Terpakai Lendutan Batang
a. Kekakuan batang Semakin kaku suatu batang maka lendutan akan semakin kecil
terjadi pada batang bila batang diberi beban begitupun sebaliknya.
b. Besar kecilnya gaya yang diberikan pada batang. Besar kecilnya gaya yang
diberikan pada batang berbanding lurus dengan besarnya defleksi yang terjadi.
Dengan kata lain semakin besar beban yang dialami batang maka defleksi yang
terjadi pun akan semakin besar.
c. Jenis tumpuan yang diberikan pada batang. Jumlah reaksi dan arah pada tiap jenis
tumpuan berbeda-beda, oleh karena itu besarnya defleksi pada penggunaan
tumpuan yang berbeda-beda tidak sama. Semakin banyak reaksi dari tumpuan
yang melawan gaya dari beban maka defleksi yang terjadi akan semakin kecil.
Sejalan dengan hal tersebut maka defleksi yang terjadi pada tumpuan rol lebih
besar dari tumpuan pin (pasak), dan defleksi yang terjadi pada tumpuan pin lebih
besar dari tumpuan jepit.
d. Jenis beban yang terjadi pada batang. Beban terdistribusi merata dengan beban
titik, keduanya memiliki kurva defleksi yang berbeda-beda. Pada beban
terdistribusi merata slope yang terjadi pada bagian batang yang paling dekat
dengan tumpuan lebih besar dari slope pada beban titik. Ini karena sepanjang
batang mengalami beban sedangkan pada beban titik hanya terjadi pada daerah
titik tertentu saja
Kelompok I
Praktikum Mekanika Terpakai Lendutan Batang
Kelompok I